Professional Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
masih belum matang sudah menikah, hamil dan melahirkan anak. Hal inilah yang
mendasari disusunnya penelitian ini.Di samping karena hal ini mudah ditemui
pada pemeriksaan kehamilan rutin sederhana. Dengan ini diharapkan memberikan
sedikit data yang dapat dipergunakan untuk mengurangi angka terjadinya asfiksia
pada neonatus.
I.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut diatas,dapat dirumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
Apakah ada hubungan antara terjadinya asfiksia pada neonatus dengan usia ibu
yang melahirkan neonatus tersebut ?
1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum :
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara terjadinya asfiksia pada
neonatus dengan usia ibu yang melahirkan neonatus tersebut.
I.3.2 Tujuan Khusus :
I.4.Manfaat Penelitian
I.4.1.Manfaat untuk Program :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.Asfiksia Neonatorum
Setiap bayi yang baru dilahirkan dapat jatuh dalam keadaan gawat darurat
yang memerlukan penanganan yang cepat dan tepat agar dapat diselamatkan
jiwanya serta mendapatkan bayi dengan keselamatan utuh yakni bayi yang bebas
cacat mental dan fisik(1,2,5) . Pada waktu bayi baru lahir, dia dipisahkan secara
mendadak dari placenta dan ibunya sehingga bayi tersebut harus segera dapat
menguasai
kebutuhan-kebutuhan
untuk
mempertahankan
hidupnya (1,2,5)
Asfiksia atau anoksia pada janin atau bayi menurut data adalah 57,9%
penyebab kematian perinatal di pedesaan Indonesia (WHO,1984) (5) . Pada asfiksia
akan terjadi beberapa hal yang penting yaitu hipoksia-anoksia, hiperkapnea, dan
asidosis. Janin dapat meninggal atau mengalami cacat yang menetap
(3,4,5,8,10)
. Di
(5)
kegagalan pernafasan pada bayi ini karena faktor ibu (hipoksia ibu,gangguan
aliran darah uterus), faktor placenta (solutio placenta, perdarahan placenta), faktor
fetus (tali pusat menumbung, tali pusat melilit, kompresi tali pusat), dan faktor
neonatus (pemakaian anestesi dan analgetik, trauma persalinan, kelainan
kongenital) (11) .
Penilaian derajat asfiksia ini didasarkan atas gejala klinik. Dr.Virginia
Apgar (1953) menciptakan sistem scoring yang terkenal dengan Apgar Score dan
sampai sekarang dipakai di seluruh dunia (1,2,3,5,8,10) .
Gejala klinik
Frekuensi jantung
Pernafasan
1
< 100 x/m
Tangis lemah nafas
2
>100 x/m
Tangis yang kuat, nafas
teratur
dangkal
Sedikit fleksi pd
ekstremitas dan
ekstremitas, pergerakan
tonus lemah
Menyeringai
sekedarnya
Tubuh merah,
Tonus otot
0
Tdk terdengar
Tidak ada
Lemas,lunglai
Biru/pucat
ekstremitas biru
Lazimnya ditentukan Apgar Score pada menit 1 dan 5 setelah seluruh badan bayi
lahir, bila score belum mencapai 7, score pada menit ke-10, 15, 20 dan seterusnya
(2,5)
utama
mengatasi
asfiksia
ialah
untuk
mempertahankan
kelangsungan hidup bayi dan membatasi gejala sisa yang mungkin timbul di
kemudian hari. Tindakan yang dikerjakan pada bayi lazim disebut resusitasi bayi
baru lahir
(3,4,10)
dengan usaha atau tenaga penolong, memperbaiki tekanan darah dan sirkulasi
darah, memperbaiki keseimbangan asam basa, dan memberantas hipoglikemia
(5)
Pada cardiac arrest dilakukan external cardiac message (3x cardiac message
diselingi 1x tiupan).Perhatikan tekanan darah (>40mmHg) atau denyut nadi.(3,4,10)
Pada Asidosis diusahakan agar pH>7,2 dengan memberikan NaBic dengan dosis
2-4 Meq/kg BB. Untuk mencegah hipoglikemia beri infus glukosa 10%-15%
sebanyak 60-80 ml/kg/24 jam (3,4,8) .
Bayi yang telah berhasil ditolong setelah menderita asfiksia berat
memerlukan pengawasan yang ketat dan cermat. Bayi-bayi ini sering mengalami
edema cerebri dan perdarahan intrakranial, sehingga terjadi koma kemudian
timbul kejang-kejang (fase iritasi) dan kerusakan pada organ-organ lain. Jadi
pengelolaan asfiksia terutama yang berat, belumlah selesai setelah bayi dapat
bernafas spontan, sebab penyulit-penyulit masih mungkin terjadi. (3,4)
(7)
mempunyai faktor resiko, yaitu suatu keadaan atau ciri tertentu pada seseorang
ibu hamil yang dapat menyebabkan peluang atau kemungkinan terjadinya
kesakitan atau kematian ibu dan atau janinnya. Faktor resiko pada ibu hamil
dikelompokkan dalam tiga kelompok berdasarkan kartu skor Poedji Rochyati.
Kelompok Faktor Resiko I ( Ada potensi resiko)
1. Primi muda . Terlalu muda hamil terutama umur 16 tahun atau kurang
2. Primi tua
3. Primi tua sekunder. Terlalu lama punya anak lagi, terkecil 10 tahun atau lebih
4. Anak terkecil berumur kurang dari 2 tahun
5. Grande Multi. Terlalu banyak punya anak, 4 atau lebih
6. Hamil umur 35 tahun atau lebih
7. Tinggi badan 145 cm atau kurang
8. Riwayat obstetrik jelek (pernah gagal kehamilan : hamil kedua yang pertama
gagal; hamil ketiga atau lebih ada riwayat gagal 2 kali; anak terakhir lahir
mati)
9. Persalinan yang lalu dengan tindakan bukan operasi Caesar (pernah
melahirkan dengan tarikan tang atau vakum)
10. Pernah melahirkan bayi dengan operasi Caesar sebelum ini.
Kelompok Faktor Resiko II (ada resiko). Ibu hamil dengan keluhan-keluhan :
11. Ibu-ibu dengan
10
Payah jantung (sesak nafas, jantung berdebar, dada terasa berat kadang
nyeri, nadi cepat, kaki bengkak)
11
II.3. Keterkaitan Antara Terjadinya Asfiksia pada Neonatus dengan Usia Ibu
yang Melahirkan Neonatus tersebut.
Dewasa ini seiring dengan perkembangan pendidikan dan emansipasi,
semakin banyak wanita yang meniti kariernya. Hal ini menyebabkan usia
perkawinan semakin bertambah terutama yang dialami oleh banyak wanita karier
di perkotaan, hal ini berimbas pula pada tuanya usia ibu ketika mengandung dan
melahirkan anaknya. Namun di sisi lain masih banyak pula wanita muda yang
sudah menikah pada usia muda dan melahirkan anaknya. Kesemuanya ini
meningkatkan faktor resiko. Faktor resiko sendiri adalah suatu keadaan atau ciri
tertentu pada seseorang atau suatu kelompok ibu hamil yang dapat menyebabkan
peluang atau kemungkinan terjadinya kesakitan atau kelainan pada ibu atau
janinnya
(7)
. Dalam hal ini hubungan yang dimaksud adalah hubungan kausa atau
penyebab, jadi dugaan asfiksia pada neonatus disebabkan karena faktor ibu yang
tidak ideal saat melahirkan (7) .
Seperti diterangkan sebelumnya seorang ibu yang berusia terlalu muda
atau tua dimasukkan dalam Faktor Resiko I dalam sistem scoring oleh dr.Poedji
Rochyati karena kemungkinan terdapatnya penyulit menjadi lebih besar. Asfiksia
ataupun anoksia pada bayi baru lahir merupakan salah satu penyulit yang paling
sering terjadi
(8)
maka, walaupun saat ini perkembangan dunia kedokteran semakin maju, namun
12
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL dan
13
HIPOTESIS PENELITIAN
Faktor Ibu
Kel. Faktor Resiko I :
Primi muda, primi
tua, umur ibu 35
th/lebih
Faktor placenta
(solutio, perdarahan)
Asfiksia pd neonatus:
-Sedang:AS 4-6
-Berat: 0-3
Faktor fetus
(tali pusat
menumbung.melilit,
kompresi tali pusat)
Faktor neonatus:
(pemakaian anestesi/
analgetika,trauma
persalinan, kelainan
kongenital)
: Faktor-faktor lain yang mempengaruhi terjadinya asfiksia
: Faktor yang diteliti
III.2.Hipotesa Penelitian
Adanya hubungan antara terjadinya asfiksia pada neonatus dengan umur
ibu saat melahirkan neonatus tersebut.
14
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
15
Jenis
Populasi sampel
Neonatus di Ruang Neonatus RSUD Dr.Soetomo Surabaya
Unit sampel
Neonatus di Ruang Neonatus RSUD Dr.Soetomo Surabaya pada bulan
Januari Juli 2005
Besar sampel
Besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus :
Z 1-/2 + Z 1-
n=
+3
0,5 {ln (1+r1/1-r1) ln (1+r2/1-r2)}
r = perkiraan koefisien korelasi
16
= tingkat kemaknaan
Z = power
17
Apgar Score 7 -10 bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan
istimewa
Faktor placenta
Faktor fetus
Faktor neonatus
18
c. Karakteristik Neonatus
19
20
rs = 1 6 di2 / n(n2 1)
Persiapan
Penggalian ide
Pembuatan proporsal penelitian
Pelaksanaan
Pengumpulan data
Tabulasi dan pengolahan data
21
Analisis data
Pembuatan hasil sementara
Penyelesaian :
IV.10.Peneliti
Virany Diana
Hetty Listyandarini
Pramira Fitri
Deddy Iskandar
IV.11.Rencana Anggaran
Rp. 100.000,00
Akomodasi
Rp. 200.000,00
Pembuatan laporan
Rp.100.000,00
Jumlah
Rp. 400.000,00
22
Daftar Pustaka :
1. Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB. Nelson Textbook of Pediatrics 16 th
Ed Philadelphia: WB Saunders Company, 2000. pp. 566-568
2. Gomella TL. Perinatal Asphyxia. Neonatology : Management, Procedurs, On
Call Problems, Diseases and Drugs 3 rd Ed Philadelphia: Appleton & Lange,
1994; pp. 399-407
3. Fleisher RG, Ludwig S. Synopsis of Pediatric Emergency Medicine :
Neonatal Resuscitation. Philadelphia : JB Lippincott,2002; pp.18-24
4. Goldsmith JP, Karotkin EH. Assisted Ventilation of Neonate : Resuscitation.
Philadelphia : JB Lippincott,1994; pp. 70-89
5. Damanik SM, Indarso F, Karijadi EK, Sarwono EK. Simposium Gawat
Darurat Pada Anak :Gawat Darurat Pada Bayi Baru Lahir. Surabaya : Seksi
Neonatologi-Perinatologi Laboratorium/UPF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga, 1987; hal. 26-45
6. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan Edisi ketiga, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, 1991, hal.154-163
7. Rochjati P. Kuliah Konsep Kehamilan Risiko Tinggi dan Strategi Pendekatan
Risiko Untuk Ibu Hamil, Surabaya, 1998.
23
8. Sarwono E. Buku Petunjuk Neonatologi. Surabaya : Seksi NeonatologiPerinatologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, 1992; hal. 1-4
9. Sarwono E. Simposium Sesak Pada Bayi dan Anak : Sesak Nafas Pada Bayi
Baru Lahir. Divisi Haematologi-Perinatologi Laboratorium/UPF Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, 1990;
hal. 79-96
10. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Ilmu Kesehatan Anak 3 Cetakan keenam. Bagian Ilmu Kesehatan
Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Jakarta, 1991; hal. 10371040 dan 1072-1081
11. Chandra B. Pengantar Statistik Kesehatan Cetakan I, Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 1995; hal.97-100
12. Chandra B. Pengantar Prinsip dan Metode Epidemiologi Cetakan I, Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1996; hal 53-56
13. Casey BM, McIntire DD, Leveno KJ. The Continuing Value of the Apgar
Score for the Assessment of Newborn Infants. The New England Journal of
Medicine, 2001; 344: 467-471
24
Lampiran 1
Kuesioner Penelitian
A. Data Umum
1. Nama Ibu/Neonatus
..
2. Anak ke
..
3. Umur Ibu
4. Tanggal kelahiran
5. Umur Kehamilan
. bulan
B. Data Khusus
1. Persalinan : (pilih)
a. Spontan Kepala
d. Forcep Ekstraksi
b. Spontan Brach
e. Sectio Caesar
c. Vacuum Ekstraksi
2. Penyakit Ibu : (pilih)
a. Tidak ada
b. Solutio Placenta / placenta praevia
c. Hipertensi / preeklamsia / eklamsia
d. Kelainan uterus
e. Lain-lain
3. Data neonatus :
25
a. Apgar Score
./.
b. Jenis kelamin
Laki-laki / perempuan
c. Cacat bayi
Ya (.)
. Tidak
Lampiran 2
Master Tabel
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Nama
By.ny.
Anak
ke
L/P
Bln
Umur
Ibu
Persalinan
penyulit
AS
1 mnt
BB
(gr)
26
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
27
Besar sample
Besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus :
Z 1-/2 + Z 1-
n=
+3
0,5 ln (1+r/1-r)
Kriteria Inklusi :
Neonatus cukup bulan yang diketahui data Apgar Scorenya
Diketahui umur ibu yang melahirkan
Dilahirkan dengan persalinan normal spontan kepala
Kriteria Eksklusi
Neonatus kurang bulan
Dilahirkan dengan persalinan spontan brach, vacuum ekstraksi,
forcep ekstraksi, dan sectio caesar
28