You are on page 1of 16

LAPORAN OPERASI

Konsulen Jaga
Waktu
Nama Pasien
Hari / Tanggal
Alamat
No. MR
Jenis Anestesi

:
:
:
:
:

: dr. Ratna Dewi., Sp.OG


: Senin, 03/03/2014 20.00 WIB
Ny. Tugini
Senin, 03/03/2014
Lampung Timur
354974
Regional Anastesi

Operator
Assisten 1
Assisten 2
Anestesi
Instrument

:
:
:
:
:

dr. Eka Putri Mahacahri


dr. Nuzli Mardiansyah
Arri Kurniawan., S.Ked
dr. Bambang., Sp.An
Aziz

Pukul 20.00 WIB Operasi dimulai


Penderita dalam keadaan anestesi spinal dan dalam keadaan terlentang. Dilakukan
tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah operasi dan sekitarnya. Dilakukan
insisi Pfannenstiel 2 jari di atas simfisis sepanjang 10 cm lalu diperdalam secara
tajam dan tumpul sampai menembus peritoneum. Setelah peritoneum dibuka
tampak uterus sebesar kehamilan aterm. Dilakukan seksio saesaria transperitoneal
(SSTP) :
- Membuka plika vesika uterina secara tajam lalu disisihkan kebawah
dengan hak besar
- Dilakukan insisi SBR semilunar + 5cm, diperlebar ke lateral secara tumpul
- Ketuban minimal, hijau, bau (-)
- Bayi dilahirkan dengan cara meluksir kepala. Terdapat lilitan tali pusat di
leher janin 1x.
Pukul 20.05 WIB
Lahir neonatus hidup, laki laki, BB 3800gr, PB 52cm, A/S = 7/8, Full Term
Appropriate Gestational Age (FTAGA). Ke dalam cairan infus dimasukkan
oksitosin 20 IU. Plasenta dilahirkan dengan tarikan ringan pada talipusat.
Pukul 20.10 WIB
Plasenta lahir lengkap Berat Plasenta 600gr, Panjang Tali Pusat 50 cm, Diameter
19x20cm. SBR dijahit jelujur feston dengan vicryl 1.0. Dilakukan tubektomi
pomeroy pada kedua tuba. Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya. Dilakukan
pencucian luka abdomen dengan NaCl 0.9%. setelah diyakini tidak ada
perdarahan, lapisan abdomen ditutup :
- Peritoneum dijahit jelujur dengan plain 2.0
- Otot dijahit jelujur dengan plain 2.0
- Fascia dijahit jelujur dengan chromic 2.0
- Subkutis dijahit jelujur dengan plain 2.0
- Cutis dijahit jelujur subkutikuler dengan chromic 3.0
Luka bekas operasi ditutup dengan sofratule, kassa, dan hypafix.
Pukul 21.00 Oper asi Selesai

Diagnosis Pra Bedah

Diagnosis Pasca Bedah


Tindakan

Konsulen

dr. Ratna Dewi., Sp.OG

: G6P5A0, hamil 38 minggu, inpartu kala 1 fase


aktif, dengan riwayat pecah ketuban 7 jam dan tali
pusat menumbung, JTH, preskep + gawat janin
: P6A0 post SSTP a.i. gawat janin + post tubektomi
pomeroy
: SSTP+Tubektomi pomeroy

Operator

dr. Eka Putri Mahacahri

LAPORAN OPERASI
Konsulen Jaga
Waktu
Nama Pasien
Hari / Tanggal
Alamat
No. MR
Jenis Anestesi

:
:
:
:
:

: dr. Ratna Dewi., Sp.OG


: Selasa, 04/03/2014 22.35 WIB
Ny. Ayu Hannur Aini
Selasa, 4 Maret 2014
Way Gubak, B.Lampung
35 51 38
General Anestesi

Operator
Assisten 1
Assisten 2
Anestesi
Imstrument

:
:
:
:
:

dr. Nuzli Mardiansyah


dr. Eka Putri Mahacahri
Julita N., S.Ked
dr. Dendy., Sp.An
Donny

Pukul 22.35 WIB Operasi dimulai


Penderita dalam keadaan anestesi general dan dalam keadaan terlentang.
Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada lapisan abdomen dan sekitarnya.
Dilakukan insisi Pfannenstiel 2 jari di atas simfisis sepanjang 10 cm lalu
diperdalam secara tumpul sampai menembus peritoneum. Setelah peritoneum
dibuka tampak uterus sebesar kehamilan aterm. Dilakukan SSTP :
- Insisi SBR linier + 3 cm, lalu diperdalam secara tumpul ke lateral
- Plasenta berimplantasi pada korpus anterior dan meluas menutupi sebagian
OUI
- Plasenta ditembus secara tumpul. Ketuban dipecahkan dengan klem,
jernih, bau (-)
- Bayi dilahirkan dengan cara meluksir kepala
Pukul 22.40 WIB
Lahir neonatus hidup, laki-laki BB 2500gr, PB 50cm, A/S : 8/9 (Full Term
Appropriate Gestational Age) FT AGA. Ke dalam cairan infus dimasukkan
oksitosin 20 IU. Plasenta dilahirkan dengan tarikan ringan pada talipusat.
Pukul
22.45 WIB
Plasenta lahir lengkap BP 400gr, PTP 52cm, Diameter 17x18cm. Dilakukan
penjahitan SBR secara jelujur feston dengan chromic 1.0 perdarahan dirawat
sebagaimana mestinya. Dilakukan pencucian kavum abdomen dengan NaCl 0.9%.
- Peritoneum dijahit jelujur dengan plain catgut 2.0
- Otot dijahit jelujur dengan plain catgut 2.0
- Fascia dijahit jelujur feston dengan chromic 2.0
- Subcutis dijahit jelujur dengan plain catgut 2.0
- Cutis dijahit jelujur subkutikuler dengan chromic 3.0
Pukul 22.45 Operasi Selesai

Diagnosis Pra Bedah


Diagnosis Pasca Bedah
Tindakan

Konsulen

dr. Ratna Dewi, Sp.OG

: G1P0A0, aterm, inpartu + perdarahan aktif dengan


HAP e.c. Plasenta Previa Partialis JTH preskep
: P1A0, post op SSTP a.i. Plasenta Previa Partialis
: SSTP

Operator

dr. Nuzli Mardiansyah

LAPORAN OPERASI
Konsulen Jaga
Waktu
Nama Pasien
Hari / Tanggal
Alamat
No. MR
Jenis Anestesi

:
:
:
:
:

: dr. Ratna Dewi., Sp.OG


: Rabu, 5/3/2014 14.00 WIB
Ny. Lili Agustina
Rabu, 5 Maret 2014
Bandar Lampung
15 34 06
Spinal Anestesi

Operator
Assisten 1
Assisten 2
Anestesi
Instrument

:
:
:
:
:

Dr. Ody Wijaya., Sp.OG


dr. Eka Putri Mahacahri
dr. Dendy., Sp.An
Saiful

Pukul 14.00 WIB Operasi dimulai


Penderita dalam keadaan telentang dan dalam keadaan anastesi spinal. Dilakukan
tindakan aseptik dan antiseptic pada lapangan operasi dan sekitarnya. Dilakukan
insisi Pfanennenstiel 2 jari atas simfisis sepanjang + 10cm lalu diperdalam secara
tajam dan tumpul sampai menembus peritoneum. Setelah peritoneum dibuka,
tampak uterus sebesar kehamilan aterm. Dilakukan SSTP :
- Insisi SBR linier + 3cm, lalu diperlebar ke lateral dengan jari
- Ketuban minimal hijau, bau (-)
- Bayi dilahirkan dengan cara meluksir kepala
Pukul 14.05 WIB
Lahir neonatus hidup, perempuan dengan BB: 4000gram, PB: 52cm, A/S : 8/9,
Full Term Appropriate Gestational Age (FTAGA). Dilakukan drip oksitosin 20 IU
dalam RL. Plasenta dilahirkan dengan tarikan ringan pada tali pusat.
Pukul 14.10 WIB
Plasenta lahir lengkap. BP: 650 gram, PTP: 55 cm, 19 x 20cm.
Dilakukan penjahitan SBR secara jelujur feston dengan vicryl 1.0. Dilakukan
insisi IUD. Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya. Dilakukan pencucian
kavum abdomen dengan NaCl 0,9%. Setelah diyakini tidak ada perdarahan aktif,
lapisan abdomen ditutup lapis demi lapis.
- Peritoneum dijahit jelujur dengan plain catgut 2.0
- Otot dijahit jelujur dengan plain catgut 2.0
- Fascia dijahit jelujur dengan chromic catgut 2.0
- Subkutis dijahit jelujur dengan plain catgut 2.0
- Kutis dijahit jelujur subkutikuler dengan chromic catgut 3.0
Pukul 15.00 Operasi Selesai

Diagnosis Pra Bedah

Diagnosis Pasca Bedah


Tindakan

Konsulen

dr. Ratna Dewi, Sp.OG

: G2P1A0 hamil 41-42 minggu belum inpartu


dengan bekas SC 1x, JTH, preskep +
oligohidramnion
: P2A0 Post op SSTP a.i.Oligohidramnion + bekas
SC 1x
: SSTP + insersi IUD

Operator

dr. Ody Wijaya., Sp.OG

LAPORAN OPERASI
Konsulen Jaga
Waktu
Nama Pasien
Hari / Tanggal
Alamat
No. MR
Jenis Anestesi

:
:
:
:
:

: dr. Ratna Dewi., Sp.OG


: Rabu, 5/03/2014 22.00 WIB
Ny. Meli Susanti
Rabu, 5 Maret 2014
Kibang Yekti Jaya, TBB
355168
Spinal Anestesi

Operator
Assisten 1
Assisten 2
Anestesi
Instrument

:
:
:
:
:

dr. Eka Putri Mahacahri


dr. Nuzli Mardiansyah
Ni Made ADP, S.Ked
dr. Dendy., Sp.An
Saiful

Pukul 22.00 WIB Operasi dimulai


Penderita dalam keadaan telentang dan dalam keadaan anastesi spinal. Dilakukan
tindakan aseptik dan antiseptic pada lapangan operasi dan sekitarnya. Dilakukan
insisi Pfannenstiel 2 jari atas simfisis sepanjang + 10cm lalu diperdalam secara
tajam dan tumpul sampai menembus peritoneum. Setelah peritoneum dibuka,
tampak uterus sebesar kehamilan 35 minggu. Dilakukan SSTP :
- Membuka plika vesikouterina secara tajam lalu disisihkan kebawah
dengan hak besar.
- Incisi SBR semilunar 5cm lalu diperlebar ke lateral secara tumpul
- Ketuban cukup, jernih, bau (-)
- Bayi dilahirkan dengan cara meluksir kepala.
Pukul 22.05 WIB
Lahir neonatus hidup, perempuan dengan BB: 2200gram, PB: 45cm, AS 4/7 Pre
Term Appropriate Gestational Age (PTAGA). Ke dalam infus dimasukkan
oksitosin 20 IU. Plasenta dilahirkan dengan tarikan ringan pada tali pusat.
Pukul 22.10 WIB
Plasenta lahir lengkap. BP: 400 gram, PTP: 50 cm, 17x18cm.
Dilakukan penjahitan SBR secara jelujur feston dengan vicryl 1.0. Dilakukan
insersi IUD pada fundus. Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya. Dilakukan
pencucian kavum abdomen dengan NaCl 0,9%. Setelah diyakini tidak ada
perdarahan aktif, lapisan abdomen ditutup lapis demi lapis.
- Peritoneum dijahit jelujur dengan plain catgut 2.0
- Otot dijahit jelujur dengan plain catgut 2.0
- Fascia dijahit jelujur dengan chromic catgut 2.0
- Subkutis dijahit jelujur dengan plain catgut 2.0
- Kutis dijahit jelujur subkutikuler dengan chromic catgut 3.0
Pukul 23.00 Operasi Selesai

Diagnosis Pra Bedah

Diagnosis Pasca Bedah


Tindakan

Konsulen

dr. Ratna Dewi, Sp.OG

: G2P1A0, hamil 35 minggu belum inpartu dengan


superimposed pre eklamsia + AKI RIFLEF + gagal
induksi JTH preskep.
: P2A0 Post SSTP a.i. superimposed preeklampsia +
gagal induksi
: SSTP + insersi IUD

Operator

dr. Eka Putri Mahacahri

LAPORAN OPERASI
Konsulen Jaga
Waktu
Nama Pasien
Hari / Tanggal
Alamat
No. MR
Jenis Anestesi

:
:
:
:
:

: dr. Ratna Dewi., Sp.OG


: Kamis 6/3/2014 21.15 WIB
Ny. Poniyah
Jumat, 6 Maret 2014
Natar, Lampung Selatan
35 54 09
Spinal anestesi

Operator
Assisten 1
Assisten 2
Anestesi
Imstrument

:
:
:
:
:

dr. Eka Putri Mahacahri


dr. Nuzli Mardiansyah
Ni Made DA., S.Ked
dr. Putu., Sp.An
Mirza

Pukul 21.15 WIB Operasi dimulai


Penderita dalam keadaan telentang dan dalam keadaan anastesi spinal. Dilakukan
tindakan aseptik dan antiseptic pada lapangan operasi dan sekitarnya. Dilakukan
insisi Pfannenstiel 2 jari atas simfisis sepanjang + 10cm lalu diperlebar secara
tumpul sampai menembus peritoneum. Setelah peritoneum dibuka, tampak uterus
sebesar kehamilan aterm. Diputuskan melakukan SSTP :
- Membuka plika vesikouterina secara tajam lalu disisihkan kebawah
dengan hak besar.
- Dilakukan incisi semilunar + 5cm pada SBR lalu diperlebar ke lateral
secara tumpul
- Ketuban cukup, dipecahkan, jernih, bau (-)
- Bayi dilahirkan dengan cara meluksir kepala.
Pukul 21.20 WIB
Lahir neonatus hidup, laki-laki dengan BB: 3500gram, PB: 52cm, AS 8/9 Full
Term Appropriate Gestational Age (FTAGA). Dimasukkan oksitosin 20 IU
kedalam RL 500cc. Plasenta dilahirkan dengan tarikan ringan pada tali pusat.
Pukul 21.25 WIB
Plasenta lahir lengkap. BP: 550 gram, PTP: 50 cm, 18x19cm dengan kalsifikasi
plasenta grade II. Dilakukan penjahitan SBR secara jelujur feston dengan chromic
2.0. Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya. Kavum abdomen dicuci dengan
NaCl 0,9%. Setelah diyakini tidak ada perdarahan aktif, lapisan abdomen ditutup
lapis demi lapis :
- Peritoneum dijahit jelujur dengan plain catgut 2.0
- Otot dijahit jelujur dengan plain catgut 2.0
- Fascia dijahit jelujur dengan chromic catgut 2.0
- Subkutis dijahit jelujur dengan plain catgut 2.0
- Kutis dijahit jelujur subkutikuler dengan chromic catgut 3.0
Pukul 22.00 Operasi Selesai

Diagnosis Pra Bedah


Diagnosis Pasca Bedah
Tindakan

Konsulen

dr. Ratna Dewi, Sp.OG

: G3P2A0, hamil 44 minggu, belum inpartu dengan


gagal induksi, JTH, preskep
: P3A0, post SSTP a.i. gagal induksi
: SSTP

Operator

dr. Eka Putri Mahacahri

LAPORAN OPERASI
Konsulen Jaga
Waktu
Nama Pasien
Hari / Tanggal
Alamat
No. MR
Jenis Anestesi

:
:
:
:
:

: dr. Ratna Dewi., Sp.OG


: Jumat, 7/3/2014 14.10 WIB
Tarini (38 th)
Jumat, 7/3/14
Bandar lampung
35 54 64
Spinal anestesi

Operator
Assisten 1
Assisten 2
Anestesi
Instrument

:
:
:
:
:

dr. Nuzli Mardiansyah


dr. Eka Putri Mahacahri
Resti Fratiwi F., S.Ked
dr. Putu., Sp. An
Aziz

Pukul 14.10 WIB Operasi dimulai


Penderita dalam keadaan anestesi spinal dan dalam keadaan terlentang. Dilakukan
tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah operasi dan sekitarnya. Dilakukan
insisi Pfannenstiel 2 jari di atas simfisis sepanjang + 10 cm lalu diperdalam secara
tajam dan tumpul sampai menembus peritoneum. Setelah peritoneum dibuka
tampak uterus sebesar kehamilan aterm. Dilakukan seksio saesaria transperitoneal
(SSTP) :
- Membuka plika vesika uterina secara tajam lalu disisihkan kebawah
dengan hak besar
- Dilakukan insisi SBR linier + 5cm, diperlebar ke lateral secara tumpul
- Ketuban cukup, jernih, bau (-)
- Bayi dilahirkan dengan cara meluksir kepala.
Pukul 14.15 WIB
Lahir neonatus hidup, perempuan, BB : 2300gr, PB 48cm, A/S = 7/8, Full Term
Appropriate Gestational Age (FTAGA). Ke dalam cairan infus dimasukkan
oksitosin 20 IU. Plasenta dilahirkan dengan tarikan ringan pada talipusat.
Pukul 14.20 WIB
Plasenta lahir lengkap, berat plasenta 450gr, panjang tali pusat 50 cm, diameter
18x19cm. SBR dijahit jelujur feston dengan vicryl 1.0. Dilakukan tubektomi
pomeroy pada kedua tuba. Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya. Dilakukan
pencucian luka abdomen dengan NaCl 0.9%. setelah diyakini tidak ada
perdarahan, lapisan abdomen ditutup :
- Peritoneum dijahit jelujur dengan plain catgut 2.0
- Otot dijahit jelujur dengan plain catgut 2.0
- Fascia dijahit jelujur dengan chromic catgut 2.0
- Subkutis dijahit jelujur dengan plain catgun 2.0
- Cutis dijahit jelujur subkutikuler dengan chromic catgut 3.0
Luka bekas operasi ditutup dengan sofratule, kassa, dan hypafix.
Pukul 15.10 Oper asi Selesai

Diagnosis Pra Bedah

Diagnosis Pasca Bedah


Tindakan

Konsulen

dr. Ratna Dewi., Sp.OG

: G4P3A0, hamil 36-37 minggu, belum inpartu


dengan HAP e.c. plasenta previa totalis +
perdarahan aktif, JTH preskep
: P4A0 post SSTP a.i. plasenta previa totalis + post
tubektomi pomeroy
: SSTP + Tubektomi pomeroy

Operator

dr. Nuzli Mardiansyah

LAPORAN OPERASI
Konsulen Jaga
Waktu
Nama Pasien
Hari / Tanggal
Alamat
No. MR
Jenis Anestesi

: dr. Ratna Dewi., Sp.OG


: Sabtu, 8/3/2014 WIB

:
:
:
:
:

Operator
Assisten 1
Assisten 2
Anestesi
Instrument

:
:
: Resti Fratiwi F., S.Ked
:
:

Pukul 20.00 WIB Operasi dimulai


Penderita dalam keadaan anestesi spinal dan dalam keadaan terlentang. Dilakukan
tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah operasi dan sekitarnya. Dilakukan
insisi Pfannenstiel 2 jari di atas simfisis sepanjang 10 cm lalu diperdalam secara
tajam dan tumpul sampai menembus peritoneum. Setelah peritoneum dibuka
tampak uterus sebesar kehamilan aterm. Dilakukan seksio saesaria transperitoneal
(SSTP) :
- Membuka plika vesika uterina secara tajam lalu disisihkan kebawah
dengan hak besar
- Dilakukan insisi SBR semilunar + 5cm, diperlebar ke lateral secara tumpul
- Ketuban minimal, hijau, bau (-)
- Bayi dilahirkan dengan cara meluksir kepala.
Pukul 20.05 WIB
Lahir neonatus hidup, laki laki, BB 3800gr, PB 52cm, A/S = 7/8, Full Term
Appropriate Gestational Age (FTAGA). Ke dalam cairan infus dimasukkan
oksitosin 20 IU. Plasenta dilahirkan dengan tarikan ringan pada talipusat.
Pukul 20.10 WIB
Plasenta lahir lengkap Berat Plasenta 600gr, Panjang Tali Pusat 50 cm, Diameter
19x20cm. SBR dijahit jelujur feston dengan vicryl 1.0. Dilakukan tubektomi
pomeroy pada kedua tuba. Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya. Dilakukan
pencucian luka abdomen dengan NaCl 0.9%. setelah diyakini tidak ada
perdarahan, lapisan abdomen ditutup :
- Peritoneum dijahit jelujur dengan plain 2.0
- Otot dijahit jelujur dengan plain 2.0
- Fascia dijahit jelujur dengan chromic 2.0
- Subkutis dijahit jelujur dengan plain 2.0
- Cutis dijahit jelujur subkutikuler dengan chromic 3.0
Luka bekas operasi ditutup dengan sofratule, kassa, dan hypafix.
Pukul 21.00 Oper asi Selesai
Diagnosis Pra Bedah

: G4P3A0, hamil 36-37 minggu,

Diagnosis Pasca Bedah


Tindakan

Konsulen

dr. Ratna Dewi., Sp.OG

: P6A0 post SSTP a.i. gawat janin + post tubektomi


pomeroy
: SSTP + Tubektomi pomeroy

Operator

dr. Eka Putri Mahacahri

LAPORAN OPERASI
Konsulen Jaga
Waktu
Nama Pasien
Hari / Tanggal
Alamat
No. MR
Jenis Anestesi

:
:
:
:
:

: dr. Ratna Dewi., Sp.OG


: Minggu 9/3/2014 21.00 WIB
Ny. Verna Kartini
Minggu, 9/3/14
Bandar Lampung
35 56 39
Spinal Anestesi

Operator
Assisten 1
Assisten 2
Anestesi
Instrument

:
:
:
:
:

Dr Eka Putri Mahacahri


Dr. Nuzli Mardiansyah
Miftah S., S.Ked
dr Putu., Sp.An
Mirza

Pukul 21.00 WIB Operasi dimulai


Penderita dalam keadaan anestesi spinal dan dalam keadaan terlentang. Dilakukan
tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah operasi dan sekitarnya. Dilakukan
insisi Pfannenstiel diatas luka lamasepanjang + 10cm lalu diperdalam secara
tajam dan tumpul sampai menembus peritoneum. Setelah peritoneum dibuka
tampak uterus sebesar kehamilan aterm. Dilakukan seksio saesaria transperitoneal
(SSTP) :
- Membuka plika vesikouterina secara tajam lalu disisihkan kebawah
dengan hak besar
- Dilakukan insisi SBR semilunar + 5cm, diperlebar ke lateral secara tumpul
- Ketuban minimal, hijau, bau (-)
- Bayi dilahirkan dengan cara meluksir kepala.
Pukul 21.05 WIB
Lahir dengan SSTP neonatus hidup, perempuan, BB 3100gr, PB 49cm, A/S = 8/9,
Full Term Appropriate Gestational Age (FTAGA). Ke dalam cairan infus
dimasukkan oksitosin 20 IU. Plasenta dilahirkan dengan tarikan ringan pada tali
pusat.
Pukul 21.10 WIB
Plasenta lahir lengkap Berat Plasenta 500gr, Panjang Tali Pusat 49 cm, Diameter
18x19cm. SBR dijahit jelujur feston dengan vicryl 1.0. Dilakukan insersi IUD
pada fundus. Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya. Dilakukan pencucian
luka abdomen dengan NaCl 0.9%. setelah diyakini tidak ada perdarahan, lapisan
abdomen ditutup lapis demi lapis :
- Peritoneum dijahit jelujur dengan plain catgut 2.0
- Otot dijahit jelujur dengan plain catgut 2.0
- Fascia dijahit jelujur dengan chromic catgut 2.0
- Subkutis dijahit jelujur dengan plain catgut 2.0
- Cutis dijahit jelujur subkutikuler dengan chromic catgut 3.0
Luka bekas operasi ditutup dengan sofratule, kassa, dan hypafix.
Pukul 22.00 Oper asi Selesai

Diagnosis Pra Bedah


Diagnosis Pasca Bedah
Tindakan

Konsulen

dr. Ratna Dewi., Sp.OG

: G2P1A0 hamil aterm inpartu kala 1 fase laten


dengan bekas SC 1x JTH preskep
: P2A0 post SSTP e.c DKP
: SSTP + insersi IUD

Operator

dr. Eka Putri Mahacahri

You might also like