You are on page 1of 4

ABSTRAK

Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian utama di


Indonesia dengan jumlah penderita yang semakin bertambah. Hal ini disebabkan
adanya faktor resiko yang semakin meningkat. Berbagai pemeriksaan laboratorium
digunakan untuk mengetahui adanya faktor resiko penyakit jantung koroner, salah
satunya adalah pemeriksaan kolesterol LDL dengan apo B. Nilai rasio kolesterol LDL
dengan apo B yang kurang dari 1,2 menunjukan adanya small dense LDL yang berarti
indikasi beresiko penyakit jantung koroner.
Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui gambaran rasio kolesterol LDL
dengan apo B terhadap faktor resiko penyakit jantung koroner serta hubungan
keduanya. Telah dilakukan penelitian terhadap 557 pasien yang diperiksa kolesterol
LDL dan apo B di Laboratorium Klinik Prodia Bona Indah periode bulan April-Juni
2014. Pemeriksaan kolesterol LDL menggunakan metode Homogenous Enzymatik
(LDL Direk) dan apo B menggunakan metode imunoturbidimetri.
Kadar rata-rata kolesterol LDL 557 pasien adalah 121 mg/dL dan kadar ratarata apo B adalah 94 mg/dL. Pasien yang mengalamai peningkatan kadar kolesterol
LDL sebanyak 73,07% dan apo B sebanyak 48,83%. Berdasarkan uji Korelasi
Pearson didapatkan hubungan sangat kuat antara kolesterol LDL dengan apo B (r:
0,999 ,p_value 0,000). Nilai rasio kolesterol LDL dengan apo B yang kurang dari 1,2
sebanyak 23,70% yang terdistribusi pada pria 2 kali lebih banyak daripada wanita.
Dapat disimpulkan bahwa nilai rasio kolesterol LDL dengan apo B yang
kurang dari 1,2 merupakan indikator adanya small dense LDL. Terdapat hubungan
yang signifikan anatara kadar kolesterol LDL dengan apo B sehingga pemeriksaan
tersebut dapat saling mendukung dalam menentukan faktor resiko penyakit jantung
koroner.

Kata kunci: kolesterol LDL, Apo B, small dense LDL, faktor resiko PJK, Penyakit
jantung koroner.

ABSTRACT

Coronary heart disease is a leading cause of death in Indonesia with a growing


number of patients. This is due to increased risk factors. Various laboratory tests are
used to determine the presence of risk factors for coronary heart disease, one of which
is a cholesterol LDL with apo B. Value ratio of LDL cholesterol to apo B were less
than 1.2 indicates the presence of small dense LDL which means an indication of risk
of coronary heart disease.
This paper aims to describe the ratio of LDL cholesterol to apo B against
coronary heart disease risk factors and their relationship. Have done a study of 557
patients examined LDL cholesterol and apo B in the Clinical Laboratory Prodia Bona
Indah month period from April to June 2014 Examination homogenous LDL
cholesterol using enzymatic methods (Direct LDL) and apo B immunoturbidimetry
method.
Average levels of LDL cholesterol 557 patients was 121 mg / dL and mean
levels of apo B is 94 mg / dL. Patients who are experiencing elevated levels of LDL
cholesterol as much as 73.07% and 48.83% total apo B. Based on Pearson correlation
test found a very strong relationship between LDL cholesterol to apo B (r: 0.999,
0.000 p_value). Value of the ratio of LDL cholesterol to apo B were less than 1.2 as
much as 23.70% were distributed in 2 times more men than women.
It can be concluded that the value of the ratio of LDL cholesterol to apo B
were less than 1.2 is an indicator of the presence of small dense LDL. There is a
significant relationship anatara LDL cholesterol with apo B so that the examination
can support each other in determining the risk factors of coronary heart disease.

Key words: LDL cholesterol, Apo B, small dense LDL, CHD risk factors, coronary
heart disease.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Strata Satu Dalam Ilmu
Kedokteran di Universitas Kristen Indonesia Jakarta.
Adapun judul dari penulisan skripsi ini adalah Rasio Kadar
Kolesterol LDL dan Apo B Sebagai Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mengalami kesulitan dan
hambatan, namun berkat dorongan, bantuan, dan doa dari berbagai pihak maka hal
tersebut dapat diatasi dan diselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya dan penuh rasa hormat kepada :
1

dr. Marwito Wiyanto, M.Biomed, AIFM selaku Dekan Fakultas Kedokteran


Universitas Kristen Indonesia Jakarta.

dr. Topan Brian Kiting, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
semangat, bimbingan, dan pengarahan selama penulisan skripsi ini hingga penulis
dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu.

Prof. Rondang R. Soegianto, PhD selaku ketua tim P3M FK UKI.

Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia


Jakarta, yang telah memberikan ilmu, bimbingan, ide, saran, dan kritik selama
perkuliahan.

Orangtuaku tercinta Drs. Helmi Widodo dan Dra. Mega Mirawati, M.Biomed,
Adik, serta keluarga besarku yang selalu memberikan pencerahan, dorongan,
semangat, dan doa kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan.

Andika Kartadinata yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada


penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Teman-temanku tersayang dan teman-teman FK UKI angkatan 2011.


Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun

penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi civitas akademika Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jakarta dan menjadi masukan bagi
perkembangan ilmu kedokteran. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan
dan pahala yang berlipat ganda atas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.

Jakarta, Agustus 2014

Penulis

You might also like