You are on page 1of 7

PROPOSAL SKRIPSI

SINTESIS KOMPOSIT PLASTIK HDPE-KITOSAN-Ag DAN


APLIKASINYA SEBAGAI BOTOL PLASTIK ANTIBAKTERI

Diusulkan oleh:

Agus Dwijayanti
NIM/3122903/TA/13601

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014

I.

PENDAHULUAN

I. 1 LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN


Botol plastik banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaannya
sebagai wadah untuk bahan makanan dan minuman yang akan di konsumsi oleh
manusia

menyebabkan kualitas dari botol plastik tersebut sangat diperhatikan

kebersihannya dari bakteri yang berada di lingkungan sekitarnya


Kitosan menarik perhatian karena sifat kombinasi yang unik, seperti
biokompatibel, biodegradable, membentuk kompleks dengan logam dan aktivitas
antibakterial. Sekarang ini, berbagai kompleks logam-kitosan telah dibuat untuk
meningkatkan aktivitas antimikroba, sebagai contoh kompleks kitosan-Ag+
HDPE biasanya berwarna pekat, tidak tembus pandang, dan dapat muncul
dengan berbagai warna walau biasanya berwarna putih. Tetapi bisa juga setengah
transparan, seperti pada cerek air. HDPE terasa lebih lunak dibandingkan PET, dan
cirinya tidak mudah penyok seperti pada botol air. HDPE dapat ditemukan pada cerek
susu, botol detergen, botol obat, botol oli mesin, botol shampoo, kemasan juice, botol
sabun cair, kemasan kopi dan botol sabun bayi.
HDPE (high density polyethylene). Botol plastik jenis HDPE memiliki sifat
bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan pada suhu tinggi. Merupakan
salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk
mencegah

reaksi

kimia

antara

kemasan

plastik

berbahan

HDPE

dengan

makanan&minuman; yang dikemasnya. Sama seperti PETE, HDPE juga disarankan


hanya untuk sekali pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksidanya
meningkat seiring waktu.

I. 2 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN


Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian kali ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat komposit plastik HDPE-Kitosan-Ag yang berfungsi sebagai botol
plastik antibakteri.
2. Mempelajari pengaruh komposit HDPE-Kitosan-Agter terhadap uji anti bakteri
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan kontribusi ilmiah dalam rangka meningkat kanpemanfaatan HDPE
dan kitosan dalam bidang industri.

2. Memberi kontribusi dalam bidang teknologi industri, khususnya menciptakan


alternative botol plastik antibakteri.
3. Memberikan manfaat baru aplikasi HDPE-Kitosan-Ag sebagai botol plastik
antibakteri
4. Mengurangi dampak pencemaran lingkungan dengan penggunaan botol plastik
antibakteri yang biodegradable

II.

TINJAUAN PUSTAKA. .
Susilowati, et.al (2012) melakukan pengembangan teknik sintesis nanokomposit
Ag/Kit/PVA koloidal. Sintesis dilakukan melalui tahap sintesis kitosan dari limbah
udang (melalui proses deproteinasi, demineralisasi, dikolorisasi dan deasetilasi) dan
sintesis silver nanopartikel koloidal dalam poliblend kitosan/PVA dengan metode
reduksi yang dimodifikasi sonikasi. Karakterisasi terhadap produk khitosan meliputi
kandungan air, kadar abu, derajat deasetilasi, berat molekul (Mw), viskositas, struktur
kimia (FTIR dan HNMR) sedangkan karakterisasi terhadap nanokomposit
Ag/Kit/PVA koloidal meliputi identifikasi suface plasmon resonance (SPR) dengan
spektroskopi UV-Vis, bentuk dan ukuran partikel logam dengan TEM dan uji aktivitas
antibakteri S. Aureus dan E.Coli isolat klinis dengan metode difusi.
Peneliitian mengenai komposit PVA-kitosan-Ag juga dilakukan oleh Zhao et,al
(2012). Modifikai Ag dilakukan menjadi AgNPs. AgNPs mengandung nanofibers
memiliki potensi sebagai biomaterial antibakteri. Studi-studi pada penggabungan
AgNPs ke nanofibers electrospun telah dilakukan dengan menambahkan Ag nitrat
(AgNO3) ke dalam larutan electrospun . AgNPs yang mudah dibentuk dalam PVA /
campuran larutan CM - kitosan sebelum electrospinning disintesis dengan
menggunalkan pelarut HCOOH. AgNPs / PVA / CM - chitosan nanofibers yang
dihasilkan menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri. Sehingga akan diteliti
apakah dapat digunakan sebagai plastik yang antibakteri yang nantinnya dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari guna mengurangi dampak penyebaran bakteri
yang merugikan bagi kesehatan.

III.

LANDASAN TEORI, HIPOTESIS, RANCANGAN PENELITIAN


III. 1 Landasan Teori

Struktur HDPE
HDPE adalah material termoplastik yang terdiri dari atom karbon dan atom
hidrogen yang membentuk produk dengan berat molekul yang tinggi dan terhadap
berbagai bahan kimia, sehingga cocok untuk digunakan dalam menyalurkan buangan
tambang ditambah kondisi air laut dengan kadar klorida yang sangat tinggi.
Penggunaan polimer sebagai pipa telah dimulai pada tahun 1955 di industri gas
(Zhang. 2005).
Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang
dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di
bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, galon air
minum, dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk
digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik
berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. HDPE memiliki sifat
bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Sama
seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena
pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu (Heldi, 2008).
Kitosan merupakan biopolymer yang dapat diperoleh dari deasetilasi kitin
pada hewan vertebrata laut, darat dan jamur dari genus Mucor.Phycomyces dan
Saccaromyces. Kitin dan kitosan banyak digunakan dalam berbagai bidang karena
polimer mempunyai sifat kesesuaian secarahayati (biocompatible), terurai secara
hayati (biodegradable), tidak beracun (non-toxicity), dan adsorpsi (Kumar,
2000).Pemanfaatan kitosan didukung oleh keberadaan gugus aktif amina (NH2),
gugus aktif hidroksi primer, dan gugus aktif hidroksi (-OH) sekunder yang berturutturut berada pada atom C2, C6, dan C3 (Shahidiet al., 1999)

Strukturkimia : (a) kitindan (b) kitosan


Green Plastic atau Green Polymer merupakan polimer yang dapat terdegradasi
secara alami. Salah satu polimer alami yang dapat berfungsi sebagai green plastic
adalah kitosan. Kitosan yang merupakan biopolimer polisakarida yang diturunkan
dari senyawa kitin menunjukkan sifat yang unik, yaitu polikationik, kelat, dan
pembentukan film berhubungan dengan keberadaan gugus fungsional aktif dari amina
dan hidroksi (Wei,2009) Kitosan juga menunjukkan aktivitas biologis yang menarik,
termasuk aktifitas antibakteri. Telah diketahui bahwa kitosan sendiri mempunyai
aktifitas antibakteri terkait dengan sifat kationik yang menyebabkan efek distrupsi
membran. Akhir-akhir ini berbagai kompleks logam-kitosan telah disiapkan untuk
meningkatkan aktivitas antibakteri seperti ion logam Ag+, Cu2+, Zn2+, Mn2+, atau
Fe2+ (Du,2008)

III. 2 Hipotesis
Hipotesis 1: HDPE-Kitosan-Ag dapat digunakan sebagai bahan botol plastik
antibakteri.
Hipotesis 2: Penambahan ion Ag ke dalam HDPE-Kitosan akan meningkatkan
aktivitas antibakteri.

III. 3 Rancangan Penelitian


Hipotesis 1 dapat dibuktikan dengan melakukan sintesis komposit HDPEKitosan-Ag. Untuk membuktikan sifat antibakteri dari dapat dibuktikan dengan
melakukan uji antibakteri dengan cara menambahkan komposit HDPE-Kitosan-Ag
dengan bakteri gram positif dan garam negatif untuk melihat seberapa besar bakteri
yang berkurang.
Hipotesis 2 dapat dibuktikan dengan cara membandingkan hasil uji
antibakteri dari komposit HDPE-Kitosan dengan penambahan logam Ag ke dalam
komposit serta variasi logam Ag di dalam komposit.

IV.

METODE PENELITIAN
IV. 1 Bahan yang digunakan
Larutan Kitosan 1%,

Larutan HDPE 1%, Larutan Ag 0,1 M,

Petri Disk,

Aquades, Asam Asetat 2%, NaOH 2M, Bakteri Uji.


IV. 2 Alat yang digunakan
Gelas Beaker, Pipet Ukur, Pump Pipet, Gelas Arloji, Timbangan Digital, Stirrer,
Oven.
IV. 3 Prosedur Kerja
IV.3.1 Sintesis plastik komposit PVA-kitosan-Ag
Larutan kitosan 1% dibuat dengan melarutkan 0.2 gram kitosan di dalam
larutan 20 mL asam asetat 2% hingga menjadi gel dan setelah menjadi gel
ditambahkan larutan Ag+ 0,1 M dengan variasi volume ke dalamnya. Larutan
tersebut dihomogenisasikan dengan cara distrirer selama 12 jam, kemudian
dicampurkan dengan Larutan 2 mL. Setelah hybrid antara HDPE dan kitosanAg terbentuk, larutan hybrid tersebut dicetak pada petri disk dengan diameter
20 cm. Larutan hybrid dikeringkan dengan pengovenan pada suhu 60oC selama
6 jam. Kemudian lapisan plastic tipis yang terbentuk dilepaskan dari cetakan
petri disk dengan merendamnya menggunakan larutan NaOH 2M.
IV.3.2 Uji kekuatan komposit plastik PVA-Kitosan-Ag
Kualitas kekuatan komposit plastik PVA-kitosan-Ag diuji menggunakan
Material Testing Machine, dimana komposit plastik ini dikenai beban tertentu
sampai sifat dari plastisitas dari komposit tersebut terlampaui. Dari uji ini
dapat diketahui beban maksimal dari komposit plastik PVA-kitosan-Ag,
dimana informasi ini sangat dibutuhkan pada aplikasinya sebagai green
plastic.

V.

DAFTAR PUSTAKA

Du Wen Li, et al, 2008,Antibacterial activity of chitosan tripolyphosphate nanoparticles


loaded with various metal ions, Carbohydrate Polymers, 75, 385389.

Kumar, M. N. V. R, 2000, A Review of Chitin and Chitosan, React Funct Polym, 46, 1-27.
Shahidi, F., Janak Kamil Vidana Arachchi, J. K. F., and Jeon, Y. J., 1999, FoodApplications of
Chitin and Chitosans, Trends Food Sci.Tech.,10, 37-51.
Wei Dongwei et al., 2009, The synthesis of chitosan-based silver nanoparticles and their
antibacterial activity, Carbohydrate Research, 344, 23752382
Zhang. J., 2005, Experimental Study of Stress Cracking in High Density Polyethylene Pipes.
PhD Thesis, Drexel University.

You might also like