Professional Documents
Culture Documents
UNIVERSITAS MALAHAYATI
Wela Jayanti 08310321
Maya Purwaningsih
09310037
Merlisah 09310215
Meiyanita Kesyanto
09310218
Oom Komariah 08310231
pendahuluan
Kanker merupakan salah satu
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi leukimia
proliferasi
sel
leukosit
yang
abnormal
Keganasan hematologik ini adalah
akibat dari proses neoplastik yang
disertai gangguan diferensiasi pada
berbagai tingkatan sel induk
hematopoetik sehingga terjadi
ekspansi progresif kelompok sel
ganas tersebut dalam sumsum
tulang, kemudian sel leukemia
tubuh
Normal 4.000 - 10.000/mm3.
Berdasarkan jenis granula dalam
sitoplasma dan bentuk intinya, sel darah
putih digolongkan menjadi 2 yaitu :
granulosit (leukosit polimorfonuklear) :
neutrofil, eosinofil, dan basofil
leukimia
Granulosit : netrofil,eosinofil,basofil
Patofisiologi leukimia
Perubahan
kromosom
menambahkan
atau
menghilangkan
seluruh
kromosom
menyebabkan
mulainya proliferasi sel abnormal >> terjadi proses
pematangan dari stem sel menjadi sel darah putih
mengalami gangguan dan menghasilkan perubahan ke
arah keganasan
Translokasi
kromosom mengganggu pengendalian
normal dari pembelahan sel, sehingga sel membelah
tidak terkendali
Sel leukemi memblok produksi sel darah normal,
merusak kemampuan tubuh terhadap infeksi >>
merusak produksi sel darah lain pada sumsum tulang
termasuk sel darah merah.
Kanker ini juga bisa menyusup ke dalam organ lainnya
termasuk hati, limpa, kelenjar getah bening, ginjal, dan
otak.
KLASIFIKASI LEUKIMIA :
Berdasarkan maturasi sel dan tipe sel asal
Leukimia
Leukimia
yang
Epidemiologi leukimia :
Penyebab
A. Host
Umur , jenis kelamin dan ras
Faktor genetik
B. Agent
Virus : Retrovirus tipe C RNA
Sinar radioaktif
Zat kimia : benzena, arsen, pestisida
merokok
Pencegahan leukimia
Pencegahan primer
Pengendalian terhadap pemaparan sinar
radioaktif
Pengendalian terhadap pemaparan
lingkungan kimia
Mengurangi frekuensi merokok
Pemeriksaan kesehatan pranikah
Pencegahan sekunder
Mendeteksi dini dan pengobatan cepat dan
tepat
Diagnosa dini
1. Pemeriksaan fisik
Splenomegali (86%),
hepatomegali, limpadenopati,
ekimosis, perdarahan retina.
2. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan darah tepi
- Pemeriksaan sumsum tulang
- Pemeriksaan radiologi
Penatalaksanaan Medis
1. Kemoterapi
2. Radioterapi
3. Transplantasi sumsum tulang
4. Terapi suport
Thalassemia
Definisi Thalassemia
Thalassemia adalah kelainan
Patofisiologi
Kelainan herediter dari sintesis Hb akibat
Epidemiologi Thalassemia
Diseluruh
dunia
Klasifikasi Thalassemia
1. Thalassemia-
2. Thalassemia-
-Silent carrier thalassemia-
-Trait thalassemia-
-Thalassemia- yang terkait
dengan variasi
struktural rantai
-Thalassemia- homozigot
(Anemia Cooley,
Thalassemia Mayor)
Stadium Thalassemia
Stadium I
-Mendapat transfusi antara 100-400 unit PRC dan memiliki keluhan lemah-lesu.
-Pada ECG ditemukan penebalan dan dilatasi pada dinding ventrikel kiri.
-Dapat ditemukan pulsasi atrial dan ventrikular abnormal pada EKG dalam 24 jam
Stadium III
-Gejala berkisar dari palpitasi hingga gagal jantung kongestif, menurunnya fraksi
ejeksi pada ECG.
-Pada EKG dalam 24 jam ditemukan pulsasi prematur dari atrial dan ventrikular.
Pemeriksaan Penunjang
Darah tepi
Sumsum tulang
Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan pedigree
Foto rontgen
Terapi
Transfusi darah
Terapi Khelasi (Pengikat besi)
Transplantasi sel stem
hematopetik (TSSH)
Terapi bedah
Diet
Prognosis
Prognosis bergantung pada tipe
dan tingkat keparahan dari
thalassemia.