You are on page 1of 4

Askep Anak DHF

F. Penatalaksanaan

Tirah baring

Pemberian makanan lunak

Pemberian cairan melalui infus

Pemberian obat-obatan : antibiotic, antipiretik

Anti konvulsi jika terjadi kejang

Monitor tanda-tanda vital (Tekanan Darah, Suhu, Nadi, RR).

Monitor adanya tanda-tanda renjatan

Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut

Periksa HB,HT, dan Trombosit setiap hari.


G. Tumbuh kembang pada anak usia 6-12 tahun
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran berbagai organ fisik
berkaitan dengan masalah perubahan dalam jumlah, besar, ukuran atau
dimensi tingkat sel. Pertambahan berat badan 2 4 Kg / tahun dan pada
anak wanita sudah mulai mengembangkan cirri sex sekundernya.
Perkembangan menitikberatkan pada aspek diferensiasi bentuk dan fungsi
termasuk perubahan sosial dan emosi.

1.

Motorik kasar

Loncat tali

Memukul

Badminton

Motorik kasar di bawah kendali kognitif dan berdasarkan secara


bertahap meningkatkan irama dan kehalusan.

2.

Motorik halus

Menunjukan keseimbangan dan koordinasi mata dan tangan

Dapat meningkatkan kemampuan menjahit, membuat model dan


bermain alat musik.

3.

Kognitif
Dapat berfokus pada lebih dan satu aspek dan situasi

Dapat mempertimbangkan sejumlah alternatif dalam pemecahan


masalah

Dapat membelikan cara kerja dan melacak urutan kejadian


kembali sejak awal

Dapat memahami konsep dahulu, sekarang dan yang akan


datang.

4.

Bahasa

Mengerti kebanyakan kata-kata abstrak

Memakai semua bagian pembicaraan termasuk kata sifat, kata


keterangan, kata penghubung dan kata depan

Menggunakan bahasa sebagai alat pertukaran verbal

Dapat memakai kalimat majemuk dan gabungan.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DHF

1.

Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal yang dilakukan perawat untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan sebelum melakukan asuhan
keperawatan . pengkajian pada pasien dengan DHF dapat dilakukan
dengan teknik wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan fisik. Adapun
tahapan-tahapannya meliputi :

Mengidentifikasi sumber-sumber yang potensial dan tersedia


untuk memenuhi kebutuhan pasien.

Kaji riwayat keperawatan.

Kaji adanya peningkatan suhu tubuh ,tanda-tanda perdarahan,


mual, muntah, tidak nafsu makan, nyeri ulu hati, nyeri otot dan sendi, tandatanda syok (denyut nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin dan lembab
terutama pada ekstrimitas, sianosis, gelisah, penurunan kesadaran).

2.

Diagnosa keperawatan yang Muncul

Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan mual, muntah, tidak ada nafsu makan.

2. Intervensi
Diagnosa 1. :
Gangguan volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan , muntah dan
demam.
Tujuan : Gangguan volume cairan tubuh dapat teratasi
Kriteria hasil :

Volume cairan tubuh kembali normal


Intervensi :

Kaji KU dan kondisi pasien

Observasi tanda-tanda vital ( S,N,RR )

Observasi tanda-tanda dehidrasi

Observasi tetesan infus dan lokasi penusukan jarum infus

Balance cairan (input dan out put cairan)

Beri pasien dan anjurkan keluarga pasien untuk memberi minum


banyak

Anjurkan keluarga pasien untuk mengganti pakaian pasien yang


basah oleh
keringat.
Diagnosa 2. :
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue.
Tujuan : Hipertermi dapat teratasi
Kriteria hasil :

Suhu tubuh kembali normal


Intervensi :

Observasi tanda-tanda vital terutama suhu tubuh

Berikan kompres dingin (air biasa) pada daerah dahi dan ketiak

Ganti pakaian yang telah basah oleh keringat

Anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat


menyerap keringat seperti terbuat dari katun.

Anjurkan keluarga untuk memberikan minum banyak kurang


lebih 1500 2000 cc per hari

kolaborasi dengan dokter dalam pemberian Therapi, obat


penurun panas.
Diagnosa 3. :
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,
muntah, tidak ada nafsu makan.
Tujuan : Gangguan pemenuhan nutrisi teratasi
Kriteria hasil :

Intake nutrisi klien meningkat


Intervensi :

Kaji intake nutrisi klien dan perubahan yang terjadi

Timbang berat badan klien tiap hari

Berikan klien makan dalam keadaan hangat dan dengan porsi


sedikit tapi
sering

Beri minum air hangat bila klien mengeluh mual

Lakukan pemeriksaan fisik Abdomen (auskultasi, perkusi, dan


palpasi).

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian Therapi anti emetik.

Kolaborasi dengan tim gizi dalam penentuan diet

You might also like