Professional Documents
Culture Documents
kembali diperoleh dari National Register of Patients and The Danish Civil Registry
System. Indeks The Charlson Comorbidity digunakan untuk menghitung dampak
dari komorbiditas. Statistic deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi rata-rata,
dan menggunakan software SAS 9.2.
Pengukuran Realibilitas
Empat peniliti (TL, HHK, CC, LLS) menelaah rekam medis pasien. Formulir data yang
terkumpul dan variable-variabel ini didiskusikan hingga terjadi kesepakatan yang
menetap.
assure consistency. All four reviewed four records independently and discussed the results until a consensus
was established. The remaining records were split in
two, the researchers working in pairs, and each record
was reviewed by two researchers independently. Interrater divergences in results were discussed until consensus was achieved.
Trial registration: The Danish Data Register approved
the project (J. No. 2010-41-5358).
HASIL
Kriteria pedoman nasional dan internasional dan tingkat kepatuhan tersebut , sebagaimana
ditetapkan dari catatan pasien ditampilkan pada table 1 dan 2.
Meskipun secara keseluruhan tindakan atau intervensi yang dilakukan telah sesuai
dengan guideline, namun tidak dilakukan secara sistematis. Guidline digunaan utuk
membuat perencanaan yang sistematik dan cepat, naun tidak terdapat rencana
yang sistematis pada pengobatan yang ditemukan, sehingga
memungkinkan menghambat kualitas pelayanan dan waktu pemulangan pasien.
Sedangkan dokter umumnya menjabarkan pengobatan dan klinis serta parameter
paraklinis juga, catatan para perawat umumnya disusun secara tidak sistematis dan
tidak mencukupi. Hal ini pula yang menjadi masalah bukan hanya dalam hal
pengauditan, namun menghambat kualitas pelayanan dan keamanan pasien dari
bahaya.
Nutrisi dan mobilisasi merupakan focus area perawatan terhadap lama tidaknya
perawatan di rumah sakit, pemulihan dari pneumoni, mengembalikan kualitas
kesehatan seperti sebelumnya. Catatan keperawatan pada masalah ini masih belum
lengkap dan bersifat retrospektif, dengan tidak cukupnya penilaian terhadap resiko
kekurangan gizi atau penurunan fungsi. Ketidak fokusan dan sistematis intervensi
mengenai nutrisi dan mobilisasi ini sangat berpengaruh terhadap ekonomi pasien.
Berat badan rendah, turunnya berat badan, dan buruknya status fungsional tubuh
merupakan factor resiko berkembangnya CAP. Banyak pasien-pasien CAP ini dating
dengan keadaan malnutrisi dan dengan penurunan kualitas hidup, dan semakin
diperparah dengan tidak adequate nya intake oral. Respon stress akibat infeksi
yang bersama dengan tirah baringnya dan tidak aktif bergeraknya pasien tersebut,
semakin memperberat keadaan pasien tersebut.Mundy dkk menunjukkan bahwa
mobilisasi dini yang sistematis terhadap pasien CAP, dapat mengurangi lamanya
pasien dirawat. Oleh karena itu, intervensi yang sistematis dengan meningkatkan
intake pasien dan mobilitas pasien lansia yang mengidap CAP dapat membantu
perbaikan kesehatan dan ekonomi pasien.
Penelitian ini menggunakan cohort study yang melibatkan pasien berusia lebih dari
65 tahun. Sampel yang kami gunakan berusia sedikit lebih tua dari sampel
penelitian cohort (usia rata-rata 79,4), dan didapatkan proporsi yang lebih besar
penderita berkategori parah, berdasarkan Charlson Index Score (CIS). Pada
penelitian kami, tingkat mortalitas lebih tinggi. Mortalitas semakin meningkat
seiring meningkatnya usia. Usia rata-rata yang lebih tinggi pada sampel kami,
menjelaskan lebih tingginya mortalitas pasien yang dirawat.
LoS penelitin kami lebih panjang dua hari dibanding penelitian cohort dan penelitian
Kaplan dkk. Sampel yang kami gunakan berusia lebih tua dan pasien-pasien
tersebut memiliki komorbiditas yang lebih banyak; dan lebih tua usia serta CID
pasien, dihubungkan dengan meningkatnya LoS. Variasi yang substansial pada LoS
ditemukan pada penelitian cohort dan dalam literature. Fine dkk menemukan
perbedaan LoS meskipun telah menyesuaikan ko-morbiditas dan faktor-faktor
lainnya, sehingga hal yang memungkinkan menjadi factor penentunya adalah
perbedaan pemberian terapi praktisnya. Oleh karena itu, pada penelitian kami akan
lebih memberikan gambaran mengenai kultur rumah sakit mengenai pengobatan
dan rencana pemulangan pasien.
Rencana pemulangan dini mengurangi LoS, namun rencana pemulungan umunya
dilakukan sesaat sebelum dipulangkan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
perbaikan . Penggantian segera terapi IV ke oral dapat mengurangi LoS; akan
tetapi belum ada landasan bukti kapan tepatnya waktu terbaik perubahan cara
pemberian terapi tersebut. Waktu penggantian pada penelitian kami serupa dengan
penelitian lainnya. Usia dan indeks ko-morbiditas yang tinggi dapat memperberat
keadaan, dan membutuhkan terapi IV yang lebih panjang