You are on page 1of 17

LAPORAN SKILLS LABORATORIUM

PROBLEM-BASED LEARNING
PBL Blok Clinic
SKENARIO Opo Ae Yoooo ???
Minggu ke 5
Tanggal 9 Oktober s.d 16 Oktober 2015

Grup G

Elok Duwita Pratiwi

135070301111061

Nelly Widhaswara

135070301111062

Oktoviani Tri Handini

135070301111063

Delvy Rizqotul Ahadah

135070307111009

Atik Faizatitin

135070307111010

Rizqy Amanatul Husna

135070307111011

Devi Eka Nur Indah Sari

135070301111029

Arunia Kemala Putri

135070301111030

Caecilia Cita Sakti A.

135070301111031

Dwi Rahmat Putra Kurniawan

135070301111064

Sita Miyasa Purwati

135070301111065

Rachmi Mufida

135070301111066

Dea Nur Farida

135070301111068

Dwi Ayu Anggraini

135070301111069

Saila Nur Siti Khodijah

135070307111001

Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran


Universitas Brawijaya
Malang
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

KEGIATAN SKILLS LABORATORIUM

A WAKTU PELAKSANAAN

B PENUGASAN

C HASIL

D HAMBATAN SAAT SKILLS LABORATORIUM

15

REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA


16

KEGIATAN SKILLS LABORATORIUM


A. WAKTU PELAKSANAAN
Tanggal

:Rabu, 13 Oktober 2015

Pukul : 08.00-13.00 WIB


B. PENUGASAN
-

Membuat nutritional assessment sesuai kasus yang diberikan

Membuat video nutritional assessment antropometri untuk pengukuran tinggi


badan dan berat badan
Kasus Skills Lab
Identitas Pasien
Nama

: An. AS

Usia

: 13 th 1 bulan

Alamat

: Desa Jimbaran RT 3/16 Puspo, Pasuruan

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMP kelas 1

Tanggal MRS : 10 September 2013


No Registrasi

: 1326672

Ruang

: HCU anak

Diagnosa

: Gizi buruk marasmus, pneumonia, tb paru, anemia hipokrom


mikrositer ok
infeksi kronis

1. Pasien terdiagnosa gizi buruk marasmus, pneumonia, tb paru, anemia


hipokrom mikrositer ok infeksi kronis. 2 minggu SMRS mengalami batuk
dan demam sumer-sumer. Pasien MRS tanggal 10 September dalam kondisi
demam, batuk dan sesak. Sekarang pasien dalam kondisi lemah, batuk,
dan sesak.
2. Pasien tinggal dirmah dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 3 orang
yaitu kakek, nenek, dan paman. Pasien merupakan anak pertama dari 2
bersaudara, tidak mau tinggal dengan kedua orang tua sejak ibu pasien
melahirkan dua aak (ummur 2 tahun). Pekerjaa ibu: IRT . pekerjaan ayah,
nenek, kakek : mencari rumput dan pekerjaaan paman sebagai buruh.
Kebutuhan untuk sekolah, makan, dan sebagainya dibiayai orang tua,
kakek, dan nenek. Tidak ada riwayat batuk lama pada keluarga. Pasien lahir
normal dengan bantuan dukun bayi dengan berat badan lahir <2,5 kg.
3

Tumbuh kembang sesuai dengan usia 1 tahun sudah mulai jalan dan diajak
berbicara. Imunisasi (+) (BCG, campak, DPT, polio, dan hepatitis)
3. Kebiasaan makan dirumah
-

Pasien mempunyai kebiasaan makan 1-2 kali / hari

Makanan pokok : nasi setiap kali makan @1 centong yaitu 100 gram

Lauk hewani :
a. Mengonsumsi ikan, ayam 1-2 kali/minggu @50 gram. Cara memasaknya
lebih sering dengan digoreng
b. Jarang mengonsumsi daging 1-2 kali/bulan @50gram. Cara memasak
dengan kuah santan seperti kare daging. Tidak menyukai telur karena
baunya menurut pasien tidak enak

Lauk nabati
a. Jarang mengonsums tahu tempe 2-3 kali/minggu (sekali makan @50 gram).
Cara memasak digoreng

Sayur
a. Jarang mengonsumsi sayur 1-2 kali/minggu, seperti sayur bayam, sop
(wortel dan kentang) -> gelas
b. Menyukai sayur bersantan seperti lodeh 2-3 kali/ minggu (terong / kacang
panjang @2sdm)

Buah
a. Jarang mengonsumsi buah buahan 2-3 kali/minggu seperti pisang, jeruk,
dan semangka @1 buah

Sering mengonsums gorengan 3-4 kali/minggu seperti pisang goreng dan weci
@ 1 buah 50 gram

Menyukai makanan rigan seperti chiki taro @1bungkus 10 gram 2kali/minggu.


Sering mengonsumsi mi instan tanpa direbus 3-4 kali/ minggu

Tidak meiliki alergi dan pantangan terhadap makanan.

Tidak pernah konsumsi teh atau kopi, minum hanya air putih saja

Pasien saat ini di RS mendapat diet F75 12 x 125 cc

4. Hasil pemeriksaan di RS
BB = 25 Kg
TB = 144 Cm

Data
laboraturium

nilai

Nilai normal

Hb

6.80 mg/dl

11.4 15.1 mg/dl

RBC

2.75 106 / ul

4.0 5.0 106 / ul

Hematokrit

21.10 %

38-42%

Leukosit

25.64 10

4.7 11 103 / ul

MCV
MCH
RDW

76.70 f
24.770 pg
17.50 %

80 -93 f
27-31 pg
11.5 14.5 %

Neutrofil
Limfosit
Monosit
Ph

84.5 %
6.6 %
8.0 %
7.52

51 67 %
25 33 %
25%
7.35 7.45

PCO2

22.7 mmhg

35 45 mmhg

PO2

71.8 mmhg

80 100 mmhg

Natrium

128 mmol/l

136 145 mmol /


l

data fisik klinis


KU
Suhu
RR
TD
Nadi
Oedem
iga gambag
perubahan

nilai
lemah GCS 456
37.8 C
30 x/menit
120/70 mmhg
120 x / menit
+
+

nilai normal

rambut
Diare
Mual

36.5 - 37 C
16-20 x/ menit
120 / 80 mmhg

C. HASIL

DATA DASAR

SINTESA DATA

INTERPRETASI

ANTROPOMETRI
Usia 13 tahun 1
bulan

IMT =

BB
TB 2

25
1,44 2

= 12,05

BB = 25 kg
TB = 144 cm

IMT/U < -3SD, An. AS


termasuk kategori sangat
kurus

Z-score (IMT/U)
Untuk pasien laki-laki
Z-score =

Nilai individu subyekNilai median baku rujukan


Nilai simpang baku rujukan
=

12,0518,3
18,316,4

= -3.28 (sangat kurus)


Untuk pasien perempuan
Z-score =

Nilai individu subyekNilai median baku rujukan


Nilai simpang baku rujukan
=

12,0518,9
18,916,7

= -3.11 (sangat kurus)


BIOKIMIA
Hb : 6,80 mg/dl

HB (N : 11,4-15,1 mg/dl)

Anemia, kanker, penyakit-

RBC : 2,75 106/ul

penyakit ginjal,

Hematokrit : 21,10

pemberian cairan
6

%
Leukosit : 25,64

intravena yang
RBC (N : 4,0-5,0 106/ul)

103/ul

berlebihan, penyakit
Hodgkins
anemia, infeksi

MCV : 76,70 f
MCH : 24,770 pg

kronis,kehilangan darah

RDW : 17,50%

(perdarahan), leukemia,

(Red Cell

mieloma multipel, cairan

Distribution Width)

per intra vena berlebih,

Neutrofil : 84,5%

Hematokrit (N: 38-42%)

gagal ginjal kronis,

Limfosit : 6,6%

kehamilan, hidrasi

Monosit : 8,0%

berlebihan

pH : 7,52

Malnutrisi (kondisi

PCO2:22,7 mmHg

marasmus),defisiensi

PO2: 71,8 mmHg

fvitamin B, vitamin

Natrium : 128

C,Kehilangan darah akut,

mmol/l

leukimia, penyakit
Hodgkins, limfosarkoma,
myeloma multipel, gagal
3

Leukosit (N : 4,7-11 10 /ul)

injal kronis, sirosis


hepatis, kehamilan,
arthritis, rematoid, ulkus
peptikum, gagal sumsum

MCV (N : 80-93 f)

tulang.
adanya infeksi atau radang
akut, misalnya
pneumonia,tuberkolosis,m

MCH (N : 27-31 pg)


RDW (N : 11,5-14,5%)
Neutrofil (N : 51-67%)

eningitis, apendisitis,
tonsilitis, dll
Anemia mikrositik defisiensi
besi,keganasan, arthritis
rematoid,
hemoglobinopati,
keracunan timah, radiasi
Mikrositik, anemia
7

hipokromik
Ukuran eritrosit kecil
Limfosit (N : 25-33%)

(mikrositik)
kerusakan jaringan (IMA)
(kerusakan jaringan aru
akibat adanya Tb paru
dan pneumonia?),Infeksiinfeksi akut, penyakit-

Monosit (N : 2-5%)

penyakit infamasi,
penyakit Hodgkins,
penyakit hemolitik pada
bayi baru lahir,

pH (N : 7,35-7,45)

apendiksitis akut,
pankreatitis akut.
kanker, leukimia,
hiperfungsi

PCO2 (N : 35-45 mmHg)

adrenokortikal,
agranulositosis, anemia

PO2 (N : 80-100 mmHg)

aplastik, sklerosis multiple


gagal ginjal, sindrom
nefrotik, SLE (penyakit
lupus).

Natrium (N : 136-145 mmol/l)

penyakit-penyakit viral,
penyakit-penyaki
parasitik,leukimia
monosit, kanker, penyakit
kolagen
Alkalosis respiratorik pada
keadaan hiperventilasi
yang diakibatkan oleh
kelainan paru-paru atau
hipoksia arteri
Menurunnya PCO2
berdampak pada
8

peningkatan pH.
Kadar yang rendah
menggambarkan
hipoksemia dan pasien
tidak bernafas dengan
adekuat.
Diare (gejala marasmus
yaitu adanya diare berat
sampai menahun),
muntah, enghisapan
lambung, SIADH, infuse
D5W terus-menerus,
cedera jaringan, diet
rendah natrium, luka
bakar, penyakit ginjal,
FISIK KLINIS
KU (kesadaran

Terjadi kenaikan suhu (N = 36,5

Akibat dari kenaikkan suhu

umum) 456 =

37)

menyebabkan adanya

sadar penuh

demam dan mengindikasi

Suhu 37,8 C

kan adanya peningkatan

RR 30x/menit

kebutuhan energi

TD 100/70 mmHg

RR / Takikardia (kenaikkan

Mengindikasikan adaya

Oedem (-)

kecepatan denyut janung) (N =

hipermetabolik karena

16-20x/menit)

peningkatan kebutuhan

Iga gambang (+)


Perubahan rambut

energi
TD (N = 120/80 mmHg)

(+)

besi menyebabkan supplay

Diare (-)
Mual (-)

adanya anemia defisiensi


oksigen berkurang

Iga gambang +

adanya kekrangan energi

Batuk (+)

yang menyebabkan

Sesak (+)

kehilangan massa oto

Lemah (-)

dalam jmlah yang cukup


Warna rambut berubah menjadi

banyak.

kemerahan

Ada nya perubahan rambut


9

yang menunjukan pasien


Adanya batuk

mengalamai penurunan
asupan mineral (zinc)
Batuk dikarenakan ada
gangguan pada sistem

Terdapat sesak

pernapasa dihubungkan
dengan komplikasi tb paru
dan pnemonia
Sesak dikarenakan ada

Kondisi pasien lemah

gangguan pada sistem


pernapasan dihubungkan
dengan komplikasi tb paru
dan pnemonia
Karena kondisi pasien yang
mengalami kekurangan
energi diserati dengan
komplikasi

DATA DIETARY
Dahulu

Pasien
mempunyai
kebiasaan

Dahulu

makan 12x/sehari

Makanan pokok :
nasi setiap kali

makan @1

Lauk hewani :

Mengkonsumsi
ikan, ayam 1-

Intake makanan pasien

x/hari

sangat kurang secara

Makanan pokok hanya berupa

kuantitas karena

nasi dengan porsi kecil @100

kebiasaan makan pasien

gram sebagai sumber

yang hanya makan

karbohidrat

sebanyak 1-2 kali setiap

Jarang mengonsumsi lauk

hari dengan porsi yang

hewani (daging, ikan, ayam)

sedikit

yang merupakan sumber

centong yaitu
100 gram

Kebiasaan makan pasien 1-2

Dahulu

Intake makanan pasien

protein

sangat kurang secara

Tidak suka telur (telur adalah

kualitas karena pasien

sumber protein)

yang jarang

Jarang mengonsumsi lauk

mengonsumsi lauk

nabati (tahu tempe) yang

hewani, nabati, sayur


10

2x/minggu
@50g. Cara

Jarang mengonsumsi sayur

dan buah

Pola makan pasien

memasaknya

(wortel, kentang, bayam) dan

kurang baik karena

lebih sering

buah yang merupakan sumber

pasien sering

diolah dengan

mikronutrien

mengonsumsi chiki dan

Sering mengonsumsi chiki taro

mie instan mentah tanpa

Jarang

dan mi instan tanpa direbus

direbus

mengonsumsi

terlebih dahulu

digoreng
-

merupakan sumber protein

daging 12x/bulan @50 g.


Cara masak

Sekarang

dengan kuah

santan seperti
-

Mendapatkan diet khusus anak


gizi buruk F75 12 x 125cc

Sekarang

kare daging

Pasien berada dalam fase

Tidak menyukai

stabilisasi

telur karena
baunya yang
menurut pasien
tidak enak

Lauk nabati :

- Jarang
mengkonsumsi
tahu tempe 2-3
x/minggu, sekali
makan @50 g.
Cara
pengolahannya
digoreng

Sayur :

- Jarang
mengkonsumsi
sayur 12x/minggu,
seperti sayur
bayam, sop
11

(wortel dan
kentang) 1/2
gelas
- Menyukai sayur
bersantan seperti
lodeh 23x/minggu
(terong / kacang
panjang @2 sdm)

Buah :

Jarang
mengonsumsi
buah-buahan 23x/minggu
seperti pisang,
jeruk dan
semangka @1
buah

Sering
mengonsumsi
gorengan 34x/minggu
seperti pisang
goreng dan weci
@ 1 buah 50
gram

Menyukai
makanan ringan
seperti chiki taro
@ 1 bungkus 10
gram
2x/minggu.
Sering
mengonsumsi
mie instan tanpa
12

direbus 34x/minggu

Tidak memiliki
alergi dan
pantangan
terhadap
makanan

Tidak pernah
konsumsi teh
atu kopi, minum
hanya air putih
saja

Sekarang
Pasien saat ini
mendapat diet F75
12 x 125 cc
DATA
PENUNJANG
BB lahir < 2,5 kg
Pasien

tinggal

di

rumah

dengan

jumlah

anggota

Pasienterdeteksi BBLR
Ekonomi pasien rendah

keluarga sebanyak
3

orang

yaitu

kakek, nenek, dan


paman.
Pasien merupakan
anak pertama dari
2 bersaudara.
Tidak mau tinggal
dengan

kedua

orang tuanya sejak


13

ibu

pasien

melahirkan
kedua

anak

(umur

tahun).
Pekerjaanibu:
IbuRumahTangga.
Pekerjaan

Ayah,

Nenek,

dan

Kakek:

Mencari

rumput

dan

pekerjaan

paman

sebagai buruh.
Kebutuhan
sekolah,
dan

untuk
makan,

sebagainya

dibiayai

oleh

orang-tua,

kakek,

dan nenek.
Tidak ada riwayat
batuk kronis pada
keluarga.
Pasien

lahir

secara

normal

dengan

bantuan

dukun bayi dengan


berat badan lahir
<2,5 kg.
Tumbuh
kembang

sesuai

dengan usia, pada


usia 1 tahun sudah
mulai

jalan

dan
14

belajar berbicara.
Imunisasi
yaitu
BCG,

(+)
campak,

DPT,

polio,

hepatitis.
Obat

yang

diresepkan:
Ceftriaxon

2x1

gram

dan

dobutamin
Obat

intra

muscular:

MgSO4

1x2,3
Vitamin A 1x5000
IU
Vitamin
tablet

BC

1x1

vitamin

1x100 mg
Vitamin E 1x100 IU
AsamFolat 1x1 mg
ZnSO4 1x20 mg
FDC anak
faseintensif 1x4
tsb

15

D. HAMBATAN SAAT SKILLS LAB


Pada skills lab minggu 5 ini, kelompok PBL G mengalami hambatan dalam
pengerjaan laporan skills lab dikarenakan terdapat hari libur pada week 5 tepatnya
hari Rabu 14 Oktober saat jadwal skills lab. Namun kelompok PBL G mengatasi
pengerjaan laporan skills lab dengan memanfaatkan email dan grup media sosial
dalam memudahkan diskusi pengerjaan laporan skills lab.

16

DAFTAR PUSTAKA
Mulyanti, Kris Cahyo. Pemeriksaan Darah Lengkap. Universitas Airlangga
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Pelayanan Anak Gizi
Buruk. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Petunjuk Teknis Pelayanan Anak
Gizi Buruk jilid II. Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Kesehatan Dasar. 2007. Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan. Badan Penellitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

17

You might also like