Pengaruh Dinamika Perkembangan Kawasan Perkotaan Metropolitan Pulau

Jawa Terhadap Daya Dukung Sumberdaya Air

Abstrak
Perkembangan kawasan perkotaan metropolitan di Pulau Jawa yakni
Jabodetabek, Bandung Raya, Kedungsepur, dan Gerbangkertosusila mengarah
pada ketidakefisienan dalam pemanfaatan sumberdaya alam dan penggunaan
lahan. Kondisi ini juga berpengaruh pada ketidakberlanjutan lingkungan
perkotaan yang diindikasikan oleh permasalahan daya dukung

lingkungan,

terutama terkait daya dukung sumberdaya air. Tujuan penelitian ini adalah melihat
pengaruh dinamika perkembangan kawasan perkotaan yang akan dikaitkan
dengan daya dukung sumberdaya air kawasan metropolitan di Pulau Jawa.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif explanatory dengan menggunakan
data spasial penggunaan lahan tahun 2000 serta data sensus penduduk tahun 2010
untuk menghitung ketersediaan air, kebutuhan air dan daya dukung sumberdaya
air di masing-masing wilayah kawasan metropolitan dan metode korelasi untuk
mengidentifikasi kaitannya terhadap daya dukung sumberdaya air dengan statistik
regresi berganda. Perhitungan dilakukan dengan memanfaatkan SIG dan
perangkat lunak SPSS pada variabel perkembangan kota yang terdiri dari aspek
fisik, ekonomi, dan pertumbuhan kawasan terbangun. Hasil penelitian ini
diketahui bahwa tingkat daya dukung sumberdaya air di sebagian kawasan
perkotaan di metropolitan Pulau Jawa pada kriteria defisit yang menunjukkan
kebutuhan air lebih besar daripada ketersediaan air yakni sebesar 19.422,78
juta m3yang dihitung dari curah hujan, koefisien limpasan tertimbang pada tiap
jenis penggunaan lahan dan luas wilayah per satuan administratif. Perhitungan
kebutuhan air mencapai 41.154,71 m3/tahun. Faktor yang paling berpengaruh
dari aspek dinamika perkembangan kawasan perkotaan yakni peningkatan jumlah
PDRB dengan nilai R sebesar 0,581 dan proporsi lahan terbangun dengan nilai R
sebesar 0,549.
Kata kunci : dinamika, perkembangan kawasan perkotaan, metropolitan, Pulau
Jawa, daya dukung air,