Professional Documents
Culture Documents
(2012-11-005)
(2012-11-009)
Finisha Putri
(2012-11-012)
Lidwina Ruri
(2012-11-017)
(2012-11-021)
(2012-11-035)
KASUS
Seorang lansia bernama Ny. M (usia 70 tahun) adalah
seorang WBS (Warga Binaan Sosial) yang tinggal di panti
werdha, karena ia tidak memiliki sanak saudara. Ia
mengatakan sering lupa. Dari interaksi dengan perawat,
nampak Ny. M sulit mengingat hari, tanggal, tahun dan
tidak mampu mengenal saat ini tinggal dimana. Hasil
MMSE menunjukkan skor 19. Ia menyatakan sedih
karena sudah tidak memiliki sanak saudara. Ny. M
Nampak rapih dan terawatt, kontak mata dengan
perawat baik. Suara dan nada bicara senang dan riang.
Ia Nampak lemah dengan postur tumbuh yang pendek.
Ny. M kerap kali mengatakan bahwa dirinya masih haid.
Pada pemeriksaan, genitalia Nampak bersih.
PATOFLOWDIAGRAM
Onset
Durasi
Mood
Depresi
Tiba-tiba
atau
berhubungan
dengan
kejadian hidup
Mingguan
sampai
bulanan
Konsisten, kesedihan,
cemas, iritabilitas
Delirium
Mendadak
Demensia
Berbulan-bulan
tahunan
Perilaku
Berubah-ubah,
Berubah-ubah,
mungkin ada retardasi hipokinetik
atau agitasi psikomotor hiperkinetik
Kognisi
Orientasi
Disorientasi pilihan
Berubah-ubah
dengan
atau retardasi
psikomotor
atau agitasi
Gangguan
dengan
keparahan
yang
berubah-ubah
Kewaspadaan Normal
Letargi atau sangat
waspada
Memori
Tidak semua terganggu Gangguan
pada
memori yang baru
Persepsi
MMSE
Normal
sampai
Kemungkinan
halusinasi
penglihatan,
pendengaran,
perabaan, atau delusi
Menunjukkan fluktuasi Fluktuasi akut
Cukup stabil
dengan
dari waktu ke waktu
penurunan
skor
dari
waktu ke waktu
Pemeriksaan Diagnostik
CT scan/MRI: melihat perubahan struktur
otak
Tes neuropsikologik: menentukan ada atau
tidaknya gangguan fungsi kognitif umum
PET (Positron Emission Tomography):
mendeteksi tingkat plak di otak, satu ciri
kelainan yang terjadi pada alzhaimer
SPECT (Single Photon Emission
Computated Tomography): melihat
bagaimana darah mengalir melalui arteri
dan vena di otak
EEG: pada alzhaimer, terdapat perubahan
Rencana Asuhan
Keperawatan
Masalah keperawatan: Kerusakan Memori
Hasil yang diharapkan:
1)
Intervensi
keperawatan:
1) Kaji tingkat dan sifat kehilangan memori (misalnya, kejadian baru-baru
ini, sekarang atau peristiwa masa lampau; hilang secara tiba-tiba atau
berangsur-angsur)
Rasional: mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mencegah
atau meminimalkan komplikasi neurologis
2) Kaji depresi, ansietas, dan peningkatan stresor yang mungkin menjadi
penyebab kehilangan memori
Rasional: untuk memodifikasi lingkungan pasien agar kerusakan
memorinya tidak semakin buruk
3) Berikan pelatihan orientasi, seperti menanyakan kembali data pribadi
dan tanggal, bila memungkinkan
Rasional: memfasilitasi kesadaran pasien terhadap identitas personal,
waktu dan lingkungan
4) Berikan gambar pengingat memori, bila memungkinkan (mis. Foto,
kalender, dll)
Rasional: memfasilitasi peningkatan memori pasien
Intervensi
keperawatan:
5)
Rasional: memfasilitasi lingkungan yang aman dan terapeutik untuk pasien yang
mengalami kerusakan memori
7) Rangsang daya ingat dengan mengulang pengungkapan pikiran terakhir
pasien, bila diperlukan
Rasional: meningkatkan kesadaran dan keterhubungan dengan sekelilingnya
dengan memanfaatkan stimulasi yang terencana
8) Jelaskan kepada pasien bahwa kehilangan memori jangka pendek sering
terjadi seiring penuaan
Rasional: meminimalkan rasa khawatir atau ketakutan akibat perubahan yang
terjadi pada dirinya
9) Dorong klien untuk bekerja sama dalam memperbaiki memorinya, jelaskan
bahwa perbaikan kemungkinan menggunakan strategi menstimulasi otak
Rasional: memfasilitasi modifikasi lingkungan untuk pasien yang mengalami
gangguan memori
THANK YOU!