Professional Documents
Culture Documents
PERADILAN AGAMA
I. PENDAHULUAN
Pengadian Agama adalah salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia dan merupakan
peradilan negara yang setara dgn peradilan lain serta dijamin eksistensinya dalam konstitusi negara
(Psl 24 UUD 1945)
atau kota
Pengadilan Tinggi Agama merupakan peradilan tingkat banding dan berkedudukan di ibukota
provinsi (Psl 4 ayat (1) dan (2) UU No.7/1989)
Pengadilan Agama (PA) dibentuk dgn Kepres dan Pengadilan Tinggi Agama (PTA) dengan UU
(Psl. 7 dan 8 UU No.7/1989)
1
Hukum Acara Perdata adalah peraturan hukum yang mengatur bgmn cara menjamin ditaatinya hukum
prdt materil dgn perantaraan hakim
Prof. Dr. H. A. Manan, S.H. S.I.P. M.Hum.
Hukum Acara Perdata adalah proses penyelesaian perkara melalui pengadilan sesuai norma-norma yang
telah ditentukan secara formal.
Dari bbrp pengertian tersebut dpt disimpulkn bhw Hkm Acr PA adalah peraturan hukum yg mengatur
bgmn cara melaksanakan hukum perdata materil melalui pengadilan agama termsk bgmn mengajukan
perkara dan bgmn hakim bertindak agar hukum perdata materil dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya
Lanjutan 1
Rinciannya sebagai berikut :
1. Kewenangan berdasarkan Stb. 1882 No. 152
a. Hukum Perkawinan
b. Hukum Kewarisan
c. Hibah dan Wasiat
d. Infaq dan Shadaqah
e. dan lain-lain
2. Kewenangan berdasarkan Stb. 1937 No. 611
a. NTR saja
b. Selainnya dimasukkan ke Landraad
3. Kewenangan berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan antara lain :
a. Izin beristri lebih dari seorang
b. Izin melangsungkan perkawinan bagi seorang yang belum berusia 21
Tahun, dalam hal orang tua/wali/keluarga dalam garis lurus ada
perbedaan pendapat
7
Lanjutan 2
c.
Dispensasi kawin
d.
Pencegahan perkawinan
e.
f.
Pembatalan Perkawinan
g.
h.
i.
Gugatan perceraian
j.
k.
l.
Ibu dapat memikul biaya pemeliharaan dan pendidikan anak bilamana bapak yg seharusnya
bertanggung jawab tdk memenuhinya
m. Penentuan kewajiban memberi biaya penghidupan oleh suami kepada bekas istri atau
penentuan suatu kewajiban bagi bekas istri yang seharusnya bertanggung jawab tidak
memenuhinya
n.
o.
p.
q.
Penunjukan orang lain sebagai wali oleh Pengadilan dalam hal kekuasaan
8
Lanjutan 3
r. Menunjuk seorang wali dalam hal seorang anak yang belum cukup umur 18 th. Yang ditinggal
kedua orang tuanya, padahal tidak ada penunjukan wali oleh orang tuanya
s. Pembebanan kewajiban ganti kerugian thd. Wali yg telah menyebabkan kerugian atas harta benda
anak yang ada di bawah kekuasaannya
t. Penetapan asal-usul seorang anak
u. Putusan ttg hal penolakan pemberian keterangan untuk melakukan perkawinan campuran
v. Pernyataan ttg sahnya perkawinan yg terjadi sebelum UU 1/1974 dan
dijalankan menurut peraturan yang lain
4. Kewenangan berdasarkan UU No. 7 Tahun 1989 Ttg Peradilan Agama
a. Hukum Perkawinan sebagaimana tersebut dalam UU 1/1974
b. Hukum Kewarisan sebagaimana tersebut dalam KHI
c. Hibah dan Wasiat
d. Infaq dan Shadaqah
e. Waqaf
Lanjutan 4
5. Kewenangan berdasarkan UU No. 3/2006 Ttg. Perubahan UU No.7/1989
tentang Pengadilan Agama
a. Perkawinan
Sebagaimana tersebut dalam UU No. 1/1974 ditambah Pengangkatan anak berdasarkan hukum Islam
b. Kewarisan
Sebagaimana tersebut dalam UU No.7/1989 Ttg. PA ditambah kewenangan Penetapan ahli waris tanpa sengketa
c. Waqaf
Sebagaimana tersebut dalam UU No. 41/2004 Ttg. Waqaf dan PP No. 27/1977 Ttg perwaqafan tanah milik serta KHI
d. Zakat
e. Shadaqah
f. Hibah
g. Wasiat
h. Ekonomi Syariah
Sebagaimana disebutkan dlm UU No.3 Thn 2006 ttg Perubahan Pertama UU No.7 Thn 1984 ttg Peradilan Agama
pd penjelasan Psl 49.
Kewenangan bidang ekonomi syariah yakni:
a. Perbankan Syariah
b. Lembaga Keuangan Mikro Syariah
c. Asuransi Syariah
10
Lanjutan 5
d. Reasuransi Syariah
e. Reksadana Syariah
f. Obligasi dan Surat berharga berjangka menengah syariah
g. Sekuritas Syariah
h. Pembiayaan Syariah
i. Pegadaian Syariah
j. Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah
k. Bisnis Syariah
Putusan Mahkamah Konstitusi No. 93/PUU-X/2012 tgl 22 September 2013 menyatakan bahwa
penjelasan Psl 52 ayat (2) UU No.21 Thn 2008 ttg Perbankan Syariah tidak mempunyai kekuatan
hukum mengikat lagi
11
12
Lanjutan 1
13
Lanjutan 2
SUMBER-SUMBER HUKUM ACARA PERDATA
1.
2.
3.
UU No.1 Thn 1974, No.7 Thn 1989 jis No.3 Thn 2006 jis No.50 Thn 2009
4.
UU No.48 Thn 2009 ttg Kekuasaan Kehakiman, No.30 Thn 1999 ttg Arbitrase,
UU No.4 Thn 1996 ttg Hak Tanggungan, UU No.42 Thn 1994 ttg Jamina Fidusia dll
5.
Yurisprudensi
6.
7.
Peraturan BI/OJK (UU No.21 Thn 2008 & UU No.21 Thn 2011)
8.
9.
Harus ada
kepentingan
hukum
Dibuat dgn
cermat dan
terang
Tertulis
15
X. Surat Gugatan
1. Identitas para pihak
2. Fundamentum Petendi (posita)
a. Feitelijk Gronden
b. Rechtelijk Gronden
3. Petitum
a. Tuntutan Pokok (primair)
b. Tuntutan tambahan (biaya perkara)
17
Lanjutan 1
Surat gugatan
- Tertulis
- Lisan
Dalam perkara tertentu boleh jadi ada pihak ketiga yang harus
dilibatkan dlm perkara tsb tapi tdk menjadi Penggugat dan juga tdk
menjadi Tergugat oleh karena itu hrs dimuat dlm surat gugatan &
Surat yang diajukan kpd ketua pengadilan yg berkeompeten memuat tuntutan hak
perdata, mempunyai kepentingan hukum dan tdk mengandung sengketa serta diatur
dalam UU
Syarat2 permohonan :
- Identitas pemohon
- Posita
- Petitum
20
dirinya di muka pengadilan dengan surat kuasa khusus (Psl 123 HIR/147 RBg)
o Pada dasarnya yang dapat memberikan jasa bantuan hukum di pengadilan adalah
advokat yang telah diangkat secara sah (Psl. 1 ayat (1) UU No.18/2003)
o Pemberian surat kuasa khusus merupakan perjanjian sepihak (Psl 1814 BW)
o Kuasa dapat juga diberikan kepada perorangan dengan ketentuan hrs ada
21
2.
3.
4.
22
XVI.SYARAT-SYARAT
PENERIMA KUASA
1. Harus ada surat kuasa khusus
(lihat Pasal 123 (1) HIR dan 147 (1) R.Bg.)
2. Gugat lisan dicatat dalam surat gugat yang dibuat oleh Hakim
(lihat pasal 123 (1) HIR dan 147 (1) R.Bg.)
3. Kuasa dapat ditunjuk langsung dalam sidang oleh para pihak
4. Kuasa dapat ditunjuk sebelum perkara didaftarkan ke Pengadilan
oleh para pihak dengan surat kuasa khusus
5. Memenuhi ketentuan Surat Menkeh No. 1 Tahun 1965 tanggal 28 Mei 1965
25
Lanjutan 1
9. Kuasa dapat berakhir secara sepihak ---- pasal 1813 BW dan 1841 BW.
10. Hal-hal yang dapat mengakhiri pemberian kuasa secara sepihak adalah :
a.
b.
26
Lanjutan 2
b. Nama forum atau Pengadilan tempat beracara (PA Jaktim, PA Bogor dll)
c. Apa yang menjadi pokok sengketa (hal ini tentang menunjukkan kekhususan
perkara, seperti perikatan, waris, hibah dll.)
d. Pentelaah isi surat kuasa yang diberikan oleh para pihak, wewenang yang diberikan
oleh pemberi kuasa, sejauh mana kuasa khusus diberikan oleh para pihak ?
e. Memuat hak substitusi
f.
27
Lanjutan 3
Kuasa Umum----1795 BW
b.
c.
Kuasa berdasarkan hukum----123 ayat (2) HIR, 147 ayat (2) R.Bg.----wettelijke vertegen woordig. atau legal representative.
d.
28
Pada sidang lanjutan, bagi yang hadir tdk perlu dipanggil dgn surat panggilan, cukup
diperintahkan dan dicatat dlm BAP spy hadir pada sidang berikutnya.
29
Apabila upaya damai (mediasi) gagal, mediator harus melaporkan kpd hakim bhw
mediasi gagal dan proses sidang dilanjutkan (Psl 18 Perma No.1/2008)
Dlm prkr percraian, selama prkr belum diputuskan setiap sidang selalu diusahakan
perdamaian (Psl 31 ayat (2) PP No.9/1975)
30
XXII. Rekonvensi
Gugatan rekonvensi : gugatan yang diajukan oleh Tergugat terhadap Penggugat dlm
sengketa yg sedang berjalan antara mereka (Psl. 132 a dan 132 b HIR/Psl. 157 dan 158 RBg
Syarat-syarat gugatan rekonvensi
32
Pembacaan putusan
33
XXIII. Intervensi
Gugatan intervensi adalah ikut sertanya pihak ke tiga dalam perkara yang sedang
berjalan karena ada kepentingan hukum.
1. Tussenkomst
2. Voeging
3. Vrijwaring
34
- Putusan Interlocutoir
- Putusan Insidentil
- Putusan Provisionil
35
Lanjutan 1
36
XXV. Pembuktian
Pembuktian adalah utk meyakinkan hakim akan kebenaran persitiwa/kejadian yg didalilkan pihak
berperkara
Pembuktian diajukan oleh org yg mempunyai hak/mendalilkan sesuatu atau utk membantah
1. Pembuktian bebas
Tidak ada ketentuan yg mengikat hakim sehingga bebas utk menilai alat bukti
2. Pembuktian negatif
Ada ketentuan yg bersifat negatif sehingga membatasi hakim utk melakukan sesuatu yg diizinkan
UU
3. Pembuktian positif
Ada perintah kpd hakim utk melakukan segala tindakan dlm pembuktian kecuali yg dilarang UU
37
XXVI. Putusan
- Kepala putusan
- Nomor putusan
- Bismillahirrahmanirrahim
- Identitas para pihak (harus ditulis lengkap)
39
Lanjutan 1
40
41
Melawan
gugatan :
- Eksepsi
- Eksepsi
- Rekonvensi
- Intervensi
Melawan
putusan :
- Verzet
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
- Derden verzet
42
43
1. Ada permohonan
2. Atas perintah ketua
3. Dilaksanakan oleh Panitera atau Jurusita
4. Dilakukan ditempat objek perkara
5. Membuat berita acara eksekusi
44
45
Burung Irian
Burung Cendrawasih
Cukup Sekian
dan
Terima Kasih