Professional Documents
Culture Documents
PENGERTIAN JAMUR 88
FUNGI
(JAMUR),
Pada
umumnya
jamur dibagi
menjadi
2
yaitu: khamir
(Yeast) dan
kapang
(Mold).
JENIS MIKOSIS
Tinea capitis
Merupakan infeksi jamur
yang menyerang stratum
corneum kulit kepala dan
rambut kepala,
disebabkan oleh jamur
Mycrosporum dan
Trichophyton. Gejalanya
adalah rambut yang
terkena tampak kusam,
mudah patah dan tinggal
rambut yang pendekpendek pada daerah yang
botak. Pada infeksi yang
berat dapat
Contd
Tinea favosa
Merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang
tidak berambut dan kuku. Penyebabnya adalah
Trichophyton schoenleinii. Gejalanya berupa bintikbintik putih pada kulit kepala kemudian membesar
membentuk kerak yang berwarna kuning kotor. Kerak ini
sangat lengket daln bila diangkat akan meninggalkan
luka basah atau bernanah.
Tinea barbae
Merupakan infeksi jamur yang menyerang daerah yang
berjanggut dan kulit leher, rambut dan folikel rambut.
Penyebabnya adalah Trichophyton mentagrophytes,
Trichophyton violaceum, Microsporum cranis.
Contd
Flusitosin
Flusitosin
Imidazol
Imidazol &
&
Triazol
Triazol
-- Ketonazol
Ketonazol
-- Itrakonazol
Itrakonazol
-- Flukonazol
Flukonazol
-- Vorikonazol
Vorikonazol
Terbina
Terbina
fin
fin
Kospofung
Kospofung
ii
Untuk
Untuk infeksi
infeksi dermatif
dermatif
&
mukokutan
& mukokutan
Griseofulvi
Griseofulvi
n
n
Imidazo
Imidazo
ll
-- Sulkonazol
Sulkonazol
-- Mikonazol
Mikonazol
-- Terkonazol
Terkonazol
-- Klorimazon
Klorimazon
-- Tiokonazol
Tiokonazol
-- Ekonazol
Ekonazol
--- Ketonazol
Ketonazol Sertakonazol
Sertakonazol
Polien
Polien
Co/
Co/
Nistatin
Nistatin
Alilamin
Alilamin &
&
Benzilamin
Benzilamin
-- Naftifin
Naftifin
-- Terbinafin
Terbinafin
-Butenofin
-Butenofin
LainLainlain
lain
95
-- Asam
Asam benzoat
benzoat &
& asam
asam
salilsilat
salilsilat
-- Asam
Asam undesilenat
undesilenat
-- Siklopiroksolami
Siklopiroksolami
-- Terbinafin
Terbinafin
SPEKTRUM
Histopl
asma
capsul
atum
AMFOTERISIN
B
KETOKONAZ
OL,
MIKONAZOL,
KLOTRIMAZO
L, EKONAZOL
ITRAKONAZO
L
NISTATIN
FLUSITOSIN
Cryptoco Candida
ccus
sp.
neoforma
n
Aspergill
us
Blastomy
ces
dermatid
tis
EPIDERMO
PHYTO
HALOPROGI
N
ASAM
UNDESILENA
T
TERBINAFIN
TRICHOPH
YTON
MICROSPO
RUM
ONIKOMIK
OSIS
PENGGOLONGAN OBAT
ANTIFUNGI
GOLONGAN AZOL
1. KETOKONAZOL
. Spektrum luas efektif
terhadap Blastomyces
dermatitidis, Candida species, Coccidiodes
immitis, Histoplasma capsulatum, Malasezzia
furfur, Paracoccidiodes brasiliensis.
. Ketokonazol juga efektif terhadap dermatofit
tetapi tidak efektif terhadap Aspergillus
spesies dan Zygomycetes.
. Ketokonazol dapat menginhibisi biosintesis
steroid, seperti halnya pada jamur.
ITRAKONAZOL
FLUKONAZOL
VARIKONAZOL
POSAKONAZOL
GOLONGAN ALILAMIN
Terbinafin
Terbinafin merupakan anti jamur yang berspektrum
luas. Efektif terhadap dermatofit yang bersifat
fungisidal dan fungistatik untuk Candida albicans
tetapi bersifat fungisidal terhadap Candida
parapsilosis.
Terbinafin juga efektif terhadap Aspergillosis sp.,
Blastomyces dermatitidis, Histoplasma capsulatum,
Sporothrix schenxkii dan beberapa dermatiaceous
moulds.
Efek samping pada gastrointestinal seperti diare,
dispepsia, dan nyeri abdomen. Terbinafin tidak
direkomendasikan untuk pasien dengan penyakit
hepar kronik atau aktif
GOLONGAN POLIEN
1. Amfoterisin B
Amfoterisin B mempunyai aktifitas spektrum
yang luas terhadap Aspergillus sp., Mucorales
sp., Blastomyces dermatitidid, candida sp.,
Coccidiodiodes immitis, Cryptococcus
neoformans, Histoplasma capsulatum,
paracoccidioides brasiliensis, Penicillium
marneffei.
Efek samping toksik yang paling serius adalah
kerusakan tubulus ginjal
2. Nistatin
Nistatin merupakan antibotik yang digunakan
sebagai antijamur, diisolasi dari Streptomyces
nourse pada tahun 1951
GOLONGAN EKINOKANDIN
1. Kaspofungin
Kaspofungin adalah antijamur sistemik dari
suatu kelas baru yang disebut ekinokandin.
Obat ini bekerja dengan menghambat
sintesis beta (1,3)-Dglukan, suatu komponen
esensial yang membentuk dinding sel jamur
Kaspofungin mempunyai aktifitas spektrum
yang terbatas. Kaspofungin efektif terhadap
Aspergillus fumigates, Aspergillus flavus dan
Aspergillus terreus.
2. Mikafungin
Pada tahun 2005, mikafungin disetujui
FDA untuk terapi esofagitis kandida pada
pasien HIV.
Mikafungin juga bermanfaat untuk terapi
aspergilosis invasive
3. Anindulafungin
Anindulafungin merupakan kelompok
ekinokandin yang telah disetujui FDA
tahun 2006 untuk penatalaksanaan
kandidiasis esophagus, peritonitis dan
abses intraabdomen disebabkan candida
99
GOLONGAN LAIN
1. Flusitosin
. Flusitosin efektif
terhadap Candida
sp., Cryptococcus neoformans,
Cladophialophora carrionii,
Fonsecaea sp., Phialophora
verrucosa.
. Efek samping yang sering dijumpai
yaitu mual,muntah dan diare
Mekanisme Kerja
1. Flusitosin masuk ke dalam sel jamur dengan
bantuan sitosin deaminase dan dalam
sitoplasma akan bergabung dengan RNA
setelah mengalami deaminasi menjadi 5fluorourasil dan fosforilasi.
2. Sintesis protein sel jamur terganggu akibat
penghambatan Iangsung sintesis DNA oleh
metabolit fluorourasil. Keadaan ini tidak terjadi
pada sel mamalia karena dalam tubuh mamalia
flusitosin tidak diubah menjadi fluorourasil.
2. Griseofulvin
Griseofulvin mempunyai aktifitas spektrum
yang terbatas hanya untuk spesies
Epidermophyton flocossum, Microsporum sp.,
dan Trichophyton sp., yang merupakan
penyebab infeksi jamur pada kulit, rambut
kuku.
Griseofulvin tidak efektif terhadap kandidiasis
kutaneus dan pitiriasis versikolor
Efek samping griseofulvin biasanya ringan
berupa sakit kepala, mual, muntah, dan nyeri
abdomen. Timbulnya reaksi urtikaria dan
erupsi kulit dapat terjadi pada sebagian
pasien
Penggolongan Obat
Antijamur
Topikal
GOLONGAN AZOL-IMIDAZOL
Klotrimazol
Klotrimazol dapat digunakan untuk pengobatan
dermatifitosis, kandidiasis oral, kutaneus dan genital.
Untuk pengobatan oral kandidiasis, diberikan oral
troches (10 mg) 5 kali sehari selama 2 minggu atau
lebih.
Untuk
pengobatan
kandidiasis
vaginalis
diberikan dosis 500 mg pada hari ke-1, 200 mg hari ke2, atau 100 mg hari ke-6 yang dimasukkan ke dalam
vagina. Untuk pengobatan infeksi jamur pada kulit
digunakan krim klotrimazol 1% dosis dan lamanya
pengobatan tergantung kondisi pasien, biasanya
diberikan selama 2-4 minggu dan dioleskan 2 kali
sehari.
Ekonazol
Ekonazol dapat digunakan untuk pengobatan
dermatofitosis dan kandidiasis oral, kutaneus dan genital.
Untuk pengobatan kandidiasis vaginalis diberikan dosis
150 mg yang dimasukkan ke dalam vagina selama 3 hari
berurut-turut. Untuk pengobatan infeksi jamur pada kulit
digunakan ekonazol krim 1 %, dosis dan lamanya
tergantung dari kondisi pasien, biasanya diberikan
selama 2-4 minggu dan dioleskan 2 kali sehari. Ekonazol
penetrasi dengan cepat di stratum korneum. Kurang dari
1% diabsorpsi ke dalam darah. Sekitar 3% pasien
mengalami eritema lokal, sensasi terbakar, tersengat,
atau gatal.
Mikonazol
Mikonazol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis,
pitiriasis versikolor, serta kandidiasis oral, kutaneus dan
genital. Mikonazol cepat berpenetrasi pada stratum
korneum dan bertahan lebih dari 4 hari setelah
pengolesan. Kurang dari 1% diabsorpsi dalam darah.
Absorpsi kurang dari 1,3% di vagina.
Efek samping pemakaian topikal vagina adalah rasa
terbakar, gatal atau iritasi 7% kadang-kadang terjadi
kram di daerah pelvis (0,2%), sakit kepala, urtika, atau
skin rash. Iritasi, rasa terbakar dan maserasi jarang
terjadi pada pemakaian kutaneus. Mikonazol aman
digunakan pada wanita hamil, meskipun beberapa ahli
menghindari pemakaian pada kehamilan trimester
pertama.
Ketokonazol
Ketokonazol
digunakan
untuk
pengobatan
dermatofitosis,
pitiriasis
versikolor,
kutaneus
kandidiasis dan dapat juga untuk pengobatan
dermatitis seboroik. Pengobatan infeksi jamur pada
kulit digunakan krim ketokonazol 1%, dosis dan
lamanya pengobatan tergantung dari kondisi pasien,
biasanya diberikan selama 2-4 minggu dan dioleskan
sekali sehari sedangkan pengobatan dermatitis
seboroik dioleskan 2 kali sehari. Pengobatan pitiriasis
versikolor menggunakan ketokonazol 2% dalam
bentuk shampoo sebanyak 2 kali seminggu selama 8
minggu.
Sulkonazol
Sulkonazol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan
kandidiasis kutaneus. Pengobatan infeksi jamur pada kulit
digunakan sulkonazol krim 1%. Dosis dan lamanya pengobatan
tergantung dari kondisi pasien, biasanya untuk pengobatan tinea
korporis , tinea kruris ataupun pitiriasis versikolor dioleskan 1
atau 2 kali sehari selama 3 minggu dan untuk tinea pedis
dioleskan 2 kali sehari selama 4 minggu.
Terkonazol
Terkonazol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan
kandidiasis kutaneus dan genital. Pengobatan kandidiasis
vaginalis yang disebabkan Candida albicans, digunakan
terkonazol krim vagina 0,4% (20 gr terkonazol) yang dimasukkan
ke dalam vagina menggunakan aplikator sebelum waktu tidur, 1
kali sehari selama 3 hari berturut-turut dan vaginal supositoria
dengan dosis 80 mg terkonazol, dimasukkan ke dalam vagina, 1
kali sehari sebelum waktu tidur selama 3 hari berturut-turut.
Tiokonazol
Tiokonazol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis serta
kandidiasis kutaneus dan genital. Untuk pengobatan
kandidiasis vaginalis diberikan dosis tunggal sebanyak 300
mg dimasukkan ke dalam vagina. Untuk infeksi pada kulit
digunakan tiokonazol krim 1%, dosis dan lamanya pengobatan
tergantung kondisi pasien, biasanya untuk pengobatan tinea
korporis dan kandidiasis kutaneus biasanya diberikan selama
2-4 minggu dan dioleskan 2 kali sehari. Untuk tinea pedis
dioleskan 2 kali sehari selama 6 minggu, untuk tinea kruris
dioleskan 2 kali sehari selama 2 minggu dan untuk pitirisis
versikolor dioleskan 2 kali sehari selama 1-4 minggu.
Sertakonazol
Sertakonazol dapat digunakan untuk pengobatan
dermatofitosis dan candida sp, digunakan sertakonazol krim
2%
GOLONGAN ALILAMIN/BENZILAMIN
Naftifin
Naftifin dapat digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan
Candida sp., Untuk pengobatan digunakan krim naftifin hidroklorida
krim 1% dioleskan 1 kali sehari selama 1 minggu.
Terbinafin
Terbinafin dapat digunakan untuk pengobatan dermatofitosis,
pitiriasis versikolor dan kandidiasis kutaneus. Digunakan terbinafin
krim 1% yang dioleskan 1 atau 2 kali sehari. Untuk pengobatan tinea
korporis dan tinea kruris digunakan selama 1-2 minggu, untuk tinea
pedis selama 2-4 minggu, untuk kandidiasis kutaneus selama 1-2
minggu dan untuk pitiriasis versikolor selama 2 minggu.
Butenafin
Butenafin merupakan golongan benzilamin aktifitas antijamurnya
sama dengan golongan alilamin. Butenafin bersifat fungisidal
terhadap dermatofita dan dapat digunakan untuk pengobatan tinea
korporis, tinea kruris dan tinea pedis, dioleskan 1 kali sehari selama
4 minggu.
GOLONGAN POLIEN
Nistatin
Pengobatan kandidiasis kutis dapat digunakan
nistatin topikal pada kulit atau membrane mukosa
(rongga mulut, vagina). Nistatin biasanya tidak
bersifat toksik tetapi kadang-kadabng dapat
timbul mual, muntah dan diare jika diberikan
dengan dosis tinggi.
Untuk pengobatan kandidiasis vaginalis diberikan
1 atau 2 vaginal suppossitoria (100.000 setiap
unitnya) yang diberikan selama kurang lebih 14
hari.
Asam Undesilenat
Asam undesilenat
bersifat fungistatik, dapat juga bersifat
fungisidal apabila terpapar lama dengan konsentrasi yang tinggi
pada agen jamur. Tersedia dalam bentuk salep, krim, bedak spray
powder, sabun, dan cairan. Salap asam undesilenat mengandung
5% asam undesilenat dan 20% zinc undesilenat. Zinc bersifat
astringent yang menekan inflamasi. Preparat ini digunakan untuk
mengatasi dermatomikosis, khususnya tinea pedis. Efektifitas
masih lebih rendah dari imidazol, haloprogin atau tolnaftat.
Preparat ini juga dapat digunakan pada ruam popok, dan tinea
kruris.
Salep Whitefield
Pada tahun 1970, Arthur Whitefield membuat preparat salep yang
mengandung 12% asam benzoate dan 6% asam salisilat.
Kombinasi ini dikenal dengan salep Whitefield. Asam benzoat
bekerja sebagai fungistatik, dan asam salisilat sebagai keratolitik
sehingga menyebabkan deskuamasi keratin yang mengandung
jamur. Preparat nini sering menyebabkan iritasi khususnya jika
dipakai pada permukaan kulit yang luas. Selain itu absorpsi secara
sistemik dapat terjadi, dan menyebabkan toksisitas asam salisilat,
Amorolfin
Amorolfin
merupakan
phenylpropylpiperidine. Bekerja dengan cara
menghambat biosintesis ergosterol jamur.
Aktifitas spektrumnya luas, dapat digunakan
untuk pengobatan tinea korporis, tinea
kruris, tinea pedis dan onikomikosis. Untuk
infeksi jamur pada kulit amorolfin dioleskan
satu kali sehari selama 2-3 minggu
sedangkan untuk tinea pedis selama 6 bulan.
Siklopiroks olamin
Siklopiroks olamin adalah antijamur
sintetik hydroxypyridone, bersifat
fungisidal, sporisida dan memiliki
penetrasi yang baik pada kulit dan
kuku.
Siklopiroks
efektif
untuk
pengobatan tinea korporis, tinea
kruris, tinea pedis, onikomikosis,
kandidiasis kutaneus dan pitiriasis
versikolor.15
ANTIAMUBA
emetin
Efek samping:
Lokal: nyeri tempat suntikan, kekakuan, lemah
Metronidazole
vagina 500mg
Dosis:
. amubiasis 3x 750 mg/hr po. Pada anak 30-50
mg/kgbb/hari dalam 3 dosis
. Trikonomiasis vagina: 3x250 mg selama 7-10
hari, bisa diulang setelah 4-6 minggu, dpt
diberikan bersama tablet vagina 500mg/x/hr
. Dosis giardiasis: 3x250 mg selama 7hari
klorokuin
Pilihan terapi
Jenis infeksi
Obat I
alternatif
Kista(asimptomati
s)
Iodokuinol
Paromomisin
Infeksi usus
ringan-sedang
Metronidazole
diikuti Iodokuinol
Metronidazole
diikuti
Paromomisin
Metronidazole
diikuti Iodokuinol
dehidroemetin
Abses jaringan
(hati)
Metronidazole
diikuti Iodokuinol
Dehidroemetin/em
etin
ANTI MALARIA
malaria
GEJALA
1. Demam berkala disertai menggigil
2.Nyeri kepala dan otot
3.Pembesaran hati, sehingga menimbulkan rasa
mual dan muntah
4.anemia
MACAM-MACAM MALARIA
1.Malaria tropika
Yang disebabkan oleh plasmodium
falsiparum, dengan ciri-ciri :
a.Malaria yg paling berbahaya dan
mematikan
b.Eritrosit meningkat
c. Pembesaran hati
d.Tidak menimbulkan kekambuhan
e. Hemoglobin uria
f.Hiperbilirubin anemia
2.Malaria tersiana
Yang disebabkan oleh plasmodium
vivax dan ovale, dengan ciri-ciri:
a.Demam berkala selama 3 hari
b.Nyeri kepala dan punggung
c.Mual
d.Malaise
e.Sering kambuh
3.Malaria kwartana
Yang disebabkan oleh plasmodium
malariae, dengan ciri-ciri:
a.Demam selama 4 hari sekali
b.Puncak demam setelah 72 jam
c.Dapat menimbulkan kekambuhan
Penggunaan
Chloroquine
Mefloquine
Doxycyclin
primaquine
PENGGOLONGAN OBAT
1. Obat propilaksis/pencegahan : obat nyamuk
yang mengandung DEET
2.Obat pencegah/penyembuh demam/ kurativum :
klorokuin, meflokuin, halofantrin, pirimetamin.
3.Obat pencegah kambuh : primakuin
4.Obat pembunuh gametosit
INKUBASI :
1. Plasmodium falsiparum : 7-12 hari
2.Plasmodium vivax dan ovale : 10-14 hari
3.Plasmodium malariae : 4-6 minggu
A.N.T.E.L.M.I.N.T.I.K
P.e.n.d.a.h.u.l.u.a.n (1)
Dietilkarbamazin
Ivermektin
Mebendazol
Pirantel pamoat
Tiabendazol
Albendazol
Piperazin
Oksamnikuin
Prazikuantel
Niklosamid
Niridazol
Metrifonat
Anti Virus
66
68
69
70
ANTI NON-RETROVIRUS
1. Anti Virus untuk Herpes
umumnya mengalami bioaktivasi melalui enzim kinase sel hospes
atau virus, menghasilkan senyawa yang dapat menghambat
polimerase DNA virus
ASKLOVIR
Merupakan suatu prodrug yang memiliki efek antivirus setelah
dimetabolisme menjadi asiklovir trifosfat. Bekerja dengan
menghambat DNA polimerase virus.
Indikasi : Infeksi HSV-1 dan HSV-2, baik lokal maupun sistemik
(keratitis herpetik, herpetik ensefalitis, herpes genitalia, herpes
neonaal dan herpes labialis), infeksi VZV (varicella dan herpes
zoster) dengan dosis yg lebih tinggi.
Dosis : Herpes genital : 5 x 200 mg sehari,
Herpes zoster : 4 x 400 mg sehari.
Keratitis herpetik : krim ophtalmik 3%
Herpes labialis ; krim 2%
HSV berat dan infeksi VZV : intravena 30 mg/KgBB per hari
71
72
74
Anti Retrovirus
1. NRTI (Nucleoside Reverse Transcriptase Inibitor)
ZIDOVUDIN
Bekerja menghambat enzim reverse transcriptase (RT) HIV.
Indikasi : Infeksi HIV, dg dikombinasi dengan angi-HIV lainnya
Dosis : Kapsul 100mg, tablet 300mg dan sirup 5mg/mL.
Dosis per oral 600mg/hari.
Efek samping : anemia, neutropenia, sakit kepala, mual
2. NtRTI (Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitor)
TENOFOVIR DISOPROKSIL
Bekerja dengan menghentikan pembentukan rantai DNA
virus.
Indikasi : Infeksi HIV, dikombinasi dengan efavienz.
Dosis : peroral sekali sehari 300mg
Efek samping : mual, muntah, fletulens, diare.
75
76
77
2. Herpes mukokutan
obat standar untuk penyakit ini adalah asiklovir intravena
terapi alternatif : pensiklovir intravena 5mg/kgBB setiap 8 sampai 12
jam
3. Cacar Air (Chicken pox)
terapi denga asiklovir 24 jam setelah ruam timbul
4. Infeksi Saluran Nafas oleh Virus
Amantadin dan Rimantadin diberikan dalam 48 jam setelah gejala
muncul
oseltamivir dan zanamivir efektif untuk mengatasi infeksi virus
influenza A dan B
5. Avian influenza (flu burung)
untuk terapi maupun profilaksin infeksi oleh viru H5N1, digunakan
Oseltamivir atau Zanamivir
6. HBV dan HCV
antivirus yang sudah disetujui untuk Hepatitis B adalah Lamivudin,
Adefovir dan Interferon- .
Tujuan terapi adalah untuk mencegah terjadinya sirosis atau
karsinome hepatoseluler, diharapkan terjadi eradiksi virus, minimal
78
7. HIV-AIDS
terapi HIV-AIDS saat ini adalah dengan mengkombinasi beberapa
anti-retrovirus dengan tujuan mengurangi viral load (jumlah virus
dlaam darah) agar menjadi sangat rendah.
Terapi kombinasi untuk HIV-AIDS lebih baik daripada monoterapi,
karena :
. menghindari/menunda resistensi obat atau memperluas
cakupan terhadap virus dan memperlama efek
. Meningkatkan efikasi karena adanya efek aditif sinergistik
. Meningkatkan efek reservoir jaringan /seluler virus
. Gangguan diharapkan terjadi pada beberapafase hidup virus
. Menurunkan toksisitas, karen dg kembinasi dosis masingmasing obat jadi lebih rendah
79
Kolom B
Nevirapin
Nelvinafir
Zidovudin + Didanosin
Didanosin + Lamivudin
Stavudin + Didanosin
Zidovudin + Lamivudin
Stavudin + Lamivudin
80
SEKIAN
TERIMA KASIH..