You are on page 1of 7

ANALISA KERUSAKAN PIPA BOILER DALAM INDUSTRI MINYAK KELAPA

SAWIT
ANALYSIS OF DAMAGE BOILER PIPE IN PALM OIL INDUSTRY
Mohamad Fajar Ramadhan1, Abdillah Fahmi2, Suryana ST.,MSi3,
Ir.Yuswono,ME4
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon
mohamadfajarramadhan@gmail.com
Jalan Jenderal Sudirman Km 3, Banten 42435

ABSTRACT
In general, palm oil processing plants use the energy of the unit fuel boiler using palm
kernel shells. Hot steam produced is used to drive the power plant turbines and heating
process palm oil. There were two cases of damage at a different location factories. Boiler
pipes at the plant palm oil in the combustion chamber of the boiler rupture and leak
elsewhere. Whereas boiler unit has not operated in the long term, operated for
approximately one year boiler pipe in the combustion chamber is damaged. Therefore we
need an analysis of damage, the cause of the damage and its prevention advice. Results
of the analysis indicated that the damage due to broken boiler tube damage due to
corrosion attack side wall of fire. Pipes receive excessive temperatures above 400oC,
corrosion attack due to reaction with molten salt Na2S2O7 pipe material (Fe), so that the
pipe wall becomes thin. Pressure water / steam at 22 bar causes burst pipes. Boiler pipe
damage due to leaks caused by corrosion attack from the water side of the pipe wall. The
content of C, CaCO3, MgO, Al2O3 and SiO2 resulted in strong deposit attached to the
surface of the water side of the pipe wall. Feed water containing ions of Na+ and K+
accumulates into deposits, causing corrosion attack the well to penetrate to the surface of
the side of the fire.
Keyword: Pipe Boiler, Corrosion wells, salt Na2S2O7
ABSTRAK
Pada umumnya pabrik pengolahan minyak kelapa sawit menggunakan energi dari unit
boiler dengan menggunakan bahan bakar cangkang kelapa sawit. Uap panas yang
dihasilkan digunakan untuk menggerakan turbin pembangkit tenaga listrik dan proses
pemanasan minyak kelapa sawit. Ada dua kasus kerusakan di tempat pabrik yang
lokasinya berbeda. Pipa boiler di pabrik minyak kelapa sawit di dalam ruang bakar boiler
mengalami pecah, dan di tempat lain mengalami kebocoran. Padahal unit boiler belum
dioperasikan dalam jangka waktu yang lama, dioperasikan selama kira-kira satu tahun
pipa boiler di dalam ruang bakar mengalami kerusakan. Oleh karena itu diperlukan
analisa kerusakan, sebab terjadinya kerusakan dan saran pencegahannya. Hasil analisa
kerusakan ditunjukkan bahwa kerusakan pipa boiler akibat pecah disebabkan karena
serangan korosi dinding sisi api. Pipa menerima suhu berlebih diatas 400oC, serangan
korosi disebabkan karena reaksi lelehan garam Na2S2O7 dengan material pipa (Fe),
sehingga dinding pipa menjadi tipis. Tekanan air/uap pada 22 bar menyebabkan pipa
pecah. Kerusakan pipa boiler akibat bocor disebabkan karena serangan korosi dari
dinding pipa sisi air. Adanya kandungan C, CaCO3, MgO, Al2O3 dan SiO2 mengakibatkan
deposit yang menempel kuat dipermukaan dinding pipa sisi air. Air umpan yang

mengandung ion-ion Na+ dan K+ terakumulasi ke dalam deposit,sehingga terjadi serangan


korosi sumur hingga menembus ke permukaan sisi api.
Kata Kunci : Pipa Boiler, Korosi Sumuran, garam Na2S2O7

1. PENDAHULUAN
Industri pengolahan minyak kelapa sawit, merupakan industri yang menggunakan
komponen komponen yang rentan terhadap kerusakan dalam operasinya,salah satunya
yaitu boiler. Industri ini memiliki tinglat resiko financial dan resiko keselamatan pekerja
yang sangat tinggi.
Boiler merupakan konstruksi ruang bakar yang digunakan untuk pemanasan air
menjadi uap tekanan tinggi dengan menggunakan bahan bakar tempurung kelapa sawit.
Air sebelum masuk ke boiler terlebih dahulu dibersihkan untuk mencegah unsur dan
senyawa yang tidak diinginkan seperti Cl-, CaCO3, SiO2, Al2O3 masuk ke dalam boiler.
Boiler menghasilkan uap tekanan tinggi pada tekanan uap operasi 20-22 bar, uap yang
dihasilkan digunakan untuk :
1. Penggerak turbin generator listrik
2. Pemanas pengolahan minyak kelapa sawit

Pada saat pengoperasian boiler mengalami kerusakan yang cukup berat pada
bagian yang terpenting yaitu pipa boiler. Posisi pipa boiler dapat dilihat pada gambar 1
Uap

Air
Daerah pipa
boiler yang
rusak
Udara dan
Bahan Bakar

Cerobong
asap

Ruang
Pembakaran

Pipa
air

Gambar 1 Boiler Pipa Air

Pipa boiler mengalami pecah dan bocor pada masing masing pipa, padahal pipa
belum lama dioperasikan yakni dalam waktu 1 tahun. Dengan adanya kerusakan tersebut
mengakibatkan terjadinya kegagalan pada sistem operasi boiler sehingga dapat
mrnghentikan kegiatan operasi industri pengolahan minyak kelapa sawit. Boiler
mempunyai spesifikasi dan kondisi operasi yang ditunjukkan pada tabel 1

Tabel 1 Data dan Spesifikasi boiler


Kapasitas

13,6 ton uap air per ja,

Tekanan

20-22 bar
250oC 540oC

Temperatur
Bahan Bakar

Tempurung Kelapa Sawit

Material Pipa

Baja Karbon Rendah

Fluida

Air yang sudah diolah

Fluida dimasukkan ke dalam pipa boiler, sehingga fluida yang ada di dalam pipa
boiler akan dipanaskan. Pipa boiler berfungsi sebagai tempat pemanasan air dan
penyalur uap panas. Cara menganalisis sebab kerusakan melalui pengamatan
pemotongan pipa yang telah rusak dan pipa yang masih dalam kondisi utuh sebagai
pembanding.
2 METODE PENELITIAN
2.1 Diagram Alir Percobaan
Bahan Pipa Boiler

Pemeriksaan Visual
(tanpa alat bantu)

Pengukuran Bahan Uji


(tebal pipa dan diameter
pipa)

Pemotongan Bahan
Uji

Pengujian Spark Analysis


Pengamatan Metalografi
Pengujian XR-F
Pengujian SEM-EDAX

Hasil Analisis dan


Pembahasan

Studi Literatur

Kesimpulan dan
Saran
Gambar 2 Diagram Alir Percobaan Penelitian
2.2 Kasus Kerusakan Pipa Boiler
Sebelum dilakukan analisa kerusakan pipa boiler, harus diketahui terlebih
dahulu kasus peristiwa kerusakan. Ada dua kasus kerusakan unit boiler di industri
pengolahan minyak kelapa sawit (lokasi berbeda). Pipa boiler di dalam ruang
bakar mengalami bocor,dan mengalami pecah. Akibat rusaknya unit boiler
aktivitas kegiatan produksi menjadi berhenti. Oleh karena itu diperlukan analisa
penyebab kerusakan pipa boiler. Dari hasil analisa dapat diketahui penyebab
kerusakan pipa boiler, kemudian ditindaklanjuti cara dan saran pencegahannya.
Berikut adalah langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini :
1. Pengamatan secara visual
2. Pengukuran Tebal dan Dinding
3. Analisis Komposisi Kimia Produk Korosi
4. Analisis Komposisi Kimia Material Pipa Boiler
5. Pengamatan Struktur Mikro Material Pipa Baja Boiler
6. Analisa Kandungan Air Umpan.
Sedangkan dalam penelitiannya menggunakan peralatan uji untuk analisa
diantara lain :
1. Spark Analysis, peralatan uji analisa komposisi kimia material logam.
Dalam analisa ini digunakan untuk menganalisa komposisi kimia pipa
baja boiler

2. SEM-EDAX,peralatan untuk uni analisa komposisi kimia material logam


dan logam dengan skala mikro. Dalam analisa ini digunakan untuk
menganalisa komposisi kimia produk korosi sumuran
3. XR-F, peralatan untuk uji analisa komposisi kimia produk korosi dari
dindng pipa sisi api.
4. Mikroskop metalografi, jenis mikroskop refleksi ini digunakan untuk
pengamatan struktur mikro material pipa boiler
5. AAS (Analysis Anorganic Spectrometer) digunakan untuk melihat
kandungan unsur-unsur logam dan non logam di dalam air.

3 PEMBAHASAN
3.1 Hasil Analisa Komposisi Kimia Pipa Boiler Pecah
Tabel 2 Hasil analisa komposisi kimi pipa boiler pecah
Unsur
%
Berat

Si

Mn

Ni

Cr

Mo

Cu

Fe

0,109

0,30

0,016

0,016

0,574

0,181

0,14

0,041

0,349

98,2

Hasil analisa komposisi kimia pipa boiler yang mengalami kerusakan dapat dilihat
Tabel 2 . Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa komposisi kimia pipa boiler termasuk
baja karbon rendah (0,1% C). Unsur-unsur untuk meningkatkan ketahanan korosi suhu
tinggi dan lingkungan air seperti Cr dan Cu jumlahnya kecil, demikian juga unsur Mo yang
berfungsi untuk meningkatkan ketahanan mulur jumlahnya sangat kecil. Pipa dengan
kandungan unsur-unsur tersebut menunjukkan adanya kelamahan, yang dapat
mengakibatkan pipa pecah.

3.2 Hasil Analisa Komposisi Kerak


Tabel 3 Hasil analisa komposisi kimia kerak dari alat uji XR-F
Unsur

Cu

%Berat 0,001

Fe

Ca

Na

Si

Al

Cl

61,5

0,65

0,95

2,97

0,21

0,53

0,41

1,70

Hasil pada tabel diatas menunjukkan bahwa komposisi terak mengandung unsur S
dan Na yang tinggi, jadi di dalam ruang bakar unsur S dan Na membentuk senyawa
garam yang stabil yaitu Na2S2O7. Pada dasarnya garam Na2S2O7 tidak bersifat korosif
terhadap baja dalam keadaan tidak leleh,tetapi karena depositnya meleleh di permukaan
dinding pipa sisi api, maka pipa bagian luar terserang. Reaksi kimianya Sebagai berikut :
Na2S2O7 + 3Fe

FeS + Fe2O3 + Na2SO4

(1)

3.3 Mekanisme Pipa Pecah


Dari hasil analisis kerusakan pipa boiler yang pecah dapat diketahui mekanisme
pipa pecah, pada kondisi awal pipa sisi api menerima semburan api pemanasan langsung
dari bahan bakar seperti, perpindahan panas dihambat oleh adanya deposit yang
dihasilkan dari bahan bakar seperti unsur Na dan S, selain itu juga adanya pemanasan
yang tidak merata (konsentrasi pemanasan) sehingga dinding material pipa baja
menerima panas diatas 400oC yang mengakibatkan garam Na2S2O7 dalam keadaan leleh
sehingga garam ini bereaksi dengan pipa dan pipa menjadi tipis dan terdeformasi akibat
tekana uap/air.
3.4 Mekanisme Serangan Korosi Sumuran
Dari hasil analisa kerusakan pipa boiler yang mengalami bocor dapat diketahui
mekanisme sersngan korosi sumuran, serangan korosi sumuran berawal dari adanya
deposit yang menempel di permukaan dinding pipa sisi air. Jenis jenis senyawa unsur
yang terdapat pada umumnya adalah senyawa oksida stabil yaitu CaCO3, MgO, Al2O3,
dan SiO2 senyawa oksida logam tersebut tersuspensi di dalam air umpan.
Deposit dari senyawa oksida tesebut disebabkan oleh karbon (C) yang berasal
dari dekomposisi minyak yang tekontaminasi di dalam air umpan, karbon (C) dapat
menyebabkan ion Ca+ di dalam air umpan terdeposit, senyawa CaO dan SiO2 juga
terdeposit. Setelah itu Ion Na+ dan K+ terdeposit, terakumulasinya ion-ion Na+ dan K+ di
dalam deposit mengakibatkan daerah bersifat basa. Ion-ion OH- difusi hingga menembus
lapisan Fe3O4 dan membentuk anodik dan katodik, daerah anodik terkonsentrasi di satu
daerah, kemudian terjadi serangan korosi setempat membentuk sumuran.
4. KESIMPULAN
Dari hasil analisa kerusakan pipa baja boiler dengan menggunakan bahan bakar
cangkang kelapa sawit dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kerusakan pipa boiler pecah disebabkan karena serangan korosi,
2. Serangan korosi berlangsung dari permukaan pipa sisi api untuk pipa pecah
3. Serangan korosi berlangsung dari permukaan pipa sisi air untuk pipa bocor
4. Serangan korosi dinding pipa sisi api disebabkan karena pipa menerima suhu
berlebih didalam ruang bakar konstruksi boiler. Hasil analisa penamatan struktur
mikro material pipa baja, besarnya suhu yang diterima pipa di atas 400oC, yang
mengakibatkan terjadi reaksi dinding pipa dengan lelehan garam Na2S2O7
5. Kerusakan pipa boiler sisi air diawali adanya deposit yang menempel kuat di
permukaan dinding pipa sisi air. Deposit mengandung unsur C, Ca, Al, Na dan K.

6. Serangan korosi sumuran disebabkan karena adanya deposit yang mengandung


ion Na+, dan K+. Serangan korosi sumur dengan kandungan ion tersebut sangat
kuat hingga tembus ke dinding permukaan pipa sisi api.

5. PUSTAKA
[1]

http://www.lenntech.com/boiler-feed-water.htm.

[2]

David N. French. 1983. Metallurgical Failures in Fossil Fired Boiler.John Wiley &
Sons,Inc.

[3]

ASM Hand Book Vol. 13. 1996. Corrosion, ASM International. The Material
Information Society.USA.

[4]

Mars Fontana. 1967. Corrosion Engineering International Student Edition, McGrawHill Series in Materials Science and Engineering.USA.

[5]

Sydney. H.Avner . 1974. Introduction to Physical Metallurgy Second Edition,


Internatinal Student McGraw-Hill Kayakusa Ltd.USA.

[6]

Metal Handbook, 9th edition vol . 11. 1988. Failure Analysis and Prevention. USA.

You might also like