Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi
untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintanganrintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan
kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lain. Struktur jembatan
tersusun atas elemen bangunan atas, bangunan bawah dan bangunan pelengkap
jembatan. Struktur atas jembatan (superstuctures) merupakan bagian yang menerima
beban langsung yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban
lalu lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki, dll.
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui fungsi dari bagianbagian bangunan atas jembatan.
1.3 Batasan Masalah
Makalah ini dibatasi dengan pembahasan mengenai struktur elemen bagian
atas jembatan.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang penulis ambil adalah apa saja komponen yang
terdapat pada bangunan atas jembatan beserta fungsi dan letaknya pada jembatan.
II. PEMBAHASAN
2.1
Umum
Struktur atas jembatan (superstuctures) merupakan bangunan yang berfungsi
Trotoar
Trotoar merupakan bagian layanan jembatan yang digunakan untuk sarana
pejalan kaki, yang berada dibagian pinggir kiri dan kanan lantai kendaraan.
Ketinggian permukaan lantai trotoar dibuat lebih tinggi daripada ketinggian
permukaan lapisan aus lantai kendaraan. Trotoar dilengkapi dengan beberapa
komponen, yaitu sandaran dan tiang sandaran, peninggian trotoar (kerb) dan slab
lantai trotoar, seperti pada Gambar 2.1.
Menurut PPPJJR 87 Bab III Pasal 1 (2) 2.5 Beban pada trotoar, kerb, dan sa
ndaran adalah:
a.
b.
kg/m2
Kerb yang terdapat pada tepi-tepi lantai kendaraan harus diperhitungkan untuk dapat
menahan satu beban horisontal ke arah melintang jembatan sebesar 500
kg/m1 yangbekerja pada puncak kerb atau pada tinggi 25 cm di atas permukaan lantai
kendaraanapabila tinggi kerb yang bersangkutan lebih tinggi dari 25 cm.
c.
struktur jembatan yang dipasang dibagian tepi luar lantai trotoar sepanjang bentang
jembatan berfungsi sebagai pengaman untuk pejalan kaki yang lewat di atas trotoar,
dan merupakan konstruksi pelindung bila terjadi kecelakaan lalu-lintas.
Peninggian trotoar (kerb)
Merupakan penonjolan atau peninggian tepi perkerasan atau bahu jalan pada
jembatan, untuk mencegah keluarnya kendaraan dari tepi jalan dan memberikan
ketegasan tepi jalan pada jembatan.
Ikatan pengaku adalah ikatan yang berfungsi menahan gaya sekunder dalam
arah horizontal. Ikatan pengaku memiliki tiga komponen ikatan, yaitu ikatan angin,
ikatan rem dan ikatan tumbukan (melintang).
2.6.1
Ikatan Angin
Ikatan angin adalah ikatan yang terletak di antara dua gelagar induk. Terdapat
ikatan angin atas dan ikatan angin bawah. Jika hanya digunakan satu ikatan angin
maka dipasang dekat lantai kendaraan. Seperti pada gambar 2.6
Gambar 2.6 (a) Jembatan Lantai Kendaraan di bawah dengan satu ikatan angin
Ikatan Angin Atas
Gambar 2.6 (b) Jembatan Lantai Kendaraan di bawah dengan dua ikatan angin
Gambar 2.6 (c) Jembatan Lantai Kendaraan di atas dengan satu ikatan angin
Gambar 2.6 (d) Jembatan Lantai Kendaraan di atas dengan dua ikatan angin
Gambar 2.6 (e) Jembatan Lantai Kendaraan di atas dengan ikatan melintang
memanjang yang menumpu rel kereta api dan berfungsi menahan benturan horizontal
oleh roda kereta api.
10
Gambar 2.12 Contoh sendi dengan elastomer di kali Krasak, Jawa Tengah
Walaupun sifat elastomer utama ini tidak mutlak berperilaku sebagai sendi
atau roll murni, tapi dalam aktual fisik di lapangan, jembatan yang menggunakan
tipe tumpuan seperti ini berperilaku layaknya bertumpuan sendi-roll murni dalam
pemodelan (komputer). Memang ada banyak tambahan komponen selain tumpuan
utama untuk mencapai keadaan tersebut dan perilakunya menyerupai mekanika
sendi-roll.
Set lengkap tumpuan elastomeric untuk jembatan antara lain sbb :
1) Elastomeric bearing utama (menahan displacement vertikal; sedikit
displacement horisontal dan kemampuan rotasi-sesuai desain)
2) Lateral stopper (menahan displacement horisontal berlebih & mengunci
posisi lateral jembatan)
3) Seismic buffer (menahan displacement horisontal berlebih arah memanjang
jembatan)
11
4) Anchor bolt (menahan uplift yang mungkin terjadi pada salah satu tumpuan
pada saat gempa)
Bahan elastomeric bearing sendiri terbuat dari karet yang biasanya sudah
dicampur dengan neoprene (aditif yang memperbaiki sifat karet alam murni) dan
didalamnya diselipkan berlapis2 pelat baja dengan ketebalan dan jarak tertentu untuk
memperkuat sifat tegarnya. Biasanya tumpuan karet tersebut dipasang setelah
pengecoran slab beton untuk lantai selesai (setelah beton kering), guna menghindari
translasi dan rotasi awal yang timbul akibat deformasi struktur jembatan oleh beban
mati tambahan. Karena sifat karet yang lebih rentan terhadap panas dan fluktuasi
cuaca, biasanya dalam kurun waktu tertentu tumpuan2 ini dicek oleh pemilik dan bila
perlu di replace dengan unit yang baru.
d. Tumpuan pelat, digunakan untuk jembatan bentang-bentang pendek, tumpuan dapat
diberikan berupa pelat-pelat baja rata/lonjong, pelat timah atau keras.
2.8 Sarana Pelengkap dan Pendukung
Sarana pelengkap dan pendukung berguna untuk menunjang bangunan pokok
agar dapat berfungsi dengan baik, antara lain sandaran (railling), saluran
pembuangan (drainase) dan lampu jembatan.
2.8.1 Sandaran (Railling )
Railling jembatan berfungsi sebagai pagar pengaman bagi para pengguna
jasa jalan, selain itu juga berfungsi sebagai nilai estetika.
2.8.2
2.8.3
Lampu Jembatan
Gunanya untuk menerangi jalan bagi kendaraan dan orang yang
melewatinya.
III. PENUTUP
12
3.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang penulis dapat ambil dalam makalah ini yaitu:
13