Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem kardiovaskular merupakan sistem yang menjelaskan proses
sirkulasi yang terjadi di dalam tubuh manusia. Berdasarkan lintasan sirkulasi,
ada 3 macam sirkulasi dalam tubuh manusia, sirkulasi sistemik, sirkulasi paru,
dan sirkulasi khusus (sirkulasi pada janin, sirkulasi koroner jantung). Sirkulasi
tidak hanya menjelaskan tentang sirkulasi darah saja tetapi juga ada sirkulasi
cairan limfe yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan pengaturan
keseimbangan cairan di ruang interstisial.
Sistem kardiovaskuler terdiri dari : jantung , pembuluh darah (vena dan
arteri), pembuluh limfe dan darah. Jantung merupakan salah satu organ tubuh
manusia yang sangat penting karena mempunyai fungsi sangat penting untuk
kelangsungan hidup manusia yaitu memompa darah ke jaringan, menyuplai
oksigen dan zat nutrisi lain sambil mengangkut karbondioksida dan sampah
hasil metabolisme.
Beberapa mikroorganisme
dapat menginfeksi
jaringan jantung,
2.
3.
4.
5.
6.
C. Tujuan Penulisan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
A. Perikarditis
1.
Definisi
Perikarditis adalah inflamasi pericardium visceral dan parietal
(akut dan kronis). (Marylinn E. Doengoes, 2000: 129). Perikarditis ialah
peradangan pericardium viseralis dan parietalis dengan atau tanpa
disertai timbulnya cairan dalam rongga perikard yang baik bersifat
transudat atau eksudat maupun seraosanguinis atau purulen dan
2.
3.
4.
di area resiprokal.
2) Kompleks QRS voltase rendah (amplitudo kecil)
3) Atrium fibrilasi.
Patofisiologi
Adanya proses inflamasi dan sekunder dari fenomena infeksi pada
perikarditis akan memberikan respon. Terjadinya vasodilatasi dengan
Perubahan
patologis
selanjutnya
yang
terjadi
berupa
B. Miokarditis
1. Definisi
Miokarditis
adalah
inflamasi
fokal
atau
menyebar
dari
3.
4.
a.
Infeksi
bakteri:
dipteria
tuberculosis,
thypoid,
tetanus,
b.
c.
d.
sindrom
e. Infeksi parasit: trypanosomiasis, toxoplasmosis
f. Terapi radiasi dosis besar
g. Infeksi virus: coxsackvirus strain A & B
Manifestasi Klinis
a. Dada terasa berat dan sesak napas
b. Demam, denyut jantung meningkat/ takikardi
c. Anoreksia
d. Gallops, bunyi jantung lemah
e. Tanda-tanda gagal jantung kanan
Patofisiologi
Kerusakan miokardium oleh kuman-kuman infeksius ini dapat
melalui tiga mekanisme dasar, meliputi :
a. Invasi langsung ke miokard
b. Proses imunologis terhadap miokard
c. Mengeluarkan toksin yang merusak miokard
Proses miokarditis viral ada dua tahap, tahap pertama (akut)
berlangsung kira-kira 1 minggu dimana terjadi invasi virus ke miokard,
replikasi virus, dan lisis sel. Setelah itu, terbentuk neutralizing antibody
dan virus akan dibersihkan atau dikurangi jumlahnya dengan bantuan
makrofag dan neutral killer cell (sel NK)
Tahap kedua miokardium akan diinfiltrasi oleh sel-sel radan dan
sistem imun akan diaktifkan, antara lain dengan terbentuknya antibodi
terhadapa miokard, akibat perubahan permukaan sel yang terpajan oleh
virus. Tahap ini berlangsung selama beberapa minggu sampai beberapa
bulan dan diikuti dengan kerusakan miokardium dari yang minimal
sampai yang berat.
Enterovirus sebagai penyebab miokarditis viral juga merusak selsel endotel. Terbentuknya antibodi endotel diduga sebagai penyebab
spasme mikrovaskuler. Wlaupun etiologi kelainan mikrovaskuler belum
pasti, tetapi sangat mungkin berasal dari imun atau kerusakan endotel
akibat infeksi virus.
Jadi, pada dasarnya terjadi spasme sirkulasi mikro menyebabkan
proses berulang antara obstruksi dan reperfusi yang mengakibatkan
larutnya matriks miokardium dan habisnya otot jantung secara fokal
menyebabkan rontoknya serabut otot, dilatasi jantung, dan hipertrofi
miosit yang tersisa. Akhirnya proses ini mengakibatkan habisnya
kompensasi mekanis dan biokimiawi yang berakhir dengan payah
5.
6.
jantung.
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi akibat miokarditis adalah :
a. Kardiomiopati
b. Payah jantung kongresif
c. Efusi pericardial
d. AV block total
e. Trobi kardiak
f. Gagal jantung
Konsep Dasar Terapi
a. Pengobatan infeksi penyebab
b. Pengendalian terhadap gagal jantung
c. Transplantasi jantung
d. Mengurangi atau menurunkan faktor resiko yang dapat diubah
e. Oksigen untuk meningkatkan oksigenasi darah sehingga beban
f.
g.
Meperidin.
Diuretik untuk meningkatkan aliran darah ke ginjal dengan tujuan
C. Endokarditis
1. Definisi
Endokarditis
adalah
inflamasi
lapisan
endothelial
jantung.
3.
4.
bilah katup.
Etiologi
a. Streptococcus hemolitik group A
b. Staphylococcus aureus
c. Streptococcus viridian
d. Streptococcus fecalis
e. Candida
f. Aspergillus
g. Basil E. coli.
Manifestasi Klinis
a. Hiperpireksia dan mengigil.
b. Clubbing fingers.
c. Ptechiae pada mukosa tenggorok, Roths Spot pada retina mata dan
kulit dada.
d. Anemis/pucat.
e. Splinter Hemorrhagic (emboli di bawah kuku dengan bentuk linier)
f. Murmur/bising jantung (karena kerusakan katup jantung)
g. Oslers Nodes (nodul kemerahan, merah muda, atau kebiruan)
h.
dibagian dalam jari, otot tenar, dan hipotenar yang terasa nyeri.
Janeway Lession (nodul kemerahan, merah muda, atau kebiruan) di
i.
bagian dalam jari, otot tenar, dan hipotenar yang terasa nyeri.
Tanda dan gejala gagal jantung kanan (hepatomegali, edema, dan
Komplikasi
a. Gagal jantung
b. Aneurisme nekrotik (pada endokarditis infektif)
Konsep Dasar Terapi
Pengobatan di rumah sakit dengan memberikan injeksi intravena
antibiotik dosis tinggi seperti golongan obat penicilin, aminoglikosida,
tetrasiklin, beta laktam dan kuinolon.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peradangan dan infeksi jantung biasanya disebut karditis yang juga
disertai infeksi dari mikroorganisme. Peradangan jantung terdiri dari
perikarditis, miokarditis dan endokarditis. Perikarditis adalah inflamasi
pericardium visceral dan parietal (akut dan kronis). (Marylinn E. Doengoes,
2000: 129) Miokarditis adalah inflamasi fokal atau menyebar dari
miokardium. (Marylinn E. Doengoes, 2000: 129) Sedangkan endokarditis
adalah inflamasi lapisan endothelial jantung. (Marylinn E. Doengoes, 2000:
129)
B. Saran
Kami sebagai penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca. Kami juga menyadari masih banyak kekurangan di dalam
makalah yang kami buat. Untuk itu kami mohon maaf apabila terjadi
kesalahan maupun kekurangan di dalam makalah ini. Sebagai bahan
perbaikan kami meminta kritik maupun saran kepada para pembaca agar
menjadi pertimbangan dalam penulisan makalah selanjutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth J.. 2009. Buku Saku Patofisiologi (Ed.3). Jakarta: EGC
Kedokteran
Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Ed.3. Jakarta:
EGC
Hudak dan Gaho. 2007. Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik, Alih Bahasa:
Betty Susanto, dkk. Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 Edisi 3. Jakarta:
Media Aesculapius.
Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi. Jakarta : EGC
Suzanne, C. Smeltzer. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah, Ed.8 Vol.2.
Jakarta: EGC.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Pencipta
danPemelihara alam semesta ini, atas karunianya kami dapat menyelesaikan
11
A. Latar
Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan
Masalah........................................................................................2
C. Tujuan
Penulisan.................
.........2
BAB II PEMBAHASAN
A. Perikarditis.......3
B. Miokarditis...........6
C. Endokarditis.......10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................1
3
B. Saran...........................................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH
ii
PENYAKIT KARDIOVASKULER
(PERIKARDITIS, MIOKARDITIS, ENDOKARDITIS)
13
OLEH :
NAMA : ANGGA RINALDI
NIM : BT 13 01 005
KELAS : II A
14