You are on page 1of 49

BAHAN KONTROL

Tujuan Prosedur Kontrol


Tujuan statistical control:
to monitor the analytical quality of the
measurement during stable operation,
detect change from the stable operation,
and eliminate reporting of result with
medically important errors
Dari prespektif teknologi:
alert me when the methods has a problem
dont alert me when the methods is working
okay

Apa yang
dimaksud ??????.....

Control Material
Calibrator
Standar Primer
Standar Sekunder
Certified Reference Material
Standard Reference Material

Control Material (IFCC)


Specimen or solution which is analyzed solely for
quality control purposes, not for calibration.
Biasanya tersedia dipasaran dalam bentuk:
Liquid
Frozen
Lyophylized
Dalam wadah kecil untuk penggunaan sehari-hari
Bahan kontrol seharusnya memiliki matrik yang sesuai
dengan specimen asli
dibuat dari bovine karena alasan resiko infeksi

Penggunaan
BAHAN KONTROL
Kontrol Proses / Prosedur
Untuk kontrol akurasi dan presisi
REFERENCE MATERIAL
Ketertelusuran
Untuk validasi atau verifikasi metode
CALIBRATOR

Kalibrasi peralatan

DEFINISI IUPAC
Primary Reference Material;
bahan kimia dengan kemurnian tinggi
(99.98 %), yang dapat langsung
ditimbang/ukur untuk langsung
menghasilkan konsentrasi yang diketahui
secara tepat sertifikat
Secondary Reference Material,
larutan yang konsentrasinya tidak dapat
langsung diketahui tanpa mengkalibrasi
terhadap Primary Reference Material
menggunakan metode reference

DEFINISI NIST
REFERENCE MATERIAL (Bahan acuan/ bahan
pembanding)
Adalah bahan yang satu atau lebih sifat-sifatnya
telah diukur dan diperoleh datanya dengan akurat
CERTIFIED REFERENCE MATERIAL (bahan acuan /
pembanding bersertifikat)
Adalah bahan acuan yang satu atau lebih sifatsifatnya diberi sertifikat dengan prosedur teknis
yang telah baku, disertai atau dapat ditelusuri
kesuatu sertifikat atau dokumen lain yang
diterbitkan oelh badan sertifikaSi

Bahan Acuan Bersertifikat


(KAN-BSN)
Didefinisikan sebagai bahan yang homogen dengan
sifat tertentu, seperti identitas, kemurnian dan
potensi yang telah diukur dan disertifikasi oleh
organisasi yang memenuhi kualifikasi dan diakui
Digunakan untuk memverifikasi kinerja instrumen
atau sistem pengukuran untuk menjamin
kehandalan dan integritas jangka panjang dari
proses pengukuran
Digunakan untuk memverifikasi dan atau untuk
penetapan bahan acuan sekunder atau bahan kerja
Harus dijaga untuk menjamin bahwa bahan tersebut
dikemas, disimpan, dan ditangani untuk mencegah
deteriorasi (meminimalkan pengaruh kelembaban,
udara, panas, dan cahaya)

Bahan Acuan Kerja atau


Bahan Acuan in house
Diidentifikasikan sebagai bahan selain bahan
acuan bersertifikat yang juga digunakan
sebagai bahan acuan dalam analisis harian
Bahan yang ditentukan sendiri oleh lab dapat
diidentifikasikan sebagi bahan acuan kerja
Bahan acuan kerja harus ditangani sebagai
bahan acuan bersertifikat
Harus dilakukan penetapan terhadap bahan
acuan kerja secara teratur untuk menjamin
integritas yang berlanjut

Bahan in house
Lihat Petunjuk Pembuatan Bahan
Kontrol, Dep Kes RI, Puslabkes, 2000

Matriks
ASTM,
Matrix: the principal element or element
in sampel
Matrix interference: an effect due to the
presence of a constituent or
characteristic
Komposisi matrik harus sesuai atau
mendekati sifat dan komposisi bahan uji

CRM Klinis
NIST dan IRMM
Human serum
Cholesterol
911
Creatinin
914
Billirubin
916
Bovin serum albumin
Morphin codein (urin)

909 a
b
a
a
927 a
2381

SYARAT BAHAN KONTROL


HOMOGEN
Mempunyai nilai atau karakteristik yang
sama antar ttabung/ vial

STABIL
Tidak mengalami perubahan kualitas dan
kuantitas selam proses kontrol
Nilai atau kadar tidak berubah karena waktu
dan perlakuan

NON INFEKSIUS
Tidak mengandung bahan bahan yang dapat
membahayakan pengguna dan lingkungan

Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas bahan kontrol dilakukan dengan
melakukan pengujian homogenitas dan stablitas.
Penentuan Homogenitas Bahan Kontrol
Dilakukan dengan menghitung nilai F dan
membandingkannya pada nilai F table dengan
tingkat kepercayaan 95 %.
Penentuan Stabilitas Bahan Kontrol
Uji ini dilakukan untuk melihat stabilitas bahan
kontrol dengan cara melakukan pengujian pada
waktu proses pengepakan, pengiriman, dan
pemeriksaan oleh peserta dan selanjutnya data
diuji dengan menghitung nilai t dan
membandingkannya terhadap nilai t table
dengan tingkat kepercayaan 95 %.

Homogenitas & Stabilitas


Bahan kontrol harus homogen untuk satu
periode kontrol, proses pelarutan bahan
kontrol harus dijaga agar tidak terjadi
variasi antar bahan kontrol
Bahan cair mengurangi efek variasi, tapi
biasanya lebih mahal dan mengandung
pengawet
Bahan kontrol harus stabil untuk periode
kontrol yang akan dilakukan, biasanya
setahun.

VIAL TO VIAL VARIABILITY


Berkontribusi terhadap pengendalian mutu
Bahan kontrol komersial biasanya dalam bentuk
beku kering yang harus di larutkan (SUMBER
KESALAHAN)
Sangat penting untuk membuat SOP rekonstitusi
(standardize the reconstitution step).
Gunakan pipet volum klas A
Air deionisasi (Tipe 1)
Ikuti prosedur preparasi sesuai petunjuk pabrik ( cara
dan waktunya)

Prosedur Penanganan bahan


kontrol
Konsistensi dalam melarutkan
Volume pipet
Mencampurkan

Penyimpanan bahan kontrol


2-8C

Hindari cahaya matahari


Stabilitas setelah pelarutan
12-25C4 jam

Bahan kontrol cair yang telah ditambah


pengawet tersedia dipasaran untuk
mengurangi faktor variabilitas karena
pelarutan
Dapat mengakibatkan interferensi pada
metode tertentu karena mengandung zat
aditif dan pengawet.
Bahan kontroI cair biasanya lebih mahal
tapi tahan 14-30 hari setelah dibuka

TRUE VALUE / TARGET


VALUE
Assayed:
Lebih mahal
Keperluan akurasi dan presisi

Unassayed:
memerlukan kemampuan untuk
menentukan nilai sendiri
Mudah dibuat dan murah
Biasa digunakan untuk kontrol harian

PENENTUAN TRUE
VALUE ????...
PABRIKAN
PEER GROUP
..

LEVEL ANALITIK
Kadar bahan kontrol sebaiknya dipilih pada level
medical decision atau pada batas liniaritas
metode (working range)
Dua atau 3 konsentrasi analit biasanya digunakan
dalam pengendalian kualitas
Pemilihan level bahan kontrol akan
memungkinkan untuk menganalisa random error
atau critical concentration selama berada dalam
prosedur yang stabil

Medical Decision Level


Reference
Test

Units

DecisionLevels
Interval

ELECTROLYTES
Calcium
mg/dL
Chloride
mmol/L
CO2Content
mmol/L
Magnesium
mEq/L
mmol/L
Phosphorus
mg/dL
Potassium
mmol/L
Sodium
mmol/L

9.0-10.6
98-109
23-30
1.2-2.4
0.6-1.2
2.5-5.0
3.7-5.1
138-146

1
7.0
90
6.0
1.2
0.6
1.5
3.0
115

2
11.0
112
20
2.0
1.0
2.5
5.8
135

3
13.5

33
5.0
2.5
5.0
7.5
150

4 5







Working Range

Absorban

Working Range
LOQ

LOD

Konsentrasi

Pemilihan Bahan Kontrol


Pemilihan bahan kontrol harus merupakan
bagian dari proses perencanaan
pengendalian mutu
Pemilihan akan semakin komplek saat
menentukan kontrol material untuk analisa
multiconstituent
Petimbangan lain dalam memilih bahan
kontrol adalah biaya, stabilitas,
kemudahan penggunaan, pengaruh matrik
dan konsentrasinya

Mikroorganisme Acuan (KANBSN)


Kultur acuan dari mikroorganisme yang bila sesuai
berasal dari koleksi yang diakui secara nasional atau
internasional untuk menjamin ketertelusuran
Kultur acuan dapat disubkulturkan untuk memberi
stok acuan. Stok acuan digunakan untuk
menyiapkan stok kerja untuk pekerjaan rutin dan
tidak boleh dibekukan ulang setelah dicairkan. Stok
kerja tidak boleh disubkulturkan untuk
menggantikan stok acuan (harus terekam)
teknik yang tepat harus digunakan untuk melindungi
m.o. acuan sehingga karakteristik strain dapat
dijaga (personil terlatih)

Culture Collection
ATCC

Candidaalbicans
ATCC No. 10231

Escerichiacoli
ATCC No 8739

Aspergillusniger
ATCCNo.16404

Pseudomonasaeruginosa
ATCCNo9027

Staphylococcusaureus
ATCC No 6538

Aplikasi di Lab Klinik


Bahan kontrol komersial
Assay
Unassay

Bahan kontrol non komersial


Sample pasien
Sample harian
Pooled serum
Hemolisat

Data harian pasien

Sample Harian(1)
Asumsi :
Banyak analit dalam sample pasien
stabil sampai waktu tertentu. Jadi
pemeriksaan ulang pada waktu yang
berbeda seharusnya dapat
memberikan nilai yang mirip

Sample Harian(2)
Perlu batas besarnya d%
Spl A
Hari 1

dA%

ALE, 2CV,Konsensus

Spl A

Plotkan pd control chart

Hari 2

Spl B
Hari 1

dB%

Spl B
Hari 2

Spl Z
Hari 1

dz%

Spl Z
Hari 2

Pooled Serum
(Serum Gabungan)
Kumpulkan sejumlah serum yang tidak infeksius,tdk
ikterik, tdk lisis, tdk lipemik sesuai dengan
kebutuhan, disimpan dalam refrigrator (Proses beku
cair jangan terlalu sering)
Cairkan kumpulan serum yang beku pada suhu
kamar
Homogenkan serum gabungan
Sentrifuge serum gabungan untuk memisahkan
bagian yg tdk homogen
Tambahkan pengawet Natrium azide dengan
konsentrasi akhir 0,1%
Distribusikan serum gabungan ke sejumlah wadah
(eq: 100 vial)dengan volume secukupnya
Simpan semua serum gabungan dalam refrigrator

Uji Homogenitas
Ujihomogenitasdilakukandengancara
ujiFuntukmemastikanbahwabahankontrol
yangdibuathomogen.

Uji Homogenitas
Dari sejumlah bahan PME diambil
secara acak 10 wadah.Setiap wadah
diperiksa secara duplo, kemudian
dihitung nilai variansi dari pengambilan
contoh (sampling) (Ss2), dan variansi
dari keberulangan analisis (Sa2). Kedua
nilai tersebut masing-masing diperoleh
dari MSB (Mean Square Between) dan
MSW (Mean Square Within)

HOMOGENITAS (KRITERIA 1)
MSB =

ai bi X
2 n 1

ai bi

MSW=

ai bi X
2n

MSB
Fhitung =
MSW
F hitung kemudian dibandingkan dengan F table
F hitung < F table artinya contoh Homogen
F hitung > F table artinya contoh tidak homogen

ai bi

Kriteria 2 untuk
Homogenitas
Melalui persamaan :
Ss < 0,5 SD Horwitz
Ss adalah simpangan baku sampling
yang diperoleh dari persamaan :
Ss = ((MSB-MSW)/2)
dan SD Horwitz = KVHorwitz x Rerata
KVHorwitz = 2
1-0,5 logC

Contoh perhitungan kriteria 2 untuk


Homogenitas
Menggunakan contoh data glukosa :
Variasi sampling = (MSB-MSW)/2 = 0,4125
SD Sampling
= 0,64226
Rerata
= 94,0 mg/dl
Fraksi Konsentrasi
= 0,94 mg/ml
Log C
= 1,97336
0,5 Log C
= 0,98668
1- 0,5 Log C
= 0,01332
KVp
= 2.11542
SDp
= 1,98955
0,5 SDp
= 0,99477
SD sampling < SDp
Jadi Contoh adalah Homogen

Uji Stabilitas
Ujiinidilakukanuntukmelihatstabilitas
bahan kontrol dengan cara melakukan
pengujian pada waktu proses pengepakan,
pengiriman, dan pemeriksaan oleh peserta
danselanjutnyadatadiujidengancaraujit

STABILITAS
Perhitungan Stabilitas :
Dilakukan Uji t (student), untuk melihat
apakah kedua jumputan data adalah
sama atau mungkin berbeda nyata.
Data 1 ; nH, XH dan SH2 (Dari uji
homogenitas)
Data 2 ; ns, Xs dan Ss2 (dari analisis
yang baru dilakukan)

Rumus : thit =

S=

XH Xs
S

nH nS
nH nS

2
2

(
X

X
)
H
S

nH nS 2

t hitung kemudian dibandingkan dengan t table


t hitung < t table artinya contoh Stabil
t hitung > t table artinya contoh tidak Stabil

TERIMA KASIH

You might also like