Professional Documents
Culture Documents
Obat-obat Antitiroid
Penurunan aktifitas tiroid dan efeknya dapat dilakukan oleh zat yang
mempengaruhi produksinya, zat yang dapat memodifikasi respon jaringan terhadap
hormon tiroid, atau dengan radiasi atau pembedahan yang merusak kelenjar tiroid.
Terusss.. Obat antitiroid itu sendiri adalah obat yang bekerja menurunkan aktifitas
tiroid dan efek-efeknya (bisa dibilang dibuat untuk menekan gejala hipertiroid), yuk
kita bahas obat-obatnya :D
1. Thioamide
Farmakodinamik
- Kerja utama dari thioamide adalah untuk mencegah sintesis hormon
dengan
penghambatan
reaksi
katalis-peroksidase
tiroid
untuk
menghambat organifikasi Iodium.
- Selain itu, obat ini menghambat penggabungan iodotirosin tapi tidak
menghambat ambilan iodide oleh kelenjar
- PTU dan metimazol (dalam tingkat yang lebih rendah) menghambat
deiodinasi T4 dan T3 di perifer.
Jadi inget ya, Efek Obat ini lebih kuat pengaruhnya terhadap sintesis
hormon dari pada pembebasan hormon, mula kerja obat ini lambat, bisa
membutuhkan waktu 3-4 minggu sebelum simpanan T4 habis.
Efek samping
- Paling umum dijumpai : kelainan kulit berupa makulopapular
dengan rasa gatal disertai tanda sistemik berupa demam
- Jarang ditemui : urtikaria, vaskulitis, artralgia, reaksi mirip lupus,
ikterus kolestatik, hepatitis, limfadenopati, hipoprotombinemi dan
poliserositis
Kompliksai yang paling berbahaya dan jarang terjadi adalah
agranulositosis, resikonya terjadinya dapat meningkat bila pemberian
metimazol pada Lansia >40 mg/hari. Bila terjadi komplikasi infeksi, dapat
diberikan antibiotic.
2. Iodida
Farmakodinamik
Iodida bekerja menghambat organifikasi dan pembebasan hormon
serta mengurangi ukuran dan vaskularitas kelenjar tiroid yang hiperplastik.
Pada
individu-individu
yang
sensitif,
iodide
dapat menginduksi
hipertiroidisme (jodbasedow).
Pada dosis farmakologik (6mg/hari), efek utamanya adalah menghambat
pembebasan hormone, melalui penghambatan protelisis tiroglobulin.
Penggunaan Klinis
- Kerugian menggunakan iodide adalah meningkatkan simpanan yodium
dalam kelenjar sehingga dapat memperlambat kerja tiamid,
Jadi pada pasien yang sedang diterapi menggunakan tiamid, kita harus
kasih iodiumnya waktu efek tiamidnya udah keliatan. Pemberian iodide
juga dihindari untuk pasien yang sedang menggunakan yodium radioaktif.
Efek Samping
- Kelainan kulit mirip jerawat (mirip bromisme)
- Pembengkakan kelenjar saliva
4. Yodium radioaktif
Penatalaksanaan Hipotiroid
Pada hipotiroid dapat diberikan levotiroksin. Pada Bayi dan anak-anak
diberikan T4/Kg BB yang lebih banyak dibandingkan dengan orang dewasa. Dosis
rata-rata bayi 1-6 bulan 10-15 g/kg/hari, dewasa sekitar 1,7 g/kg/hari. Karena t1/2
lama, pemberiannya 1x sehari.
Kapan pemberian dapat dihentikan?? Jadi kadar serum TSH dan indeks tiroksin
bebas harus diukur secara teratur hingga kadarnya normalnya dapat dipertahankan.
Nah baru setelah itu dosisnya bisa diturunkan perlahan lahan
Untuk pasien yang menderita hipotiroid cukup lama, pada pasien Lansia dan
yang memiliki penyakit jantung, pengobatan kita mulai dari dosis yang paling kecil.
Untuk pasien dewasa diberikan levotiroksin dosis 0,0125-0,025 mg/hari selama 2
minggu, terus ditingkatkan 0,025 mg tiap 2 minggu sampai eutiroidisme.
Selanjutnya untuk pasien Lansia yang jantungnya udah gak fit lagi kayak muda
dulu, pemberiannya harus hati-hati, kenapaa?? Soalnya kan tau sendiri kalo tiroksin
itu meningkatkan denyut jantung, jadi kalo udah ada aritmia dan angina pectoris,
pemberiannya harus dihentikan!
Penatalaksanaan Hipertiroid
1. Diagnosis Laboratorium
Kebanyakan pasien hipertiroidisme, T3, T4, RT3U, FT4D dan FT4I meningkat
dan TSH akan menurun. Ambilan radioiodine biasanya menigkat. Terdapat antibody
antitiroglobulin, anti microsomal, dan TSH-R Ab
4. TIROIDITIS SUBAKUT
-