Professional Documents
Culture Documents
A. KONSEP MEDIS
1. Pengertian
Penyakit Psoriasis adalah kondisi kebal yang berulang yang membuat kulit
bertambah terlalu cepat dengan characteristik gatal yang merah dimana sel kulit
menjadi lebih berotot dan menyerpih.
2. Etiologi
Walaupun sebabnya sepenuhnya tidak dimengerti, penyakit psoriasis tidak
menular.
Sering muncul pada usia 15 dan 35 tahun, tapi dapat muncul pada semua
umur, baik laki-laki maupun perempuan.
Secara normal progresi sel dari lapisan sel basal yang ada di epidermis sampai
ke stratum corneum terjadi dalam 26 28 tahun. Akan tetapi pada pasien
dengan psoriasis proses ini berlangsung dalam 3 4 hari. Akibat hal tersebut
maturasi sel kulit tidak dapat berlangsung secara sempurna.
Beberapa pemicu (precipitating factors) terjadinya psoriasis (psoriasis triggers) :
1. Stress emosional
2. Injury terhadap kulit
3. Beberapa tipe infeksi
4. Reaksi terhadap beberapa obat
5. Iklim
3. Klasifikasi Psoriasis
Derajat keparahan psoriasis diukur dalam kaitannya dengan efek terhadap
fisik dan emosional secara fisik, psoriasis ringan jika lesi kurang dari 2%, sedang
bila lesi antara 3 10% dan lebih dari 10% diklasifikasikan ke dalam derajat
berat.
Psoriasis juga diukur berdasar dampak terhadap kualitas hidup. Ketika
psoriasis mengenai tangan dan kaki bisa diklasifikasikan ke dalam derajat berat
dikarenakan hal ini berakibat pada kemampuan seseorang melakukan fungsinya.
Atau, jika kehidupan psikologis dan emosional seseorang terganggu, selanjutnya
psoriasis bisa diklasifikasikan ke dalam derajat berat.
4. Jenis-jenis Psoriasis
a. Plaquae psoriasis
Adalah karakteristik lesi terlihat merah, papula yang naik dan berubah
menjadi plaque berwarna silver.
b. Pustular psoriasis
Ada 2 jenis :
1) Pustular Psoriasis Generalisata
Psoriasis ini dapat muncul secara cepat. Dalam hanya beberapa jam kulit
menjadi lunak, terdapat blister (pustula) non infeksiuspus juga dapat
muncul.
Dapat menyebabkan demam, menggigil, gatal yang hebat, tachy cardia,
kelelahan, animea, penurunan berat badan dan kelemahan muskuler.
a) Bentuk
- Terjadi kulit merah (erythema) yang menjalar ke seluruh permukaan
tubuh
- Kulit menjadi sangat nyeri dan lembek
- Pustula muncul pada kulit, kemudian kering dan mengelupas dalam dua
hari
- Pustula bisa muncul dan erupsi setiap beberapa hari atau minggu
b) Treatmen
- Hospitalisasi : Bed rest, sedasi ringan, terapy topikal, rehydrasi dan
penghindaran kehilangan panas yang berlebihan, jika terjadi infeksi
antibiotik dapat diberikan.
- Obat-obatan sistemik
c. Erythrodermic psoriasis
Merupakan bentuk psoriasis inflamasi yang sering terjadi hampir pada
seluruh permintaan tubuh. Jenis ini merupakan yang paling jarang terjadi.
Psoriasis ini kadang-kadang terjadi secara mendadak pada awal psoriasis, atau
datang setelah bertahap pada orang dengan plaque psoriasis.
1) Bentuk
Paling sering terjadi pada orang yang memiliki psoriasis unstabil.Kulit
memerah secara luas dan sangat panas. Gatal berat dan nyeri bisa mengikuti
kelainan pada kulit yang memerah.
2) Komplikasi
Dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengontrol temperatur dan
dapat menimbulkan sakit berat. Dalam kasus-kasus berat, orang dengan tipe
psoriasis ini mungkin membutuhkan hospitalisasi jika mereka mengalami
kehilangan cairan yang banyak, terjadi infeksi/alirah darah/sirkulasi yang tidak
lancar.
3) Treatmen
Tahap awal :
Topikal steroid dengan potensi medium dan mousturizer liberal digunakan pada
tahap awal, dikombinasikan dengan mandi oatmeal dan bed rest.
Steroid sistemik :
- Metotrexate, acitretin (brand name soriatane) atau cyclosporme (brand
name vleoral) dapat menjadikan kasus-kasus berat menjadi terkontrol.
- Jika digunakan, penurunan dosis steroid sistemik harus secara perlahan,
penghentian secara mendadak dapat menjadikan psoriasis lebih berat.
- Sterold sistemik dikombinasikan dengan methotrexate dapat membantu
kasus-kasus berat. Dokter harus memonitor peningkatan keadaan secara
hati-hati selama periode penurunan dosis dibutuhkan can help severe
cases.
4) Terapi kombinasi
- Sering digunakan untuk mencegah side effect yang serius
- Antibiotik mungkin diberikan untuk menghambat infeksi
- Ultra violet B (kadang-kadang digunakan sebagai kombinasi dengan
coaltar) atau terapi PUVA digunakan hanya setelah inflamasi awal telah
dihilangkan.
- Setelah kemerahan terlewati, psoriasis biasanya dikembalikan pada
bagaimana keadaan kulit sebelum memerah.
d. Guttate psoriasis
Sering terjadi pada usia anak-anak/dewasa muda, sering terjadi secara
tiba-tiba. Mungkin muncul akibat infeksi tenggorokan akibat streptokokus. Akan
tetapi beberapa kondisi lain seperti flu, chicken pox dan tonsilitis, diyakini
sebagai pemicu serangan psoriasis guttate.
1) Bentuk
Berbentuk kecil, merah dan seperti tetesan yang sendiri-sendiri, lesi ini
umumnya tampak pada kerongkongan dan lengan dan tungkai dan kadangkadang kulit kepala, lesi tidak setebal psoriasis plaque.
Psoriasis guttate mungkin dapat sembuh dengan sendirinya. Tanpa
meninggalkan bekas.
2) Treatmen
Antibiotik dapat mencegah infeksi dari kekambuhan dan timbulnya guttate
psoriasis.
Moistureizer/agen-agen topikal yang lebih kuat dapat membantu kasus-kasus
sedang. Agen topikal (coal tar, corticosteroid, topikal vit D3 derivat atau topikal
retinoids) merupakan treatmen yang diberikan pada kulit ointmen disadari
merupaakn treatmen yang paling aman.
Treatmen sinar ultraviolet dengan UVB atau PUVA dapat memudahkan terjadinya
kekambuhan, khususnya ketika digunakan dengan agen-agen topikal.
e. Inverse psoriasis
Lesi halus, area-area kulit kering yang memerah dan terinflamasi tetapi
tidak terjadi sisik, sering pada lipatan tubuh. Disebut juga sebagai flexual
psoriasis.
1. Bentuk
Pada psoriasis ini, area-area kulit kering, halus, merah dan terjadi
inflamasi. Utamanya terjadi pada ketiak, lipat paha, di bawah payudara dan di
area lain sekitar kelamin dan pantat.
2. Treatmen
Disadari sangat efektif, tetapi pada pemberian tidak boleh ditutup dengan
balutan yang berasal dari plastik
3. Agen-agen topikal
-
Topikal : meliputi derivat-derivat vit D3, retinoid, coal tar atau anthralin.
5. Patofisiologi
Px hispatologi pada biospi kulit penderita psoriasis menunjukkan adanya
penebalan epidermis-epidermis stratum korneum dan pelebaran pembuluhpembuluh darah dermis bagian atas. Jumlah sel sel basal yang bermitosis
meningkat. Sel-sel yang membelah dengan cepat itu bergerak secara cepat ke
bagian permanen epidermis yang menebal. Proliferasi dan migrasi sel-sel
epidermis yang cepat menyebabkan epidermis menjadi tebal dan diliputi keratin
yang tebal (sisik yang berwarna seperti perak). Peningkatan kecepatan mitosis
sel-sel epidermis antara lain disebabkan oleh kadar nukleotida siklik yang ab (N),
terutama Adenosin Mono Pospat (AMP) dan Guanosin Mono Pospat (GMP).
Peningkatan histamin
Peningkatan
Reaksi Gatal
Lapisan sel Basal Epirmis Ke Stratum Corneum
lebih cepat
Krusta Halus
Terjadi Maserasi
Bulla
Pertumbuhan Sel yang Abnormal
Erosi
Excoriasi
Lesi pada
Krusta kasar
putih (Skuama)
MK :CEMAS
MK :
Perubahan status
Ketakutan penolakan/
Kesehatan
Reaksi orang lain
B. FOKUS KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pada saat pengkajian yang perlu ditanyakan :
a. Keluhan utama
b. Mulai kapan gejala timbul
c. Perjalanan penyakit
1) Terus menerus dari ringan, sedang, dan berat
2) Hilang timbul
3) Pada saat/musim tertentu
d. Sebelum gejala timbul, apakah klien mengkonsumsi obat-obatan tertentu
e. Pernahkah klien mendapatkan pengobatan sebelumnya dan bagaimana
hasilnya
f. Apakah dalam keluarga, ada yang mempunyai penyakit seperti yang diderita
klien
g. Bagaimana lingkungan tempat tinggal klien
2. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
a. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit
Tujuan : klien dalam keadaan normothermi dengan kriteria body temperature :
36,20c 37,20c, klien tidak mengeluh panas.
Tindakan : 1) Beri kompres dingin
3. Implementasi
a. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit
1) Memberi proses dingin
2) Menganjurkan klien memakai pakaian yang menyerap keringat
3) Kolaborasi pemberian antipiretik
b. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan
1) Mengetahui nyeri klien
2) Memberikan tindakan penghilang nyeri
a). Mengajarkan teknik relaksasi
b). Teknik pengalihan perhatian
3) Memberikan posisi nyaman menurut klien
4) Kolaborasi pemberian penghilang nyeri optimal (analgetik)
4. Evaluasi
a. Tidak terjadi peningkatan suhu tubuh, klien dalam keadaan normothermi
(36,20c 37,20 c)
b. Gangguan rasa nyaman : nyeri berkurang/hilang
c. Gangguan rasa nyaman : gatal berkurang/hilang
d. Tidak terjadi defisit volume cairan
DAFTAR PUSTAKA
1. Askep Pasien Dengan Gangguan Sistem Integumen, Sister School
Program Dinas Kesehatan Propinsi Jateng Semarang, 2004
2. Carpenito, Lynda Jual, 2004 Buku Saku Diagnosa Keperawatan,
Jakarta : EGC