You are on page 1of 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena
frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan tinja yang encer atau cair.
Diare dapat disebabkan oleh berbagai infeksi, selain penyebab lain seperti malabsorbsi. Diare
sebenarnya merupakan salah satu gejala dari penyakit pada system gastrointestinal atau penyakit
lain di luar saluran pencernaan. Tetapi sekarang lebih dikenal dengan penyakit diare karena
dengan sebutan penyakit diare akan mempercepat tindakan penanggulangan. Penyakit diare
terutam pada bayi perlu mendapatkan tindakan secepatnya karena dapat membawa bencana bila
terlambat.
Walaupun penyakit diare tidak semua menular misalnya karena faktor malabsorbsi, tetapi
perlu perawatan di kamar yang terpisah dengan perlengkapan cuci tangan untuk mencegah
infeksi serta tempat pakaian kotor tersendiri. Masalah pasien diare yang perlu diperhatikan ialah
resiko terjadi gangguan sirkulasi darah, kebutuhan nutrisi, resiko terjadi komplikasi, gangguan
rasa aman dan nyaman, kurangnya pengetahuan mengenai penyakit.
Penyakit diare dapat menyerang siapa saja mulai dari anak, dewasa maupun orang tua
(lansia) dan penyakit diare ini biasanyakebanyakan disebabakan oleh infeksi. Oleh karena itu
penulis merasa tertarik untuk menerapkan asuhan keperawatan diare pada pasien Ny. Sr.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan
Keperawatan nyata serta mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah pada
Ny.SR dengan Gastroenteritis atau diare
2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui gambaran tentang kasus Gastroenteritis yang dialami oleh pasien
Ny.S.
2) Untuk mengetahui alternatif pengobatan pada pasien dengan Gastroenteritis.
1.4 Manfaat

BAB II
TINJAUAN MASALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. SR


DENGAN GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN
DI RUANG ANGSA RSUD WANGAYA

PENGKAJIAN
Pengkajian diambil tanggal

: 2 Februari 2015

Tanggal masuk

: 1 Februari 2015

Ruangan / kelas

: Angsa

No Kamar

: A/05

Jam

: 11.00

No.CM

:420531

1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama

: Ny. SR

Umur

: 20 Tahun

Agama

: Hindu

Jenis Kelamin

: Perempuan

Status

: Menikah

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Swasta

Suku Bangsa

: Indonesia

Alamat

: Br. Satria Blahbatuh

Tanggal Masuk

: 01 Februari 2015

Tanggal Pengkajian : 02 Februari 2015


No. Register

: 420531

Diagnosa Medis

: Diare Akut dan Dehidrasi

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama
: Tn.A
Umur

: 25 Tahun

Hub. Dengan Pasien : suami


Pekerjaan

: Swasta

Alamat

: Br. Satria Blahbatuh

2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Pada saat MRS dan pengkajian, pasien mengeluh mual, muntah, lemas di seluruh
badannya dan pasien BAB lebih dari 7x sehari.
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Sejak kemarin pasien mengalami diare. Sebelum masuk RS pasien mengkonsumsi obat yang
dibeli diwarung tetapi tidak ada perubahan. Kemudian pasien dibawa ke rumah sakit.
Sesampainya di RS pasien langsung dirujuk ke IGD, keadaan pasien saat itu lemes, pusing, dan
mual, muntah, sehinggga perawat memberikan tindakan medis seperti memasang infus,
mengukur TTV dan akhirnya dibawa ke ruang Angsa RSUD Wangaya
Pada saat pengkajian pasien mengeluh masih sedikit pusing, mual dan muntah serta saat
BAB konsistensi cair, tidak ada ampas, tidak ada darah, dan berlendir saat BAB.
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Hal yang pertama dilakukan keluarga pasien adalah membeli obat diwarung.
b. Satus Kesehatan Masa Lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan bahwa ia pernah mengalami penyakit seperti batuk, pilek, dan demam.
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan bahwa ia tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.
3) Alergi
Pasien mengatakan bahwa ia tidak mempunyai riwayat alergi terhadap obat-obatan ataupun
makanan

c.

Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan bahwa ia maupun keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit
keluarga ataupun keturunan, seperti DM, asma, penyakit jantung, maupun hipertensi.

d. Diagnosa Medis dan therapy


1) Diagnose medis : Diare Akut dan Dehidrasi
2) Therapy
JENIS
Injeksi
Injeksi
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet

NAMA OBAT
IVFD RL+kCl IA
Levolin
Tri mexol forte
Trans fector
Govasol
Ripal bumin

DOSIS
20 tpm
1x1 fls
3x1 mg
3x2 mg
1x1 mg
3x2 mg

RUTE
Intravena
Intravena
Oral
Oral
Oral
Oral

3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a.

Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan


Pasien mengatakan bahwa gaya hidupnya kurang baik, karena ia memiliki
kebiasaan minum kopi 3xsehari, minum alkohol hampir setiap hari dan dimulai sejak SMA, serta
kebiasaan merokok 7 batang per hari.

b. Pola Nutrisi-Metabolik
sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia biasa makan 4x sehari dengan 1 porsi. Menunya seperti nasi,
daging, sayur, dan makanan habis dalam 1 porsi.Pasien biasa minum air putih 9 gelas/hari dan
sering minum-minumanan yang beralkohol.Berat badannya 55kg dan tinggi badannya 165cm.
:Pasien mengatakan bahwa nafsu makannnya menurun, ia makan 3x sehari 1 porsi dengan menu

saat sakit

bubur dan sayur bening, tetapi masih bersisa, dan biasa minum air putih 2 gelas/hari. Berat
badannya 52kg dan tinggi badannya 165cm.

Pola Eliminasi
BAB
Ssebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia biasa BAB setiap pagi hari dengan bentuk faces padat, warna

Ssaat sakit

c.

feses kuning, bau khas feses, dan feses tidak bercampur darah.
: Pasien mengatakan bahwa ia BAB 7x/hari dengan bentuk fases encer, feses berwarna
kuning, feses tidak ada darah tidak berampas,terdapat sedikit lender saat BAB.
d. Polaaktivitas dan latihan
1) Aktivitas

Kemampuan

Perawatan Diri
Makan dan minum
Mandi

Toileting

Berpakaian

Berpindah

0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total

2) Latihan
sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia biasa melakukan aktivitas sehari-hari seperti bekerja
saat sakit
: Pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa melakukan aktivitas seperti sebelum sakit.
e.

Pola kognitif dan Persepsi


Status mental pasien sadar, dapat berbicara dengan normal dan tidak ada gangguan pada
kemampuan membaca serta berinteraksinya, pendengaran dan penglihatan pasien normal. Pasien
mengatakan bahwa ia mengetahui penyakitnya.

f.

Pola Persepsi-Konsep diri


Pasien mengatakan bahwa ia terganggu baik harga diri, konsep diri, ideal diri, identitas diri,
dan gambaran dirinya.

g. Pola Tidur dan Istirahat


esebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia sering tidur larut malam, biasanya tidur 8 jam sekitar dari pukul
21.00 Wita sampai dengan 05.00 Wita, ia tidur dengan nyenyak.
: Pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa tidur dengan nyenyak, ia tidur pukul 10.00 Wita dan

asaat sakit

sering terbangun karena merasa mules.


h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan bahwa dukungan keluarganya sangat berpengaruh dalam proses
penyembuhannya.
i.

Pola Seksual-Reproduksi
Pasien mengatakan bahwa ia mempunyai 1 orang anak laki-laki yang masih bersekolah.

j.

Pola Toleransi Stress-Koping


Pasien mengatakan bahwa ia tidak dapat makan dan minum-minuman kesukaannya, ia hanya
bisa menahan keinginannya tersebut, tetapi tidak sampai membuatnya depresi hanya saja merasa
sedih karena penyakitnya menggagalkan semua rencana kegiatannya. Pasien memiliki keinginan
keras untuk sembuh.

k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan bahwa ia beragama hindu dan biasanya bersembahyang ke pura pada harihari tertentu saja. Saat sakit ia biasa lebih sering berdoa di tempat tidur saja.

4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemas
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS

: verbal=5, Psikomotor = 6, Mata = 4

Tanda-tanda vital :

TD : 90/60 mmHg
S

: 399 C

RR : 20x/menit
N : 108x/menit
c. Keadaan fisik
a.

Kepala dan leher


:
Bentuk kepala pasien normal simetris, tidak terlihat adanya alopesia, warna rambut hitam,
kebersihan cukup, tidah terdapat luka pada kulit kepala dan wajah, tidak ada nyeri tekan, tidak
teraba massa. Alis dan mata terlihat simetris, tidak terdapat udim palpebra, sklera aninterik, pupil
isokor miosis, konjungtiva anemis. Hidung simetris, tidak terlihat adanya serumen, penyebaran
silia merata, tidak teraba massa dan nyeri tekan pada sinus frontalis, sinus etmoidalis, sinus
spenoidalis, dan sinus masilaris. Telinga simetris, tidak terlihat adanya serumen dan discart, tidak
terlihat adanya betelsains, tidak teraba massa dan nyeri tekan pada tragus, cartilago, dan aurikul.
Mulut simetris, mukosa bibir kering, tidak terlihat adanya stomatitis. Leher terlihat simetris,
tidak terlihat adanya hiperpigmentasi, tidak terlihat adanya lesi, tidak terlihat peningkatan JVP,
tidak teraba massa pada kelenjar tiroid dan kelenjar limfe.

b. Dada :
Paru
Bentuk paru terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim, terlihat adanya tatto,tidak
teraba massa dan nyeri tekan, terdengar suara sonor pada ICS 2-8.

Jantung
Terlihat iktus kordis,terdengar suara S1 dan S2 tunggal reguler tidak teraba massa dan nyeri
tekan.

c.

Payudara dan ketiak :


Bentuk payudara terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim, tidak terlihat
hiperpigmentasi, tidak teraba massa dan nyeri tekan.

d. Abdomen
:
Tidak terlihat adanya hiperpigmentasi,tidak terlihat adanya lesi pada abdomen. Terdengar
gerakan peristaltik 37 kali/menit. Terdapat nyeri tekan pada abdomen. Terdengar suara pekak.
e.

Genetalia
:
Tidak terkaji

f.

Integumen :
Tidak terlihat adanya lesi dan udim, tidak terlihat hiperpigmentasi, terlihat adanya tatto di
bagian tangan, kaki, dada dan punggung, kulit terlihat kering dan turgor kulit tidak elastis.

g.

Ekstremitas :
Atas
Tangan terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim, tidak terlihat hiperpigmentasi,
terlihat adanya tatto, dan turgor kulit kering, terjadi refleks bisep, dan kekuatan otot 4.
Bawah
Kaki terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim, tidak terlihat hiperpigmentasi,
terlihat adanya tatto, dan turgor kulit kering, terjadi refleks babinskyn, terjadi refleks patela, dan
kekuatan otot 4.

h. Neurologis
:
Status mental da emosi :
Ekspresi wajah pasien tampak sedih dan kesal karena harus bolak-balik toilet
Pengkajian saraf kranial :
Semua saraf kranial yang mengatur panca indra pasien berfungsi secara normal
Pemeriksaan refleks :
Semua refleks pada pasien berfungsi secara normal
b. Pemeriksaan Penunjang

JUMLAH SEL DARAH HASIL

SATUAN

NILAI RUJUKAN

Hemoglobin (HGB)

-10,5

g/dl

13,0-18,0

Hematokrit (HTC)

-31,8

40-52

Lekosit (WBC)

7,80

10^3/UL

3,8-10,6

Trombosit (PLT)

346

10^3/UL

150-440

Eritrosit (RBC)

-3,64

10^3/UL

4,5-6,5

RDW

12,9

10-16

MPV

-7,1

fL

7,2-11,1

PCT

0,2

0,2-0,5

MCV

87,4

fL

80-100

MCH

28,8

Pg

26-34

MCHC

33,0

Pg

32-36

Limfosit %

10,7

20-35

Monosit %

3,3

2-8

Gran %

86,0

50-80

Lymp #

0,80

10^3/UL

1-5

Monosit #

0,30

10^3/UL

0,1-1

Gran #

6,50

10^3/UL

2-8

Pemeriksaan pada tanggal 2 Februari 2015


NAMA

HASIL

PEMERIKSAA
N
FUNGSI HATI
Albumin
ELEKTROLIT
Natrium (Na)
Kalium (K)

NILAI

SATUAN

RUJUKAN

2,6*

3,4-4,8

g/dl

138
2,2*

135-147
3,5-5,0

mmol/L
mmol/L

KET.

Chloride (Cl)

9,8

98-106

mmol/L

2. Pemeriksaan radiologi : 3. Hasil konsultasi : 4. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain :ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
NO
DATA
.
1.
DS :
Pasien mengatakan biasa minum
air putih 3 gelas/hari.
Pasien mengatakan bahwa ia
BAB 7x sehari dengan karakter
fesesnya
ampas,tidak

cair,tidak
ada

ada

ETIOLOGI

MASALAH

Perubahan pola BAB /


mencret

Out put berlebih

Kekurangan volume
cairan

Kekurangan volume
cairan

Mual muntah

Tidak nafsu makan

Ketidak seimbangan
nutrisi, kurang dari
kebutuhan tubuh

Ketidakseimbangan
nutrisi, kurang dari
kebutuhan tubuh

darah,dan

berlendir saat BAB.


DO :
Kulit pasien terlihat kering dan
turgor kulit tidak elastis 4 detik
mukosa bibir kering
mata cowong
muntah

2.

TD
S
RR
N
DS :

= 90/60mmHg
= 39C
= 20x/menit
= 108x/menit

Pasien mengatakan bahwa nafsu


makannnya menurun, ia makan
3x sehari 1 porsi dengan menu
bubur dan sayur bening, tetapi
masih bersisa
Pasien mengatakan bahwa ia
BAB 7x/hari dengan bentuk

fases

encer,

feses

berwarna

kuning, feses tidak ada darah,


tidak berampas ,terdapat sedikit
lendir.
Pasien mengatakan sebelum sakit
berat badannya 55kg dan setelah
sakit berat badannya 52kg dan
tinggi badannya 165cm
Pasien mengatakan pusing dan
mual +, muntah +
DO:
Wajah pasien terlihat pucat
Pasien terlihat lemas
Mukosa bibir kering
Mata cowong
Tanda-tanda vital
TD = 90/60mmHg
S = 39C
RR = 20x/menit
N = 108x/menit
3.

DS :
Pasien mengatakan bahwa
badannya panas dan merasa
gelisah.
DO :
TTV pasien :
TD : 90/60 mmHg
S : 390C
RR : 20x/menit
N : 108x/menit

Kehilangan cairan
berlebih

Dehidrasi

Hipertermi

hipertermia

-badan pasien tampak berkeringat


DS :
Pasien mengatakan bahwa ia
4.

tidak bisa tidur dengan nyenyak,


biasanya ia tidur pukul 20.00

Nyeri abdomen

insomnia

Wita dan sering terbangun.

DO:
Wajah pasien terlihat pucat
Terlihat adanya lingkaran hitam

Berkurangnya kwalitas
tidur

pada sekitar mata pasien

Insomnia
DS :
Pasien mengatakan bibir terasa
kering dan pasien mengeluh nyeri
5

saat mengunyah makanan


DO :
-bibir pasien terlihat kering
- mukosa oral pasien terlihat

Kekurangan vitamin c

Kerusakan membran
mukosa oral

Kerusakan membrane
mukosa oral

bengkak dan kemerahan

B. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas


NO

TANGGAL /
JAM
DITEMUKA
N

1.

3-02-2015
Pkl. 11.00

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Kekurangan

volume

cairan

berhubungan dengan

kehilangan cairan ditandai dengan pasien mengatakan


biasa minum air putih 3 gelas/hari, pasien mengatakan
bahwa ia BAK 3 x/hari, dengan karakter urinenya
kuning pekat, kulit pasien terlihat kering dan turgor
kulit tidak elastis, konjungtiva anemis, mukosa bibir
kering, mata cowong dan TD
mmHg

= 90/60

TANGGAL
TERATASI

5-022015

Ttd

2.

3-02-2015
Pkl. 11.00

Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan

5-02-2015

tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk


mengabsorpsi

nutrien

ditandai

dengan

pasien

mengatakan bahwa nafsu makannnya menurun, ia


makan 3x sehari 1 porsi dengan menu bubur dan sayur
bening, tetapi masih bersisa, pasien mengatakan bahwa
ia BAB 7x/hari dengan bentuk fases encer, feses
berwarna kuning, feses tidak ada darah,terdapat sedikit
lendir dan tidak ada ampas, pasien mengatakan berat
badannya 52kg dan tinggi badannya 165cm, pasien
mengatakan sedikit pusing, konjungtiva terlihat anemis,
wajah pasien terlihat pucat, pasien terlihat lemas ,
3.

3-02-2015
Pkl. 11.00

mukosa bibir kering, dan mata cowong.


Insomnia berhubungan dengan tidur terputus ditandai

5-02-2015

dengan pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa tidur


dengan nyenyak, pada saat sehat pasien biasa tidur pkl
21.00 Wita tapi semenjak sakit pasien mengatakan tidur
pkl 01.00 dan sering terbangun, wajah pasien terlihat
pucat, dan terlihat adanya lingkaran hitam pada sekitar
mata pasien.

4.

3-02-2015
Pkl. 11.00

Hipertermia berhubungan dengan keadaan fisik pasien

5-02-2015

yang ditandai dengan pasien mengatakan tidak enak


badan, meriang, dan menggigil.
TTV :
TD : 90/60 mmHg
S : 390C
RR : 20x/menit
N : 108x/menit

5.

3-02-2015
Pkl 11.00

Kerusakan membran mukosa oral berhubungan dengan

5-02-2015

nyeri ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada


saat makan.

C. Rencana Tindakan Keperawatan


Rencana Perawatan
No
Hari/
Tujuan dan
Tgl
Intervensi
Dx
Kriteria Hasil

Ttd
Rasional

3-022015

Setelah diberikan

aKaji

tanda

vital, aKekurangan / perpindahan

askep selama 3x24

contoh TD, frekuensi cairan

jam, diharapkan

jantung,

volume cairan

suhu (kesamaan dan menurunkan

pasien dapat
kembali normal,

nadi,

meningkatkan

dan frekuensi

volume
b) Catat perubahan

jantung,
TD,

dan

mengurangi volume nadi.


b)Penurunan curah jantung

mental, turgor kulit,

mempengaruhi perfusi/ fungsi

hidrasi, membrane

serebral. Kekurangan cairan

kembali elastic

mukosa, dan

juga

kembali dalam 3

karaktersputum

dengan

dengan KH :
Turgor kulit dapat

detik
Mukosa bibir
lembab
Tidak ada terjadi
dehidrasi
TTV :
TD = 90/60
S = 39 C
9
N = 108x/menit
RR = 20x/menit

dapat

kulit,

diidentifikasi

penurunan
membrane

turgor
mukosa

kering, dan viskositas secret


kental.
c) Memberikan informasi

c)Ukur/hitung

masukan, pengeluaran, tentang status cairan umum.


dan
keseimbangan Kecenderungan
Catat keseimbangan cairan
tak negatifdapat menunjukan

cairan.
kehilangan
tampak.
d)Kaji

tanda

vital,

terjadinya deficit.

d)Perubahan

contoh TD, frekuensi


jantung,

nadi,

dan

cepat

menunjukkan

gangguan

dalam air tubuh total


Untuk membedakan TTV

suhu
normal klien dengan keadaan
e)Berikan cairan IV
pada saat sakit.
(RL,Nacl)
dalam e)
observasi ketat dengan Memperbaiki/mempertahanka
alat

control

sesuai n

indikasi

volume

tekanan

sirkulasi

osmotic.

dan

Catatan

meskipun kekurangan cairan,


f)

Awasi/ganti

pemberian
mengakibatkan

dapat
peningkatan

elektrolit
indikasi

sesuai kongesti

paru,

pengaruh

negative fungsi pernafasan


f) Elektrolit khususnyakalium
dan

natrium

mungkin

menurun sebagai akibat terapi


diuretic

2.
3-022015

Setelah diberikan

a) Buat jadwal

a) Setelah tindakan

askep selama 3x24

masukan tiap jam.

pembagian, kapasitas gaster

jam, diharapkan

Anjurkan mengukur

menurun kurang lebih 50 ml,

asupan makanan

cairan/ makanan dan

sehingga perlu makan sering

pasien dapat

minuman sedikit demi

kembali normal,

sedikit atau makan

dengan KH :
Nafsu makan
kembali normal
Karakteristik feses
dapat kembali
normal
Tubuh pasien dapat
kembali sehat
BB pasien dari
52kg menjadi
54kg.

b) Pengawasan kehilangan
dengan perlahan
b)
Timbang berat dan alat pengkajian kebutuhan
badan

c)

Tekankan

pentingnya menyadari
kenyang

nutrisi/ keefektifan terapi

c) Makan berlebihan dapat


menyebabkan mual/muntah
atau kerusakan operasi

dan

pembagian
Menurunkan kemungkinan

menghentikan
masukan
d) Beritahu

aspirasi
pasien
untuk duduk saat Dapat meningkatkan
masukan, meningkatkan rasa
makan/ minum

e) Diskusikan yang berpartisipasi/ control


disukai

pasien

dan
Untuk membedakan TTV
masukan dalam diet
normal klien dengan keadaan
murni
f) Kaji tanda vital, pada saat sakit.

Perlu
bantuan
dalam
contoh TD, frekuensi
perencanaan
diet
yang
jantung, nadi, dan
memenuhi kebutuhan nutrisi
suhu
Tambahan dapat diperlukan
g) Rujuk ke ahli gizi
untuk mencegah anemia
f) Berikan tambahan
vitamin B12 injeksi,
folat,

dan

sesuai indikasi

kalsium

karena

gangguan

absorpsi.

Peningkatan motilitas usus


setelah

prosedur

bypass

merendahkan kadar kalsium


dan meningkatkan absorpsi
oksalat,

dimana

dapat

3.
3-022015

Setelah

Kafein dapat memperlambat

diberikan a) Batasi masukan

askep selama 3x24 makanan/ minuman

pasien untuk tidur dan

jam

mempengaruhi tidur tahap

diharapkan mengandung kafein

pola tidur pasien


dapat

REM, mengakibatkan pasien

kembali

normal,

dengan

b)

Dukung

tidak merasa segar saat

bangun.
kebiasaan Meningkatkan relaksasi dan
KH:
Pasien dapat tidur ritual sebelum tidur
kesiapan untuk tidur
c) Pastikan kebiasaan
dengan nyenyak

Tidak
terlihat defekasi pasien dan Membantu dalam
kelanjutan

hidup pembentukkan jadwal irigasi


hitam gaya
efekttif untuk pasien
sebelumnya.
pada mata

d)
Tinjau
ulang
pola
Pasien tidak terjaga
kolostomi

diet dan jumlah/ tipe Masukan adekuat dari serat


lingkaran

masukan cairan

dan makanan kasar


memberikan bulk, dan cairan

e) Libatkan pasien adalah factor penting dalam


dalam

perawatan penentuankriteria feses.


ostomi secara bertahap Rehabilitasi dapat
f) Berikan analgesic,
sedative saat tidur
sesuai indikasi

4.

Peningakatan TD
berhubunagn dengan
penurunan curah
b)Berikan lingkungan
jantung
tenang, nyaman,
DS:

kurangi aktivitas/
Keluarga klien keributan lingkungan.

mendorongpasien mandiri dan

terkontrol
Nyeri mempengaruhi pasien

a) Amati warna
kulit,
kelembaban ,
suhu, dan masa
pengisian.
3-022015

dipermudah dengan

untuk jatuh/tertidur

a) Adanya pucat, dingin,


kulit lembab, dan
masa pengisian kapiler
lambat mungkin
berkaitan dengan
vasokontriksi atau
mencerminkan
deskompensasi /
penurunan CO.
b)Membantu untuk

Batasi jumlah

menurunkan rangsangan

pengunjung dan

simpatis; meningkatkan

lamanya tinggal.

relaksasi.

D.

Implementasi Keperawatan

Hari/
Tgl/Jam

No. Dx

Tindakan Keperawatan
Mengganti alat tenun

03-02-2015
Pkl.
07.00Wita
Pkl.
08.15Wita

pasien

mengatakan

DO : tempat tidur pasien


Menimbang berat badan pasien

terlihat lebih bersih


DS:
Pasien
mengatakan
bersedia diukur berat badannya

Memberikan cairan IV RL

DO: BB pasien 52kg


DS:
Pasien
mengatakan
bersedia dipakaikan infus

Pkl.
08.15Wita

Pkl.
16.10Wita

DS

bersedia diganti alat tenunnya

Pkl.
08.15Wita

Pkl.
11.00Wita

Ttd

Evaluasi proses

DO: obat dimasukkan melalui


injeksi

dan

tidak

terlihat

Memberikan obat oral tri mexol

adanya reaksi alergi.


DS: pasien bersedia diberikan

forte, trans fector, govasol

obat

Mengkaji TTV

DO: obat diberikan secara oral


DS : pasien mengatakan lemas
dan nyeri saat menelan
DO:
Nadi
Suhu
TD
RR

Pkl.
16.10Wita
Pkl.
22.00Wita

= 100
= 38 C
9
= 100/70 mmHg,
= 20

Menanyakan asupan makanan/

DS : pasien mengatakan tidak

minuman

nafsu makan
DO : makanan pasien terlihat
masih tersisa

Memberikan obat oral

DS: pasien bersedia diberikan


obat
DO:

Memberikan obat oral

tidak

terlihat

adanya

reaksi alergi
DS: pasien bersedia diberikan
obat
DO:

Mengkaji TTV
04-02-2015
Pkl.
05.00Wita

terlihat

adanya

reaksi alergi
DS : pasien mengatakan lemas,
nafsu makan menurun
DO:
Nadi
Suhu
TD
RR

Pkl.
05.15Wita
Pkl.
07.05Wita

tidak

Memandikan pasien

= 100
= 38 C
9
=100/70 mmHg
= 20

DS : pasien menolak untuk


dimandikan
DO: pasien dimandikan oleh

Pkl.

Mengganti alat tenun

keluarganya
DS : pasien mengatakan lebih
nyaman

08.15Wita

DO : tempat tidur pasien

Pkl.

Mengganti cairan infuse

terlihat lebih bersih


DS : pasien bersedia diganti
infusnya

08.15Wita

DO : Infus berjalan dengan


lancar

Pkl.

Memberikan obat tri mexol forte, DS: pasien bersedia diberikan

11.00Wita

trans fector, govasol, ripal bumin

obat
DO:

Mengkaji TTV

tidak

terlihat

adanya

reaksi alergi
DS : pasien mengatakan lemas

DO:
Nadi = 80
Suhu = 37,3 C
9

Mengkaji TTV

TD

=110/80 mmHg

RR

= 20

DS

pasien

mengatakan

pusing dan enek di ulu hati


DO:
Nadi = 80
Suhu = 36,7 C
9
TD =120/80 mmHg
RR = 20

Pkl.

Memberikan obat oral tri mexol

DS: pasien bersedia diberikan

forte

obat
DO:

16.05Wita
Mengganti cairan infuse

tidak

terlihat

adanya

reaksi alergi
DS : pasien bersedia diganti
infusnya
DO : Infus berjalan dengan

Pkl.

Memberikan obat oral tri mexol

lancar
DS: pasien bersedia diberikan

17.05Wita

forte, trans fector, , ripal bumin

obat

Mengkaji TTV

DO: obat diberikan secara oral


DS: pasien mengatakan masih

05-02-2015
Pkl.
05.00Wita

lemas
DO:
Nadi = 80

Pkl.
05.20Wita

Suhu = 36,7 C
9
TD =120/80 mmHg
RR = 20

Memandikan pasien

DS : pasien menolak untuk


dimandikan

Pkl.
07.15Wita

DO: pasien dimandikan oleh


keluarganya

Pkl.
10.15Wita
Pkl.
10.15Wita

Mengganti alat tenun

DS : pasien mengatakan lebih


nyaman dan dapat tidur dengan
nyenyak
DO : tempat tidur pasien

Pkl.
11.15Wita

terlihat

lebih

bersih

dan

lingkaran hitam pada mata


Mengganti cairan infuse

terlihat berkurang
DS : pasien bersedia diganti
infusnya

Pkl.
16.15Wita

DO : Infus berjalan dengan


lancar
Memberikan obat oral tri mexol DS: pasien bersedia diberikan
forte, trans fector, , ripal bumin, obat

Pkl.
17.15Wita

govasol

DO:

tidak

terlihat

adanya

Mengkaji TTV

reaksi alergi
DS : pasien mengatakan sudah
tidak pusing

Pkl.
17.15Wita

DO:
Nadi = 80

Pkl.
17.15Wita
Pkl.
22.15Wita

Suhu = 36, C
9
TD =120/80 mmHg
RR = 20

Mengkaji TTV

DS :Pasien mengatakan
minumnya 6gelas /hari
DO : mukosa bibir terlihat
kering, turgor kulit tidak

elastic, TTV-nya :
Nadi = 80
Suhu = 36 C
9
TD =120/80 mmHg
RR = 20
1,2

Memberikan obat oral tri mexol

DS: pasien bersedia diberikan

forte, trans fector, , ripal bumin

obat
DO:

tidak

terlihat

adanya

Menanyakan asupan makanan/

reaksi alergi
DS : pasien mengatakan nafsu

minuman

makan menurun
DO : makanan pasien terlihat

Mengganti cairan infuse

masih bersisa
DS : pasien bersedia diganti
infusnya
DO : Infus berjalan dengan

Memberikan obat oral tri mexol

lancer
DS: pasien bersedia diberikan

forte

obat
DO:

tidak

terlihat

adanya

reaksi alergi

E.
No

Evaluasi Keperawatan
No
Hari/Tgl
Jam
Dx

1.
6-02-2015
Pkl
Wita

Evaluasi

S = Pasien mengatakan minumnya 6gelas /hari


O = mukosa bibir terlihat kering, turgor kulit tidak elastic, TTV :
Nadi = 80

08.00
Suhu = 36,7 C
9
TD =120/80 mmHg

TTd

RR

= 20

A = masalah teratasi sebagian


P = lanjutkan intervensi

2.
6-02-2015
Pkl

12.00

Wita

3.
6-02-2015
Pkl

16.00

Wita
4.
6-02-2015
Pkl 20.00

5.

Memberikan minum seperti air putih

Mengkaji TTV

S = Pasien mengatakan nafsu makannya menurun


O = makanan pasien terlihat masih bersisa
A = Masalah teratasi sebagian
P = lanjutkan intervensi
ens

Menganjurkan makan dengan perlahan

Mengkaji karakteristik feses pasien

Menimbang berat badan pasien

. S = pasien mengatakan lebih nyaman dan dapat tidur dengan nyenyak


O = tempat tidur pasien terlihat lebih bersih dan lingkaran hitam pada mata
terlihat berkurang
A = Masalah sudah teratasi
P = Pertahankan kondisi
= pasien mengatakan bahwa suhu tubuh menurun
= TTV :
TD : 100/70 mmHg
S : 370C
RR: 20x/menit
N : 90x/menit
= masalah sudah teratasi
=pertahankan kondisi
= pasien mengatakan nyeri berkurang pada saat makan
= bengkak dan kemerahan pada mukosa mulut pasien sudah terlihat
berkurang
= masalah teratasi sebagian
= pertahankan dan lanjut intervensi

6-02-2015
Pkl 23.00

You might also like