You are on page 1of 3

Analisis Pengaruh Gradasi pada Campuran S plit M astic Asphalt

(SMA)...

Tabel 2. Hasil pengujian Aspal Pen 60/70 dan Asbuton Murni


Hasil
No.

Pengujian

Metode

Spesifikasi
Asbuton

Satuan

1
2
3
4
5
6

Penetrasi
Titik lembek
Berat Jenis
a. Titik Nyala
b. Titik Bakar
Daktilitas
Kehilangan Berat
Penetrasi
Daktilitas
Titik Lembek
Viskositas
Pencampuran
Pemadatan

BS 200-49-2009
BS 2000-58-2007
BS 2000-549-2007
BS 2000-36-2002
BS 2000-36-2002
BS 200-520-2008
BS 200-460-2-2007
BS 200-49-2009
BS 2000-520-2008
BS 2000-58-2007

2%
56
52
1,033
335
342
>100
0,0046
44,8
>100
55

6%
44
54
1,042
332
338
>100
0,0039
41,2
>100
58

BS 2000-319-2007
BS 2000-319-2007

159
142

164
157

3.2 Hasil pengujian karakteristik agregat


Hasil pengujian karakteristik agregat dilakukan dengan
mengacu pada BS (British Standard). Berikut data
karakteristik agregat halus dan kasar pada Tabel 3 dan
Tabel 4
3.3 Hasil pengujian Marshall
Pengujian Marshall yang dilakukan mengacu kepada
BS EN 12697-34-2004 dan BS 598-107-2004. Adapun
tujuan dari pengujian ini adalah untuk mendapatkan
Nilai Kadar Aspal Optimum (KAO). Nilai KAO adalah
nilai rata-rata dari kadar aspal untuk stabilitas
maksimum, kepadatan agregat maksimum dan
kepadatan campuran maksimum.
Benda uji untuk tiap KAO yang diambil adalah 15
benda uji yang mewakili kadar aspal untuk 5%, 6%,
7%, 8% dan 9%.
Untuk tiap kadar aspal diwakili oleh 3 benda uji yang
hasilnya kemudian dirata-ratakan.
Berikut Tabel 3 menunjukkan rekapitulasi pengujian
pada masing masing gradasi.
Tabel 3. Hasil pengujian agregat kasar

dmm
c
c
c
cm
%
dmm
cm
c
c
c

Pada kadar aspal optimum yang dihasilkan, semakin


banyak kadar aspal Buton yang ditambahkan maka
nilai KAO nya semakin tinggi.
3.3.1 Nilai IKS
Pengujian Perendaman Marshall merupakan pengujian
untuk mengetahui durabilitas campuran beraspal.
Dalam pengujian ini, campuran diukur kinerja
ketahanannya terhadap perusakan oleh air melalui
perendaman benda uji pada air panas dengan suhu
60C selama 30 menit dan 24 jam.
Tabel 6 menunjukkan hasil IKS tiap campuran yang
nilai kesemuanya diatas 90% , sehingga memenuhi
syarat yang ditetapkan Kementrian PU yaitu >90%.
3.4 Hasil pengujian UMATTA
Pengujian Modulus Resilien dilakukan dengan
menggunakan alat Universal Material Testing
Apparatus (UMATTA) yaitu menggunakan benda uji
diametral seperti benda uji Marshall dan dibuat pada
Kadar Aspal Optimum (KAORef), pengujian mengacu
kepada BS DD213-1993.

No.
Jenis Pengujian
Agregat Kasar
1
Penyerapan (%)
2
a. Berat Jenis Bulk
b. Berat Jenis SSD
c. Berat Jenis Semu
d. Berat Jenis Efektif
3
Kekekalan agregat terhadap magnesium sulfat (%)
4
Abrasi dengan mesin Los Angles (%)
5
Aggregate Impact Value (%)
6
Aggregate Crushing Value (%)
7
Kelekatan aggregate terhadap aspal (%)
8
Partikel kepipihan (%)
9
Partikel kelonjongan (%)

172 Jurnal Teknik Sipil

Metode Pengujian
BS EN 1097-6-2000

BS EN 1367-6:2009
BS EN 1097-2:2010
BS 812-112-1990
BS 812-112-1990
BS EN 12697-11-2005
BS EN 933-2:2012
BS EN 933-4:2008

Persyaratan
Min
Maks
3
2,5
2,5
2,5
2,5
12
40
30
30
95
25
10

Hasil Agregat
1,46
2,63
2,67
2,73
2,68
8,03
24,56
7,74
21,73
>95
16,6
26,58

You might also like