You are on page 1of 10

KWASHIORKOR

NAMA KELOMPOK:
ANDHINI FEBRIANITA DEWI (1113004)
NURHASANAH (1113020)
RATU JAMILAH (1113033)
WINDA FITRIYANTI (1113044)

DEFINISI
Definisi kwashiorkor adalah satu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh
defisiensi protein yang berat bisa dengan konsumsi energi dan kalori tubuh
yang tidak mencukupi kebutuhan. Kwashiorkor atau busung lapar adalah
salah satu bentuk sindroma dari gangguan yang dikenali sebagai Malnutrisi
Energi Protein (MEP) Dengan beberapa karakteristik berupa edema dan
kegagalan pertumbuhan,depigmentasi,hyperkeratosis.
Walaupun sebab utama penyakit ini ialah defisiensi protein, tetapi karena
biasanya bahan makanan yang dimakan itu juga kurang mengandung
nutrien lainnya, maka defisiensi protein disertai defisiensi kalori sehingga
sering penderita menunjukkan baik gejala kwashiorkor maupun marasmus.

PENYEBAB
Kwashiorkor adalah bentuk parah dari kekurangan gizi, yang
disebabkan oleh kekurangan protein. Kurangnya ekstrim protein
menyebabkan ketidakseimbangan osmotik dalam sistem gastrointestinal menyebabkan pembengkakan usus didiagnosis sebagai
edema atau retensi air. Penyebab langsung tersebut bisa
dikarenakan adanya bencana alam, daya beli masyarakat, tingkat
pendidikan, kondisi lingkungan dan pelayanan kesehatan.

GEJALA
Tanda mendefinisikan kwashiorkor pada anak yang kurang gizi adalah pitting edema
(pembengkakan pergelangan kaki) bila ditekan menimbulkan lubang. Tanda-tanda
lainnya termasuk buncit perut , pembesaran hati dengan infiltrat lemak, rambut menipis
berwarna merah seperti jagung dan mudah dicabut tanpa menimbulkan rasa sakit,
kehilangan gigi, depigmentasi kulit dan dermatitis, wajah anak membulat dan sembab,
otot mengecil dan menyebabkan lengan atar kurus sehingga ukuran lengan atasnya
kurang dari 14 cm, kurang atau tidak nafsu makan, anemia dan diare .
Anak-anak dengan kwashiorkor sering mengembangkan iritabilitas dan anoreksia .
Korban kwashiorkor gagal untuk menghasilkan antibodi setelah vaksinasi terhadap
penyakit, termasuk difteri dan tifoid . Secara umum, penyakit ini dapat diobati dengan
menambahkan protein untuk diet; Namun, hal itu dapat memiliki dampak jangka
panjang terhadap perkembangan fisik dan mental anak, dan pada kasus yang berat
dapat menyebabkan kematian.

DIAGNOSA
Untuk menegakkan diagnosis kwashiorkor ini biasa kita lihat melalui pemeriksaan fisis
dan pemeriksaan laboratorium. Dari pemeriksaan fisis yang pertama adalah inspeksi,
dapat kita lihat fisik penderita secara umum seperti yang telah dijelaskan diatas antara
lain edema dan kurus, pucat,moon face, kelainan kulit misalnya hiperpigmentasi, crazy
pavement dermatosis. Pada palpasi ditemukan hepatomegali.
Sementara untuk pemeriksaan laboratorium ada beberapa hal yang penting
diperhatikan berupa :

tes darah (Hb, glukosa, protein serum, albumin)


kadar enzim pencernaan
biopsi hati
pem. tinja & urin

DIAGNOSA lanjutan..............
Perubahan yang paling khas adalah penurunan konsentrasi albumin dalam
serum. Ketonuria lazim ditemukan pada tingkat awal karena kekurangan
makanan,tetapi sering kemudian hilang pada keadaan penyakit lebih lanjut.
Kadar glukosa darah yang rendah,pengeluaran hidrosiprolin melalui urin,kadar
asam amino dalam plasma dapat menurun,jika dibandingkan dengan asam-asam
amino yang tidak essensial dan dapat pula ditemukan aminoasiduria meningkat.
Kerap kali juga ditemukan kekurangan kalium dan magnesium.Terdapat juga
penurunan aktifitas enzim-enzim dari pancreas dan xantin oksidase,tetapi
kadarnya akan kembali menjadi normal segera setelah pongobatan dimulai.

DAMPAK
Dampak runtutan dari adanya busung lapar berakibatkan
pada penurunan tingkat kecerdasan anak, rabun senja serta
rentan terhadap penyakit terutama penyakit infeksi.
Menurut ketentuan WHO bila angka telah mencapai 30%
dinyatakan tinggi dan perlu tindakan lebih lanjut.

TERAPI NON FARMAKOLOGI


Dapat dilakukan dengan memberikan makanan yang
bergizi pada anak berupa sayur mayur, buah-buahan,
makanan yang mengandung karbohidrat (seperti nasi,
kentang, jagung), makanan yang mengandung protein
(telur, ikan ,daging) dll, kemudian dianjurkan pemberian air
susu ibu (ASI) bagi anak berusia dari 0 bulan sampai
dengan 24 bulan.

REFERENSI
1. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia, Buku Kuliah ilmu Kesehatan Anak, Bagian Ilmu


Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1985
2. Dr. Lisal Sp.A., Diktat Kuliah Ilmu Gizi Anak, Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Universitas Hasanuddin
3. Robert M. Kliegman MD, Hal B. Jenson MD, Nelson Essential of
Pediatrics 5th Edition, Elsevier Saunders, 2000
4. Benjamin W. Van Voorhees, MD, MPH, Assistant Professor of Medicine
and Pediatrics, Article on Kwashiorkor, University of Chicago,
Verimed Healthcare Network.

TERIMA KASIH

You might also like