You are on page 1of 38

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada
Ny.A.W dengan gangguan sistem kardiovaskuler gagal jantung kongestif di paviliun Elisabeth
RSU Bethesda Tomohon yang dilaksankan mulai tanggal 15 agustus sampai dengan 17 agustus
2010 dengan menggunakan proses keperawatan yang meliputi lima tahap keperawatan yaitu
pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan keprawatan, pelaksanaan
keperawatan dan evaluasi keperawatan.
3.1
1.

Pengkajian
Biodata klien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Status
Tempat tanggal lahir
Alamat
Agama
Suku/bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Tanggal MRS
Tanggal pengkajian
Diagnosa medis

: Ny.A.W
: 82 tahun
: Perempuan
: Menikah
: Tomohon, 18 Maret 1928
: Kolongan, Ling VI Tomohon tengah
: Kristen Protestan
: Minahasa/Indonesia
: SD
: Tidak ada
: 14 Agustus 2010, jam 22.40
: 15 Agustus 2010, jam : 14.30
: Gagal Jantung Kongestif

Biodata penanggung jawab


Nama
: Ny. L.E
Umur
: 58 tahun
Pekerjaan
: Pensiunan
Alamat
: Kolongan, Ling VI Tomohon tengah
Hub. Dengan klien
: Anak
2. Keluhan utama
Sesak napas
3. Riwayat kesehatan
a.
Riwayat penyakit sekarang
Klien masuk RSU Bethesda GMIM Tomohon pada tanggal 14 agustus 2010 pukul 22.40 dengan
keluhan sesak napas, nyeri dada, batuk dan bengkak pada kaki dan wajah. Batuk dirasakan klien
sudah 2 minggu, bengkak pada kaki dan wajah sejak 4 hari yang lalu sebelum klien masuk RS,

dan sesak napas dirasakan kemarin sehari sebelum masuk RS yang kemudian di ikuti dengan
nyeri dada, saat dikaji klien mengeluh sesak napas yang disertai dengan nyeri dada dengan skala
nyeri 5-6 (nyeri sedang), batuk dan bengkak pada wajah dan kedua kaki.
b. Riwayat penyakit dahulu
Sebelumnya klien sudah 3 kali masuk rumah sakit pada tahun 2010, pertama pada bulan februari
klien masuk rumah sakit karena jatuh klien dirawat selama 2 minggu, hanya 2 minggu dirumah
klien kembali masuk rumah sakit dengan keluhan sesak napas klien dirawat selama 10 hari, lalu
c.

pada bulan juli klien masuk masuk rumah sakit dengan keluhan sesak napas dan batuk
Riwayat penyakit keluarga
Menurut klien dalam keluarga klien, ayah klien menderita penyakit yang sama dengan klien

4.

yaitu penyakit jantung dan hipertensi


Riwayat psikososial
Klien kooperatif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan, klien tampak cemas, klien
mengatakan ingin selalu diperiksa oleh dokter, klien selalu minta obat untuk diminum, klien

mampu berinteraksi dengan perawat dan pasien lain diruangan, keluarga klien tampak tenang.
5. Riwayat spritual
Klien beragama Kristen protestan, klien percaya dengan agama yang diyakininya sekarang,
walaupun klien khawatir dengan keadaanya keluarga tetap menyerahkan proses kesembuhan
6.
a.

klien pada Tuhan Yang Maha Esa.


Pemenuhan kebutuhan dasar manusia
Nutrisi
Sebelum masuk RS : Pola makan klien 3 x /hari Jenis makanan : nasi, ikan, sayur, dan kadangkadang buah, nafsu makan baik
Saat pengkajian
: Klien sudah makan pagi dan siang, jenis makanan bubur, ikan, sayur, klien
mengatakan nafsu makan berkurang, klien hanya makan 5-6 sendok klien mengeluh mengalami
kesulitan dalam menelan

b.

Cairan
Ssbelum masuk RS : klien minum 4-5 gelas/haru, jenis air putih, kadang-kadang pagi hari

minum kopi satu gelas, menurut keluarga klien hanya minum sedikit.
Saat pengkajian
: klien sudah minum 350 cc
c.
Eliminasi

Sebelum masuk RS
BAB : Frekuensi :
1 x/hari, tidak ada keluhan
Konsistensi :
Lembek, Padat
Warna :
Kuning kecokelatan
BAK : Frekuensi :
3-4 x/hari
Warna :
kuning jernih
Saat Pengkajian
BAB : Klien belum BAB, BAK 2 x sejak masuk RS, klien menggunakan diapers
d. Aktivitas
Sebelum masuk RS : Klien dapat memenuhi aktivitas sahari-hari secara mandiri, misalnya
makan, minum, personal hygiene
Saat pengkajian
: Klien terbaring ditempat tidur, aktivitas klien dibantu sepenuhnya oleh
perawat dan keluarga, klien mengeluh badan terasa lemah dan bertambah sesak saat beraktivitas
e.

Personal hygiene
Sebelum masuk RS

: Klien mandi 2 hari sekali, menyikat gigi dilakukan bersama-sama saat

mandi, mencuci rambut seminggu 2 kali


Saat pengkajian
: Sejak berada diruangan klien belum mandi, dan belum mengganti
f.

pakaian
Istirahat dan tidur
Sebelum masuk RS

: Klien tidur malam 7-8 jam/hari, tapi sering terbangun karena batuk,

tidur siang 1-2 jam/hari


Saat pengkajian
: klien mengatakan klien mulai tidur pukul 23.30 tapi sering terbangun
g.

7.
a.

karena sesak napas dan batuk


Ketergantungan
Alkohol
: Tidak ada
Merokok
: Tidak ada
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : tampak sakit berat, klien terbaring ditempat tidur dengan menggunakan 2

bantal dibawah kepala


b. Kesadaran : Compos Mentis
c.
Tanda-tanda vital :
TD : 100/70 mmhg
N : 96 x/m
R : 30 x/m
SB : 36,6 C
d. Pemeriksaan Head to toe

Kepala
Inspeksi

: rambut beruban dan distribusinya merata, kebersihan cukup tidak ada ketombe,

tidak ada lesi


Mata
Inspeksi

: Konjungtiva pucat, sclera tidak ikterus tampak odem pada palpebra sebelah

kanan
Hidung
-

Inspeksi

: Septum ditengah/tidak ada defiasi, tidak ada sekret, fungsi penciuman baik,

terpasang O2 nasal canule 2 liter/menit


Telinga
-

Inspeksi

: Tampak bersih, simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri

tekan, tidak ada lesi, fungsi pendengaran baik


Mulut
-

Inspeksi

: Bibir sianotik, gigi sudah tidak lengkap, klien menggunakan gigi palsu

Leher
-

Inspeksi
Palpasi

: Terdapat distensi vena jugularis


: Distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Dada
-

Inspeksi

: Simetris kiri dan kanan,pergerakan dada mengkuti irama pernapasan, bentuk

dada normal
Palpasi

: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, iktus kordis teraba pada ruang

interkostalis midklavikula ke-6


Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 terdengar pelan, Bunyi jantung S3(Gallop) terdengar,

terdengar ronchi
Perkusi ; Bunyi pekak di lapang dada sebelah kiri.
Abdomen

Inspeksi

: Perut cembung, tampak asites

Auskultasi : Bising usus normal, peristaltik usus baik


Palpasi
: Lemas, tidak ada nyeri tekan
Perkusi
: Redup
Genetalia

Inspeksi

: Tidak ada kelainan, kebersihan cukup

Anus
-

Inspeksi

: Tidak ada kelainan, tidak ada haemoroid, kebersihan cukup

Ekstremitas atas
Kiri :
-

Inspeksi
Palpasi

: ROM : baik, kekuatan tonus otot : 4


: tidak terdapat odem, akral teraba dingin dan berkeringat, nadi radialis teraba

lemah dan kecil, N : 92 x/m


Kanan :
-

Inspeksi

: ROM : baik, kekuatan tonus otot : 4, terpasang IVFD dengan cairan Asering 30

gtt/mnt, jari-jari sianotik


Palpasi
: tidak terdapat odem, akral teraba dingin dan berkeringat, nadi radialis teraba
lemah
Ekstremitas bawah
Kiri :

Inspeksi
Palpasi

: ROM : baik, tidak ada lesi, tampak odem pada kedua kaki, jari-jari sianotik
: Terdapat odem pada kedua kaki, akral teraba dingin, tidak nyeri tekan

Kanan :
-

Inspeksi : ROM : baik, tidak ada lesi, tampak odem pada kedua kaki, jari-jari sianotik
Palpasi
: Terdapat odem pada kedua kaki, akral teraba dingin, tidak nyeri tekan
Kulit

Inspeksi ; warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, tampak pucat
Palpasi
: Kulit licin, mengkilat

8.

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium :
Tanggal : 14 agustus 2010
Nilai Normal
LED : 20
0-20
Hb : 5,8 gr/dl
12-14 gr/dl
Leukosit : 3900 mm3
5000-1000 mm3
N. Segmen : 82 %
40-60 %
Limfosit : 16 %
25-40 %
Monosit : 2 %
3-5 %
Tyyrombosit : 102.000/mm3
Natrium : 120 mmol/L
136-145 mmol/L
Kalium : 5,3 mmol/L
3,1-5,1 mmol/L
Chlorida ; 80 mmol/L
97-111 mmol/L
Pemeriksaan EKG : kesan iskemik anterior

9.

Therapy medis
IVFD Asering : 30 gtt/m
Rantidine : 2 x 150 gr.IV
Allupent 3 x 1 amp
Bicnat : 3 x 2
Furocemid : 1-1-0
Oksigen tambahan : 2 L/m

10. Pengelompokan data


Data subjektif :
Klien mengeluh sesak napas
Klien mengeluh nyeri dada
Klien mengeluh batuk sudah 2 minggu
Klien mengeluh badan terasa lemah
Klien mengeluh kelelahan
Klien mengeluh bengkak pada kaki dan wajah sudah 4 hari
Klien mengatakan ingin selalu diperiksa oleh dokter
Data objektif :
-

Klien tampak sesak, terpasang O2 nasal canule 2 liter/menit


TTV : TD : 100/70 mmhg, N : 92 x/m, R : 30 x/m
Klien batuk berlendir

Terdengar bunyi jantung tambahan S3 (Gallop)


Terdengar ronchi
Konjungtiva dan wajah pucat
Bibir dan jari-jari tangan tampak sianotik
Hb : 5,8
Wajah dan kedua kaki tampak odem
Distensi vena jugularis
Nadi perifer teraba lemah
Iktus kordis teraba pada ruang intercostalis midklavikula ke-6
Klien tampak cemas
klien terbaring ditempat tidur dengan menggunakan 2 bantal dibawah kepala
aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat
11. Analisa data
DATA
PENYEBAB
Ds :
Anemia kronik
Klien mengeluh sesak
Peningkatan beban akhir
napas
Klien mengeluh nyeri Hipertrofi ventrikel
dada

Pemendekan miokard

Do :

Pengisian LV menurun

MASALAH
Penurunan
curah jantung

TD : 100/70 mmhg
Penurunan curah jantung
N : 92 x/m, teraba
lemah dan kecil
Distensi vena jugularis
Edema pada wajah dan
ekstremitas bawah
Bibir dan jari-jari kaki
dan tangan sianotik
Wajah pucat
Konjungtiva pucat
Hb 5,8

DS :

Penurunan curah jantung

Klien mengeluh sesak Kongesti pulmonal

Kerusakan
pertukaran gas

napas
Tekanan
DO :

hidrostatik

tekanan osmotik
Klien tampak sesak

napas, terpasang O2 nasal


canule 2 L/m
Bibir dan

jari-jari

Pengumpulan
kedalam

area

cairan
interstisial

paru
sianotik
Sesak napas, sianotik
R : 30 x/m
Klien batuk berlendir
Kerusakan pertukaran gas
Terdengar ronchi
DS :
Penurunan curah jantung
Intoleransi
Klien mengeluh badan
Penurunan suplai O2 pada aktvitas
terasa lemah
Klien
mengeluh otot dan jaringan
kelelahan

Kelemahan otot

DO :

Intoleransi aktivitas

Klien tampak sesak,


terpasang O2 2 L/m
Klien
terbaring
ditempat

tidur

dengan

posisi semi fowler


Aktivitas klien dibantu
oleh keluarga dan perawat
DS :

Penurunan curah jantung


Aktivasi

DO :
Klien tampak sesak,
terpasang O2 nasal canule
2 L/m

sistem

renin volume cairan

Angiotensin
Angiotensin I ACE II
Pengeluaran ADH
Retensi natrium dan air

Kelebihan

Edema pada wajah dan


Edema sistemik
kaki
Terdapat asites
Kelebihan volume cairan
Distensi vena jugularis
Bunyi jantung S3
(Gallop)
Ds :
Klien tampak cemas

Perubahan status kesehatan


Perburukan

DO :
Klien mengatakan ingin
selalu diperiksa oleh dokter
DS :

kondisi

penyakit
Stress psikologis
Ansietas
Penurunan curah jantung
Aktivasi

DO :

Ansietas

sistem

renin kerusakan

Angiotensin

Turgor kulit jelek


Edema pada estremitas
Angiotensin I ACE II
ekstremitas bawah
Klien hanya terbaring
Pengeluaran ADH
ditempat tidur
Retensi natrium dan air
Edema sistemik
Resiko kerusakan integritas
kulit

Resiko

pertukaran gas

3.1.1

Diagnosa keperawatan

1.

Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokard yang ditandai

dengan :
Ds :
Klien mengeluh sesak napas
Klien mengeluh nyeri dada
Do :
2.

TD : 100/70 mmhg
N : 92 x/m, teraba lemah
Distensi vena jugularis
Edema pada wajah dan ekstremitas bawah
Bibir dan jari-jari kaki dan tangan sianotik
Wajah pucat
Konjungtiva pucat
Hb 5,8
Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan pengumpulan cairan kedalam area interstisial
paru yang dtandai dengan :

DS :
-

Klien mengeluh sesak napas

DO :
-

3.

Klien tampak sesak napas, terpasang O2


Penggunaan otot bantu pernapasan
R : 30 x/m
N : 92 x/m
Klien batuk berlendir
Terdengar ronchi

2 L/m

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan suplai O2 pada otot dan jaringan yang
ditandai dengan :
DS :
-

Klien mengeluh badan terasa lemah


Klien mengeluh kelelahan

DO :
-

4.

Klien tampak sesak, terpasang O2 2 L/m


Klien terbaring ditempat tidur dengan posisi semi fowler
Aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat

Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi natrium dan air yang ditandai dengan :
DS :
DO :
-

5.

Klien tampak sesak, terpasang O2 2 L/m


R : 30 x/m
Edema pada wajah dan kaki
Terdapat asites
Terdengar ronchi
Distensi vena jugularis
Bunyi jantung S3 (Gallop)
Ansietas berhubungan dengan kondisi penyakit yang ditandai dengan

DS :
Klien mengatakan ingin selalu diperiksa oleh dokter
DO

6.

Klien tampak cemas


Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema yang ditandai
dengan :
DS :
DO :
-

Turgor kulit jelek


Edema pada estremitas ekstremitas bawah
Klien hanya terbaring ditempat tidur

3.3.1

Asuhan keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny.A.W DENGAN GANGGUAN SISTEM
KARDIOVASKULER GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI PAVILIUN ELISABETH RSU
BTHESDA GMIM TOMOHON

N
O
1

DIAGNOSA
TUJUAN
PERENCANAAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
INTERVENSI
RASIONALISASI
Penurunan
curah Setelah dilakukan
1.
Observasi tanda-1.
Membantu dalam1.
jantung berhubungan tindakan
tanda vital
memilih
intervensi
dengan
perubahan keperawatan
selanjutnya
kontraktilitas miokard selama
3
hari2. Palpasi nadi perifer
2.
2. Nadi mungkin cepat
yang ditandai dengan : diharapkan tanda
Ds :
hilang dan tidak teratur
Klien mengeluh vital dalam batas
nyeri dada

normal

IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Jam : 14.50
Mengobservasi tan

tanda vital
R : 30 x/m
SB : 36,6 C
N : 92 x/m, ter

lemah dan tidak tera

dengan

3. TD : 100/70 mmhg
Do :

kriteria hasil :

3. Pantau TD
Klien

3.

TD : 100/70 mmhg
N : 92 x/m, teraba melaporkan
lemah
Distensi

tubuh

tidak

mampu

penurunan

sesak

lagi

mengkompensasi

napas

dan

nyeri

dan hipotensi tak dapat

Bebas

dari

vena

jugularis
Edema pada wajah dada
dan

Pada CHF lanjut

normal lagi

ekstremitas

4.
gejala

S1 dan S2 mungkin Jam : 15.00

gagal

bawah
Bibir dan jari-jari jantung
4. Catat bunyi jantung
Ikut serta dalam
kaki
dan
tangan
aktivitas
yang
sianotik
Wajah pucat
mengurangi beban
Konjungtiva pucat

melemah
menurunya

karena4. Bunyi jantung S1 d

kerja S2 melemah, terden

pompa, irama gallop

bunyi jantung S3, kl

mengeluh nyeri dada


5. Kulit pucat, bibir d

Hb 5,8

kerja jantung

5. Kaji kulit terhadap5.


pucat dan sianosis

Pucat menunjukan jari-jari sianotik


menurunya
perifer

perfusi
sekunder

terhadap

tidak

adekuatnya

curah

jantung

Jam : 15.05
6.

6.

Pertahankan duduk6.

Memperbaiki klien pada posisi se

dikursi atau ditempat efisiensi

kontraksi fowler,

tidur dengan posisi jantung


semi fowler

Mempertahank

deng

dan memberi

menurunkan
kebutuhan/

bantal
konsumsi klien

sokong

dipunggu
dan

ditang

oksigen miokard dan klien


7.

Berikan

oksigen
kerja berlebihan

tambahann

sesuai
Jam : 15.10

dengan

program
7.

Meningkatkan7.

Mengobserv

pengobatan
sediaan oksigen untuk kepatenan
kebutuhan

oksig

miokard yang klien butuhk

untuk melawan efek sebanyak 2 L/m


hipoksia/iskemia
2

Kerusakan pertukaran Setelah


gas

dilakukan
1.

Auskultasi

bunyi1.

Menyatakan adanya1.

Jam : 15.00
Mengkaji

bu

berhubungan tindakan
napas

kongesti

paru/ napas, terdengar bu

dengan pengumpulan keperawatan


pengumpulan

sekret napas

tambah

cairan kedalam area selama

hari

interstisial paru yang diharapkan


dtandai dengan :

menunjukan kebutuhan ronchi,

klien

untuk intervensi lanjut

dapat

2.

klien

ba

berlendir

Membersihkan jalan
Jam : 15.20

DS :

mendemonstrasika

napas
2.

Klien

mengeluh n

ventilasi

dan2.

Anjurkan

Mengajarkan
cara

sesak napas

oksigenasi adekuat batuk

efektif

batuk

dengan

efek

dan
dengan

DO :

kl

klien
dan

na

kriteria napas dalam


dalam

Klien tampak sesak hasil :


3.
Bebas gejala
napas,
terpasang
distress pernapasan
O2
2 L/m
Berpartisipasi3. Dorong perubahan
Penggunaan otot
dalam
program posisi dengan sering
bantu pernapasan
R : 30 x/m
pengobatan dalam
4.
N : 92 x/m
Klien
batuk batas kemampuan 4. Pertahankan duduk
Tanda-tanda vital
berlendir
di
kursi,
atau
Terdengar ronchi
dalam batas normal
pertahankan posisi

Membantu mencegah
Jam : 15.30
atelektasis

dan
3.

Menganjurkan kl

pneumonia

untuk dapat merub

posisi dengan seri


Menurunkan

yaitu miring kiri d


konsumsi

oksigen/
miring kanan

kebutuhan

dan
Jam : 15.35

meningkatkan

semi fowler sokong inflamasi

4.
paru

Mempertahank

klien pada posisi se


tangan dengan bantal

maksimal
fowler,

5.

Berikan
tambahan
dengan
pengobatan

oksigen5.

Meningkatkan memberikan sokong

sesuai konsentrasi

oksigen bantal pada punggu

program alveolar, yang dapat dan tangan klien


memperbaiki

atau Jam : 15.10

menurunkan
hipoksemia jaringan

5.

Mengobserv
kepatenan

oksig

yang klien butuhkan


Sebanyak 2 L/m
3

Intoleransi

aktivitas Setelah

dilakukan

berhubungan dengan tindakan

1.

Kaji

penyebab1.

Kelemahan

1.
adalah

Jam : 15.50
Menanyakan kep
klien

penurunan suplai O2 keperawatan


pada otot dan jaringan selama

kelemahan
hari pengobatan,

contoh efek

samping

apa

ya

menyebabkan

kl

dari

nyeri beberapa obat, nyeri


merasa

yang

ditandai dharapkan

klien dan obat.

dan

stress

lemah

juga
tidak

dengan :

dapat berpartisipasi

memerlukan energi dan

DS :
Klien

pada aktivitas yang

menyebabkan

di inginkan dengan

kelemahan

mengeluh

badan terasa lemah


Klien mengeluh kriteria hasil :
Klien dapat
kelelahan
memenuhi
2.
DO :
kebutuhan
Klien tampak sesak,
perawatan
diri
terpasang O2 2 L/m
2.
Evaluasi2. Dapat menunjukan
Klien terbaring sendiri
Menurunya peningkatan
dekompensasi jantung
ditempat tidur dengan
kelemahan
dan intoleransi aktivitas
dari pada kelebihan
posisi semi fowler
Aktivitas klien kelelahan
aktivitas
Tanda
vital
3.
dibantu oleh keluarga
dalam batas normal
dan perawat
selama aktivitas
3.
Berikan bantuan

mam

beraktivitas,

kl

mengatakan

bad

terasa lemah dan se

napas saat beraktivit

Klien tidak mam


beraktivitas

untuk pemenuhan d

klien mengeluh lem


dan sesak napas
Jam : 17.50

Melayani klien mak


malam,
ikan,
hanya

dalam

bahk

jenis

bub

sayur.

Kl

makan

aktivitas3. Penurunan kebutuhan

sendok makan, kl
perawatan diri sesuai perawatan diri klien
mengeluh
indikasi,

selingi tanpa

mempengaruhi

kesuli

periode

aktivitas stress

dengan

miokard

periode kebutuhan

istirahat

atau dalam

oksigen makanan

berlebihan

Jam : 18.30
4.

4.
4.

mene

Mengobservasi tan

Hipotensi ortostatik tanda

vital

sete

Periksa tanda vital dapat terjadi dengan aktivitas


TD : 100/60 mmhg
sebelum dan segera aktvitas karena efek N : 94 x/m
R : 32 x/m
setelah
aktivitas, obat,
perpindahan
khusunya bila klien cairan
menggunakan

atau

penurunan

karena
5.
fungsi

Nadi perifer ter

lemah
dan
cep
jantung
5.
Penurunan
atau tanpak sesak nap
5.
Catat
respon
ketidakmampuan
klien berkeringat d
kardiopulmonal
miokardium
untuk pucat pada wajah
terhadap
aktivitas,
meningkatkan volume
catat
takikardia,
sekuncup
selama
disritmia,
dispnu,
aktivitas
dapat
berkeringat
dan
menyebabkan
pucat
peningkatan
segera
pada frekuensi jantung
dan kebutuhan oksigen

Kelebihan

volume Setelah

dilakukan
1.

Jam : 18.00

Pantau atau hitung1. Terapi diuretik dapat


1. Memantau pemasuk
keseimbangan
menyebabkan
dengan
retensi keperawatan
dan pengeluaran cai
pemasukan
dan kehilangan cairan atau
natrium dan air yang selama
3
hari
klien selama 24 ja
pengeluaran selama berlebihan meskipun
ditandai dengan :
diharapkan
klien
klien minum 200
DS :
24 jam
edema atau asites
dapat
klien
menggunak
masih ada
DO :
mendemonstrasika
diapers, klien sudah
cairan

berhubungan tindakan

Klien tampak sesak, n

volume

cairan
2.
dengan

x BAK
Kaji distensi vena2.

terpasang O2 2 L/m
stabil
R : 30 x/m
leher dan pembuluh
Edema pada wajah kriteria hasil:
Bunyi napas perifer lihat area
dan kaki
- Terdapat asites
bersih atau jelas
tubuh
dependen
- Terdengar ronchi
- Tanda vital dalam
Distensi
vena
untuk edema dengan
rentang yang dapat
jugularis
atau tanpa pitting,
Bunyi jantung S3 diterima
- Tak ada edema
catat adanya edema
(Gallop)
umum (anasarka)
-

Retensi

cairan

Jam : 18.05
dapat
2. Terdapat distensi v
dimanifestasikan oleh
jugularis,
tamp
pembendungan vena
edema pada wajah d
dan
pembentukan
kedua kaki, dan asite
edema
berlebihan

3. Ubah posisi dengan


sering,

tinggikan3.

kaki bila duduk

Jam : 18.25
Mengurangi
3. Menganjurkan kep
pembentukan edema
klien
un
dependen
meninggikan kaki b

duduk atau saat tid

dengan menempatk
4.

Auskultasi

bunyi

napas,

bantal dibawah kaki

catat

penurunan dan atau4.


tambahan

Jam : 15.00
Kelebihan

volume4. Mengauskultasi bu

cairan

sering napas, terdengar ron

mengakibatkan
5.

Kaji bising usus kongesti paru


catat

keluhan

anoreksia,

distensi5.

abdomen

5. Mengkaji bising us
Kongesti

dan dapat

konstipasi

Jam : 18.40

fungsi

visceral bising

usus

norm

mengganggu klien mengeluh na


gaster

atau makan berkurang kl

interstisial

mengalami

kesuli

dalan

mene

makanan
5

Ansietas

Setelah

dilakukan
1.

Jam : 18.55
Kaji

tingkat
1.

Dapat

ansietas klien secara perawat

membantu
1.
dalam

verbal

intervensi

berhubungan dengan tindakan


proses penyakit yang keperawatan

Mengakaji ting

kecemasan klien : kl

ditandai dengan :
selama
3
hari
DS :
verbal
- klien mengatakan diharapkan ansietas

dan

non menentuka

mengatakan

in

selanjutnya

diperiksa oleh dok

ingin selalu diperiksa berkurang

sampai

klien mengatakan in

oleh dokter
DO :
- klien tanpak cemas

dengan

minum

obat,

kriteria hasil :
Ekspresi wajah

tampak

cemas

hilang

gelisah
tenang

kl

- klien tidak takut

2.
2.

Dapat meningkatkan Jam : 19.00

Ciptakan kemampuan
lingkungan

koping
2.

yang klien

Menciptak
lingkungan

tenang

tenang

dan

dengan

3.

Health

Berikan
education

usaha

pengunjung

merapikan

Menjelaskan kond

pencegahan penyakit kepada kli


dini

tentang penjelasa

penyakit untuk lebih sesak


memperkuat
agar

memba

untuk Jam : 19.10

health membantu klien dalam


3.

lebih

nyam

education disekitar klien

berguna
3.

ya

klien

menerima

menge

napas

ya

koping, dirasakan oleh kli


bisa factor-faktor

ya

semua menyebabkan

kenyataan yang terjadi

timbulnya sesak nap


pembengkakan

ya

terjadi, selain itu ju


tentang
6

Resiko tinggi terhadap Setelah


kerusakan

dilakukan
1.

hid

sehat.
Jam : 19.20
Lihat kulit, catat1. Kulit beresiko karena1.
Memantau kead

integritas tindakan
penonjolan

kulit

pola

berhubungan keperawatan

tulang, gangguan

sirkulasi, kulit

klien,

tamp

dengan edema yang selama

ditandai dengan :
diharapkan
Turgor kulit jelek
Edema
pada dapat

hari adanya edema, area imobilitas,


klien sirkulasinya

bawah
Klien

tidur

wajah,

integritas

kulit

keri

turgor kulit jelek

kegemukan

atau

kulit kurus

Jam : 19.25

hanya
dengan

terbaring

status nutrisi

terganggu,

estremitas ekstremitas mempertahankan


-

gangguan edema pada kaki d

kriteria

2.

Memperbaiki2.

Mengatur klien d

ditempat
-

hasil:
2. Ubah posisi dengan sirkulasi/ menurunkan posisi miring kiri
Turgor kulit baik
Mendemonstrasi- sering ditempat tidur, waktu satu area yang posisi miring kanan
kan

perilaku/ bantu latihan rentang mengganggu

tekhnik mencegah gerak aktif/ pasif


kerusakan kulit

darah
3.

3.

Pijat

aliran

Meningkatkan aliran

area darah, meminimalkan Jam 19.30

kemerahan atau yang hipoksia jaringan

3.

memutih

Memberikan pija
pada

4.

Losion

dan

diindikasikan

area

ya

salep menonjol
untuk
Jam : 19.35

4.

Berikan perawatan menghilangkan kering,


4.
kulit sering, batasi dan robekan pada kulit

Memberik
perawatan

penggunaan

ku

sabun,
dengan

mengolesk

berikan salep atau

losion pada area ya


krim

5.

Menurunkan iritasi
tertekan
dermal

dan

resiko
Jam : 19.40

kerusakan kulit
5.

Mengganti paka

5.

Pertahankan
pakaian
tetap

dan
kering,

tidak keriput

klien

yang

ba

linen

dengan pakaian ya

dan

bersih dan mengga

linen dengan linen b


yang

bersih

mengatur tempat ti
klien

3.4

Catatan perkembangan
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE-2
TANGGAL : 16-08-2010
Hari/

NO.

tanggal
Senin/16/

DX
1

Implementasi
Keperawatan

Evaluasi
Keperawatan

Jam : 08.30
Jam : 13.30
1. Mengontrol ku klien, KU S: : Klien mengeluh nyeri

agustus/
tampak

2010

sakit

sedang,

kes: dada
O:
Compos Mentis
- TD : 100/70 mmhg
2. Mengobservasi tanda-tandaN: 92 x/m, teraba
vital
lemah dan tidak teratur
N : 88 x/m
Bunyi jantung S1 dan
R : 30 x/m
SB : 36,2 C
S2 melemah, terdengar
3. Nadi teraba lemah dan tidak
bunyi
jantung
S3
teratur
4. TD : 110/60 mmhg
(gallop)
Kulit pucat, bibir dan
Jam : 08.40
jari-jari sianotik
5. Bunyi jantung S1 dan S2
A : Masalah belum teratasi
melemah, terdengar bunyi
P : Lanjutkan intervensi
jantung S3, klien mengeluh
keperawatan
nyeri dada
6. Kulit pucat, bibir dan jari-jari
sianotik
Jam : 08.55
7.

Melayani transfusi darah 1


kantong
Jam : 09.00

8.

Mempertahankan klien pada

posisi semi fowler, dengan


memberi

sokongan

bantal

dipunggung klien dan ditangan


klien
Jam : 09.05
9.

Mengobservasi

kepatenan

oksigen yang klien butuhkan,


2

sebanyak 2 L/m
Jam : 08.40
1.
Mengkaji bunyi
terdengar

Jam : 13.45
napas,S : Klien mengeluh sesak

napas napas yang


O:
tambahan ronchi, klien batukKlien tampak sesak,
berlendir,

bunyi

klien

sesak napas
Jam : 09.15

mengeluh terpasang oksigen 2 L/m


R : 30 xm
Terdapat ronchi
Klien batuk berlendir
Bibir dan jari-jari

2. Mengajarkan klien cara batuk sianotik


Penggunan otot bantu
efektif, dan napas dalam
pernapasan
Jam : 09.25
A : Masalah belum teratasi
3. Menganjurkan klien untuk
P : Lanjutkan tindakan
mengubah posisi dari mirng
keperawatan
kiri ke posisi miring kanan
Jam : 09.30
4.

Mempertahankan klien pada


posisi

semi

fowler,

dan

memberikan sokongan bantal


pada punggung dan tangan

klien
Jam : 10.00
5.

Menaikan volume oksigen

yang klien butuhkan


Dari 2 L/m menjadi 3 L/m
6.
Melayani inj Allupent I amp
Jam : 10.15
Jam : 14.00
1.
Menanyakan kemampuanS : Klien mengeluh badan
klien dalam beraktivitas, klien terasa lemah dan sesak
mengeluh badan terasa lemah, napas saat beraktivitas
O:
dan kelelahan
- Aktivitas klien dibantu
2. Mengkaji kemapuan klien
oleh
keluarga
dan
dalam beraktvitas, klien BAB
perawat
dengan bantuan perawat dan TTV
setelah
keluarga, klien mengeluh sesak beraktivitas
TD : 100/60 mmhg
jika terlalu banyak bergerak
N : 94 x/m
R : 32 x/m
Jam : 11.20
Nadi perifer teraba
3.

Melayani klien makan siang, lemah dan cepat


- Klien tampak kelelahan
jenis bubur, ikan, sayur. Klien
dan berkeringat
hanya makan 8-9 sendok
A : Masalah belum teratasi
makan,
klien
mengeluh
P : Lanjutkan tindakan
kesulitan
dalam
menelan
keperawatan
makanan karena sesak
Jam : 12.00

4.

Mengobservasi tanda-tanda

vital setelah aktivitas


TD : 110/70 mmhg
N : 90 x/m
R : 30 x/m
5. Nadi perifer teraba lemah dan

cepat, tampak sesak napas,


klien berkeringat dan pucat
4

pada wajah
Jam : 12.10

Jam : 14.15
S:
1. Memantau pemasukan dan O :
- Terdapat distensi vena
pengeluaran
cairan
klien
jugularis
selama 24 jam, klien minum - Tampak edema pada
300 cc, klien menggunakan wajah dan kedua kaki
- Terdapat asites
diapers, klien sudah 4 x BAK - Terdengar ronchi pada
Jam : 10.15
2.

Terdapat

saat auskultasi
distensi

vena
A : Masalah belum teratasi

jugularis, tampak edema pada


P

Lanjutkan

wajah dan kedua kaki, dan keperawatan


asites
Jam : 12.35
3.

Mempertanhakan

klien

dengan posisi kaki lebih tinggi


dari

kepala,

dengan

menempatkan bantal dibawah


kaki
Jam : 08.40
4. Mengauskultasi bunyi napas,
terdengar ronchi
Jam : 12.40
5. Mengkaji bising usus, bising
usus normal, klien mengeluh

tindakan

nafsu makan berkurang klien


mengalami

kesulitan

dalan

menelan makanan
Jam : 12.50
6. Melayani inj. Furosemide 1
amp
5

Jam : 12.55
1.

Jam : 14.35
S : klien mengatakan ingin
tingkat
bertemu dengan dokter
: klien
dan diperiksa oleh dokter
diperiksaO : klien tampak cemas dan

Mengakaji
kecemasan

klien

mengatakan

ingin

oleh dokter, klien mengatakan gelisah


A : masalah belum teratasi
ingin minum obat, klienP : lanjutkan tindakan
tampak cemas dan gelisah

keperawatan

Jam : 13.00
2.

Menciptakan
yang

tenang

lingkungan

dan

nyaman

dengan membatasi pengunjung


dan merapikan area disekitar
klien
Jam : 13.05
3.

Menjelaskan

kondisi

penyakit

kepada

klien,

penjelasan

mengenai

sesak

napas yang dirasakan oleh


klien,

factor-faktor

yang

menyebabkan timbulnya sesak


napas, pembengkakan

yang

terjadi, selain itu juga tentang


6

pola hidup sehat.


Jam : 13.15
1.
Memantau keadaan

Jam : 14.45
kulit S :
O:
klien, tampak edema pada kaki
Tampak edema pada
dan wajah, kulit kering, turgor wajah dan kedua kaki
Turgor kulit jelek
kulit jelek
Tidak terdapat lesi
Jam : 13.05

2.

A: Masalah tidak menjadi

Mengatur klien dari posisi aktual


miring kiri ke posisi miringP

kanan

keperawatan

Jam 13.10
3.

Memberikan pijatan pada


area yang menonjol
Jam : 13.15

4.

Memberikan perawatan kulit,


dengan mengoleskan losion
pada area yang tertekan
Jam : 13.20

5.

Mengganti pakaian klien


yang basah dengan pakaian
yang bersih dan mengganti
linen dengan linen baru yang
bersih dan mengatur tempat

Lanjutkan

tindakan

tidur klien

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE-3


TANGGAL : 17-08-2010
Hari/

NO.

tanggal
Senin/17/

DX
1

Implementasi
Keperawatan

Evaluasi
Keperawatan

Jam : 08.30
Jam : 13.30
1.
Mengontrol ku klien, KU S: : Klien mengeluh sesak

agustus/
tampak

sakit

sedang,

kes: berkurang,

dan

nyeri

2010
Compos Mentis, kulit pucat, dada hilang
O:
bibir dan jari-jari tidak sianotik- TD : 110/70 mmhg
N: 88 x/m, teraba
2.

Mengobservasi tanda-tanda lemah dan tidak teratur


Bunyi jantung S1 dan
vital
N : 88 x/m
S2 melemah, terdengar
R : 28 x/m
SB : 36 C
bunyi
jantung
S3
3. Nadi teraba lemah dan tidak
(gallop)

teratur
4. TD : 110/70 mmhg

Kulit pucat, bibir dan


jari-jari tidak sianotik

Jam : 08.40
5.

A
Bunyi jantung S1 dan S2

Masalah

teratasi

sebagian
melemah,

terdengar

bunyi
P : Lanjutkan intervensi
jantung S3, klien mengeluh
keperawatan
nyeri dada
Jam : 08.55
6. Memberikan transfusi darah 1
kantong
Jam : 09.00
7.

Mempertahankan klien pada


posisi semi fowler, dengan
memberi

sokongan

bantal

dipunggung klien dan ditangan


klien
Jam : 09.05
8.

Melepaskan oksigen yang


digunakan

klien

dengan

melihat kondisi klien


Jam : 08.40
1.
Mengkaji bunyi
terdengar

Jam : 13.45
napas,S : Klien mengeluh sesak

bunyi

napas napas berkurang


O:
tambahan ronchi, klien batukKlien
berlendir

menggunakan

Jam : 09.15
2.

Mengajarkan

klien

cara-

tidak
oksigen

tambahan
R : 28 x/m
Terdapat ronchi

batuk efektif, dan napas dalamJam : 09.25


3.

Klien batuk berlendir


Bibir dan jari-jari
tidak sianotik

Menganjurkan klien untuk


mengubah posisi dari mirng
A : Masalah teratasi
kiri ke posisi miring kanan

Jam : 09.30
4.

Lanjutkan

tindakan

keperawatan

Mempertahankan klien pada


posisi

semi

fowler,

dan

memberikan sokongan bantal


pada punggung dan tangan
3

klien
Jam : 10.15
1.
Menanyakan

Jam : 14.00
kemampuanS : Klien mengeluh badan

klien dalam beraktivitas, klien terasa lemah dan sesak


mengeluh badan terasa lemah, napas saat beraktivitas
O:
dan kelelahan
- Aktivitas klien dibantu
2. Mengkaji kemampuan klien
oleh
keluarga
dan
dalam beraktvitas, klien BAB
perawat
dengan bantuan perawat dan TTV
setelah
keluarga, klien mengeluh sesak beraktivitas
TD : 110/70 mmhg
jika terlalu banyak bergerak
N : 88 x/m
R : 28 x/m
Jam : 11.20
Nadi perifer teraba
3.

Melayani klien makan siang, lemah dan cepat


- Klien tampak kelelahan
jenis bubur, ikan, sayur. Klien
dan berkeringat
hanya makan 8-9 sendok
A : Masalah belum teratasi
makan,
klien
mengeluh
P : Lanjutkan tindakan

kesulitan

dalam

menelan keperawatan

makanan karena sesak


Jam : 12.00
4.

Mengobservasi tanda-tanda

vital setelah aktivitas


TD : 110/70 mmhg
N : 90 x/m
R : 30 x/m
5. Nadi perifer teraba lemah dan
cepat, tampak sesak napas,
klien berkeringat dan pucat
4

pada wajah
Jam : 12.10

Jam : 14.15
S:
1. Memantau pemasukan dan O :
- Terdapat distensi vena
pengeluaran
cairan
klien
jugularis
selama 24 jam, klien minum - Tampak edema pada
200 cc, klien menggunakan wajah dan kedua kaki
- Terdapat asites
diapers, klien sudah 2 x BAK - Terdengar ronchi pada
Jam : 10.15
2.

Terdapat

saat auskultasi
distensi

vena
A : Masalah belum teratasi

jugularis, tampak edema pada


P

Lanjutkan

wajah dan kedua kaki, dan keperawatan


asites
Jam : 12.35
3.

Mempertanhakan

klien

dengan posisi kaki lebih tinggi


dari

kepala,

dengan

menempatkan bantal dibawah

tindakan

kaki
Jam : 08.40
4. Mengauskultasi bunyi napas,
terdengar ronchi
Jam : 12.40
5. Mengkaji bising usus, bising
usus normal, klien mengeluh
nafsu makan berkurang klien
mengalami

kesulitan

dalan

menelan makanan
Jam : 12.50
6.

Melayani inj furosemide 1


amp

Jam : 18.55
1.

Jam : 14. 30
S : klien mengatakan ingin
tingkat
bertemu dengan dokter
: klien
dan diperiksa oleh dokter
diperiksaO : klien tampak cemas dan

Mengakaji
kecemasan

klien

mengatakan

ingin

oleh dokter, klien mengatakan gelisah


A : masalah belum teratasi
ingin minum obat, klienP : lanjutkan tindakan
tampak cemas dan gelisah
Jam : 19.00
2.

Menciptakan
yang

tenang

lingkungan

dan

nyaman

dengan membatasi pengunjung


dan merapikan area disekitar

keperawatan

klien
Jam : 19.10
3.

Menjelaskan

kondisi

penyakit

kepada

klien,

penjelasa

mengenai

sesak

napas yang dirasakan oleh


klien,

factor-faktor

yang

menyebabkan timbulnya sesak


napas, pembengkakan

yang

terjadi, selain itu juga tentang


6

pola hidup sehat.


Jam : 12.55
1.
Memantau keadaan

Jam : 14.45
kulit S :
O:
klien, tampak edema pada kaki
Tampak edema pada
dan wajah, kulit kering, turgor wajah dan kedua kaki
Turgor kulit jelek
kulit jelek
Tidak terdapat lesi
Jam : 13.00

2.

A: Masalah tidak menjadi

Mengatur klien dari posisi aktual


miring kiri ke posisi miringP

kanan

keperawatan

Jam 13.05
3.

Memberikan pijatan pada


area yang menonjol
Jam : 13.10

4.

Memberikan perawatan kulit,


dengan mengoleskan losion

Lanjutkan

tindakan

pada area yang tertekan


Jam : 13.15
5.

Mengganti pakaian klien


yang basah dengan pakaian
yang bersih dan mengganti
linen dengan linen baru yang
bersih dan mengatur tempat
tidur klien

BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan beberapa permasalahan yang ada, dimana akan dibahas
tentang teori dan pelaksanaan asuhan keperawatan serta menilai adanya kesenjangan antara
teori dan pelaksanaan asuhan keperawatan serta menilai adanya kesenjangan antara teori dan
praktek, yang dijumpai selama asuhan keperawatan kepada klien Ny.A.W di paviliun

Elisabeth RSU Bethesda GMIM Tomohon mulai tanggal 15-17 agustus 2010. Untuk dapat
memudahkan pembahasan, maka penulis akan membahas berdasarkan tahap-tahap dalam
proses keperawatan.
4.1 Pengkajian keperawatan
Pada tahap ini penulis melakukan pengunpulan data dengan menggunakan metode proses
keperawatan terutama pengkajian pada sistem peredaran darah. Data yang di dapat dari hasil
pengkajian diperoleh dari klien sendiri dan keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratoriun, yang selanjutnya data-data tersebut dianalisa dan ditegakkan sebagai diagnosa
keperawatan.
Berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan kasus, didapatkan kesenjangan, dimana tidak
semua data dalam teori ditemukan dalam kasus, dan data dalam kasus ditemukan dalam teori.
Data yang tidak ada dalam teori dan ditemukan dalam kasus adalah klien mengeluh sulit
menelan, nadi cepat dan lemah dan data yang ditemukan dalam kasus dan tidak ada dalam
teori adalah diare, perubahan tingkat kesadaran misalnya letargi, nyeri abdomen kanan atas,
episode pingsan. Perbedaan antara teori dan praktek ini karena semua data yang ada dalam
teori bersfiat umum sedangkan kasus ini dipusatkan pada satu individu saja, dimana setiap
individu memiliki respon yang berbeda-beda.
4.2 Diagnosa keperawatan
Secara teoritis diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan gagal jantung
kongestif ada 6 yaitu penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas
miokardium, intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan suplai oksigen yang
membawa nutrisi kejaringan, kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi air dan
nutrisi, resiko tinggi kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan pengunpulan cairan
keruang interstisial paru, resiko tnggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
edema, kurang pengetahuan mengenai kondisi, program pengobatan berhubungan dengan
kurang pemahaman.
Sedangkan pada kasus penulis menemukan 6 diagnosa yaitu penurunan curah jantung
berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokardium, intoleransi aktivitas berhubungan

dengan penurunan suplai oksigen yang membawa nutrisi kejaringan, kelebihan volume cairan
berhubungan dengan retensi air dan nutrisi, resiko tinggi kerusakan pertukaran gas
berhubungan dengan pengunpulan cairan keruang interstisial paru, resiko tnggi terhadap
kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema, kurang pengetahuan mengenai
kondisi, program pengobatan berhubungan dengan kurang pemahaman, ansietas berhubungan
dengan kondisi penyakit. Dari ke-6 diagnosa diatas ada satu diagnosa yang tidak ada dalam
teori yaitu ansietas, diagnosa tersebut diangkat karena adanya data-data penunjang,
sedangkan satu diagnosa dalam teori tidak ditemukan dalam kasus yaitu kurang pengetahuan,
diagnosa in tidak diangkat karena tidak ada data-data yang menunjang dank lien sudah
beberapa kali masuk RS.
4.3 Perencanaan keperawatan
Rencana keperawatan dalam kasus ini disusun dengan menggunakan beberapa
komponen antara lain penentuan tujuan dan kriteria hasil, penentuan intervensi keperawatan
serta rasionalisasi. Perencanaan yang disusun juga berdasarkan teori, namun ada beberapa
intervensi yang ada dalam teori tidak di susun dalam kasus hal ini disesuaikan dengan respon
dan kondisi dari klien, adapun beberapa intervensi yang tidak ada dalam teori di masukan
dalam kasus sesuai dengan respon.
4.4 Pelaksanaan keperawatan
Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan intervensi yang telah
disusun sebelumnya. Selama pelaksanaa tindakan keperawatan penulis tidak menemui
hambatan, karena klien dan keluarga kooperatif dengan perawat selama tindakan keperawatan
diberikan, dan ditunjang dengan hubungan salng percaya antar perawat, klien dan keluarga,
keterlibatan keluarga selama proses perawatan membantu perawat menimbulkan rasa percaya
terhadap tindakan yang dlakukan perawat.
4.5 Evaluasi keperawatan
Setelah dalakukan perawatan selama 3 hari, tidak ditemukan adanya masalah baru yang
muncul. Dari 6 diagnosa keperawatan yang ditegakkan satu masalah teratasi yaitu ansietas,
tiga masalah teratasi sebagian yaitu kelebihan volume cairan dan kerusakan pertuakaran gas

dan penurunan curah jantung, dan masalah resiko tinggi kerusakan integritas kulit tidak
menjadi aktual, dan satu masalah belum teratasi yaitu intleransi aktivitas, hal ini karena klien
masih membutuhkan perwatan yang lebih itensif. Keberhasilan perawat dalam menangan
masalah klien sangat membutuhkan dukungan dan peran serta dari keluarga dank lien dalam
menunjang proses keperawatan, agar semua masalah kesehatan yang dialami klien dapat
teratasi

You might also like