Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi adalah masalah kesehatan masyarakat. Hipertensi yang tidak
terkontrol dapat memicu timbulnya penyakit degeneratif, seperti gagal
jantung congestive, gagal ginjal, dan penyakit vaskuler. Hipertensi disebut
silent killer karena sifatnya asimptomatik dan telah beberapa tahun
menimbulkan stroke yang fatal atau penyakit jantung. Meskipun tidak dapat
diobati, pencegahan dan penatalaksanaan dapat menurunkan kejadian
hipertensi dan penyakit yang menyertainya.
Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama di negara
berkembang tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, di
perkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan
pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini.
Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan
tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur
di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, diketahui
hampir seperempat (24,5%) penduduk Indonesia usia di atas 10 tahun
mengkonsumsi makanan asin setiap hari, satu kali atau lebih. Sementara
prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18
tahun ke atas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke.
Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Pada orang
dewasa, peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 20 mmHg menyebabkan
peningkatan 60% risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler.
Salah satu obat yang bermanfaat untuk mengobati penyakit hipertensi
adalah captopril. Captopril merupakan salah satu jenis obat antihipertensi
yang sudah cukup lama digunakan. Sekitar 30 tahun, sejak April 1981
.Captopril tidak hanya mampu mengobati penyakit hipertensi tetapi beberapa
penyakit lainnya. Captopril memang dirancang untuk digunakan dalam waktu
lama, sepanjang cocok bagi pasien. Memang terkadang timbul efek samping,
tapi biasanya masih dapat ditoleransi oleh penderita.
Captopril dianjurkan untuk diminum terus menerus sesuai dosis anjuran.
Bahkan walaupun gejala hipertensi seperti sakit kepala atau tegang di tengkuk
1
berkurang atau hilang. Hal ini dimaksudkan agar tekanan darah tetap berada
di rentang nilai normal.
Perlu diketahui, salah satu komplikasi hipertensi yang paling ditakuti
adalah stroke, yaitu pecahnya pembuluh darah otak akibat naiknya tekanan
darah secara mendadak. Nah, dengan meminum captopril secara teratur,
diharapkan komplikasi ini tidak terjadi.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.2.1
1.2.2
[Type
3 a quote
from the
document or
the summary
of an
interesting
point. You
can position
the text box
BAB II
TINJAUAN TEORI
Decompensatio Cordis
Merupakan
suatu
kondisi
3
bila
cadangan
jantung
normal
Gagal jantung terjadi bila curah jantung tidak cukup untuk memberikan
perfusi yang adekuat ke jaringan, walaupun pengisian jantung berlangsung
normal. Hal tersebut menyebabkan berbagai gejala, misalnya fatigue,
edema, kesulitan bernafas, dan toleransi latihan yang menurun. Gagal
jantung kongestif biasa diartikan sebagai kombinasi dari gagal jantung
kanan dan kiri, penyakit katup, kardiomiopati, dan yang paling sering
adalah penyakit jantung koroner. Curah jantung yang rendah pada gagal
jantung
menyebabkan
menstimulasi
frekuensi
aktifitas
serta
saraf
simpatis
kekuatan
meningkat,
denyut
jantung
yang
dan
(angiotensin
II
merupakan
stimulasi
untuk
pelepasan
Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah
sistolik di atas 140 mmHg atau tekanan diatolik di atas 90 mmHg serta
menjadi faktor resiko utama penyebab coronary artery disease (CAD),
gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Prevalensi terjadinya hipertensi
meningkat seiring dengan pertambahan usia.
Tabel Klasifikasi Tekanan Darah berdasarkan JNC
(Joint National Committe on Prevention, Detection, Evaluation, and
treatment oh High Blood Pressure) VII
Kategori
Normal
Prehipertensi
Hipertensi stage 1
Hipertensi stage 2
Sistolik (mmHg)
< 120
120 139
140 159
160
Diastolik (mmHg)
< 80
80 89
90 99
100
jantung),
berkurangnya
persepsi
pengecapan,
dizziness
inhibitor
dapat
digunakan
sebagai
obat
tunggal
maupun
Zofenopril
Quinapril (Accupril)
10
Benazepril (Lotensin)
2.3.3 Fosfonat
Fosfonat yang mengandung agen :
Fosinopril (Monopril) adalah satu-satunya anggota kelompok ini
Fosfonat Alami :
Setara Dosis
Mulai
Biasa
Maksimum
10 mg
10 mg
20-40 mg
80 mg
50 mg (25 mg
12,5-25 mg
25-50 mg bid-
bid)
tawaran-tid
tid
Enalapril
5 mg
5 mg
10-40 mg
40 mg
Fosinopril
10 mg
10 mg
20-40 mg
80 mg
Lisinopril
10 mg
10 mg
10-40 mg
80 mg
Moexipril
7,5 mg
7,5 mg
7,5-30 mg
30 mg
Perindopril 4 mg
4 mg
4-8 mg
16 mg
Quinapril
10 mg
10 mg
20-80 mg
80 mg
Ramipril
2,5 mg
2,5 mg
2,5-20 mg
20 mg
Trandolapril 2 mg
1 mg
2-4 mg
8 mg
Nama
Mulai
Biasa
Maksimum
Benazepril
Captopril
harian
Setara Dosis
450 mg / d
11
harian
Catatan: Tawaran = 2 kali sehari, tid = 3 kali sehari, d = harian
Obat dosis dari Obat Lookup, Epocrates Online.
ACE inhibitor dosis untuk hipertensi
2.4 Captopril
2.4.1 Pengertian Captopril
Captopril
yang
merupakan
digunakan
mengobati
tinggi
obat
untuk
tekanan
darah
(hipertensi),
dapat
digunakan
sendiri
atau
beban
dan
kerja
arteri.
12
angiotensin
Il
yang
bersifat
aktif
dan
merupakan
2.4.3.1
Hipertensi
Dewasa
- Hipertensi awal 12,5 - 25 mg 2 sampai 3 kali sehari
- Untuk mengontrol hipertensi lanjut 25-50 mg 2 kali sehari
13
Gagal jantung
Dewasa
Gagal jantung awal 6,25-25 mg 2-3 kali sehari
Max: 50 mg 3 kali sehari
Penggunaan obat ini diberikan bersama diuretik dan digitalis, dari
2.4.3.3
2.4.3.4
2.4.4
25 mg 3 kali sehari
Efek samping dari penggunaan obat captopril
Reaksi samping utama
a. Kardiovaskular : Hipotensi, palpitasi, takikardia
14
batuk
c. SSP : Pusing, kelelahan
tukak lambung
e. Dermatologik: Ruam, pruritus
ruam
f. Ginjal: Peningkatan kadar BUN dan kreatinin, proteinuria, gagal
ginjal
15
gagal ginjal
g. Hematologik: Neutropenia, trombositopenia, anemia hemolitik,
eosinofilia
h. Lain: angioedema, limfadenopati
angioedema
Captopril menimbulkan proteinuria lebih dari 1 g sehari pada 0,5%
penderita dan pada 1,2% penderita dengan penyakit ginjal. Dapat tejadi
sindroma nefrotik serta membran glomerulopati pada penderita hipertensi.
Karena proteinuria umumnya terjadi dalam waktu 8 bulan pengobatan
maka penderita sebaiknya melakukan pemeriksaan protein urin sebelum
dan setiap bulan selama 8 bulan pertama pengobatan.
Neutropenia/agranulositosis terjadi kira-kira 0,4 % penderita. Efek
samping ini terutama terjadi pada penderita dengan gangguan fungsi
ginjal. Neutropenia ini muncul dalam 1 - 3 bulan pengobatan, pengobatan
agar dihentikan sebelum penderita terkena penyakit infeksi. Pada penderita
dengan resiko tinggi harus dilakukan hitung leukosit sebelum pengobatan,
setiap 2 minggu selama 3 bulan pertama pengobatan dan secara periodik.
Pada penderita yang mengalami tanda-tanda infeksi akut (demam,
faringitis) pemberian captopril harus segera dihentikan karena merupakan
petunjuk adanya neutropenia.
Hipotensi dapat terjadi 1 - 1,5 jam setelah dosis pertama dan beberapa
dosis berikutnya, tapi biasanya tidak menimbulkan gejala atau hanya
menimbulkan rasa pusing yang ringan. Tetapi bila mengalami kehilangan
cairan, misalnya akibat pemberian diuretik, diet rendah garam, dialisis,
muntah, diare, dehidrasi maka hipotensi tersebut menjadi lebih berat.
Maka pengobatan dengan captopril perlu dilakukan pengawasan medik
16
17
pemberian,
Rasional:
benar
waktu
dan
benar
dokumentasi.
18
19
diet,
terapi
antihipertensif
Beritahu dokter bedah dan tandai catatan pasien dengan
jelas jika pasien menjalani pembedahan
Rasional:
Untuk menyiagakan petugas medis bahwa penghambatan
angiotensin
henyiagakan
II
kompensatori
petugas
medis
dapat
menyebabkan
bahwa
penghambatan
20
obat
dan
mempertimbangkan
penurunan
Implementasi
Dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan yang muncul
2.5.4
Evaluasi
Pantau respon pasien terhadap obat (bertahannya tekanan darah
dalam batas normal
Pantau adanya efek merugikan (hipotensi, arritmia, disfungsi
ginjal, reaksi kulit, batuk, pansitopenia dan decomp)
Evaluasi efektifitas rencana penyuluhan (pasien
dapat
21
BAB III
PE N UTU P
3.1 Simpulan
Obat Captopril merupakan obat untuk penderita hipertensi. Obat yang
dikenal sebagai obat untuk penyakit hipertensi ini juga dapat digunakan
sebagai obat gagal jantung, obat setelah serangan jantung, dan diabetic
nephropaty. Captopril bekerja dengan menghambat enzim dalam tubuh yang
menghasilkan zat yang menyebabkan pembuluh darah mengencang, sehingga
dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan pasokan darah dan oksigen
ke jantung, serta mengurangi preload dan afterload pada pasien gagal jantung
kongestif. Obat captopril tersedia dalam bentuk tablet dan dalam kombinasi
dengan: hidrokloratrazid (Capozide). Di samping berfungsi dalam mengobati
penyakit hipertensi, obat captopril juga memiliki beberapa efek samping yang
dapat merugikan pasien. Namun, obat ini cukup aman jika digunakan sesuai
dengan resep dokter.
3.2 Saran
Karena obat captopril merupakan obat yang memiliki efek samping,
disarankan agar pemakaian obat Captopril sesuai dengan petunjuk yang
tersedia dan berdasarkan resep dokter agar terhindar dari efek-efek samping
yang dapat merugikan pasien.
22
DAFTAR PUSTAKA
22
Neal, J Michael. 2006. At a Glance Farmakologi Medis Edisi Ke Lima. Jakarta:
Erlangga.
Goodman & Gilman. 2012. Dasar Farmakologi Terapi Edisi 10. Jakarta: EGC.
Karch Amy M. 2011. Buku Ajar Farmakologi Keperawatan Edisi 2. Jakarta:
EGC.
Muchtar Armen dan Suyatna FD. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta:
Departemen Farmakologidan Teurapeutik FKUI.
Armilawaty, dkk..2007. Hipertensi dan
Epidemiologi. Makassar : FKM Unhas.
Faktor
Resiko
dalam
Kajian
23
iii
MAKALAH
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hipertensi Dengan Therapi Captopril
Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah farmakologi
Disusun oleh :
Nena Ratini
NPM 220110140186
Irma Lusiana
NPM 220110140194
Neni Rochmayati
NPM 220110140202
M.Khairuddin
NPM 220110140210
Dian nurpaida
NPM 220110140218
24
FAKULTAS KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat-Nya tugas ini dapat diselesaikan tepat ada waktunya.
Makalah tentang Asuhan Keperawatan pada pasien hipertensi dengan
pemberian obat captropil ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah farmakologi.
Didalam penyusunannya penulis meyakini terdapat banyak kesalahankesalahan ataupun kekurangan-kekurangan baik didalam isi materi maupun
captopril masih terbatas.
Oleh karena itu penulis berharap adanya kritikan dan saran dari pembaca agar
penulisan makalah dimasa yang akan datang bisa tampil lebih baik lagi. Ada
sebuah pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak. Begitupula dengan
penulis yang hanya manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan.
Akhirnya penulis hanya bisa berharap semoga makalah ini bisa
memberikan sedikitnya manfaat khususnya bagi penulis dan umumya kepada para
pemerhati makalah ini.
Atas segala perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
25
26
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Obat ACE inhibitor.............................................................................3
2.2 Jenis penyakit yang diobati dengan ACE Inhibitor..........................................3
2.3 Macam-macam obat ACE Inhibitor..................................................................9
2.4 Captopril.............................................................................................................11
2.5 Askep pasien dengan penggunaan ACE inhibitor..............................................18
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan .............................................................................................................22
3.2 Saran....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................iii
ii