Professional Documents
Culture Documents
Ulkus Peptikum
KASUS
Bapak M(27 tahun) datang dengan keluhan nyeri hebat di bagian perut.
Skala nyeri berada pada skala 8. Pasien juga mengaku mual dan muntah sebanyak 3
kali. GCS pasien 444. Pasien sering mengalami perdarahan saat buang air besar.
Nafsu makan menurun. BB badan pasien turun yang mulanya 74kg menjadi 69kg.
Pasien mengaku badannya terasa lemas. TD=130/90 mmHg Nadi=98x/menit Suhu
Tubuh=36,5oC RR=20x/menit.
PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Biodata Pasien
Nama
: Bapak M
Umur
: 27 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Jl. xxx No. 123, yyy
b. Penanggung Jawab
Nama
: Ibu W
Umur
: 24 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Swasta
Hub. Dg pasien : Istri
Alamat
: Jl. xxx No. 123, yyy
2. Keluhan utama
: Pasien mengatakan nyeri perut
3. Riwayat kesehatan Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan nyeri di bagian perut. Skala nyeri berada pada
skala 8. Pasien juga mengaku mual dan muntah sebanyak 3 kali. Pasien sering
mengalami perdarahan saat buang air besar. Nafsu makan menurun. Badan
terasa lemas.
4. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien memiliki riwayat penyakit gastritis
5. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Keluarga pasien tidak mengidap penyakit yang menurun ataupun menular.
6. Pemeriksaan Fisik
Tingkat Kesadaran : Composmentis, 4-4-4
Tanda-tanda Vital : TD 130/90 mmHg Nadi 98x/menit Suhu Tubuh 36,5oC
RR 20x/menit BB 69kg
Wajah
: Wajah pasien tampak meringis, konjungtiva anemis
Mulut
: Mukosa bibir kering
Dada
ANALISIS, INTERVENSI
Nama Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil
Kekurangan
volume cairan b.d
kehilangan cairan
aktif d.d pasien
mual muntah
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
b.d anoreksia d.d
penurunan berat
badan, mual
muntah
Intervensi
Rasional
1. Kaji karakter
muntah pasien
2. Kolaborasi
pemberian
antasida
3. Kolaborasi
pemberian
transfusi
darah
1. Membantu dalam
membedakan
penyebab muntah
2. Antasida dapat
menetralkan
asam lambung
3. Menggantikan
darah yag keluar
selama
perdarahan
1. Kaji intensitas
nyeri
2. Beri kompres
air hangat
3. Kolaborasi
pemberian
analgesik
1. Beri makanan
porsi sedikit
tapi sering
2. Berikan
makanan
selagi hangat
3. Anjurkan
1. Dengan
mengetahui
intensitas nyeri,
dapat
menentukan
tindakan
selanjutny
2. Kompre hangat
meringankan rasa
nyeri
3. Analgesik
memblok saraf
nyeri
1. Dapat
menngkatkan
pemasukan dalam
lambung
2. Dapat
meningkatkan
nafsu makan
TTD
Perawat
Kurang
pengetahuan
mengenai penyakit,
prognosis dan
kebutuhan
pengobatan b.d
kurang terpaparnya
informmasi
mual muntah
Pasien
menghabiskan
porsinya
BB pasien kembali
menjadi 74kg
Dalam 2x24 jam pasien
serta keluarganya
mendapatkan pengetahuan
tentang penyakit pasien
Kriteria hasil:
Mengekspresikan
minat dalam belaja
dalam menangani
penyakit pasien
Menyatakan bersedia
bertanggung jawab
dalam perawatan diri
Dalam 2x24 jam tidak
terdapat tanda infeksi pada
lambung pasien
Kriteria hasil:
Pada daerah infeksi
pasien tidak
mengalami
peningkatan suhu
Pada daerah infeksi
pasien tidak nampak
kemerahan
Pada daerah infeksi
pasien tidak nampak
pembekakan
pasien untuk
minum
minimal 8
gelas per hari
1. Kaji tingkat
pengetahuan
dan kesiapan
pasien dan
keluarga
2. Sampaikan
informasi
yang
diperlukan
3. Yakinkan
bahwa
penyakit dapat
diatasi
1. Anjurkan
pasien agar
tidak
mengkonsums
i makanan
yang dapat
mngiritasi
lambung
2. Berikan
jadwal minum
sedikit tapi
sering
3. Ajarkan
pasien tentang
manfaat
minum
3. Intake cairan
terpenuhi
1. Keinginan untuk
belajar tergantng
kondisi fisik dan
kesiapan mental
2. Meningkatkan
pembelajaran
3. Memberikan
pengaruh positif
pada perubahan
perilaku
1. Makanan yang
dapat
menginfeksi
lambung bisa
menambah
keparahan infeksi
2. Mengurangi
dorongan berat
yang
memperberat
ulkus
3. Meningkatkan
pengetahuan dan
kesadaran pasien