You are on page 1of 3

Woow… ada cerita baru lagi neh….

Seperti cerita si Van Damme dalam film Double Task, namun kali ini adalah seoran
g wanita yang berusaha meloloskan diri dari “penjara” tak resmi untuk sebuah pro
fesi…. “Pembunuh Bayaran Profesional”. Bahkan ia dibantu oleh teman lelakinya, K
ent, untuk meloloskan diri. Namun Jen lebih memilih untuk ‘mandiri’ dan berusah
a meloloskan diri sendiri… tanpa bantuan siapa pun, tanpa percaya siapapun!
Ia menyusup melewati penjagaan super ketat! Lorong demi lorong ia lalui dengan p
erencanaan matang. Lantai demi lantai yang bertingkat dari tingkat satu hingga d
uapuluh satu, ia turuni penuh kelihaian tingkat tinggi seperti tikus cerdik yang
menghindari jebakan maut…! Kamera-kamera pengawas berjumlah ratusan buah yang d
ipasang secara acak dan tersembunyi di setiap lorong dan lantai, berharga tak ku
rang dari $ 1 juta, seolah percuma saja untuk sekedar ‘menangkap’ sesosok gambar
bahkan wajah dari si the dangerous woman ini! Penjaga demi penjaga ia lumpuhkan
dengan “tangan dingin” tanpa suara jeritan sedikit pun. Sadis! Tapi itulah arti
sejati dari…mempertahankan hidup!
Jangan salah mengerti! Bangunan ini bukan didirikan di atas tanah atau bumi mela
inkan dibangun di bawah tanah atau di dalam lautan! Sehingga sangat tersembunyi
dari mata awas manusia-manusia beradab. Jangankan untuk meloloskan diri, sekedar
membayangkan menjalani “hukuman” penjara yang bertahun-tahun lamanya dan amat m
enjemukan, begitu terasa sangat berbahaya dan penuh dengan rasa putus asa…! Baga
iamana tidak?! Seberapa kekuatan bangunan ini untuk menahan serangan gelombang d
an arus kuat laut dalam yang bertubi-tubi…, puluhan setiap hari, ratusan setiap
minggu, ribuan setiap bulan, dan jutaan “badai laut dalam” setiap tahun!
Bangunan ini seperti “istana”. Ya, benar…, “Istana Penjara”! Walaupun difungsika
n sebagai penjara namun struktur arsitektur dan kekuatan bangunan ini tak bisa d
iremehkan…! Seperti kekuatan Benteng Barraux dalam perang dunia I di abad ke-15,
di Perancis, bahkan lebih kuat dari itu. Ini “benteng” modern. Orang awam pun b
isa menaksir berapa juta dolar dan Franc yang perlu dibelanjakan untuk membangun
sebuah bangunan ‘hanya sekedar penjara’ ini… .
Hebat…!
Penjara ini begitu… Hebat!
Jen pun juga “hebat”!
Tak “terasa” ia telah sampai di ujung lorong transportasi atau lorong untuk “kel
uar”! Ya, sebentar lagi ia akan segera keluar dari penjara terkutuk ini…!!!
“Cepat bergerak! Itu, ada “perahu” mendekat…! Ayo, sikat!”, begitu batin Jen.
Jangan salah paham pula! “Perahu” ini adalah satu-satunya alat transportasi menu
ju dunia luar! Perahu ini adalah perahu modern, atau lebih tepatnya adalah kapa
l selam mini modern! Perahu ini bisa bertahan lama di kedalaman laut antara 500-
2.500 feets!Dengan dua turbin kipas di kiri kanan punggung perahu, membuatnya da
pat melaju secepat angin, dan dapat meliuk-liuk seperti ular. Ada 12 kapal sejen
is disini, setidaknya itu yang dapat diketahui Jen. Setiap satu minggu sekali, h
anya ada satu “rute” kapal: penjara ini --- kantor “pusat” di permukaan bumi! Se
mua rutinitas dan pergerakkan apa pun telah dipelajari Jen selama empat tahun pe
nuh kesia-siaan… !
Dari semua perencanaan brillian-nya ini, perencanaan meloloskan diri yang belum
pernah dicoba Jen sebelumnya, hanya ada satu hal yang ditakutkannya, satu hal ya
ng sangat dikhawatirkannya… . Bukan , bukan fakta bahwa dari tiga usaha percobaa
n meloloskan diri dari tiga penjahat kawakan dan pembunuh berdarah dingin di mas
a yang berbeda, di waktu yang berbeda, orang yang berbeda meskipun laki-laki sem
ua tetapi sudah lanjut usia, dengan alasan yang berbeda-beda pula…., tak ada sat
u pun yang lolos!! Bukan itu. Bukan pula senjata UZI jenis brand otomatis yang d
apat melontarkan seribu berondongan peluru dalam satu detik yang dipegang para p
enjaga perahu itu.
Tapi Kent!
Jen takut Kent melaporkan usaha pelarian diri-nya ini kepada chief, Emperor of C
onstantinopel! Beliau memang dinamakan seperti kaisar Romawi yang menduduki bent
eng terkuat sepanjang sejarah dunia! Juga karena ke-bengis-an dan ketamakannya k
epada para penghuni penjara. Nama sebuah benteng. Mungkin penjara ini memang seb
uah benteng. Pertanyaannya adalah mengapa para penguasa bedebah itu membangun se
buah penjara yang cukup mahal, untuk apa? Hanya sekedar menghukum para tahanan?
Tentu saja tidak! Pasti ada sesuatu “niat” di balik semua ini. Sebuah “benteng”!
Sebuah benteng untuk melaksanakan niat busuk para penguasa-nya! Tak beda jauh d
engan para penguasa mana pun atau tyrant di masa lalu. Sungguh sebuah sejarah ya
ng berulang…! Manusia! Bagaimanapun dan siapapun, mereka tetap manusia yang akan
selalu haus kekuasaan! Bagi Jen, mereka lebih buruk dan busuk, dari para penjah
at cecunguk, pencopet, perampok, bahkan pembunuh bayaran sekali pun, seperti dir
inya. Bahkan, seingat Jen, ia tak pernah merasa disidangkan…?! Tak pernah memasu
ki yang namanya ruang Pengadilan, atau adakah ruangan semacam itu, ruangan untuk
mencari keadilan…, bahkan untuk seorang pembunuh keji seperti dirinya! Ini sepe
rti penjara Guantanamo bentukan pemerintah Amerika Serikat di abad 21, untuk mem
enjarakan dan menahan berbagai orang yang diduga teroris dan musuh Negara adiday
a itu, tanpa proses hukum dan pengadilan!
“…teroris lebih rendah dari primate yang memanjat dan menuruni pohon sesuka hati
. Mana mungkin kita menerapkan hukum manusia kepada primate rendahan seperti itu
…?!”, begitulah kurang lebih pendapat seorang pejabat pertahanan.
Dan ini adalah di abad 23….. tahun 2330!
“The Portal!”, nama penjara itu.
Bagi Jen, ia harus mencari tahu apa motif sesungguhnya di balik penjara itu yang
konon baru didirikan empat tahun lalu. Tepat ketika Jen di-“rekrut” menjadi seo
rang assassin girl oleh seorang agen CIA bernama Thomas, umur 43 tahun. Bagi Jen
, seandainya ia tidak tahu apa pun tentang penjara itu, itu juga tidak menjadi m
asalah asalkan ia bisa keluar dari penjara ini! Menjalani hukuman yang kita tida
k tahu alasannya adalah sama saja dengan “bunuh diri”!
“Di saat kau memasukinya, di saat itulah sebenarnya kau tak lagi hidup!”
Kau tak lagi diharapkan hidup di Portal!
Di saat itulah Jen bertemu Kent. Empat tahun lalu, saat di-“rekrut”. Mereka pern
ah menjadi “partner” sebuah pembunuhan. Mereka juga pernah menjadi sepasang keka
sih! Entah mengapa, dihadapan Kent, Jen yang terkenal berdarah dingin itu bisa “
meleleh” hatinya untuk pria berperawakan tinggi kurus, berkacamata minus itu. Ha
ti! Masih adakah hati untuk seorang pembunuh bayaran seperti Jen? Sebenarnya Ken
t bukan pembunuh, setidaknya dia bukanlah eksekutor dari suatu lkontrak pembunuh
an. Dia hanyalah semacam tenaga ahli untuk menyediakan keperluan-keperluan logis
tic para assassin atau pelaku pembunuhan. Otaknya yang encer menjadikannya ahli
dalam menganalisis “kasus”, mengolah data-data elektronik, mempelajari gerak-ger
ik, kebiasaan dan data-data penting “korban”. Bahkan, bila kontrak mereka selesa
i denagn “CIA” maka Kent adalah kandidat kuat untuk menjadi manager atas profesi
Jen dan beberapa teman “professional”-nya.
“Ummuahh….!”, ciuman Jen-Kent di kantin penjara itu masih terasa hangat hingga
saat ini.
Penuh gairah! Di ujung lorong dekat pintu dapur. Sepi. Jen berharap itu bukan ci
uman terakhir mereka! Jen masih mengharapkan untuk bertemu Kent di lain waktu, l
alu mereka lari dari segala hiruk-pikuk kegilaan dunia ini! Memulai hidup baru,
lembaran baru, menikah, memiliki anak, seperti kebanyakan orang… . Namun, mungki
nkah itu semua…?!
Bagaimana pun, Jen tetaplah Jen! Dengan segala keegoisan dan keras kepala-nya! B
ayangankan, jika Jen memang kekasihnya, kenapa ia kini tinggalkan Kent?! Kenapa
ia berusaha kabur sendiri padahal Kent telah menyetujui untuk ikut lari bersama
Kent?! Mungkinkah ia takut Kent terluka, atau dibunuh jika tertangkap dari usaha
meloloskan diri?! Mungkinkah Kent yang tak bisa “mengandalkan” ototnya, atau se
kedar lari cepat sejauh 3 mil tanpa berhenti, menjadi beban Jen untuk kabur bers
ama?! Sebuah beban. Ataukah Jen berpikir ia perlu menyelamatkan diri terlebih da
hulu, sebelum menyelamatakn Kent?! Mungkinkah ia kembali untuk itu? Ataukah ia a
kan terus kabur, dan kabur… .
Untuk apa ia peduli… .
Bukankah hal yang bodoh untuk tertangkap kembali setelah berhasil meloloskan dir
i hanya demi sebuah… cinta?!
Ahh, bagaiamana Jen bisa memikirkannya di saat-saat genting seperti ini….
Itu dia! Sasaran mulai mendekat, dua orang! Para “sipir” itu. Masing-masing bers
enjata mesin semi dan full otomatis UZI.
“Oughh, ahhh, ugghh….!”, suara para penjaga itu saat dilumpuhkan oleh Jen.
Hal inilah yang ditunggu-tunggu oleh Jen! Ada kelemahan di system penjagaan disi
ni. Walau pun satu rute tapi dilakukan oleh empat sub-boats untuk mengisi keperl
uan logistic. Kapal-kapal itu loading satu per satu. Dan setiap selesai dengan s
atu kapal, mereka langsung meninggalkannya. Mereka tidak menunggui kapal terakhi
r! Jadi, satu keuntungan buat Jen, penjagaan tinggal 2 orang saja minimum.
Dan bagaimana Jen melumpuhkan kedua laki-laki kekar bersenjata lengkap penjaga i
tu?!
Dan bagaimanakah cerita selanjutnya Jen meloloskan diri dengan sub marine itu? A
pakah ia berhasil?! Apakah Jen tertangkap kembali lalu dihukum mati?!
Bagaimana kelanjutan kisah asmara Jen dan Kent?!
Nantikan novel ke-empat “r3v_the art of magic” berikutnya…….
P O R T A L
The Art of Murder

You might also like