Professional Documents
Culture Documents
FIQIH 1
IBADAH MAHDOH
DAN
IBADAH GHOIRU MAHDOH
DI SIAPKAN OLEH :
POKOK MATERI
PENGERTIAN IBADAH
Dan (ingatlah) ketika tuhanmu mengeluarkan keturunan anakanak adam dari sulbi (tulang punggung bagian bawah) mereka; dan
allah mengambil kesaksian kepada jiwa mereka (seraya berfirman),
bukankah aku ini tuhanmu? mereka menjawab betul Engkau
tuhan kami kami barsaksi (Al-Araf : 172).
PERBANDINGAN
IBADAH MAHDOH DAN GHOIRU MAHDOH
IBADAH MAHDOH
Rumusan ibadahnya adalah karna
Allah dan sesuai syariat (KA +
SS)
Ibadahnya semata-mata adalah
hubungan dengan Allah semata
Keberadaannya harus
berdasarkan syariah
Tata cara pelaksanaannya harus
berpola pada contoh Rasulullah
SAW
Berazaskan taat dan bersifat
supra rasional
IBADAH MAHDOH
Niatnya benar (QS. AtTiin: 5, QS. Az-Zumar:
11 dan 14)
Disyariat kan (QS. AlHasyr: 7)
Mengikuti cara yang
benar, yakni berpola
pada contoh Rasulullah
SAW.
IBADAH GHOIRU
MAHDOH
Niat yang ikhlas (QS. AtTiin: 5, QS. Az-Zumar:
11 dan 14)
Tergolong dalam amal
yang sholeh (QS. AlAshr : 3, QS. At-Tin : 8)
TUJUAN IBADAH
Secara garis besar tujuan ibadah baik ibadah mahdoh dan
ghoiru mahdoh ada 2 yakni :
1. Untuk mencapat kebahagiaan di dunia
2. Untuk mencapai kebahagiaan di akherat.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa dengan beribadah
manusia akan mencapai kebahagiaan di dunia dan di akherat.
Sebagai contoh : seorang mencari nafkah, ia bekerja dan
mendapatkan uang (ia mendapatkan kebahagiaan dunia)
sehingga dengan mudah ia akan mampu menghidupi keluarga
(ibadah ghoiru mahdoh), kemudian dengan uang itu dia juga
akan mudah untuk melakukan zakat, sedekah, haji sehingga
dengan mudah ia akan mendapatkan kebahagiaan di akherat.
Alkisah 1
Rasulullah bersabda Orang yang paling mudah masuk surga adalah orang kaya yang
mau bersedekah.
Mendengar itu sahabat berkata ya Rasul bagaimana jika saya ini tidak kaya?
Rasul bertanya kepada sahabat itu apakah kamu memiliki kurma?
Ya, punya ya rasul jawab sahabat tersebut
jika kamu memiliki kurma, belahlah kurma itu menjadi dua. Sedekahkanlah yang
setengahnya dan yang setengahnya untuk mu. Maka kurma yang kau sedekahkan itu
akan menghantarmu ke surga bersama orang-orang kaya yang mau bersedekah
penjelasan rasul pada sahabat tersebut.
Lanjut ke alkisah 2
ALKISAH 2
(Lanjutan Alkisah 1)
Mendengar hal itu sahabat lain berkata Ya Rasul saya ini tidak kaya dan tidak memiliki
kurma, apakah ini berarti saya susah masuk surga?
Rasul menjawab apakah kamu memiliki segelas air?
Ya, saya punya air segelas ya rasul jawab sahabat tadi.
kalau begitu bagilah air itu menjadi dua gelas, yang setengahnya adalah untukmu, dan
yang setengahnya lagi sedekahkanlah kepada orang yang membutuhkan, maka yang
setengah itu akan menghantarmu kedalam surga bersama orang yang memiliki kurma
tadi dan orang-orang kaya yang mau bersedekah.
Lanjut ke al-kisah 3
ALKISAH 3
(Lanjutan Alkisah 2)
Kemudian ada yang bertanya lagi Ya rasul saya ini tidak kaya, tidak punya
kurma dan tidak punya air, kalau begitu saya juga susah masuk surga?
Rasul menjawab jika kamu tidak mempunyai ketiganya, tidak kaya, tidak
punya kurma, dan tidak punya segelas air, maka sedekahkanlah oleh mu
nasehat-nasehat yang baik, ucapan-ucapan yang baik dan kalimat-kalimat
yang baik maka itu akan menghantarmu kedalam surga bersama ketiga orang
tadi.
Rasul juga pernah mengatakan hak seorang muslim adalah untuk dijenguki
ketika ia sedang sakit, jika itu adalah hak seorang muslim, maka seorang
muslim yang lain wajib mengunjungi muslim yang sakit tersebut.
HAKIKAT IBADAH
HAKIKAT IBADAH 2
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hikmah. 2006. Al-Quran dan Terjemahannya. Diponegoro.
Bandung.
Ash-Shiddieqy, Hasbi. 1985. Kuliah Ibadah (Ibadah ditinjau dari hukum
dan hikmah). Bulan Bintang. Jakarta.
Fanani, Umar. 1998. Ibadah dalam Islam (Edisi Terjemahan). PT. Bina
Ilmu Offset. Surabaya.
Yasmin, Ummu. 2005. Materi Tarbiyah Panduan Kurikulum dai dan
murabbi. Media Insani Press. Solo.
www.dutamasyarakat.com/ibadah.
www.rahmatblog.blogspot.com/sasarandantujuanibadah.
www.umayswebblog.com/ibadahmahdhahdanghoirumahdhah.
Pertanyaan - pertanyaan