Professional Documents
Culture Documents
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi dasar-dasar teori yang digunakan pada penelitian ini. Dasardasar teori yang digunakan bersumber dari berbagai literatur.
2.1. Baja HSLA
Baja HSLA (high strength low alloy) merupakan baja paduan rendah yang
berkekuatan tinggi.(15) Baja tersebut memiliki sifat mekanik yang tinggi dan
ketahanan
korosi
atmosferik
yang
lebih
baik
daripada
baja
karbon
Karakteristik sifat mekanik yang tinggi pada baja HSLA didapat akibat
unsur paduan mikro (microalloying elements), yaitu Nb, Ti, V, Zr, dan B.(15)
steels,
baja
HSLA
yang
dilakukan
proses
pengontrolan
Gambar 2.2 Diagram alir proses pembuatan baja slab dan billet di PT
Krakatau Steel(5,20)
8
10
Minimum
Maksimum
Minimum
Maksimum
360 (52200)
530 (76900)
460 (66700)
760 (110200)
L360 atau
X52
Fraksi
Massa
Maksimum
(%)
0.28
Si
Mn
P
Si
0.45
1.4
0.025
0.015
0.1
Nb
Ti
Cu
Ni
Cr
Mo
0.05
0.04
0.5
1
0.5
0.5
Unsur
11
merupakan
degradasi
material
logam
akibat
lingkungan
Karat yang
berwarna merah
Saluran air
lokasi
material
logam
yang
cenderung
anodik,
terjadi
2H ( aq) 2e
H 2 ( g )
(2.1)
O2 ( g ) 2H 2 O(l ) 4e
4OH ( aq)
(2.2)
13
(25)
Fenomena
15
Gambar 2.11 Korosi akibat H2S. (a) hydrogen-induced blistering. (b) HIC dan SWC. (c) SOHIC. (d)
SSC.(1,4,11,25)
16
Gambar 2.12 Reduksi bagian dimensi material yang dapat menerima beban
akibat retakan.(24)
2.6.1. Karakteristik SSC
Berikui ini adalah karakteristik umum SSC.(24)
1) Total Tegangan yang Terjadi (Tegangan Kerja dan Tegangan Sisa)
Keberadaan tegangan tarik dapat berasal dari tegangan yang diterima
akibat pembebanan atau tegangan sisa yang berasal dari pengerjaan
dingin (cold working), seperti pengerolan, pemesinan, atau pengelasan.
2) Lingkungan spesifik yang menyebabkan SSC pada spesifik material
paduan.
Keberadaan lingkungan spesifik, seperti sulfida dan klorida, dapat
menyebabkan pit yang berpotensi terhadap inisiasi retakan SSC.
Tabel 2.3 menunjukan lingkungan spesifik yang menyebabkan SSC.
17
Lingkungan Spesifik
Baja
berkekuatan
tinggi
Air laut
Larutan klorida
Baja Tahan
Karat
3) Corrodent
Keberadaan corrodent, seperti ion HS-, dalam konsentrasi kecil pada
temperatur tinggi dapat menyebabkan SSC pada baja tahan karat.(14)
H 2 S ( g ) H ( aq) HS ( aq)
(2.3)
(2.4)
Fe( s )
Fe 2 ( aq) 2e
(reaksi anodik)
(2.5)
2H ( aq) 2e
2H
(reaksi katodik)
(2.6)
(2.7)
18
H
H adsorbed
H adsorbed H ( aq) e
H ( g )
(2.8)
(2.9)
H adsorbed
H absorbed
(2.10)
19
6) Penggetasan
Keberadaan hidrogen di dalam logam pada temperatur ambient
(temperatur ruang) akan menyebabkan efek penggetasan logam.
Akibatnya, sifat ulet dan kuat tarik logam menjadi berkurang.
20
Inisiasi Retakan
Proses inisiasi retakan pada fenomena SSC diilustrasikan seperti
pada gambar 2.13.(24) Retakan dapat terinisiasi akibat cacat/kerusakan
permukaan (surface flaws), atau akibat cacat mikrostruktur (microstructural
defect), seperti batas butir, atau akibat kerusakan akibat faktor mekanika,
seperti erosi, atau akibat anion agresif, seperti ion Cl-, Br-, dan F-.
Gambar 2.13 Tahap inisiasi SSC pada baja yang terdapat lapisan
oksida.(24)
Propagasi Retakan
Sumur korosi (corrosion pit) dapat menciptakan retak dalam dua
cara. Pertama, corrosion pit bertindak sebagai penguat konsentrasi tegangan
sehingga tegangan lokal akibat beban luar menjadi lebih besar di daerah
sumur korosi. Kedua, sumur korosi merupakan sumber ion hidrogen.
21
Sebagai contoh, pada baja tahan karat, reaksi 2.11 yang terjadi dalam sumur
korosi adalah sebagai berikut.
Cr 3 3H 2 O
Cr (OH ) 3 3H
(2.11)
(24)
22
Gambar 2.16 Grafik hubungan antara konsentrasi H2S, ion HS-, dan
ion S2- terhadap kadar pH dalam larutan.(14)
Konsentrasi dan Tekanan Parsial H2S
Konsentrasi dan besar tekanan parsial H2S juga mempengaruhi
ketahanan baja terhadap SSC. Baja menjadi rentan terserang SSC saat
konsentrasi dan tekanan parsial H2S semakin besar. Gambar 2.17
24
Gambar 2.17 Grafik hubungan antara tekanan parsial gas H2S dengan
konsentrasi H2S terhadap SSC.
Konsentrasi Ion Halida (Cl-, Br-, F-, I-)
Keberadaan anion agresif, seperti anion halida, dapat menyebabkan
inisiasi retakan yang kemudian dapat menyebabkan SSC.
Temperatur (T)
Ketahanan material terhadap SSC semakin lemah pada temperatur <
60C. Pada temperatur sekitar 25C, material memiliki kemungkinan
terbesar untuk terserang SSC.
Lamanya Waktu Ekspos (Waktu)
Kemungkinan baja terserang SSC akan semakin besar jika baja tersebut
terekspos semakin lama diekspos dalam lingkungan sour service.
25