You are on page 1of 54

PENDIDIKAN KEWARGAAN

Drs. Mokh. Nazili, M.Pd.

PENDAHULUAN

Metoda pembelajaran dengan paradigma humanistik


yang menekankan pada learning to know, learning to
be, learning to do dan learning to live together.
learning to know : pengetahuan yang telah diperolehnya
menjadi pendorong untuk selalu belajar
learning to be
: peserta didik menemukan jati dirinya
sebagai manusia yang sadar dirinya akan tanggung
jawab individu dan sosial
learning to do : hasil pembelajaran mendorong peserta
didik melakukan sesuatu yang didasari atas
pengetahuan yang dimilikinya
learning to live together : hasil pembelajaran dijadikan
bekal dalam rangka kehidupan bersama atas dasar
kesadaran akan realitas keragaman dan saling
memerlukan.

Pendidikan Kewargaan bertujuan


1.

Membentuk kecakapan partisipatif yang bermutu dan


bertanggung jawab, pada tingkat lokal, nasional, regional
dan internasional

2.

Menjadikan warga yang baik dan demokratis dengan cara


menjaga
persatuan
dan
integritas
bangsa
guna
mewujudkan Indonesia yang kuat serta sejahtera.

3.

Menghasilkan mahasiswa yang berfikir komprehensif,


analitis dan kritis. Mahasiswa yang mudah dipimpin tetapi
sulit
dikendalikan,
mudah
diperintah
tetapi
sulit
diperbudak.

4.

Mengembangkan
kultur
demokratis
persamaan, toleransi, menahan diri,dialog ).

5.

Membentuk mahasiswa menjadi good and responsible


citizen.
Mampu
memecahkan
persoalan
aktual
kewarganegaraan seperti perbedaan pendapat, bersikap
empati menghargai kearifan lokal dsb.

(kebebasan,

BUKU REFERENSI

Zamroni, Pendidikan untuk Demokrasi Menuju Civil Society,


Yogyakarta Publishing, 2001.
Kuntowijoyo, Identitas Politik Umat Islam. Bandung: Mizan tt.
Mahfud MD, Demokrasi dan Konstitusi Indonesia. Yogyakarta:
Liberty, 1993.
Ubaidillah, dkk, Pendidikan Kewargaan (Civic Education),
Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani, Jakarta: IAIN
Jakarta Press, 2000, Edisi Pertama.
Dahlan Thoib, Teori dan Hukum Konstitusi, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2001.
Asshiddiqie Jimly, Gagasan Kedaulatan RAkyat dalam
Konstitusi dan Pelaksanaannya di Indonesia, Jakarta :
Ichtiar Baru Van Hoove, 1994.
Abdullah Rozali, Pelaksanaan Otonomi Luas, Jakarta Rajawali,
2001.
Jim Icce, UIN Jakarta, Pendidikan Kewargaan, Demokrasi,
Hak Asasi Manusia, Masyarakat Madani, Jakarta.

Pengertian : identitas
Secara harfiah adalah ciri-ciri, jati diri yang melekat
pada seseorang atau sesuatu yang membedakan dengan
yang lain
Dalam istilah antropologi, identitas adalah sifat khas
yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri
pribadi sendiri, golongan, kelompok, komunitas atau
negara sendiri
Nasional merupakan identitas yang melekat pada
kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh
kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama dan
bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita
dan tujuan

2. identitas.

Nasionalisme dapat dikatakan sebagai sebuah


situasi kejiwaan dimana kesetiaan seseorang
secara total diabdikan langsung kepada
negara, bangsa.
Munculnya nasionalisme terbukti sangat
efektif sebagai alat perjuangan bangsa
merebut kemerdekaan dari cengkeraman
kolonial. Semangat nasionalisme
dihadapkan secara efektif oleh para
penganutnya dan dipakai sebagai metode
perlawanan dan alat identifikasi untuk
mengetahui siapa kawan dan siapa lawan.

Problematika kebangsaan dewasa ini


1. Ancaman kesatuan bangsa

a. Sentralisme desentralisme

b. Primordialisme SARA ( suku, agama dan ras )

c. Ketidak adilan sosial

d. Konflik

1) vertikal : kaya - miskin , kuat - lemah, mayoritas

minoritas

2) horisontal ; sesama atau antar warga masyarakat

e. Globalisme, neoliberalisme, kapitalisme dan faktor


ekstrim

yang lain

2. a. NKRI telah terancam sebagai negara

gagal bila kondisi ini tidak segera diatasi


akan semakin kritis dan kronis.
b. Ada kesadaran tentang pentingnya kembali
kepada Pancasila dan pembangunan karakter
bangsa , baik dalam gerakan revitalisasi,
sosialisasi, kampanye dan sebagainya

Modal dasar merajut kembali


nasionalisme Indonesia
Keinginan merdeka dan kesamaan
tujuan bersama
Semangat Bhineka Tunggal Ika
Mayoritas rela tidak mendominasi :
Suku Jawa, Islam dll
Semangat masyarakat UIN menjaga
NKRI

1. Bagaimana membangun Identitas mahasiswa UIN


2. Identitas Islam yang rahmatan lilalamin
3. Identitas penegakkan hukum di Indonesia
4. Identitas Beragama di Indonesia
5. Identitas pergerakan muslimah dalam pergumulan
intelektual
6. Identitas kemiskinan di Indonesia
7. Identitas demokrasi di Indonesia
8. Dampak tayangan TV terhadap identitas remaja desa
9. Dampak gadget terhadap identitas mahasiswa
10. Identitas gerakan mahasiswa yang saya mau

Kata negara berasal dari kata staat,


state, etat (bhs latin) status atau statum
yang berarti keadaan yang tegak dan
tetap atau sesuatu yang memiliki sifatsifat yang tegak dan tetap.
TERMINOLOGI NEGARA
Organisasi tertinggi diantara satu
kelompok masyarakat yang mempunyai
cita-cita untuk bersatu, hidup di dalam
daerah tertentu dan mempunyai
pemerintah yang berdaulat.

Tujuan negara
:
Memperluas kekuasaan

2. Negara :

Memperluas kekuasaan
Menyelenggarakan ketertiban hukum
Mencapai kesejahteraan umum

Tujuan negara RI
Meningkatkan kesejahteraan umum
mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

TEORI TERBENTUKNYA NEGARA


1. TEORI KONTRAK SOSIAL
(negara terbentuk berdasarkan perjanjian masyarakat)
a. TEORI HOBES
Penyerahan kekuasaan dan hak memerintah diserahkan kepada seseorang atau
kepada anggota dewan
b. TEORI JOHN LOCKE
Negara dibentuk berdasarkan suara terbanyak.
c. TEO RI JEAN JACQUES ROUSSEAU
Negara dibentuk untuk menyatakan kemauan umumnya (general will) dan
ditujukan kepada kebahagiaan bersama dan negara tidak mencampuri urusan
pribadi.
2. TEORI KETUHANAN
Negara dibentuk oleh Tuhan dan pemimpin ditunjuk oleh Tuhan
3. TEORI KEKUATAN
Negara dibentuk dari dominasi kelompok yang menang terhadap kelompok yang
kalah
4. TEORI ORGANIS
Negara disamakan mahluk hidup
Contoh : Raja sebagai kepala manusia.
UU sebagai urat saraf.
individu sebagai daging.

Membangun wawasan Kebangsaan

Mendalami potensi kekayaan Indonesia


1. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia yang terdiri dari 17. 504 pulau ( termasuk pulau
yang belum diberi nama ada 9.614 dan 6.000 pulau
yang tidak berpenghuni
2. Indonesia adalah negara maritim terbesar di dunia dengan
perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai
sekitar 81 ribu km2 atau 25% panjang pantai dunia.
3. Negara Indonesia mempunyai pertambangan terbesar di dunia
dengan kualitas terbaik di dunia. Hasil 7,3 juta ton tembaga, dan
724,7 juta ton emas. Misal harga emas rp 300.000 x 724,7 ton = Rp
217.410.000.000.000.000.000
Kita kontrak dengan freeport sampai tahun 2041

2. Negara Indonesia mempunyai cadangan gas alam terbesar di dunia


di blok Natuna hingga 202 trilyun kubik dan masih ada yang lain.
3. Indonesia punya hutan tropis terbesar di dunia seluas 39.549.447
hektar dengan keaneka ragaman hayati dan plasmanuftah terleng
kap di dunia
4. Negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia terdapat lebih
740 etnis dan Papua saja ada 270 suku
5. Tempat ditemukannya manusia purba tertua di dunia yaitu Pithe
ccanthopus Erectus diperkirakan berasal dari 1,8 juta yang lalu.
6. Indonesia memiliki species ikan hiu terbanyak di dunia 150 species
7. Negara dengan bahasa daerah terbanyak 583 bahasa dan dialek
dari 67 bahasa induk.

Warga negara adalah Bangsa Indonesia asli dan


bangsa lain yang disahkan Undang-Undang
sebagai warga negara. Dalam UUD 45 pasal 26
dinyatakan bahwa orang-orang bangsa lain
seperti peranakan Arab dll yang bertempat
tinggal di Indonesia mengakui Indonesia
sebagai tanah airnya dan bersikap setia kepada
negara RI dapat menjadi warga negara
Dalam hal perkawinan status kewarganegaraan
memiliki kewarganegaraan sesuai status
kewarganegaraannya sendiri-sendiri seperti
sebelum terjadinya perkawinan.

1. Unsur darah keturunan (ius sanguinis)


Artinya :
Kewarganegaraan orang tua menentukan
kewarganegaraan seseorang
2. Prinsip daerah tempat kelahiran (ius soli)
Daerah tempat seseorang dilahirkan menentukan
kewarganegaraan
Jepang tidak menggunakan prinsip ini
hak repudiasi : hak menolak menjadi warga negara

STATUS KEWARGANEGARAAN
Apatride : status orang yang tidak punya kewarganegaraan
Bipatride : status orang yang memiliki kewarganegaraan
rangkap
Multipatride : status orang yang memiliki
kewarganegaraan lebih dari dua
Karakteristik warga negara yang demokrat
1. Rasa hormat dan tanggung jawab
2. Bersikap kritis
3. Membuka diskusi dan dialog
4. Bersikap terbuka
5. Rasional
6. Adil
7. Jujur

1.Karena
2.Karena
3.Karena
4.Karena
5.Karena
6.Karena
7.Karena

kelahiran
pengangkatan
dikabulkan permohonan
pewarganegaraan
perkawinan
turut ayah atau ibu
pernyataan

Hak dan kewajiban warga negara.


Warga negara merupakan anggota negara yang
mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya.
Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang
bersifat timbal balik terhadap negaranya

Bagaimana kalau orang asing membeli tanah milik saudara?


Bagaimana kalau anda memperkerjakan orang asing?
Bagaimana kalau suami isteri warga Amerika misalnya
melahirkan anak mereka di Indonesia menurut pronsip ius
sanguinis, apakan mereka dianggap warga amerika atau
warga Indonesia
Bagaimana pasangan suami siteri warga Indonesia yang
melahirkan anak mereka di Amerika, misalnya menurut
prinsip ius solie, apakah anak itu menjadi warganegara
Amerika atau tetap warga Indonesia.
Apakah saudara bangga menjadi warga Indonesia? Apakah
anda ingin menggunakan hak opsi bla diminta wara negara
lain? Mengapa ?

Konstitusi berasal dari kata Constitur


(Perancis) yang berarti membentuk, dari
bahasa Belanda (Grondwet) dan Jerman
(Grundgesetz) yang berarti UndangUndang Dasar.
Terminologi Konstitusi :
Sejumlah aturan-aturan dasar dan
ketentuan-ketentuan hukum yang
dibentuk untuk mengatur fungsi dan
struktur lembaga pemerintahan
termasuk dasar hubungan kerjasama
antara negara dan masyarakat (rakyat)
dalam konteks kehidupan berbangsa dan

Tujuan Konstitusi

2.
Konstitusi

1. Memberikan pembatasan sekaligus pengawasan


terhadap kekuasaan politik
2. Melepaskan kontrol kekuasaan dan penguasa
sendiri
3. Memberikan batasan ketetapan bagi para
penguasa dalam menjalankan kekuasaannya.

Pentingnya konstitusi :
Undang-Undang Dasar (konstitusi) mempunyai fungsi
khas yaitu membatasi kekuasaan pemerintah
sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan
tidak bersifat sewenang-wenang. Diharapkan hak-hak
warga negara akan lebih terlindungi.

3.
Konstitusi

Prinsip-prinsip Konstitusi yang


demokratis
1. Menempatkan warga negara sebagai sumber
kekuatan
2. Mayoritas berkuasa dan terjaminnya hak minoritas
3. Pembatasan pemerintahan
Pembatasan dan pemisahan meliputi :

a. Pemisahan wewenang berdasar trias politika


b. Kontrol dan keseimbangan lembaga-lembaga
pemerintah
c. Proses hukum
d. Adanya pemilu sebagai mekanisme peralihan
kekuasaan.

4.
Konstitusi

Empat Prosedur dalam perubahan


konstitusi (menurut Miriam Budiharjo)
1. Sidang badan legislatif dengan ditambah
beberapa syarat, misalnya ditetapkan quorum
untuk sidang yang membicarakan usul
perubahan undang-undang dasar dan jumlah
minimum anggota badan legislatif untuk
menerimanya
2. Referendum atau plebisit
3. Negara-negara bagian dalam negara federal
(misal Amerika Serikat; dari 50 negaranegara bagian harus menyetujui)
4. Musyawarah khusus (special conventing)

Perkembangan Konstitusi NKRI

5.
Konstitusi

1. UUD 45 (18 Agustus 1945 27 Desember 1949)


2. Konstitusi RIS (27 Desember 17 Agustus 1950)
3. UUD Sementara RI (1950 5 Juli 1959)
4. UUD 45 (5 Juli 1959 19 Oktober 1999)
5. UUD 45 dan Perubahan I (19 Oktober 1995 18
Agustus 2000)
6. UUD 45 dan Perubahan I dan II (18 Agustus 2000
9 Nopember 2001)
7. UUD 45 dan Perubahan I, II dan III 9 Nopember
2001 10 Agustus 2002
8. UUD 45 dan Perubahan I, II, III dan IV 10 Agustus
sampai sekarang

Demokrasi dari bahasa Yunani demos rakyat dan cratos (kekuasaan)


Hakekat demokrasi :
1. Pemerintah dari rakyat (government of the people) legitimasi
2. Pemerintah oleh rakyat (government by people) kekuasaan dijalankan
atas nama rakyat
3. Pemerintah untuk rakyat (government for people) menampung
aspirasi rakyat
Norma : pandangan hidup demokratis
1. Pentingnya kesadaran akan pluralisme
2. Musyawarah
3. Pertimbangan moral
4. Permufakatan yang jujur dan sehat
5. Pemenuhan segi-segi ekonomi
6. Kerjasama antar-warga masyarakat dan sikap mempunyai itikad baik
7. Pandangan hidup demokratis menjadi unsur yang menyatu dengan
sistem pendidikan

tugas

1. KONSTITUSI MK, 2. PENGADILAN AGAMA 3. DPR 4.


KEMENTERIAN ENERGI 5. PENDIDIKAN 6. OLAHRAGA 7.
PARIWISATA 8. KESEHATAN 9. HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA 10 PERDAGANGAN 11 KEHUTANAN 12. PERTANIAN
13. KELAUTAN 14 WANITA 15. PERTAHANAN 16. KEPALA
PENGADILAN 17 KETUA DPR 18. KEPALA SEKOLAH
MADRASAH ALIYAH 19 BUPATI 20 GUBERNUR 21 DIREKTU
CAREFURE AMBARUKMU 22 DIREKTUR BANK 23 KEPALA
STASIUN TVRI 24 KEPALA DESA 25. REKTOR UIN SUNAN
KALIJAGA 26. DEKAN FAKULTAS DAKWAH 27. PRESIDEN
MAHASISWA 28 KETUA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKUTAS DAKWAH 29. KEPALA PERPUSTAKAAN UIN 30
KEPALA PUSAT BAHASA 31 KEPA LA PKSI 32 KEPALA PARKIR
UIN 33. KAPOLDA DIY 34 KETUA ASRAMA MAHASISWA 35
KETUA KELAS 36 KETUA UNIT KEGIATAN MAHASISWA KORP
DAKWAH SUNANA KALIJAGA

Unsur-unsur penegak demokrasi :

2. demo

1. Negara hukum
2. Masyarakat madani
3. Infrastruktur politik
4. Pers yang bebas dan bertanggung jawab
Model-model demokrasi
1. Demokrasi liberal
pemerintah yang dibatasi oleh UU dan pemilu bebas
yang diselenggarakan waktu yang ajeg
2. Demokrasi terpimpin
para pemimpin percaya bahwa semua tindakan mereka
dipercaya rakyat tetapi menolak pemilu yang bersaing
sebagai kendaraan untuk menduduki kekuasaan

3. demo

3.
4.
5.

Demokrasi sosial adalah demokrasi yang menaruh kepedulian


pada keadilan sosial dan egalitarianisme bagi persyaratan untuk
memperoleh kepercayaan publik.
Demokrasi partisipasi, yang menekankan hubungan timbal balik
antara penguasa dan yang dikuasai.
Demokrasi consociational yang menekankan kerjasama yang
erat diantara elit yang mewakili bagian budaya masyarakat
utama.

Parameter negara demokratis


1. Masalah pembentukan negara
2. Dasar kekuasaan negara (menyangkut legitimasi)
3. Masalah kontrol rakyat
Affan Gaffar parameter demokrasi :
1. Akuntabilitas
4. Pemilu
2. Rotasi kekuasaan
5. Pengakuan HAM
3. Rekruitment politik

Perkembangan demokrasi di Indonesia


1. Demokrasi Parlementer (1945 1959)
2. Demokrasi Terpimpin (1959 1965)
3. Demokrasi Pancasila (1965 1998)
4. Demokrasi Reformasi (1998 sekarang)

4. demo

Paradigma Islam dan demokrasi


1. Islam dan demokrasi adalah dua sistem politik yang berbeda
2. Islam berbeda dengan demokrasi dalam definisi barat
3. Islam adalah sistem nilai yang membenarkan dan mendukung
sistem politik demokrasi
Demokrasi Pancasila ditandai, dominasi ABRI, Birokratisasi dan
sentralisasi pengambilan keputusan politik, pengebirian partai
politik, campur tangan pemerintah dalam urusan partai politik dan
publik, masa mengambang, monolitisasi ideologi, inkorporasi LSM.

Demokrasi reformasi akan berjalan


dengan beberapa persyaratan
1. Peningkatan kesejahteraan ekonomi secara
keseluruhan
2. Pemberdayaan dan pengembangan kelompokkelompok masyarakat bagi pertumbuhannya
kelas menengah
3. Hubungan internasional yang adil dan
seimbang
4. Sosialisasi pendidikan kewargaan

Islam bermula dari kehadirannya untuk mengibarkan ajaran tauhid


ajaran ini memberi kebebasan kepada manusia dari segala ikatan
selain hanya kepada Allah SWT. Selain Allah bersifat nisbi dan tidak
harus dipertuan

Kemudian perjalanan Islam diisi dengan syariat Allah yang isi


utamanya yakni terakumulasi dalam 5 prinsip universal
menjamin kebebasan beragama
Memelihara nyawa
Menjaga keturunan dan profesi
Menjamin kebebasan berexpresi dan berserikat
Memelihara harta benda

Ajaran Islam ditutup pada Haji Wada oleh Nabi dengan pesan
1. Hak hidup yang jauh dari pertumpahan darah dan kekerasan
2. Hak memiliki harta benda
3. Hak terjaga kehormatan, martabat, harkat dan profesi

1. Reformasi konstitusional (Constitutional reforms)


yang menyangkut perumusan kembali falsafah,
kerangka dasar dan perangkat legal sistem politik.
2. Reformasi kelembagaan (institutional reform) yang
menyangkut pengembangan dan pemberdayaan
lembaga-lembaga politik dan lembaga kenegaraan
seperti MPR, DPR, MA, DPA dan sebagainya.
3. Pengembangan kultur atau budaya politik (political
cultural) yang lebih demokratis melalui pendidikan.

Otonomi daerah : kemandirian suatu daerah dalam


pembuatan dan pengambilan keputusan mengenai kepentingan
daerahnya sendiri.
Desentralisasi : Pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
Arti penting otda - desentralisasi
1. Untuk terciptanya efisiensi efektifitas penyelenggaraan pemerintah
2. Sebagai sarana pendidikan politik
3. Pemda sebagai persiapan untuk karir politik lanjutan
4. Stabilitas politik
5. Kesetaraan politik
6. Akuntabilitas publik

1. Politik
Membuka ruang bagi lahirnya kepala pemerintahan
daerah yang dipilih secara demokratis
memungkinkan berlangsungnya penyelenggaraan
pemerintah yang responsif
2. Ekonomi
Kemudahan bagi pemda mengembangkan kebijakan
regional dan lokal untuk pendayagunaan potensi
ekonomi di daerahnya
3. Sosial
menciptakan kemampuan masyarakat untuk
merespon dinamika kehidupan disekitarnya

1. Penyerahan sebanyak mungkin kewenangan


pemerintahan dalam hubungan domestik kepada
daerah
2. Penguatan peran DPRD sebagai representasi rakyat
lokal dalam pemilihan dan penetapan kepala daerah
3. Pembangunan tradisi politik yang lebih sesuai dengan
kultur berkualitas tinggi dengan tingkat akseptablitas
yang tinggi pula
4. Peningkatan efektifitas fungsi pelayanan eksekutif
5. Peningkatan efisiensi administrasi keuangan daerah
6. Pengaturan pembagian sumber-sumber pendapatan
daerah, pemberian keleluasaan kepada daerah dan
optimalisasi upaya pemberdayaan masyarakat

1. Desentralisasi
Pembagian kewenangan dan tanggung jawab administratif
antara departemen pusat dengan pejabat pusat di lapangan
tanpa adanya penyerahan kewenangan untuk mengambil
keputusan
2. Delegasi
Pengambilan keputusan dan epngambilan kewenangan
manajemen untuk melakukan tugas-tugas khusus kepada suatu
organisasi yang tidak secara langsung berada di bawah
pengawasan pemerintah pusat
3. Devolusi
Transfer kewenangan untuk pengambilan keputusankeuangan
dan manajemen kepada unit otonomi pemerintah daerah
4. Privatisasi
Tindakan pemberian kewenangan dari pemerintah kepada
badan swasta dan swadaya masyarakat

1. Demokrasi, keadilan, pemerataan, potensi dan


keanekaragaman daerah
2. Otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab
3. Otda yang luas dan utuh diletakkan pada daerah
kabupaten dan daerah kota
4. Sesuai dengan konstitusi negara
5. Kemandirian daerah otonom
6. Meningkatkan peranan dan fungsi legislatif daerah
7. Asas dekonsentrasi diletakkan pada daerah propinsi
sebagai wilayah administrasi
8. Asas tugas pembantuan

1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Hubungan internasional
Pertahanan dan keamanan
Peradilan
Moneter
Agama

Kewenangan bersifat lintas kabupaten dan kota


Perencanaan dan pengendalian pembangunan regional secara makro
Kewenangan kelautan
Kewenangan yang tidak dapat ditangani daerah

Pertahanan
Pertanian
Pendidikan dan Kebudayaan
Tenaga kerja
Kesehatan
Lingkungan hidup

7. Pekerjaan umum
8. Perhubungan
9. Perdagangan dan industri
10. Penanaman modal
11. Koperasi

Tindakan atau tingkah laku yang dilakukan didasarkan


pada nilai-nilai yang bersifat mengarahkan dan
mengendalikan atau mempengaruhi masalah publik untuk
mewujudkan nilai-nilai itu dalam tindakan dan kehidupan
keseharian
Suatu kesepakatan menyangkut pengaturan negara
yang diciptakan bersama oleh pemerintah masyarakat
madani dan sektor swasta. Kesepakatan bersama
mencakup keseluruhan bentuk mekanisme, proses dan
lembaga-lembaga di mana warga dan kelompok
masyarakat mengutarakan kepentingannya,
menggunakan hak hukum memenuhi kewajiban dan
menjembatani perbedaan diantara mereka.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pengelolaan negara secara


Penetapan posisi,transparan
jabatan
Kekayaan pejabat publik
Pemberian penghargaan
Penetapan kebijakan yang terkait dengan pencerahan
kehidupan
Kesehatan
Moralitas para pejabat dan aparatur pelayanan publik
Keamanan dan ketertiban
Kebijakan strategis untuk pencerahan kehidupan masyarakat

Langkah-langkah perwujudan Good Governance


1. Penguatan fungsi dan peran lembaga perwakilan
2. Kemandirian lembaga peradilan
3. Aparat yang profesional dan penuh integritas
4. Masyarakat madani yang kuat dan partisipatif
5. Penguatan upaya otonomi daerah

Jika produktif dan memperlihatkan hasil dengan indikator kemampuan


ekonomi rakyat meningkat baik dalam aspek produktivitas maupun
dalam daya belinya, kesejahteraan dan spiritualitasnya terus menerus
meningkat, aman, tenang, bahagia.
9 aspek perwujudan Good Governance
1. Partisipasi (Participation)
2. Penegakan hukum (Rule of law )
3. Transparansi (Transparency)
4. Responsif (Responsiveness)
5. Orientasi kesepakatan (Consensus Orientation)
6. Keadilan (Equity)
7. Efektivitas dan Efisiensi
8. Akuntabilitas (Accountability)
9. Visi strategis (Strategic Vision)

SOP ON AIR STUDIO


On Air Peralatan
Pastikan Semua Power di Peralatan Studio Off.
Nyalakan UVS Power Suplay
Nyalakan Stabilizer
Nyalakan Mixer Audio Prosesor
Nyalakan Komputer
Nyalakan Sound Box Control
On Air Software
Open Zara adio dan List Opening Tune
Open Rancangan Siar (RS)
Open Folder Adlps & Iklan
Open Folder masik
Open Tagline

SOP OFF AIR STUDIO


Tutup semua Program Dan Matikan Komputer Siaran
Matikan Mixer Dan Pastikan Semua Fider Turun
Matikan Audio Prosesor Dan Sound Box Control
Matikan Stabilitzer
Matikan UVS Power suplay Dan Pastikan Kabel Dicabut
Terakhir RapikanStudio Dan Matikan Pemancar
INGAT,,,,, MATIKAN PEMANCAR ...PEMANCAR...
PEMANCAR... PEMANCAR... PEMANCAR...

Hakekat HAM
Upaya menjaga eksistensi manusia secara utuh melalui
kesinambungan yaitu keseimbangan antara hak dan
kewajiban, serta keseimbangan perseorangan dengan
keperluan umum. Begitu juga upaya menghormati,
melindungi dan menjunjung tinggi HAM, menjadi
kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu
pemerintah (baik sipil maupun militer)

1. Hak persamaan dan kebebasan (Al Isra: 70, an Nisa: 58,


105, 107, 135) (Al Muhtaharah: 8)
2. Hak hidup (Al Maidah 45, Al Isro : 33)
3. Hak perlindungan diri (Al Balad 12-17 at Taubah 6)
4. Hak kehormatan pribadi (AT Taubah: 6)
5. Hak kehormatan keluarga (Al Baqoroh 221, Al Rum 21, an
Nisa: 1, Al Tahrim: 6)
6. Hak kesetaraan wanita dengan pria (Al Baqoroh: 228, al
Hujurat: 13)
7. Hak anak dari orang tua (Al Baqoroh: 233, al Isro 23-24)
8. Hak mendapatkan pendidikan (at Taubah: 122, Al Alaq 1-5)
9. Hak kebebasan beragama (Al Kafirun 1-6)
10.Hak kebebasan mencari suaka (An Nisa: 9)
11.Hak memperoleh pekerjaan (At Taubah: 105)
12.Hak memperoleh perlakuan sama (Al Baqoroh 275-278, an
Nisa: 161, Ali Imron: 130)
13.Hak kepemilikan (Al Baqoroh: 29)

1. Hak untuk hidup


2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
3. Hak mengembangkan diri
4. Hak memperoleh keadilan
5. Hak atas kebebasan pribadi
6. Hak atas rasa aman
7. Hak atas kesejahteraan
8. Hak atas wanita
9. Hak turut serta dalam pemerintahan
10.Hak anak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hak
Hak
Hak
Hak
Hak
Hak
Hak

kebebasan untuk mengeluarkan pendapat


kedudukan yang sama didalam hukum
kebebasan berkumpul
kebebasan beragama
penghidupan yang layak
kebebasan berserikat
memperoleh pengajaran/pendidikan

Pelanggaran terhadap hak asasi manusia dapat dilakukan


baik oleh aparatur negara maupun bukan aparatur negara
(UU no 26 Th.2000) tentang pengadilan HAM. Karena itu
penindasan terhadap pelanggaran HAM tidak boleh hanya
ditujukan terhadap aparatur negara tetapi juga
pelanggaran yang dilakukan bukan oleh aparatur negara
Setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparatur negara baik disengaja ataupun tidak
disengaja atau kelalaian yang secara hukum, mengurangi,
menghalangi, membatasi atau mencabut HAM seseorang
atau kelompok orang yang dijamin UU ini dan tidak
didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyelesaian hukum yang adil dan benar.

Masyarakat Madani
Sistem sosial yang subur yang diasaskan pada
prinsip moral yang menjamin keseimbangan
antara kebebasan perorangan dengan
kesetabilan masyarakat.
Masyarakat
mendorong daya usaha serta inisiatif individu
baik dari segi pemikiran, seni, pelaksanaan
pemerintahan, mengikuti UU dan ketulusan
sebagai asas dalam berperilaku
Masyarakat sipil
Prasyarat masyarakat dan negara dalam
rangka proses penciptaan dunia secara
mendasar baru dan lebih baik

Masyarakat Kewargaan
Konsep yang merupakan respon dan keinginan
untuk menciptakan warga negara sebagai
bagian integratif negara yang mempunyai andil
dalam setiap perkembangan

Civil Society
Wilayah-wilayah kehidupan sosial yang
terorganisir dan bercirikan antara lain
kesukarelaan (voluntary) keswasembadaan
(self suporting) kemandirian tinggi berhadapan
dengan negara dan keterkaitan dengan normanorma atau nilai-nilai hukum yang diikuti
warga

1. Free Public Sphere


adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam
mengemukakan pendapat
2. Demokratis
masyarakat dapat berlaku santun dalam pola interaktif
dengan masyarakat sekitarnya dengan tidak
mempertimbangkan suku ras dan agama
3. Toleransi
Kesadaran masing-masing individu untuk menghargai
dan menghormati pendapat serta aktivitas yang
dilakukan oleh kelompok masyarakat lain yang
berbeda
4. Pluralisme
Ia tidak bisa dipahami hanya dengan sikap mengakui
dan menerima kenyataan masyarakat majemuk, tetapi
harus disertai dengan sikap yang tulus untuk
menerima kenyataan bahwa
keperbedaaan itu
merupakan rahmat Allah.

1. LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)


bertugas empowerment (pemberdayaan) pada
masyarakat mengenai hal-hal yang signifikan
2. Pers
dapat menyajikan berita secara objective dan
transparan
3. Supermasi hukum
jaminan terhadap keadilan bagi semua warga
negara
4. Perguruan tinggi
mencari dan menciptakan ide-ide kreatif dan
konstruktif untuk dapat menjawab problematika
yang dihadapi masyarakat
5. Partai Politik

TERIMA KASIH

SAMPAI JUMPA

Tugas konstitusi : Konstitusi Kementerian BUMN,


Tenaga kerja dan Transmigrasi, Agama, Pendidikan
Nasional, Kesehatan, Hukum dan HAM, Pertahanan,
Keuangan, Kelautan, Perhubungan, Perikanan,
Pertanian, Pertanahan, Perdagangan, Pertambangan,
Luar Negeri, Dalam Negeri, Kebudayaan dan
Pariwisata, Perumahan, Perempuan, Pemuda dan Olah
Raga, Percepatan Daerah Tertinggal,Depsos,
Pertamina, PLN, Penjara, KPK, KPU, Direktus Bank,
Direktur Perusahaan, Kepala Stasiun TV, Kepala Pusat
Radio RRI, Kepala Sekolah SMA, Rektor UIN, Ketua
RT, Kepala Rumah Tangga, Kepala Desa, Bupati,
Gubernur

You might also like