Professional Documents
Culture Documents
KALA I
No Dx. Kep
1
Nyeri b.d.
Fisiologis:
his dan
penurunan
kepala ke
panggul.
Tujuan
Intervensi
Implementas
i
Evaluasi
ibu untuk
tidak
mengejan
sebelum
dianjurkan.
110/80 mmHg,
N: 98 x/mnt, R:
24 x/mnt, S: 36,2
o
C.
Assesment
Rasa nyeri
semakin kuat
dan sering, ibu
mampu
beradaptasi
dengan
kondisinya.
Planing
- Berikan support
ibu untuk tidak
mengejan
sebelum
waktunya.
- Dampingi ibu
sampai
pembukaan
lengkap.
- Evaluasi nyeri
his.
paha ibu
Resiko
Setelah 3 jam
1.
1.Kontrol
infeksi b.d. tindakan, ibu infeksi
pemeriksaa menunjukkan - Terapkan
n dalam
kontrol
pencegahan
berulang.
terhadap
universal
DO : pasien infeksi.
- Berikan hygiene
dilakukan
Kriteria:
yang baik.
pemeriksaa Ibu bebas 2. - Proteksi infeksi
n dalam
dari tanda - Monitor tanda dan
(VT) stiap 4 dan gejala
gejala infeksi
jam.
infeksi.
lokal/sistemik
DS : Ibu
Ibu mampu
- Cuci tangan
mengatakan menjelaskan
sebelum dan
tidak
tanda dan
sesudah melakukan
mengerti
gejala
tindakan.
adanya
infeksi.
- Gunakan sarung
resiko
tangan steril dalam
infeksi
tindakan
pemeriksaan
dalam.
- Pertahankan
kesterilan selama
melakukan
tindakan
3. - Monitor tanda
vital
- Pantau suhu tubuh
dan denyut nadi
tiap 8 jam
4. - Managemen
lingkungan
- Jaga kebersihan
tempat tidur,
lingkungan
5. - Pendidikan
kesehatan
- Berikan
- Mengukur
Subjektif
tanda vital. - Ibu mengatakan
- Mencuci
mengerti adanya
tangan
resiko infeksi
sebelum dan
karena ketuban
sesudah
sudah pecah.
melakukan
Objektif
tindakan
- Tanda vital:
Menganjurkan TD: 110/80
mmHg,
agar orang
terdekat saja N: 98 x/mnt,
R: 24 x/mnt,
yang
S: 36,4 oC.
menunggui
- Tidak terdapat
ibu
tanda-tanda
- Mengukur
infeksi.
tanda vital.
Assessment
- Mencuci
Tidak ada tandatangan
sebelum dan
tanda infeksi
sesudah
Planning
melakukan
- Pertahankan
tindakan.
kesterilan saat
melakukan
Menggunakan tindakan.
sarung tangan - Pantau tandasteril saat
tanda infeksi.
melakukan
- Anjurkan ibu
pemeriksaan
dan keluarga
dalam.
untuk menjaga
kebersihan diri
dan lingkungan
sekitarnya.
penjelasan tentang
mengapa klien
menghadapi risiko
infeksi, tanda dan
gejala infeksi
6. - Administrasi
medikasi
- Berikan antibiotik
sesuai program
KALA II
No Dx. Kep
1
Nyeri b.d.
Fisiologis:
Proses
persalinan.
Tujuan
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Setelah 15
1. Managemen nyeri - Membantu
menit
Subjektif
- Kurangi rasa takut ibu
tindakan
dengan meluruskan mensupport - Ibu
keperawatan setiap misinformasi tungkai.
mengatakan
ibu mampu - Berikan bantal pada - Membantu
sakit ketika
beradaptasi bawah punggung
memimpin
meneran.
dengan
dan Bantu support
meneran.
Objektif
nyerinya
kedua tungkai ibu. - Ibu tampak
Kriteria: - Bantu memimpin
Menganjurksn meringis
Ibu mampu pola nafas ibu.
ibu untuk
menahan sakit.
mengatur
merilekskan
- Anjurkan ibu utk
- Pola nafas ibu
pola nafas
otot dasar
merilekskan otot
teratur.
ketika
pelvis
dasar pelvis.
- Ibu mampu
meneran.
- Memberikan meneran dengan
2. Manajemen
Ibu mampu
lingkungan
dukungan pada tepat.
meneran
ibu dengan
- Implementasikan
Assesment
dengan
memberikan
tindakan untuk
- Ibu mampu
tepat dan
semangat.
kenyamanan fisik
beradaptasi
benar.
Melibatkan
seperti
menciptakan
dengan nyerinya.
Tidak
suasana
yang
suami
dalam
Planing
terjadi
nyaman,
proses
- Monitor nyeri
ruptur di
meminimalkan
kelahiran
ibu.
perineum.
stimulasi lingkungan (menemani
- Anjurkan ibu
3. Edukasi
ibu).
untuk tetap
*prosedur/perawatan Menganjurkan mengatur pola
- Demonstrasikan
pereda nyeri non
invasif/ non
farmakologis :
massage,
distraksi/imajinasi,
relaksasi, pengaturan
posisi yang nyaman.
- Anjurkan ibu
mengatur pola
nafas :sebelum
meneran tarik dua
kali nafas dlm lalu
baru meneran, ulangi
lagi sampai
berakhirnya
kontraksi dan
berhenti meneran
- Anjurkan pada ibu
untuk konsentrasi
saat meneran
4. *proses penyakit
- Berikan penjelasan
tentang penyebab
timbulnya nyeri
KALA III
No
Dx Kep
1
Nyeri
b.d.
Fisiologis:
Involusi
uterus,
luka
episiotomi.
DO : Pasien
tampak
meringis
Tujuan
ibu mengatur
nafas dan minta
nafasnya:
suami terus
selalu
memberikan
mengambil
dukungan.
nafas dalam - Berikan
untuk mengisi informasi
awal dan akhir mengenai
kontraksi dan
keadaan bayinya.
keluarkan
perlahan-lahan,
mengejan
panjang dan
kuat, ketika
diminta
menahan tidak
mengejan dulu
menganjurkan
ibu untuk
berusaha rileks
kepala bagian
belakang
bersandar.
Intervensi
Setelah
1. Managemen
tindakan 15 nyeri
menit ibu - Monitor pelepasan
mampu
plasenta.
beradaptasi - Lakukan pemijatan
dengan
pada fundus uteri.
nyerinya. - Lakukan
Kriteria:
perawatan/memperb
Tampak
aiki perineum.
Implementas
i
Evaluasi
- Melakukan
monitor
pelepasan
plasenta.
- Memberitahu
ibu jenis
kelamin dan
keadaan
Subjektif
- Ibu
mengatakan
perutnya terasa
melilit dan
mules juga
terasa nyeri
pada jalan
DS : Pasien
mengatakan
nyeri pada
bagian
pinggang,peru
t dan vagina
tenang.
- Anjurkan ibu untuk bayinya.
Menyataka menggunakan
- Melakukan
n dapat
tehnik nafas dalam masase
menahan
untuk mengurangi
fundus uteri.
nyeri.
rasa nyeri
- Melakukan
- Anjurkan
observasi
suami/keluarga
perineum.
untuk menemani - Memimpin
ibu.
ibu
2. Manajemen
melakukan
lingkungan
nafas dalam.
- Implementasikan tindakan untuk
Menganjurkan
kenyamanan fisik
keluarga
seperti menciptakan untuk
suasana yang
menemani
nyaman,
ibu.
meminimalkan
stimulasi
Menganjurkan
lingkungan
suami untuk
3. Edukasi :
melakukan
prosedur/perawatan masase pada
- Demonstrasikan
putting ibu.
pereda nyeri non - Mengatur
invasif/ non
suhu ruangan
farmakologis :
(menghidupka
massage,
n kipas angin)
distraksi/imajinasi, dan
relaksasi,
membatasi
pengaturan posisi
penunggu ibu.
yang nyaman
- Mengukur
- Anjurkan pada ibu tanda-tanda
untuk konsentrasi
vital.
saat meneran
- Beri dukungan
pada ibu untuk
beradaptasi dengan
bayi.
lahirnya.
Objektif
- Tanda vital:
TD: 120/84
mmHg,
N: 94 x/m,
R: 24 x/mnt,
S: 36,4 oC.
- TFU 2 jari di
bawah pusat.
- Ekspresi
menahan
nyeri.
- Dilakukan
kateterisasi
urine keluar.
- Kontraksi
uterus (+),
kuat.
- Plasenta lahir
spontan
lengkap,
Perdarahan 50
cc.
Assesment
- Nyeri masih
aktual.
Planning
- Monitor tanda
vital.
- Lakukan
pengkajian
nyeri.
- Anjurkan
penggunaan
nafas dalam
dan distraksi
(diajak bicara).
Risiko infeksi
b.d. Trauma
jalan lahir
(luka
episiotomi).
Kontrol 7. 1.Infection
infeksi
control
- Melakukan
Subjektif
selama
- Terapkan
toileting luka
-
perawatan 3 pencegahan
sebelum
Objektif
hari.
universal.
menjahit.
Kriteria: - Berikan hygiene - Melakukan - Luka
Tidak
yang baik.
observasi luka episiotomi
sepanjang 3
terdapat - Jahit luka dengan
episiotomi.
cm.
tanda-tanda teknik aseptic
- Menjahit
- Dilakukan
infeksi.
- Jaga kesterilan alat luka dengan
jahitan dengan
teknik
yang digunakan.
cat gut dan
aseptik.
- Gunakan
zide sebanyak
sarungtangan steril - Menjaga
4.
kesterilan alat.
dalam melakukan
- Tanda vital:
- Memakai
rindakan.
TD: 120/84
8. 2.Infection
sarung tangan
mmHg,
protection
streril.
N: 90 x/mnt,
- Monitor tanda dan - Mengukur
R: 22 x/mnt,
gejala infeksi
tanda vital.
S: Afebris.
lokal/sistemik
- Menjaga
- Tidak
- Amati faktorkebersihan
terdapat tandafaktor yang
luka dan
tanda infeksi.
menaikkan
tempat tidur - Luka tampak
infeksi/memperlam ibu.
basah.
bat penyembuhan
Assessment
luka : infeksi luka,
- Tidak terjadi
nutrisi dan hidrasi
infeksi.
tidak adekuat,
Planning
penurunan suplai
- Gunakan
darah.
teknik aseptic
- Monitor tanda
dalam
vital.
perawatan
10. 3.Incision site care
luka.
- Rawat luka post
- Berikan
episiotomi dengan
antibiotik
cara steril.
sesuai order.
- Pantau kondisi
- Anjurkan ibu
luka, waspadai
untuk menjaga
tanda-tanda infeksi
11. 4.Health
Education
- Berikan penjelasan
tentang mengapa
klien menghadapi
risiko infeksi, tanda
dan gejala infeksi
12. 5.Administrasi
medikasi
- Berikan antibiotik
sesuai program
hygiene.
KALA IV
No Dx Kep
Tujuan
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Fatigue b.d.
Proses
persalinan.
DO :
Pasien
tampak
lemes
DS : pasien
mengataka
n badan
terasa
lemes
Ibu mampu
1.Konservasi
melakukan energi
konservasi - Monitor
energi
tingkat
stelah
kelemahan ibu.
tindakan 6 - Monitor
jam.
tanda-tanda
Kriteria:
vital ibu.
Ibu
- Berikan
menyatakan periode
lelah
istirahat yang
berkurang. cukup.
Ibu mampu
- Fasilitasi ibu
mengatur
untuk istirahat.
pola
istirahat- - Berikan
makanan/nutri
aktivitas.
si pada ibu.
- Berikan
tambahan
minuman
peroral pada
ibu
- Berikan
suplai oksigen
yang cukup
bagi ibu.
- Ciptakan
lingkungan
yang tenang.
- Batasi
aktivitas ibu.
- Libatkan
keluarga untuk
memberikan
support.
- Mengukur
Subjektif
tanda vital.
- Ibu mengatakan
- Memonitor
masih merasa
tingkat
lungkrah, rasanya
kelemahan.
ingin tidur.
- Membersihkan Objektif
ibu dan
- Tampak lemah.
mengembalikan Tanda vital:
ke ruang
TD: 120/80 mmHg,
istirahat.
N: 90 x/mnt,
- Menganjurkan R: 22 x/mnt,
ibu untuk
S: 36,7 oC.
mencona
- Mau makan dan
istirahat.
minum.
- Menganjurkan
- Tampak tenang,
ibu untuk
tidur bersama
makan dan
bayinya.
minum.
Asessment
13.35
- Tujuan belum
- Menjaga
tercapai.
ketenangan
Planing
ruangan.
- Menganjurkan - Lanjutkan
intervensi.
kepada ibu
* Fasilitasi ibu untuk
untuk tidak
banyak bergerak beristirahat: Jaga
ketenangan ruangan,
dulu.
kebiasaan sebelum
istirahat.