You are on page 1of 13

Perawatan Pasca Amputasi

Disusun oleh Kelompok 4:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Mutia suandi
Novita sri rahayu
Nadia prima putri
Amina Yusriati
Amelia azmi
Indri guspita .D
Fatma ratni
Livia tessa surya

1210323026
1210321002
1210323017
1210322007
1210321007
1210323016
1210321008
1210323019

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2014

KATA PENGANTAR

sPuji syukur kita ucapkan ke hadirat Allah S.W.T, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya kepada tim Penulis. Sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Perawatan Pasca Amputasi.
Dalam penulisan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun dengan semangat dan kerja sama yang dibantu oleh semua pihak, akhirnya
penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari makalah ini masih belum sempurna, untuk itu tim penulis
mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan berbagai masukan dan
kritik demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.

Padang, Agustus 2014

Kelompok 4

DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................ii
BAB I (PENDAHULUAN )
1.1 Latar Belakang ....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................2
BAB II (PEMBAHASAN )
2.1 Pengertian ........................................................................................... 3
2.2 Etiologi .............................................................................................. 3
2.3 Jenis Amputas ..................................................................................... 3
2.4 Kompilkasi pasca amputasi................................................................... 4
2.5 masa pemulihan amputasi....................................................................... 4
2.6 prosedur amputasi................................................................................... 5
2.7 perawatan pasca amputasi.......................................................................7
2.8 fisioterapi pasca amputasi........................................................................7
BAB III (PENUTUP)
3.1 kesimpulan ........................................................................................9
3.2 saran ...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Amputasi adalah hilangnya sebagian alat gerak yang menyebabkan
ketidakmampuan seseorang untuk melakukan aktivitas dalam derajat yang
bervariasi, tergantung dari bagianmana alat gerak yang hilang, usia, dan penanganan operasi
(untuk kasus kehilangan alat gerak yang disebabkan amputasi). Kehilangan alat gerak
tersebut dapat disebabkan berbagai hal,seperti penyakit, faktor cacat bawaan lahir,
ataupun kecelakaan. Operasi pengangkatan alat gerak pada tubuh manusia ini
diebut dengan amputasi.
Menurut Crenshaw, dalam Vitriana (2002), amputasi pada alat gerak bawah
mencapai 85%-90% dari seluruh amputasi, dimana amputasi bawah lutut
(transtibial amputation) merupakan jenis operasi amputasi yang paling sering
dilakukann. Angka kejadian amputasi yang pasti di indonesia saat ini tidak diketahui, tapi
menurut Vitriana (2002) di Amerika Serikat terjadi 43.000 kasus pertahun dari jumlah penduduk
280.562.489 jiwa atau sekitar 0,02%, sedangkan dalam Raichle et al. (2009)
disebutkan bahwa t erjadi kasus amput asi sekit ar 158.000 per tahun
dari jumlah penduduk 307.212.123 atau sekitar 0,05%. Dengan demikian
dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan kasus amputasi di Amerika Serikat,
baik secara jumlah, maupun secara persentase juga tidak terlalu jauh beda dengan
Indonesia.
Oleh karena terjadinya peningkatan amputasi maka diperlukan juga kita
sebagai mahasiswa keperawatan mengetahui bagaimana perawatan dari pasca
amputasi tersebut, maka dari itu kami mencoba membuat makalah perawatan
pasca amputasi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa definisi dari amputasi?
1.2.2 Bagaimana etiologi dari amputasi?
1.2.3 Apa jenis-jenis dari amputasi?
4

1.2.4 Apa komplikasi yang ditimbulkan dari amputasi ?


1.2.5 Bagaimana masa pemulihan dari amputasi ?
1.2.6 Bagaimana prosedur dari amputasi ?
1.2.7 Bagaimana perawatan dari pasca amputasi ?
1.2.8 Bagaimana fisioterapi pasca amputasi?
1.3 Tujuan Masalah
1.3.1 Menjelaskan definisi dari amputasi
1.3.2 Menjelaskan etiologi dari amputasi
1.3.3 Menjelaskan jenis-jenis dari amputasi
1.3.4 Menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan dari amputasi
1.3.5 Menjelaskan masa pemulihan dari amputasi
1.3.6 Menjelaskan prosedur dari amputasi
1.3.7 Menjelaskan perawatan dari pasca amputasi
1.3.8 Menjelaskan fisioterapi pasca amputasi

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Amputasi adalah pengangkatan organ yang berada di luar tubuh (misal
paha) dan embel embel tubuh (misal ekor), baik sebagian maupun keseluruhan
(kedaruratan medik. 2000). Amputasi adalah pengangkatan melalui pembedahan
kaki karena trauma, penyakit, tumor atau anomaly kongenital; terkelupasnya kulit
secara umum diperbaiki kembali untuk memudahkan penyembuhan dan
penggunaan peralatan protetik (Standart Perawatan Pasien Vol. 3. 1998). Pada
umumnya amputasi disebabkan oleh kecelakaan, penyakit dan gannguan
congenital. Amputasi pada ekstremitas bawah lebih sering dilakukan daripada
ekstremitas atas.
Amputasi adalah operasi pemotongan seluruh atau sebagian dari anggota
tubuh seperti lengan, tangan, kaki, atau jari. Jutaan orang di seluruh dunia hidup
dengan kondisi amputasi. Amputasi kaki, baik itu di atas atau di bawah lutut
adalah operasi amputasi yang paling umum terjadi.

B.Etiologi
a. Penyakit vaskuler perifer progresif
b. Gangren
c. Trauma
d. Deformitas congenital

C.Jenis Amputasi
a. Amputasi guillotine
Amputasi ini dilakukan pada saat darurat jika penyembuhan primer
luka tidak mungkin berlangsung karena kontaminasi atau infeksi berat
b. Amputasi definitive
Amputasi hanya dilakukan pada kasus anggota badan yang sudah
hancur

Menurut Tempat Amputasi :


a. Amputasi pada superior
1. Jari tangan
2. Setinggi / sekitar pergelangan tangan (amputasi transkarpal)
3. Lengan bawah : Bagian distal, 1/3 proksimal
4.

Lengan atas : Daerah suprakondiler dan Daerah proksimal suprakondiler

5.

Bahu

b. Amputasi pada ekstremitas inferior


1. Paha
2. Lutut
3. Kaki

D. Komplikasi Pasca Amputasi


1. Hematoma
2. Infeksi
3. Nekrosis
4. Kontratur
5. Neuroma
6. Sensasi ofantom
E. Masa Pemulihan Amputasi
Pemulihan amputasi tergantung pada jenis prosedur dan anestesi yang
dilakukan. Di rumah sakit, perawat akan mengganti perban atau mengajari pasien
agar bisa melakukannya sendiri. Dokter akan memantau penyembuhan luka dan
perubahan kondisi tertentu yang dapat mengganggu proses penyembuhan.
Kondisi-kondisi tertentu tersebut meliputi diabetes, pengerasan pembuluh darah,
dan lain sebagainya. Dokter akan memberikan resep obat untuk meringankan rasa
sakit dan membantu mencegah infeksi.
Apabila pasien memiliki masalah dengan phantom pain (rasa nyeri pada
anggota badan yang diamputasi) ataupun masalah terkait mental seperti kesedihan

atas hilangnya sebagian anggota tubuh tertentu, maka dokter akan meresepkan
obat dan atau melakukan konseling jika diperlukan.
Terapi fisik, dimulai dengan latihan ringan atau peregangan. Biasanya
terapi ini dimulai segera setelah operasi. Latihan dengan anggota tubuh buatan
(seperti kaki buatan) dapat dimulai segera setelah 10 hingga 14 hari pasca operasi.
Umumnya, luka akan sembuh sekitar empat hingga delapan minggu. Namun,
adaptasi terhadap perubahan fisik tubuh dan adanya rasa emosional tertentu yang
dialami pasien bisa memperpanjang masa pemulihan. Adapun pemulihan dan
rehabilitasi jangka panjang meliputi :
1.

Latihan untuk meningkatkan kekuatan dan pengendalian otot.

2.

Kegiatan untuk membantu mengembalikan kemampuan untuk melakukan


kegiatan sehari-hari serta mendorong rasa independen.

3.

Penggunaan anggota tubuh buatan seperti kaki palsu dan alat bantu
lainnya.

4.

Dukungan emosional,

termasuk konseling agar dapat membantu

memulihkan rasa sedih akibat kehilangan anggota tubuh.


Adapun penyebab lainnya mengapa anggota tubuh seseorang perlu
diamputasi adalah :
1.

Cedera parah (misalnya akibat dari kecelakaan atau luka bakar serius).

2.

Tumor kanker di tulang atau otot pada bagian tubuh tertentu.

3.

Infeksi parah yang tidak kunjung membaik walaupun sudah diberikan


antiotik atau penanganan lainnya.

4.

Penebalan jaringan saraf atau biasa disebut neuroma.

5.

Frostbite (radang beku).

F.Prosedur amputasi
Amputasi biasanya memerlukan rawat inap di rumah sakit selama kurang
lebih 5 hingga 14 hari, atau bahkan lebih, tergantung dari operasi yang dilakukan
dan komplikasinya. Prosedur itu sendiri dapat bervariasi, tergantung pada anggota

tubuh yang diamputasi dan kesehatan pasien secara keseluruhan. Amputasi dapat
dilakukan di bawah anestesi umum (pasien dibuat tidur/tidak sadar) atau dengan
anestesi spinal (membuat anggota tubuh tertentu jadi mati rasa, umumnya mulai
dari pinggang ke bawah jika yang akan diamputasi adalah bagian kaki).
Ketika melakukan amputasi , ahli bedah akan mengeluarkan semua jaringan
yang rusak serta meninggalkan jaringan sehat sebanyak mungkin. Seorang dokter
dapat menggunakan beberapa metode untuk menentukan di mana lokasi yang
tepat untuk memotong jaringan dan berapa banyak jaringan yang akan dipotong
atau dikeluarkan. Metode-metode tersebut diantaranya adalah :
1.

Memeriksa denyut nadi yang dekat dengan lokasi jaringan yang akan
dipotong.

2.

Membandingkan suhu kulit anggota tubuh yang terluka dengan anggota


tubuh yang sehat.

3.

Mencari lokasi kulit yang memerah.

4.

Memeriksa apakah kulit yang dekat dengan area yang akan diamputasi
masih sensitif terhadap sentuhan atau tidak.

Selama melakukan prosedur tersebut, ahli bedah biasanya akan :


1.

Mengeluarkan jaringan yang rusak dan setiap tulang yang hancur.

2.

Meratakan bagian yang tidak rata pada tulang.

3.

Menutup pembuluh darah dan saraf.

4.

Memotong dan membentuk otot sehingga stump(ujung/puntung) atau


bagian terakhir anggota tubuh yang diamputasi memungkinkan untuk
mempunyai anggota tubuh buatan (prosthesis).

Dokter bedah dapat memilih untuk menutup luka secara langsung dengan
menjahit penutup kulit (amputasi tertutup) atau juga bisa meninggalkan secara
terbuka selama beberapa hari karena dalam kasus tertentu ada kebutuhan untuk
mengeluarkan jaringan tambahan.Tim bedah kemudian memberikan perban pada
anggota tubuh yang diamputasi dan menempatkan kaus kaki pada stump(puntung)
untuk menahan tabung drainase atau perban.

G. Perawatan Pasca Amputasi


1. Pasang balut steril, tonjolan tonjolan hilang di balut tekan. Pemasangan
perban elastic harus hati hati jangan sampai terjadi kontriksi puntung
diproksimalnya sehingga distalnya iskemik
2. Meninggikan puntung dengan mengangkat kaki jangan di tahan dengan
bantal, sebab dapat menjadikan fleksi kontraktur pada paha dan lutut
3. Luka ditutup, drain diangkat setelah 48 72 jam sedangkan puntung tetap
dibalut tekan, angkat jahitan hari ke 10 14
4. Amputasi bawah lutut tidak boleh menggantung di pinggir tempat tidur /
berbaring / duduk lama dengan fleksi lutut
5. Amputasi di atas lutut jangan diasang bantal diantara paha / membiarkan
abduksi puntung / menggantungnya waktu jalan dengan kruk untuk
mencegah kontraktur lutut dan paha
6. Latihan latihan, 1 hari pasca bedah atau sesegera mungkin berjalan
dengan kruk, puntung baru dilepas balutannya setelah benar benar
sembuh
H. Fisioterapi Pasca Amputasi
Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada
individu dan atau kelompok, termasuk untuk mengembangkan, memelihara,
memulihkan gerak, dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan
menggunakan penanganan secara manual.Kebanyakan pasien pasca amputasi
akan mendapatkan anggota tubuh palsu dan mereka harus mempelajari bagaimana
cara menggunakannya, karena pasien tidak secara otomatis langsung dapat
menyesuaikan dengan anggota tubuh palsunya tersebut. Banyak pasien yang
memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat menggunakan secara baik. Inilah
kenapa rehabilitasi pasca amputasi sangatlah penting.Jika amputasi dilakukan
pada bagian kaki, maka pasien akan lebih membutuhkan bantuan, terutama untuk
mengembalikan keseimbangannya. Sama halnya dengan lengan, jika anggota
tubuh palsunya memiliki berat yang berbeda dengan lengan aslinya, maka tentu
akan sangat mengganggu keseimbangan pasien tersebut.

10

Rehabilitasi fisioterapi yang dapat dilakukan pada pasien pasca operasi


amputasi misalnya terapi manual seperti pemijatan, ini akan mengurangi rasa sakit
dan tegangan pada otot yang bekerja terlalu keras pada situasi yang masih baru
tersebut.Masih banyak pasien yang menolak untuk dilakukan rehabilitasi
fisioterapi, karena masih merasa belum perlu dan masih terguncang akibat baru
kehilangan anggota tubuhnya. Namun bila pasien menyadari tentang pentingnya
rehabilitasi fisioterapi untuk kelangsungan hidupnya setelah amputasi, maka
pemulihan akan lebih cepat dicapai

11

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Amputasi adalah pengangkatan organ yang berada di luar tubuh (misal
paha) dan embel embel tubuh (misal ekor), baik sebagian maupun keseluruhan
(kedaruratan medik. 2000). Etiologi amputasi itu terdiri dari : Penyakit vaskuler
perifer progresif, Gangren, Trauma dan Deformitas congenital.
Adapun penyebab lainnya mengapa anggota tubuh seseorang perlu
diamputasi adalah : Cedera parah (misalnya akibat dari kecelakaan atau luka bakar
serius), Tumor kanker di tulang atau otot pada bagian tubuh tertentu., Infeksi
parah yang tidak kunjung membaik walaupun sudah diberikan antiotik atau
penanganan lainnya, Penebalan jaringan saraf atau biasa disebut neuroma dan
Frostbite (radang beku).

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan
sumber bacaan sehingga pembaca dapar memahami bagaimana perawatan pasca
amputasi dan apa saja gejalanya yang terlihat.

12

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013.Sekilas tentang Amputasi. Diaksespada tanggal 26 agustus 2014
dari http://www.artikelkesehatan99.com/sekilas-tentang-amputasi

Doenges

E, Marilynn .2000.Rencana Asuhan Keperawatan. Penerbit Buku

Kedokteran EGC:Jakarta.

13

You might also like