You are on page 1of 22

LAPORAN PENDAHULUAN

SKIZOFRENIA SKIZO-AFEKTIF

Disusun Untuk Memenuhi Syarat


Tugas Praktik Program Profesi Ners Stase Jiwa

Disusun Oleh:

MARIA AGUSTIN
J230.155.039

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
1

SKIZOFRENIA SKIZO-AFEKTIF
A. DEFINISI

Gangguan skizoafektif adalah kelainan mental yang rancu yang ditandai dengan
adanya gejala kombinasi antara gejala skizofrenia dan gejala gangguan afektif. Penyebab
gangguan skizoafektif tidak diketahui, tetapi empat model konseptual telah diajukan, antara
lain:
1. Gangguan skizoafektif mungkin merupakan suatu tipe skizofrenia atau suatu tipe
gangguan mood.
2. Gangguan skizoafektif mungkin merupakan ekspresi bersama-sama dari skizofrenia dan
gangguan mood.
3. Gangguan skizoafektif mungkin merupakan suatu tipe psikosis ketiga yang berbeda, tipe
yang tidak berhubungan dengan skizofrenia maupun suatu gangguan mood.
4. Kemungkinan terbesar adalah bahwa gangguan skizoafektif adalah kelompok gangguan
yang heterogen yang meliputi semua tiga kemungkinan yang pertama (Sadock,dkk.,
2003).
B. ETIOLOGI
1. Data genetik

Seseorang menderita skizofrenia jika anggota keluarga lainnya juga menderita


skizofrenia dan kemungkinan seseorang menderita skizofrenia adalah berhubungan
dengan dekatnya hubungan persaudaraan tersebut (ex: sanak saudara derajat pertama atau
derajat kedua). Pada hunbunga antara tempat kromosom tertentu dengan skizofrenia telah
dilaporkan, lebih dari setengah kromosom telah dihubungkan dengan skizofrenia.
2. Faktor Biokimia

Faktor biokimia terdiri dari aktifitas dopamine dimana skizofrenia disebabkan


dari terlalu banyaknya aktifitas dopaminergik. Neuron dopaminergik dalam jalur
mesokortial dan jalur mesolumbik berjalan dari badan selnya diotak tengah ke neuron
dopaminoseptik di sistem limbik dan korteks serebral. Peran penting dopamine adalah
konsisten dengan penelitian yang telah mengukur plasma metabolic dopamine utama,
2

yaitu homovanilic acid. Dalam kondisi eksperimental yang terkontrol cermat, konsentrasi
homovenilic acid dalam system saraf pusat.
a. Melankolia involusi

Faktor yang mempengaruhi dan memudahkan timbulnya melankolia involusi ialah


yang berhubungan dengan usia lanjut dalam bidang social, psikologik dan ekonomik.
b. Psikosa manik depresif
Faktor yang mempengaruhi yaitu salah satunya faktor keturunan.
C. KLASIFIKASI DAN TANDA GEJALA

Terjadi waham atau halusinasi selama paling sedikit 2 minggu tanpa gejala, alam perasaan
yang menonjol. Gangguan skizo-afektif diklasifikasikan menjadi 2:
1. Melankolia involusi
Kelainan fisik yang disebabkan oleh kemunduran fungsi endokrin yang belum
jelas pengaruhnya tetapi terdapat hal yang menunjukkan bahwa pengaruh ini tidak
sepenting faktor psikologik yang diakibatkan oleh masa involusi.
Tanda dan gejalanya antara lain: beberapa minggu sampai beberapa bulan
permulaaan penderita cenderung menjadi hipokondrik, lekas marah, pesimis, ia mengeluh
tentang insomnia dan mulai tidak suka bekerja serta sering menangis. Ia ragu-ragu dan
tidak dapat mengambil keputusan, lapangan minatnya menyempit dan ia menarik diri dari
kehidupan sosial.
Bila penyakit sudah jelas maka timbul depresi hebat, kecemasan, agitasi,
hipokindriasis dan waham dosa, waham penyakit dan rasa akan mati sampai dengan
waham nihilistik, sering keluar ucapan yang menyatakan keputusannya.
2. Psikoza Manik Depresif
Kadang-kadang timbul satu atau dua kali serangan saja seumur hidup orang itu.
Interval antara dua fase tidak tentu lamanya, kadang-kadang lama, tetapi kadang-kadang
tidak ada sama sekali.
Ada dua jenis psikoza manik depresif:
a. Jenis Mania
Tanda dan gejala:
1) Gangguan emosi: penderita merasa senang dan optimistic. Terlalu percaya diri.
Setiap usaha dan pekerjaan dianggap enteng, kadang-kadang percaya diri. Setiap
usaha dan pekerjaaan dianggap enteng, kadang-kadang disertai halusinasi dan
waham kebesaran.

2) Aktifitas yang berlebihan: penderita sangat gelisah, tidak dapat duduk diam dan

tinggal ditempat tidur, sangat boros, terus berbicara dan menyanyi-nyanyi, sering
berbicara dengan kata yang tidak sopan, tidak mau makan, tidak bisa tidur, tidak
merasa lelah akibat kegelisahan yan g tinggi sehingga timbul bahaya dehidrasi
dan kolaps.
3) Gangguan proses berfikir: dalam keadaan mania arus pikiran menjadi cepat,
pikiran melayang dan asosiasi bunyi. Perhatian sangat terganggu, mudah tertarik
pada hal-hal lain. Halusinasi mungkin timbul tetapi jarang, sering timbul ilusi,
waham sering berupa waham kebesaran dan tidak simetris.
b. Jenis Depresif
1) Gangguan emosi: tampak selalu lelah dan khawatir. Penderita merasa tidak
mampu menyelesaikan atau melakukan sesuatu. Segala masalah ditinjau secara
pesimistik. Ia merasa sangat rendah diri kadang-kadang rasa sedih yang
berlebihan sehingga putus asa dan timbul bahaya bunuh diri. Keinginan bunuh
diri sering dilakukan dengan sungguh-sungguh dan direncanakan secara matang.
Terkadang ia membunuh keluarganya lebih dulu dengan maksud hendak
membebaskan mereka dari penderitaan.
2) Penghambatan aktifitas: dapat dilihat dari roman muka dengan lipatan nasolabial
yang jelas, sudut mulut yang turun dan banyak lipatan di dahi dan di sudut mata.
Gerakan berkurang dan menjadi sangat lambat. Penderita menghindari pergaulan
dan teman-temannya . pada penderita wanita sering tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan rumah tangga pada waktunya. Ia kurang memeperhatikan dirinya
sendiri.
3) Gangguan proses berfikir: arus pikiran tidak lancar lagi seperti biasa. Kemampuan
untuk mengutarakan isi hati berkurang. Penderita tidak sanggup mengambil
keputusan, selain itu penderita menjadi cemas dan takut. Halusinasi jarang timbul
lebih sering ilusi.
4) Keluhan badaniah yang menyertai adalah: rasa lelah, perasaan tertekan pada
kepala dan dada, kedua tungkai berat sekali, sukar tidur, nafsu makan
berkurang,obstipasi, pada wanita haid terganggu dan pada pria terjadi impotensi.
c. Jenis sirkular
Pada jenis ini terdapat episode mania dan depresi berganti-ganti, diselingi oleh suatu
interval yang normal. Diagnosa dari interval iniharus kurang dari 12 bulan, bila lebih
maka didiagnosa sebagai jenis mania atau jenis depresi sendiri-sendiri.
RENTANG RESPON EMOSIONAL
4

Respon Adaptif

Respon

reaksi berduka

Emosional

tak terkomplikasi

Respon Maladaptif

supresi

penundaan

emosi

depresi/mania

reaksi berduka

Jika memandang ekspresi emosi dalam suatu rentang sehat sakit akan yampak beberapa
parameter yang relevan.
1. Respon emosional termasuk dipengaruhi oleh dan berperan aktif dalam dunia internal dan

2.

3.

4.

5.

6.

eksternal seseorang. Tersirat bahwa orang tersebut terbuka dan sadar akan perasaan
sendiri
Reaksi berduka takterkomplikasi terjadi sebagai respon terhadap kehilangan tersirat
bahwa seseorang sedang menghadapi suatu kehilangan yang nyata serta terbenam dalam
proses berdukanya .
Supresi Emosi mungkin tampak sebagai penyangkalan (denial) terhadap perasaan
sendiri,terlepas dari perasaan tersebut,atau internalisasi terhadap semua aspek dari dunia
afektif seseorang.
Penundaan reaksi berduka adalah ketiadaan yang persisten respon emosional terhadap
kehilangan.Ini dapat terjadi pada awal proses bergabung,dan menjadi nyata pada proses
berduka,atau keduanya.Penundaan dan penolakan proses berduka kadang terjadi
bertahun- adalah ketiadaan yang persisten respon emosonal terhadap kehilangan. Ini
dapat terjadi pada awal proses berkabung, dan menjadi nyata pada proses berduka, atau
keduanya. Penundaan dan penolakan proses berduka kadang terjadi bertahun- tahun.
Depresi atau melankolia adalah suatu kesedihan dan perasaan duka yang berkepanjangan
atau abnormal. Dapat digunakan untuk menunjukkan berbagai fenomena, seperti tanda,
gejala, sindrom, keadaan emosional,reaksi, penyakit atau intitas klinik.
Mania ditandai dengan alam perasaan yang meningkat, bersemangat, atau mudah
terganggu. Hipomania digunakan untuk menggambarkan sindrom klinis serupa, tetapi
tidak separah mania atau episode manik.

D. PSIKOFISIOLOGI

Skizofrenia

Genetika

Neurologis

Implikasi mutasi DNA


oleh trinukleat > 1

Trauma

Biokimia Otak

Peningkatan
reseptor serotoni

Kelainan gen selama


dalam kandungan

Kelainan struktur &


fungsi otak saat tumbuh
kembang

Tingkat II (kakek,
nenek, paman,bibi,
keponakan)

Tingkat I (orang tua


Saudara)

Isolasi sosial
E. PSIKOPATOLOGI

Pengurangan ukuran
system limbie (daerah
amihdala, hipokampus,
girus hipokampus)

Defisit lobus di
garis depan

Gangguan gerakan

Resiko
mencederai diri

Penurunan pusat
kontrol emosi

Gangguan transfer
dan control
asosiasi, memori
bahasa, suara

Paramimi,
parathimi, emosi,
berlebih

Apatis
Resiko mencederai diri
sendiri dan orang lain
Menarik

Skizofrenia
Faktor eksternal

Keluarga

Konflik keluarga
budaya
Hum-bang anak
tidak optimal

Sosiokultural

Pernikahan lintas

Perbedaan adat
istiadat dan
kebiasaan
7

Lingkungan

Tuntutan hidup

Stressor ekonomi

Anak merasa tidak


diperhatikan

Menarik diri

Konflik hubungan

Kebutuhan hidup
meningkat pendapat
tidak mencukupi

Stressor

Dikucilkan oleh
masyarakat

Pendapat tidak
dihargai
Isolasi sosial

Resiko perilaku
kekerasan
F. PENGKAJIAN
a. Alasan masuk

Apa yang menyebabkan klien datang ke rumah sakit?


Apa yang sudah dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah tersebut?
Bagaimana hasilnya?
b. Faktor Presdiposisi
Tanyakan pada klien atau keluarga berapa lamanya ( bulan / tahun ) klien
mengalami gangguan jiwa.
Tanyakan pada klien berapa kali masuk rumah sakit.
Tanyakan kepada klien/ keluarga apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa
di masa lalu, apakah klien pernah mengalami perasaan senang atau sedih yang
berlebihan, percaya diri yang terlalu besar, dan aktivitas berlebih-lebihan seperti
terus berbicara atau menyanyi-nyanyi.
Tanyakan apakah ada anggota keluarga lainnya yang mengalami gangguan jiwa
dan bagaimana hubungan klien dengan anggota keluarga tersebut.
Tanyakan tentang pengalaman yang tidak menyenangkan yang pernah di alami
klien.
c. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit keluarga
8

d. Faktor fisik

e.

f.

g.
h.
i.
j.
k.

Trauma
Ukur tanda- tanda vital: tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan.
Ukur tinggi dan berat badan.
Tanyakan pada klien/ keluarga apakah ada keluhan fisik yang dirasakan oleh klien
Faktor psikososial
Genogram yang menggambarkan hubungan klien dengan keluarga (2 generasi).
Konsep diri
Tanyakan tentang gambaran diri klien, identitas/ status klien, peran klien
dalam keluarga/ kelompok/ masyarakat, ideal diri/ harapan terhadap
dirinya, harga diri tentang bagaimana klien berhubungan dengan orang
lain.
Hubungan sosial
Tanyakan pada klien siapa orang yang berarti. Kelompok apa yang di ikuti
dalam masyarakat.
spiritual
Tanyakan tentang pandangan dan keyakinan klien dan bagaimana kegiatan
ibadahnya.
Status mental
Penampilan klien.
Pembicaraan yang dikemukakan klien bagaimana?
Aktivitas motorik klien seperti lesu, gelisah, agitasi, tremor, dll.
Alam perasaan seperti apakah klien sedih, putus asa, takut, khawatir, dll.
Afek klien yaitu datar, tumpul, labil, atau tidak sesuai.
Interaksi selama wawancara.
Persepsi klien.
Proses pikir.
Isi pikiran.
Waham.
Tingkat kesadaran.
Memori/ ingatan.
Kebutuhan persiapan pulang
Mekanisme koping
Masalah psikososial dan lingkungan
Pengetahuan
Aspek medis
9

Daftar masalah keperawatan


m. Daftar diagnosa keperawatan
l.

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial berhubungan dengan ketidakberdayaan, dan keputusasaan terhadap
2.
3.
4.
5.

interaksi sosial masyarakat.


Resiko tinggi terhadap kekerasan pada diri sendiri dan orang lain berhubungan
dengan agitasi dan harga diri rendah.
Menarik diri berhubungan dengan penyangkalan terhadap realita.
Gangguan konsep diri berhubungan dengan perasaan tidak berguna dan harga diri
rendah.
Gangguan perawatan diri berhubungan dengan rasa tidak berharga, dan kurangnya
perhatian terhadap kebutuhan dirinya sendiri.

10

H. RENCANA KEPERAWATAN DAN RASIONAL

Diagnosa Keperawatan
No
1

Isolasi

sosial

ketidakberdayaan,
keputusasaan

Perencanaan
Tujuan & kriteria hasil
b/dTujuan jangka panjang:

Rasional
Tindakan keperawatan
Bina
hubungan

danKlien dapat secara sukarela


terhadapmeluangkan

waktu

bersama

interaksi social masyarakat pasien lain dan perawat dalam


aktivitas kelompok

dilakukan

keperawatan

dalam

antara

Atur
untuk

asuhan

perawat

setiap

hari

untuk

rencana

waktu

berinteraksi

mengatur

dan

beraktivitas dengan klien.

KH:

berinteraksi

dengan

untuk
yang

partisipasi klien diharapakan


dan anggota yang berguna

dapat

dan hasrat Identifikasi faktor signifikan


support individu klien dan
bersosialisasi

dengan orang lain.

waktu

klien

lain dan mengatakan bahwa

mendemonstrasikan
untuk

untuk

hubungan

interaksi selanjutnya.
Struktur menolong

tertentu klien diharapkan :

keinginan

percaya

dasar

kelancaran

waktu

Klien

saling

merupakan

dengan klien.

menyusun

Tujuan jangka pendek:


Setelah

percaya

saling Hubungan

mendorong

mereka

untuk

berinteraksi

dengan

klien,

percakapan

ditelepon,

beraktivitas

dan

mengunjunginya.
11

dalam komunitas.
Jaringan pendukung yang
kuat

menambah

kontak

social klien, mempertinggi


kemampuan

social,

meningkatkan harga diri dan


memfasilitasi
yang positif.

hubungan

Pasien

melakukan

pendekatan interaksi satu- Bantu

klien

satu dengan

isolasi

orang lain

antara

dengan cara yang sesuai/

membedakan
sosial

menyendiri diwaktu yang

dan

tepat dan seharusnya diberi

hasrat untuk menyendiri.

dapat diterima.

Klien kadang memilih untuk

kesempatan untuk itu.

Libatkan klien apabila


ada TAK.

Bantu

klien

menemukan

Berbagi atau kesukaan yang


sama

klien lain untuk sosialisasi

meningkatkan rasa

percaya pada orang lain.

dengan orang yang memiliki

kesukaan yang sama.


Perlihatkan sikap menerima Sikap menerima orang lain
dengan

cara

kontak

yang

melakukan
sering

akan meningkatkan harga

tapi

diri klien dan memfasilitasi

singkat.

rasa percaya pada orang lain.


Hal ini akan membuat pasien
merasa menjadi seseorang

Perlihatkan penguatan positif


kepada klien.

yang berguna.
Kehadiran seseorang yang
dipercaya akan memberikan
rasa aman kepada klien.

12

Temani

klien

memperlihatkan

untuk
dukungan

selama aktivitas kelompok


yang mungkin merupakan hal
yang menakutkan atau sulit
bagi klien.
Jujur dan menepati janji.

13

Kejujuran

dan

rasa

membutuhkan menimbulkan
suatu
percaya.

hubungan

saling

Resiko

tinggi

kekerasan

terhadapTujuan Umum:

pada

diriKlien

tidak

membahayakan

Observasi
perilaku

sendiri dan orang lain b.ddirinya dan orang lain selama

ketat Intervensi yang tepat dapat

secara
klien

(setiap

15

segera diberikan dan untuk

menit)

selalu memastikan bahwa

agitasi dan harga diridi rumah sakit

klien berada dalam keadaaan

rendah

Tujuan jangka pendek :


Setelah

dilakukan

keperawatan

dalam

dengan
asuhan

Ansietas dipertahankan
pada

tingkat

dimana

klien

tidak

menjadi

memperlihatkan

lingkungan

stimulus

tingkat

Singkirkan

semua

diri dan lingkungan klien.

alat-alat

menggunakan kontrol dan

tersebut

ketika

gelisah.
Latihan fisik adalah cara
yang aman dan efektif untuk

fisik

mengidentifikasi cara-cara

hal-hal

yang membahayakan dengan

klien

menyalurkan

dapat

melakukan

yang dapat membahayakan

untuk

untuk

menghilangkan ketegangan

perilaku

merusak diri kepada kegiatan


Klien

akan

benda

rasa

KH:

akan

yang penuh dengan stimulus.


Ada kemungkinan klien

klien

di sekitarnya.

ansietas

meningkat dalam lingkungan

percaya pada orang lain Bimbing

aman.
Tingkat

rendah.

waktu

tertentu klien diharapkan :

agresif

Pertahankan

menurunkan

ansietas klien.
Jika paien belum

dapat

yang terpendam.
Untuk
meminimalkan
mobilisasi klien dan menjaga
keamanan klien dan perawat.
Keamanan klien merupakan

prioritas keperawatan.
Untuk
meminimalakan
pembatasan gerak (fiksasi)
tenang,

14

gunakan

alat-alat

mempengaruhi hasil.
jika diperlukan.
Klien
dapat Observasi ketat klien dalam
mengidentifikasi
aspek positif diri.

aspek-

masa fiksasi (15 menit)

Begitu

kegelisahan

untuk dilepaskan dari fiksasi.


Beri
obat-obatan
atau
transquilizer sesuai program
terapi

pengobatan

pantau

keefektifan obat dan efek


sampingnya.

15

dan perawat.

klien

menurun, kaji kesiapan klien

resiko kecelakaan bagi klien

Pencapaian
alternative

batasan
yang

paling

sedikit harus diseleksi ketika


merencanakan
untuk psikiatri.

intervensi

Menarik
penyangkalan

diri

b.dTujuan jangka panjang:


trhadapPasien

realita

dapat

melakukan

percaya

interaksi dengan orang lain.


Tujuan jangka pendek :
Klien

dapat

perasaannya kepada orang lain.

klien

dan

saling

merupakan

Memotivasi

klien

untuk
perasaan

interaksi selanjutnya.
Dengan mengetahui
yang
perawat

dirasakan
dapat

dengan lingkungan sekitar

apa
klien,

membantu

koping

yang

Beri kesempatan klien untuk


mengungkapkan

Klien dapat berkomunikasi

untuk

hubungan

menemukan

percaya

dasar

kelancaran

yang dialami.

KH:

antara

mengungkapkan

berkomunikasi
mengungkapkan

saling Hubungan

hubungan

perawat.

dengan lingkungan sekitar dan


dapat

Bina

tepat.
perasaan Klien

harus

dicoba

penyebab menarik diri atau

berinteraksi secara bertahap

tidak mau bergaul.

agar

terbiasa

membina

hubungan yang sehat dengan

dan dapat mengungkapkan

orang lain.

perasaannya kepada orang


lain.

Gangguan konsep diri b.dTujuan jangka panjang:

Bantu

klien

untuk Mengungkapkan

perasaan tidak bergunaMengembalikan rasa percaya

membangkitkan

dan harga diri rendah.

terutama perasaan marah saat

diri pasien.

perasaan,

klien tidak punya kekuatan.


16

perasaan

dari awal sampai tindakan


yang membangun

Tujuan jangka pendek :


Setelah

dilakukan

keperawatan

dalam

asuhan Beri
waktu

umpan

balik

positif sehingga klien siap

tertentu klien diharapkan :


Pasien

klien

besar

untuk mengidentifikasi area

meningkatkan

mengaktualisasikan
dirinya pada orang lain.

Tanya

klien

untuk

mengklarifikasi

perilaku

membantu

yang sulit untuk dirinya.

dapat

Keinforsemen dan keinginan

tersebut.
Klarifikasi
kesalahpahaman

dan

yang
untuk
perilaku

menghindari
terhadap

apa yang disampaikan klien


yang Suatu saat klien akan merasa
Pasien dapat mengungkapkan
diekspresikan secara samar.
sangat
dapat
dan
mendemonstrasikan Jika klien bingung saat
mengekspresikan
dirinya
peningkatan perasaan akan
mendiskusikan topik yang
dengan
terapeutik
dan
konsep diri.
sensitif atau tidak sanggup
produktif. Ini merupakan
mengekspresikan
dirinya,
bagian dari proses perubahan
kembalikan klien kea rah
organik.
topik yang netral, atau ajak
KH:

merasakan

klien

untuk

melakukan

aktivitas yang tidak perlu


tenaga dan menyenangkan.
Beri klien umpan balik untuk
mengikut

sertakan

dalam

interaksi sosial dan aktifitas


17

Umpan balik yang positif


meningkatkan kemungkinan
berlanjutnya interaksi dan

saat luang.

Damping

klien

mengembangkan

untuk
perawatan

selanjutnya yang dibutuhkan.

partisipasi saat aktivitas.


Jika kesembuhan delirium
tidak lengkap klien mungkin
membutuhkan
atau

dukungan

pendampingan

saat

kembali ke masyarakat.
Memberikan pujian kepada Dengan adanya pujian klien
klien.

merasa lebih di perhatikan


dan di hargai.

Gangguan perawatan diriTujuan jangka panjang:


b.d rasa tidak berharga,Klien

dapat

dan kurangnya perhatianminat

atau

terhadap
dirinya sendiri.

meningkatkan
motivasi

kebutuhanmempertahnkan

Perhatikan kebutuhan fisik Mungkin klien tidak sadar


pasien

dan

dan
Berhias

kebersihan

terhadap

fisik

mungkin

Tujuan jangka pendek :


dilakukan

keperawatan

asuhan

dalam

waktu Setiap hari klien diajarkan


tertentu klien diharapkan :
untuk menyisir rambut.
Klien
melakukan

mampu
perawatan

responsive
kebutuhannya.

Kebutuhan

diri.

Setelah

tidak

klien

ditemukan

penambahan

kemampuan

klien

menemukan

untuk

kebutuhan emosional.
Agar
pasien
terbiasa
menyisir

rambut

tanpa

bantuan perawat.
Klien mungkin tidak dapat
mengingat semua langkah

18

diri secara rutin dan

atau cara-cara.

teratur tanpa perintah.


KH:

Gunakan kalimat yang jelas

untuk

berpenampilan rapi.

melaksanakan

mungkin

tidak

sanggup membuat pilihan

dan langsung, minta klien

Setiap hari klien sudah mampu

Klien
atau

satu

bahkan

membuat

pilihan yang salah.

bagian dari latihan saat itu

juga.
Ungkapkan secara langsung
keinginan

perawat

kepada

klien.

Jangan memaksa klien untuk

Ide yang abstrak tidak akan


dimengerti

dan

mancampuri

latihan

akan
yang

lengkap.
Mungkin klien lebih lama
dalam

memilih , katakan kepada

menyisir

klien waktu yang tepat untuk

memiliki

makan atau memakai baju

berpakaian

dan

karena

tidak

konsentrasi

dan

perhatian yang sedikit.

daripada menawarkan makan

atau berpakaian.
Mencoba akan membuat
Jangan
membingungkan
klien frustasi dan membuat
klien dengan alas an mengapa
latihan
mustahil
untuk
hal
tersebut
harus
diselesaikan.
diselesaikan.

19

Kesadaran klien akan harga

Izinkan

klien

menambah

waktu

untuk

diri dan kesejahteraan akan

untuk

bertambahn.
Jika pasien bersih, harum,

melengkapi latihan.

terlihat menyenangkan dan

Klien

yang

tidak

bisa

mengalami kemajuan.

menyelesaikan latihan jangan


terburu-buru meminta klien

untuk mencoba.
Bantu klien saat

klien

Penting untuk mengambil


keuntungan tertentu.

membutuhkan untuk menjaga


kelangsungan fungsi seharihari dan personal hygiene Penghargaan

yang adekuat.
Puji klien untuk aktivitas
yang lengkap dari kehidupan
sehari-hari untuk perawatan
diri di awal.

20

positif

meningkatkan kemungkinan
yang akan datang.

21

DAFTAR PUSTAKA

Generald, C. Davidson. 2004. Abnormal Psikologi. California : University of Southern.


Sadock BJ, Kaplan HI, Grebb JA. 2003. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Prilaku Psikiatri
Klinis Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara.
Schultz, Judith. M dan Sheila Clark Videkeck. 1998. Psichiatric Nursing Care Plane.
Philadelphia New York : Lipuicolt
Stuart, Gail. W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC.

22

You might also like