Professional Documents
Culture Documents
ANALISA STRUKTUR 2
Dosen : Heru
Oleh :
Ryan Agustian Rahmatulloh
22-2011-024
Analisis struktur
Analisis struktur merupakan ilmu untuk menentukan efek dari beban
pada struktur fisik dan komponennya. Adapun cabang pemakaiannya meliputi
analisis
menggabungkan
teknik untuk
bidang mekanika
tanah,
teknik, teknik
dll.
Analisis
struktur
reaksi
1. Sejarah
Sejarah analisis struktur lahir dari ilmu mekanika yang merupakan cabang
dari fisika. Tulisan tertua yang berisi ilmu ini dibuat olehArchimedes (287-212
SM) yang membahas prinsip pengungkit dan prinsip kemampuan mengapung.
Kemajuan yang besar diawali oleh hukum kombinasi vektor gaya oleh Stevinus
(1548-1620), yang juga merumuskan sebagian besar dari prinsip-prinsip statika.
Penyelidikan tentang lentur pertama kali dilakukan Galileo Galilei (1564-1642)
namun baru dipecahkan dengan baik oelh Auguste Coloumb (1736-1806). Robert
Hooke (1635 - 1703) menemukan kelakuan material yang dikenal dengan hukum
Hooke sebagai dasar dari ilmu elastisitas. Metode kerja maya dikembangkan
awalnya
oleh
Leibnitz
untuk
menyelesaikan
masalah
mekanika
biasa.
dalam
menekankan
berbagai
kasus.
persamaan
analitik,
Berbeda
dengan
Christian
ilmuwan
Otto
Mohr
lain
yang
(18351918)
tegangan),
dan
diagram
Williot-Mohr
(untuk
menentukan
perpindahan truss). Tokoh lain yang terlibat dalam perkembangan ilmu analisis
struktur awal diantaranya, Marotte, D'Alembert, Euler (teori balok dan tekuk),
Navier, Bernoulli (teori balok), Maxwell (Prinsip Maxwell), Betti (hukum Betti), St.
Venant (torsi), Rayleigh, dan Castigliano (teori defleksi). Teori balok EulerBernoulli
dibuktikan
kebenarannya
dengan
diselesaikannya
pembangunan Menara Eiffel di Paris. Sebelumnya teori itu hanya dibahas oleh
para ilmuwan semata.
Pada abad modern, perkembangan besar ilmu bahan dilakukan oleh
ilmuwan Rusia-AS Stephen
P.
Timoshenko.
Maha
karyanya Strength
of
Material merupakan buku wajib mahasiswa teknik sipil hampir diseluruh dunia.
Penemuan penting lain adalah metode distribusi momen oleh Hardy Cross pada
tahun 1930 dalam tulisannya di jurnal ASCE. Kontribusi lain Cross adalah metode
analogi kolom. Namun metode klasik yang mulai digantikan seiring dengan
berkembangnya
kemampuan
dan
kecepatan
komputer.
Maka
dari
itu
dalam
menganalisis
gedung Opera
Sydney oleh
firma
konsultan
2. Elemen struktur
Sebuah sistem struktur merupakan gabungan antara elemen struktur
dengan bahannya. Sangat penting bagi insinyur untuk mengklasifikasi struktur
baik bentuk maupun fungsi dengan mengenali berbagai elemen yang menyusun
struktur tersebut. Elemen struktur diantaranya :
Lentur balok
Sebuah
balok
langsing
yang
diberi
perletakan
sederhana
akan
Dimana :
c. Pelat
Plat adalah struktur palanar kaku yang secara khas terbuat dari material
monolit yang tingginya yang kecil dibandingkan dengan dimensi lainnya.
Umumnya dapat dikatakan bahwa pelat yang terbuat dari material homogen
mempunyai sifat yang sama pada segala arah.
d. Membran
Membran adalah suatu struktur permukaan fleksibel tipis memikul beban
terutama melalui proses tegangan tarik. Struktur membran cenderung dapat
menyesuaikan diri dengan cara struktur dibebani. Selain itu struktur ini
sangat peka terhadap efek aerodinamika dari angin. Efek ini dapat
menyebabkan
fluttering
(getaran).
Penstabilan
bisa
dilakukan
dengan
e. Cangkang
Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis
serta mempunyai permukaan yang lengkung. Beban-beban yang bekerja
pada permukaan cangkang diteruskan ke tanah dengan menimbulkan
tegangan geser, tarik, dan tekan pada arah dalam bidang (in-plane)
permukaan tersebut.
3. Tipe struktur
Kombinasi elemen struktur dan material yang menyusunnya disebut
sebagai suatu sistem struktur. Setiap sistem dibangun dari satu atau lebih
dari keempat tipe dasar struktur.
Gedung John Hancock Center, merupakan gabungan struktur kerangka kotak (tube)
sebagai penahan beban gravitasi dan truss-x sebagai pengaku lateral.
a. Truss
Truss terdiri dari ikatan elemen balok tegangan tarik dan elemen kolom
pendek dan biasanya berbentuk segitiga. Truss bidang disusun dari elemenelemen yang berada pada bidang yang sama (2 matra) dan seringkali
digunakan untuk jembatan-jembatan, penopang atap. Sebaliknya, truss
ruang memiliki elemen-elemen yang dapat mengembang ke dalam tiga
matra dan cocok untuk derek dan menara. Kemampuan bentangnya mulai
dari 10 m hingga 125 m. Untuk kasus jembatan di Indonesia, kemampuan
bentang truss tipe Warren bisa mencapai 60 m dibandingkan dengan
jembatan balok prategang sederhana yang hanya mampu membentang
sepanjang 30 m.
b. Kabel
Dua bentuk lain dari struktur yang digunakan untuk bentang panjang
adalah kabel dan bangunan berpola lengkungan. Kabel biasanya fleksibel dan
menyangga beban-bebannya dalam tegangan tarik. Tidak seperti tegangan
tarik yang mengikat, beban luar (eksternal) tidak dipakai sepanjang sumbu
kabel, dan akibatnya kabel mengalami bentuk kelengkungan tertentu.
Kabel umumnya digunakan untuk tujuan seperti menopang gelagar
jembatan dan atap bangunan. Bila digunakan untuk tujuan ini, kabel memiliki
suatu keuntungan dibandingkan balok dan truss khususnya untuk bentang
melebihi 50 meter. Karena mereka berlaku sebagai tegangan tarik, kabel-
kabel tidak akan menjadi stabil dan runtuh secara mendadak seperti yang
biasa terjadi pada balok atau truss. Dalam aspek biaya, truss akan
membutuhkan biaya tambahan dalam konstruksinya dan terjadi peningkatan
ketinggian akibat bentang yang meningkat. Penggunaan kabel-kabel pada sisi
lain dibatasi hanya oleh berat dan metode-metode penggantungan.
c. Lengkungan
Lengkungan atau busur (Arch) mencapai kekuatannya dalam tegangan
mampat,
karena
ia
memiliki
suatu
bentuk
kurva
yang
berlawanan
d. Kerangka
Kerangka-kerangka (Frames) sering digunakan dalam bangunan yang
tersusun dari balok dan kolom yang hubungan berupa sambungan pin (sendi)
ataupun sambungan kaku. Pembebanan pada suatu kerangka menyebabkan
pembengkokan anggota bagian dan akibat dari hubungan sambungan kaku,
struktur ini umumnya menjadi struktur tak tentu dari sudut pandang analisis.
Kekuatan dari suatu kerangka diturunkan dari interaksi momen antara balok
dan kolom pada sambungan kaku, dan hasilnya keuntungan ekonomis dari
penggunaan suatu kerangka bergantung pada peningkatan efesiensi dalam
menggunakan ukuran balok yang lebih kecil terhadap peningkatan ukuran
kolom dari aksi balok-kolom yang disebabkan pembengkokan pada
sambungan-sambungan.
Struktur bidang permukaan bisa juga dibuat dari bahan kaku seperti beton
pratekan atau ferro-semen. Sebagaimana mereka bisa dibentuk sebagai pelat
lipatan, silinder, atau parabola hiperbolik dan disebut pelat tipis atau
cangkang. Struktur ini bekerja menyerupai kabel atau lengkungan karena
mereka pada pokoknya menopang beban-beban dalam bentung tegangan
tarik atau mampatan (tekanan) dengan pembengkokan yang sangat kecil.
Struktur ini rumit dianalisis kecuali dengan bantuan komputer dengan
metode elemen hingga.
4. Beban
Jembatan tipe Warren Truss di Leupung, Aceh. Disini beban mati adalah berat
rangka baja dan perkerasan jalan. Sedang beban hidupnya adalah beban
kendaraan, angin, dan gempa.
balok,
balok
penopang
(girder),
pelat
lantai,
dinding,
jendela, plumbing, alat listrik, dan lain sebagainya. Kedua adalah Beban
hidup, yang mana beban yang bergerak atau bervariasi dalam ukuran
maupun lokasi. Contohnya adalah beban kendaraan pada jembatan, beban
pengunjung pada gedung, beban hujan, beban salju, beban ledakan, beban
gempa, dan beban alami lainnya.
a. Beban angin
permukaannya.
Pembebanan
angin
bisa
ditinjau
dari
b. Beban gempa
Gempa bumi menghasilkan pembebanan pada suatu struktur melalui
interaksi gerakan tanah dan karakteristik respon struktur. Pembebanan ini
merupakan hasil dari distorsi struktur yang disebabkan oleh gerakan tanah
dan
kekakuan
struktur.
dan tipe
5. Stabilitas struktur
Pada struktur stabil, deformasi yang diakibatkan beban pada umumnya
kecil dan gaya dakhil (internal) yang timbul dalam struktur mempunyai
kecenderugan mengembalikan bentuk semula apabila bebannya dihilangkan.
Pada struktur tidak stabil, deformasi yang diakibatkan oleh beban pada
umumnya mempunyai kecenderungan untuk terus bertambah selama
struktur dibebani. Struktur yang tidak stabil mudah mengalami keruntuhan
secara menyeluruh dan seketika begitu dibebani. Sebagai contoh, bayangkan
tiga buah balok disusun membentuk rangka segiempat. Berikan gaya
horizontal diujung rangka atas balok tersebut. Maka lama kelamaan rangka
itu
roboh.
Salah
satu
cara
untuk
membuatnya
lebih
stabil
disebutkan
tadi,
ketidakstabilitas
struktur
bisa
diakibatkan
juga
oleh
6. Metode analisis
sifat
bahan.
Hasil
dari
analisis
biasanya
berupa
reaksi
beban
prinsip mekanika
untuk
menganalisis.
klasik tetap
diterapkan
Bagaimanapun
terkadang
seperti
mengecek
untuk
Metode Cross
Metode Takabeya
Metode Southwell
Metode energi
Analisis pelat :
Teori Khirchoff-Love
Teori Mindlin-Reissner
Teori ReissnerStein
Metode Cremona
Analisis grafis pada analisis plastis (bukan elastis) kerangka atau balok.
(Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_struktur)