Professional Documents
Culture Documents
Pertemuan 5
Universitas Terbuka Jurusan Ilmu
Komunikasi
Modul 5
Modul 5
Partisipasi Politik
DEFINISI Partisipasi Politik :
1. Herbert McClosky : kegiatan-kegiatan sukarela dari
warga masyarakat melalui mana mereka mengambil
bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung, dalam proses
pembentukkan kebijakan umum.
2. Norman H. Nie dan Sidney Verba : Kegiatan pribadi
warga negara yang legal yang sedikit banyak langsung
bertujuan untuk mempengaruhi seleksi penjabatpenjabat negara dan/atau tindakan-tindakan yang
diambil oleh mereka.
3. Samuel P. Huntington dan Joan M, Nelson : Kegiata
warga negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi
untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh
pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individual atau
kolektif, terorganisasi atau spontan, mantap atau
Partisipasi Politik
DEFINISI Partisipasi Politik :
Dalam demokrasi semakin tinggi tingkat partisipasi
rakyat maka semakin baik. Sebab partisipasi
rendah bisa menimbulkan antipati dikarenakan
beberapa sebab :
a. Warga negara tidak berminat atau tidak perduli
b. Tidak ada kesempatan
c. Berpahaman keikutsertaan mereka dalam politik
tidak memberikan pengaruh apapun
d. Pemerintah kurang memberikan perhatian pada
kepentingan masyarakat hanya mengutamakan
golongan.
e. Sudah nyaman dengan kondisi yang ada
Partisipasi Politik
Bias demokrasi Barat tentang definisi Partisipasi
Politik :
1. Kegiatan ini tampak sebagai bentuk kegiatan memilih
pejabat/penguasa negara dan mempengaruhi
pembuatan peraturan atau kebijakan pemerintah.
2. Partisipasi merupakan kegitan yang bersifat sukarela
tanpa paksaan atau tekanan dari siapapun.
3. Adanya anggapan bahwa pelaku partisipasi adalah
individu (warga negara)
Partisipasi tidak selalu positif begitu juga apati tidak selalu
negatif sebagai contoh dipemerintahan Komunisme 99%
suara dari pemilih dan di Orde Baru.
Jenis-jenis Partisipasi
Dibedakan menurut intensitas dan frekuensinya
(David F. Roth dan Frank L. Wilson) :
Ada kegiatan yang tidak banyak
menyita waktu, tidak menuntut
prakarsa sendiri, dan orang tidak
mengikutinya secara intensif dan
tidak sering melakukannya seperti
memberikan suara, mendiskusikan
isu politik dan menghadiri
kampanye pemilu. Kegiatan ini
dilakukan oleh Pengamat.
Ada kegiatan yang intensif,
menuntuk prakarsa sendiri dan
keterlibatan yang sangat besar
contoh menjadi pimpinan partai,
anggota aktif partai dilihat dari
segi intensitas dan frekuensi
keterlibatannya tinggi. Mereka
disebut aktivis.
Jenis-jenis Partisipasi
Dibedakan menurut intensitas dan frekuensinya
(David F. Roth dan Frank L. Wilson) :
3. Diantara kedua ada yang dikenal
Partisipan. Seperti petugas atau
jurkam, mereka yang terlibat
dalam program atau proyek sosial,
menjadi pelobi.
4. Tetapi pada umumnya sebagian
masyarakat masuk kedalam
kelompok orang yang non-politis
dan dialam dasar piramida.
Non-politis
Jenis-jenis Partisipasi
Kegiatan Partisipasi Politik :
1. Partisipasi politik yang melembaga (routined
political participation) : partisipasi politik yang
dianjurkan dan secara formal diperbolehkan oleh
penguasa. Contoh : ikut aktif pemilihan umum
2. Partisipasi politik yang tidak melembaga (nonroutined political participation) : kegiatan yang tidak
diperbolehkan atau dilarang oleh penguasa. Contoh :
demonstrasi yang merusak dan anarkis.
2.
Modul 5