Professional Documents
Culture Documents
SKIZOFRENIA SKIZO-AFEKTIF
Disusun Oleh:
MARIA AGUSTIN
J230.155.039
SKIZOFRENIA SKIZO-AFEKTIF
A. DEFINISI
Gangguan skizoafektif adalah kelainan mental yang rancu yang ditandai dengan
adanya gejala kombinasi antara gejala skizofrenia dan gejala gangguan afektif. Penyebab
gangguan skizoafektif tidak diketahui, tetapi empat model konseptual telah diajukan, antara
lain:
1. Gangguan skizoafektif mungkin merupakan suatu tipe skizofrenia atau suatu tipe
gangguan mood.
2. Gangguan skizoafektif mungkin merupakan ekspresi bersama-sama dari skizofrenia dan
gangguan mood.
3. Gangguan skizoafektif mungkin merupakan suatu tipe psikosis ketiga yang berbeda, tipe
yang tidak berhubungan dengan skizofrenia maupun suatu gangguan mood.
4. Kemungkinan terbesar adalah bahwa gangguan skizoafektif adalah kelompok gangguan
yang heterogen yang meliputi semua tiga kemungkinan yang pertama (Sadock,dkk.,
2003).
B. ETIOLOGI
1. Data genetik
yaitu homovanilic acid. Dalam kondisi eksperimental yang terkontrol cermat, konsentrasi
homovenilic acid dalam system saraf pusat.
a. Melankolia involusi
Terjadi waham atau halusinasi selama paling sedikit 2 minggu tanpa gejala, alam perasaan
yang menonjol. Gangguan skizo-afektif diklasifikasikan menjadi 2:
1. Melankolia involusi
Kelainan fisik yang disebabkan oleh kemunduran fungsi endokrin yang belum
jelas pengaruhnya tetapi terdapat hal yang menunjukkan bahwa pengaruh ini tidak
sepenting faktor psikologik yang diakibatkan oleh masa involusi.
Tanda dan gejalanya antara lain: beberapa minggu sampai beberapa bulan
permulaaan penderita cenderung menjadi hipokondrik, lekas marah, pesimis, ia mengeluh
tentang insomnia dan mulai tidak suka bekerja serta sering menangis. Ia ragu-ragu dan
tidak dapat mengambil keputusan, lapangan minatnya menyempit dan ia menarik diri dari
kehidupan sosial.
Bila penyakit sudah jelas maka timbul depresi hebat, kecemasan, agitasi,
hipokindriasis dan waham dosa, waham penyakit dan rasa akan mati sampai dengan
waham nihilistik, sering keluar ucapan yang menyatakan keputusannya.
2. Psikoza Manik Depresif
Kadang-kadang timbul satu atau dua kali serangan saja seumur hidup orang itu.
Interval antara dua fase tidak tentu lamanya, kadang-kadang lama, tetapi kadang-kadang
tidak ada sama sekali.
Ada dua jenis psikoza manik depresif:
a. Jenis Mania
Tanda dan gejala:
1) Gangguan emosi: penderita merasa senang dan optimistic. Terlalu percaya diri.
Setiap usaha dan pekerjaan dianggap enteng, kadang-kadang percaya diri. Setiap
usaha dan pekerjaaan dianggap enteng, kadang-kadang disertai halusinasi dan
waham kebesaran.
2) Aktifitas yang berlebihan: penderita sangat gelisah, tidak dapat duduk diam dan
tinggal ditempat tidur, sangat boros, terus berbicara dan menyanyi-nyanyi, sering
berbicara dengan kata yang tidak sopan, tidak mau makan, tidak bisa tidur, tidak
merasa lelah akibat kegelisahan yan g tinggi sehingga timbul bahaya dehidrasi
dan kolaps.
3) Gangguan proses berfikir: dalam keadaan mania arus pikiran menjadi cepat,
pikiran melayang dan asosiasi bunyi. Perhatian sangat terganggu, mudah tertarik
pada hal-hal lain. Halusinasi mungkin timbul tetapi jarang, sering timbul ilusi,
waham sering berupa waham kebesaran dan tidak simetris.
b. Jenis Depresif
1) Gangguan emosi: tampak selalu lelah dan khawatir. Penderita merasa tidak
mampu menyelesaikan atau melakukan sesuatu. Segala masalah ditinjau secara
pesimistik. Ia merasa sangat rendah diri kadang-kadang rasa sedih yang
berlebihan sehingga putus asa dan timbul bahaya bunuh diri. Keinginan bunuh
diri sering dilakukan dengan sungguh-sungguh dan direncanakan secara matang.
Terkadang ia membunuh keluarganya lebih dulu dengan maksud hendak
membebaskan mereka dari penderitaan.
2) Penghambatan aktifitas: dapat dilihat dari roman muka dengan lipatan nasolabial
yang jelas, sudut mulut yang turun dan banyak lipatan di dahi dan di sudut mata.
Gerakan berkurang dan menjadi sangat lambat. Penderita menghindari pergaulan
dan teman-temannya . pada penderita wanita sering tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan rumah tangga pada waktunya. Ia kurang memeperhatikan dirinya
sendiri.
3) Gangguan proses berfikir: arus pikiran tidak lancar lagi seperti biasa. Kemampuan
untuk mengutarakan isi hati berkurang. Penderita tidak sanggup mengambil
keputusan, selain itu penderita menjadi cemas dan takut. Halusinasi jarang timbul
lebih sering ilusi.
4) Keluhan badaniah yang menyertai adalah: rasa lelah, perasaan tertekan pada
kepala dan dada, kedua tungkai berat sekali, sukar tidur, nafsu makan
berkurang,obstipasi, pada wanita haid terganggu dan pada pria terjadi impotensi.
c. Jenis sirkular
Pada jenis ini terdapat episode mania dan depresi berganti-ganti, diselingi oleh suatu
interval yang normal. Diagnosa dari interval iniharus kurang dari 12 bulan, bila lebih
maka didiagnosa sebagai jenis mania atau jenis depresi sendiri-sendiri.
RENTANG RESPON EMOSIONAL
4
Respon Adaptif
Respon
reaksi berduka
Emosional
tak terkomplikasi
Respon Maladaptif
supresi
penundaan
emosi
depresi/mania
reaksi berduka
Jika memandang ekspresi emosi dalam suatu rentang sehat sakit akan yampak beberapa
parameter yang relevan.
1. Respon emosional termasuk dipengaruhi oleh dan berperan aktif dalam dunia internal dan
2.
3.
4.
5.
6.
eksternal seseorang. Tersirat bahwa orang tersebut terbuka dan sadar akan perasaan
sendiri
Reaksi berduka takterkomplikasi terjadi sebagai respon terhadap kehilangan tersirat
bahwa seseorang sedang menghadapi suatu kehilangan yang nyata serta terbenam dalam
proses berdukanya .
Supresi Emosi mungkin tampak sebagai penyangkalan (denial) terhadap perasaan
sendiri,terlepas dari perasaan tersebut,atau internalisasi terhadap semua aspek dari dunia
afektif seseorang.
Penundaan reaksi berduka adalah ketiadaan yang persisten respon emosional terhadap
kehilangan.Ini dapat terjadi pada awal proses bergabung,dan menjadi nyata pada proses
berduka,atau keduanya.Penundaan dan penolakan proses berduka kadang terjadi
bertahun- adalah ketiadaan yang persisten respon emosonal terhadap kehilangan. Ini
dapat terjadi pada awal proses berkabung, dan menjadi nyata pada proses berduka, atau
keduanya. Penundaan dan penolakan proses berduka kadang terjadi bertahun- tahun.
Depresi atau melankolia adalah suatu kesedihan dan perasaan duka yang berkepanjangan
atau abnormal. Dapat digunakan untuk menunjukkan berbagai fenomena, seperti tanda,
gejala, sindrom, keadaan emosional,reaksi, penyakit atau intitas klinik.
Mania ditandai dengan alam perasaan yang meningkat, bersemangat, atau mudah
terganggu. Hipomania digunakan untuk menggambarkan sindrom klinis serupa, tetapi
tidak separah mania atau episode manik.
D. PSIKOFISIOLOGI
Skizofrenia
Genetika
Neurologis
Trauma
Biokimia Otak
Peningkatan
reseptor serotoni
Tingkat II (kakek,
nenek, paman,bibi,
keponakan)
Isolasi sosial
E. PSIKOPATOLOGI
Pengurangan ukuran
system limbie (daerah
amihdala, hipokampus,
girus hipokampus)
Defisit lobus di
garis depan
Gangguan gerakan
Resiko
mencederai diri
Penurunan pusat
kontrol emosi
Gangguan transfer
dan control
asosiasi, memori
bahasa, suara
Paramimi,
parathimi, emosi,
berlebih
Apatis
Resiko mencederai diri
sendiri dan orang lain
Menarik
Skizofrenia
Faktor eksternal
Keluarga
Konflik keluarga
budaya
Hum-bang anak
tidak optimal
Sosiokultural
Pernikahan lintas
Perbedaan adat
istiadat dan
kebiasaan
7
Lingkungan
Tuntutan hidup
Stressor ekonomi
Menarik diri
Konflik hubungan
Kebutuhan hidup
meningkat pendapat
tidak mencukupi
Stressor
Dikucilkan oleh
masyarakat
Pendapat tidak
dihargai
Isolasi sosial
Resiko perilaku
kekerasan
F. PENGKAJIAN
a. Alasan masuk
d. Faktor fisik
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Trauma
Ukur tanda- tanda vital: tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan.
Ukur tinggi dan berat badan.
Tanyakan pada klien/ keluarga apakah ada keluhan fisik yang dirasakan oleh klien
Faktor psikososial
Genogram yang menggambarkan hubungan klien dengan keluarga (2 generasi).
Konsep diri
Tanyakan tentang gambaran diri klien, identitas/ status klien, peran klien
dalam keluarga/ kelompok/ masyarakat, ideal diri/ harapan terhadap
dirinya, harga diri tentang bagaimana klien berhubungan dengan orang
lain.
Hubungan sosial
Tanyakan pada klien siapa orang yang berarti. Kelompok apa yang di ikuti
dalam masyarakat.
spiritual
Tanyakan tentang pandangan dan keyakinan klien dan bagaimana kegiatan
ibadahnya.
Status mental
Penampilan klien.
Pembicaraan yang dikemukakan klien bagaimana?
Aktivitas motorik klien seperti lesu, gelisah, agitasi, tremor, dll.
Alam perasaan seperti apakah klien sedih, putus asa, takut, khawatir, dll.
Afek klien yaitu datar, tumpul, labil, atau tidak sesuai.
Interaksi selama wawancara.
Persepsi klien.
Proses pikir.
Isi pikiran.
Waham.
Tingkat kesadaran.
Memori/ ingatan.
Kebutuhan persiapan pulang
Mekanisme koping
Masalah psikososial dan lingkungan
Pengetahuan
Aspek medis
9
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial berhubungan dengan ketidakberdayaan, dan keputusasaan terhadap
2.
3.
4.
5.
10
Diagnosa Keperawatan
No
1
Isolasi
sosial
ketidakberdayaan,
keputusasaan
Perencanaan
Tujuan & kriteria hasil
b/dTujuan jangka panjang:
Rasional
Tindakan keperawatan
Bina
hubungan
waktu
bersama
dilakukan
keperawatan
dalam
antara
Atur
untuk
asuhan
perawat
setiap
hari
untuk
rencana
waktu
berinteraksi
mengatur
dan
KH:
berinteraksi
dengan
untuk
yang
dapat
waktu
klien
mendemonstrasikan
untuk
untuk
hubungan
interaksi selanjutnya.
Struktur menolong
keinginan
percaya
dasar
kelancaran
waktu
Klien
saling
merupakan
dengan klien.
menyusun
percaya
saling Hubungan
mendorong
mereka
untuk
berinteraksi
dengan
klien,
percakapan
ditelepon,
beraktivitas
dan
mengunjunginya.
11
dalam komunitas.
Jaringan pendukung yang
kuat
menambah
kontak
social,
hubungan
Pasien
melakukan
klien
satu dengan
isolasi
orang lain
antara
membedakan
sosial
dan
dapat diterima.
Bantu
klien
menemukan
meningkatkan rasa
cara
kontak
yang
melakukan
sering
tapi
singkat.
yang berguna.
Kehadiran seseorang yang
dipercaya akan memberikan
rasa aman kepada klien.
12
Temani
klien
memperlihatkan
untuk
dukungan
13
Kejujuran
dan
rasa
membutuhkan menimbulkan
suatu
percaya.
hubungan
saling
Resiko
tinggi
kekerasan
terhadapTujuan Umum:
pada
diriKlien
tidak
membahayakan
Observasi
perilaku
secara
klien
(setiap
15
menit)
rendah
dilakukan
keperawatan
dalam
dengan
asuhan
Ansietas dipertahankan
pada
tingkat
dimana
klien
tidak
menjadi
memperlihatkan
lingkungan
stimulus
tingkat
Singkirkan
semua
alat-alat
tersebut
ketika
gelisah.
Latihan fisik adalah cara
yang aman dan efektif untuk
fisik
mengidentifikasi cara-cara
hal-hal
klien
menyalurkan
dapat
melakukan
untuk
untuk
menghilangkan ketegangan
perilaku
akan
benda
rasa
KH:
akan
klien
di sekitarnya.
ansietas
aman.
Tingkat
rendah.
waktu
agresif
Pertahankan
menurunkan
ansietas klien.
Jika paien belum
dapat
yang terpendam.
Untuk
meminimalkan
mobilisasi klien dan menjaga
keamanan klien dan perawat.
Keamanan klien merupakan
prioritas keperawatan.
Untuk
meminimalakan
pembatasan gerak (fiksasi)
tenang,
14
gunakan
alat-alat
mempengaruhi hasil.
jika diperlukan.
Klien
dapat Observasi ketat klien dalam
mengidentifikasi
aspek positif diri.
aspek-
Begitu
kegelisahan
pengobatan
pantau
15
dan perawat.
klien
Pencapaian
alternative
batasan
yang
paling
intervensi
Menarik
penyangkalan
diri
realita
dapat
melakukan
percaya
dapat
klien
dan
saling
merupakan
Memotivasi
klien
untuk
perasaan
interaksi selanjutnya.
Dengan mengetahui
yang
perawat
dirasakan
dapat
apa
klien,
membantu
koping
yang
untuk
hubungan
menemukan
percaya
dasar
kelancaran
yang dialami.
KH:
antara
mengungkapkan
berkomunikasi
mengungkapkan
saling Hubungan
hubungan
perawat.
Bina
tepat.
perasaan Klien
harus
dicoba
agar
terbiasa
membina
orang lain.
Bantu
klien
untuk Mengungkapkan
membangkitkan
diri pasien.
perasaan,
perasaan
dilakukan
keperawatan
dalam
asuhan Beri
waktu
umpan
balik
klien
besar
meningkatkan
mengaktualisasikan
dirinya pada orang lain.
Tanya
klien
untuk
mengklarifikasi
perilaku
membantu
dapat
tersebut.
Klarifikasi
kesalahpahaman
dan
yang
untuk
perilaku
menghindari
terhadap
merasakan
klien
untuk
melakukan
sertakan
dalam
saat luang.
Damping
klien
mengembangkan
untuk
perawatan
dukungan
pendampingan
saat
kembali ke masyarakat.
Memberikan pujian kepada Dengan adanya pujian klien
klien.
dapat
atau
terhadap
dirinya sendiri.
meningkatkan
motivasi
kebutuhanmempertahnkan
dan
dan
Berhias
kebersihan
terhadap
fisik
mungkin
keperawatan
asuhan
dalam
mampu
perawatan
responsive
kebutuhannya.
Kebutuhan
diri.
Setelah
tidak
klien
ditemukan
penambahan
kemampuan
klien
menemukan
untuk
kebutuhan emosional.
Agar
pasien
terbiasa
menyisir
rambut
tanpa
bantuan perawat.
Klien mungkin tidak dapat
mengingat semua langkah
18
atau cara-cara.
untuk
berpenampilan rapi.
melaksanakan
mungkin
tidak
Klien
atau
satu
bahkan
membuat
juga.
Ungkapkan secara langsung
keinginan
perawat
kepada
klien.
dan
mancampuri
latihan
akan
yang
lengkap.
Mungkin klien lebih lama
dalam
menyisir
memiliki
berpakaian
dan
karena
tidak
konsentrasi
dan
atau berpakaian.
Mencoba akan membuat
Jangan
membingungkan
klien frustasi dan membuat
klien dengan alas an mengapa
latihan
mustahil
untuk
hal
tersebut
harus
diselesaikan.
diselesaikan.
19
Izinkan
klien
menambah
waktu
untuk
untuk
bertambahn.
Jika pasien bersih, harum,
melengkapi latihan.
Klien
yang
tidak
bisa
mengalami kemajuan.
untuk mencoba.
Bantu klien saat
klien
yang adekuat.
Puji klien untuk aktivitas
yang lengkap dari kehidupan
sehari-hari untuk perawatan
diri di awal.
20
positif
meningkatkan kemungkinan
yang akan datang.
21
DAFTAR PUSTAKA
22