Professional Documents
Culture Documents
EKONOMI MONETER
Disusun oleh:
Yusmar Ardhi Hiadayat
2011
1
BAB I PENDAHULUAN
b.
c.
Hal yang akan dibahas pertama mengenai uang sebagai alat pembayaran fungsi, jenis
uang, jumlah uang beredar dan perkembangan uang. Bahasan secara lengkap sebagai
berikut.
Uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia berupa uang logam dan uang kertas.
Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak karena emas dan perak
memenuhi syarat-syarat uang yang efisien. Karena harga emas dan perak yang
cenderung tinggi dan stabil, uang logam tidak lagi berbahan emas dan perak.
Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu
dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun
1999, Uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan
kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).
Nilai Uang Kartal
Uang logam dan kertas memiliki nilai yaitu :
1. Nilai Nominal yaitu nilai angka dan huruf satuan uang yang tertera di setiap
uang pecahan.
2. Nilai Intrinsik adalah nilai atau harga bahan baku pembuatan uang kartal
tersebut. Token money, jika nilai intrinsik uang lebih kecil dari nilai
nominalnya. Full bodied money, jika nilai intrinsik uang lebih besar atau sama
dengan nilai nominalnya.
3. Nilai Tukar adalah jumlah barang atau jasa yang dapat ditukar atau dibeli
dengan nilai satuan pecahan uang. Nilai tukar sering tidak stabil karena
terjadinya inflasi.
b. Uang Giral
Uang giral merupakan simpanan di Bank Umum yang dapat diambil setiap
saat dan dapat dipindahkan kepada orang lain untuk melakukan pembayaran.
Fungsi uang giral adalah untuk menarik dan atau pemindahbukuan tabungan dari
rekening giro nasabah dan alat lalu lintas pembayaran modern. Bentuk uang giral
antara lain cek, giro, promes, payment order (wesel), draft L/C, dan bank garansi.
Uang giral memiliki keunggulan praktis sebagai alat pembayaran karena mudah
dipindahtangankan, tidak diperlukan uang kembali, dan jika hilang dapat dilacak
sehingga orang yang menemukan tidak bisa menguangkan.
c. Uang Kuasi
Uang kuasi adalah surat-surat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat
pembayaran. Uang kuasi ini terdiri atas deposito berjangka dan tabungan serta
rekening valuta asing milik swasta domestik (Nophirin,2000).
berharga selain saham yang dapat diperjualbelikan dengan sisa jangka waktu sampai
dengan satu tahun (BI, 2007)
semakin berkembangnya teknologi, saat ini mulai dikembangkan pula berbagai alat
pembayaran yang menggunakan teknologi micro-chips yang dikenal dengan
electronic money.
1. Uang Kertas dan Logam.
Uang kartal ini dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan merupakan alat
pembayaran sah digunakan di Indonesia. Uang kartal terdiri atas uang kertas
dan uang logam. Uang kartal seringkali digunakan untuk traksaksi pembayaran.
Uang memiliki nilai nominal dan nilai riil. Nilai nominal uang tercantum di
uang mulai dari pecahan Rp. 100, Rp. 200, Rp. 500, Rp. 1.000, Rp. 2.000, Rp.
5.000, Rp. 10.000, Rp. 20.000, Rp. 50.000, Rp. 100.000. Nilai riil uang adalah
nilai uang ditukarkan dengan sejumlah unit barang dan jasa.
GAMBAR UANG RUPIAH
Bahan Kertas
Pecahan Rp.20.000
Kertas(Desain Baru)
Pecahan Rp.50.000
Kertas(Desain Baru)
Pecahan Rp.100.000
Kertas
Pecahan Rp.100.000
Kertas(Desain Baru)
Bahan Logam
2.
Cek
Cek adalah surat yang berisi perintah tidak bersyarat oleh penerbit kepada bank
yang memelihara rekening giro penerbit untuk membayarkan suatu jumlah uang
tertentu kepada pemegang atau pembawa.
3.
Giro
Giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening
giro nasabah (bank tertarik) untuk memindahbukukan sejumlah uang dari
rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya
pada bank yang sama atau bank lain.
4.
Kartu Kredit
Kartu Kredit (credit card) adalah alat pembayaran yang pembayarannya
dilakukan kemudian. Bank penerbit kartu memberikan kredit kepada nasabah
pemegang kartu kredit dengan batas waktu dan tambahan bunga yang telah
disepakati antara bank dan nasabah.
5.
Kartu Debet
Transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu debet akan mengurangi
langsung saldo rekening pemegang kartu yang ada di bank. Tetapi tidak ada
fasilitas kredit yang diberikan oleh penerbit kepada pemegang kartu. Mekanisme
pembayaran dengan kartu debit juga memerlukan proses otorisasi serta ditambah
dengan penggunaan PIN (Personal Identification Number) oleh pemegang kartu.
6.
E-Money
E-Money menurut Bank for International Settlement adalah stored-value or
prepaid products in which a record of the funds or value available to a consumer
is stored on an electronic device in the consumers possession (produk
penyimpan nilai uang atau prabayar dimana sejumlah nilai uang disimpan dalam
suatu media elektronis yang dimiliki seseorang).
E-money, yang di Indonesia dikenal sebagai kartu prabayar mulai diatur oleh
Bank Indonesia dengan Peraturan Bank Indonesia No.6/30/PBI/2004 tanggal 28
Desember 2004 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan
Menggunakan Kartu. Selanjutnya, pengaturan e-money tersebut diperkuat lagi
Rangkuman
Uang berfungsi sebagai alat pembayaran, penghitung nilai, dan penyimpan kekayaan.
Uang terdiri atas uang kartal, giral, dan uang kuasi. Uang telah mengalami
perkembangan dan evolusi dari jenisnya sebagai alat pembayaran yaitu uang kertas
dan uang logam, cek, giro, karru kredit, kartu debet dan e-money.
Soal.
1. Jelaskan fungsi uang dalam perekonomian dan bisnis internasional!
2. Jelaskan perbedaan uang kartal, giral, dan uang kuasi?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jumlah uang beredar dalam arti sempit
(narrow money) dan arti luas (broad money)?
4. Jelaskan sistem moneter mencetak dan mengeluarkan uang?
5. Jelaskan bentuk-bentuk alat pembayaran yang sering digunakan alam aktivitas
bisnis?
6. Jelaskan fungsi dan peranan e-money dalam transaksi perdagangan?
10
bagian
dari
sistem
perekonomian,
sistem
keuangan
berfungsi
mengalokasikan dana dari pihak yang mengalami surplus kepada yang mengalami
defisit. Sistem keuangan adalah sistem keuangan yang terdiri atas pihak perbankan,
lembaga keuangan non bank, pasar uang, infrastruktur, dan regulasi hukum yang
dikelola Bank Sentral yang mampu melakukan fungsi intermediasi, melaksanakan
pembayaran dan menyebar risiko secara baik.
Sistem keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian.
Sebagai
bagian
dari
sistem
perekonomian,
sistem
keuangan
berfungsi
mengalokasikan dana dari pihak yang mengalami surplus kepada yang mengalami
defisit. Peranan penting tersebut jika sistem keuangan stabil mampu mengalokasikan
sumber dana dan menyerap kejutan (shock) yang terjadi sehingga dapat mencegah
gangguan terhadap kegiatan sektor riil dan sistem keuangan (Bank Indonesia, 2011).
Sistem keuangan yang tidak stabil dapat mengganggu perekonomian. Ketidakstabilan
sistem keuangan dapat mengakibatkan dampak negatif :
12
BPR
Sistem Keuangan
UU No.7 1992
Asuransi
Leasing
Lembaga
Keuangan
Bukan Bank
Modal Ventura
Jasa Kredit
Pialang
Dana Pensiun
13
Ketiga, Bank Indonesia berwenang penuh untuk mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran real time atau dikenal dengan nama sistem RTGS (Real Time
Gross Settlement). RTGS dapat lebih meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem
pembayaran.
Keempat, Bank Indonesia melakukan riset dan pemantauan. BI dapat mengakses
informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan. Pemantauan
macroprudential digunakan untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan.
Kelima, Bank Indonesia berfungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan sebagai
lender of the last resort (LoLR). Fungsi LoLR merupakan peran BI mengelola krisis
guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsi sebagai LoLR
mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis.
Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (PLKBB) berperan melancarkan
siklus aliran pendapatan dan pengeluaran perekonomian. PLKBB berperan
menampung surplus pendapatan dari pelaku ekonomi untuk disalurkan kepada pelaku
ekonomi yang memiliki defisit pendapatan. Peranan ini dinamakan sebagai fungsi
intermediasi.
Peranan
PLKBB
sangat
membantu
pelaku
ekonomi
untuk
14
15
Rangkuman
Sistem keuangan adalah sistem keuangan yang terdiri atas pihak perbankan,
lembaga keuangan non bank, pasar uang, infrastruktur, dan regulasi hukum yang
dikelola
Bank
Sentral
yang
mampu
melakukan
fungsi
intermediasi,
Soal.
1. Jelaskan kenapa perekonomian harus didukung sistem keuangan yang stabil?
2. Jelaskan fungsi dan peranan Perbankan dalam memperkuat perekonomian
negara!
3. Sebutkan pembagian sistem keuangan di Indonesia!
4. Jelaskan peranan Bank Sentral dalam mengatur perekonomian?
5. Sebutkan dan Jelaskan jenis-jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank yang
beroperasi di Indonesia?
16
17
b.
c.
Menagatur sistem kliring antarbank dalam mata uang rupiah dan atau valuta
asing (pasal 16).
d.
e.
Menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang
digunakan, dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah
(pasal 19).
18
f.
3.
Rangkuman
Bank Sentral merupakan otoritas moneter independen yang mengatur, mengelola,
menjaga kestabilan ekonomi moneter tanpa ada campur tangan pemerintah atau pihak
lain. Tujuan utama Bank Indonesia adalah mengelola kestabilan Rupiah dengan
menjaga kestabilan inflasi melalui kebijakan moneter.
Soal.
1. Jelaskan visi dan misi pokok Bank Indonesia ?
2. Jelaskan tujuan Bank Indonesia?
3. Sebutkan tugas-tugas Bank Indonesia?
20
4.1 Perbankan
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya.
Perbankan berperan penting sebagai media intermediasi surplus dana kepada
defisit dana. Fungsi intermediasi ini berperan pentinga untuk memperlancar sirkulasi
aliran pendapatan pelaku ekonomi. Perbankan meningkatkan konsumsi, investasi dan
produksi yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Perbankan terdiri atas Bank
Umum Konvensional dan Syariah.
Bank berasal dari kata Italia Blanco yang berarti bangku. Bangku inilah yang
dipergunakan oleh bangkir untuk melayani kegiatan operasional kepada nasabah.
Bank merupakan industri jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa
kepada masyarakat (Hasibuan, 2005).
Pengertian Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit. Bank adalah badan usaha yang memuaskan keperluan masyarakat dengan
jalan memberikan kredit berupa uang yang diterima dari masyarakat surplus dana
(Stuart dalam Hasibuan, 2005).
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak (Bank
Indonesia, 2010).
21
Bank terdiri atas dua jenis yaitu Bank Umum Konvensional dan Syariah. Bank
Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional
dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank
Perkreditan Rakyat.
Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara
konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan
Bank Perkreditan Rakyat.
Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah.
Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan
berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam
penetapan fatwa di bidang syariah.
22
b.
Memberika kredit;
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali
amanat;
l.
23
p.
Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai
dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang
berlaku.
b.
lainnya
yang
dipersamakan
dengan
itu
berdasarkan
akad
mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah;
c.
d.
e.
Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad qardh atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah;
f.
g.
h.
24
i.
Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri surat berharga pihak
ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata berdasarkan prinsip
syariah, antara lain, seperti akad
k.
l.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
25
v.
y.
z.
Rangkuman
Bank terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Syariah. Jasa perbankan umum dan
syariah berbeda dalam pengenaan bunga dan prisip syariah. Jasa-jasa yang ditawrkan
perbankan dapat digunakan mendukung aktivitas bisnis.
Soal.
1. Jelaskan perbedaan Bank Umum Konvensional dan Syariah?
2. Jelaskan fungsi Bank dalam membantu aktivitas bisnis dan perdagangan
internasional?
3. Sebutkan jasa-jasa perbankan yang dapat membantu kelancaran aktivitas
bisnis dan perdagangan internasional?
Tugas
Carilah contoh-contoh jasa-jasa perbankan di Bank Umum dan Syariah!
26
Bab ini akan membahas tentang teori penawaran dan permintaan uang. Pembahasan
pertama dimulai dari teori penawaran uang dialnjutkan teori permintaan uang klasik,
keynes, dan monetaris.
6.1
Bank Sentral. Bank Sentral dapat mengendalikan Jumlah Uang Beredar (Monetary
Base) dengan mengontrol cadangan wajib minimum bank, yang membuat pengaruh
untuk menghubungkan penawaran uang (M) pada Jumlah Uang Beredar (MB) lewat
sebuah hubungan berikut ini :
M = m x MB
M adalah penawaran uang; m adalah multiplier; dan MB merupakan Jumlah uang
beredar. Memperoleh angka multiplier
c = C/D
e = ER/D
R = RR + ER, jika RR = r x D, maka substitusi
R = (r x D) + ER
Karena MB = C + R, maka
MB = C + R = C + (r x D) + ER,
MB = (c x D) + (r x D) + (e x D) = (r + e + c) x D
D =
ditambah tabungan.
27
M = D + C = D + (C x D) = (1+c) x D ; substitusi D =
diperoleh;
M=
m=
Keterangan :
m = multiplier uang; c = rasio jumlah uang beredar; e = rasio sisa cadangan minimum; r =
rasio cadangan minimum; D = jumlah tabungan; C = jumlah uang beredar di masyarakat; ER
= cadangan likuiditas; RR = cadangan minimum;
tambahan
yang
menentukan
penawaran
uang.
Asumsi
= m x (MBn + BR)Sehingga ;
6.2
teori bagaimana jumlah nilai dari pendapatan agregat ditentukan. Karena teori ini
menggambarkan kepada kita bagaimana uang dipegang dalam sejumlah tertentu dari
pendapatan agregat maka disebut teori permintaan uang. Bagian penting dari teori
menyatakan bahwa tingkat bunga tidak memiliki pengaruh pada permintaan uang
(Mishkin, 2007).
Kecepatan Perputaran Uang dan Persamaan Transaksi
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Irving Fisher dalam buku The
Purchasing Power of Money tahun 1911 (Mishkin, 2007). Fisher menguji hubungan
antara jumlah kuantitas uang M (Penawaran Uang) dan total pengeluaran pada barang
dan jasa dihasilkan dalam perekonomian (P x Y). P adalah tingkat harga dan Y
merupakan total output (pendapatan). P x Y juga disebut sebagai jumlah pendapatan
agregat perekonomian atau GDP). Gambaran konsep yang menghubungkan antara
kuantitas uang dan pendapatan disebut kecepatan perputaran uang (velocity of
money). Persamaan teori kuantitas uang dinotasikan berikut :
Dimana :
M adalah jumlah uang beredar; V adalah kecepatan perputaran uang; P Y
merupakan GDP.
29
30
uang masyarakat. Maka teori permintaan uang Fisher menyatakan bahwa Permintaan
uang sepenuhnya ditentukan tingkat pendapatan, dan tingkat bunga tidak berpengaruh
pada permintaan uang. Fisher sampai pada kesimpulan karena masyarakat memegang
uang hanya pada saat transaksi dan tidak memiliki kebebasan dalam kegiatan ini.
Permintaan uang ditentukan oleh (1) tingkat transaksi dihasilkan oleh tingkat jumlah
pendapatan (GDP) dan (2) institusi perekonomian yang mempengaruhi cara
masyarakat melakukan transaksi dan kemudian menentukan kecepatan perputaran
uang.
6.3
31
Motif Spekulasi
Permintaan uang ditentukan oleh motif dan transaksi, Keynes juga berpendapat
bahwa masyarakat juga memegang uang sebagai media penyimpan kekayaan sebagai
alasan memegang uang untuk motif spekulasi. Keynes juga melihat secara hati-hati
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan berdasarkan berapa banyak uang
dipegang sebagai penyimpan kekayaan, utamanya adalah tingkat bunga.
Keynes membagi aset yang dapat menyimpan kekayaan dalam dua jenis yaitu
uang dan obligasi. Pertanyaan kemudian muncul : Mengapa masyarakat menentukan
untuk memegang kekayaan dalam bentuk uang daripada obligasi?
Keynes berasumsi bahwa harapan hasil keuntungan uang adalah nol, sedangkan
harapan hasil keuntungan obligasi adalah pembayaran bunga dan tingkat harapan
keuntungan diperoleh. Keynes berpendapat bahwa masyarakat percaya bahwa tingkat
bunga menarik nilai normal. Jika tingkat bunga dibawah nilai normal, masyarakat
beranggapan suku bunga obligasi akan naik di masa datang dan beranggapan akan
memeproleh kerugian modal. Hasilnya, masyarakat akan lebih suka memegang uang
daripada membeli obligasi. Permintaan uang spekulasi secara negatif berhubungan
dengaan tingkat suku bunga.
Menempatkan Tiga Motif Bersamaan
Keynes membedakan antara kuantitas nominal dan kuantitas riil permintaan
uang dengan motif transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi. Uang dinilai dari kegunaan
dari apa yang dapat dibeli. Jika harga meningkat dua kali maka uang akan dapat
membeli sebagian jumlah barang. Keynes berpendapat bahwa masyarakat memegang
uang karena keseimbangan uang riil (M/P) yang berhubungan dengan tingkat
pendapatan (Y) dan tingkat suku bunga (i). Keynes menyatakan permintaan uang
yang dikenal dengan fungsi preferensi likuiditas berikut :
= ( ,
32
konstan, tetapi seringkali berubah sesuai dengan perubahan tingkat suku bunga.
Preferensi likuiditas ditulis persamaan berikut :
=
1
(, )
Mengalikan kedua sisinya dengan Y dan Md dapat diganti dengan M karena harus
sama di dalam keseimbangan pasar uang maka rumus kecepatan perputaran ditulis
berikut :
=
(, )
Permintaan uang dipengaruhi negatif oleh tingkat suku bunga, ketika tingkat suku
bunga naik, f (i,Y) akan turun, dan kecepatan perputaran uang akan naik. Jika tingkat
suku bunga naik, maka masyarakat akan terdorong memegang lebih sedikit
keseimbangan uang riil pada tingkat pendapatan tertentu, kemudian tingkat kecepatan
perputaran uang menjadi lebih tinggi. Implikasi dari teori likuiditas preference adalah
tingkat suku bunga yang selalu mengalami fluktuasi yang menyebabkan kecepatan
perputaran uang juga berfluktuasi.
Model Keynesian permintaan uang spekulasi memberikan alasan kecepatan
perputaran uang tidak tetap.
Jika masyarakat berharap suku bunga di masa mendatang lebih tinggi dibandingkan
saat ini maka masyarakat akan berekspektasi harga obligasi turun dan akan
mengantisipasi kerugian modal. Harapan pendapatan dari memiliki obligasi akan
turun, dan uang kas lebih menarik dibandingkan obligasi. Hasilnya, permintaan uang
akan meningkat, nilai riil uang kan turun dan kecepatan perputaran uang akan turun.
6.4
Pendekatan Keynesian
Transaksi Permintaan
Perkembangan teori Keynes dikembangkan oleh William Baumol dan James
33
sebuah
hipotesis individu
periode dan
10 Juta
5 Juta
Gambar b.
34
Spekulasi
Tobin mengembangkan model permintaan uang spekulasi yang berusaha untuk
melengkapi analisis Keynes. Pemikiran dasar bahwa tidak hanya masyarakat
yang memperhatikan hasil pengembalian investasi pada satu aset dengan
mempertimbangkan jenis portofolio dimiliki dan resiko masing-masing. Tobin
mengasumsikan masyarakat akan memilih aset dengan. Masyarakat akan
memegang obligasi jika bunga yang diberikan lebih besar daripada return uang
dipegang. Analisis Tobin juga menunjukkan masyarakat dapat mengurangi
resiko investasi aset dengan melakukan diversifikasi portofolio.
6.5
35
Dorongan memiliki aset daripada uang ditentukan return setiap aset dibandingkan
dengan uang kas.
Selisih ekspektasi return obligasi dengan uang meningkat maka permintaan
uang akan menurun. Begitu juga selisih ekspektasi return sahan dengan memegang
uang kas meningkat maka permintaan uang akan menurun. Jika inflasi lebih tinggi
dibandingkan return uang maka masyarakat akan menurunkan memegang uang.
6.6
36
Ms
0,15
Md
300
37
Likuiditas
Preferensi
memberikan
kesimpulan
akhir
bahwa
38
Rangkuman
Permintaan uang klasik ditentukan oleh tingkat pendapatan dengan tingkat perputaran
uang tetap. Keynes mengemukakan teori preferensi likuiditas yang mendukung
permintaan uang klasik, tetapi bebeda pendapat tingkat perputaran uang tidak konstan
dan beranggapan tingkat bunga berperan penting pada permintaan uang. Keynes
menjelaskan permintaan uang dipengaruhi motif transaksi, berjaga-jaga dan
spekulasi. Tobin melengkapi teori Keynes dengan menjelaskan permintaan uang
dipengaruhi oleh jenis portofolio dan resikonya. Friedmann melengkapi teori Keynes
dengan menjelaskan permintaan uang riil ditentukan oleh tingkat pendapatan
permanen, selisih return aset return uang, dan selisih retur dengan inflasi.
Soal.
1. Jelaskan permintaan uang berdasarkan pandangan Klasik!
2. Jelaskan kritikan Keynes terhadap Teori Klasik!
3. Sebutkan dan jelaskan masyarakat memegang uang berdasarkan Teori keynes!
4. Jelaskan permintaan uang berdasarkan James Tobin?
5. Jelaskan kritikan Friedmann terhadap Teori Keynes?
6. Jelaskan dengan gambar Keseimbangan Pasar uang Keynes?
7. Jelaskan dengan gambar Keseimbangan Pasar uang Friedmann?
Tugas
Berdasarkan data jumlah uang beredar dan GDP di Indonesia 1970-2011,
Gambarkanlah grafik JUB dan GDP, carilah nilai velosity, dan hubungan korelasi
antara JUB dan GDP!
39
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang diambil oleh otoritas
bersifat ekspansif dan kontraktif. Definis lain, kebijakan moneter digunakan untuk
mengatur perekonomian makro menstabilkan nilai rupiah dan inflasi dengan cara
mempengaruhi sisi permintaan uang, penawaran uang, dan tingkat suku bunga.
Secara tegas dalam UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia dan UU
Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 1999,
BI
mempunyai tiga tugas utama yaitu 1). Menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, 2). Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, DAN 3).
Mengatur dan mengawasi bank.
40
6.2
operasional,
pengendalian
sasaran-sasaran
moneter
tersebut
jika
ingin menambah
menambahkan
fasilitas
ke
mengalami
kekurangan
uang,
oleh
pemerintah
42
6.3
Analisis Kebijaksanaan
Jumlah uang beredar merupakan salah satu indikator kebijakan moneter yang
sangat penting dan memiliki peranan yang besar karena dampak langsungnya pada
perekonomian Indonesia. Dampak tersebut terjadi melalui beberapa jalur, seperti
dijelaskan berikut ini.
a. Jalur Biaya Modal
Secara garis besar, pengaruh JUB terhadap perekonomian melalui jalur biaya modal
dapat digambarkan sebagai berikut :
b. Jalur Kekayaan
Secara garis besar, pengaruh JUB terhadap perekonomian melalui jalur kekayaan
dapat digambarkan sebagai berikut :
43
d. Jalur Langsung
Secara garis besar, pengaruh JUB terhadap perekonomian melalui jalur langsung
dapat digambarkan sebagai berikut :
Jangka waktu atau lag yang dimaksud terdiri dari bebepa komponen/unsur, yakni
Dimana :
t0 : Periode awal adanya kebijakan moneter
t1 : Kurun waktu pertama sejak adanya kebijakan moneter
t2 : Kurun waktu kedua sejak adanya kebijakan moneter
t3 : Kurun waktu ketiga sejak adanya kebijakan moneter
44
45
46
6.4
mengubah titik potong kurva IS-LM yang berarti mengubah titik keseimbangan
ekonomi. Pada gambar 2.1 kondisi keseimbangan awal ditunjukkan oleh titik E0
dimana
bunga
adalah r0.
Jika
47
Rangkuman
Kebijakan moneter bertujuan akhir mengedalikan inflasi melalui instrumen jumlah
uang beredar dan kurs. Instrumen yang digunakan Bank Indonesia dalam kebijakan
moneter adalah jumlah uang beredar, operasi pasar terbuka, reserve requirement, dan
discount rate. Jalur transmisi yang digunakan terdiri empat jenis yaitu jalur biay
modal, kekayaan, relatif dan langsung. Kebijakan moneter dianalisis dengan kurva
IS-LM yang akan menjelaskan keseimbangan tingakat bunga dan pendapatan.
Soal.
1. Jelaskan intrumen yang dipakai dalam kebijakan moneter!
2. Sebutkan dan kelaskan jalur teansmisi kebijakan moneter?
3. Jelaskan pengaruh kebijakan moneter karena adanya time lag?
4. Jelaskan pengaruh kebijakan moneter dengan kurva IS-LM!
5. Jelaskan pengaruh kebijakan moneter terhadap perekonomian yang dapat
mendorong aktivitas bisnis ekspor-impor!
48
7.1 Inflasi
Inflasi diartikan suatu kondisi meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut
inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada
barang lainnya. Kondisi menurunnya harga-harga secara umum dan terus menerus
disebut deflasi.
Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga
Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan
harga dari barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Survei Biaya Hidup (SBH)
dijadikan sebagai acuan IHK oleh Badan Pusat Statistik (BPS). BPS akan memonitor
perkembangan harga barang dan jasa tersebut secara bulanan di pasar tradisional dan
modern setiap Kota/Kabupaten seluruh Indonesia.
Indikator inflasi lainnya berdasarkan international best practice antara lain:
1. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB). Harga Perdagangan Besar
komoditas ialah harga transaksi yang terjadi antara penjual/pedagang besar
pertama dengan pembeli/pedagang besar berikutnya dalam jumlah besar
pada pasar pertama atas suatu komoditas.
2. Deflator Produk Domestik Bruto (PDB) menggambarkan pengukuran
level harga barang akhir (final goods) dan jasa yang diproduksi di dalam
49
50
1. Inflasi Inti, yaitu Komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten
(persistent component) dalam pergerakan perubahan laju inflasi dan
dipengaruhi faktor fundamental, seperti:
o Interaksi permintaan-penawaran
o Lingkungan eksternal: nilai tukar kurs mata uang asing, harga komoditi
2. Inflasi non Inti, yaitu Komponen inflasi yang cenderung tinggi volatilitasnya
karena dipengaruhi oleh selain faktor fundamental. Komponen inflasi non inti
terdiri dari :
o Inflasi Komponen Bergejolak (Volatile Food)
51
Jika harga bahan baku impor naik akibat kurs USD/IDR terapresiasi maka
biaya produksi bertambah dan harga produk akan meningkat. Jika sebagian
besar industri di Indonesia tergantung bahan baku impor maka harga-harga
akan naik (inflasi).
2. Demand Pull Inflation dipengaruhi kenaikan permintaan barang dan jasa
lebih besar dibandingkan jumlah produksi/pasokan persediaan. Permintaan
emas, minyak bumi, rumah meningkat dibandingkan ketersediaan pasokan
produksi akan menyebabkan kenaikan harga-harga komoditas tersebut.
3. Ekspektasi inflasi dipengaruhi perilaku masyarakat dan pelaku ekonomi
dalam menggunakan ekspektasi angka inflasi dalam keputusan kegiatan
bisnis. Ekspektasi inflasi ini tercermin dari pembentukan harga di tingkat
produsen dan pedagang terutama pada saat menjelang hari-hari besar
keagamaan (lebaran, natal, dan tahun baru), kenaikan gaji pegawai negeri,
dan upah minimum regional
52
Kedua, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi
pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan
bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam
melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan
pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di
negara tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif
sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai rupiah.
53
penetapan suku bunga kebijakan (BI Rate) yang diharapkan akan memengaruhi suku
bunga pasar uang dan suku bunga deposito dan suku bunga kredit perbankan.
Perubahan suku bunga ini pada akhirnya akan memengaruhi output dan inflasi.
Dengan telah dilepaskannya sistem nilai tukar dengan band intervensi nilai
tukar (crawling band) di tahun 1997, Bank Indonesia memerlukan jangkar nominal
(nominal anchor) baru dalam rangka menjalankan kebijakan moneter. Jangkar
nominal adalah variabel nominal (seperti indeks harga, nilai tukar, atau uang beredar)
yang ditargetkan secara eksplisit oleh bank sentral sebagai dasar/patokan bagi
pembentukan harga lainnya.
Kebijakan moneter memerlukan jangkar nominal untuk menentukan adanya
kejelasan arah kebijakan moneter sehingga masyarakat memiliki pedoman ekspektasi
inflasi. Selain itu juga, Bank Indonesia secara konsisten dapat mencapainya akan
meningkatkan kredibilitas kebijakan moneter.
54
inflasi yang
ditetapkan
Pemerintah periode 20102012 adalah 5,0%, 5,0%, dan 4,5% dengan deviasi 1%.
55
Rangkuman
Inflasi merupakan masalah perekonomian yang ditandai dengan kenaikan harga
barnag- dan jasa secara umum dan
nilainya yaitu moderat, ganas, dan hiperinflasi. Inflasi diagregasi menjadi inflasi inti
dan non inti. Inflasi disebabkan dari sisi biaya produksi, kenaikan permintaan, dan
ekspekstasi pelaku ekonomi. Dampak inflasi adalah menurunnya pendapatan riil
masyarakat, ketidakstabilan harga, dan tekanan pada nilai kurs rupiah. Bank
Indonesia mengendalikan inflasi dengan kerangka Inflation Target Frremwork (ITF)
bekerjasama dengan Kementereian Keuangan, Perindustrian dan Perdagangan. Target
inflasi ditetapkan Menteri Keuangan sebagai acuan target inflasi.
Soal
1. Apa yang dimaksud inflasi?
2. Jelaskan perbedaan inflasi berdasarkan nilainya?
3. Jelaskan sumber-sumber penentu inflasi inti dan non inti?
4. Jelaskan sumber penyebab inflasi karena harga bahan baku impor naik akibat
kurs?
5. Jelaskan dampak inflasi bagi aktivitas produksi dan penentuan harga
komoditas ekspor?
56
57
(1 + )
58
Konsep nilai waktu dari uang (time value of money) mengilhami lahirnya
model-model teori investasi.
Nilai uang masa mendatang jika didiamkan saja akan semakin turun.
Penurunan ini disebabkan naiknya harga barang atau inflasi. Karena itu, agar future
value dari uang tetap bertahan atau bahkan bertambah maka uang itu harus
diinvestasikan pada instrumen investasi tertentu.
100
8.3
asumsi
faktor
lain
tetap,
peningkatan
kekayaan
akan
60
Obligasi.
Peningkatan
resiko
obligasi
akan
menurunkan
permintaan obligasi.
4. Likuiditas Obligasi. Penigkatan likuiditas obligasi akan meningkatkan
permintaan obligasi.
61
inflasi.
Peningkatan
ekspektasi
tingginya
inflasi
akan
Rangkuman
Bunga dikenakan karena adanya selisih nilai uang sekarang dan dimasa mendatang,
opportunity penggunaan uang, dan laba yang diperoleh. Nilai waktu uang dihitung
dengan bunga dan discount factor. Nilai waktu uang dibagi menjadi present value dan
future value. Bunga yang sering digunakan sebagai pertimbangan investasi adalah
bunga sederhana, dan majemuk. Nilai uang masa mendatang karena menurun maka
perlu melakukan investasi yang tepat guna memperoleh return uang yang dimiliki.
Faktor yang mempengaruhi permintaan aset adalah kekayaan, return pendapatan,
likuiditas dan resiko.
Soal.
1. Jelaskan kenapa bunga dikenakan sebagai balas jasa pengembalian uang?
2. Menurut saudara, apakah pengenaan bunga berdasarkan selisih uang sekarang dan
mendatang betul? Jelaskan!
3. Jelaskan perbedaan pengenaan bunga dan bagi hasil laba-rugi!
4. Jelaskan hubungan uang dipegang, nilai uang, pengembalian investasi, dan
pemilihan aset investasi!
5. PT ABC menginvestasikan modal 100.000.000 IDR dengan pilihan bunga 12%
selama 5 tahun dan tingkat inflasi 10%. Carilah return yang diterima dengan
future value dan present value!
6. Sebutkan aset-aset yang bisa digunakan untuk investasi!
7. Jelaskan faktor-faktor yang menentukan permintaan aset!
62
63
Importir
(Singapura)
Kurs Beli
Eksportir
(IND)
USD 10.000
Kurs Jual
USD
Bank
IDR
USD
Bank
Sentral
IDR
Bank
Kurs Jual
Importir
(Jakarta)
Mesin
Kurs Beli
Ekspor
(Jepang)
10.000 JPY
64
100
FR premium/discount =
Kesimpulan diperoleh :
65
66
akan
melakukan
intervensi
melalui
kebijakan
moneter
67
c.
Tingkat Suku Bunga. Perbedaan tingkat suku bunga di antara dua negara
akan menyebabkan fluktuasi kurs valas. Jika tingkat suku bunga di Indonesia
lebih
tinggi dibandingkan
68
e.
69
diperoleh lebih tinggi dibandingkan memegang uang tunai. Pemilik modal akan
memilih membeli obligasi dengan membandingkan perbedaan tingkat bunga di setiap
negara.
Tingkat suku bunga obligasi Indonesia lebih tinggi dibandingkan di Amerika,
maka investor Amerika akan memilih menginvestasikan di Indonesia dengan harapan
mendapatkan return pendapatan yang tinggi. Investor Amerika membawa USD untuk
ditukar dengan IDR guna membeli obligasi. Masuknya aliran dana (capital inflow)
akan mengakibatkan kurs spot IDR/USD menguat (apresiasi) karena USD dijual dan
permintaan IDR meningkat. Tetapi saat jangka waktu pembayaran jatuh tempo dan
bunga obligasi, kurs forward IDR/USD akan melemah (depresiasi). Aliran dana
investasi akan keluar dari Indonesia menuju Amerika, pendapatan dan return yang
diperoleh dalam bentuk IDR akan ditukar dengan USD sehingga kurs IDR/USD
depresiasi atau kurs USD/IDR menguat (apresiasi).
Perbedaan tingkat bunga akan menyebabkan perubahan kurs valas :
a. Jika tingkat suku bunga di luar (LN) lebih tinggi dibandingkan di dalam
negeri (DN) maka kurs forward DN/LN akan menguat (apresiasi).
b. Jika tingkat suku bunga di dalam negeri (DN) lebih tinggi dibandingkan di
luar negeri (LN) maka kurs forward DN/LN akan melemah (depresiasi)
Penghitungan dengan rumus :
=
(1 + )
1
(1 + )
,
,
1 = 0,085 = 8,49%
70
71
Rangkuman
Kurs merupakan perbandingan nilai mata uang domestik dengan asing. Permintaan
valuta asing disebabkan transaksi pembayaran ekspor-impor. Valas diperdagangkan
di pasar uang. Jenis pasar uang valas yaitu spot market, forward market, dan future.
Valas diperdagangkan sehingga kurs valas berfluktuasi naik turun. Fluktuasi inilah
yang digunakan spekulan dan arbritrager untuk mengambil keuntungan dan resiko
kerugian. Valas ditetapkan berdasarkan sistem fixed, managed, dan floating. Faktorfaktor yang mempengaruhi fluktuasi kurs adalah transaksi ekspor-impor, tingkat
pendapatan (GDP), tingkat suku bunga, tingkat inflasi, dan ekspektasi atau rumor.
Kurs domestik/asing meningkat akan menurunkan potensi ekspor dan meningkatkan
jumlah impor. Teori yang menjelaskan perubahan kurs valuta asing adalah Teori
Interest Rate Parity dan Purchasing Power Parity.
Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kurs?
2. Jelaskan apa yang dimaksud Kurs Jual dan Beli?
3. Apa yang dimaksud dengan kurs spot, forward, dan future?
4. Sistem penetapan kurs tetap dapat mengakibatkan kurs over valued dan under
valued, jelaskan hal tersebut?
5. Jelaskan kebaikan dan keburukan sistem penetapan kurs fixed dan floating?
6. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kurs?
7. Jelaskan pengaruh apresiasi kurs terhadap ekspor dan impor?
8. Jelaskan manfaat pasar valas terhadap bisnis internasional?
9. Jelaskan perbedaan tingkat suku bunga mempengaruhi apresiasi kurs?
10. Jelaskan kurs dinilai dari perbandingan harga komoditas dan tingkat inflasi
antara kedua negara!
72
internasional
10.1 Definisi
Pembayaran Internasional adalah mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan
pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan
perdagangan ekspor dan impor.
Komponen yang terlibat adalah alat pembayaran, mekanisme pembayaran,
waktu penyelesaian, dokumen dibutuhkan, regulasi, pihak perbankan, eksportir, dan
importir.
Pemilihan pembayaran internasional dipengaruhi alasan :
a. Ekportir dan importir belum saling mengenal dan kurang percaya.
b. Perbedaan dan resiko nilai mata uang digunakan.
c. Resiko gagal bayar dihadapi eksportir.
d. Keterlambatan pengiriman komoditas.
e. Kredibilitas bank yang dipilih
73
pembeli dan penjual sudah saling kenal dan percaya sepenuhnya. Perusahaan
tersebut merupakan perusahaan afiliasi dan intra perusahaan multinasional.
c. Private Compensation
Suatu metode pembayaran internasional yang dilakukan antara pembeli dan
penjual dengan jalan melakukan kompensasi penuh atau sebagian hutang
piutang baik secara langsung atau tidak langsung.
d. Letter of Credit
Letter of credit (L/C) adalah Suatu surat pernyataan yang dikeluarkan oleh
issuing
bank
atas
permintaan
importir
yang
ditujukan
kepada
74
(1)
Importir
Eksportir
(6)
(4)
(2)
(10)
(7) (8)
(11)
Issuing Bank
(3)
Advising Bank
(9)
75
Eksportir (Beneficiary) sebagai Penyedia barang dan jasa (supplier) di luar negeri
yang menerima L/C dari Issuing Bank melalui Advising Bank.
b.
c.
d.
e.
Bank Penerus (Advising Bank) adalah Bank yang meneruskan L/C kepada
Beneficiary.
Rangkuman
Pembayaran internasional dapat dilakukan dengan metode Advance Payment, Open
Account, Private Compensation, Letter of Credit, Commercial Bill of Exchange, dan
Consignment. Pihak-pihak yang terkait dalam proses pembayaran adalah eksportir,
importir, issuing bank, advising bank dan negotiating bank.
Soal
1. Sebutkan pembayaran internasional yang memiliki resiko kecil dalam
perdagangan internasional?
2. Jelaskan mekanisme pembayaran internasional dengan adanya ekspor dan
impor!
76
DAFTAR PUSTAKA
Amir M.S., 1996. Letter of Credit dalam Bisnis Ekspor Impor. Jakarta : PT. Pustaka
Binaman Presindo.
Arbi, M. Syarif. 2004. Petunjuk Praktis Perdagangan Luar Negeri Seri Impor.
Yogyakarta : BPFE.
Arbi, M. Syarif. 2004. Petunjuk Praktis Perdagangan Luar Negeri Seri Ekspor.
Yogyakarta : BPFE.
Bank Indonesia, 2011. Inflasi. http : www.bi.go.id
Bank Indonesia, 2011. Instrumen Pembayaran. http : www.bi.go.id
Bank indonesia, 2011. Moneter. http : www.bi.go.id
Bank Indonesia, 2011. Perbankan. http : www.bi.go.id
Bank Indonesia, 2011. Sistem Keuangan. http : www.bi.go.id
Hady, Hamdy. 2000. Ekonomi Internasional Buku 1. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Hady, Hamdy. 2000. Ekonomi Internasional Buku 2. Jakarta : Ghalia Indonesia
Mishkin, Frederic S. 2007. The Economics of Money, Banking, and Financial
Markets. Eighth Edition. United State of America : Pearson Education,
Inc.
Nopirin, 2000. Ekonomi Moneter Buku I. Yogyakarta : BPFE.
Nopirin, 2000. Ekonomi Moneter Buku II. Yogyakarta : BPFE.
77
Sistem Keuangan
Fungsi Pasar Keuangan. Pasar keuangan menghasilkan fungsi utama untuk
menghubungkan dana dari RT, Perusahaan, dan Pemerintah yang menabung dana
surplus untuk meminjamkan kepada pihak yang memiliki defisit dan dana terbatas
pendapatan. Aliran dana melalui sistem keuangan bisa secara langsung dan tidak
langsung. Aliran pembiayaan secara langsung bisa melalui pasar keuangan dengan
jalan menjual surat berharga. Jika tidak langsung, pihak investor bisa melalui
perantara perusahaan keuangan.
Fungsi pasar keuangan untuk menjembatani pihak surplus dana kepada pihak defisit
dana dan akan mempermudah transfer dana investasi, dan meningkatkan efisiensi
ekonomi.
Struktur Pasar Keuangan terdiri atas : a). Pasar Saham dan Obligasi, b). Pasar Utama
dan Sekunder, c). Pasar Valuta Asing.
Instrumen Pasar Keuangan.
78
Instrumen Pasar Uang terdiri dari : a). Obligasi Pemerintah, b). Negotiable Bank
Certificates of Deposit, c). Commercial Paper/Obligasi Swasta, d). Bankers
Acceptance, d). Rephurchase Agreements, e). SBI.
Instrumen Pasar Modal terdiri dari : a). Saham, b). Hipotik, c). Obligasi
Pasar
keuangan
berperan
penting
menghasilkan
efisiensi
ekonomi
yang
meningkatkan
dana untuk
membiayai
aktivitasnya. Pasar saham merupakan media perdagangan saham yang sering diikuti
pasar keuangan di setiap negara. Pasar saham merupakan faktor penting dalam
keputusan investasi bisnis, karena harga dari sebagian saham mempengaruhi
sejumlah dana yang dapat dinaikkan dengan menjual saham baru untuk membiayai
pengeluaran investasi.
Pasar Valuta Asing (Foreing Excahange/Forex)
Dana ditransfer dari satu negara ke negara lain harus dikonversikan ke dalam kurs
yaitu dari nilai mata uang dalam negeri (Rp) ke nilai mata uang asing ($). Pasar valas
adalah tempat dimana konversi nilai mata uang dilakukan. Pasar valas adalah media
79
memindahkan dana antar negara. Pasar valas sangat penting juga karena nilai antara
mata uang ditentukan.
Mengapa Mempelajari Perbankan dan Institusi Keuangan?
Sistem keuangan sangat kompleks, terdiri dari berbagai tipe berbeda dari institusi
keuangan swasta meliputi bank umum, perusahaan asuransi, dana mutual, perusahaan
pembiayaan dan bank investasi yang diatur sangat ketat oleh Bank Sentral Indonesia.
Pengusaha mau meminjam dana dari Perusahaan Besar (General Motors, Honda, dll)
maka dia dapat meminjamnya secara tidak langsung melalui Bank (Lembaga
Intermediasi Keuangan).
Bank adalah institusi keuangan yang menerima tabungan dana pihak ketiga dan
memberikan pinjaman. Bank umum memberikan jasa tabungan dan pinjaman guna
mendukung aktivitas masyarakat konsumsi, pinjaman pembiayaan, dan aktivitas
bsinis internasional. Selain bank, institusi lain yang berperan sebagai intermediasi
keuangan antara lain, perusahaan asuransi, dana pensiun, dana mutual, dan bank
investasi. Sehingga perlu mempelajari peranan Bank dan Institusi Keuangan.
80