You are on page 1of 37

NSTEMI

IDENTITAS PASIEN

Nama

: Ny. T
Umur
: 62 tahun
Jenis Kelamin
: wanita
Alamat
:Agama
: Islam
Status
: sudah menikah

Diambil dari

: Autoanamnesis
Keluhan utama : Nyeri dada
Keluhan tambahan : Sakit kepala

Riwayat Penyakit Sekarang 5/7/15


Os datang ke IGD pada tanggal 5/07/15 dengan keluhan

nyeri di bawah tulang dada seperti diremas terus


menerus, tanpa berhenti dari jam 22.30 sampai 02.00
kemudian di bawah ke IGD, nyeri yang dirasakan
menjalar ke punggung dan tangan kiri. Nyeri terjadi saat
OS sedang tidur dan tidak ada yang dilakukan untuk
memperingan nyeri, OS juga mengeluhkan keringat
dingin yang bersamaan dengan nyeri, Os baru pertama
kali merasakan gejala seperti ini.
Nyeri kepala (+),sesak (-), mual(+), muntah (-), batuk (-)
pilek (-).

Riwayat Penyakit dahulu :

Riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu, dan kolesterol tinggi


Riwayat Penyakit keluarga
DM (-), alergi (-), hipertensi (+)
Riwayat pengobatan :
Minum obat antihipertensi dengan teratur yaitu amilodipin 5 mg
setiap hari, pengobatan untuk kolestrol tidak ada
Riwayat alergi
: (-)
Riwayat makanan : sering makan makanan berlemak seperti
durian, daging sejak muda.
Riwayat kebiasaan : sering merokok 2 bungkus perhari sejak
muda dan mulai dikurangi, jarang olahraga

STATUS GENERALIS
Keadaan umum

: tampak sakit sedang


Kesadaran
: kompos mentis
Nadi
: 88 x/menit
TD
: 150/90
BB
: 70
TB
: 158
BMI
: 28,1 ( overweight )

Jantung: Inspeksi: iktur kordis tidak tampak

Palpasi
: iktus kordis teraba
Auskultasi: BJ I dan II reguler, murmur-,
galop Abdomen
Inspeksi : normal, asites (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Hepar/Lien/Massa tidak teraba
Perkusi : timpani
Ekstremitas : dalam batas normal, akral hangat, oedem (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
mata :
konjunctiva anemis (-/-)
sklera ikterik (-/-)
pupil isokor (+)
Thorax Inspeksi : simetris, gerak nafas tertinggal (-)

Palpasi
: vocal Fremitus simetris
Perkusi : sonor
Auskultasi: suara nafas vesikuler, Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)

HASIL PEMERIKSAAN EKG

Irama
QRS rate
Gel p
Gel QRS
Gel T
PR interval
Segmen ST
Axis

: Sinus
: 75x/m
: 0,08detik, tinggi 0,9 mm
: 0,08 detik
: 2mm lead ekstremitas
: 0,12 detik
: di garis isoelektrik
:6 + (-1) =5 deviasi ke kiri

PEMERIKSAAN LAB
Test
Hematologi
darah lengkap
laju endap darah
leukosit
hitung jenis
basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
Indeks eritrosit
MCV
MCH
MCHC
Tombosit

Hasil

70 *
10,4*
0
0
2
78*
14
6
4.08
12,4
35,6
87,1
30,4
34,8
312

PEMERIKSAAN LAB
Test
KIMIA KLINIK
Fungsi hati
SGOT
SGPT
Fungsi ginjal
Ureum
Kreatinin
Asam urat
Lemak
Kolesterol total
Trigliserda
Diabetes
GDS
GDPP
Elektrolit
Na
K
Cl
Troionin I

Hasil

374*
60*
14*
0,76
2,8
239*
107
137*
131*
137
3.6
91
5,35*

Pemeriksaan Thorax
Cor : membesar ( CTR > 50%)
Sinus dan diafragma normal
Pul : tak tampak bendungan atau infiltrat
Kesan : cardiomegali tanpa bendungan paru

Working diagnosis
1. Gejala nyeri yang menjalar, keringat dingin
2.Risk factor ( smoker, overweight, Menopause, jarang
olahraga, riwayat hipertensi, stres, Hiperkolesterol )
3. Peningkatan Tropionin I 5,35
4. Peningkatan Kolesterol total
5. Peningkatan SGOT/SGPT
WD : NSTEMI, HIPERTENSI,
HIPERKOLESTROLEMIA, GANGGUAN FUNGSI
HATI

DIAGNOSIS BANDING
STEMI
PERICARDITIS
EFUSI PLEURA
PNEMONIA
PNEUMOTHORAX
ULKUS PEPTIKUM

Tatalaksana di IGD
Aspilet 1x80 mg
CPG 1x75 mg
Amilodipin 1x5 mg
ISDN 5 mg
RL +neurobion 1 amp / drip
Observasi
Konsul :
-rawat inap
-ISDN 3x10 mg
-Ator 1x 40 mg
-arixtra 1x2,5 mg
-aspilet 1x1 mg
-CPG 1x1 mg
-Amilodipin 1x5mg
-ramipril 2x2,5 mg

06/07/10
S: nyeri dada berkurang,

sakit kepala, tidak bisa tidur


O: Ku baik, cm,tak anemis
TD 160/100
N 92x/m , R 16 x
Rontgen : CTR > 50 %
A : NSTEMI dan hipertensi grade 2,
gangguan fungsi hati, hiperkolesterol
P:
Aspilet 1x 80 mg
clopidogrel 1x75 mg
ISDN 3x 10 mg
atorvastatin 1x 20 mg
lovenox 2x 0,6
Ramipril 2x2,5
Bisoprolol 1x2,5 mg

irama : Sinus
QRS rate
: 96 x/m
Gel p : 0,08 detik, tinggi 0,7
Gel QRS
: 0,08 detik
Gel T : 2mm lead ekstremitas
PR interval
: 0,12 detik
Segmen ST
: di garis isoelektrik

07/07/15
S: nyeri dada menghilang, sakit kepala (+)
O: Ku baik, cm tak anemis

TD: 120/80
N : 76 x/m
rr : 2ox/m
A : NSTEMI, gangguan fungsi hati, dyslipidemia
P: Aspilet 1x 80 mg
clopidogrel 1x75 mg
ISDN 3x 10 mg
atorvastatin 1x 20 mg
lovenox 2x 0,6 ml
Ramipril 2x2,5 mg
Bisoprolol 1x2,5 mg
Aprazolam 1x0,5

08/07/15
S: nyeri dada menghilang, sakit kepala (+)
O: Ku baik, cm tak anemis

TD: 120/70
N : 68 x/m
rr : 2ox/m
A : NSTEMI, gangguan fungsi hati, dyslipidemia
P: Aspilet 1x 80 mg
clopidogrel 1x75 mg
ISDN 3x 10 mg
atorvastatin 1x 20 mg
lovenox 2x 0,6 ml
Ramipril 2x2,5 mg
Bisoprolol 1x2,5 mg
Aprazolam 1x0,5

Penyakit jantung koroner


penyakit jantung koroner diklasifikasi :

Asimptomatik
2. Simptomaik: sindrom koroner akut
(STEMI,NSTEMI,UAP ), angina pektoris stabil
1.

NSTEMI
Gejala seperti UAP yaitu nyeri dada menjalar ke

bahu dan lengan, lemas, sesak dan keringat dingin


EKG yang menunjukan depresi segmen ST, Inversi
gelombang T, elevasi segmen ST yang transien
Peningkatan enzim pertanda jantung

FAKTOR RESIKO

ETIOLOGI

Didahului faktor resiko


Aterosklerosis ruptur plak
aktivasi, adhesi, agregasi
trombosit vasospasme
iskemik muncul gejala :
respon simpatis, nyeri dada,
sesak.

DARI WHO : TRIAS DIAGNOSTIK

DIAGNOSIS

Gejala/penampilan pasien

Nyeri dada anginal, terlokalisir di sternum menjalar


ke epigatsrium, leher, bahu kiri, lengan kiri, ulnar
side, sesak nafas, palpitasi, keringat dingin berlebih.
EKG

Pada NSTEMI didapatkan ST depresi atau T


inversi
Pada STEMI Q wave atau elevasi segmen ST
Biomarker kimia

Troponin I dan troponin T spesifik


CK-MB spesifik otot jantung
Myoglobin paling cepat muncul & menghilang

TERAPI
Tujuan terapi AMI :
1. Mengurangi resiko trombus intrakoroner
2. Menyeimbangkan antara suplay dan demand
oksigen pada miokardial.

Modifikasi
gaya hidup

Anti iskemik

Antitrombotik

Antikoagulan

Modifikasi gaya hidup & farmakologis


MODIFIKASI LIFE STYLE
Mengurangi faktor resiko terjadinya ACS : hiperlipidemia, diabetes,
hipertensi.
Con : m- merokok, diet, olahraga,
FARMAKOLOGIS
Anti Iskemik
a. Nitrat
Mekanisme aksi :
-Vasodilatasi vena, arteriol perifer, dan koroner menurunkan

preload dan afterload kerja ventrikel berkurang

K.I : AMI inferior, susp.infark jantung kanan, hipotensi, bradikardi.


E.S : flushing, kepala berdenyut.

b. Beta bloker kardioselektif


con : atenolol, asebutolol, metoprolol
Mekanisme aksi :
Menurunkan kebutuhan 02 jantung dgn cara:

Menurunkan frek denyut jantung (kronotropik neg)


Menurunkan kontraktilitas jantung (inotropik neg)

K.I : hipotensi, bradikardia, AV blok, CHF, asma.


E.S : gangg sistem adrenergik, lelah.

C. Calcium Chanel Blocker


(Verapamil, Diltiazem, Nifedipin)
Nondihidropiridin (verapamil,diltiazem) dan dihidropiridin
(nifedipin)
Mengurangi keb. o2 jantung dgn :
Vasodilatasi koroner dan perifer
Penurunan kontraktilitas jantung
Penurunan kecepatan konduksi nodus SA dan AV
Meningkatkan suplai o2 otot jantung dgn ;
Dilatasi koroner
Penurunan tekanan darah dan denyut jantung
K.I : kombinasi CCb dgn b-bloker, aritmia, hipotensi.
E.S : dihidropiridin vasodilatasi b>> , sakit kepala, mual,
muntah, takikardi.
Dibandingkan Verapamil, diltiazem kurang inotropik neg.

Antitrombotik
Anti koagulan
UFH
LMWH
Pengahmbat agregasi trombosit
Aspirin
Calpidogrel
G IIb/IIIa inhibitor
Faktor Xa inhibitor
Trombolitik
Streptokinase
Urokinase
t-PA

Terapi awal
Terai awal diberikan jika
1.
Adanya gambaran nyeri dada yang khas ke arah sindrom koroner
akut disertai dengan pemeriksaan fisik yang menunjang
2.
Menilai faktor faktor yang menunjang ke arah sindrom koroner akut
( contoh : usia, faktor resiko, punya riwayat MI sebelumya, CABG,
PCI )
3.
EKG ( untuk mendeteksi adanya abnormalitas pada aktivitas listrik
jantung yang mengarh ke sindrom koroner akut )

Pasien harus segara di ambil darah untuk menilai :


Troponin
Creatinin
Hb
Diff count
Biokimia standard
Kemudian lakukan terapi selanjutnya apabila sudah menetapkan pasien menderita NSTEMI
Yaitu dengan membeikan antitrombotik

Invasive vs Conservative

Pasien high risk maka dilakukan tindakan invasiv


yaitu revascularisasi (CABG atau PCI)

1.tidak ada kekambuhan nyeri dada.


2.Tidak ada tanda-tanda gagal jantung.
3.Tidak ada kelainan pada EKG awal atau EKG kedua
4.Tidak ada kenaikan tingkat troponin (pada kedatangan
dan pada 6-9 jam).
5Tidak ada iskemia diinduksi.

Low risk

Perawatan
konservatif

Prognosis, TIMI score


No

Karakteristik

Riwayat

Total

Poin

umur 65 tahun

3 fakto resiko PJK

Riwayat sebelumnya (stenosis 50%)

Penggunaan aspirin dalam 7 hari terakhir

Klinis
Angina yang berat 2 episode dlm 24 jam

Deviasi ST 0.5 mm

Peningkatan penanda jantung (trop,CKMB)

Resiko tinggi

7
Skor 5-7

Resiko sedang

Skor 3-4

Resiko rendah

Skor 0-2

You might also like