Professional Documents
Culture Documents
Irma Anindiati
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Al-Quran adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, permasalahan pokok dalam makalah ini adalah
3.
Tujuan
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan hakikat
Makkiyah dan Madaniyyah dalam ulumul Quran. Jabaran dari tujuan ini adalah
sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan definisi ayat Makkiyah dan ayat Madaniyyah?
2. Mendeskripsikan ciri umum yang membedakan ayat Makkiyah dan ayat
Madaniyyah?
3. Mendeskripsikan tanggapan mengenai keraguan seputar Makkiyah dan
Madaniyyah?
4. Mendeskripsikan hasil analisis perbandingan antara ayat Makkiyah dan
ayat Madaniyyah?
PEMBAHASAN
1.
Kata makkiyah merupakan kata sifat yang disandarkan kepada kota tersebut. Dan
sesuatu disebut makkiyah apabila ia mengandung kriteria yang berasal dari
Makkah atau yang berkenaan dengannya. Begitu pula dengan Madaniyyah,
diambil dari nama kota Madinah, tempat Rasulullah SAW berhijrah dan
membangun masyarakat Islam serta mengembangkan Islam hingga ke segala
penjuru dunia.
Walaupun kemudian da'wah Rasulullah melewati batas-batas wilayah
kedua kota tersebut, namun Makkah dan Madinah tetap mempunyai peran yang
signifikan dalam setiap proses pengembangan Islam. Oleh karena itu, pengertian
makkiyah dan Madaniyyah tidak hanya terbatas pada ruang lingkup tempat atau
penduduk yang berdiam di dua kota tersebut, melainkan mencakup di dalamnya
periode waktu. Dari sini kemudian para ulama tafsir dalam mendefinisikan
makkiyah dan Madaniyyah tidak hanya terpaku pada pengertian yang sangat
sempit, melainkan juga memasukan unsur waktu yang tak terpisahkan dari sejarah
dawah Rasulullah.
Jika dilihat dari proses turunnya, ayat Al-Quran terdiri dari dua macam,
yaitu makkiyah dan Madaniyyah. Terdapat beberapa definisi mengenai makkiyah
dan Madaniyyah di antara ulama ilmu tafsir. Definisi pertama adalah ayat-ayat AlQuran yang diturunkan sebelum Rasulullah SAW hijrah disebut ayat makkiyah,
sedangkan setiap ayat Al-Quran yang turun setelah Rasulullah SAW hijrah
dikategorikan sebagai ayat Madaniyyah1. Definisi tersebut didasarkan atas
susunan waktu diturunkannya Al-Quran, dan hijrah digunakan sebagai acuan
untuk membedakan ayat-ayat tersebut. As-Suyuti (dalam Nasr Hamid Abu Zaid,
2005) juga menyebutkan definisi makkiyah dan Madaniyyah sebagai berikut,
Makki adalah ayat atau surat yang diturunkan sebelum hijrah, dan Madani adalah
yang diturunkan setelahnya, baik turun di Makkah ataupun di Madinah, pada
tahun penaklukan Makkah atau haji wada, atau dalam suatu perjalanan2.
1
Hakim, Muhammad Baqir. 1427 H. Ulumul Quran. TERJEMAH. Haq, Nashirul dkk. 2006.
Ulumul Quran. Jakarta: Al-Huda. (hal. 97)
2
Zaid, Nasr Hamid Abu. 1993. Mafhum an-Nash Dirasah fi Ulum Al-Quran. TERJEMAH.
Nahdliyyin, Khoiron. 2005. Tekstualitas Al-Quran Kritik Terhadap Al-Quran. Yogyakarta: LKiS
Zaid, Nasr Hamid Abu. 1993. Mafhum an-Nash Dirasah fi Ulum Al-Quran. TERJEMAH.
Nahdliyyin, Khoiron. 2005. Tekstualitas Al-Quran Kritik Terhadap Al-Quran. Yogyakarta: LKiS
Yogyakarta. (hal. 91)
Hakim, Muhammad Baqir. 1427 H. Ulumul Quran. TERJEMAH. Haq, Nashirul dkk. 2006.
Ulumul Quran. Rujukan Sebelumnya. (hal. 107)
dan gaya bahasa yang keras, serta sering menggunakan bahasa kecaman. Hal ini
menunjukkan bahwa Muhammad memberikan pengaruh terhadap lingkungan di
Mekkah, yang merupakan kota tempat tinggal beliau sendiri.
Gaya bahasa tersebut di atas berbeda dengan gaya bahasa pada ayat
Madaniyyah. Ayat-ayat Madaniyyah bercirikan ayat-ayat yang bersifat lemah
lembut serta penuh dengan toleransi dan mudah memaafkan.
Menurut Hakim5, bahwa isu yang berkembang seputar gaya bahasa ayat
Makkiyah yang keras dan berisi dengan kecaman dibandingkan gaya bahasa ayat
Madaniyyah tidaklah sepenuhnya benar. Ada gaya bahasa ayat Makkiyah yang
lembut dan ada gaya bahasa ayat Madaniyyah yang kasar. Menurutnya ada
beberapa fakta yang perlu diungkap:
1) Tidaklah benar jika dikatakan bahwa hanya surah-surah Makkiyah yang
berisikan dan bercirikan ayat-ayat yang berisi ancaman dan peringatan.
Akan tetapi pada kenyataannya adalah bahwa cirri seperti itu juga dimiliki
ayat Madaniyyah. Di antara ayat-ayat Madaniyyah yang bercirikan keras
dan tegas adalah firman Allah Q.S.Al-baqarah:275 :
275. Orang-orang yang Makan (mengambil) riba[174] tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan
syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila[175]. Keadaan mereka
yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,
Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka
baginya apa yang telah diambilnya dahulu[176] (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang
kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghunipenghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
5
Hakim, Muhammad Baqir. 1427 H. Ulumul Quran. TERJEMAH. Haq, Nashirul dkk. 2006.
Ulumul Quran. Rujukan Sebelumnya. (hal. 112)
87. Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat
yang dibaca berulang-ulang[814] dan Al Quran yang agung.
88. Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu
kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada
beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan
janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah
dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.
[814] Yang dimaksud tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang ialah
surat Al-Faatihah yang terdiri dari tujuh ayat. sebagian ahli tafsir
mengatakan tujuh surat-surat yang panjang Yaitu Al-Baqarah, Ali
Imran, Al-Maaidah, An-Nissa', Al 'Araaf, Al An'aam dan Al-Anfaal
atau At-Taubah.
108. Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang
mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki
Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah
Kami jadikan Setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka.
kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia
memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.
60. Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang
orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang
fasik) itu disisi Allah, Yaitu orang-orang yang dikutuki dan
dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan
babi[424] dan (orang yang) menyembah thaghut?". mereka itu
lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.
[424] Yang dimaksud disini Ialah: orang-orang Yahudi yang
melanggar kehormatan hari Sabtu (Lihat surat Al Baqarah ayat
65).
Para misionaris mengatakan bahwa ayat dan surah Makkiyah relatif lebih
pendek, begitu juga sebaliknya. Hal ini menunjukkan ada keterputusan hubungan
antara kelompok surah Makkiyah dan Madaniyyah. Para misionaris juga
berpendapat bahwa kedua kelompok surah tersebut terpengaruh oleh lingkungan
hidup Nabi Muhammad saw. Saat itu masyarakat Mekkah umumnya masyarakat
ummi jadi Rasulullah tidak memberikan pemaparan berupa penjelasan ajaran
Islam secara rinci dan detail. Sebaliknya, masyarakat Madinah telah memiliki
peradaban yang maju sehingga Rasulullah saw memberikan penjelasan ajarannya
secara terperinci.
Hakim memberikan penjelasan atas pendapat para misionaris tersebut.
Pertama, bahwasannya pendek dan ringkasnya surah bukan hanya khusus untuk
kelompok surah Makkiyah. Akan tetapi, pada surah Madaniyyah juga terdapat
surah yang pendek seperti surah An-Nashr, Az-Zilzalah, Al-Bayyinah, dll. Selain
itu, surah Makkiyah yang memiliki ayat yang panjang adalah Surah Al-Anam dan
Surah Al-Araf.
Kedua, bahwasannya penelitian mengenai gaya bahasa dan sastra yang
pernah dilakukan oleh para ulama dan ahli bahasa menunjukkan bahwa
kemampuan memaparkan sesuatu secara ringkas tetapi padat adalah kemampuan
yang luar biasa dalam mengungkapkan sesuatu. Dengan demikian, pemaparan
151. Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas
kamu oleh Tuhanmu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan
sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu
bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena
takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan
kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatanperbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun
yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu
(sebab) yang benar[518]". demikian itu yang diperintahkan
kepadamu supaya kamu memahami(nya).
152. Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali
dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa.
dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami
tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar
kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah
kamu Berlaku adil, Kendatipun ia adalah kerabat(mu)[519], dan
penuhilah janji Allah[520]. yang demikian itu diperintahkan Allah
kepadamu agar kamu ingat.
[518] Maksudnya yang dibenarkan oleh syara' seperti qishash
membunuh orang murtad, rajam dan sebagainya.
[519] Maksudnya mengatakan
merugikan Kerabat sendiri.
yang
sebenarnya
meskipun
Madaniyyah.
KLASIFIKASI SURAT MAKKIYAH DAN MADANIYYAH
BERDASARKAN URUTAN SURAT DALAM AL-QURAN
NO URUT
SURAT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
NAMA
SURAT
AL-FATIHAH
AL-BAQARAH
ALI IMRAN
ANNISA
AL-MA`IDAH
AL-AN'AM
AL-A'RAF
AL-ANFAL
ATTAUBAH
YUNUS
HUD
YUSUF
ARRA'DU
IBRAHIM
AL-HIJRU
ANNAHLU
AL-ISRA
AL-KAHFI
MARYAM
TOHA
AL-ANBIYA
AL-HAJJ
ALMU`MINUN
ANNUR
AL-FURQAN
ASY-SYU'ARA
ANNAMLU
AL-QASHASH
AL-'ANKABUT
ARRUM
LUQMAN
ASSAJDAH
AL-AHZAB
SABA`
FATHIR
YASIN
ASHSHAFFAT
SHAD
JUMLAH
AYAT
7
286
200
176
120
165
206
75
129
109
123
111
43
52
99
128
111
110
98
135
112
78
JENIS
SURAT
MAKKIYAH
MADANIYYAH
MADANIYYAH
MADANIYYAH
MADANIYYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MADANIYYAH
MADANIYYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MADANIYYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MADANIYYAH
118
MAKKIYAH
CAHAYA
PEMBEDA
PENYAIR-PENYAIR
SEMUT
KISAH-KISAH
LABA-LABA
BANGSA RUM
LUQMAN
SUJUD
GOLONGAN YANG BERSEKUTU
NEGERI SABA
PENCIPTA
YASIN
64
77
227
93
88
69
60
34
30
73
54
45
83
MADANIYYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MADANIYYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
YANG BERBARIS
182
MAKKIYAH
88
MAKKIYAH
ARTI
PEMBUKAAN
SAPI BETINA
KELUARGA IMRAN
WANITA
HIDANGAN
BINATANG TERNAK
TEMPAT TERTINGGI
RAMPASAN PERANG
PENGAMPUNAN
NABI YUNUS
NABI HUD
NABI YUSUF
GURUH
NABI IBRAHIM
DAERAH HIJIR
LEBAH
PERJALANAN DI MALAM HARI
GUA
SITI MARYAM
TOHA
NABI-NABI
HAJI
SHAD
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
AZZUMAR
AL-MU`MIN
FUSHSHILAT
ASY-SYURA
AZZUKHRUF
ADDUKHAN
AL-JATSIYAH
AL-AHQAF
MUHAMMAD
AL-FATHU
AL-HUJURAT
QAF
ADZDZARIYAT
ATH-THUR
ANNAJMU
AL-QAMAR
ARRAHMAN
AL-WAQI'AH
AL-HADID
ALMUJADILAH
AL-HASYR
ALMUMTAHANAH
ASH-SHAF
AL-JUMU'AH
ALMUNAFIQUN
ATTAGHABUN
ATH-THALAQ
ATTAHRIM
AL-MULKU
AL-QALAM
AL-HAQQAH
AL-MA'ARIJ
NUH
AL-JINN
ALMUZAMMIL
ALMUDDATSTSIR
AL-QIYAMAH
AL-INSAN
ALMURSALAT
ANNABA`
ANNAZI'AT
'ABASA
ATTAKWIR
AL-INFITHAR
ATTATHFIF
AL-INSYIQAQ
AL-BURUJ
ATH-THARIQ
ROMBONGAN-ROMBONGAN
ORANG BERIMAN
YANG DIJELASKAN
MUSYAWARAH
PERHIASAN
KABUT
YANG BERLUTUT
BUKIT-BUKIT PASIR
NABI MUHAMMAD
KEMENANGAN
KAMAR-KAMAR
QAF
75
85
54
53
89
59
37
35
38
29
18
45
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MADANIYYAH
MADANIYYAH
MADANIYYAH
MAKKIYAH
60
MAKKIYAH
49
62
55
78
96
29
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MADANIYYAH
MAKKIYAH
MADANIYYAH
22
MADANIYYAH
24
MADANIYYAH
13
MADANIYYAH
BARISAN
HARI JUM'AT
14
11
MADANIYYAH
MADANIYYAH
ORANG-ORANG MUNAFIK
11
MADANIYYAH
HARI DITAMPAKKAN
TALAQ
MENGAHARAMKAN
KERAJAAN
QOLAM
HARI KIAMAT
TEMPAT-TEMPAT NAIK
NABI NUH
JIN
18
12
12
30
52
52
44
28
28
MADANIYYAH
MADANIYYAH
MADANIYYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
ORANG-ORANG BERSELIMUT
20
MAKKIYAH
56
MAKKIYAH
HARI KIAMAT
MANUSIA
40
31
MAKKIYAH
MADANIYYAH
50
MAKKIYAH
BERITA
MALAIKAT YANG MENCABUT
BERMUKA MASAM
MENGGULUNG
TERBELAH
KECURANGAN
TERBELAH
GUGUSAN BINTANG
YANG DATANG DI MALAM HARI
40
46
42
29
19
36
25
22
17
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
BUKIT THUR
BINTANG
BULAN
MAHA PEMURAH
HARI KIAMAT
BESI
WANITA YANG MENGAJUKAN
GUGATAN
PENGUSIRAN
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
AL-A'LA
ALGHASYIYAH
AL-FAJR
AL-BALAD
ASY-SYAMSU
AL-LAIL
ADH-DHUHA
AL-INSYIRAH
ATTIN
AL-'ALAQ
AL-QADAR
AL-BAYYINAH
AZZILZAL
100
AL-'ADIYAT
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
AL-QARI'AH
ATTAKATSUR
AL-'ASHR
AL-HUMAZAH
AL-FIL
QURAISY
AL-MA'UN
AL-KAUTSAR
AL-KAFIRUN
ANNASHRU
ALLAHAB
AL-IKHLASH
AL-FALAQ
ANNAS
STATISTIK
19
MAKKIYAH
HARI PEMBALASAN
26
MAKKIYAH
30
20
15
21
11
8
8
19
5
8
8
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MADANIYYAH
MADANIYYAH
11
MAKKIYAH
FAJAR
NEGERI
MATAHARI
MALAM
WAKTU DUHA
KELAPANGAN
BUAH TIN
SEGUMPAL DARAH
KEMULIAAN
BUKTI
KEGONCANGAN
KUDA PERANG YANG BERLARI
KENCANG
HARI KIAMAT
BERMEGAH-MEGAHAN
WAKTU
PENGUMPAT
GAJAH
SUKU QURAISY
BARANG-BARANG YANG BERGUNA
NIKMAT YANG BESAR
ORANG-ORANG KAFIR
PERTOLONGAN
GEJOLAK API
PEMURNIAN KEESAAN ALLAH
WAKTU SHUBUH
MANUSIA
JUMLAH TOTAL AYAT
JUMLAH SURAT DENGAN AYAT
LEBIH DARI 120
JUMLAH SURAT DENGAN AYAT
ANTARA 80 SAMPAI 120
JUMLAH SURAT DENGAN AYAT
KURANG DARI 80
MADANIYYAH
86
28
11
8
3
9
5
4
7
3
6
3
5
4
5
6
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MADANIYYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
MAKKIYAH
6236
11
16
87
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah[1605].
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus[1606].
[1605] Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan Qurban dan
mensyukuri nikmat Allah.
[1606] Maksudnya terputus di sini ialah terputus dari rahmat Allah.
1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun
kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.
Alasan dipilihnya Surat Al-Kautsar dan Surat An-Nashr dalam analisis ini
adalah karena keduanya sama-sama memiliki 3 ayat dan azbabun nuzul. Sehingga
menurut hemat penulis, akan lebih mudah membandingkan antara kedua surat
tersebut. Berikut adalah analisis yang dilakukan penulis terhadap kedua surat
tersebut berkaitan dengan Makkiyah dan Madaniyyah.
Surat Al-Kautsar merupakan surat Makkiyah, terdiri dari tiga ayat.
Sedangkan surat An-Nashr adalah surat Madaniyyah, terdiri dari tiga ayat. Surat
An-Nashr merupakan surat terakhir yang diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad SAW. Surat ini diturunkan ketika Rasulullah melakukan Haji Wada.
Dilihat dari jenis ayatnya, kedua surat ini memiliki ayat yang pendek. Kriteria
umum ayat Madaniyyah yang memiliki ayat yang panjang tidak berlaku dalam
kasus surat An-Nashr. Dari segi gaya bahasanya, kedua surat ini tidak
menggunakan bahasa kecaman, melainkan menggunakan bahasa mengingatkan
manusia secara halus. Sedangkan dari segi tema, kedua surat ini sama-sama
berisikan tentang seruan untuk berakhlak baik.
Surat Al-Kautsar digolongkan ke dalam surat Makkiyah, hal ini
berbanding lurus dengan azbabun nuzulnya. Imam Bukhari meriwayatkan,
Ketika Rasulullah miraj ke langit, beliau mengatakan, Kemudian aku
mendatangi sungai yang kedua sisinya dipenuhi dengan kubah-kubah yang
bertahtakan mutiara di tengahnya. Lalu aku bertanya, Wahai Jibril, apa ini?
Dia mengatakan, Ini adalah al-Kautsar. Lalu aku menyentuh aliran air sungai
itu, ternyata terdapat kesturi asli. Kemudian aku bertanya, apakah ini, wahai
Jibril? Jibril pun menjawab, Inilah al-Kautsar yang telah disediakan oleh Allah
Taala untukmu. Dari sini dapat diketahui bahwa surat Al-Kautsar turun setelah
kejadian Isra Miraj dan ketika Rasulullah berada pada fase Mekkah. Isra Miraj
dan Al-Kautsar dihadiahkan Allah untuk menghibur kesedihan yang dirasakan
Rasulullah SAW.
Penggolongan surat An-Nashr ke dalam golongan Madaniyyah sesuai
dengan kronologi turunnya ayat tersebut. Surat ini turun ketika Rasulullah
melaksanakan Haji Wada. Bersamaan dengan hal tersebut, juga terjadi peristiwa
penaklukan kota Mekkah. Sementara itu, diketahui bahwa penaklukan kota
Mekkah terjadi setelah Rasulullah berhijrah.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggolongan surat AlKautsar ke dalam surat Makkiyah dan surat An-Nashr ke dalam surat Madaniyyah
dapat disesuaikan dengan fakta sejarah.
KESIMPULAN
Dari paparan makalah di atas, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut.
Pertama, terdapat tiga jenis definisi mengenai Makkiyah dan Madaniyyah.
1.
2.
3.
Ayat dan surat-suratnya pendek dan ringkas serta memiliki kesamaan cara
penyampaian atau gaya bahasanya.
2.
3.
4.
Berisikan tentang perlawanan terhadap kaum musyrik dan memberantas citacita mereka.
5.
berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
Makkiyah dan Madaniyyah, tetapi hal tersebut tidak dapat dijadikan pijakan