You are on page 1of 80

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software

http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

EKONOMI MONETER

Disusun oleh:
Yusmar Ardhi Hiadayat

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL

2011
1

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

BAB I PENDAHULUAN

Sub kompetensi yang diraih:


1. Mahasiswa dapat menjelaskan peranan, fungsi, jenis uang, jumlah uang beredar
dan perkembangan uang.

1.1 Ruang Lingkup


Ekonomi moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari
tentang sifat fungsi serta pengaruh uang terhadap perekonomian.
Mengapa Mempelajari Ekonomi Moneter ?
a.

Menganalisis penciptaan uang, tingkat bunga, pasar uang, sistem dan


kebijaksanaan moneter, dan pembayaran internasional.

b.

Menganalisis fenomena moneter yang berkaitan dengan kebijaksanaan moneter


(Nophirin, 2000).

c.

Mengaplikasikan dan menyesuaikan kondisi moneter sebagai pertimbangan


dalam aspek manajemen dan bisnis internasional.

Hal yang akan dibahas pertama mengenai uang sebagai alat pembayaran fungsi, jenis
uang, jumlah uang beredar dan perkembangan uang. Bahasan secara lengkap sebagai
berikut.

1.2 Peranan dan Fungsi Uang


Definisi Uang
Uang didefiniskan sebagai segala sesuatu yang dapat diterima secara umum
dalam pembayaran untuk barang dan jasa atau pembayaran hutang (Mishkin, 2007).
Uang juga didefinisikan sebagai banda atau segala sesuatu yang secara umum dapat
diterima masyarakat sebagai alat tukar menukar dan pembayaran utang piutang
(Hasibuan, 2005). Uang dikaitkan dengan perubahan dalam variabel ekonomi yang
mempengaruhi semua kegiatan dan penting untuk menyehatkan perekonomian.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Uang dan Siklus Bisnis. Produksi output meningkat, masyarakat mudah


mendapatkan pekerjaan dan pendapatan meningkat sehingga jumlah uang beredar
bertambah. Produksi menurun, masyarakat akan kesulitan mendapatkan pekerjaan
dan pendapatan menurun, jumlah uang menurun.
Uang dan Inflasi. Jumlah uang yang beredar meningkat berlebihan (pada kondisi
: penciptaan uang baru, peningkatan ekspor dan penurunan tingkat suku bunga) akan
menyebabkan inflasi.
Uang dan Tingkat Bunga. Tingkat Bunga Bank berpengaruh negatif terhadap
Jumlah Uang Beredar. Jika suku bunga tinggi maka JUB akan rendah, sebaliknya jika
suku bunga rendah maka JUB akan meningkat. Karena uang dapat mempengaruhi
perekonomian, maka Pemerintah dan Pembuat Kebijakan harus berhati-hati
menerapkan kebijakan moneter (Mishkin, 2007).
Fungsi uang dapat dijelaskan sebagai berikut (Nophirin, 2000 dan Mishkin,
2007) :
a. Alat Pertukaran. Uang dapat menjembatani dan menghilangkan keharusan
adanya kesamaan keinginan pertukaran antara pembeli dan penjual. Proses jual
beli, barang ditukar dengan uang dan dengan uang dapat membeli atau
menukarkan dengan barang lain.
b. Satuan Penghitung. Nilai suatu barang dapat diukur dan dibandingkan dengan
uang. Seseorang dapat mengukur dan membandingkan nilai tanah, emas, rumah,
dan mobil dengan uang.
c. Penyimpan Nilai Kekayaan. Kekayaan seseorang dapat berupa uang dan barang.
Seseorang dapat menyimpan kekayaannya dalam bentuk uang likuid.

1.3 Jenis Uang


Uang dibedakan menjadi tiga jenis yaitu uang kartal, giral dan kuasi.
a. Uang Kartal.
Uang kartal merupakan alat penukar yang sah, legal, dan berlaku mutlak di
negara bersangkutan. Berlaku mutlak artinya pembayaran dengan uang kartal
harus diterima. Jika ditolak dapat dikenakan sanksi hukum yang berlaku.
3

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Menurut UU No. 23 Tahun 1999, Bank Indonesia mempunyai otoritas tunggal


untuk mencetak dan mengedarkan uang kartal. Ciri-cirinya yaitu :
Dikeluarkan oleh Bank Sentral.
Dijamin dengan emas atau valuta asing yang disimpan di bank sentral.
Bertuliskan nama bank sentral negara yang bersangkutan.
Ditandatangani oleh gubernur bank sentral.

Uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia berupa uang logam dan uang kertas.
Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak karena emas dan perak
memenuhi syarat-syarat uang yang efisien. Karena harga emas dan perak yang
cenderung tinggi dan stabil, uang logam tidak lagi berbahan emas dan perak.
Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu
dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun
1999, Uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan
kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).
Nilai Uang Kartal
Uang logam dan kertas memiliki nilai yaitu :
1. Nilai Nominal yaitu nilai angka dan huruf satuan uang yang tertera di setiap
uang pecahan.
2. Nilai Intrinsik adalah nilai atau harga bahan baku pembuatan uang kartal
tersebut. Token money, jika nilai intrinsik uang lebih kecil dari nilai
nominalnya. Full bodied money, jika nilai intrinsik uang lebih besar atau sama
dengan nilai nominalnya.
3. Nilai Tukar adalah jumlah barang atau jasa yang dapat ditukar atau dibeli
dengan nilai satuan pecahan uang. Nilai tukar sering tidak stabil karena
terjadinya inflasi.
b. Uang Giral
Uang giral merupakan simpanan di Bank Umum yang dapat diambil setiap
saat dan dapat dipindahkan kepada orang lain untuk melakukan pembayaran.
Fungsi uang giral adalah untuk menarik dan atau pemindahbukuan tabungan dari

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

rekening giro nasabah dan alat lalu lintas pembayaran modern. Bentuk uang giral
antara lain cek, giro, promes, payment order (wesel), draft L/C, dan bank garansi.
Uang giral memiliki keunggulan praktis sebagai alat pembayaran karena mudah
dipindahtangankan, tidak diperlukan uang kembali, dan jika hilang dapat dilacak
sehingga orang yang menemukan tidak bisa menguangkan.
c. Uang Kuasi
Uang kuasi adalah surat-surat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat
pembayaran. Uang kuasi ini terdiri atas deposito berjangka dan tabungan serta
rekening valuta asing milik swasta domestik (Nophirin,2000).

1.4 Jumlah Uang Beredar


Definisi uang beredar adalah kewajiban sistem moneter (otoritas moneter, bank
umum dan BPR) kepada sektor swasta yang meliputi uang kartal, uang giral, uang
kuasi dan surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan dengan sisa jangka waktu
sampai dengan satu tahun (BI, 2007).
Uang Primer (M0), adalah kewajiban Otoritas Moneter (Bank Indonesia) kepada
bank umum dalam bentuk kas bank (cash in vault-CIV) dan giro pada Bank
Indonesia, serta kewajiban Bank Indonesia kepada pihak ketiga bukan bank dalam
bentuk uang kartal di luar bank umum (currency outside bank-COB) dan giro sektor
swasta pada Bank Indonesia.
Uang Beredar (M1 dan M2), adalah kewajiban Sistem Moneter (Bank Indonesia
dan Bank Umum) kepada pihak ketiga bukan bank dalam bentuk uang kartal di luar
bank umum (COB), giro (D), dan uang kuasi berupa tabungan (S) dan simpanan
berjangka (T).
M1 = COB + D
M2 = M1 + S + T
Uang beredar dalam arti sempit (M1) terdiri uang kartal di luar sistem moneter
(masyarakat, swasta, dan pemerintah) ditambah uang giral . Adapun uang beredar
dalam arti luas (M2) terdiri atas penjumlahan M1 ditambah uang kuasi dan surat

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

berharga selain saham yang dapat diperjualbelikan dengan sisa jangka waktu sampai
dengan satu tahun (BI, 2007)

1.5 Standar Moneter


Bank Sentral mengeluarkan uang maka memerlukan dasar nilai berdasarkan
komoditas emas atau perak. Emas dan perak digunakan karena memiliki nilai
yang stabil. Ketika bank Sentral mengeluarkan nominal mata uang baru, Bank
Sentral harus memiliki simpanan emas dan perak sebagai dasar nilai mata uang
dikeluarkan. Standar moneter terdiri atas 4 jenis sebagai berikut :
a. Standar Kembar (Bimetallism) adalah sistem moneter suatu negara yang
menggunakan emas dan perak sebagai dasar nilai mata uang, bebas
memperjualbelikan emas dan perak dengan harga yang pasti, mengizinkan
untuk mengimpor dan mengekspor emas dan perak tanpa batas.
b. Standar Emas adalah suatu sistem moneter dimana negara mendasarkan nilai
mata uang berdasarkan nilai seberat emas tertentu. Masyarakat dapat
memperjualbelikan emas dengan harga yang pasti.
c. Standar Perak adalah suatu sistem moneter diaman negara mendasarkan
nialai mata uang berdasarkan nilai perak.
d. Standar Barang (Commodity Standard Full Bodied Money) adalah sistem
moneter yang terdiri dari standar emas, standar perak, dan standar logam
kembar.

1.6 Evolusi dan Sistem Pembayaran


Instrumen pembayaran merupakan media yang digunakan dalam pembayaran.
Instrumen pembayaran saat ini dapat diklasifikasikan atas tunai dan non-tunai.
Instrumen pembayaran tunai adalah uang kartal yang terdiri dari uang kertas dan uang
logam. Instrumen pembayaran non-tunai, dapat dibagi dalam media media kertas atau
lazim disebut paper-based dan card-based instrument.
Instrument seperti, cek, bilyet giro, dan wesel merupakan contoh paper based,
sedangakan kartu kredit dan kartu debet termasuk card based instrument. Dengan

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

semakin berkembangnya teknologi, saat ini mulai dikembangkan pula berbagai alat
pembayaran yang menggunakan teknologi micro-chips yang dikenal dengan
electronic money.
1. Uang Kertas dan Logam.
Uang kartal ini dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan merupakan alat
pembayaran sah digunakan di Indonesia. Uang kartal terdiri atas uang kertas
dan uang logam. Uang kartal seringkali digunakan untuk traksaksi pembayaran.
Uang memiliki nilai nominal dan nilai riil. Nilai nominal uang tercantum di
uang mulai dari pecahan Rp. 100, Rp. 200, Rp. 500, Rp. 1.000, Rp. 2.000, Rp.
5.000, Rp. 10.000, Rp. 20.000, Rp. 50.000, Rp. 100.000. Nilai riil uang adalah
nilai uang ditukarkan dengan sejumlah unit barang dan jasa.
GAMBAR UANG RUPIAH
Bahan Kertas

Pecahan Rp.1000 Kertas

Pecahan Rp.2000 Kertas

Pecahan Rp.5000 Kertas

Pecahan Rp.10.000 Kertas

Pecahan Rp.10.000 Kertas


upgrade

Pecahan Rp.20.000 Kertas

Pecahan Rp.20.000
Kertas(Desain Baru)

Pecahan Rp.50.000 Kertas

Pecahan Rp.50.000
Kertas(Desain Baru)

Pecahan Rp.100.000
Kertas

Pecahan Rp.100.000
Kertas(Desain Baru)

Bahan Logam

Pecahan Rp.1 Koin

Pecahan Rp.50 Koin

Pecahan Rp.100 Koin

Pecahan Rp.200 Koin

Pecahan Rp.500 Koin

Pecahan Rp.500 Koin

Sumber : Bank Indonesia, 2011.


7

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

2.

Cek
Cek adalah surat yang berisi perintah tidak bersyarat oleh penerbit kepada bank
yang memelihara rekening giro penerbit untuk membayarkan suatu jumlah uang
tertentu kepada pemegang atau pembawa.

3.

Giro
Giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening
giro nasabah (bank tertarik) untuk memindahbukukan sejumlah uang dari
rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya
pada bank yang sama atau bank lain.

4.

Kartu Kredit
Kartu Kredit (credit card) adalah alat pembayaran yang pembayarannya
dilakukan kemudian. Bank penerbit kartu memberikan kredit kepada nasabah
pemegang kartu kredit dengan batas waktu dan tambahan bunga yang telah
disepakati antara bank dan nasabah.

5.

Kartu Debet
Transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu debet akan mengurangi
langsung saldo rekening pemegang kartu yang ada di bank. Tetapi tidak ada
fasilitas kredit yang diberikan oleh penerbit kepada pemegang kartu. Mekanisme
pembayaran dengan kartu debit juga memerlukan proses otorisasi serta ditambah
dengan penggunaan PIN (Personal Identification Number) oleh pemegang kartu.

6.

E-Money
E-Money menurut Bank for International Settlement adalah stored-value or
prepaid products in which a record of the funds or value available to a consumer
is stored on an electronic device in the consumers possession (produk
penyimpan nilai uang atau prabayar dimana sejumlah nilai uang disimpan dalam
suatu media elektronis yang dimiliki seseorang).
E-money, yang di Indonesia dikenal sebagai kartu prabayar mulai diatur oleh
Bank Indonesia dengan Peraturan Bank Indonesia No.6/30/PBI/2004 tanggal 28
Desember 2004 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan
Menggunakan Kartu. Selanjutnya, pengaturan e-money tersebut diperkuat lagi

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

dalam Peraturan Bank Indonesia No.7/52/PBI/2005 tanggal 28 Desember 2005


tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan
Kartu (PBI APMK) dan berbagai peraturan pelaksanaannya. PBI APMK ini
sekaligus mencabut PBI No.6/30/PBI/2004.
Berdasarkan PBI APMK, yang dimaksud dengan kartu prabayar adalah alat
pembayaran dengan menggunakan kartu yang diperoleh dengan menyetorkan
sejumlah uang kepada penerbit, baik secara langsung maupun melalui agenagen penerbit, dan nilai uang tersebut dimasukkan menjadi nilai uang dalam
kartu, yang dinyatakan dalam satuan Rupiah atau dikonversikan dalam satuan
lain seperti pulsa, yang digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran
dengan cara mengurangi secara langsung nilai uang pada kartu tersebut.
E-money digunakan sebagai pembayaran multi fungsi. Berdasarkan media yang
digunakan, produk e-money dibagi dua jenis yaitu :
a. Prepaid Card, sering disebut juga electronic purses, dengan karakteristik
Nilai elektronis disimpan dalam suatu chip (integrated circuit) yang tertanam
pada kartu. Mekanisme pemindahan dana dilakukan dengan meng-insert kartu ke
suatu alat tertentu (card reader). Contoh : Flash, BRIZZI, Visa Cash, Mondex.
b. Prepaid software, sering disebut juga digital cash, dengan ciri :
Nilai elektronis disimpan dalam suatu hard disk yang terdapat dalam Personal
Computer (PC). Mekanisme pemindahan dana dilakukan melalui suatu jaringan
komunikasi dan saat melakukan pembayaran. Contoh ; T-Cash, Pulsa. (Bank
Indonesia, 2011)

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Rangkuman
Uang berfungsi sebagai alat pembayaran, penghitung nilai, dan penyimpan kekayaan.
Uang terdiri atas uang kartal, giral, dan uang kuasi. Uang telah mengalami
perkembangan dan evolusi dari jenisnya sebagai alat pembayaran yaitu uang kertas
dan uang logam, cek, giro, karru kredit, kartu debet dan e-money.

Soal.
1. Jelaskan fungsi uang dalam perekonomian dan bisnis internasional!
2. Jelaskan perbedaan uang kartal, giral, dan uang kuasi?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jumlah uang beredar dalam arti sempit
(narrow money) dan arti luas (broad money)?
4. Jelaskan sistem moneter mencetak dan mengeluarkan uang?
5. Jelaskan bentuk-bentuk alat pembayaran yang sering digunakan alam aktivitas
bisnis?
6. Jelaskan fungsi dan peranan e-money dalam transaksi perdagangan?

Tugas dan Praktikum


1. Carilah data mengenai Jumlah Uang Beredar di Indonesia Tahun selama
kurun waktu 1970-1979, 1980-1989, 1990-1999, 2000-20011! Kemudian
buatlah dalam bentuk grafik!
2. Carilah data Gross Domestic Product (GDP) selama kurun waktu 1970-1979,
1980-1989, 1990-1999, 2000-20011! Kemudian buatlah dalam bentuk grafik!

10

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

BAB II SISTEM KEUANGAN

Sub Kompetensi yang diraih adalah :


1. Menjelaskan sistem dan komponen keuangan di Indonesia
2. Menjelaskan peranan komponen keuangan.

2.1 Sistem Keuangan


Sistem keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian.
Sebagai

bagian

dari

sistem

perekonomian,

sistem

keuangan

berfungsi

mengalokasikan dana dari pihak yang mengalami surplus kepada yang mengalami
defisit. Sistem keuangan adalah sistem keuangan yang terdiri atas pihak perbankan,
lembaga keuangan non bank, pasar uang, infrastruktur, dan regulasi hukum yang
dikelola Bank Sentral yang mampu melakukan fungsi intermediasi, melaksanakan
pembayaran dan menyebar risiko secara baik.
Sistem keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian.
Sebagai

bagian

dari

sistem

perekonomian,

sistem

keuangan

berfungsi

mengalokasikan dana dari pihak yang mengalami surplus kepada yang mengalami
defisit. Peranan penting tersebut jika sistem keuangan stabil mampu mengalokasikan
sumber dana dan menyerap kejutan (shock) yang terjadi sehingga dapat mencegah
gangguan terhadap kegiatan sektor riil dan sistem keuangan (Bank Indonesia, 2011).
Sistem keuangan yang tidak stabil dapat mengganggu perekonomian. Ketidakstabilan
sistem keuangan dapat mengakibatkan dampak negatif :

Transmisi kebijakan moneter tidak berfungsi secara normal sehingga kebijakan


moneter menjadi tidak efektif.

Fungsi intermediasi tidak dapat berjalan sehingga menghambat pertumbuhan


ekonomi.

Ketidakpercayaan publik terhadap sistem keuangan yang umumnya akan diikuti


dengan perilaku panik para investor untuk menarik dana dari perbankan sehingga
mendorong terjadinya kesulitan likuiditas.
11

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Biaya penyelamatan tinggi untuk menyelamatkan sistem keuangan krisis dan


bersifat sistemik.

Stabilitas sistem keuangan sangat mendukung kesabilan makroekonomi melalui


stabilitas moneter dapat dilihat sebagai berikut :

Sumber : Bank Indonesia, 2011.


Stabilitas sistem keuangan yang baik akan mendorong pelaku ekonomi (Rumah
Tangga dan perusahaan) untuk menyimpan surplus dana ke Perbankan dan Lembaga
Keuangan Non Bank (LKNB). Perbankan dan LKNB memerlukan pasar keuangan
yang didukung infrastruktur sistem keuangan yang baik. Stabilitas sistem keuangan
dapat meningkatkan fungsi intermediasi yang mendukung sektor riil guna
meningkatkan konsumsi, investasi, dan produksi. Komponen konsumsi, investasi, dan
produksi dapat mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto.

12

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

2.2 Komponen Sistem Keuangan


Sistem Keuangan ini terdiri atas Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
(LKBB). Perbankan terdiri atas Bank Sentral dan Bank Umum, sedangkan LKBB
terdiri atas perusahaan jasa kredit, asuransi, leasing, modal ventura, dana pensiun dan
pegadaian. Perbankan saling berinteraksi dalam Pasar Uang Antar Bank yang
didukung infrastruktur sistem yang baik. Bank Sentral bertugas untuk menjaga
stabilitas sistem moneter dan sistem keuangan (perbankan dan pembayaran).
Gambaran pelaku sistem keuangan di Indonesia dilihat berikut ini :
Gambar 2. Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
Bank Sentral
Sistem
Perbankan
Bank Umum
Perbankan

BPR
Sistem Keuangan
UU No.7 1992

Asuransi
Leasing

Lembaga
Keuangan
Bukan Bank

Modal Ventura
Jasa Kredit
Pialang
Dana Pensiun

Otoritas utama sistem keuangan di Indonesia adalah Bank Indonesia. BI memiliki


lima peranan utama untuk menjaga stabilitas sistem keuangan yaitu :
Pertama, Bank Indonesia bertugas menjaga stabilitas moneter melalui instrumen suku
bunga dalam operasi pasar terbuka.
Kedua, Bank Indonesia berperan penting menciptakan kinerja Perbankan dan LKBB
yang sehat. Penciptaan kinerja sehat Perbankan dilakukan melalui mekanisme
pengawasan dan regulasi.

Bank Indonesia telah menyusun regulasi Arsitektur

Perbankan Indonesia dan implementasi Basel II.

13

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Ketiga, Bank Indonesia berwenang penuh untuk mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran real time atau dikenal dengan nama sistem RTGS (Real Time
Gross Settlement). RTGS dapat lebih meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem
pembayaran.
Keempat, Bank Indonesia melakukan riset dan pemantauan. BI dapat mengakses
informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan. Pemantauan
macroprudential digunakan untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan.
Kelima, Bank Indonesia berfungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan sebagai
lender of the last resort (LoLR). Fungsi LoLR merupakan peran BI mengelola krisis
guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsi sebagai LoLR
mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis.
Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (PLKBB) berperan melancarkan
siklus aliran pendapatan dan pengeluaran perekonomian. PLKBB berperan
menampung surplus pendapatan dari pelaku ekonomi untuk disalurkan kepada pelaku
ekonomi yang memiliki defisit pendapatan. Peranan ini dinamakan sebagai fungsi
intermediasi.

Peranan

PLKBB

sangat

membantu

pelaku

ekonomi

untuk

memperlancar kegiatan konsumsi, produksi, dan investasi.


Masyarakat yang berencana membeli rumah tetapi belum memiliki pendapatan cukup
dapat meminjam dana dari orang kaya. Pengusaha bengkel motor dapat memperoleh
pinjaman guna membeli mesin-mesin baru dari perusahaan otomotif besar. Hal
tersebut tentu tidak dapat dilakukan tanpa peranan penting Lembaga Keuangan dan
Perbankan.

2.3 Peranan Lembaga Keuangan


Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya.
Perbankan menjalankan fungsinya berasaskan demokrasi ekonomi dan
menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan adalah sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang

14

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan


pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, ke
arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Perbankan memiliki kedudukan yang strategis, yakni sebagai penunjang
kelancaran sistem pembayaran, pelaksanaan kebijakan moneter dan pencapaian
stabilitas sistem keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang sehat, transparan dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Peranan Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank memberikan berbagai
jenis pelayanan perbankan dan keuangan bagi pelaku ekonomi yaitu :
a. Menghimpun surplus pendapatan dari masyarakat dalam bentuk jasa simpanan
perbankan yang ditawarkan seperti : Tabungan, Giro, dan Deposito.
b. Memberikan fasilitas pinjaman guna mendukung kegiatan konsumsi, produksi, dan
investasi bagi pelaku ekonomi
c. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menghimpun dana tabungan dan
meningkatkan investasi bagi pelaku ekonomi.
d. Tempat menabung efektif dan produktif bagi masyarakat.
e. Memperlancar lalu lintas pembayaran dengan aman, praktis, dan ekonomis.

15

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Rangkuman
Sistem keuangan adalah sistem keuangan yang terdiri atas pihak perbankan,
lembaga keuangan non bank, pasar uang, infrastruktur, dan regulasi hukum yang
dikelola

Bank

Sentral

yang

mampu

melakukan

fungsi

intermediasi,

melaksanakan pembayaran dan menyebar risiko secara baik. Sistem keuangan


memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian. Bank Sentral
memegang otoritas sitem keuangan. Perbankan terbagi atas dua jenis Bank dan
Lembaga Keuangan Bukan Bank. Perbankan dan LKBB berfungsi intermediasi
surplus dana ke defisit dana.

Soal.
1. Jelaskan kenapa perekonomian harus didukung sistem keuangan yang stabil?
2. Jelaskan fungsi dan peranan Perbankan dalam memperkuat perekonomian
negara!
3. Sebutkan pembagian sistem keuangan di Indonesia!
4. Jelaskan peranan Bank Sentral dalam mengatur perekonomian?
5. Sebutkan dan Jelaskan jenis-jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank yang
beroperasi di Indonesia?

16

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

BAB III BANK SENTRAL

Sub Kompetensi dicapai adalah :


1. Menjelaskan fungsi dan peranan Bank Sentral

3.1 Fungsi Bank Sentral


Bank Indonesia sebagai Badan Hukum
Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) adalah lembaga negara
yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur
tangan Pemerintah dan atau pihak-pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas
diatur dalam undang-undang (Pasal 4). Bank Indonesia sebagai Badan Hukum Publik
dan Perdata. Badan hukum publik maka BI berwenang menetapkan peraturanperaturan yang mengikat masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
Sedangkan sebagai badan hukum perdata, BI dapat bertindak untuk dan atas nama
sendiri.
Tujuan dan Tugas Bank Indonesia
Tujuan dan tugas BI berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia dan UU Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun
1999. Tujuan utama BI adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
(pasal 7). Kestabilan nilai rupiah yang dimaksud adalah kestabilan nilai rupiah
terhadap barang dan jasa tercermin dari perkembangan laju inflasi serta kestabilan
terhadap mata uang negara lain.
Untuk mencapai tujuan tersebut, BI mempunyai tiga tugas utama yaitu :
1.

Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter (pasal 8).


Dalam rangka menentapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, BI
berwenang:
a. Menetapkan sasaran-sasaran moneter moneter dengan memperhatikan
sasaran laju inflasi.

17

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

b. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang


termasuk tetapi tidak terbatas pada :
Operasi Pasar Terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing,
Penetapan tingkat diskonto,
Penetapan cadangan wajib minimum,
Pengaturan kredit atas pembiayaan (pasal 10).
c. Memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah kepada
Bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek (pasal 11).
d. Dalam suatu hal suatu Bank mengalami kesulitan keuangan yang berdampak
sistemik dan berpotensi krisis yang membahayakan sistem keuangan, BI
dapat memberikan fasilitas pembiayaan darurat yang pendanaannya menjadi
bebab Pemerintah (pasal 11).
e. Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai tukar yang telah
ditetapkan (pasal 12).
f. Mengelola cadangan devisa (pasal 13).
2.

Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran (pasal 15).


Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, BI
berwenang untuk :
a.

Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan


jasa sistem pembayaran (pasal 15 ayat 1).

b.

Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan


laporan kegiatannya (pasal 15 ayat 1).

c.

Menagatur sistem kliring antarbank dalam mata uang rupiah dan atau valuta
asing (pasal 16).

d.

Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antarbank


dalam mata uang rupiah dan atau valas (pasal 17).

e.

Menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang
digunakan, dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah
(pasal 19).

18

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

f.

Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik, dan


memusnahkan uang dimaksud dari peredaran (pasal 20).

3.

Mengatur dan mengawasi bank.


Dalam rangka mengatur Bank, BI berwenang untuk menetapkan ketentuanketentuan perbankan yang memuat prinsip kehati-hatian.
Berkaitan dengan kewenangan di bidang perizinan, BI (pasal 26) :
a. Memberikan dan mencabut izin usaha Bank,
b. Memberikan izin pembukaan, penutupan, dan pemindahan kantor Bank,
c. Memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan Bank,
d. Memberikan izin kepada Bank untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha
tertentu.
e. Pengawasan Bank oleh BI dilakukan secara langsung dan tidak langsung
(27).
Organisasi Bank Indonesia
BI dipimpin oleh Dewan Gubernur yang terdiri dari seorang Gubernur, seorang
Deputi Gubernur Senior dan sekurang-kurangnya 4 orang atau sebanyakbanyaknya 7 orang Deputi Gubernur yang diusulkan dan diangkat oleh Presiden
dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Tugas BI dilaksanakan melalui 4
sektor (sektor moneter, sektor perbankan, sektor sistem pembayaran dan sektor
manajemen intern), Kantor BI (KBI) dan Kantor Perwakilan (KPw) yang
kesemuanya bertanggung jawab kepada Dewan Gubernur.
Gambar 3. Organisasi Bank Indonesia

Sumber : Bank Indonesia, 2011


19

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Rangkuman
Bank Sentral merupakan otoritas moneter independen yang mengatur, mengelola,
menjaga kestabilan ekonomi moneter tanpa ada campur tangan pemerintah atau pihak
lain. Tujuan utama Bank Indonesia adalah mengelola kestabilan Rupiah dengan
menjaga kestabilan inflasi melalui kebijakan moneter.

Soal.
1. Jelaskan visi dan misi pokok Bank Indonesia ?
2. Jelaskan tujuan Bank Indonesia?
3. Sebutkan tugas-tugas Bank Indonesia?

20

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

BAB IV BANK UMUM

Sub Kompetensi yang diperoleh :


1. Menjelaskan fungsi dan peranan Bank.
2. Mengidentifikasi dan menjelaskan jasa Bank dalam mendukung aktivitas
Bisnis dan Perdagangan Internasional.

4.1 Perbankan
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya.
Perbankan berperan penting sebagai media intermediasi surplus dana kepada
defisit dana. Fungsi intermediasi ini berperan pentinga untuk memperlancar sirkulasi
aliran pendapatan pelaku ekonomi. Perbankan meningkatkan konsumsi, investasi dan
produksi yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Perbankan terdiri atas Bank
Umum Konvensional dan Syariah.
Bank berasal dari kata Italia Blanco yang berarti bangku. Bangku inilah yang
dipergunakan oleh bangkir untuk melayani kegiatan operasional kepada nasabah.
Bank merupakan industri jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa
kepada masyarakat (Hasibuan, 2005).
Pengertian Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit. Bank adalah badan usaha yang memuaskan keperluan masyarakat dengan
jalan memberikan kredit berupa uang yang diterima dari masyarakat surplus dana
(Stuart dalam Hasibuan, 2005).
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak (Bank
Indonesia, 2010).

21

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Bank terdiri atas dua jenis yaitu Bank Umum Konvensional dan Syariah. Bank
Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional
dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank
Perkreditan Rakyat.
Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara
konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan
Bank Perkreditan Rakyat.
Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah.
Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan
berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam
penetapan fatwa di bidang syariah.

4.2 Fungsi Bank


Perbankan dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan
menggunakan prinsip kehati-hatian.
Fungsi utama perbankan adalah menghimpun dana dan menyalurkan dana
masyarakat. Fungsi ini dinamakan fungsi intermediasi. Perbankan bertujuan untuk
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan
kesejahteraan rakyat.
Secara ekonomi fungsi bank, untuk menyimpan surplus dana dan menyediakan
pinjaman dana dan modal untuk pelaku ekonomi. Masyarakat yang memiliki surplus
dana dapat menyimpan di Bank. Masyarakat dapat memenuhi kebutuhan konsumsi
lebih awal dengan meminjam dana dari Bank. Perusahaan berinvestasi, dan membeli
mesin dengan pembiayaan dari Bank.

22

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

4.3 Jasa-Jasa Perbankan


Usaha dan kegiatan jasa-jasa usaha bank umum yaitu :
a.

Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa


tabungan, giro, deposito berjangka dan sertifikat deposito;

b.

Memberika kredit;

c.

Menerbitkan surat pengakuan utang;

d.

Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk


kepentingan dan atas perintah nasabahnya. Contohnya : surat wesel, surat
pengakuan utang, Sertifikat bank Indonesia (SBI), kertas perbendaharaan
negara, obligasi, surat dagang, dan instrumen surat berharga;

e.

Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri maupun nasabah;

f.

Menempatkan dana, meminjam dana dari atau meminjamkan dana kepada


bank lain dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi, wesel unjuk,
cek atau sarana lainnya;

g.

Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan


perhitungan dengan atau antar pihak ketiga;

h.

Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;

i.

Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan


suatu kontrak;

j.

Melakukan penenpatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam


bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

k.

Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali
amanat;

l.

Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan


Prinsip Syariah; dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

m. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang


ditetapkan oleh BI;
n.

Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di


bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek,

23

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan


memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh BI;
o.

Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat


kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah,
dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh BI;

p.

Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai
dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang
berlaku.

Adapun kegiatan dan jasa usaha Bank Umum Syariah adalah :


a.

Menghimpun dana dalam bentuk Simpanan berupa Giro, Tabungan, atau


bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad wadiah
atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah;

b.

Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa Deposito, Tabungan, atau


bentuk

lainnya

yang

dipersamakan

dengan

itu

berdasarkan

akad

mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah;
c.

Menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah, akad


musyarakah, atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah;

d.

Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad murabahah, akad salam, akad


istishna, atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah;

e.

Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad qardh atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah;

f.

Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak


kepada nasabah berdasarkan akad ijarah dan/atau sewa beli dalam bentuk
ijarah muntahiya bittamlik atau akad lain yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah;

g.

Melakukan pengambilalihan utang berdasarkan akad hawalah atau akad lain


yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah;

h.

Melakukan usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan berdasarkan prinsip


syariah;

24

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

i.

Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri surat berharga pihak
ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata berdasarkan prinsip
syariah, antara lain, seperti akad

ijarah, musyarakah, mudharabah,

murabahah, kafalah, atau hawalah;


j.

Membeli surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang diterbitkan oleh


pemerintah dan/atau BI;

k.

Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan


perhitungan dengan pihak ketiga atau antar pihak ketiga berdasarkan prinsip
syariah;

l.

Melakukan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu akad


yang berdasarkan pinsip syariah;

m. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga


berdasarkan prinsip syariah;
n.

Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk


kepentingan nasabah berdasarkan prinsip syariah;

o.

Melakukan fungsi sebagai wali amanat berdasarkan akad wakalah;

p.

Memberikan fasilitas letter of credit atau bank garansi berdasarkan prinsip


syariah; dan

q.

Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang perbankan dan di


bidang sosial sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

r.

Melakukan kegiatan valuta asing berdasarkan prinsip syariah;

s.

Melakukan kegiatan penyertaan modal pada Bank Umum Syariah atau


lembaga keuangan yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah;

t.

Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat


kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, dengan syarat harus
menarik kembali penyertaannya;

u.

Bertindak sebagai pendiri dan pengurus dana pensiun berdasarkan prinsip


syariah;

25

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

v.

Melakukan kegiatan dalam pasar modal sepanjang tidak bertentangan


dengan prinsip syariah dan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal;

w. Menyelenggarakan kegiatan atau produk bank yang berdasarkan prinsip


syariah dengan menggunakan sarana elektronik;
x.

Menerbitkan, menawarkan, dan memperdagangkan surat berharga jangka


pendek berdasarkan prinsip syariah, baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui pasar uang;

y.

Menerbitkan, menawarkan, dan memperdagangkan surat berharga jangka


panjang berdasarkan prinsip syariah, baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui pasar modal;

z.

Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha bank umum syariah


lainnya yang berdasarkan prinsip syariah.

Rangkuman
Bank terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Syariah. Jasa perbankan umum dan
syariah berbeda dalam pengenaan bunga dan prisip syariah. Jasa-jasa yang ditawrkan
perbankan dapat digunakan mendukung aktivitas bisnis.

Soal.
1. Jelaskan perbedaan Bank Umum Konvensional dan Syariah?
2. Jelaskan fungsi Bank dalam membantu aktivitas bisnis dan perdagangan
internasional?
3. Sebutkan jasa-jasa perbankan yang dapat membantu kelancaran aktivitas
bisnis dan perdagangan internasional?
Tugas
Carilah contoh-contoh jasa-jasa perbankan di Bank Umum dan Syariah!

26

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

BAB V TEORI MONETER

Sub Kompetensi yang diperoleh yaitu :


1. Menjelaskan perkembangan teori moneter Klasik, Keynes, dan Modern.
2. Menganalisis keseimbangan pasar uang.

Bab ini akan membahas tentang teori penawaran dan permintaan uang. Pembahasan
pertama dimulai dari teori penawaran uang dialnjutkan teori permintaan uang klasik,
keynes, dan monetaris.

6.1

Teori Penawaran Uang


Secara umum, penawaran uang ditentukan sepenuhnya oleh otoritas moneter

Bank Sentral. Bank Sentral dapat mengendalikan Jumlah Uang Beredar (Monetary
Base) dengan mengontrol cadangan wajib minimum bank, yang membuat pengaruh
untuk menghubungkan penawaran uang (M) pada Jumlah Uang Beredar (MB) lewat
sebuah hubungan berikut ini :
M = m x MB
M adalah penawaran uang; m adalah multiplier; dan MB merupakan Jumlah uang
beredar. Memperoleh angka multiplier
c = C/D
e = ER/D
R = RR + ER, jika RR = r x D, maka substitusi
R = (r x D) + ER
Karena MB = C + R, maka
MB = C + R = C + (r x D) + ER,
MB = (c x D) + (r x D) + (e x D) = (r + e + c) x D
D =

; dengan definisi Penawaran uang adalah jumlah uang beredar

ditambah tabungan.

27

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

M = D + C = D + (C x D) = (1+c) x D ; substitusi D =

diperoleh;

M=
m=
Keterangan :
m = multiplier uang; c = rasio jumlah uang beredar; e = rasio sisa cadangan minimum; r =
rasio cadangan minimum; D = jumlah tabungan; C = jumlah uang beredar di masyarakat; ER
= cadangan likuiditas; RR = cadangan minimum;

Berdasarkan rumus diatas, kita dapat menyatakan hasil berikut;


a. Multiplier uang dan penawaran uang secara negatif berhubungan dengan
rasio cadangan minimun.
b. Mulitipler uang dan penawaran uang secara negatif berhubungan dengan
rasio jumlah uang beredar.
c. Mulitipler uang dan penawaran uang secara negatif berhubungan dengan
rasio cadangan likuiditas.
d. Mulitipler uang dan penawaran uang secara negatif berhubungan dengan
rasio jumlah uang beredar.
e. Rasio cadangan likuiditas secara negatif berhubungan dengan tingkat bunga
pasar.
f. Rasio cadangan likuiditas secara positif berhubungan dengan aliran keluar
tabungan diharapkan.
Faktor-faktor

tambahan

yang

menentukan

penawaran

uang.

Asumsi

sebelumnya bahwa Bank Sentral secara tepat mengontrol sepenuhnya Jumlah


Uang Beredar (MB). Kemudian, JUB ini dibagi menjadi dua komponen yaitu
Bank Sentral secara penuh dapat mengontrol JUB secara ketat dan kurang ketat.
Komponen JUB bukan pinjaman (MBn) dibawah kontrol Bank Sentral, karena
menghasilkan secara umum dari operasi pasar terbuka. Komponen MBn
diperoleh dari jumlah uang beredar (MB) dikurangi pinjaman bank dari Bank
Sentral (discount loans atau Borrowed Reserve (BR)).
MBn = MB BR MB = MBn + BR
28

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

= m x (MBn + BR)Sehingga ;

g. Penawaran uang secara positif berhubungan dengan jumlah uang beredar


bukan pinjaman dari Bank Sentral (MBn).
h. Penawaran uang secara positif berhubungan pada tingkat pinjaman bank
dari Bank Sentral.
Kesimpulan diperoleh dari analisis penawaran uang dari data periode 1980
2005 (Mishkin, 2007) bahwa selama periode jangka panjang, penentu utama
dari penawaran uang adalah jumlah uang beredar (M1) bukan pinjaman yang
dikontrol sepenuhnya Bank Sentral dengan operasi pasar terbuka.

6.2

Teori Klasik Kuantitas Uang


Teori kuantitas uang dibangun oleh Ekonom Klasik, teori kuantitas uang adalah

teori bagaimana jumlah nilai dari pendapatan agregat ditentukan. Karena teori ini
menggambarkan kepada kita bagaimana uang dipegang dalam sejumlah tertentu dari
pendapatan agregat maka disebut teori permintaan uang. Bagian penting dari teori
menyatakan bahwa tingkat bunga tidak memiliki pengaruh pada permintaan uang
(Mishkin, 2007).
Kecepatan Perputaran Uang dan Persamaan Transaksi
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Irving Fisher dalam buku The
Purchasing Power of Money tahun 1911 (Mishkin, 2007). Fisher menguji hubungan
antara jumlah kuantitas uang M (Penawaran Uang) dan total pengeluaran pada barang
dan jasa dihasilkan dalam perekonomian (P x Y). P adalah tingkat harga dan Y
merupakan total output (pendapatan). P x Y juga disebut sebagai jumlah pendapatan
agregat perekonomian atau GDP). Gambaran konsep yang menghubungkan antara
kuantitas uang dan pendapatan disebut kecepatan perputaran uang (velocity of
money). Persamaan teori kuantitas uang dinotasikan berikut :

Dimana :
M adalah jumlah uang beredar; V adalah kecepatan perputaran uang; P Y
merupakan GDP.

29

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Persamaan pertukaran menjelaskan bahwa jumlah kuantitas uang akan


dilipatkan angka tertentu oleh jumlah berapa kali uang dibelanjakan dalam tahun
tertentu harus sama dengan jumlah total pendapatan.
Persamaan diatas merupakan persamaan identitas, untuk menerjemahkan
persamaan dari pertukaran (dari sebuah identitas) ke dalam teori dari bagaimana
jumlah pendapatan ditentukan memerlukan sebuah pemahaman dari faktor-faktor
yang menentukan kecepatan perputaran uang.
Irving Fisher berpendapat bahwa kecepatan perputaran uang ditentukan oleh
otritas moneter/lembaga keuangan yang mempengaruhi masyarakat melakukan
transaksi. Jika masyarakat lebih suka menggunakan kartu kredit dan debit dalam
berbelanja maka uang diperlukan lebih sedikit dalam mempengaruhi pendapatan
nasional (M turun relatif dengan GDP dan v akan meningkat). Sebaliknya, jika
masyarakat lebih suka menggunakan uang tunai dan cek, M akan naik relatif dengan
GDP dan v akan turun.
Teori Kuantitas
Fisher menyatkan bahwa velocity tidak berubah dalam jangka pendek merubah
persamaan dari pertukaran dalam teori kuantitas uang, dimana jumlah pendapatan
nominak ditentukan nyata pergerakan jumlah uang. Ketika kuatitas uang berlipat
ganda maka nilai GDP juga berlipat dua kali. Karena klasik berpendapat bahwa upah
dan harga fleksibel berubah, tingkat agregat output Y dalam perekonomian full
employment sehingga Y dalam persamaan dianggap konstan. Teori kuantitas uang
memberikan penjelasan perubahan pada tingkat harga : perubahan tingkat harga
akan mempengaruhi secara nyata perubahan kuantitas uang.
Teori Kuantitas Permintaan Uang
Berdasarkan rumus Fisher
=
=

Persamaan diatas menyatakan bahwa k adalah tetap, tingkat transaksi


dihasilkan pada tingkat pendapatan tertentu akan menentukan kuantitas permintaan

30

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

uang masyarakat. Maka teori permintaan uang Fisher menyatakan bahwa Permintaan
uang sepenuhnya ditentukan tingkat pendapatan, dan tingkat bunga tidak berpengaruh
pada permintaan uang. Fisher sampai pada kesimpulan karena masyarakat memegang
uang hanya pada saat transaksi dan tidak memiliki kebebasan dalam kegiatan ini.
Permintaan uang ditentukan oleh (1) tingkat transaksi dihasilkan oleh tingkat jumlah
pendapatan (GDP) dan (2) institusi perekonomian yang mempengaruhi cara
masyarakat melakukan transaksi dan kemudian menentukan kecepatan perputaran
uang.

6.3

Teori Permintaan uang Keynes


JM Keynes menyanggah teori klasik permintaan uang yang menyakini velocity

konstan dan mengembangkan teori permintaan uang yang menekankan pentingnya


tingkat bunga. Keynes menjelaskannya dalam buku The General Theory of
Employment, Interest, and Money tahun 1936. Teori permintaan uang Keynes
dikenal sebagai Liquidity Preference Theory (teori preferensi likuiditas). Keynes
mempostulat teori motif masyarakat memegang uang adalah motif transaksi
(transaction), berjaga-jaga (precautionary), dan spekulasi (speculative).
Motif Transaksi
Permintaan uang transaksi ditentukan oleh tingkat pendapatan, teori ini sama
dengan teori klasik. Masyarakat memegang uang karena sebagai media pertukatan
yang digunakan untuk transaksi sehari-hari. Sesuai dengan pemikiran klasik, Keynes
menekankan permintaan uang ditentukan tingkat transaksi yang proporsional dengan
tingkat pendapatan.
Motif Berjaga-jaga
Keynes sejalan dengan analisis klasik dengan menekankan adanya motif
tambahan untuk memegang uang selain transaksi yaitu masyarakat memegang uang
sebagai upaya untuk mengantisipasi kebutuhan yang tidak terduga. Keynes
menyatakan bahwa permintaan uang berjaga-jaga ditentukan tingkat transaksi yang
diharapkan di masa mendatang dan transaksi tersebut proporsional dengan tingkat
pendapatan.

31

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Motif Spekulasi
Permintaan uang ditentukan oleh motif dan transaksi, Keynes juga berpendapat
bahwa masyarakat juga memegang uang sebagai media penyimpan kekayaan sebagai
alasan memegang uang untuk motif spekulasi. Keynes juga melihat secara hati-hati
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan berdasarkan berapa banyak uang
dipegang sebagai penyimpan kekayaan, utamanya adalah tingkat bunga.
Keynes membagi aset yang dapat menyimpan kekayaan dalam dua jenis yaitu
uang dan obligasi. Pertanyaan kemudian muncul : Mengapa masyarakat menentukan
untuk memegang kekayaan dalam bentuk uang daripada obligasi?
Keynes berasumsi bahwa harapan hasil keuntungan uang adalah nol, sedangkan
harapan hasil keuntungan obligasi adalah pembayaran bunga dan tingkat harapan
keuntungan diperoleh. Keynes berpendapat bahwa masyarakat percaya bahwa tingkat
bunga menarik nilai normal. Jika tingkat bunga dibawah nilai normal, masyarakat
beranggapan suku bunga obligasi akan naik di masa datang dan beranggapan akan
memeproleh kerugian modal. Hasilnya, masyarakat akan lebih suka memegang uang
daripada membeli obligasi. Permintaan uang spekulasi secara negatif berhubungan
dengaan tingkat suku bunga.
Menempatkan Tiga Motif Bersamaan
Keynes membedakan antara kuantitas nominal dan kuantitas riil permintaan
uang dengan motif transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi. Uang dinilai dari kegunaan
dari apa yang dapat dibeli. Jika harga meningkat dua kali maka uang akan dapat
membeli sebagian jumlah barang. Keynes berpendapat bahwa masyarakat memegang
uang karena keseimbangan uang riil (M/P) yang berhubungan dengan tingkat
pendapatan (Y) dan tingkat suku bunga (i). Keynes menyatakan permintaan uang
yang dikenal dengan fungsi preferensi likuiditas berikut :
= ( ,

Kesimpulan Keynes bahwa permintaan uang berhubungan tidak hanya dengan


pendapatan tetapi juga dengan tingkat suku bunga. Dengan cara menderivasi fungsi
likuiditas preferen untuk PY/M diperoleh bahwa kecepatan perputaran uang tidak

32

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

konstan, tetapi seringkali berubah sesuai dengan perubahan tingkat suku bunga.
Preferensi likuiditas ditulis persamaan berikut :
=

1
(, )

Mengalikan kedua sisinya dengan Y dan Md dapat diganti dengan M karena harus
sama di dalam keseimbangan pasar uang maka rumus kecepatan perputaran ditulis
berikut :
=

(, )

Permintaan uang dipengaruhi negatif oleh tingkat suku bunga, ketika tingkat suku
bunga naik, f (i,Y) akan turun, dan kecepatan perputaran uang akan naik. Jika tingkat
suku bunga naik, maka masyarakat akan terdorong memegang lebih sedikit
keseimbangan uang riil pada tingkat pendapatan tertentu, kemudian tingkat kecepatan
perputaran uang menjadi lebih tinggi. Implikasi dari teori likuiditas preference adalah
tingkat suku bunga yang selalu mengalami fluktuasi yang menyebabkan kecepatan
perputaran uang juga berfluktuasi.
Model Keynesian permintaan uang spekulasi memberikan alasan kecepatan
perputaran uang tidak tetap.
Jika masyarakat berharap suku bunga di masa mendatang lebih tinggi dibandingkan
saat ini maka masyarakat akan berekspektasi harga obligasi turun dan akan
mengantisipasi kerugian modal. Harapan pendapatan dari memiliki obligasi akan
turun, dan uang kas lebih menarik dibandingkan obligasi. Hasilnya, permintaan uang
akan meningkat, nilai riil uang kan turun dan kecepatan perputaran uang akan turun.

6.4

Pendekatan Keynesian
Transaksi Permintaan
Perkembangan teori Keynes dikembangkan oleh William Baumol dan James

Tobin. Mereka mengembangkan model permintaan uang yang digambarkan


seringnya uang dan keseimbangan memegang uang untuk melakukan transaksi sangat
dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Baumol dan Tobin berdasarkan

33

sebuah

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

hipotesis individu

yang menerima pembayaran selama satu

periode dan

membelanjakan untuk transaksi dalam periode tersebut.


Gambar Transaksi Belanja
Pendapatan

10 Juta

5 Juta

Sumber : Miskin (2007) Gambar a.

Gambar b.

Gambaran awal dari Keseimbangan Kas dalam Model Baumol-Tobin dilihat di


gambar (a). Fulan memiliki pendapatan Rp. 10.000.000/bulan. Setiap bulan
membelanjakan semua uang dalam dua kali transaksi, awal bulan dia mengambil Rp.
5.000.000,- setelah uangnya habis pada pertengahan bulan maka dia mengambil lagi
Rp. 5.000.000,-. Setiap akhir bulan, pendapatannya habis. Smith mengambil uang di
Bank sebanyak 24 kali dalam setahun.
Hal ini berbeda jika Fulan mengambil Rp. 5.000.000 dan menginvestasikan
obligasi Rp. 5.000.000. Saat pertengahan bulan uang kas sudah habis dibelanjakan,
maka Smith akan menjual obligasi senilai Rp. 5.000.000 untuk mendapatkan uang
kas. Rata-rata pengambilan uang berlipat ganda, di Bank 24 kali dan aktivitas
menjual obligasi menjadi uang kas 24 kali sehingga total 48 (Gambar b).
Kesimpulan Baumol-Tobin permintaan uang transaksi adalah bagian utama
transaksi permintaan uang dipengaruhi secara negatif oleh tingkat suku bunga.
Berjaga-jaga
Permintaan uang berjaga-jaga sejalan dengan transaksi dilakukan. Permintaan
uang berjaga-jaga secara negatif berhubngan dengan tingkat bunga.

34

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Spekulasi
Tobin mengembangkan model permintaan uang spekulasi yang berusaha untuk
melengkapi analisis Keynes. Pemikiran dasar bahwa tidak hanya masyarakat
yang memperhatikan hasil pengembalian investasi pada satu aset dengan
mempertimbangkan jenis portofolio dimiliki dan resiko masing-masing. Tobin
mengasumsikan masyarakat akan memilih aset dengan. Masyarakat akan
memegang obligasi jika bunga yang diberikan lebih besar daripada return uang
dipegang. Analisis Tobin juga menunjukkan masyarakat dapat mengurangi
resiko investasi aset dengan melakukan diversifikasi portofolio.

6.5

Teori Modern Permintaan Uang Friedman


Milton Friedman mengembangkan sebuah teori permintaan uang modern dalam

artikel The Quantity Theory of Money : A Restatement. Meskipun Friedman sering


merujuk Irving Fisher, tetapi analisis permintaan uang lebih dekat dengan Keynes.
Friedman menyatakan model permintaan uang berikut ini,
=

= Permintaan uang riil


Yp = Pendapatan permanen atau jangka panjang
rm = return uang
rb = return obligasi
re = return ekuitas (saham)
e = tingkat inflasi
Permintaan uang dipengaruhi secara positif oleh tingkat pendapatan permanen.
Pendapatan permanen memiliki pergerakan perubahan yang lebih stabil karena
beberapa perubahan pendapatan relatif tetap. Implikasi konsep pendapatan permanen
sebagai penentu permintaan uang adalah permintaan uang tidak akan berfluktuasi
dengan perubahan siklus bisnis.
Masyarakat dapat memegang kekayaan dalam beberapa bentuk disamping
uang. Friedman membagi dalam tiga tipe aset yaitu obligasi, saham, dan barang.

35

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Dorongan memiliki aset daripada uang ditentukan return setiap aset dibandingkan
dengan uang kas.
Selisih ekspektasi return obligasi dengan uang meningkat maka permintaan
uang akan menurun. Begitu juga selisih ekspektasi return sahan dengan memegang
uang kas meningkat maka permintaan uang akan menurun. Jika inflasi lebih tinggi
dibandingkan return uang maka masyarakat akan menurunkan memegang uang.

6.6

Pasar Uang dan Tingkat Bunga


Keseimbangan Pasar Uang Keynes
Keseimbangan pasar uang dikembangkan oleh John Maynard Keynes yaitu

Kerangka Kerja Preferensi Likuiditas, yang menentukan keseimbangan tingkat bunga


dalam permintaan dan penawaran uang.
Titik poin analisis Keynes asumsi dari dua kategori aset utama dimana
masyarakat menyimpan kekayaan dalam bentuk uang dan obligasi. Kuantitas jumlah
permintaan obligasi dan uang ditentukan :
Bs + M s = B d + M d
Bs - Bd = M d - M s
Jika terjadi keseimbangan di pasar obligasi Bs = Bd dan juga di pasar uang Md =
Ms. Keseimbangan pasar uang terjadi saat jumlah permintaan uang sama dengan
jumlah penawaran uang pada tingkat bunga equilibrium.
Kuantitas permintaan uang ditentukan oleh tingkat suku bunga dengan asumsi
pendapatan dan tingkat harga tetap. Saat suku bunga 25% permintaan uang 100 Juta
$, suku bunga turun menjadi 20% permintaan uang naik 200 Juta $, dan semakin
rendah tingkat bunga maka jumlah permintaan uang akan semakin bertambah. Suku
bunga 15% maka permintaan uang 300 Juta $, saat 10% maka permintaan uang 400
Juta $, dan 5 % maka permintaan uang 500 Juta $. Penawaran uang ditentukan
sepenuhnya oleh Bank Sentral sejumlah 300 Juta $, sehingga keseimbangan pasar
uang Md = Ms = 300 Juta $ dengan keseimbangan tingkat bunga 15%.

36

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Gambar Keseimbangan Pasar Uang


i 7.

Ms

0,15

Md
300

Keseimbangan Tingkat Bunga dalam Likuiditas Preferensi Keynes


Pergeseran Permintaan Uang (Md)
Menurut Keynes dalam analisis Likuiditas Preferensi, dua faktor yang
menyebabkan pergerakan permintaan uang yaitu pendapatan dan tingkat harga.
Efek Pendapatan. Peningkatan pendapatan menyebabkan permintaan uang akan
meningkat sebaliknya jika pendapatan menurun akan menurunkan permintaan
uang. Pendapatan berpengaruh positif terhadap permintaan uang.
Efek Tingkat Harga. Peningkatan inflasi akan meyebabkan permintaan uang
bertambah dan sebaliknya. Inflasi berpengaruh positif terhadap permintaan
uang.
Perubahan Penawaran Uang (Ms)
Penawaran uang sepenuhnya dikontrol oleh Bank Sentral, sehingga jumlah
uang beredar Autonomous.
Guna melihat kerangka likuiditas preferensi dapat digunakan analisis perubahan
tingkat bunga. Kita dapat melihat beberapa perubahan aplikasi yang dapat
berguna dalam melihat pengaruh kebijakan moneter pada tingkat bunga.
Perubahan Pendapatan.
Ketika pendapatan meningkat maka permintaan uang meningkat dan
menyebabkan tingkat bunga meningkat.

37

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Perubahan Tingkat Harga (Inflasi)


Tingkat harga meningkat maka permintaan uang meningkat dan akan
menyebabkan tingkat bunga naik.
Perubahan Penawaran Uang
Perubahan jumlah uang beredar bertambah akan menyebabkan suku bunga
menurun dan jumlah permintaan uang bertambah.

Keseimbangan Pasar Uang Friedman


Analisis

Likuiditas

Preferensi

memberikan

kesimpulan

akhir

bahwa

penambahan jumlah uang beredar akan menyebabkan penurunan tingkat suku


bunga. Kritikan likuiditas preferensi dikemukan oleh Friedman yang
menyatakan bahwa kondisi saat peningkatan jumlah uang beredar meningkat
akan menyebabkan tingkat suku bunga menurun (asumsi kondisi lain sama)
dinamakan efek likuiditas. Friedman melihat efek likuiditas sebagai bagian
dari kondisi riil saja : Peningkatan JUB tidak bisa mengasumsikan kondisi lain
tetap dan kan memiliki pengaruh ekonomi yang membuat tingkat bunga justru
meningkat.
Penjelasan Friedman secara rinci dijelaskan berikut :
Efek

Pendapatan. Peningkatan JUB mempengaruhi ekspansi peningkatan

pendapatan dan kekayaan. Kedua likuiditas preferensi dan penawaran dan


permintaan obligasi mengindikasikan tingkat suku bunga naik. Efek
peningkatan JUB akan menyebabkan peningkatan kekayaan dan pendapatan
sehingga tingkat suku bunga justru naik.
Efek Peningkatan Harga. Peningkatan JUB akan menyebabkan inflasi, sebagai
respon peningkatan inflasi makatingkat suku bunga justru akan meningkat.
Efek Ekspektasi Inflasi. Peningkatan JUB akan menyebabkan peningkatan
ekspektasi inflasi.

38

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Rangkuman
Permintaan uang klasik ditentukan oleh tingkat pendapatan dengan tingkat perputaran
uang tetap. Keynes mengemukakan teori preferensi likuiditas yang mendukung
permintaan uang klasik, tetapi bebeda pendapat tingkat perputaran uang tidak konstan
dan beranggapan tingkat bunga berperan penting pada permintaan uang. Keynes
menjelaskan permintaan uang dipengaruhi motif transaksi, berjaga-jaga dan
spekulasi. Tobin melengkapi teori Keynes dengan menjelaskan permintaan uang
dipengaruhi oleh jenis portofolio dan resikonya. Friedmann melengkapi teori Keynes
dengan menjelaskan permintaan uang riil ditentukan oleh tingkat pendapatan
permanen, selisih return aset return uang, dan selisih retur dengan inflasi.

Soal.
1. Jelaskan permintaan uang berdasarkan pandangan Klasik!
2. Jelaskan kritikan Keynes terhadap Teori Klasik!
3. Sebutkan dan jelaskan masyarakat memegang uang berdasarkan Teori keynes!
4. Jelaskan permintaan uang berdasarkan James Tobin?
5. Jelaskan kritikan Friedmann terhadap Teori Keynes?
6. Jelaskan dengan gambar Keseimbangan Pasar uang Keynes?
7. Jelaskan dengan gambar Keseimbangan Pasar uang Friedmann?

Tugas
Berdasarkan data jumlah uang beredar dan GDP di Indonesia 1970-2011,
Gambarkanlah grafik JUB dan GDP, carilah nilai velosity, dan hubungan korelasi
antara JUB dan GDP!

39

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

BAB VI KEBIJAKAN MONETER

Sub kompetensi yang dicapai yaitu :


1. Menjelaskan instrumen dan trnsmisi kebijakan moneter.
2. Menjelaskan efek dan pengaruh kebijakan moneter dari aspek bisnis dan
perdagangan internasional.

Tujuan kebijakan makroekonomi adalah mengendalikan tingkat harga,


mengendalikan kurs Rupiah/$, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi
kemiskinan, dan menciptakan lapangan pekerjaaan.
Otoritas moneter BI bertugas adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah (pasal 7). Kestabilan nilai rupiah yang dimaksud adalah kestabilan nilai rupiah
terhadap barang dan jasa tercermin dari perkembangan laju inflasi serta kestabilan
terhadap mata uang negara lain.
Secara teoritis, pencapaian keseimbangan internal dan eksternal makroekonomi
ditunjukkan oleh keseimbangan di pasar barang, pasar uang, dan neraca pembayaran.
Pembahasan kebijakan moneter ini akan mempengaruhi keseimbangan pasar uang,
penawaran uang, permintaan uang dan suku bunga.
6.1

Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang diambil oleh otoritas

moneter/BI utnuk mempengaruhi jumlah uang beredar

dan tingkat bunga yang

bersifat ekspansif dan kontraktif. Definis lain, kebijakan moneter digunakan untuk
mengatur perekonomian makro menstabilkan nilai rupiah dan inflasi dengan cara
mempengaruhi sisi permintaan uang, penawaran uang, dan tingkat suku bunga.
Secara tegas dalam UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia dan UU
Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 1999,

BI

mempunyai tiga tugas utama yaitu 1). Menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, 2). Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, DAN 3).
Mengatur dan mengawasi bank.
40

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank


Indonesia berwenang:
a. Menetapkan sasaran-sasaran moneter moneter dengan memperhatikan
sasaran laju inflasi.
b. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang
termasuk tetapi tidak terbatas pada :
Operasi Pasar Terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing,
Penetapan tingkat diskonto,
Penetapan cadangan wajib minimum,
Pengaturan kredit atas pembiayaan (pasal 10).
c. Memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah kepada
Bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek (pasal 11).
d. Dalam suatu hal suatu Bank mengalami kesulitan keuangan yang berdampak
sistemik dan berpotensi krisis yang membahayakan sistem keuangan, BI
dapat memberikan fasilitas pembiayaan darurat yang pendanaannya menjadi
bebab Pemerintah (pasal 11).
e. Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai tukar yang telah
ditetapkan (pasal 12).
f. Mengelola cadangan devisa (pasal 13).

6.2

Instrumen Kebijakan Moneter


Secara

operasional,

pengendalian

sasaran-sasaran

moneter

tersebut

menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang


baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan
wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat
melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.
Instrumen kebijakan moneter dibagi dalam dua jenis (Hady, 2000) :
1. Instrumen Kuantitatif
a. Jumlah uang Beredar (Base Money).
b. Operasi pasar terbuka (open market operation)
41

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Operasi pasar terbuka adalah pemerintah mengendalikan jumlah uang


beredar dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga milik
pemerintah (government securities). Jika ingin mengurangi jumlah
uang beredar,

maka pemerintah menjual surat-surat berharga (open

market selling). Dengan demikian uang yang ada dalam masyarakat


mengalir ke otoritas moneter, sehingga jumlah uang beredar berkurang.
Sebaliknya,
pemerintah

jika

ingin menambah

jumlah uang beredar, maka

menjual kembali surat-surat berharga tersebut (open

market buying). Guna mengefektifkan operasi pasar terbuka ini,


Bank Indonesia telah mengembangkan kedua instrumen tersebut
dengan

menambahkan

fasilitas

repurchase agreement (repo)

ke

masing-masing instrumen sehingga saat ini dikenal SBI Repo atau


SBPU repo.
c. Fasilitas diskonto (discount rate)
Tingkat bunga diskonto adalah tingkat bunga yang ditetapkan
pemerintah

atas bank-bank umum yang meminjam ke bank sentral.

Dalam kondisi tertentu, bank-bank

mengalami

kekurangan

uang,

sehingga mereka harus meminjam kepada bank sentral. Kebutuhan


ini dapat dimanfaatkan

oleh

pemerintah

untuk mengurangi atau

menambah jumlah uang beredar.


d. Rasio cadangan wajib (reserve requirement ratio)
Penetapan rasio cadangan wajib juga dapat mengubah jumlah uang
beredar. Jika rasio cadangan diperbesar, maka kemampuan bank
memberikan kredit akan lebih kecil dibanding sebelumnya.
e. Batas maksimum pemberian kredit (BMPK) atau Legal Lending Limit
(LLL).
2. Instrumen Kualitatif
a. Seleksi fasilitas kredit (KLBI, KUT, KUK, KMKP)
b. Moral Suasion, imbauan moral dari otoritas moneter.

42

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

6.3

Analisis Kebijaksanaan
Jumlah uang beredar merupakan salah satu indikator kebijakan moneter yang

sangat penting dan memiliki peranan yang besar karena dampak langsungnya pada
perekonomian Indonesia. Dampak tersebut terjadi melalui beberapa jalur, seperti
dijelaskan berikut ini.
a. Jalur Biaya Modal
Secara garis besar, pengaruh JUB terhadap perekonomian melalui jalur biaya modal
dapat digambarkan sebagai berikut :

b. Jalur Kekayaan
Secara garis besar, pengaruh JUB terhadap perekonomian melalui jalur kekayaan
dapat digambarkan sebagai berikut :

c. Jalur Harga Relatif


Secara garis besar, pengaruh JUB terhadap perekonomian melalui jalur harga relatif
dapat digambarkan sebagai berikut :

43

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

d. Jalur Langsung
Secara garis besar, pengaruh JUB terhadap perekonomian melalui jalur langsung
dapat digambarkan sebagai berikut :

Tenggang waktu (lag) Efek dari Kebijakan Moneter


Dampak kebijakan moneter terhadap kestabilan dan pertumbuhan ekonomi akan
tergantung pada :

Kuat tidaknya hubungan antara perubahan kebijakan moneter yang dilakukan


dengan kegiatan ekonomi.

Jangka waktu antara terjadinya perubahan kebijakan moneter sampai terjadinya


efek terhadap kegiatan ekonomi (lag)

Jangka waktu atau lag yang dimaksud terdiri dari bebepa komponen/unsur, yakni

Dimana :
t0 : Periode awal adanya kebijakan moneter
t1 : Kurun waktu pertama sejak adanya kebijakan moneter
t2 : Kurun waktu kedua sejak adanya kebijakan moneter
t3 : Kurun waktu ketiga sejak adanya kebijakan moneter

44

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Periode t0 s.d. t1 merupakan Recognition lag, yakni waktu yang diperlukan


oleh Bank Indonesia untuk mengumpulkan data ekonomi dan menganalisis
perubahan aktivitas ekonomi yang diinginkan dengan melaksanakan kebijakan
moneter tersebut. Misalnya pada periode t0 telah terjadi perubahan aktivitas ekonomi,
misalnya kenaikan jumlah pengangguran. Dengan fenomena itu, sebelum mengambil
dan menentukan kebijakan moneter untuk mengatasi pengangguran tersebut, Bank
Indonesia memerlukan waktu terlebih dahulu untuk mengumpulkan data yang
berkaitan dengan masalah pengangguran tersebut.
Administrative lag (t1 t2 ) merupakan periode antara diketahuinya (oleh BI)
berbagai informasi yang akan diperkirakan untuk merubah kebijakan moneter,
dengan waktu dimana BI benar-benar merubah satu atau beberapa instrumen
kebijakan moneter (t2 ).
Keseluruhan antara Recognition lag dan Adminitrative lag ini disebut dengan
Inside lag, yakni kurun waktu antara perubahan/kejadia ekonomi yang memerlukan
perubahan kebijakan moneter dengan perubahan satu atau beberapa instrumen
kebijakan moneter.
Selanjutnya, kurun waktu antara telah berubahnya satu atau beberapa instrumen
kebijakan moneter untuk mengatasi suatu masalah ekonomi sampai dengan efek atau
dampak nyata kebijakan moneter tersebut pada kegiatan ekonomi, disebut dengan
Outside/Impact lag. Dengan kata lain, Outside lag mengukur seberapa lama waktu
yang dibutuhkan dari perubahan instrumen kebijakan moneter, dapat memberi efek
pada penyelesaian masalah ekonomi yang dipecahkan/diselesaikan.
Lag inilah yang kemudian dijadikan salah satu alat ukur efektifitas kebijakan
moneter Bank Indonesia. Logikanya, semakin cepat atau pendek lag/waktu yang
dibutuhkan untuk menghasilkan efek, semakin baik kebijakan moneter tersebut.
Jangan sampai efek yang terjadi sudah terlambat dan bahkan justru memperparah
keadaan atau masalah yang sedang terjadi dalam perekonomian.

45

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Paling tidak, implementasi kebijkan moneter melibatkan beberapa elemen, yakni :


o Penguasa moneter (Pemerintah /BI)
o Sistem moneter (Perbankan)
o Instrumen moneter (jenis-jenis kebijakan moneter)
o Target dan Indikator moneter
o Sasaran kebijakan moneter (Perekonomian Indonesia)
Secara sederhana, implementasi kebijakan moneter dapat dijelaskan dengan
menggunakan gambar analogi sebagai berikut :

Sumber : Nophirin, 2000.

46

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

6.4

Efektivitas Kebijaksanaan Moneter dan Fiskal


Kebijakan Moneter dan Keseimbangan Ekonomi: Analisis IS-LM Pengaruh

kebijakan moneter terhadap keseimbangan ekonomi


Gambar Dampak Kebijakan Moneter terhadap Perekonomian

Sumber: Rahardja dan Manurung, (2003)


Kurva IS menggambarkan kondisi keseimbangan pasar barang dan jasa,
sedangkan kurva LM menggambarkan kondisi keseimbangan di pasar uang.
Kebijakan pemerintah untuk mengubah jumlah uang beredar dalam masyarakat
akan

menggeser kurva LM dan berpengaruh terhadap perekonomian, karena

mengubah titik potong kurva IS-LM yang berarti mengubah titik keseimbangan
ekonomi. Pada gambar 2.1 kondisi keseimbangan awal ditunjukkan oleh titik E0
dimana

tingkat pendapatan sebesar Y0 dan tingkat

bunga

adalah r0.

Jika

pemerintah menambah jumlah uang beredar, kurva LM bergeser ke kanan (dari


LM0 ke LM1), sehingga titik keseimbangan juga bergeser dari Eo ke E1. Pada titik
keseimbangan yang baru (E1), output keseimbangan adalah Y1 yang lebih besar dari
Y0 sedangkan tingkat bunga adalah r1 yang lebih rendah dari r0. Artinya, kebijakan
moneter ekspansif dalam konteks gambar 2.1 dapat memacu pertumbuhan
ekonomi dan menurunkan tingkat bunga. Dalam perekonomian pasar, kenaikan

47

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

tingkat bunga mengindikasikan telah terjadinya kelebihan permintaan investasi,


yang akibatnya dapat dilihat pada dua sisi:
1) sisi output. kenaikan tingkat bunga akan menyebabkan ada beberapa rencana
investasi

yang dibatalkan, sebagai akibatnya pertambahan kapasitas produksi

menjadi lebih kecil


2) sisi biaya kenaikan tingkat bunga akan menaikkan biaya produksi dikarenakan
naiknya biaya modal.
Dari kedua hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kenaikan tingkat bunga akan
memicu terjadinya inflasi.

Rangkuman
Kebijakan moneter bertujuan akhir mengedalikan inflasi melalui instrumen jumlah
uang beredar dan kurs. Instrumen yang digunakan Bank Indonesia dalam kebijakan
moneter adalah jumlah uang beredar, operasi pasar terbuka, reserve requirement, dan
discount rate. Jalur transmisi yang digunakan terdiri empat jenis yaitu jalur biay
modal, kekayaan, relatif dan langsung. Kebijakan moneter dianalisis dengan kurva
IS-LM yang akan menjelaskan keseimbangan tingakat bunga dan pendapatan.
Soal.
1. Jelaskan intrumen yang dipakai dalam kebijakan moneter!
2. Sebutkan dan kelaskan jalur teansmisi kebijakan moneter?
3. Jelaskan pengaruh kebijakan moneter karena adanya time lag?
4. Jelaskan pengaruh kebijakan moneter dengan kurva IS-LM!
5. Jelaskan pengaruh kebijakan moneter terhadap perekonomian yang dapat
mendorong aktivitas bisnis ekspor-impor!

48

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

BAB VII INFLASI

Sub kompetensi yang dicapai :


1. Menjelaskan tentang inflasi, jenis-jenisnya, faktor-faktor penentu, efek
pengaruh inflasi dan kebijakan mengendalikan inflasi dari sisi moneter.
2. Menjelaskan efek inflasi terhadap aktivitas Bisnis dan Perdagangan
Internasional

7.1 Inflasi
Inflasi diartikan suatu kondisi meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut
inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada
barang lainnya. Kondisi menurunnya harga-harga secara umum dan terus menerus
disebut deflasi.
Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga
Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan
harga dari barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Survei Biaya Hidup (SBH)
dijadikan sebagai acuan IHK oleh Badan Pusat Statistik (BPS). BPS akan memonitor
perkembangan harga barang dan jasa tersebut secara bulanan di pasar tradisional dan
modern setiap Kota/Kabupaten seluruh Indonesia.
Indikator inflasi lainnya berdasarkan international best practice antara lain:
1. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB). Harga Perdagangan Besar
komoditas ialah harga transaksi yang terjadi antara penjual/pedagang besar
pertama dengan pembeli/pedagang besar berikutnya dalam jumlah besar
pada pasar pertama atas suatu komoditas.
2. Deflator Produk Domestik Bruto (PDB) menggambarkan pengukuran
level harga barang akhir (final goods) dan jasa yang diproduksi di dalam

49

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

suatu ekonomi (negeri). Deflator PDB dihasilkan dengan membagi PDB


atas dasar harga nominal dengan PDB atas dasar harga konstan.
7.2 Jenis Inflasi
Jenis inflasi akan dibagi berdasarkan nilai dan sumbernya. Adapun, inflasi
berdasarkan nilai terdiri dari tiga jenis yaitu :
a. Inflasi Moderat (Moderat Inflation)
Jenis inflasi ditandai dengan harga-harga yang meningkat secara lambat, laju
inflasi sebesar satu digit per tahun. Nilai inflasi 1 - 9% per tahun. Cirinya
ditandai adanya kenaikan harga-harga yang relatif stabil, nilai riil uang cukup
stabil.
b. Inflasi Ganas (Galloping Inflation)
Inflasi yang ditandai dengan laju inflasi senilai dua digit per tahun. Nilai
inflasi 10 99% per tahun.

Jika inflasi ganas timbul, maka timbullah

gangguan-gangguan serius terhadap perekonomian. Umumnya sebagian besar


kontrak disusun dalam indeks harga atau mata uang asing, seperti dollar. Nilai
riil uang menurun sangat cepat. Pasar keuangan menjadi tidak bergairah,
bursa saham lesu, dan dana-dana pada umumnya dialokasikan berdasarkan
rasio dari pada berdasarkan tingkat bunga. Masyarakat lenih memeilih aset
yang memiliki return pendapatan lebih tinggi daripada nilai inflasi. Aset yang
dipilih emas, lahan, properti.
c. Hiperinflasi
Inflasi yang bernilai tiga digit per tahun, nilai inflasi lebih dari 100%.
Meskipun perekonomian tampaknya dapat bertahan dari inflasi ganas, jenis
inflasi ketiga ini sangat mematikan Tidak ada segi baik perekonomian pasar,
apabila harga-harga meningkat jutaan atau bahkan triliunan persen per tahun.

Inflasi berdasarkan pemisahan sumber penyebabnya dibagi menjadi inflasi inti


dan non inti. Pembagian tersebut dinamakan disagregasi inflasi. Disagegasi inflasi
dijelaskan berikut ini:

50

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

1. Inflasi Inti, yaitu Komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten
(persistent component) dalam pergerakan perubahan laju inflasi dan
dipengaruhi faktor fundamental, seperti:
o Interaksi permintaan-penawaran
o Lingkungan eksternal: nilai tukar kurs mata uang asing, harga komoditi

internasional, dan inflasi mitra dagang dari negara lain.


o Ekspektasi Inflasi dari pedagang dan konsumen

2. Inflasi non Inti, yaitu Komponen inflasi yang cenderung tinggi volatilitasnya
karena dipengaruhi oleh selain faktor fundamental. Komponen inflasi non inti
terdiri dari :
o Inflasi Komponen Bergejolak (Volatile Food)

Inflasi yang dominan dipengaruhi shocks (kejutan) yang mempengaruhi


sisi jumlah penawaran (supply side) dalam kelompok bahan makanan.
Kejutan ini berupa gagal panen, gangguan alam, dan kenaikan harga
komoditas pangan domestik, dan internasional.
o Inflasi Komponen Harga yang diatur Pemerintah (Administered Prices)

Inflasi yang dominan dipengaruhi shocks (kejutan) akibat kebijakan harga


Pemerintah seperti kenaikan harga BBM bersubsidi, pengurangan subsidi,
kenaikan tarif listrik, tarif angkutan, kenaikan gaji pegawai, dan
sebagainya.

7.3 Faktor Determinan Inflasi


Inflasi dipengaruhi oleh faktor sisi supply (cost push inflation), sisi permintaan
(demand pull inflation), dan ekspektasi inflasi. Penjelasan determinan inflasi sebagai
berikut :
1. Cost Push Inflation disebabkan depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar
negeri terutama harga barang impor, peningkatan harga-harga komoditi yang
diatur pemerintah (administered price), terjadi negative supply shocks akibat
bencana alam dan terganggunya distribusi.

51

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Jika harga bahan baku impor naik akibat kurs USD/IDR terapresiasi maka
biaya produksi bertambah dan harga produk akan meningkat. Jika sebagian
besar industri di Indonesia tergantung bahan baku impor maka harga-harga
akan naik (inflasi).
2. Demand Pull Inflation dipengaruhi kenaikan permintaan barang dan jasa
lebih besar dibandingkan jumlah produksi/pasokan persediaan. Permintaan
emas, minyak bumi, rumah meningkat dibandingkan ketersediaan pasokan
produksi akan menyebabkan kenaikan harga-harga komoditas tersebut.
3. Ekspektasi inflasi dipengaruhi perilaku masyarakat dan pelaku ekonomi
dalam menggunakan ekspektasi angka inflasi dalam keputusan kegiatan
bisnis. Ekspektasi inflasi ini tercermin dari pembentukan harga di tingkat
produsen dan pedagang terutama pada saat menjelang hari-hari besar
keagamaan (lebaran, natal, dan tahun baru), kenaikan gaji pegawai negeri,
dan upah minimum regional

(UMR). Meskipun ketersediaan barang

mencukupi untuk mendukung kenaikan permintaan, namun harga barang dan


jasa pada saat-saat hari raya keagamaan meningkat lebih tinggi dari komdisi
supply-demand tersebut. Demikian halnya pada saat kenaikan gaji pegawai
dan penentuan UMR, pedagang ikut pula meningkatkan harga barang meski
kenaikan upah tersebut tidak terlalu signifikan dalam mendorong peningkatan
permintaan.

7.4 Dampak Inflasi


Kestabilan inflasi merupakan hal penting bagi masyarakat, pertumbuhan
ekonomi, manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Inflasi yang tinggi
dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi
masyarakat.
Pertama, inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan
terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan
semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin.

52

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Kedua, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi
pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan
bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam
melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan
pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di
negara tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif
sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai rupiah.

7.5 Kebijakan Moneter dan Inflasi


Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah. Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah
kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi.
Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai
sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut
sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Bank Indonesia melakukan
kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar
atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan
oleh Pemerintah.
Dalam melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia menganut sebuah
kerangka kerja yang dinamakan Inflation Targeting Framework (ITF). Kerangka
kerja ini diterapkan secara formal sejak Juli 2005, setelah sebelumnya menggunakan
kebijakan moneter yang menerapkan uang primer (base money) sebagai sasaran
kebijakan moneter.
Dengan kerangka ITF, Bank Indonesia mengumumkan sasaran inflasi kepada
publik dan kebijakan moneter diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi yang
ditetapkan oleh Pemerintah tersebut.
Kebijakan moneter dilakukan mencapai sasaran inflasi di masa datang.
Perubahan tinjauan dan pantauan kebijakan moneter dilakukan terus menerus dan

53

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

dievaluasi melihat perkembangan inflasi mendatang sesuai dengan sasaran inflasi


yang telah dicanangkan.
Kebijakan moneter diliakukan secara transparan dan akuntabel kebijakan
kepada publik.

Secara operasional, perubahan kebijakan moneter dilakukan

penetapan suku bunga kebijakan (BI Rate) yang diharapkan akan memengaruhi suku
bunga pasar uang dan suku bunga deposito dan suku bunga kredit perbankan.
Perubahan suku bunga ini pada akhirnya akan memengaruhi output dan inflasi.
Dengan telah dilepaskannya sistem nilai tukar dengan band intervensi nilai
tukar (crawling band) di tahun 1997, Bank Indonesia memerlukan jangkar nominal
(nominal anchor) baru dalam rangka menjalankan kebijakan moneter. Jangkar
nominal adalah variabel nominal (seperti indeks harga, nilai tukar, atau uang beredar)
yang ditargetkan secara eksplisit oleh bank sentral sebagai dasar/patokan bagi
pembentukan harga lainnya.
Kebijakan moneter memerlukan jangkar nominal untuk menentukan adanya
kejelasan arah kebijakan moneter sehingga masyarakat memiliki pedoman ekspektasi
inflasi. Selain itu juga, Bank Indonesia secara konsisten dapat mencapainya akan
meningkatkan kredibilitas kebijakan moneter.

7.6 Bank Indonesia dan Inflasi


Kebijakan moneter Bank Indonesia ditujukan untuk mengelola tekanan harga
yang berasal dari sisi permintaan aggregat (demand management) relatif terhadap
kondisi sisi penawaran. Kebijakan moneter tidak ditujukan untuk merespon kenaikan
inflasi faktor bersifat kejutan yang bersifat sementara dan akan hilang dengan
sendirinya.
Hal tersebut karena keterbatasan Bank Indonesia mengendalikan inflasi
dipengaruhi kejutan (shocks). Maka BI memerlukan kerjasama dan koordinasi dengan
Pemerintah melalui kebijakan makroekonomi yang terintegrasi baik dari kebijakan
fiskal, moneter maupun sektoral. Koordinasi antara pemerintah dan BI dengan
membentuk Tim Koordinasi Penetapan Sasaran, Pemantauan dan Pengendalian
Inflasi (TPI) tahun 2005.

54

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Dalam Nota Kesepahaman antara Pemerintah dan Bank Indonesia, sasaran


inflasi ditetapkan tiga tahun ke depan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
Berdasarkan

PMK No.143/PMK.011/2010, sasaran

inflasi yang

ditetapkan

Pemerintah periode 20102012 adalah 5,0%, 5,0%, dan 4,5% dengan deviasi 1%.

Tabel Perbandingan Target Inflasi dan Aktual Inflasi


Tahun Target Inflasi Inflasi Aktual (%, yoy)
2001
4% - 6%
12,55
2002
9% - 10%
10,03
2003
9 +1%
5,06
2004
5,5 +1%
6,40
2005
6 +1%
17,11
2006
8 +1%
6,60
2007
6 +1%
6,59
2008
5 +1%
11,06
2009
4,5 +1%
2,78
2010*
5+1%
2011*
5+1%
2012*
4.5+1%
*) berdasarkan PMK No.143/PMK.011/2010 tanggal 24 Agustus 2010

55

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Rangkuman
Inflasi merupakan masalah perekonomian yang ditandai dengan kenaikan harga
barnag- dan jasa secara umum dan

bersamaan. Inflasi dibagi tiga berdasarkan

nilainya yaitu moderat, ganas, dan hiperinflasi. Inflasi diagregasi menjadi inflasi inti
dan non inti. Inflasi disebabkan dari sisi biaya produksi, kenaikan permintaan, dan
ekspekstasi pelaku ekonomi. Dampak inflasi adalah menurunnya pendapatan riil
masyarakat, ketidakstabilan harga, dan tekanan pada nilai kurs rupiah. Bank
Indonesia mengendalikan inflasi dengan kerangka Inflation Target Frremwork (ITF)
bekerjasama dengan Kementereian Keuangan, Perindustrian dan Perdagangan. Target
inflasi ditetapkan Menteri Keuangan sebagai acuan target inflasi.
Soal
1. Apa yang dimaksud inflasi?
2. Jelaskan perbedaan inflasi berdasarkan nilainya?
3. Jelaskan sumber-sumber penentu inflasi inti dan non inti?
4. Jelaskan sumber penyebab inflasi karena harga bahan baku impor naik akibat
kurs?
5. Jelaskan dampak inflasi bagi aktivitas produksi dan penentuan harga
komoditas ekspor?

56

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

BAB VIII TEORI TINGKAT BUNGA

Sub Kompetensi yang dicapai adalah :


1. Menjelaskan konsep bunga dan nilai uang.
2. Menghitung nilai waktu uang present value.
3. Memilih investasi berdasarkan tingkat bunga dan return pendapatan.

8.1 Pengertian Dasar


Ekonomi konvensional menerapkan konsep bunga sebagai balas jasa return
kegiatan bisnis. Bunga dibebankan dalam peminjaman uang. Sehingga, uang yang
diterima sekarang nilainya lebih besar dibandingkan saat diterima di tahun depan.
Konsep bunga telah berkembang dari pemikiran bahwa bunga adalah bentuk
kompensasi atau risiko atas uang pinjaman. Selanjutnya, teori abstinance interest
menjelaskan bunga adalah harga yang dibayarkan sebagai tindakan menahan
keinginan (abstinence) pemilik uang untuk tidak membelanjakan uangnya, sehingga
ada kemungkinan bagi dirinya untuk bisa berhemat dan menabung. Sedangkan
Marshall berpendapat bahwa bunga adalah bentuk produktivitas dari modal.
Produktivitas tersebut dipengaruhi tingkat suku bunga, sedangkan suku bunga
merupakan balas jasa atas pengorbanan tabungan atau pengorbanan 'menunggu'.
Bank memberikan pinjaman dengan membebankan bunga sebagai jasa
pemberian kredit. Pemungutan bunga didasarkan atas :
a. Teori Nilai
Nilai uang sekarang lebih besar daripada nilai yang akan datang. Perbedaan
nilai ini harus mendapat penggantian bunga.
b. Teori Pengorbanan
Pengorbanan meminjamkan uang akan mendapatkan balas jasa berupa
pembayaran bunga. Alasan pembayaran bunga adalah pemilik uang

57

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

meminjamkan uang kepada debitur, selama uangnya belum dikembalikan tidak


dapat mempergunakan uang tersebut.
c. Teori keuntungan
Bunga dibebankan karena motif laba yang ingin dicapai. Bank dan pelaku
ekonomi mau dan bersedia membayar bunga didasarkan atas laba yang akan
diperoleh. Laba merupakan pendorong munculnya bunga bagi pengusaha dan
masyarakat untuk menabung.
8.2 Nilai Waktu Dari Uang
Nilai uang sekarang tidak sama dengan nilai di masa depan. Nilai uang yang
dimiliki sekarang (present value) nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
uang di masa mendatang (future value).
Konsep Present Value didasarkan pada nilai uang sekarang lebih tinggi
dibandingkan nilai uang di masa mendatang. Formula untuk mencari nilai sekarang:
=

(1 + )

CF = Cash flow dalam tahun ke-n


i = tingkat bunga tahunan
n = jumlah tahun
Konsep present value berguna digunakan, karena menggambarkan nilai dari
pinjaman dengan tingkat bunga simpel ditambahkan pada nilai sekarang saat
pembayaran dilakukan di masa mendatang. Perbedaan nilai sekarang dan masa
mendatang tergantung dari perbedaan waktu lamanya pembayaran.
Konsep Future Value dicari dengan rumus
FV = CF (1 + i)n
Contoh :
A menabung 1.000.000 IDR dengan bunga 10% maka setelah satu tahun A akan
mendapat :
FV = 1.000.000 (1 + 0,1)1
FV = 1.100.000 IDR
(

disebut juga sebagai discount factor.

58

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Konsep nilai waktu dari uang (time value of money) mengilhami lahirnya
model-model teori investasi.
Nilai uang masa mendatang jika didiamkan saja akan semakin turun.
Penurunan ini disebabkan naiknya harga barang atau inflasi. Karena itu, agar future
value dari uang tetap bertahan atau bahkan bertambah maka uang itu harus
diinvestasikan pada instrumen investasi tertentu.

8.3 Ukuran Tingkat Bunga


Ada beberapa pilihan sistem bunga dipilih untuk menginvestasikan uang yaitu :
1. Bunga Sederhana (simple interest)
Mari kita ambil contoh, misalkan A memiliki dana sejumlah 1.000.000 IDR dan
akan mendepositokan uang dengan suku bunga sebesar 12 persen per tahun.
Maka A akan menerima 120.000 IDR per tahun. Setelah sepuluh tahun, A akan
mendapatkan total bunga sebesar 1.200.000 IDR. Saldo investasi A menjadi:
1.000.000 IDR (dana awal) + 1.200.000 IDR (jumlah total bunga) = 2.200.000
IDR.
Rumus bunga sederhana
=
I
P
R
T

100

= Bunga yang dibayar


= modal
= tariff bunga
= jangka waktu

2. Bunga Berbunga (compound interest).


Konsep bunga berbunga adalah suatu konsep di mana bunga yang didapatkan
akan ditambahkan ke uang pokok, sehingga bunga yang dihasilkan pada tahun
berikutnya akan lebih besar.
Bunga berbunga dibagi yaitu :
* Bunga Berbunga Tahunan (yearly compound interest)
* Bunga Berbunga Bulanan (monthly compound interest)
* Bunga Berbunga Harian (daily compound interest)
59

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Rumus yang digunakan :


A = P (1+i)n
Dimana :
A
= investasi selama periode transaksi
P
= modal
i
= tariff bunga per periode (dlm decimal)
n
= jumlah periode bunga
Perbedaan penggunaan sistem bunga menghasilkan perbedaan saldo investasi
pada akhir tahun, walaupun sama-sama menjanjikan bunga 12 persen per
tahun. Penyebabnya adalah tingkat suku bunga yang berbeda. Perbedaan
tingkat bunga itulah yang memunculkan istilah "suku bunga efektif" (effective
rate). Suku bunga efektif adalah perbandingan jumlah bunga diperoleh dengan
jumlah uang awal diinvestasikan. Cara menghitung bunga efektif sangat
mudah: bunga yang terima pada akhir tahun dibagi dengan nilai nominal uang
pada awal tahun.
Bunga riil diperoleh dengan menghitung selisih bunga nominal dengan tingkat
inflasi. Berdasarkan konsep bunga riil, ekspektasi return, dan tingkat inflasi,
uang dapat diinvestasikan membeli aset.

8.3

Pilihan Aset Melakukan Investasi


Investasi Aset
Sebelum menganalisis penawaran dan permintaan dari pasar obligasi dan
pasar uang, harus memahami lebih dulu penentu jumlah permintaan aset. Aset
adalah bagian dari properti yang merupakan penyimpan nilai seperti uang,
oligasi, saham, tanah, rumah, peralatan pertanian dan mesin industri. Faktorfaktor yang mempengaruhi pembelian dan memegang aset adalah :
1. Kekayaan, adalah total aset dan sumberdaya dimiliki oleh individu.
Dengan

asumsi

faktor

lain

tetap,

peningkatan

kekayaan

akan

meningkatkan jumlah permintaan aset.


2. Ekspektasi hasil/pendapatan yang akan diperoleh di masa mendatang pada
satu aset dibanding dengan aset lain. Asumsi faktor lain tetap, peningkatan

60

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

ekspektasi pendapatan aset satu dibandingkan aset lain akan meningkatkan


jumlah permintaan asset.
3. Tingkat resiko berhubungan dengan hasil yang diperoleh pada aset satu
dibanding aset lain. Asumsi faktor lain tidak berubah, jika tingkat resiko
aset naik dibandingkan aset lain, maka jumlah permintaan aset akan turun.
4. Likuiditas. Kemudahan dan kecepatan aset dapat dijual dalam bentuk uang
kas dibanding aset lain. Semakin aset lebih likuid dibanding aset lain,
maka jumlah permintaan aset akan naik.
Teori Permintaan Aset, asumsi faktor-faktor lain tetap :
1. Jumlah permintaan aset dipengaruhi secara positif oleh kekayaan.
2. Jumlah permintaan aset dipengaruhi secara positif oleh harapan hasil
pendapatan aset.
3. Jumlah permintaan aset dipengaruhi secara negatif oleh tingkat resiko aset
dibanding aset lain.
4. Jumlah permintaan aset dipengaruhi secara positif oleh likuiditas aset.
Investasi Obligasi
Keseimbangan pasar obligasi terjadi ketika jumlah permintaan dan penawaran
sama akan membentuk harga dan jumlah diperjualbelikan.
Perubahan Permintaan Obligasi ditentukan oleh :
1. Kekayaan. Peningkatan kekayaan berpengaruh positif terhadap pergeseran
obligasi.
2. Ekspektasi tingkat bunga obligasi. Tingginya ekspektasi tingkat bunga
obligasi masa datang lebih rendah dibandingkan harapan keuntungan akan
menurunkan permintaan.
Rendahnya tingkat bunga di masa depan akan meningkatkan permintaan
obligasi. Peningkatan tingkat inflasi akan menurunkan permintaan obligasi
3. Resiko

Obligasi.

Peningkatan

resiko

obligasi

akan

menurunkan

permintaan obligasi.
4. Likuiditas Obligasi. Penigkatan likuiditas obligasi akan meningkatkan
permintaan obligasi.

61

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Perubahan Penawaran Obligasi.


Faktor-faktor yang memepengaruhi penawaran yaitu :
1. Ekspektasi profitabilitas dari kesempatan investasi. Ekspektasi profit obligasi
meningkat maka akan meningkatkan jumlah penawaran obligasi.
2. Ekspektasi

inflasi.

Peningkatan

ekspektasi

tingginya

inflasi

akan

menyebabkan peningkatan jumlah penawaran obligasi.


3. Pengeluaran pemerintah. Peningkatan defisit pengeluaran pemerintah akan
meningkatkan penawaran jumlah obligasi.

Rangkuman
Bunga dikenakan karena adanya selisih nilai uang sekarang dan dimasa mendatang,
opportunity penggunaan uang, dan laba yang diperoleh. Nilai waktu uang dihitung
dengan bunga dan discount factor. Nilai waktu uang dibagi menjadi present value dan
future value. Bunga yang sering digunakan sebagai pertimbangan investasi adalah
bunga sederhana, dan majemuk. Nilai uang masa mendatang karena menurun maka
perlu melakukan investasi yang tepat guna memperoleh return uang yang dimiliki.
Faktor yang mempengaruhi permintaan aset adalah kekayaan, return pendapatan,
likuiditas dan resiko.
Soal.
1. Jelaskan kenapa bunga dikenakan sebagai balas jasa pengembalian uang?
2. Menurut saudara, apakah pengenaan bunga berdasarkan selisih uang sekarang dan
mendatang betul? Jelaskan!
3. Jelaskan perbedaan pengenaan bunga dan bagi hasil laba-rugi!
4. Jelaskan hubungan uang dipegang, nilai uang, pengembalian investasi, dan
pemilihan aset investasi!
5. PT ABC menginvestasikan modal 100.000.000 IDR dengan pilihan bunga 12%
selama 5 tahun dan tingkat inflasi 10%. Carilah return yang diterima dengan
future value dan present value!
6. Sebutkan aset-aset yang bisa digunakan untuk investasi!
7. Jelaskan faktor-faktor yang menentukan permintaan aset!

62

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

BAB IX PASAR VALUTA ASING

Sub Kompetensi diperoleh yaitu :


1. Menjelaskan kurs valas, pasar valas, sistem penetapan kurs.
2. Menganalisis faktor-faktor mempengaruhi kurs.
3. Menghitung kurs berdasarkan teori IRP dan PPP
9.1 Valuta Asing
Perekonomian terbuka mendorong perdagangan internasional ekspor dan impor
di Indonesia. Perkembangan ekspor dan impor mendorong pelaku ekonomi
menggunakan mata uang asing untuk melakukan transaksi pembayaran. Hal tersebut
sesuai dengan teori likuiditas preferensi Keynes, permintaan uang asing dipengaruhi
oleh motif transaksi pembayaran, berjaga-jaga, dan spekulasi. Valuta asing
dibutuhkan pelaku ekonomi untuk membayar transaksi perdagangan ekspor dan
impor. Permintaan valuta asing diperlukan untuk mengantisipasi pembayaran masa
mendatang. Fluktuasi kurs valas diperjualbelikan di pasar valas dimanfaatkan
spekulan dan arbitraser untuk mendapatkan keuntungan.
Kurs didefinisikan sebagai nilai tukar mata uang domestik ditukar dengan nilai
mata uang asing. Valas bisa juga diartikan perbandingan nilai mata uang dalam negeri
dengan luar negeri. Valas merupakan nilai mata uang dalam negeri untuk
mendapatkan mata uang asing. Contoh : Kurs Rp/$ yang berarti nilai tukar Rupiah
(IDR) terhadap Dollar ($). Mata uang asing yang sering digunakan dalam transaksi
eksim yaitu Dollar ($), Euro (), Poundsterling (), Yen (), Yuan (Y), dan Franc.
Mata uang asing yang nilainya digunakan sebagai alat pembayaran perdagangan
global dinamakan Hard Currency, seperti USD, EUR, Y, GBP, dan YUAN.
Sedangkan valuta asing yang nilainya tidak stabil dan hanya digunakan dalam
pembayaran perdagangan domestik disebut Soft Currency. Contoh adalah IDR, Bhat,
Peso, Rupee, Ringgit, dan sebagainya.

63

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

9.2 Pasar Valuta Asing


Valuta asing diperdagangkan di pasar valas dimana penawaran dan permintaan
bertemu. Bursa valas merupakan suatu tempat atau media atau sistem dimana
masyarakat, perusahaan, bank dapat melakukan transaksi keuangan internasional
melakukan pembelian dan penjualan foreign exchange (forex).
Gambaran mekanisme pasar valas dijelaskan pada gambar berikut ini.
Batik

Importir
(Singapura)
Kurs Beli

Eksportir
(IND)

USD 10.000

Kurs Jual

USD
Bank

IDR

USD
Bank
Sentral

IDR

Bank

Kurs Jual

Importir
(Jakarta)

Mesin

Kurs Beli

Ekspor
(Jepang)

10.000 JPY

Sumber : Hady (2000).


Importir di Jakarta membeli mesin dari eksportir dari Jepang seharga 10.000
Yen, maka importir akan menukar IDR dengan untuk membeli JPY di Bank. Kurs
Jual yang digunakan karena Bank menjual JPY kepada importir.
Eksportir batik menjual kain batik kepada pembeli dari Singapura seharga
10.000 dollar, maka eksportir batik akan memperoleh USD dari importir. Eksportir
batik akan menukar USD menjadi IDR di Bank maka digunakan kurs beli, karena
Bank membeli USD dari eksportir.
Kurs Jual lebih tinggi dibandingkan kurs beli, selisih nilai kurs jual dan beli
dinamakan spread. Kurs tengah atau rata-rata merupakan nilai kurs tengah jual dan
beli. Bank yang memerlukan jumlah valas banyak untuk memenuhi permintaan
nasabah, maka bank akan menghubungi bank devisa lain atau Bank Indonesia untuk
membeli valas.

64

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Pasar valas bermanfaat bagi pelaku bisnis yaitu ;


1. Mempermudah transaksi perdagangan dan pembayaran internasional.
2. Menyediakan fasilitas kredit untuk pembayaran internasional.
3. Menyediakan fasilitas hedging, yaitu tindakan pengusaha valas menghhindari
resiko kerugian atas fluktuasi valas.

Jenis Pasar Valas


1. Spot Market.
Spor Market adalah bursa valas dimana transaksi jual beli valas yang terjadi
hari tesebut (t) akan diselesaikan dalam jangka waktu t + 2 hari saat jam
kerja. Spot market merupakan pasar valas yang menghasilkan spot rate. Kurs
spot terjadi hari ini 1 $ = IDR 10.000, JPY = 2500 IDR. Maka dapat dicari
Kurs $ terhadap JPY berikut :
Kurs USD = 1 USD/ 10.000 IDR x 2500 IDR/1 JPY = 0,25 JPY.
2. Forward Market
Forward market adalah bursa valas saat transaksi kesepakatan hari tertentu
maka transaksi penjualan dan pembelian akan digunakan atau diberlakukan
untuk waktu yang akan datang lebih dari 2 x 24 jam hingga 12 bulan.
Perusahaan memerlukan dana untuk membayar kontrak pembelian bahan
baku 1.000.000 USD dalan jangka waktu 90 hari. Spot rate saat tanggal 1
Nopember 2011 adalah 1 USD = 8.500 IDR. Karena fluktuasi kurs, maka
perusahaan memilih kurs forward 90 hari 1 USD = 9.000 IDR. Perhitungan
forward dengan rumus ;
Forward Premium/Discount =

100

Keterangan ; FR = Forward rate; SR = Spot Rate; n=hari

100 = 0,058 x 4 x 100 = 23,53%.

FR premium/discount =
Kesimpulan diperoleh :

FR > SR atau valas forward mengalami apresiasi, sebaiknya forward


contract dilakukan dengan forward premium (FP).

65

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

FR < SR atau valas forward mengalami depresiasi, sebaiknya forward


contract dilakukan dengan forward discount (FD).
3. Future Market
Future market merupakan salah satu bentuk bursa valas, kontrak valas
dilakukan untuk melindungi posisi fluktuasi kurs. Future market merupakan
bursa valas yang dapat digunakan dengan hak untuk membeli (call option)
atau hak untuk menjual (put option) yang dapat dibatalkan atas sejumlah unit
valas pada harga dan jangka waktu tertentu.

9.3 Sistem Penetapan Kurs


Sistem penetapan kurs dibagi yaitu :
1. Fixed Exchange Rate.
Nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya
ditetapkan oleh pemerintah pada nilai tukar tetap. Meskipun nilai tukar
ditetapkan pemerintah, namun perubahan permintaan dan penawaran mata
uang di pasar valuta asing menyebabkan fluktuasi naik turunnya kurs.
Contoh kasus. Pemerintah menetapkan nilai tukar 1 USD = 8000 IDR, tetapi
di pasar valas 1 USD = 9000 IDR maka kurs ditetapkan pemerintah dianggap
over valued. Maka Bank Sentral akan menjual cadangan devisa USD ke pasar
(lose reserve) agar kurs valas di pasar kembali lagi ke nilai tukar 1 USD =
8000 IDR.
Pemerintah menetapkan nilai tukar 1 USD = 8000 IDR, tetapi di pasar valas 1
USD = 7000 IDR maka kurs ditetapkan pemerintah dianggap under valued.
Maka Bank Sentral akan membeli USD sehingga cadangan devisa bertambah
agar nilai tukar kembali sesuai ketetapan Pemerintah.
Kebaikan penetapan sistem kurs tetap adalah mampu memberikan kepastian
nilai tukar. Kelemahannya adalah Pemerintah harus memiliki cadangan
devisa yang besar untuk berjaga-jaga jika dibutuhkan untuk melakukan
intervensi pasar.
2. Managed Floating Exchange Rate

66

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Sistem kurs mengambang terkendali menentukan kurs valas di bursa valas


terjadi dengan campur tangan pemerintah yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran melalui kebijakan moneter.
Kurs yang ingin dipertahankan Pemerintah 1 USD = 8000 IDR. Capital
inflow yang masuk ke Indonesia akan meningkatkan penawaran USD,
sehingga akan menyebabkan kurs IDR/USD akan apresiasi 1 USD = 7000
IDR. Jika pemerintah ingin mempertahankan 1 USD = 8000 IDR, maka
pemerintah

akan

melakukan

intervensi

melalui

kebijakan

moneter

meningkatkan permintaan USD dengan harapan kembali ke kurs awal.


3. Floating Exchange Rate
Sistem penetapan kurs valas yang menyerahkan sepenuhnya perubahan
fluktuasi kurs apresiasi atau depresiasi kepada kekuatan permintaan dan
penawaran valas tanpa campur tangan dari Pemerintah dan Bamk Sentral.
Indonesia menganut sistem kurs mengambang bebas sejak tahun 1997 hingga
sekarang. Dengan menganut sistem ini, kurs valas USD terhadap IDR
sepenuhnya berfluktuasi apresiasi atau depresiasi tergantung dari permintaan
dan penawaran valas di bursa valas. Sistem penetapan kurs memiliki
kelebihan bahwa bank Sentral tidak lagi mengeluarkan cadangan devisa guna
mempengaruhi kurs USD/IDR.

9.4 Faktor Mempengaruhi Valas


Faktor yang mempengaruhi fluktuasi Valas dipengaruhi oleh faktor :
a.

Transaksi Pembayaran Ekspor-Impor. Pembayaran impor memerlukan


sejumlah USD guna membayar komoditas impor sehingga permintaan USD
akan meningkat. Eksportir menerima pembayaran USD dari importir luar
negeri akan menyebabkan penawaran USD bertambah.
Jika neraca perdagangan surplus (X > M) maka cadangan devisa meningkat.
Surplus akan menyebabkan penawaran USD bertambah akibatnya Kurs
USD/IDR akan melemah (depresiasi) atau Kurs IDR/USD menguat
(apresiasi).

67

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Jika neraca perdagangan defisit (M > X) maka cadangan devisa berkurang.


Defisit akan menyebabkan permintaan USD bertambah akibatnya Kurs
USD/IDR akan menguat (apresiasi) atau Kurs IDR/USD melemah
(apresiasi).
Kesimpulan surplus neraca perdagangan berpengaruh positif terhadap Kurs
IDR/USD.
b.

Tingkat Pendapatan (Produk Domestik Bruto). Tingkat pendapatan


meningkat akan menyebabkan permintaan USD, maka Kurs IDR/USD akan
melemah (depresiasi). Tingkat pendapatan berpengaruh negatig terhadap
Kurs IDR/USD.

c.

Tingkat Suku Bunga. Perbedaan tingkat suku bunga di antara dua negara
akan menyebabkan fluktuasi kurs valas. Jika tingkat suku bunga di Indonesia
lebih

tinggi dibandingkan

di Amerika, investor dari USA akan

mennginvestasikan uang ke Indonesia. Aliran modal masuk (Capital Inflow)


masuk ke Indonesia meningkat dan menyebabkan penawaran USD
bertambah, permintaan IDR meningkat. Sehingga kurs spot IDR/USD
menguat (apresiasi) tetapi kurs forward saat jatuh tempo pembayaran akan
menyebabkan kurs IDR/USD melemah (depresiasi).
Begitu juga sebaliknya jika tingkat suku bunga di luar negeri (USA) lebih
tinggi dibandingkan di Indonesia maka aliran modal keluar (capital outflow)
bertambah. Akibatnya, kurs spot IDR/USD akan melemah (depresiasi) tetapi
kurs forward saat jatuh tempo akan menyebabkan kurs IDR/USD menguat
(apresiasi).
Tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap kurs IDR/USD.
d.

Tingkat Inflasi. Tingkat inflasi di dalam negeri lebih (Indonesia) tinggi


dibandingkan di luar negeri (USA) maka kurs forward IDR/USD akan
melemah (depresiasi). Begitu sebaliknya, jika tingkat inflasi di USA lebih
tinggi dibandingkan di Indonesia maka kurs forward IDR/USD akan
menguat (apresiasi).
Tingkat inflasi berpengaruh negatif terhadap dalam negeri/luar negeri.

68

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

e.

Ekspektasi, Spekulasi, dan Rumor.


Ekspektasi, spekulasi, dan Rumor bisa berpengaruh positif atau negatif
terhadap kurs IDR/USD. Pemilihan Presiden RI 2009 dengan calon yang
disukai negara luar negeri akan menyebabkan kurs IDR/USD akan menguat.

9.5 Hubungan Kurs Valas dan Ekspor-Impor


Valas dan Ekspor Impor. Kurs IDR/USD menguat (apresiasi) maka harga
komoditas ekspor Indonesia menjadi lebih mahal di luar negeri, akibatnya ekspor
akan menurun. Kondisi yang berbeda, Kurs IDR/USD apresiasi maka harga
komoditas impor menjadi lebih murah akibatnya jumlah komoditas impor masuk
lebih banyak.
Sebaliknya, jika Kurs IDR/USD melemah (depresiasi) maka harga komoditas
ekspor menjadi lebih murah di pasar luar negeri akibatnya ekspor akan meningkat.
Tetapi, harga komoditas impor lebih mahal sehingga jumlah impor berkurang.
Valas dan Hutang. Jika kurs IDR/USD melemah (depresiasi) maka hutang luar
negeri akan semakin membengkak.
Valas dan Inflasi. Kurs dapat menyumbang tingkat inflasi di dalam negeri. Kurs
IDR/USD menurun (depresiasi) akan menyebabkan harga bahan baku diimpor
bertambah sehingga biaya produksi meningkat. Jika biaya produksi meningkat maka
harga jual produk akan meningkat. Jika valas depresiasi maka biaya produksi
meningkat, harga jual produk akan meningkat, dan menyebabkan inflasi.

9.6 Teori Interest Rate Parity


Teori ini menjelaskan perbedaan tingkat suku bunga antar negara sama dengan
perubahan kurs. Teori IRP menyatakan bahwa perbedaan tingkat bunga (sekuritas)
pada pasar uang internasional akan cenderung sama dengan forward rate premium
atau diskon (Hady, 2000).
Konsep dasar teori ini sebenarnya bersumber dari Teori Likuiditas Preferensi
Keynes. Masyarakat yang memiliki uang akan memilih memegang uang atau
membelikan obligasi. Investor memilih membeli obligasi jika return pendapatan

69

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

diperoleh lebih tinggi dibandingkan memegang uang tunai. Pemilik modal akan
memilih membeli obligasi dengan membandingkan perbedaan tingkat bunga di setiap
negara.
Tingkat suku bunga obligasi Indonesia lebih tinggi dibandingkan di Amerika,
maka investor Amerika akan memilih menginvestasikan di Indonesia dengan harapan
mendapatkan return pendapatan yang tinggi. Investor Amerika membawa USD untuk
ditukar dengan IDR guna membeli obligasi. Masuknya aliran dana (capital inflow)
akan mengakibatkan kurs spot IDR/USD menguat (apresiasi) karena USD dijual dan
permintaan IDR meningkat. Tetapi saat jangka waktu pembayaran jatuh tempo dan
bunga obligasi, kurs forward IDR/USD akan melemah (depresiasi). Aliran dana
investasi akan keluar dari Indonesia menuju Amerika, pendapatan dan return yang
diperoleh dalam bentuk IDR akan ditukar dengan USD sehingga kurs IDR/USD
depresiasi atau kurs USD/IDR menguat (apresiasi).
Perbedaan tingkat bunga akan menyebabkan perubahan kurs valas :
a. Jika tingkat suku bunga di luar (LN) lebih tinggi dibandingkan di dalam
negeri (DN) maka kurs forward DN/LN akan menguat (apresiasi).
b. Jika tingkat suku bunga di dalam negeri (DN) lebih tinggi dibandingkan di
luar negeri (LN) maka kurs forward DN/LN akan melemah (depresiasi)
Penghitungan dengan rumus :
=

(1 + )
1
(1 + )

p = Prosentase kurs forward


ih = tingkat bunga dalam negeri
if = tingkat bunga luar negeri.
Tingkat bunga per tahun IDR (ih) = 15% sedangkan tingkat bunga USD (if) =
6%. Spot rate 1 USD = 8000 IDR. Jika IDR sebagai valas dalam negeri maka:
p=

,
,

1 = 0,085 = 8,49%

FR = 8000 (1+8,49%) = 8.679,2 berarti forward rate melemah (depresiasi).

70

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

9.7 Teori Purchasing Power Parity


Teori ini akan menjelaskan perbandingan antara tingkat harga dan inflasi antara
dua negara akan menentukan tingkat kurs valas. Teori ini diperkenalkan oleh Gustav
Cassel. Teori PPP dibagi atas dua jenis yaitu absolute dan relative PPP.
Absolute Purchasing Power Parity
Teori ini menjelaskan bahwa kurs valuta asing dinilai dari perbandingan harga
produk atau jasa yang sama di kedua negara.
Misalnya, harga 1 buah burger restoran cepat saji di USA senilai 3 USD
sedangkan harga 1 buah burger di Indonesia seharga 22.000 IDR. Maka kurs
USD/IDR dicari yaitu :
Harga 1 burger di USA = Harga 1 burger di Indonesia
3 USD = 22.000 IDR
1 USD = 7333 IDR
Akan tetapi teori ini memiliki kelemahan yaitu :
a. Kualitas dan standar produk dan jasa di setiap negara berbeda.
b. Data tentang komoditas produk dan jasa di setiap negara sulit diperoleh.
c. Tidak memperhitungkan biaya transportasi dan tarif.
d. Tidak memperhitungkan daya beli uang.
Sehingga muncul teori relative Purchasing Power Parity yang memasukkan
tingkat inflasi untuk mengakomodasi perubahan fluktuasi harga komoditas dan
daya beli mata uang di setiap negara.
Relative Purchasing Power Parity
Teori ini menjelaskan pengaruh inflasi si setiap negara terhadap perbandingan
kurs nilai mata uang asing dan domestik. Pedoman perbandingan inflasi yaitu :
a. Jika tingkat inflasi di dalam negeri > inflasi di luar negeri maka kurs valas
DN/LN akan melemah (depresiasi).
b. Jika tingkat inflasi di luar negeri > inflasi di dalam negeri maka kurs valas
DN/LN akan menguat (apresiasi).

71

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Rangkuman
Kurs merupakan perbandingan nilai mata uang domestik dengan asing. Permintaan
valuta asing disebabkan transaksi pembayaran ekspor-impor. Valas diperdagangkan
di pasar uang. Jenis pasar uang valas yaitu spot market, forward market, dan future.
Valas diperdagangkan sehingga kurs valas berfluktuasi naik turun. Fluktuasi inilah
yang digunakan spekulan dan arbritrager untuk mengambil keuntungan dan resiko
kerugian. Valas ditetapkan berdasarkan sistem fixed, managed, dan floating. Faktorfaktor yang mempengaruhi fluktuasi kurs adalah transaksi ekspor-impor, tingkat
pendapatan (GDP), tingkat suku bunga, tingkat inflasi, dan ekspektasi atau rumor.
Kurs domestik/asing meningkat akan menurunkan potensi ekspor dan meningkatkan
jumlah impor. Teori yang menjelaskan perubahan kurs valuta asing adalah Teori
Interest Rate Parity dan Purchasing Power Parity.

Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kurs?
2. Jelaskan apa yang dimaksud Kurs Jual dan Beli?
3. Apa yang dimaksud dengan kurs spot, forward, dan future?
4. Sistem penetapan kurs tetap dapat mengakibatkan kurs over valued dan under
valued, jelaskan hal tersebut?
5. Jelaskan kebaikan dan keburukan sistem penetapan kurs fixed dan floating?
6. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kurs?
7. Jelaskan pengaruh apresiasi kurs terhadap ekspor dan impor?
8. Jelaskan manfaat pasar valas terhadap bisnis internasional?
9. Jelaskan perbedaan tingkat suku bunga mempengaruhi apresiasi kurs?
10. Jelaskan kurs dinilai dari perbandingan harga komoditas dan tingkat inflasi
antara kedua negara!

72

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

BAB X PEMBAYARAN INTERNASIONAL

Sub Kompetensi dicapai :


1. Mahasiswa mampu

menjelaskan dan membedakan bentuk pembayaran

internasional
10.1 Definisi
Pembayaran Internasional adalah mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan
pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan
perdagangan ekspor dan impor.
Komponen yang terlibat adalah alat pembayaran, mekanisme pembayaran,
waktu penyelesaian, dokumen dibutuhkan, regulasi, pihak perbankan, eksportir, dan
importir.
Pemilihan pembayaran internasional dipengaruhi alasan :
a. Ekportir dan importir belum saling mengenal dan kurang percaya.
b. Perbedaan dan resiko nilai mata uang digunakan.
c. Resiko gagal bayar dihadapi eksportir.
d. Keterlambatan pengiriman komoditas.
e. Kredibilitas bank yang dipilih

10.2 Bentuk Pembayaran Internasional


Pelaksanaan pembayaran internasional terdiri atas jenis :
a. Cash in Advance Payment
Suatu cara pembayaran yang dilakukan importir kepada eksportir sebelum
barang dikapalkan. Pembayaran dilakukan secara tunai baik secara keseluruhan
(full payment) atau sebagian (partial payment).
b. Open account
Cara pembayaran yang dilakukan kemudian setelah produk dikirim dan laku
terjual atau setelah jangka waktu tertentu. Pembayaran ini dilakukan karenna

73

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

pembeli dan penjual sudah saling kenal dan percaya sepenuhnya. Perusahaan
tersebut merupakan perusahaan afiliasi dan intra perusahaan multinasional.
c. Private Compensation
Suatu metode pembayaran internasional yang dilakukan antara pembeli dan
penjual dengan jalan melakukan kompensasi penuh atau sebagian hutang
piutang baik secara langsung atau tidak langsung.
d. Letter of Credit
Letter of credit (L/C) adalah Suatu surat pernyataan yang dikeluarkan oleh
issuing

bank

atas

permintaan

importir

yang

ditujukan

kepada

eksportir/beneficiary melalui advising/confirming bank dengan menyatakan


bahwa issuing bank akan membayar sejumlah uang tertentu apabila syaratsyarat dokumen dalam L/C terpenuhi.
Pembayaran yang sering dipakai dalam transaksi ekspor-impor menggunakan
L/C karena memiliki kelebihan :

Jaminan kepastian pembayaran bagi eksportir karena L/C tidak dapat


dibatalkan kedua pihak eksportir dan importir (irrevocable L/C).

Jaminan penerimaan barang bagi importir melalui perbankan yang akan


menyerahkan pembayaran sesuai dengan syarat-syarat ditetapkan L/C.

Fasilitas kredit dengan jaminan L/C.

e. Draft or Commercial Bill of Exchange


Suatu surat perintah tertulis dari seorang eksportir (drawer) yang ditujukan
kepada importir (drawee) atau agen untuk melakukan pembayaran sejumlah
tertentu dan pada jangka waktu atau tanggal tertentu kepada pihak yang
ditunjuk atau pemegang atau pembawa draft tersebut. Draft dibagi menjadi
dua jenis yaitu clean draft dan documentary draft.
f. Cosigment
Cara pembayarann internasional yang dilakukan importir kepada eksportir
setelah barangnya laku terjual kepada pihak ketiga.

74

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

10.3 Mekanisme Pembayaran Internasional


Mekanisme pembayaran yang akan dibahas berikut ini menggunakan L/C.
Secara umum mekanisme pembayaran transaksi internasional melibatkan eksportir,
importir, issuing bank, dan correspondent bank. Gambaran umum mekanisme
pembayaran dilihat di bawah ini.
Gambar 10. 1 Mekanisme Pembayaran

(1)

Importir

Eksportir

(6)

(4)
(2)

(10)

(7) (8)

(11)

Issuing Bank

(3)

Advising Bank

(9)

Sumber : Hady (2000), Amir MS (1996), Arbi (2004)


Keterangan :
1. Pembuatan sales contract antara importir dan eksportir.
2. Importir mengajukan aplikasi pembukaan L/C kepada issuing bank.
3. Issuing bank akan mengirimkan L/C kepada eksportir melalui confirming
bank.
4. Advising/confirming bank akan memberikan advise atau pemberitahuan
kepada eksportir tentang kedatangan L/C dan meminta eksportir untuk
menunjukkan bukti pengiriman barang (Bill of Lading/BL) untuk dapat
dibayar.
5. Eksportir mengirim barang kepada importir melalui perusahaan pelayaran
dengan mendapat BL dan dokumen-dokumen dari Bea Cukai dan Surveyor.
6. Perusahaan pelayaran menyerahkan BL kepada eksportir.
7. Eksportir menyerahkan BL dan dokumen pendukung ke Advising Bank untuk
mendapatkan pembayaran.

75

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

8. Advising Bank menyelesaikan pembayaran kepada eksportir atas dasar


penyerahan BL.
9. Advising Bank akan meneruskan BL dan dokumen pendukung kepada Issuing
Bank untuk diteruskan kepada importir.
10. Issuing Bank akan menyampaikan BL kepada importir untuk penyelesaian
pengeluaran barang di pelabuhan.
11. Importir menyelesaikan pelunasan pembayaran dengan Issuing Bank.

10.4 Pihak-Pihak Terkait


Berdasarkan mekanisme pembayaran diatas, pihak-pihak yang terlibat
pembayaran internasional yaitu :
a.

Eksportir (Beneficiary) sebagai Penyedia barang dan jasa (supplier) di luar negeri
yang menerima L/C dari Issuing Bank melalui Advising Bank.

b.

Importir adalah pihak pembeli barang dan jasa

c.

Bank Penegosiasi (Negotiating Bank) adalah Bank yang melakukan pembelian


wesel dan atau dokumen berdasarkan L/C.

d.

Bank Penerbit (Issuing Bank) merupakan Bank yang menerbitkan L/C.

e.

Bank Penerus (Advising Bank) adalah Bank yang meneruskan L/C kepada
Beneficiary.

Rangkuman
Pembayaran internasional dapat dilakukan dengan metode Advance Payment, Open
Account, Private Compensation, Letter of Credit, Commercial Bill of Exchange, dan
Consignment. Pihak-pihak yang terkait dalam proses pembayaran adalah eksportir,
importir, issuing bank, advising bank dan negotiating bank.
Soal
1. Sebutkan pembayaran internasional yang memiliki resiko kecil dalam
perdagangan internasional?
2. Jelaskan mekanisme pembayaran internasional dengan adanya ekspor dan
impor!

76

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

DAFTAR PUSTAKA
Amir M.S., 1996. Letter of Credit dalam Bisnis Ekspor Impor. Jakarta : PT. Pustaka
Binaman Presindo.
Arbi, M. Syarif. 2004. Petunjuk Praktis Perdagangan Luar Negeri Seri Impor.
Yogyakarta : BPFE.
Arbi, M. Syarif. 2004. Petunjuk Praktis Perdagangan Luar Negeri Seri Ekspor.
Yogyakarta : BPFE.
Bank Indonesia, 2011. Inflasi. http : www.bi.go.id
Bank Indonesia, 2011. Instrumen Pembayaran. http : www.bi.go.id
Bank indonesia, 2011. Moneter. http : www.bi.go.id
Bank Indonesia, 2011. Perbankan. http : www.bi.go.id
Bank Indonesia, 2011. Sistem Keuangan. http : www.bi.go.id
Hady, Hamdy. 2000. Ekonomi Internasional Buku 1. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Hady, Hamdy. 2000. Ekonomi Internasional Buku 2. Jakarta : Ghalia Indonesia
Mishkin, Frederic S. 2007. The Economics of Money, Banking, and Financial
Markets. Eighth Edition. United State of America : Pearson Education,
Inc.
Nopirin, 2000. Ekonomi Moneter Buku I. Yogyakarta : BPFE.
Nopirin, 2000. Ekonomi Moneter Buku II. Yogyakarta : BPFE.

77

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Sistem Keuangan
Fungsi Pasar Keuangan. Pasar keuangan menghasilkan fungsi utama untuk
menghubungkan dana dari RT, Perusahaan, dan Pemerintah yang menabung dana
surplus untuk meminjamkan kepada pihak yang memiliki defisit dan dana terbatas
pendapatan. Aliran dana melalui sistem keuangan bisa secara langsung dan tidak
langsung. Aliran pembiayaan secara langsung bisa melalui pasar keuangan dengan
jalan menjual surat berharga. Jika tidak langsung, pihak investor bisa melalui
perantara perusahaan keuangan.
Fungsi pasar keuangan untuk menjembatani pihak surplus dana kepada pihak defisit
dana dan akan mempermudah transfer dana investasi, dan meningkatkan efisiensi
ekonomi.
Struktur Pasar Keuangan terdiri atas : a). Pasar Saham dan Obligasi, b). Pasar Utama
dan Sekunder, c). Pasar Valuta Asing.
Instrumen Pasar Keuangan.

78

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Instrumen Pasar Uang terdiri dari : a). Obligasi Pemerintah, b). Negotiable Bank
Certificates of Deposit, c). Commercial Paper/Obligasi Swasta, d). Bankers
Acceptance, d). Rephurchase Agreements, e). SBI.
Instrumen Pasar Modal terdiri dari : a). Saham, b). Hipotik, c). Obligasi
Pasar

keuangan

berperan

penting

menghasilkan

efisiensi

ekonomi

yang

menghubungkan dana dari masyarakat memiliki surplus keuangan kepada yang


defisit. Pasar keuangan juga sebagai faktor kunci untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Aktivitas dalam pasar keuangan memiliki dampak langsung pada
kesejahteraan pribadi, lingkungan bisnis, konsumen dan kemampuan siklus
perekonomian.
Pasar Obligasi dan Tingkat Bunga
Obligasi adalah sebuah pernyataan hutang yang berjanji untuk membayar hutang dan
bunga pinjaman secara periodik. Tingkat bunga adalah biaya peminjaman atau harga
sewa dibayarkan untuk pinjaman dana. Pasar obligasi berperan penting dalam
kegiatan perekonomian karena

memudahkan perusahaan dan pemerintah untuk

meminjam dana guna membiayai kegiatannya dimana tingkat bunga sudah


ditentukan.
Pasar Saham
Saham menunjukkan bagian kepemilikan perusahaan. Saham merupakan sebuah
keamanan klaim pada pendapatan dan aset. Mengeluarkan saham dan menjual ke
publik

merupakan cara perusahaan

meningkatkan

dana untuk

membiayai

aktivitasnya. Pasar saham merupakan media perdagangan saham yang sering diikuti
pasar keuangan di setiap negara. Pasar saham merupakan faktor penting dalam
keputusan investasi bisnis, karena harga dari sebagian saham mempengaruhi
sejumlah dana yang dapat dinaikkan dengan menjual saham baru untuk membiayai
pengeluaran investasi.
Pasar Valuta Asing (Foreing Excahange/Forex)
Dana ditransfer dari satu negara ke negara lain harus dikonversikan ke dalam kurs
yaitu dari nilai mata uang dalam negeri (Rp) ke nilai mata uang asing ($). Pasar valas
adalah tempat dimana konversi nilai mata uang dilakukan. Pasar valas adalah media

79

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

memindahkan dana antar negara. Pasar valas sangat penting juga karena nilai antara
mata uang ditentukan.
Mengapa Mempelajari Perbankan dan Institusi Keuangan?
Sistem keuangan sangat kompleks, terdiri dari berbagai tipe berbeda dari institusi
keuangan swasta meliputi bank umum, perusahaan asuransi, dana mutual, perusahaan
pembiayaan dan bank investasi yang diatur sangat ketat oleh Bank Sentral Indonesia.
Pengusaha mau meminjam dana dari Perusahaan Besar (General Motors, Honda, dll)
maka dia dapat meminjamnya secara tidak langsung melalui Bank (Lembaga
Intermediasi Keuangan).
Bank adalah institusi keuangan yang menerima tabungan dana pihak ketiga dan
memberikan pinjaman. Bank umum memberikan jasa tabungan dan pinjaman guna
mendukung aktivitas masyarakat konsumsi, pinjaman pembiayaan, dan aktivitas
bsinis internasional. Selain bank, institusi lain yang berperan sebagai intermediasi
keuangan antara lain, perusahaan asuransi, dana pensiun, dana mutual, dan bank
investasi. Sehingga perlu mempelajari peranan Bank dan Institusi Keuangan.

80

You might also like