Professional Documents
Culture Documents
615 1
Ind
f
FARMAKOGNOSI
Jilid III ( untuk kelas III )
Cetakan Pertama
Disusun Berdasarkan Kurikulum SMF 2001
KHUSUS DIPERGUNAKAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH FARMASI
Departemen Kesehatan RI
Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pusdiknakes
2004
FARMAKOGNOSI
Jilid III ( untuk kelas III )
Cetakan Pertama
Disusun Berdasarkan Kurikulum SMF 2001
KHUSUS DIPERGUNAKAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH FARMASI
Tim Penyusun :
1.
2.
3.
Zulfahmi
2.
Zulfahmi
3.
4.
Basril, A.Md.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan petunjuk-Nya, buku pegangan untuk siswa Sekolah Menengah Farmasi telah
dapat disusun kembali. Penyusunan kembali ini disesuaikan dengan kurikulum baru yakni
Kurikulum Sekolah Menengah Farmasi 2001.
Kami sangat menghargai usaha Tim Penyusun buku pegangan ini yang dikoordinir
oleh Sekretariat Bersama Sekolah Menengah Farmasi Se Indonesia dan telah melibatkan
seluruh unsur SMF Se Indonesia.
Kami harapkan buku ini sangat bermanfaat bagi siswa / peserta didik, guru / tenaga
pendidik
ii
Kurikulum Sekolah Menengah Farmasi 2001 disertai dengan harapan akan menjadi buku pegangan
yang sangat bermanfaat bagi siswa Sekolah Menengah Farmasi.
Perlu kita sadari bahwa buku ini adalah buku pegangan bagi
pelajaran, dan tentu saja buku pegangan untuk guru adalah juga beberapa referensi lainnya sehingga
diharapkan para guru dapat memperbaiki kesalahan kesalahan seperti kesalahan redaksional atau
kesalahan cetak. Untuk itu kami sangat mengharapkan masukan masukan untuk penyempurnaan
buku ini.
Kami sangat berterima kasih kepada Tim Penyusun, Tim Pembahas dan Editor yang telah
bekerja keras sehingga buku ini dapat terbit pada waktunya.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Bab I
Kata Pengantar
ii
iii
Daftar Isi
iv
Mycophyta
Bab II
Bab III
16
Bab IV
23
Bab V
29
Bab VI
Antibiotika
33
Bab VII
Immunosera
43
Bab VIII
Vaccina
45
iv
BAB I
SIMPLISIA DARI PHYCOPHYTA, MYOPHYTA
DAN MYCOPHYTA
1. Agar
2. Saccharomyces Siccum
3. Secale cornutum
4. Usnea thallus
1. AGAR
Nama lain
Tanaman asal
Keluarga
: * Gelidiaceae
** Sphaerococcaceae
*** Kelas : Rhodophyceae
Zat berkhasiat
utama / Isi
Persyaratan
kadar
Penggunaan
Pemerian
Bagian yang
digunakan
Cara panen
: Cara California :
Ganggang direndam air, dibersihkan dari
pasir dan kotoran lainnya, direbus dengan
1
kering
yang
pukul
untuk
memisahkan pasir, kerang dan kotoran
lainnya, berganti ganti dicuci dan dijemur
sampai pucat warnanya, kemudian disari
agarnya
Cara Australia :
Ganggang dibersihkan dari pasir dan
dikelantang, direbus pada suhu 94o 98o
selama 2 4 jam sebagai larutan 4% dan
pH dibuat 5 - 6, bagian bagian yang
padat dipisahkan secara pemusingan dan
cairan yang telah jernih dicuci dengan norit,
dikentalkan, didiamkan, kotoran kotoran
organik dibilas dengan aliran air dan
dikeringkan pada suhu 40o 50o.
Jenis - jenis
Penyimpanan
2. SACCHAROMYCES SICCUM
Nama lain
Tanaman asal
Keluarga
: Ascomycetes
Zat berkhasiat
utama / Isi
Penggunaan
Bagian yang
digunakan
Cara panen
Keterangan
3. SECALE CORNUTUM
Nama lain
Tanaman asal
Keluarga
: Hypocreaceae *, Poaceae **
Zat berkhasiat
utama / Isi
Lemak
terdiri
dari
trioleinat,
trioksileinat dan fitosterin, lesitin,
ergosterin, asam sfaselin, manit,
trehalosa dan mineral utama asam
fosfat.
Persyaratan
kadar
Penggunaan
Pemerian
Bagian yang
digunakan
Sediaan
4. USNEA THALLUS
Nama lain
Tanaman asal
Keluarga
: Usneaceae
Zat berkhasiat
utama / Isi
Penggunaan
Pemerian
Bagian yang
digunakan
BAB II
GETAH, DAMAR & MALAM
1. Balsamum Peruvianum ( F.I )
2. Balsamum Tolutanum ( E.F.I )
3. Benzoinum ( F.I )
4. Chrysarobinum ( E.F.I )
5. Gummi Acaciae ( F.I )
6. Gummi Arabici Desenzymatum ( E.F.I )
7. Myrrha ( F.I )
8. Opium ( F. I )
9. Papainum ( F.I )
10. Tragacantha ( F.I )
1. BALSAMUM PERUVIANUM
Nama lain
: Balsam Peru
Tanaman asal
Keluarga
: Papilionaceae
Zat berkhasiat
utama &
Persyaratan
kadar
Penggunaan
Sediaan
Pemerian
Bagian yang
digunakan
2. BALSAMUM TOLUTANUM
Nama lain
: Balsam Tolu
Tanaman asal
: Myroxylun balsamum ( L )
Keluarga
: Papilionaceae
Zat berkhasiat
utama /
persyaratan
kadar
Penggunaan
Pemerian
Bagian yang
digunakan
Cara panen
Penyimpanan
3. BENZOINUM / BENZOE
Nama lain
: Kemenyan Sumatra
Tanaman asal
Keluarga
: Styracaceae
Zat berkhasiat
utama /
Persyaratan
kadar
: Lubanolbenzoat (=koniferilbenzoat),
1 bensoresinol (=sumare Sinol), vanilin,
stirol, benzaldehida, bensil -sinamat, fenilpropil Sinamat.
Penggunaan
Pemerian
Bagian yang
digunakan
Cara panen
: Benzoes Tinctura
Penyimpanan
4. CHRYSAROBINUM
Nama lain
: Krisarobin
Tanaman asal
Keluarga
: Papilionaceae
Isi / Syaratan
kadar
Penggunaan
Pemerian
Bagian yang
digunakan
Sediaan
5. GUMMI ACACIAE
Nama lain
Tanaman asal
Keluarga
: Papilionaceae
Zat berkhasiat
utama /
Persyaratan
kadar
Penggunaan
Pemerian
Bagian yang
digunakan
Cara panen
: Gom Arab keluar sendiri dari retakanretakan kulit batang dan mengeras di
udara. Tanaman yang telah berumur 6
tahun mulai dapat diambil gomnya. Untuk
memper-banyak produksi kadang-kadang
kulit batang diiris-iris (dibuat luka).
Jenis - jenis
: 1. Gom Arab atau gom kordofan : mutu nya terbaik. Dikumpulkan di kordofon
Propinsi Sudan. Ada dua kwalitas yaitu :
Bleached gum berupa butir-butir
bulat telur atau potongan bersudutsudut, putih atau agak kuning
luarnya retak-retak.
Natural gum yang lebih tembus
cahaya dan retak-retaknya tidak
sedemikian banyak, warna lebih
kuning atau berwarna merah jambu.
Gom senegal (Gom Afrika Barat), berasal
dari Senegal, daya rekatnya bagus, maka
banyak dipakai dalam industri. Umumnya
berupa butir-butir jorong atau bulat dan
utuh, atau berupa potongan-potongan
bentuk bumbung yang lurus atau terpilin,
jenis yang terbaik berwarna agak putih
(tidak berwarna), tetapi umumnya tampak
kekuningan, kemerahan atau merah coklat.
Penyimpanan
Keterangan
10
Tanaman asal
Keluarga
: Papilionaceae
Zat berkhasiat
utama /
Persyaratan
kadar
Penggunaan
Pemerian
Pembuatan
: Zat tambahan
7. M Y R R H A
Nama lain
: Mira
Tanaman asal
: Species Commiphora
Commiphora molmol.
Keluarga
: Burseraceae.
Zat berkhasiat
utama /
Persyarat
kadar
Penggunaan
Pemerian
antara
11
lain
Cara panen
Jenis - jenis
Sediaan
Penyimpanan
Colutorium
8. O P I U M
Nama lain
: Opium mentah,
Meconium
candu,
Tanaman asal
Keluarga
: Papaveraceae
Zat berkhasiat
utama / Isi
Persyaratan
kadar
Penggunaan
Thebaicum,
Pemerian
Bagian yang
digunakan
Cara panen
Jenis - jenis
Penyimpanan
Keterangan
9. PA PAINUM
Nama lain
: Papaina
Tanaman asal
Keluarga
: Caricaceae
14
Zat berkhasiat
utama / Isi
Penggunaan
: Enzima proteolitik
Pemerian
Bagian yang
digunakan
Cara panen
Penyimpanan
10. TR AGACANTHA
Nama lain
: Tragakan
Tanaman asal
: Astragalus gummifer
Keluarga
: Papilionaceae
Zat berkhasiat
utama /
Persyaratan
kadar
: Zat
lendir
yang
pada
hidrolisa
menghasilkan arabinosa, metil pentosa,
galaktosa dan asamgalturonat.
Amylum 3% dan abu yang mengandung
kalium, calsium, Mg, Asam phosphat
bagian yang tidak larut dalam air disebut
basorin.
Penggunaan
Bagian yang
digunakan
Sediaan
Penyimpanan
15
BAB III
PENGOLAHAN BAHAN NABATI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Aloe ( E.F.I )
Camphora ( F.I )
Carbo Adsorbens ( F.I )
Catechu ( E.F.I )
Colophonium ( E.F.I )
Gallae
Glycyrrhizae Succus ( F.I )
Ichthammolum ( F.I )
Natrii Alginas ( E.F.I )
Pix Carbonis ( E.F.I )
1. ALOE
Nama lain
: Jadam, Aloes.
Tanaman asal
Keluarga
: Liliaceae
Zat berkhasiat
utama / Isi
Penggunaan
: Pencahar
Pemerian
Bagian yang
digunakan
Jenis jenis,
cara panen dan
perbedaannya
2. CAMPHORA
Nama lain
: Kamfer
Tanaman asal
Keluarga
: Lauraceae
Zat berkhasiat
utama / Isi
Penggunaan
Pemerian
Cara panen
17
melewati
dinding
kamar,
kamfer
menempel disebelah atas dan sebelah
bawah terdapat minyak dan air. Minyak
disaring untuk memisahkan kamfer yang
ada disitu.
Kamfer yang diperoleh
masih kotor berwarna agak jambon dan
lunak. Untuk pemurniannya dicampur
kapur sebanyak 1/5 bobotnya dipanaskan
dalam periuk besi untuk membuang air dan
o
minyak atsiri (suhu 100 ) setelah itu suhu
o
o
dinaikkan sampai 175 200
untuk
mensublimasikan kamfernya.
Sediaan
: -
Penyimpanan
3. CARBO ADSORBENS
Nama lain
Ketentuan
: Arang yang dibuat dari bahan tumbuhtumbuhan tertentu, telah diaktifkan untuk
mempertinggi daya serap.
Penggunaan
: Antidota
Pemerian
Penyimpanan
4. CATECHU
Nama lain
: Gambir
Tanaman asal
Keluarga
: Rubiaceae
Zat berkhasiat
: 2550%
asam
katekutanat,
18
2-8%
utama / Isi
isokatekin dan
merah kateku.
akakatekin,
kuersetin,
Pemerian
Bagian yang
digunakan
Penyimpanan
5. COLOPHONIUM
Nama lain
Tanaman asal
Keluarga
: Pinaceae
Zat berkhasiat
utama / Isi
Penggunaan
Pemerian
Bagian yang
digunakan
Jenis - jenis
Sediaan
Penyimpanan
6. GALLAE
Nama lain
: Jenitri
Tanaman asal
Keluarga
: Fagaceae
Zat berkhasiat
utama / Isi
Penggunaan
Pemerian
Cara panen
Sediaan
Penyimpanan
7. GLYCYRRHIZAE SUCCUS
Nama lain
Tanaman asal
Keluarga
: Papilionaceae
20
Zat berkhasiat
utama / Isi
Persyaratan
kadar
Penggunaan
: Obat batuk
Pemerian
Bagian yang
digunakan
Penyimpanan
8. ICHTHAMMOLUM
Nama lain
: Ichtamol, Ichthyol
Asal
Zat berkhasiat
utama / Isi
Persyaratan
kadar
Penggunaan
Pemerian
Sediaan
Penyimpanan
21
9. NATRII ALGINAS
Nama lain
: Natrium Alginat
Tanaman asal
Keluarga
: Lessoniaceae
Zat berkhasiat
utama / Isi
Penggunaan
: Emulgator
Pemerian
Pembuatan
Penyimpanan
: Ter Kayu
Tanaman asal
Zat berkhasiat
utama / Isi
Penggunaan
Pemerian
Bagian yang
digunakan
22
dari
BAB IV
SIMPLISIA DARI HEWAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1. ADEPS LANAE
Nama Sinonim
Nama hewan
Keluarga
: Bovidae
Zat berkhasiat
Utama/Isi
Penggunaan
Sediaan
: -
Pemerian
Aethylis
Aminobenzoatis
Tannini
Unguentum (Form. Nas).
Bacitracini Neomycini Polymyxini
unguentum (Form. Nas).
Chloramphenicoli unguentum (Form.
Nas).
Gamexani cremor (Form. Nas).
Hydrocortini unguentum (Form. Nas).
Ichtammoli unguentum (Form. Nas).
Methylis Salysilatis unguentum (Form.
Nas).
Tetracyclini Hydrocloridi unguentum
(Form. Nas).
Penyimpanan
2. ADEPS SUILLUS
Nama sinonim
Keluarga
: Suidae
Penggunaan
Sediaan
Pemerian
Bagian yang
digunakan
Penyimpanan
3. CERA ALBA
Nama Sinonim
Nama hewan
Keluarga
: Apidae
24
Zat berkhasiat
Utama/Isi
Penggunaan
: Bahan salap
Sediaan
Pemerian
Bagian yang
digunakan
Cara memperoleh
Penyimpanan
4. CERA FLAVA
Nama Sinonim
Keluarga
: Apidae
Zat berkhasiat
Utama/Isi
Penggunaan
: Bahan salep.
Sediaan
Pemerian
Bagian yang
diambil
Penyimpanan
25
5. CETACEUM
Nama Sinonim
: Setaseum, Spermaseti
: Physeter macrosephallus
Physeter catodon (L.) dan Hyperoodon
rostratus (Miller)
Keluarga
: Physeteridae
Zat berkhasiat
Utama/isi
Penggunaan
: Bahan salap
Sediaan
Pemerian
Bagian yang
diambil
Cara memperoleh
Penyimpanan
6. GELATINUM
Nama Sinonim
: Gelatina
Zat berkhasiat
utama
Penggunaan
Keterangan
7. MEL DEPURATUM
Nama Sinonim
: Madu murni
Keluarga
: Apidae
Zat berkhasiat
Utama/Isi
Penggunaan
Pemerian
Bagian yang
diambil
Cara memperoleh
: Madu
Jenis-jenis
Penyimpanan
8. THYROIDUM
Nama Sinonim
: Tiroida
Zat berkhasiat/isi
: Tiroksin, triyodotironin,
Mono yodo tirosin.
Persyaratan kadar
Penggunaan
: Pengobatan
terhadap
(kerdil dan myxoedema).
Sediaan
merian
Penyimpanan
diyodotirosin,
hipotiroidisme
BAB V
SIMPLISIA DARI MINYAK MINERAL
1.
2.
3.
4.
1. PARAFFINUM LIQUIDUM
Nama Sinonim
Zat berkhasiat
Utama/isi
Hidrocarbon
(C17H36
sampai
C27H56
hidrokarbon siklis, hidrokarbon tidak jenuh
dan derivat derivat dari benzen).
Penggunaan
Sediaan
mineral
oil
liquid
Pemerian
Cairan
kental,
transparan,
tidak
berfluorosensi, tidak berwarna, hampir tidak
berbau, hampir tidak berasa.
Cara
memperoleh
Penyimpanan
29
2. PARAFFINUM SOLIDUM
Nama Sinonim
Parafin padat.
Cara
memperoleh
Minyak mineral
Diperoleh dari residu minyak tanah kasar,
residu ini disuling lagi, maka diperoleh
minyak parafin sebagai distilat yang kemudian
diolah dengan asam sulfat dan selanjutnya
dengan larutan natrium hidroksida (selama
pengolahan dibuat tetap cair secara
dipanaskan dengan uap air setelah terpisah
dari bagian airnya, minyak parafin dibekukan
menjadi zat yangsetengah padat kemudian
diperas.
Bagian minyak yang cair dipakai sebagai
minyak pelumas, bagian yang padat dicairkan,
dibekukan dan diperas lagi pada suhu yang
tidak lebih tinggi dari tadi, hasilnya dikenal
sebagai refined wax.
Zat ini dicuci, diperas, dicairkan dan dialirkan
lewat arang tulang (atau bahan-bahan lain
sejenis), dan dibekukan, terbentuk massa yang
keras, tembus cahaya dan tidak berwarna.
Zat khasiat
utama
Penggunaan
Sediaan
Balsamum Album
Balsamum Rubrum
Pemerian
Penyimpanan
3. VASELINUM ALBUM
Nama sinonim
Zat berkhasiat
Utama
jenuh.
Penggunaan
Sediaan
Bacitracini Neomycini
Polymix ini unguentum (F.N).
Balsamum Album (F.N).
Betamethasoni cremor (F.N).
Cloramphenicoli unguentum (F.N).
Chrysarobini unguentum (F.N).
Clioquinolini cremor (F.N).
Getamycini cremor (F.N).
Dexamethasoni Phophatis cremor (F.N).
Dibucaini cremor (F.N).
Gentamycini unguentum (F.N).
Hyoscini oculentum (F.N).
Ichtamoli unguentum (F.N).
Hydrocortisoni unguentum (F.N).
Tetracyclini Hydrochloridi unguentum
(F.N).
Triamcioloni Acetonidi cremor (F.N).
Triamcioloni Acetonidi unguentum (F.N).
Triprllenamini cremor (F.N).
Zinci unguentum (F.N).
Vaselinum Hydrophylium (F.N).
Pemerian
Cara
memperoleh
Penyimpanan
4. VASELINUM FLAVUM
Nama Sinonim
Zat berkhasiat
Penggunaan
Sediaan
Pemerian
Cara
memperoleh
Penyimpanan
32
BAB VI
ANTIBIOTIKA
Antibiotika adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh jasad renik, dan dalam kadar
yang sangat kecil mempunyai kemampuan untuk membunuh atau menghambat
pertumbuhan jasad renik lain (virus, riketsia, bacteria, protozoa, cendawan).
Dewasa ini pengertian antibiotika juga mencakup senyawa-senyawa kimia yang
bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) dan atau yang bersifat
bakterisida (membunuh kuman) dan diperoleh secara sintesia murni (misalnya
kloramfenikol dan tetrasiklina) atau secara semi sintesia (misalnya ampisilina dan
kloksasilina).
Contoh dari antibiotika golongan penisilia yang diperoleh dari biakan jasad renik
dan yang diperoleh dengan cara semisintesa adalah sebagai berikut :
Penisilina alam
: Benetamina
penisilina,
benzatina
penisilina, benzil penisilina,
Fenoksimetil
penisilina,
prokaina
penisilina.
Penisilina semisintesa
Perkataan antibiotika berasal dari 2 perkataan Yunani, yaitu : anti yang berarti
melawan dan bio yang berarti kehidupan. Antbiotika Broad spectrum adalah antibiotika
yang efektif berbagai kelompok jasad renik (kelompok virus, riketsia, kuman dan lain
sebagainya) dan berfaedah untuk pengobatan infeksi ganda.
Antibiotika yang termasuk Broad spectrum antara lain adalah ampisilina,
karbensilina, kloramfenikol, klortetrasiklina, demitilklortetrasiklina, doksisiklina,
gentamisina, kanamisina, neomisina, oksitetrasiklina dan derivatnya, rolitetrasiklina dan
tetrasiklina.
Antibiotika yang cocok untuk pengobatan terhadap infeksi kuman-kuman gram
positif antara lain adalah basitrasina, penisilina dan derivatnya, gramisidin, linkomisina,
novohiosina, natrium fusidat, spiramisina, triasetiloleandomisina, tirotrisina dan
vankomisina.
Antibiotika untuk pengobatan infeksi kuman gram negatif, antara lain adalah
kolistina, polimiksina B dan sulfokmiksina.
Untuk pengobatan tuberkulosa dan lepra digunakan sikloserinadihidrostrep tomisina,
streptomisina, rifamisina dan viomisina untuk pengobatan infeksi protozoa digunakan
paranomisina.
Pemerian
Ampicillini
Capsulae
(F.I),
Ampicillini
Trihidrat, Ampicillini Trihydratis Capsulae,
Ampicillini Pro Suspension.
Pemerian
Sediaan
3.
Bacitracini
CEPHALEXINUM (F.I)
Sumber
Pemerian
Sediaan
Sediaan
Pemerian
Sediaan
6. CHLORTETRACYCLINI HYDROCHLORIDUM
= Kloratetrasiklalina Hidroklorida (F.I)
Sumber
Pemerian
Sediaan
Sediaan
Pemerian
9. DOXYCYCLINUM (F.I)
Sumber
Pemerian
Sediaan
35
Pemerian
Sediaan
Pemerian
12.
Sumber
Persyaratan
Kadar
Pemerian
Sediaan
Gentamycini Sulfatis
Sulfatis Compressi.
13.
Cremor,
Gentamycini
Sumber
Persyaratan
Kadar
Pemerian
Sediaan
Persyaratan
Kadar
Pemerian
Sediaan
15.
Sumber
Pemerian
Sediaan
37
Persyaratan
Kadar
Pemerian
Mengandung
tidak
kurang
dari
89%
C17H16N2Na2O6S dihitung terhadap zat anhidrat
Pemerian
Sediaan
Sediaan
Derivatnya Penicillina.
Pemerian
Sediaan
Natrii
Dicloxacillini
Capsulae,
Dicloxacillinum Suspension.
Natrii
Streptomycetaceae).
Pemerian
Pemerian
Sediaan
Novobiocini Compressi
Pemerian
Sediaan
Novobiosini Compressi
Pemerian
Sediaan
Nystatini
Compressi,
Nystatinum
Suspensione, Nystatini Unguentum
39
pro
Pemerian
Sediaan
Oxytetracyclini
Hydrochloridi
Capsule,
Oxytetracyclini Hydrochloridi pro Injection.
Sediaan
Sediaan
Rifamycini Capsulae
Pemerian
Sediaan
Sediaan
Tetracyclini Suspensione
Sediaan
Pemerian
41
Viomisina sulfat
adalah
garam
sulfat
antimikroba yang dihasilkan oleh biakan pilihan
Streptonyces griseus var purpureus (Familia
Streptomycetaceae) atau dengan cara lain.
Pemerian
Sediaan
42
BAB VII
IMMUNOSERA
Imunoserum
Imunoserum adalah sediaan cair atau sediaan kering beku, mengandung
imunoglobulin khas yang diperoleh secara pemurnian serum hewan yang telah dikebalkan.
Imunoserum mempunyai khasiat khas menetralkan toksin kuman atau bisa ular atau
mengikat kuman atau virus atau antigen lain yang sama dengan yang digunakan pada
pembuatannya.
Imunoserum diperoleh dari hewan sehat yang telah dikebalkan dengan penyuntikan
toksin atau toksoida, bisa ular atau suspensi jasad renik atau diberi penisilina.
Zat pengawet yang cocok dapat ditambahkan, dan harus ditambahkan untuk sediaan
yang disimpan dalam dosis ganda. Sediaan yang diperoleh dengan pengeringan bekuan
mengandung air tidak lebih dari 1,0 %. Rekontutitusi dilakukan pada saat akan digunakan.
Pemerian :
Imunoserum cair
Imunoserum kering :
beku
Persyaratan berikut berlaku untuk imunoserum cair dan imunoserum kering beku yang
direkonstitusi.
1. IMUNOSERUM ANTIDIPHTHERICUM
= Imunoserum Antidifteri = Antitoksin Difteri
Persyaratan
Kadar
Pemerian
Identifikasi
43
2. IMUNOSERUM ANTIRABIENICUM
= Imunoserum Antirabies = Antitoksin Rabies
Persyaratan
Kadar
Pemerian
Identifikasi
3. IMUNOSERUM ANTITETANICUM
= Imunoserum Antitetanus = Antitoksin Tetanus
Persyaratan
Kadar
Pemerian
Identifikasi
Pemerian
44
BAB VIII
VACCINA
Vaksina adalah sediaan mengandung antigen, dapat berupa kuman mati, kuman
inaktif, kuman hidup yang dilumpuhkan virulensinya tanpa merusak potensi antigennya,
digunakan untuk menimbulkan kekebalan aktif dan khas terhadap infeksi kuman atau
toksinnya.
Vaksin dibuat dari bakteri, riketsia, virus atau toksin dengan cara berbeda-beda
sesuai jenisnya seperti tertera pada masing-masing monografi, sedemikian rupa sehingga
masih tetap identitasnya dan bebas cemaran jasad renik.
Zat tambahan yang cocok dapat ditambahkan sewaktu pembuatan, tetapi penisilina
atau streptomisina tidak boleh digunakan pada setiap tahap pembuatan atau dalam hasil
akhir. Jika streptomisina digunakan dalam pembuatan biakan sel untuk vaksin virus, harus
dibebaskan dari medium pembenihannya sewaktu hendak ditunasi virus.
Hasil akhir diwadahkan secara teknik aseptik ke dalam wadah steril dan akhirnya
ditutup kedap untuk menghilangkan cemaran. Bakterisida yang cocok dapat ditambahkan
ke dalam vaksin inaktif steril dan selalu ditambahkan, kecuali dinyatakan lain, jika sediaan
yang diedarkan dalam wadah tertutup kedap kemungkinan akan terjadi kemunduran
aseptiknya dalam kondisi yang berbeda.
Untuk vaksin yang kering dibekukan, cara pengeringbekuan harus sedemikian rupa
sehingga memungkinkan mengurangi kadar air hingga tidak kurang dari 2,0 %. Jika vaksin
mengandung fenol, kadar tidak boleh lebih dari 0,5 % b/v. Penambahan fenol tidak
diharuskan.
Sterilitas semua vaksin steril harus memenuhi syarat uji sterilitas yang tertera pada
uji keamanan hayati. Penyimpanan kecuali dinyatakan lain, vaksin cair disimpan pada suhu
20 hingga 100, hindarkan terjadinya pembekuan, vaksin kering disimpan pada suhu tidak
lebih dari 200, terlindung dari cahaya.
Penandaan pada etiket harus juga tertera :
1. banyaknya ml jumlah dalam wadah, untuk vaksin cair.
2. dosis dan
3. daluwarsa
Vaksin Bakteri
Biakan bakteri dapat ditumbuhkan pada medium perbenihan padat. Kuman dipanen
dari perbenihan menggunakan larutan klorida P atau zat pembawa lain yang cocok.
Medium perbenihan cair dapat juga digunakan untuk biakan bakteri sebagian atau
seluruhnya. Biakan dapat digunakan untuk membuat vaksin yang dapat dilakukan secara
kimia, fisika atau biokimia. Untuk vaksin steril, kuman dimatikan sedemikian rupa
sehingga harus tetap menguasai potensi pengebal.
Dapat ditetapkan jumlah bakteri yang hidup atau yang mati per ml species atau
varietas bakteri yang terdapat dalam sediaan. Dapat juga ditetapkan derajat kesuburan.
Pemerian suspensi : umumnya putih dalam cairan tak berwarna atau cairan agak berwarna.
Toksisitas abnormal memenuhi syarat toksisitas abnormal yang tertera pada uji keamanan
hayati.
45
Toksida Bakteri
Dibuat dari toksin yang dihasilkan biakan bakteri dengan menghilangkan atau
setidaknya mengurangi toksisitasnya hingga batas serendah mungkin dengan cara kimia,
fisika atau biokimia tanpa menghilangkan atau mengurangi daya pengebalannya.
Pemerian cairan jernih : tidak berwarna atu suspensi, zarah putih atau abu-abu dalam
cairan tidak berwarna atau kuning.
Toksisitas abnormal memenuhi syarat toksisitas abnormal yang tertera dalam uji keamanan
hayati.
Vaksin Campur
Merupakan campuran dua vaksin tunggala atua lebih.
Pemerian : cairan jenuh atau suspensi dengan berbagai opelesennya : umumnya putih
dalam cairan tidak berwarna atau agak berwarna.
Toksistas abnormal memenuhi syarat toksisitas abnormal yang tertera pada uji keamanan
hayati.
46
Identifikasi
Identifikasi
.
4. VACCINUM DIPHTHERIAE PERTUSSIS ET TETANI ADSORBATUM =
Vaksin Difteri Pertusis Tetanus Jerap
=
Vaksin DPT Jerap
Cara
: Vaksin Difteri Pertusisi Tetanus jerap adalah
memperoleh
campuran toksoida formol tetanus suspensi kuman
mati Bardeella pertusis terjerap pada zat jerap
umumnya alumunium hidroksida atau alumunium
fosfat, dengan kemurnian tidak kurang dari 1000 lf
per ml protein N.
Pemerian
47
Identifikasi
Ketentuan
Identifikasi
Identifikasi
: Dilakukan secara
antiserum khas.
aglutinasi
menggunakan
Identifikasi
Identifikasi
Identifikasi
Pemerian
Identifikasi
Identifikasi
: Dilakukan secara
imunoserum khas.
aglutinasi
menggunakan
Ketentuan
vaccinum
Identifikasi
51