You are on page 1of 7

KELOMPOK PEMBANDING PERDATA

Anggota :
1. NINDYA AGUNG LESTARI

135010100111034

2. INTAN KURNIASARI S.

135010100111038

3. NAZMA SWASTIKA A.

135010101111052

4. FINDY PRATAMA ASFARA 135010107111001


5. SITI PUTRI HAWA

135010107111072

PENGERTIAN ASURANSI
Pasal 246 KUHD: Asuransi atau pertanggungan adalah
suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan
menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin
akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak
tertentu.

KERANGKA TEORI
ASURANSI TRANSFER OF RISK PENANGGUNG
DIDASARKAN OLEH :
1. ASAS KEPENTINGAN
2.Faith
ASAS KONSENSUS
Good
3. ASAS OBLIGATOIR
4. ASAS JAMINAN
yang kemudian memunculkan :
PRINSIP KONSTRIBUSI

KASUS
Istri pak Iwan dirawat di RS MITRA KELUARGA Surabaya
Darmo. setelah diobservasi ternyata dokter menyarankan
untuk melakukan pembedahan yang biayanya akan
dicover oleh BNI Life, namun dalam hal ini terdapat
kelebihan biaya yang tidak dapat dicover BNI Life
sehingga Pak Iwan melakukan COB (Coordination Of
Benefit) ke Sun Life Indonesia.namun COB Pak Iwan
ditolak SLI karena ada salah koordinasi BNI Life yang
dinilai tidak benar.

ANALISIS KASUS
COB adalah suatu proses atau system dimana dua
atau lebih penanggung yang menanggung orang yang
sama untuk benefit asuransi yang sama. COB digunakan
untuk menentukan tanggung jawab pembayaran untuk
klaim kesehatan bila ada lebih dari satu penjamin.
terdapat salah satu prinsip yang berkenaan dengan
COB adalah prinsip kontribusi. Prinsip kontribusi adalah
suatu prinsip yang mengatur dalam hal suatu objek
pertanggungan dipertanggungkan pada dua atau lebih
perusahaan asuransi. Maka kergian yang terjadi akan
dikontribusikan pada seluruh perusahaan asuransi yang

Dalam kasus ini prinsip kontribusi tidak terlaksana,


sebab COB gagal atau batal dilaksanakan. Meski dalam
kasus ini yang dinilai salah berkoordinasi adalah BNI
Life, namun yang perlu diberi perhatian khusus adalah
tidak terlaksananya COB yang menyebabkan
tertanggung rugi. Padahal pihak tertanggung telah
melaksanakan kewajibannya dengan membayar premi.
Maka seharusnya tertanggung mendapatkan apa yang
menjadi haknya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa BNI Life dan SLI tidak
melaksanakan kewajibannya.
Pak Iwan sebagai pihak tertanggung dapat mengajukan
gugatan ke Pengadilan Negeri atas kasus Wanprestasi
yang dilakukan pihak penanggung.

Hubungan Kasus ini dengan HAM :


Pihak tertanggung telah memenuhi kewajibannya dalam hal
membayar premi tepat waktu.
Sementara pihak penanggung tidak memenuhi kewajibannya
dalam hal memberikan hak dari tertanggung untuk
mengajukan claim yang berdasarkan system COB.
Hal ini menyebabkan tertanggung menderita kerugian,
sehingga tertanggung tidak menerima haknya secara penuh.

You might also like