Professional Documents
Culture Documents
MATERIALITAS
Materialitas adalah pertimbangan utama dalam menentukan ketepatan laporan audit yang
harus dikeluarkan. Materialitas didefinisikan sebagai besarnya penghapusan atau salah saji
informasi keuangan yang memperhitungkan situasinya, menyebabkan pertimbangan
seseorang yang bijaksana yang mengendalkan informasi tersebut mungkin akan berubah atau
terpengaruh oeh penghapusan atau salah saji tersebut.
Karena bertanggung jawab menentukan apakah laporan keuangan salah saji secara material
dan auditormenemukan salah saji yang material, auditor harus menyampaikannya kepada
klien, sehingga bisa dilakukan tindakan koreksi. Jika klien menolak untuk melakukan
koreksi, auditor harus mengeluarkan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat
tidak wajar, tergantung pada seberapa material salah saji tersebut. Agar dapat melakukan
penentuan semacam itu, auditor bergantung padapengetahuan yang mendalam mengenai
penerapan konsep materialitas. Langkah-langkah dalam menerapkan materialitasadalah
sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
5)
(Langkah 1 dan 2 adalah merencanakan luas pengujian, Langkah 3,4 dan 5 adalah mengevaluasi hasil-hasil)
Atau terlalu kecil. Dibawah ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pertimbangan
pendahuluan auditor tentang materialitas untuk seperangkat laporan keuangan tertentu:
Materialitas adalah konsep yang bersifat relatif ketimbang absolut: Salah saji dalam
jumlah tertentu mungkin saja material bagi perusahaan kecil, tetapi dapat saja tidak
material bagi perusahaan besar.
Dasar yang diperlukan untuk mengevaluasi materialitas: Materialitas bersifat relatif,
diperlukan dasar untuk menentukan apakah salah saji itu material. Laba bersih
sebelum pajak seringkali menjadi dasar utama untuk menentukan berapa jumlah yang
material bagi yang berorientasi laba. Beberapa perusahan menggunakan dasar utama
yang berbeda karena laba bersih sering kali berfluktuasi cukup besar dari satu tahun
ketahun lainnya,sehingga tidak memberikan dasar yang stabil, atau bila entitas itu
adalah organisasi nirlaba. Dasar utaa lainnya meliputi penjualan bersih,laba kotor,
serta total aktiva atau aktiva bersih.Setelah menetapkan dasar utama, auditor juga
harus memutuskan apakah salah saji it dapat mempengaruhi secara material kelayakan
dasar-dasar lainnyaseperti aktiva lancar,total aktiva,kewajiban lancar, dan ekuitas
pemilik.
Faktor-faktor kualitatif yang juga mempengaruhi materialitas: Jenis salah saji
tertentumungkin lebih penting bag para pemakai dibandingkan salah saji
lainnya,sekalipun nilai dolarnya sama.
RISIKO
Audito mengaku ketidakpastian yang melekat tentang ketetapan bukti, ketidakpastian tentang
keefektifan pengendalian internal klien, serta ketidakpastian tentang apakah laporan
keuangan telah disajikan secara wajar ketika audit selesai dilakukan. Auditor yang efektif
akan mengakui bahwa memang ada risiko dan akan menangani risiko tersebut dengan cara
yang tepat. Sebagian besar risiko telah dihadapi auditor sulit diukur serta membutuhkan
pertimbangan yang cermat sebelum auditor dapat merespon dengan tepat. Merespon risikorisiko ini dengan baik sangat menentukan dalam mencapai audit yang bermutu tinggi.
Jenis-Jenis Risiko
Risiko deteksi yang direncanakan (planned detection risk) adalah risiko bahwa bukti
audit untuk suatu segmen akan gagal mendeteksi salah saji yag melebihi salah saji
yang dapat ditoleransi. Resiko deteksi yang direncanakan menentukan jumlah bukti
substantif yang direncanakan akan dikumpulkan auditor, yang besarnya berlawanan
dengan risiko deteksi yang direncakan. Jika risiko deteksi yang direncanakan
Kemungkinan bahwa klien akan mengalami kesulitan keuangan setelah laporan audit
dikeluarkan
Evaluasi auditor atas integritas manajemen
Untuk menilai risiko audit yang dapat diterima, pertama auditor harus menilai setiap faktor
yang mempengaruhi risiko audit yang dapat diterima. Mengilustrasikan metode yang
digunakan para auditor untuk menilai masing-masing dari ketiga faktor yang telah dibahas,
setelah itu akan mudah untuk mengamati bahwa penilaian atas setiap faktor bersifat sangat
subjektif, yang berarti penilaian risiko audit yang dapat diterima secara keseluruhan juga
sangat subjektif. Evaluasi yang lazim atas risiko audit yang dapat diterima adalah tinggi,
sedang, atau rendah dimana penilaian resiko audit yang dapat diterima yang rendah berarti
klien tersebut riskan dan mebutuhkan bukti yang lebih ekstensif, penugasan personil yang
lebih berpengalaman,dan/atau review yang lebih ekstensif atas dokumentasi audit. Selama
penugasan berlangsung, auditor memperoleh informasi tambahan tentang klien, sehingga
risiko audit yang dapat diterima dapat dimodifikasi.
Sifat Bisnis Klien risiko inheren untuk akun-akun tertentu dipengaruhi oleh sifat bisnis klien.