Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sindrom ovarium polikistik atau polycistic ovarian syndrome (PCOS)
merupakan salah satu penyebab ketidaksuburan (infertilitas) karena kegagalan
terjadinya proses ovulasi, keluarnya sel telur (ovum) dari indung telur
(ovarium). Sindrom ovarium polikistik didefinisikan sebagai kumpulan gejala
yang ditandai dengan adanya proses anovulasi (tidak keluarnya ovum) kronis
disertai
perubahan
endokrin
(seperti
hiperinsulinemia
dan
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan etiologi pada Sindroma Ovarium
Polikistik.
2. Untuk mengetahui tanda gejala dan penegakan diagnosis pada Sindroma
Ovarium Polikistik.
3. Untuk mengetahui penatalaksanaan pada Sindroma Ovarium Polikistik.
4. Untuk mengetahui komplikasi dan prognosis pada Sindroma Ovarium
Polikistik.
et
al.,
2006),
meskipun
beberapa
penelitian
mencoba
ovarium.
Menstruasi terlalu dini (Menarche)
Wanita yang mulai menstruasi pada usia di bawah usia 12 tahun
memiliki resiko yanglebih tinggi karena adanya peningkatan waktu
kumis
Akne / jerawat
Obesitas/kegemukan
Oligomenore (menstruasi yang jarang)
Amenore (tidak menstruasi)
Infertilitas.
F. Penegakan diagnosis
1. Anamnesis
Anamnesis harus difokuskan pada pola menstruasi, kehamilan
sebelumnya (jika ada), obat-obatan yang sedang dikonsumsi, konsumsi
merokok, konsumsi alkohol, pola makan, dan riwayat anggota keluarga
dengan
diabetes
atau
penyakit
kardiovaskular.
Ketidakteraturan
disebut
sebagai
Sindrom
HAIR-AN
(hiperandrogenisme,
seperti
testosterone
(T)
atau
FSH,
dan
anovulasi
intermiten
yang
berhubungan
dengan
primer
kemungkinan
karena
adanya
resistensi
insulin
yang
aktifdan
aktifitas
aromatisasinya
menjadi
minimal.
Akibat
korteks
superficial
ovarium
10
J. Penatalaksanaan
1. Terapi Lama
a. Reseksi baji ovarium (ovarian wedge resection)
Dapat dilakukan secara laparatomi atau laparoskopi.
Direkomendasikan oleh Kismer dan Patton terhadap pasien
SPOKyang mengalami ovilasipada pemberian clomifen sitrat namun
tidak terjadi kehamilan. keduanya menganjurkantindakan reseksi baji
dilakukan pada pasien yang tidak mengalami kehamilan setelah
7atau 8 kali siklus pengobatan dengan clomiphene citrat. Pada
reseksi baji ovariumdilakukan insisi 2-3 cm pada korteks ovarium
yang menebal.Insisi dibuat sesuai dengan alur ovarium, dan
dihindari
perdarahan
daerah
yang
medulladiangkat
hilus
ovarium
banyak.
dan
untukmengjindari
Melalui
sebanyak
lubang
mungkin
terjadinya
insisi
korteks
bagian
ovarium
Terapi Baru
Penatalaksanaan pada PCOS diarahkan pada interupsi siklus
anovulatorik kronik hiperandrogenik yang terus berlanjut (Jakubowicz et
al., 2012). Penurunan berat badan dapat mengurangi sekresi androgen
pada wanita obes yang mengalami hirsutisme dengan cara menurunkan
aromatisasi estrogen perifer dan menurunkan hiperinsulinemia (Norwitz
et al., 2006).
a. Terapi medikamentosa
1) Kontrasepsi oral merupakan pilihan utama tata laksana PCOS
jangka panjang dengan cara menurunkan sekresi LH dan FSH
11
Terapi bedah
1) Ovarian
drilling,
yaitu
tindakan
pembedahan
dengan
keuntungan
dibandingkan
dengan
terapi
(elektrocauter),
krim
depilatory)
seringkali
12
2006), infark miokard (William et al., 2007), dan infertilitas (Bulun et al.,
2011).
L. Prognosis
Dengan adanya pengobatan yang benar PCOS memiliki prognosis
baik dan memungkinkan terjadinya kehamilan. Namun adanya PCOS
meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular dan cerebrovaskular dengan
adanya hiperandrogenisme dan peningkatan apolipoprotein. Sebanyak 4%
pasien
dengan
PCOS
memiliki
resiko
resistensi
insulin
sehingga
III.
KESIMPULAN
insulin
(metformin)
dan
Klomifen
sitrat.
Sedangkan
gangguan
kardiovaskular
14