You are on page 1of 16

BAB IV

TINJAUAN KASUS
Asuhan Keperawatan
Pada An A dengan demam berdarah dengue (DBD)
Di ruang perawatan Anak (DAHLIA)
Rumah Sakit Tk II Pelamonia
Makassar

I.
A.
1.

2.

B.
1.
2.

3.

No RM
Ruangan
Tanggal Pengkajian
Pengkajian
Biodata
Identitas Klien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Identitas Penaggung
Nama
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat

: 18 45 85
: Dahlia
: 1/07/2015

: An A
: 3 tahun 6 bulan
: Laki-laki
: Islam
: Tn K
: 36 Tahun
: S1
: Karyawan Swasta
: Jln. Tinumbu

Riwayat kesehatan
Keluhan Utama
Demam
Riwayat keluhan utama
Ibu klien mengatakan sebelum anaknya masuk rumah sakit, mengalami demam selama 3 hari lalu. Pasien
debawa ke PUSKESMAS lalu dirujuk ke RS dengan tes Rumple lead positif. Keluhan yang menyertai adalah
mual, muntah, tidak mau makan dan bintik-bintik merah pada lengan klien.
Riwayat kesehatan masa lalu
a. Prenatal
Selama kehamilan ibu klien melakukan pemeriksaan sebanyak 4 kali. Selama hamil tidak ada keluhan dan
penyakit yang diderita oleh ibu klien. Kenaikan BB ibu klien selama hamil adalah 12 kg dengan imunisasi TT
selama hamil sebanyak 1 kali. Golongan darah ibu adalah O dan ayahnya golongan darah A.
b. Natal
Ibu klien melahirkan di RS Pertiwi dengan jenis persalina spontan dengan penolong persalinan dokter.
c. Post Natal
Klien lahir dengan BBL 2900 gr dan PBL 48 cm. Tidak ada masalah dalam menyusui.
d. Penyakit yang pernah dialami
1) Ibu kilen mengatakan anaknya tidak pernah mengalami penyakit yang mengharuskan anaknya dirawat di
rumah sakit
2) Ibu klien mengatakan anaknya tidak memiliki riwayat alergi
e.
1)
2)

Riwayat imunisasi
BCG umur 1 bulan
DPT I, II, III umur 2, 4, 6 bulan

3)
4)
5)

Polio I, II, III, IV, umur 5, 6, 7, 8 bulan


Campak umur 9 bulan
Hepatitis B umur 1 tahun

4.

Riwayat tumbuh kembang


a. Pertumbuhan fisik
Berat badan klien saat ini adalah 16 kg dn tinggi badan 92 cm. Waktu tumbuh gigi usia 8 bulan dan belum
ada gigi yang tanggal.
b. Perkembangan tiap tahap

Merangkak 7 bulan

Berguling 8 bulan

Berdiri 9 bulan

Berjalan 15 bulan

5.

Riwayat Nutrisi
a. Pemberian ASI sejak lahir hingga umur 1 tahun
b. Pemberian susu formula sejak usia 1 tahun sampai sekarang
c. Pemberian makanan tambahan usia 6 bulan
d. Pola perubahan nutrisi

Usia
0-6 bulan
6-12 bulan
Saat ini

Jenis pemberian
ASI
ASI, Bubur
Nasi + susu

Lama
1 tahun
Sampai sekarang

C. POLA INTERAKSI SOSIAL


1. Orang yang terpenting/ terdekat dengan klien adalah ayah dan ibu
2. Klien mudah mendapatkan teman (bergaul)
3. Interaksi (hubungan) dalam keluarga baik
D.

KESEHATAN SOSIAL
Keadaan rumah dan lingkungan menurut klien/keluarga
1. Kebersihan rumah
:2. Status rumah
: tinggal bersam orang tua
3. Cukup/tidak
:4. Jumlah penghuni rumah
: 4 orang
5. Bising/tidak
:6. Kebanjiran pada musim hujan
: Tidak

E.

KEADAAN PSIKOLOGIS SELAMA SAKIT


1. Persepsi ibu terhadap penyakit yang diderita anaknya sekarang : Sangat menyiksa
2. Harapan ibu klien terhadap keadaan kesehatan anaknya: Semoga lekas sembuh dan kembali ke
rumah
3. Pola interaksi terhadap tenaga kesehatan dan lingkungannya : Baik
4. Lain-lain yang dianggap perlu :Keluarga sangat setia merawat dan mendampingi selama sakit

F.

Pola kebiasaan sehari-hari


Kegiatan
a. Nutrisi
Pola makan
Frekuensi makan/hari
Nafsu makan

Sebelum Sakit

Saat Takut

Teratur
3x
Baik

Tidak teratur
3x/hari
Menurun

b.

Makanan pantang
Porsi makanan
Banyak minum dalam sehari
Eiminasi
Buang air kecil
Frekuensi/hari
Warna
Jumlah/hari
BAB
Frekuensi/hari
Warna
Konsistensi

Tidak ada
Habis
8-10 gelas/hari

Tidak ada
Tidak habis (2-3 sendok)
1-2 gelas/hari

2-3x/hari
Kuning
500-750cc

1 x/hari
Kuning kecoklatan
500 x/hari

1x/ hari
Kuning
Lembek

1 x/2 hari
Coklat
Keras

Aktif
Mandiri

Pasif
Aktivitas dibantu
perawat/keluarga
Bedrest

c. aktivitas
bermaim
Kemandirian
Kemampuan beraktifitas

mampu beraktifitas
dengan baik

d. Hygene
Mandi
Sikat gigi
keramas
e. istirahat tidur
tidur siang
tidur malam
kualitas tidur
G.

Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
2.

Kesadaran

3.

Tanda-tanda vital :

1x/hari
1x/hari
Setiap hari

1 kali sejak dirawat


Tidak pernah
Tidak pernah

2 jam/hari
7 jam/hari
nyenyak

Tidak pernah
< 2 jam
Sering terbangun

: Lemah
: Confos Mentis. GCS 15, E:4, M:6, V:5

Nadi

: 92 x /menit

Suhu

: 380 C

Pernapasan

: 22x/menit

4.

Berat Badan

: 16 kg

5.

Tinggi Badan

: 92 cm

6.

Kepala

Inspeksi
Keadaan rambut & Higiene kepala
a. Warna rambut

: bersih
: Hitam

b.

Penyebaran

: Merata

c.

Kuakitas rambut

: Tidak mudah rontok

d.

Kebersihan Rambut

: Kurang Bersih

Palpasi
Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
7. Muka

a.

Inspeksi
Wajah simetris

b.

Bentuk wajah Lonjong

c.

Tidak ada gerakan abnormal

d.

Ekspresi Wajah meringis

e.

Tampak berkeringat

Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
Data lain
8. Mata

a.

Inspeksi
Palpebra tidak mengalami peradangan

b.

Sclera berwarna kemerahan

c.

Conjungtiva pucat

d.

Pupil

: - Isokor

- Myosis
- Merespon adanya rangsangan cahaya

9.

e.

Posisi mata

: Simetris kiri dan kanan

f.

Gerakan bola mata

: mampu bergerak ke segala arah.

g.

Kelopak mata

: refleks menutup saat diberikan rangsangan

h.

Keadaan bulu mata

: Normal kiri dan kanan

Palpasi
Tekanan bola mata
Data lain
Hidung & sinus

Inspeksi
a. Posisi hidung Simetris simetris kiri dan kanan
b. Bentuk hidung simetris
c. Tidak ada diviasi dan peradanagn pada septum
d. Tidak ada sekret pada rongga hidung

: Tidak ada peningkatan tekanan Bola mata


:-

Data lain
10. Telinga

:-

Inspeksi
a. Posisi telinga Simetris kiri dan kanan
b. Aurikel

: tidak ada kemerahan dan peradangan

c. Lubang telinga

: tidak ada serumen

Palpasi
Tidak ada peradanagan pada tulang mastoid
11. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
-

Tampak terawat

b. Gusi
Tidak ada peradangan
c. Lidah
Keadaan lidah tidak terawat
d. Bibir
-

Tidak ada peradangan

Kering dan pecah-pecah

Data lain
12. Tenggorokan
a. Warna mukosa merah
b. Tidak ada nyeri tekan
c. Tidak ada nyeri saat menelan
13.

Leher

Inspeksi
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi
a. Kelenjar thyroid

: Tidak teraba

b. Tidak ada kaku kuduk


c. Tidak ada pembesaran kelenjar linfe
Data lain
14. Thorak dan Pernapasan
Inspeksi
a. Bentuk dada
b. Irama Pernapasan

:
:
: Normo chest
: Reguler 22 x/menit

c. Pengembangan diwaktu bernapas


d. Tipe Pernapasan
Data lain
Palapasi
a. Vocal fremitus
b. Masa/nyeri
Auskultasi
a. Suara nafas
b. Suara tambahan
Perkusi
Data lain

: Simetris kiri dan kanan


: baik
:
: tidak ada bunyi gesekan
: tidak ada nyeri tekan
: Vesikuler
: tidak ada
: sonor
:

15. Jantung
Inspeksi
-

Ictus cordis tidak nampak


Palpasi
Ictus cordis teraba kuat
Perkusi
Redup .
Auskultasi
a. BJ I
b. BJ II
c. Tidak ada bunyi jantung tambahan
Data lain
16. Abdomen
Inspeksi
a. Bentuk
b. Luka
Palpasi
a. Tidak terdapat pembesaran hepar
b. Tidak ada pembesaran lien
c. Nyeri tekan pada daerah epigastrium
d. Tidak ada Distensi abdomen
Auskultasi
Perilstatik
Perkusi
a. Tympani
b. Redup
Data lain
17. Genitalia dan Anus :
Inspeksi
Palpasi
18. Ekstremitas
Inspeksi :
a. Kuku tampak bersih
b. Pengisian kapiler < 3 detik
c. Motorik
Pergerakan kiri/kanan

: murni dan teratur


: murni dan teratur
:-

: cekung
: tidak ada

: positif
: pada abdomen
: pada hepar
:-

: tampak bersih
: tidak ada nyeri tekan

Atas
Bawah

N
N

N
N

Kekuatan otot kanan/kiri


Atas
Bawah

5
5

5
5

Tonus otot kanan/kiri


Atas
Bawah

N
N

N
N

Massa kiri/kanan
Atas
Bawah

Koordinasi gerak
Refleks
Atas
Biceps kanan/kiri
Triceps kanan/kiri
Bawah
KPR kiri/kanan
APR kiri/kanan
b. Sensori
Nyeri
Rangsang suhu
Rasa raba

: Baik

a.

a.
b.
c.
c.
d.
e.
f.
g.

: Fleksi terhadap perkusi


: Ekstensi terhadap perkusi
: positif
: positif
: mampu merespon rangsangan nyeri
: mampu merespon rangsangan suhu
: mampu merespon perabaan

19. Status neurologi


Saraf-saraf cranial
Nervus I (alfactorius) : penghidu
: Normal, mampu membedakan bauan
Nervus II (opticus) : penglihatan
: Tidak ada gangguan penglihatan
Nervus III,IV,VI (oculomotorius,trochlearis,abducens)
Konstriksipupil
: Normal
Gerakan kelopak mata
: Normal terhadap rangsangan
Pergerakan bola mata
: Bola mata dapat digerakan kesegala arah
Pergerakan mata kebawah & dalam : Dapat digerakkan ke bawah dan ke dalam
Nervus V (trigeminus)
Sensibilitas/sensori
: Uji nyeri dan sensasi sentuhan ringan baik
Refleks dagu
: Retraksi otot temporalis dan maseter normal
Reflex kornea
: Normal terhadap sentuhan
Nervus VII (facialis)
Gerakan mimic
: Mampu mengangkat alis mata, cemberut, senyum, dll.
Pengecapan 2/3 di bagian depan
: Mampu merasakan makanan
Nervus VIII (acusticus)
Fungsi pendengaran
: Normal tanpa alat bantu
Nervus IX & X (glosopharingius & vagus)
Refleks menelan
: mampu menelan dengan baik
Refleks muntah
: Mersepon rangsangan yang diberikan
Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : mampu membedakan rasa
Suara
: Pelan
Nervus XI (assesorius)

Memalingkan kepala kiri dan kanan : Mampu memalingkan kepala kekiri dan kekanan
Mengangkat bahu
: Mampu mengangkat bahu
Nervus XII (hypoglossus)
Deviasi lidah
: Tidak ada deviasi lidah
Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin
Pemerikasaan
Hasil
Nilai normal
WBC
75 x 103/L
5 10 x 103/L
RBC
4.4 x 106/L
4 5 106/L
HGB
13,8 g/dL
L=13-16 g/dL, P=12-14
g/dL
HCT
36,5 %
40-48 %
MCV
82 fL
70-92 fL
MCH
30.9 Pg
27-31 Pg
MCHC
38.0 g/dl
28-36 g/dL
PLT
241 x103 /mm3
150-400 x103 /mm3
2. Dengue
Anti Dengue
Hasil
Nilai rujukan
Ig G
Non reaktif
Non reaktif
Ig M
reaktif
Non reaktif
3. Widal Slide
Salmonella thypi O
1/160
Salmonella thypi H
1/80
Salmonella parathypi
1/80
Salmonella parthypi
1/80
h.
H.
1.

I.

Terapi
1. Infus RL 28 tpm
2. Cefadroxil 270 mg 3x1
3. Dexametazone 0,2 mg 3x1
4. CTM 1,6mg 3x1
5. Paracetamol sirup 3 x 1

II.
A.

puyer 3 x 1 bks

Klasifikasi Data
Data Subyektif
1. Ibu klien mengatakan anaknya demam
2. Ibu klien mengatakan anaknya sering mual dan muntah
3. Ibu klien mengatakan anaknya nafsu makan anaknya menurun
4. Anak malas minum
B. Data objektif
1. TTV
Nadi
: 92 x /menit
Suhu

2.
3.
4.
5.
6.

: 380 C

Pernapasan
: 22x/menit
Klien tampak gelisah
Pemeriksaan Dengue reaktif
Klien tampak lemah
BB = 16 kg
Porsi makanan tidak habis

7.
8.
9.
10.
III.

Bibir kering
Konjungtiva pucat
Klien berkeringat banyak
Turgor kulit menurun

Analisa Data

No
1

Data
DS:
Ibu klien mengatakan
anaknya demam
DO
TTV
Nadi : 92 x
/menit
: 92 x /menit
Suhu :
380C
380 C

Pernapasan
22x/menit
: 22x/menit
Klien tampak gelisah
Pemeriksaan Dengue reaktif

DS:
Ibu klien mengatakan
anaknya sering mual dan
muntah
Ibu klien mengatakan
anaknya nafsu makan
anaknya menurun

DO
Klien tampak lemah
BB = 16 kg
Porsi makanan tidak habis

DS
Anak malas minum
DO
Bibir kering
Konjungtiva pucat
Klien berkeringat banyak
Turgor kulit menurun

Etiologi
Ivasi virus dengue

Infeksi virus dengue


dalam tubuh

Melepaskan endotoksin

Merangsang sistem imun

Respon tubuh

Terjadi inflamasi

Merangsang hipotalamus

Peningkatan suhu tubuh

Masalah
Peningkatan
suhu tubuh

Respon peningkatan suhu


tubuh

Merangsang medulla
vonithing centre

Anoreksia

Kebutuhan nutrisi kurang


dari kebutuhan tubuh

Gangguan
pemenuhan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh

Peningkatan suhu tubuh Resiko

kekurangan
Merangsang medula
volume cairan
vomiting centre

Anoreksia

Peningkatan asam
lambung

Mual/muntah

Pengeluaran cairan dan


elektrolit yang berlebihan

INTERVENSI KEPERAWATAN
N0
1

Diagnosa keperawatan
Peningkatan suhu tubuh berhubungan
dengan invasi virus dengue ditandai
dengan
DS:

Tujuan
Suhu tubuh kembali
normal

Ibu klien mengatakan anaknya


demam
DO
TTV
Nadi: 92 x /menit

intervensi

rasional

Observasi tanda-tanda vital

- Dengan mengobservasi tanda-tanda vital


dapat menunjukkan respon dan efek
peningkatan suhu tubuh

Berikan kompres dingin

Anjurkan untuk banyak minum

Kolaborasi dalam pemberian antipiretik dan


antibiotik

- Dengan kompres dingin dapat menurunkan


suhu tubuh
- Dengan banyak minum dapat menggantikan
cairan yang keluar
- Dengan pemberian antipiretik dan antibiotik
dapat mengontrol demam dan panas

Kaji pola makan pasien, makanan yang


disukai dan tidak disukai
Jelaskan pada pasien tentang pentingnya
makanan bagi kesembuhan penyakitnya
Lakukan perawatan mulut sesudah dan
sebelum makan
Anjurkan makan dengan porsi kecil tapi
sering
Timbang berat badan pasien

Observasi tanda-tanda vital

Anjurkan pasien untuk banyak minum

Observasi intake output

Suhu: 380 C
Pernapasan: 22x/menit
Klien tampak gelisah
Pemeriksaan Dengue reaktif
2

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang


dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia ditandai dengan
DS:

Kebutuhan nutrisi
terpenuhi

Ibu klien mengatakan anaknya


sering mual dan muntah
Ibu klien mengatakan anaknya
nafsu makan anaknya menurun

- Membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan


nutrisi pasien
- Memotivasi pasien untuk makan
- Memberikan rasa segar pada saat makan
- Mencegah pasien merasa mual
- Memberikan terapi tentang keektifan terapi

DO

Klien tampak lemah


BB = 16 kg
Porsi makanan tidak habis
3

Resiko gangguan keseimbanan cairan


dan elektrolit berhubungan dengan
peningkatan suhu tubuh ditandai
dengan
DS

Keseimbangan cairan
dan eletrolit terpenuhi

Dengan mengobservasi tanda-tanda vital


dapat diketahui perkembangan keadaan
pasien
Dengan banyak minum dapat menggantikan
cairan yang keluar
Memberi informasi tentang keseimbangan

Anak malas minum


DO
Bibir kering
Konjungtiva pucat
Klien berkeringat banyak
Turgor kulit menurun

Kolaborai pemberian cairan infus sesuai


kebutuhan
Observasi hasil pemeriksaan laboratorium

cairan
Menggantikan cairan yang keluar
Sebagai patokan klinis dalam menentukan
diagnosis banding

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


HARI/TGL
Senin/ 1 Juli 2013

DX
I

IMPLMENTASI
1.

2.
3.
4.
II

1.

2.

3.

4.

III

1.

2.

Mengukur tanda-tanda vital


H/
Suhu : 380 C
Pernapsan :22x/i
Nadi : 75x/i
Memberikan kompres dingin
H/ ibu klien memberikan kompres hangat
Menganjurkan untuk banyak minum
H/Ibu klien bersedia memberikan kompres hangat
Penatalaksanaan dalam pemberian antipiretik
H/ pemberian paracetamol sirup per oral

EVALUASI
S:
Ibu klien mengatakan demamnya berkurang
O
Suhu : 37,2 0 C
A
-Masalah teratasi
P
Pertahankan Intervensi

Mengkaji pola makan pasien, makanan yang disukai dan tidak


disukai
H/ anak masih malas makan
Menjelaskan pada pasien tentang pentingnya makanan bagi
kesembuhan penyakitnyahan
H/ ibu klien mengerti dan membantu dalam menjelaskan
pentingnya makanan bagi kesemb
Melakukan perawatan mulut sesudah dan sebelum makan
H/ibu klien bersedia melakukan perawatan mulut pada
anaknya.
Menganjurkan makan dengan porsi kecil tapi sering
H/ Ibu klien bersedia memberikan makanan dalam persi kecil
dan sering

S:
Ibu klien mengatakan anaknya masih malas makan
Ibu klien mengatakan anaknya muntah saat setelah
makan
O:
Keadaan anak masih lemah
A
Masalah belum teratasi
P
Lanjutkan Intervnsi

Mengkaji tanda-tanda vital


H/
Suhu : 380 C

S:
Ibu pasien mengatakan anaknya masih muntah
Ibu pasien mengatakan anaknya masih malas minum
O
KU : Lemah
Bibir kering
A

Pernapsan :22x/i
Nadi : 75x/i
meganjurkan pasien untuk banyak minum
H/ Ibu pasien bersedia memberikan minum banyak pada

3.

4.

anaknya
mengobservasi intake output
H/
muntah masih sering
inpun masih kurang
input per IV (infus)
Penatalaksanaan pemberian cairan infus sesuai kebutuhan
H/ Infus RL 28x/i

Masalah belum teratasi


P
Lanjutkan Intervensi

BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah suatu
penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue Famili Flaviviridae,dengan genusnya adalah
flavivirus, yang ditandai oleh empat manifestasi klinis utama; demam tinggi, fenomena
hemoragik, hepatomegali dan pada kasus berat,tanda-tanda kegagalan sirkulasi.
Jika nyamuk Aedes aegypti menggigit orang dengan demam berdarah, maka virus Dengue
masuk ke tubuh nyamuk bersama darah yang diisapnya. Didalam tubuh nyamuk, virus
berkembang baik dan menyebar ke seluruh bagian tubuh nyamuk, dan sebagian besar berada
di kelenjar liur. Selanjutnya waktu nyamuk menggigit orang lain, air liur bersama virus
Dengue dilepaskan terlebih dahulu agar darah yang dihisap tidak membeku, dan pada saat
inilah virus Dengue ditularkan ke orang lain. Didalam tubuh manusia, virus berkembang biak
dalam sistem retukuloendotelial, dan target utama virus dengue adalah APC (antigen
presenting cells) dimana pada umumnya berupa monosit atau makrofag jaringan seperti sel
Kupffer dari hepar dapat juga terkena. Viremia timbul pada saat menjelang gejala klinis
tampak hingga 5-7 hari setelahnya. Virus bersirkulasi dalam darah perifer di dalam sel
monosit/makrofag, sel limfosit B dan sel limfosit T.
Manifestasi klinis dari DHF adalah: Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung
terus menerus selama 2 - 7 hari, terdapat manifestasi perdarahan yang ditandai dengan Uji
torniquet positif, perdarahan spontan berbentuk petekie, purpura, ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi, hematemesis, melena, Hepatomegali,Renjatan (syok), nadi cepat dan lemah,
tekanan nadi menurun (< 20 mmHg) atau nadi tak teraba, kulit dingin dan anak gelisah.
Terdapat dua perubahan patofisiologis yang menyolok. Pertama adalah meningkatnya
permeabilitas kapiler yang mengakibatkan bocornya plasma, hipovolemia dan hipotensi,
hemokonsentrasi dan hipoproteinemia serta efusi dan renjatan (syok). Kedua, gangguan pada
hemostasis yang mencakup perubahan vaskuler, trombositopenis, dan kelainan koagulasi.
Pada DBD terdapat kejadian unik yaitu terjadinya kebocoran plasma ke dalam rongga pleura
dan rongga peritoneal. Pentalaksanaan pada pasien DHF dapat berupa pemberian cairan
secara Intravena, koreksi elektrolit dan kelainan metabolik, pemberian obat penenang, terapi
oksigen pada pasien dengan renjatan, transfusi darah pada penderita hematemesis dan melena
serta monitoring tanda-tanda vital.
4.2 SARAN
Sampai saat ini penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat dunia. Oleh karena itu, diharapkan kita sebagai tenaga kesehatan dapat
mengetahui cara penularan dan faktor-faktor resiko apa saja yang dapat mengakibatkan
terinfeksinya virus dengue ini. Dengan demikian kita dapat memberikan penyuluhan kepada
masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersiahan lingkungan, karena hal itu dapat
mencegah proses perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor dari demam
berdarah Dengue.

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito,Lynda Jual.2001.Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi8.Jakarta:EGC.
Carpenito, Lynda Juall.2000.Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktis klinis edisi 6.
Jakarta.EGC
Doengoes, Marilynn E, dkk.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta:EGC.
Mansjoer, Arif, dkk.2001.Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta:Media Aeculapius FKUI.
Kim, Mi Ja.1995.Diagnos aKeperawatan edisi 5.Jakarta:EGC
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.2006.Panduan Pelayanan
Medik.Jakarta:PBPAPDI.
Price, Sylvia A, dkk.2006.Patofisiologi volume 1.Jakarta:EGC.
Soedarto.2002.Sinopsis Klinis Penyebab, Gejala Klinis Diagnosa Banding, Diagnosa
Laboratoris dan Terapi.Surabaya:Airlangga.University Press.
Suyono, Slamet, dkk.2001.Ilmu Penyakit Dalam jilid 1 edisi ketiga.Jakarta:Balai Penerbit
FKUI.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI.1985.Buku Kuliah 2 Kesehatan
Anak.Jakarta:Infomedika.

You might also like