You are on page 1of 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN MYOMA UTERI

1. PENGKAJIAN
(Ada pada lembar pengkajian )
2. ANALISA DATA
DATA

ETIOLOGI

DO:Konjungtiva

MASALAH

Etiologi dan faktor risiko

anemis, Hb: 8 gr/dl,

KEPERAWATAN
Risiko Syok

mioma uteri (ex:pengaruh

TD: 100 x/menit,

esterogen,dll)

N:100 x/menit, RR: 22

x/menit, S: 37

Mioma uteri

DS:perdarahan lebih

banyak dan lama

Submukosa

selma haid sejak 6

Intramural

bulan yang lalu,

kondisi umum lemah,

riwayat menstruasi

Pecahnya

tidak teratur

Ggn.kon-

Subserosa

Pembesaran

Pembuluh

urat

traksi otot
Darah
uterus

Penekanan
Organ lain

Perdarahan pervaginam lama


dan banyak

DO: Teraba masa


abdomen (+), nyeri
tekan (+),TD: 100
x/menit, N:100

Risiko syok
Etiologi dan faktor risiko
mioma uteri (ex:pengaruh
esterogen,dll)

Nyeri akut

x/menit, RR: 22

Mioma uteri

x/menit, S: 37, USG:

Terdapat masa

intauterina dengan

Submukosa

ukuran 20 x 25 cm,

Intramural

kadar Hb: 9 gr/dl

Subserosa

DS: mengeluh nyeri

Pecahnya

Pembesaran

panggul serta adanya

Ggn.kon-

benjolan sebesar

Pembuluh

buah kelapa diperut

traksi otot

sejak 2 tahun yang

Darah

lalu, keadaan umum

uterus

urat

lemah.

Penekanan
Organ lain

Perdarahan pervaginam lama


dan banyak

Gangguan perdarahan

Nekrosis dan perlengketan

Nyeri akut
Etiologi dan faktor risiko

DO: Teraba masa


abdomen (+), nyeri

mioma uteri (ex:pengaruh

tekan (+),TD: 100

esterogen,dll)

x/menit, N:100

x/menit, RR: 22

Mioma uteri

x/menit, S: 37, USG:

Terdapat masa

intauterina dengan

Submukosa

ukuran 20 x 25 cm,

Intramural

kadar Hb: 9 gr/dl

Subserosa

Konstipasi


DS: mengeluh nyeri

Pecahnya

Pembesaran

panggul serta adanya

Ggn.kon-

benjolan sebesar

Pembuluh

buah kelapa diperut

traksi otot

sejak 2 tahun yang

Darah

lalu, keadaan umum

uterus

urat

lemah, konstipasi
saat BAB

Penekanan
Organ lain

Penekanan pada rectum

Konstipasi

DO: Teraba masa

Etiologi dan faktor risiko

abdomen (+), nyeri

mioma uteri (ex:pengaruh

tekan (+),TD: 100

esterogen,dll)

x/menit, N:100

x/menit, RR: 22

Mioma uteri

x/menit, S: 37, USG:

Terdapat masa

intauterina dengan

Submukosa

ukuran 20 x 25 cm,

Intramural

kadar Hb: 9 gr/dl,

rencana terapi

miomektomi

Pecahnya

DS: Keadaan umum

Ggn.kon-

lemah, klien merasa

Pembuluh

takut dan khawatir

traksi otot

dengan kondisinya

Darah

yang akan dilakukan

uterus

Subserosa

Pembesaran
urat

miomektomi.

Penekanan

Ansietas

Organ lain

Tindakan operasi

Pra operasi

Informasi tidak adekuat


tentang tindakan yang akan
dilakukan dan kurang support
sistem (keluarga,dll)

Ansietas

3. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


1. Diagnosa: Risiko Syok
Tujuan
:setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x 24 jam tidak
terjadi syok, perdarahan berkurang, tidak terjadi kekurangan volume

cairan
Kriteria hasil :
Tidak ditemuakan tanda tanda syok, seperti hipotensi, hipovolemia,

hipoksia, membran mukosa kering, turgor kulit kering


Perdarahan berhenti/berkurang
Keluaran urin 1 cc/kgBB/jam
TTV dalam batas normal
Kesadaran kompos mentis

INTERVENSI

RASIONAL

1.Monitor perdarahan setiap 15 30

1.Mengetahui jumlah kehilangan

menit

cairan tubuh yang mengarah pada


kondisi syok hipovolemik

2. monitor tekanan darah, nadi,

2. mengetahui keadaan pasien dan

pernafasan setiap 15 menit, bila

menegtahui secara dini tanda syok

normal observasi dilakukan setiap 30


menit
3..kolaborasikan dengan petugas lab

3.mengetahui besar penurunan nilai

untuk pemeriksaan Hb, Ht

Hb dan Ht

4.kolaborasikan dengan dokter untuk

4.pemberian obat penambah darah

pemberian obat penambah darah,

dapat memperbaiki kondisi anemia.

tindakan tranfusi whole blood

Transfusi dialkukan ketika terjadi


peradarahan pervagina secara aktif

5.kolaborasikan dengan ahli gizi untuk

5.intake nutrisi adekuat dapat

penatalaksanaan nutrisi adekuat

membantu mengtasi kondisi anemi

6. Monitor intake dan output

6. Produksi urine yang kurang dari


30 ml/jam merupakan penurunan
fungsi ginjal.

7.kolaborasikan pemberian oksitosin

7.agar tidak memperburuk


perdarahan dengan merangsang
kontraksi uterus

2. Diagnosa: Nyeri akut


Tujuan
:setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x 24 jam klien

mengeluh nyerinya berkurang/hilang


Kriteria hasil :
Nyeri yang dirasakan klien berkurang atau hilang
RR= 16 x/menit
N= 60-100 x/menit
Ekspresi klien tidak menunjukkan tanda tanda nyeri
Tampak rileks

1. Observasi skala nyeri yang dialami

1. Observasi skala nyeri diperlukan

klien (1-10)

agar kita dapat mengetahui tingkat


nyeri yang dialami klien sehingga kita
bisa

memberikan

intervensi

yang

tepat bagi klien


2. Beri posisi duduk sambil memeluk

2. Dapat memberikan rasa nyaman

bantal

atau

posisi

yang

dirasa

pada klien

dalam

teknik

3. Teknik relaksasi dan nafas dalam

nyaman oleh klien


3.

Beri

instruksi

relaksasi dan teknik nafas dalam

dapat meningkatkan rasa nyaman


dan mengurangi tingkat nyeri yang
dialami klien

4.

Anjurkan

klien

menggunakan kompres hangat

untuk

4.

Kompres

memvasodilatasi
pada

lokasi

hangat
pembuluh

nyeri

dapat berkurang

sehingga

dapat
darah
nyeri

5.

Kolaborasi

dalam

pemberian

5.

Pemberian

analgesik

sangat

analgesik/nonnarkotik, sedatif, dan

diperlukan apabila tingkat nyeri klien

antiemetik,

dalam

sesuai

indikasi

bila

diperlukan

skala

nyeri

adalah

7-10,

analgesik ini meningkatkan relaksasi,


menurunkan

perhatian

terhadap

nyeri, dan mengontrol efek samping


tindakan
6. Evaluasi tanda-tanda vital klien

6. Untuk mengetahui kondisi klien


setelah

di

lakukan

intervensi

sehingga dapat menentukan tindakan


selanjutnya
3. Diagnosa: Konstipasi
Tujuan
:Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x 24 jam klien

dapat BAB dengan lancar (tidak merasa susah saat BAB)


Kriteria hasil :
Feses dapat keluar lancar (konsistensinya baik, tidak terdapat
perdarahan)
Pasien mengatakan tidak mengalami kesuliatan saaat BAB dan
terasa lega
Tidak terdapat penumpukan feses (akibat kesulitan untuk
mengeluarkan feses)
INTERVENSI

1.Auskultasi bising usus. PerhatIkan

RASIONAL
1.mempengaruhi pilihan intervensi

distensi abdomen, adanya


mual/muntah
2.bantu pasien untuk duduk pada

2.membantu merangsang fungsi

tepi tempat tidur dan berjalan

intestinal dan mengembalikan


peristaltik

3.Dorong pemasukan cairan adekuat

3.mempermudah pengeluaran feses

termasuksari buah, bila pemasukan

karena konsentrasi cairan cukup dan

per oral dimulai

banyak makan makanan yang


mengandung serat

4.berikan rendam duduk

4.meningkatkan relaksasi otot dan


meminimalkan ketidaknyamanan

5.kolaborasikan tindakan

5.dengan pengambilan massa pada

pembedahan

uterus, tidak terjadi penekanan

(miomektomi/histerektomi) sesuai

rectum sehingga feses dapat

indikasi

dikeluarkan dengan mudah

6.kolaborasikan pemberian obat

6.berguna untuk melunakkan feses

supositoria
4. Diagnosa: Ansietas
Tujuan
:Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 24 jam klien
pengetahuan klien tentang operasi (miomektomi/histerektomi) dapat
bertambah dan kecemasan klien mengenai kondisinya berkurang
Kriteria hasil :
klien mengatakan rasa cemas berkurang
Klien kooperatif terhadap prosdur/berpartisipasi saat pre-operasi
Klien tampak rileks

INTERVENSI

RASIONAL

1.Jelaskan bahwa tindakan

1. meningkatkan pengetauan klien

histerektomi abdominal mempunyai

tentang proses pembedahan agar tidak

kontraindikasi yang sedikit tapi

terjadi syok

membutuhkan waktu yang lama


untuk pulih, menggunakan anatesi
yang banyak dan memberikan rasa
nyeri yang sangat setelah operasi
2. Jelaskan efek dari pembedahan

2. meningkatkan pengetahuan klien

terhadap menstruasi dan ovulasi

tentang efek pembedahan terhadap


kondisi tubuhnya

3. Jelaskan bahwa pengangkatan

3.

uterus secara total menyebabkan


tidak bisa hamil dan menstruasi
4. Jelaskan prosedur-prosedur yang

4. mempersiapkan kondisi fisik dan

harus dilakukan saat pre operasi

mental pasien dalam menghadapi


operasi yang akan dilaksanakan

5. Jelaskan aktivitas yang tidak boleh

5. mencegah terjadinya kecelakaan

dilakukan

atau hal-hal yang tidak diinginkan yang


bisa memperburuk kondisi klien

You might also like