Professional Documents
Culture Documents
Morfometri adalah suatu studi yang bersangkutan dengan variasi dan perubahan
dalam bentuk (ukuran dan bentuk) dari objek, meliputi pengukuran panjang dan
analisis kerangka suatu objek.
DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) (watershed atau drainage basin)
adalah suatu area dipermukaan bumi yang didalamnya terdapat sistem pengaliran
yang terdiri dari satu sungai utama (main stream) dan beberapa anak cabangya
(tributaries), yang berfungsi sebagai daerah tangkapan air dan mengalirkan air
melalui satu outlet [Ritter, 2003]
Page 1
pertama adalah susunan (hirarki) dari setiap segmen aliran menurut suatu sistem
klasifikasi yang disebut dengan orde aliran. Segmen-segmen aliran disusun mulai
dari alur-alur (tributaries) di bagian atas atau hulu DAS sampai dengan sungai
utama di bagian bawah atau hilir DAS. Secara numeris penyusunan orde dimulai
dengan pemberian nilai 1 (selanjutnya disebut dengan orde 1) untuk segmen
pertama (alur-alur). Hasil penggabungan 2 segmen pertama selanjutnya disebut
dengan segmen orde ke 2 dan seterusnya. Horton (1940) selanjutnya
mengaplikasikan analisis morfometri terhadap berbagai sifat aliran dan dari hasil
kajiannya dihasilkan beberapa aturan (law) antara lain law of stream length dan
law of basin area.
Karakteristik DAS
Berdasarkan Analisis Morfometri Beberapa karakteristik DAS yang penting dapat
dikaji berdasarkan hasil analisis morfometri. Karakteristik DAS tersebut adalah :
a. Daerah Pengaliran/Drainage Area (A)
Daerah pengaliran merupakan karakteristik DAS yang paling penting
dalam pemodelan berbasis DAS. Daerah pengaliran mencerminkan
volume air yang dapat dihasilkan dari curah hujan yang jatuh di daerah
tersebut. Curah hujan yang konstan dan seragam untuk seluruh daerah
pengaliran merupakan asumsi yang umum dalam pemodelan hidrologi.
b. Panjang DAS/Watershed Length (L)
Panjang daerah aliran sungai biasanya didefinisikan sebagai jarak yang
diukur sepanjang sungai utama dari outlet hingga batas DAS. Sungai
biasanya tidak akan mencapai batas DAS, sehingga perlu ditarik garis
perpanjangan mulai dari ujung sungai hingga batas DAS dengan
memperhatikan arah aliran. Meskipun daerah pengaliran dan panjang DAS
merupakan ukuran dari DAS tetapi keduanya mencerminkan aspek ukuran
yang berbeda. Daerah pengaliran digunakan sebagai indikasi potensi hujan
dalam menghasilkan sejumlah volume air, sedangkan panjang DAS
biasanya digunakan dalam perhitungan waktu tempuh yang dibutuhkan
oleh air untuk mengalir di dalam DAS.
Geomorfologi Kuantitatif Terapan
M Adimas Amri
Page 2
Page 3
Page 4
satu di antara percabangan. Ketika dua segmen satu bergabung, maka akan
menjadi orde dua. Dua orde dua bergabung akan menjadi orde tiga. Metode
Strahler merupakan modifikasi dari metode Horton. Menurut Strahler (1952),
segmen yang tidak memiliki percabangan merupakan orde pertama. Ketika dua
segmen orde-pertama bergabung, maka akan terbentuk orde kedua. Dua segmen
orde dua akan membentuk orde tiga. Dua orde tiga akan membentuk orde
empat, dan seterusnya. Setiap segmen dapat ditempel oleh orde dengan nilai yang
lebih kecil namun tidak akan merubah atau meningkatkan nilai ordenya.
Sedangkan metode Shreve (1967), setiap segmen yang bertemu akan menambah
nilai orde selanjutnya. Metode Shreve sering digunakan dalam penelitian
geomorfologi untuk mencari hubungan antara hujan dan air permukaan. Karena
orde pertama sungai berfungsi sebagai pengumpul utama air hujan dalam suatu
cekungan. Dengan menggunakan metode Shreve, perkiraan akan aliran banjir
akan lebih mudah diketahui daripada penggunaan metode Strahler.
Page 5
menurut strike atau topografi yang paralel. Anak-anak sungai bermuara pada
sungai induk secara tegak lurus. Pola pengaliran trellis mencirikan daerah
pegunungan lipatan (folded mountains). Induk sungai mengalir sejajar dengan
strike, mengalir di atas struktur synclinal, sedangkan anak-anak sungainya
mengalir sesuai deep dari sayap-sayap synclinal dan anticlinal-nya. Jadi, anakanak sungai juga bermuara tegak lurus terhadap induk sungainya
Page 6
2.
hulu sungai-sungai itu saling berdekatan seakan terpusat pada satu titik tetapi
muaranya menyebar, masing-masing ke segala arah. Pola pengaliran radial
terdapat di daerah gunungapi atau topografi bentuk kubah seperti pegunungan
dome yang berstadia muda, hulu sungai-sungai berada di bagian puncak, tetapi
muaranya masing-masing menyebar ke arah yang lain, ke segala arah.
5.
Pola Radial Sentripetal, Kebalikan dari pola radial yang menyebar dari satu
pusat, pola sentripetal ini justru memusat dari banyak arah. Pola ini terdapat pada
satu cekungan (basin), dan biasanya bermuara pada satu danau. Di daerah
beriklim kering dimana air danau tidak mempunyai saluran pelepasan ke laut
karena penguapan sangat tinggi, biasanya memiliki kadar garam yang tinggi
sehingga terasa asin.
6.
Pola Paralel, Adalah pola pengaliran yang sejajar. Pola pengaliran semacam
ini menunjukkan lereng yang curam. Beberapa wilayah di pantai barat Sumatera
memperlihatkan pola pengaliran parallel
7.
Page 7
topografinya telah berada pada stadium dewasa. Daerah dome yang semula (pada
stadium remaja) tertutup oleh lapisan-lapisan batuan endapan yang berselangseling antara lapisan batuan keras dengan lapisan batuan lembut.
Daftar Pustaka
Union 13:350361.
Horton, H.E. 1945. Erosional development of streams and their drainage
Page 8
Page 9