Professional Documents
Culture Documents
A. Kerajaan Ottoman
Kerajaan Ottoman bertempat di Turki. Kerajaan Ottoman baru
merdeka pada tahun 1300 M. Kerajaan Ottoman didirikan oleh Usman I
yang sekaligus menjadi raja pertama di kerajaan tersebut. Kerajaan
Ottoman mengalami kemajuan pada masa pemerintahan Sultan
Muhammad II (1451-1481). Sultan ini berjasa besar, karena telah
menyebarluaskan Islam ke benua Eropa, melalui penaklukan kota Banteng
Konstantinopel ibukota Romawi Timur pada tahun 1453 M. Karena
keberhasilannya ini, kemudian Sultan Muhammad II mendapat julukan Al
Fatih yang artinya Sang Penakluk. Kerajaan Ottoman mengalami masa
keemasan pada masa pemerintahan Sultan Sulaeman I (1520-1566), yang
bergelar Sulaeman Agung dan Sulaiman Al-Canuni. Pada masa
pemerintahannya Kerajaan Ottoman memiliki wilayah kekuasaan yang
cukup luas, yaitu: Afrika Utara, Mesir, Hedzjaz, Irak, Armenia, Asia Kecil,
Krimea, Balkan, Yunani, Bulgaria, Bosnia, Hongaria, Rumania sampai ke
batas Sungai Danube dengan tiga lautan, yaitu Laut Merah, Laut Tengah
dan Laut Hitam. Namun, setelah Sulaeman Agung meninggal dunia,
Kerajaan Ottoman Turki mengalami kemunduran sehingga satu demi satu
eilayah kekuasaannya melepaskan diri. Berikut ini adalah penguasa
kerajaan Ottoman yang terkenal, di antarannya:
Usman I
Usman I sebagai pendiri Kerajaan Ottoman dan sekaligus menjadi
raja yang pertama tentu lebih banyak mencurahkan perhatiannya kepada
usaha-usaha untuk memperkukuh dan melindungi kekuasaanya. Pada
masa Usman I memimpin, banyak sekali serangan yang dilancarkan oleh
kekaisaran Bizantium. Oleh karena itu, untuk membantengi
kekuasaannya, anak Usman yang bernama Orkhan membentuk pasukan
tangguh yang disebut Inkisyariah (Janissary).
Murad I
Ekspansi besar-besaran kerajaan Ottoman dilakukan oleh Murad I,
sehingga dia menguasai daerah Balkan, Adrianopel (Turki), Macedonia,
Sofia (Bulgaria) dan hampir seluruh Yunani. Hal tersebut membuat
kerajaan-kerajaan kriten di Balkan dan Eropa Timur menjadi marah.
Mereka menyusun kekuatan yang terdiri atas Bulgaria, Serbia, Hongaria,
dan Rumania untuk menggempur kerajaan Ottoman. Meskipun Murad I
tewas dalam pertempuran, tetapi kemenangan tetap pada pihak Ottoman.
Bayazid I
Perluasan wilayah Ottoman tetap dilakukan meskipun pada saat itu
Kerajaan Ottoman dipegang oleh Bayazid I. Banteng Philadhelpia dan
Gramania di Iran berhasil ditaklukan oleh pasuka Bayazid I pada tahun
1391 M. Hal tersebut membuat kegelisahan di daratan Eropa yang
mengakibatkan Paus menyuruh umat kristen untuk mengangkat senjata
melawan Kerajaan Ottoman. Dengan dipimpin Raja Hongaria, Sjismond,
pasukan ini dibantu oleh Jerman sehingga terjadi pertempuran di Nicopolis
tanggal 25 September 1396 M. Kerajaan Ottoman berhasil memenangkan
B. Kesultanan Usmani
Didirikan oleh Usman, putra Artogol dari kabilah Oghuz di Mongol.
Awalnya datang ke Turki untuk meminta suaka politik kepada penguasa
Seljuk dari serangan tentara Mongol. Usman dipercaya menjadi panglima
perang Dinasti Seljuk menggantikan ayahnya. Setelah Sultan Alauddin
wafat, Usman mengambil alih kekuasaan, sejak itu berdirilah Dinasti
Usmani.
Dinasti Usmani berbentuk kesultanan yang beribukota di Istanbul,
Turki. Berasal dari suku bangsa pengembara yang bermukim di wilayah
Asia Tengah, salah satunya suku Kayi. Usman bergelar Pedisyah AlUsman, dibawah kepemimpinannya wilayah kesultanan semakin luas
dengan menaklukan beberapa wilayah, seperti Azmir (1327 M),
Tharasyanli (1356 M), Iskandar (1338 M), Ankara (1354 M), dan Galipoli
(1356 M). Pada masa pemerintahan Muhammad Al-Fatih Kesultanan
Usmani mengalami puncak kejayaan, dan dapat menaklukan wilayah
C. Kerajaan Safawi
Didirikan oleh Syah Ismail pada 907 H/1500 M di Tabriz, Persia
(Iran). Awalnya sebuah gerakan tarekat yang bernama Safawiyah yang
menjadi gerakan politik, dipimpin oleh Syekh Safifuddin Ishaq. Gerakan ini
memasuki wilayah politik dan pemerintahan karena merupakan tarekat
militer yang para pengikutnya berkeinginan memainkan peran politik
untuk memperkokoh kekuasaannya. Kegiatan politik dipertajam pada
pemerintahan Ismail, sehingga Ismail dianggap sebagai pendiri Kerajaan
Safawi. Dibentuk semacam kesatuan tentara agama atau Qizilbasy (si
kepala merah) pada pemerintahan Haidar.
Ismal menerapkan Syiah Isra Asyariah sebagai agama negara.
Sebelumnya Persia berada di bawah kekuaaan Suni, maka ia
mendatangkan ulama Syiah dari Iraq, Bahrein, dan Libanon untuk
tujuannya. Program ini mengalami pertentangan yang berat, karena tidak
mudah mengubah ideologi rakyat dari Suni ke Syiah. Banyak pula
sastrawan dan ulama Suni yang dibunuh demi penerapan Syiah ini. Syah
Ismail terus melanjutkan penaklukan sampai ke seluruh Iran, Heart
maupun Diyarbakr (Turki), dan Baghdad dengan dukungan pasukan
Qizilbasy.
Pada masa pemerintahan Syah Abbas (1588-1629) Kerajaan Safawi
mengalami puncak keemasaan. Tidak hanya meredam konflik internal dan
merebut wilayah yang melepaskan diri, tetapi Syah Abbas juga mampu
melebarkan wilayahnya ke Tabriz, Sirwan, dan kep.Harmuz, bahkan
pelabuhan Bandar Abbas. Syah Abbas ingin melepaskan diri dari
ketergantungan dukungan kekuatan militer Qizilbasy, maka ia membentuk
kekuatan militer yang terdiri dari budak Kaukakus dan Georgia. Strategi ini
berhasil mengusir kekuatan Uzbek di Khirazan pada tahun 1598.
D. Kerajaan Mogul
Didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M) di India. Babur
diwarisi daerah Ferghana dari ayahnya ketika berusia 11 tahun. Berdirinya
Kerajaan Mogul di India menimbulkan serangan dari Kerajaan Hindu,
serangan ini dapat dikalahkan oleh Babur. Babur memerintah selama 30
tahun, setelah wafat digantikan putranya, Humayun yang hanya
memerintah selama 9 tahun karena kondisi dalam negeri tidak aman
dengan munculnya pemberontakan. Humayun meninggal dan digantikan
oleh anaknya yang berusia 14 tahun, Akbar. Urusan pemerintahan
diserahkan kepada Bairam Khan. Ketika Akbar dewasa, ia memperluas
wilayah dengan menaklukan daerah Chundar, Ghond, Orisa, dan Asingah.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulakan bahwa:
Pada abad pertengan, Islam mengalami kemunduran. Hal itu ditandai antara
lain dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh, yang meliputi
seluruh wilayah Islam, dan terpecahnya Islam menjadi banyak kerajaan.
Juga kerajaan Islam besar pada abad pertengahan adalah kerajaan
ottoman di Turki, kerajaan Mogul di India dan kerajaan Syafawi di Persia.
Pada abad pertengahan, bangsa Eropa lebih maju daripada kerajaankerajaan Islam umat Islam, khususnya untuk menjajah wilayah-wilayah
Islam, baik di Asia maupun di Afrika. Tujuan penjajahan bangsa Eropa
adalah gold, glory dan gospel.
Pada awal abad pertengahan terutama di 3 kerajaan besar, yakni kerajaan
Ottoman Turki, Mogul di India, dan Syafawi di Persia. Ilmu pengetahuan
tentang Islam, ilmu pengetahuan umum dankebudayaan mengalami
kemajuan, walaupun tidak semaju zaman keemasan Daulat Abbasiyah
file:///D:/WEB/Nurhikmah%20Alam%20%20Perkembangan%20Islam%20Pada
%20Abad%20Pertengahan.htm