Professional Documents
Culture Documents
2. Gangguan Menelan
Batasan Karakteristik
a. Gangguan Fase esofagus
Abnormalitas pada fase esofagus pada pemeriksaan menelan
Pernapasan bau asam
Bruksisme
Nyeri epigastrik
Menolak makan
Nyeri uluhati
Hematemesis
Hiperekstensi kepala
Bangun malam karena mimpi buruk
Batuk malam hari
Terlihat bukti kesulitan menelan
Odinofagia
Regurgitasi isi lambung
Menelan berulang
Keluhan ada yang menyangkut
Kegelisahan yang tidak jelas seputar waktu makan
Pembatasan volume
Muntah
Muntahan di bantal
b. Gangguan fase oral
aktivitas lain)
Makan sebagai respons terhadap petunjuk eksternal(mis; siang
Aktivitas monoton
Lipatan otot trisep > 15mm pada pria
Lipatan otot trisep > 25mm pada wanita
Berat badan 20% di atas tinggi dan kerangka tubuh ideal
C. Pohon Masalah
Gastrointestinal
Disfagia
Esofagus
masuknya
basa kuat/
asam kuat
Nekrosis
kolkuatifa
Ketidakm
a-mpuan
menelan
makanan
Malnutri
si
Gastriti
s
Ggn. Usus
halus
Makanan
yang tidak
adekuat
Respon
mucosa
lambung
terhadap
iritasi pd
lambung
Malabsorpsi
Terganggunya
absorpsisatu /
banyak zat gizi
dlm mukosa
usus
Intake
berlebihan &
output kurang
menyebabakan
Non balance
intake dan
output
Risikokelebihann
utrisi
Ketidakmamp
uanuntuk
mencerna
makanan
Ggn. Menelan
Ketidakseimbangan nutrisi:
kurang dari
kebutuhan
obesitas
Ketidakma
mpuan
untuk
mengabsor
psi nutrient
Akumulasi
lemak pd
seluruh jaringan
dan adiposa
Kelebihan nutrisi
Kekurangan
nutrisi dalam
tubuh
Kesiapan
meningkatkan
nutrisi
D. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan
nutrisi adalah sebagai berikut :
nitrogen
yang
dibutuhan
untuk
anabolisme.
Sebaliknya,
keseimbangan nitrogen negatif terjadi saat katabolisme terjadi. (Potter & Perry,
2010).
E. Penatalaksanaan Medis
a. Nutrisi enteral
Metode pemberian makanan alternative untuk memastikan kecukupan
nutrisi meliputi metode enteral (melalui sistem pencernaan). Nutrisi enteral
juga disebut sebagai nutrisi enteral total (TEN) diberikan apabila klien tidak
mampu menelan makanan atau mengalami gangguan pada saluran
pencernaan atas dan transport makanan ke usus halus terganggu. Pemberian
makanan lewat enteral diberikan melalui slang nasogastrik dan slang
pemberian makan berukuran kecil atau melalui slang gastrostomi atau
yeyunostomi.
b. Nutrisi parenteral
Nutrisi parenteral (PN) juga disebut sebagai nutrisi parenteral total
(TPN) atau hiperalimentasi intravena (IV H), diberikan jika saluran
gastrointestinal tidak berfungsi karena terdapat gangguan dalam kontinuitas
fungsinya atau karena kemampuan penyerapannya terganggu. Nutrisi
parenteral diberikan secara intravena seperti melalui kateter vena sentral ke
vena kava superior.
Makanan parenteral adalah larutan dekstrosa, air, lemak, protein,
elektrolit, vitamin dan unsur renik, semuanya ini memberikan semua kalori
yang dibutuhkan. Karena larutan TPN bersifat hipertonik larutan hanya
dimasukkan ke vena sentral yang beraliran tinggi, tempat larutan dilarutkan
oleh darah klien. (Nurjanah, 2011)
F. Pengkajian
Pengkajian nutrisi penting khususnya bagi klien yang berisiko masalah nutrisi
yang berhubungan dengan stress, penyakit, hospitalisasi, kebiasaan gaya hidup,
dan faktor faktor lain. Pusat pengkajian nutrisi sekitar empat area pokok :
1. Pengukuran Fisik Dan Antropometri
Pengukuran fisik meliputi, tinggi badan dan berat berat badan. Pengukuran
antropometri sistem pengukuran ukran dan ssunan tubuh dan bagian
khusus
tubuh.
Pengukuran
antropometri
yang
membantu
dalam
Selama
menggabungkan
mengkaji
informasi
riwayat
tentang
keperawatan
tingkat
aktivitas
perawat
juga
klien
untuk
Masalah Neurologis
Akalasia
Defek anatomik didapat
Paralisis serebral
Gangguan saraf kranial
Keterlambatan perkembangan
Defek esofagus
Abnormalitas orofaring
Prematuritas
Penyakit refluks gastroesofagus
Abnormalitas laring
Defek laring
Defek nasal
Defek rongga nasofaring
Defek trakea
Trauma
Cedera kepala traumatik
Anomali jalan napas atas
c. Batasan Karakteristik
Gangguan Fase esofagus
Abnormalitas pada fase esofagus pada pemeriksaan menelan
Pernapasan bau asam
Bruksisme
Nyeri epigastrik
Menolak makan
Nyeri uluhati
Hematemesis
Hiperekstensi kepala
Bangun malam karena mimpi buruk
Batuk malam hari
Terlihat bukti kesulitan menelan
Odinofagia
Regurgitasi isi lambung
Menelan berulang
Keluhan ada yang menyangkut
Kegelisahan yang tidak jelas seputar waktu makan
Pembatasan volume
Muntah
Muntahan di bantal
Gangguan fase oral
sehat
Menyatakan keinginan untuk meningkatkan nutrisi
Mengikuti standar yang tepat untuk asupan
Pembuatan cairan yang aman
Pembuatan makanan yang aman
Penyimpana cairan yang aman
Penyimpanan cairan yang aman
metabolik
Asupan berlebih
dalam
kaitannya
dengan
aktivitas
fisik(konsumsi kalori).
c. Batasan Karakteristik
Mengosentrasikan asupan makanan pada akhir hari
Disfungsi pola makan (mis; membarengi makan dengan
aktivitas lain)
Makan sebagai respons terhadap petunjuk eksternal(mis;
(mis; ansietas)
Berat badan lebih tinggi dari nilai dasar pada awal setiap
kehamilan
H. Intervensi Keperawatan
No.
1
Diagnosa
Keperawatan
Ketidakseimban
gan
Nutrisi
Kurang
dari
Kebutuhan
Tubuh
Intervensi
Gangguan
Menelan
Kriteria Hasil :
a. Dapat mempertahankan
makanan dalam mulut
b. Kemampuan
menelan
adekuat
c. Pengiriman bolus ke
hipofaring
selaras
dengan reflex menelan
d. Kemampuan
untuk
mengosongkan rongga
mulut
e. Mampu
mengontrol
mual dan muntah
f. Imobilitas konsekuensi :
fisiologis
g. Pengetahuan
tentang
prosedur pengobatan
h. Tidak ada kerusakan
otot tenggorong atau
otot wajah, menelan,
menggerakkan
lidah
atau reflex muntah
i. Pemulihan
pasca
prosedur pengobatan
j. Kondisi
pernapasan,
ventilasi adekuat
k. Mampu
melakukan
perawatan terhadap non
pengobatan parenteral
l. Mengidentifikasi faktor
emosi atau psikologis
yang
menghambat
menelan
m. Dapat
mentoleransi
ingesti makanan tanpa
tersedak
n. Menyusui adekuat
o. Kondisi menelan bayi
p. Memelihara kondisi gizi
: makanan dan asupan
cairan ibu dan bayi
q. Hidrasi tidak ditemukan
r. Pengetahuan mengenai
cara menyusui
s. Kondisi
pernafasan
adekuat
t. Tidak terjadi gangguan
neurologis
3
n.
o.
p.
q.
obat mujarab
Istirahat atau menghancurkan pil
sebelum pemberian
Jauhkan kepala tempat tidur
ditinggikan 30 sampai 45 menit
setelah makan
Sarankan
pidato/berbicara
patologi berkonsultasi
Sarankan barium menelan kue
atau video fluoroskopi
Resiko
Ketidakseimban
gan Nutrisi :
Lebih
dari
Kebutuhan
Tubuh
NOC
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan x 24 jam
diharapkan
masalah
keperawatan
resiko
ketidakseimbangan
nutrisi
lebih dari kebutuhan tubuh
dapat teratasi dengan :
Kriteria Hasil
a. Mengetahui
adanya
faktor resiko
b. Turut
serta
dalam
program latihan fisik
yang teratur
c. Mampu
mempertahankan berat
badan ideal
d. Mampu mengonsumsi
diet yang ideal
I.
Referensi
Alimul H, A. Aziz. 2012. Buku Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Edisi
2. Jakarta : Salemba Medika
Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta:
Salemba Medika
Barbara, Kozier. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses
& Praktik Edisi 7 Volume 2. Jakarta : EGC
Carpenito-Moyet,Lynda Juall.2012.Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi
13. Jakarta:EGC
NANDA International. 2012.Diagnosis Keperawatan: Definisi dan
Klasifikasi 2012-2014.Jakarta: EGC
Nurarif, A.H, Kusuma, Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosis Medis & NANDA NIC-NOC. Yogyakarta:
Media Action Publishing
Mubarak, Wahit Iqbal.2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : teori dan
aplikasi dalam praktik. Jakarta: EGC
Potter, Patricia A., Perry, Anne G.2010.Fundamental Keperawatan, Edisi 7
Buku 3.Jakarta: Salemba Medika
Potter, Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, Proses,
dan Praktik, Edisi 4.Jakarta: EGC
Tarwoto, Wartonah.2006.Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba
Medika.
Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9.
Jakarta : EGC