Professional Documents
Culture Documents
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada
Ny.A.W dengan gangguan sistem kardiovaskuler gagal jantung kongestif di paviliun Elisabeth
RSU Bethesda Tomohon yang dilaksankan mulai tanggal 15 agustus sampai dengan 17 agustus
2010 dengan menggunakan proses keperawatan yang meliputi lima tahap keperawatan yaitu
pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan keprawatan, pelaksanaan
keperawatan dan evaluasi keperawatan.
3.1
1.
Pengkajian
Biodata klien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Status
Tempat tanggal lahir
Alamat
Agama
Suku/bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Tanggal MRS
Tanggal pengkajian
Diagnosa medis
: Ny.A.W
: 82 tahun
: Perempuan
: Menikah
: Tomohon, 18 Maret 1928
: Kolongan, Ling VI Tomohon tengah
: Kristen Protestan
: Minahasa/Indonesia
: SD
: Tidak ada
: 14 Agustus 2010, jam 22.40
: 15 Agustus 2010, jam : 14.30
: Gagal Jantung Kongestif
dan sesak napas dirasakan kemarin sehari sebelum masuk RS yang kemudian di ikuti dengan
nyeri dada, saat dikaji klien mengeluh sesak napas yang disertai dengan nyeri dada dengan skala
nyeri 5-6 (nyeri sedang), batuk dan bengkak pada wajah dan kedua kaki.
b. Riwayat penyakit dahulu
Sebelumnya klien sudah 3 kali masuk rumah sakit pada tahun 2010, pertama pada bulan februari
klien masuk rumah sakit karena jatuh klien dirawat selama 2 minggu, hanya 2 minggu dirumah
klien kembali masuk rumah sakit dengan keluhan sesak napas klien dirawat selama 10 hari, lalu
c.
pada bulan juli klien masuk masuk rumah sakit dengan keluhan sesak napas dan batuk
Riwayat penyakit keluarga
Menurut klien dalam keluarga klien, ayah klien menderita penyakit yang sama dengan klien
4.
mampu berinteraksi dengan perawat dan pasien lain diruangan, keluarga klien tampak tenang.
5. Riwayat spritual
Klien beragama Kristen protestan, klien percaya dengan agama yang diyakininya sekarang,
walaupun klien khawatir dengan keadaanya keluarga tetap menyerahkan proses kesembuhan
6.
a.
b.
Cairan
Ssbelum masuk RS : klien minum 4-5 gelas/haru, jenis air putih, kadang-kadang pagi hari
minum kopi satu gelas, menurut keluarga klien hanya minum sedikit.
Saat pengkajian
: klien sudah minum 350 cc
c.
Eliminasi
Sebelum masuk RS
BAB : Frekuensi :
1 x/hari, tidak ada keluhan
Konsistensi :
Lembek, Padat
Warna :
Kuning kecokelatan
BAK : Frekuensi :
3-4 x/hari
Warna :
kuning jernih
Saat Pengkajian
BAB : Klien belum BAB, BAK 2 x sejak masuk RS, klien menggunakan diapers
d. Aktivitas
Sebelum masuk RS : Klien dapat memenuhi aktivitas sahari-hari secara mandiri, misalnya
makan, minum, personal hygiene
Saat pengkajian
: Klien terbaring ditempat tidur, aktivitas klien dibantu sepenuhnya oleh
perawat dan keluarga, klien mengeluh badan terasa lemah dan bertambah sesak saat beraktivitas
e.
Personal hygiene
Sebelum masuk RS
pakaian
Istirahat dan tidur
Sebelum masuk RS
: Klien tidur malam 7-8 jam/hari, tapi sering terbangun karena batuk,
7.
a.
Kepala
Inspeksi
: rambut beruban dan distribusinya merata, kebersihan cukup tidak ada ketombe,
: Konjungtiva pucat, sclera tidak ikterus tampak odem pada palpebra sebelah
kanan
Hidung
-
Inspeksi
: Septum ditengah/tidak ada defiasi, tidak ada sekret, fungsi penciuman baik,
Inspeksi
: Tampak bersih, simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
Inspeksi
: Bibir sianotik, gigi sudah tidak lengkap, klien menggunakan gigi palsu
Leher
-
Inspeksi
Palpasi
Dada
-
Inspeksi
dada normal
Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, iktus kordis teraba pada ruang
terdengar ronchi
Perkusi ; Bunyi pekak di lapang dada sebelah kiri.
Abdomen
Inspeksi
Inspeksi
Anus
-
Inspeksi
Ekstremitas atas
Kiri :
-
Inspeksi
Palpasi
Inspeksi
: ROM : baik, kekuatan tonus otot : 4, terpasang IVFD dengan cairan Asering 30
Inspeksi
Palpasi
: ROM : baik, tidak ada lesi, tampak odem pada kedua kaki, jari-jari sianotik
: Terdapat odem pada kedua kaki, akral teraba dingin, tidak nyeri tekan
Kanan :
-
Inspeksi : ROM : baik, tidak ada lesi, tampak odem pada kedua kaki, jari-jari sianotik
Palpasi
: Terdapat odem pada kedua kaki, akral teraba dingin, tidak nyeri tekan
Kulit
Inspeksi ; warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, tampak pucat
Palpasi
: Kulit licin, mengkilat
8.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium :
Tanggal : 14 agustus 2010
Nilai Normal
LED : 20
0-20
Hb : 5,8 gr/dl
12-14 gr/dl
Leukosit : 3900 mm3
5000-1000 mm3
N. Segmen : 82 %
40-60 %
Limfosit : 16 %
25-40 %
Monosit : 2 %
3-5 %
Tyyrombosit : 102.000/mm3
Natrium : 120 mmol/L
136-145 mmol/L
Kalium : 5,3 mmol/L
3,1-5,1 mmol/L
Chlorida ; 80 mmol/L
97-111 mmol/L
Pemeriksaan EKG : kesan iskemik anterior
9.
Therapy medis
IVFD Asering : 30 gtt/m
Rantidine : 2 x 150 gr.IV
Allupent 3 x 1 amp
Bicnat : 3 x 2
Furocemid : 1-1-0
Oksigen tambahan : 2 L/m
Pemendekan miokard
Do :
Pengisian LV menurun
MASALAH
Penurunan
curah jantung
TD : 100/70 mmhg
Penurunan curah jantung
N : 92 x/m, teraba
lemah dan kecil
Distensi vena jugularis
Edema pada wajah dan
ekstremitas bawah
Bibir dan jari-jari kaki
dan tangan sianotik
Wajah pucat
Konjungtiva pucat
Hb 5,8
DS :
Kerusakan
pertukaran gas
napas
Tekanan
DO :
hidrostatik
tekanan osmotik
Klien tampak sesak
jari-jari
Pengumpulan
kedalam
area
cairan
interstisial
paru
sianotik
Sesak napas, sianotik
R : 30 x/m
Klien batuk berlendir
Kerusakan pertukaran gas
Terdengar ronchi
DS :
Penurunan curah jantung
Intoleransi
Klien mengeluh badan
Penurunan suplai O2 pada aktvitas
terasa lemah
Klien
mengeluh otot dan jaringan
kelelahan
Kelemahan otot
DO :
Intoleransi aktivitas
tidur
dengan
DO :
Klien tampak sesak,
terpasang O2 nasal canule
2 L/m
sistem
Angiotensin
Angiotensin I ACE II
Pengeluaran ADH
Retensi natrium dan air
Kelebihan
DO :
Klien mengatakan ingin
selalu diperiksa oleh dokter
DS :
kondisi
penyakit
Stress psikologis
Ansietas
Penurunan curah jantung
Aktivasi
DO :
Ansietas
sistem
renin kerusakan
Angiotensin
Resiko
pertukaran gas
3.1.1
Diagnosa keperawatan
1.
Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokard yang ditandai
dengan :
Ds :
Klien mengeluh sesak napas
Klien mengeluh nyeri dada
Do :
2.
TD : 100/70 mmhg
N : 92 x/m, teraba lemah
Distensi vena jugularis
Edema pada wajah dan ekstremitas bawah
Bibir dan jari-jari kaki dan tangan sianotik
Wajah pucat
Konjungtiva pucat
Hb 5,8
Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan pengumpulan cairan kedalam area interstisial
paru yang dtandai dengan :
DS :
-
DO :
-
3.
2 L/m
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan suplai O2 pada otot dan jaringan yang
ditandai dengan :
DS :
-
DO :
-
4.
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi natrium dan air yang ditandai dengan :
DS :
DO :
-
5.
DS :
Klien mengatakan ingin selalu diperiksa oleh dokter
DO
6.
3.3.1
Asuhan keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny.A.W DENGAN GANGGUAN SISTEM
KARDIOVASKULER GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI PAVILIUN ELISABETH RSU
BTHESDA GMIM TOMOHON
N
O
1
DIAGNOSA
TUJUAN
PERENCANAAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
INTERVENSI
RASIONALISASI
Penurunan
curah Setelah dilakukan
1.
Observasi tanda-1.
Membantu dalam1.
jantung berhubungan tindakan
tanda vital
memilih
intervensi
dengan
perubahan keperawatan
selanjutnya
kontraktilitas miokard selama
3
hari2. Palpasi nadi perifer
2.
2. Nadi mungkin cepat
yang ditandai dengan : diharapkan tanda
Ds :
hilang dan tidak teratur
Klien mengeluh vital dalam batas
nyeri dada
normal
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Jam : 14.50
Mengobservasi tan
tanda vital
R : 30 x/m
SB : 36,6 C
N : 92 x/m, ter
dengan
3. TD : 100/70 mmhg
Do :
kriteria hasil :
3. Pantau TD
Klien
3.
TD : 100/70 mmhg
N : 92 x/m, teraba melaporkan
lemah
Distensi
tubuh
tidak
mampu
penurunan
sesak
lagi
mengkompensasi
napas
dan
nyeri
Bebas
dari
vena
jugularis
Edema pada wajah dada
dan
normal lagi
ekstremitas
4.
gejala
gagal
bawah
Bibir dan jari-jari jantung
4. Catat bunyi jantung
Ikut serta dalam
kaki
dan
tangan
aktivitas
yang
sianotik
Wajah pucat
mengurangi beban
Konjungtiva pucat
melemah
menurunya
Hb 5,8
kerja jantung
perfusi
sekunder
terhadap
tidak
adekuatnya
curah
jantung
Jam : 15.05
6.
6.
Pertahankan duduk6.
kontraksi fowler,
Mempertahank
deng
dan memberi
menurunkan
kebutuhan/
bantal
konsumsi klien
sokong
dipunggu
dan
ditang
Berikan
oksigen
kerja berlebihan
tambahann
sesuai
Jam : 15.10
dengan
program
7.
Meningkatkan7.
Mengobserv
pengobatan
sediaan oksigen untuk kepatenan
kebutuhan
oksig
dilakukan
1.
Auskultasi
bunyi1.
Menyatakan adanya1.
Jam : 15.00
Mengkaji
bu
berhubungan tindakan
napas
kongesti
sekret napas
tambah
hari
klien
dapat
2.
klien
ba
berlendir
Membersihkan jalan
Jam : 15.20
DS :
mendemonstrasika
napas
2.
Klien
mengeluh n
ventilasi
dan2.
Anjurkan
Mengajarkan
cara
sesak napas
efektif
batuk
dengan
efek
dan
dengan
DO :
kl
klien
dan
na
Membantu mencegah
Jam : 15.30
atelektasis
dan
3.
Menganjurkan kl
pneumonia
oksigen/
miring kanan
kebutuhan
dan
Jam : 15.35
meningkatkan
4.
paru
Mempertahank
maksimal
fowler,
5.
Berikan
tambahan
dengan
pengobatan
oksigen5.
sesuai konsentrasi
menurunkan
hipoksemia jaringan
5.
Mengobserv
kepatenan
oksig
Intoleransi
aktivitas Setelah
dilakukan
1.
Kaji
penyebab1.
Kelemahan
1.
adalah
Jam : 15.50
Menanyakan kep
klien
kelemahan
hari pengobatan,
contoh efek
samping
apa
ya
menyebabkan
kl
dari
yang
ditandai dharapkan
dan
stress
lemah
juga
tidak
dengan :
dapat berpartisipasi
DS :
Klien
menyebabkan
di inginkan dengan
kelemahan
mengeluh
mam
beraktivitas,
kl
mengatakan
bad
untuk pemenuhan d
dalam
bahk
jenis
bub
sayur.
Kl
makan
sendok makan, kl
perawatan diri sesuai perawatan diri klien
mengeluh
indikasi,
selingi tanpa
mempengaruhi
kesuli
periode
aktivitas stress
dengan
miokard
periode kebutuhan
istirahat
atau dalam
oksigen makanan
berlebihan
Jam : 18.30
4.
4.
4.
mene
Mengobservasi tan
vital
sete
atau
penurunan
karena
5.
fungsi
lemah
dan
cep
jantung
5.
Penurunan
atau tanpak sesak nap
5.
Catat
respon
ketidakmampuan
klien berkeringat d
kardiopulmonal
miokardium
untuk pucat pada wajah
terhadap
aktivitas,
meningkatkan volume
catat
takikardia,
sekuncup
selama
disritmia,
dispnu,
aktivitas
dapat
berkeringat
dan
menyebabkan
pucat
peningkatan
segera
pada frekuensi jantung
dan kebutuhan oksigen
Kelebihan
volume Setelah
dilakukan
1.
Jam : 18.00
berhubungan tindakan
volume
cairan
2.
dengan
x BAK
Kaji distensi vena2.
terpasang O2 2 L/m
stabil
R : 30 x/m
leher dan pembuluh
Edema pada wajah kriteria hasil:
Bunyi napas perifer lihat area
dan kaki
- Terdapat asites
bersih atau jelas
tubuh
dependen
- Terdengar ronchi
- Tanda vital dalam
Distensi
vena
untuk edema dengan
rentang yang dapat
jugularis
atau tanpa pitting,
Bunyi jantung S3 diterima
- Tak ada edema
catat adanya edema
(Gallop)
umum (anasarka)
-
Retensi
cairan
Jam : 18.05
dapat
2. Terdapat distensi v
dimanifestasikan oleh
jugularis,
tamp
pembendungan vena
edema pada wajah d
dan
pembentukan
kedua kaki, dan asite
edema
berlebihan
tinggikan3.
Jam : 18.25
Mengurangi
3. Menganjurkan kep
pembentukan edema
klien
un
dependen
meninggikan kaki b
dengan menempatk
4.
Auskultasi
bunyi
napas,
catat
Jam : 15.00
Kelebihan
volume4. Mengauskultasi bu
cairan
mengakibatkan
5.
keluhan
anoreksia,
distensi5.
abdomen
5. Mengkaji bising us
Kongesti
dan dapat
konstipasi
Jam : 18.40
fungsi
visceral bising
usus
norm
interstisial
mengalami
kesuli
dalan
mene
makanan
5
Ansietas
Setelah
dilakukan
1.
Jam : 18.55
Kaji
tingkat
1.
Dapat
membantu
1.
dalam
verbal
intervensi
Mengakaji ting
kecemasan klien : kl
ditandai dengan :
selama
3
hari
DS :
verbal
- klien mengatakan diharapkan ansietas
dan
non menentuka
mengatakan
in
selanjutnya
sampai
klien mengatakan in
oleh dokter
DO :
- klien tanpak cemas
dengan
minum
obat,
kriteria hasil :
Ekspresi wajah
tampak
cemas
hilang
gelisah
tenang
kl
2.
2.
Ciptakan kemampuan
lingkungan
koping
2.
yang klien
Menciptak
lingkungan
tenang
tenang
dan
dengan
3.
Health
Berikan
education
usaha
pengunjung
merapikan
Menjelaskan kond
tentang penjelasa
memba
lebih
nyam
berguna
3.
ya
klien
menerima
menge
napas
ya
ya
semua menyebabkan
ya
dilakukan
1.
hid
sehat.
Jam : 19.20
Lihat kulit, catat1. Kulit beresiko karena1.
Memantau kead
integritas tindakan
penonjolan
kulit
pola
berhubungan keperawatan
tulang, gangguan
sirkulasi, kulit
klien,
tamp
ditandai dengan :
diharapkan
Turgor kulit jelek
Edema
pada dapat
bawah
Klien
tidur
wajah,
integritas
kulit
keri
kegemukan
atau
kulit kurus
Jam : 19.25
hanya
dengan
terbaring
status nutrisi
terganggu,
kriteria
2.
Memperbaiki2.
Mengatur klien d
ditempat
-
hasil:
2. Ubah posisi dengan sirkulasi/ menurunkan posisi miring kiri
Turgor kulit baik
Mendemonstrasi- sering ditempat tidur, waktu satu area yang posisi miring kanan
kan
darah
3.
3.
Pijat
aliran
Meningkatkan aliran
3.
memutih
Memberikan pija
pada
4.
Losion
dan
diindikasikan
area
ya
salep menonjol
untuk
Jam : 19.35
4.
Memberik
perawatan
penggunaan
ku
sabun,
dengan
mengolesk
5.
Menurunkan iritasi
tertekan
dermal
dan
resiko
Jam : 19.40
kerusakan kulit
5.
Mengganti paka
5.
Pertahankan
pakaian
tetap
dan
kering,
tidak keriput
klien
yang
ba
linen
dengan pakaian ya
dan
bersih
mengatur tempat ti
klien
3.4
Catatan perkembangan
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE-2
TANGGAL : 16-08-2010
Hari/
NO.
tanggal
Senin/16/
DX
1
Implementasi
Keperawatan
Evaluasi
Keperawatan
Jam : 08.30
Jam : 13.30
1. Mengontrol ku klien, KU S: : Klien mengeluh nyeri
agustus/
tampak
2010
sakit
sedang,
kes: dada
O:
Compos Mentis
- TD : 100/70 mmhg
2. Mengobservasi tanda-tandaN: 92 x/m, teraba
vital
lemah dan tidak teratur
N : 88 x/m
Bunyi jantung S1 dan
R : 30 x/m
SB : 36,2 C
S2 melemah, terdengar
3. Nadi teraba lemah dan tidak
bunyi
jantung
S3
teratur
4. TD : 110/60 mmhg
(gallop)
Kulit pucat, bibir dan
Jam : 08.40
jari-jari sianotik
5. Bunyi jantung S1 dan S2
A : Masalah belum teratasi
melemah, terdengar bunyi
P : Lanjutkan intervensi
jantung S3, klien mengeluh
keperawatan
nyeri dada
6. Kulit pucat, bibir dan jari-jari
sianotik
Jam : 08.55
7.
8.
sokongan
bantal
Mengobservasi
kepatenan
sebanyak 2 L/m
Jam : 08.40
1.
Mengkaji bunyi
terdengar
Jam : 13.45
napas,S : Klien mengeluh sesak
bunyi
klien
sesak napas
Jam : 09.15
semi
fowler,
dan
klien
Jam : 10.00
5.
4.
Mengobservasi tanda-tanda
pada wajah
Jam : 12.10
Jam : 14.15
S:
1. Memantau pemasukan dan O :
- Terdapat distensi vena
pengeluaran
cairan
klien
jugularis
selama 24 jam, klien minum - Tampak edema pada
300 cc, klien menggunakan wajah dan kedua kaki
- Terdapat asites
diapers, klien sudah 4 x BAK - Terdengar ronchi pada
Jam : 10.15
2.
Terdapat
saat auskultasi
distensi
vena
A : Masalah belum teratasi
Lanjutkan
Mempertanhakan
klien
kepala,
dengan
tindakan
kesulitan
dalan
menelan makanan
Jam : 12.50
6. Melayani inj. Furosemide 1
amp
5
Jam : 12.55
1.
Jam : 14.35
S : klien mengatakan ingin
tingkat
bertemu dengan dokter
: klien
dan diperiksa oleh dokter
diperiksaO : klien tampak cemas dan
Mengakaji
kecemasan
klien
mengatakan
ingin
keperawatan
Jam : 13.00
2.
Menciptakan
yang
tenang
lingkungan
dan
nyaman
Menjelaskan
kondisi
penyakit
kepada
klien,
penjelasan
mengenai
sesak
factor-faktor
yang
yang
Jam : 14.45
kulit S :
O:
klien, tampak edema pada kaki
Tampak edema pada
dan wajah, kulit kering, turgor wajah dan kedua kaki
Turgor kulit jelek
kulit jelek
Tidak terdapat lesi
Jam : 13.05
2.
kanan
keperawatan
Jam 13.10
3.
4.
5.
Lanjutkan
tindakan
tidur klien
NO.
tanggal
Senin/17/
DX
1
Implementasi
Keperawatan
Evaluasi
Keperawatan
Jam : 08.30
Jam : 13.30
1.
Mengontrol ku klien, KU S: : Klien mengeluh sesak
agustus/
tampak
sakit
sedang,
kes: berkurang,
dan
nyeri
2010
Compos Mentis, kulit pucat, dada hilang
O:
bibir dan jari-jari tidak sianotik- TD : 110/70 mmhg
N: 88 x/m, teraba
2.
teratur
4. TD : 110/70 mmhg
Jam : 08.40
5.
A
Bunyi jantung S1 dan S2
Masalah
teratasi
sebagian
melemah,
terdengar
bunyi
P : Lanjutkan intervensi
jantung S3, klien mengeluh
keperawatan
nyeri dada
Jam : 08.55
6. Memberikan transfusi darah 1
kantong
Jam : 09.00
7.
sokongan
bantal
klien
dengan
Jam : 13.45
napas,S : Klien mengeluh sesak
bunyi
menggunakan
Jam : 09.15
2.
Mengajarkan
klien
cara-
tidak
oksigen
tambahan
R : 28 x/m
Terdapat ronchi
Jam : 09.30
4.
Lanjutkan
tindakan
keperawatan
semi
fowler,
dan
klien
Jam : 10.15
1.
Menanyakan
Jam : 14.00
kemampuanS : Klien mengeluh badan
kesulitan
dalam
menelan keperawatan
Mengobservasi tanda-tanda
pada wajah
Jam : 12.10
Jam : 14.15
S:
1. Memantau pemasukan dan O :
- Terdapat distensi vena
pengeluaran
cairan
klien
jugularis
selama 24 jam, klien minum - Tampak edema pada
200 cc, klien menggunakan wajah dan kedua kaki
- Terdapat asites
diapers, klien sudah 2 x BAK - Terdengar ronchi pada
Jam : 10.15
2.
Terdapat
saat auskultasi
distensi
vena
A : Masalah belum teratasi
Lanjutkan
Mempertanhakan
klien
kepala,
dengan
tindakan
kaki
Jam : 08.40
4. Mengauskultasi bunyi napas,
terdengar ronchi
Jam : 12.40
5. Mengkaji bising usus, bising
usus normal, klien mengeluh
nafsu makan berkurang klien
mengalami
kesulitan
dalan
menelan makanan
Jam : 12.50
6.
Jam : 18.55
1.
Jam : 14. 30
S : klien mengatakan ingin
tingkat
bertemu dengan dokter
: klien
dan diperiksa oleh dokter
diperiksaO : klien tampak cemas dan
Mengakaji
kecemasan
klien
mengatakan
ingin
Menciptakan
yang
tenang
lingkungan
dan
nyaman
keperawatan
klien
Jam : 19.10
3.
Menjelaskan
kondisi
penyakit
kepada
klien,
penjelasa
mengenai
sesak
factor-faktor
yang
yang
Jam : 14.45
kulit S :
O:
klien, tampak edema pada kaki
Tampak edema pada
dan wajah, kulit kering, turgor wajah dan kedua kaki
Turgor kulit jelek
kulit jelek
Tidak terdapat lesi
Jam : 13.00
2.
kanan
keperawatan
Jam 13.05
3.
4.
Lanjutkan
tindakan
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan beberapa permasalahan yang ada, dimana akan dibahas
tentang teori dan pelaksanaan asuhan keperawatan serta menilai adanya kesenjangan antara
teori dan pelaksanaan asuhan keperawatan serta menilai adanya kesenjangan antara teori dan
praktek, yang dijumpai selama asuhan keperawatan kepada klien Ny.A.W di paviliun
Elisabeth RSU Bethesda GMIM Tomohon mulai tanggal 15-17 agustus 2010. Untuk dapat
memudahkan pembahasan, maka penulis akan membahas berdasarkan tahap-tahap dalam
proses keperawatan.
4.1 Pengkajian keperawatan
Pada tahap ini penulis melakukan pengunpulan data dengan menggunakan metode proses
keperawatan terutama pengkajian pada sistem peredaran darah. Data yang di dapat dari hasil
pengkajian diperoleh dari klien sendiri dan keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratoriun, yang selanjutnya data-data tersebut dianalisa dan ditegakkan sebagai diagnosa
keperawatan.
Berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan kasus, didapatkan kesenjangan, dimana tidak
semua data dalam teori ditemukan dalam kasus, dan data dalam kasus ditemukan dalam teori.
Data yang tidak ada dalam teori dan ditemukan dalam kasus adalah klien mengeluh sulit
menelan, nadi cepat dan lemah dan data yang ditemukan dalam kasus dan tidak ada dalam
teori adalah diare, perubahan tingkat kesadaran misalnya letargi, nyeri abdomen kanan atas,
episode pingsan. Perbedaan antara teori dan praktek ini karena semua data yang ada dalam
teori bersfiat umum sedangkan kasus ini dipusatkan pada satu individu saja, dimana setiap
individu memiliki respon yang berbeda-beda.
4.2 Diagnosa keperawatan
Secara teoritis diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan gagal jantung
kongestif ada 6 yaitu penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas
miokardium, intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan suplai oksigen yang
membawa nutrisi kejaringan, kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi air dan
nutrisi, resiko tinggi kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan pengunpulan cairan
keruang interstisial paru, resiko tnggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
edema, kurang pengetahuan mengenai kondisi, program pengobatan berhubungan dengan
kurang pemahaman.
Sedangkan pada kasus penulis menemukan 6 diagnosa yaitu penurunan curah jantung
berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokardium, intoleransi aktivitas berhubungan
dengan penurunan suplai oksigen yang membawa nutrisi kejaringan, kelebihan volume cairan
berhubungan dengan retensi air dan nutrisi, resiko tinggi kerusakan pertukaran gas
berhubungan dengan pengunpulan cairan keruang interstisial paru, resiko tnggi terhadap
kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema, kurang pengetahuan mengenai
kondisi, program pengobatan berhubungan dengan kurang pemahaman, ansietas berhubungan
dengan kondisi penyakit. Dari ke-6 diagnosa diatas ada satu diagnosa yang tidak ada dalam
teori yaitu ansietas, diagnosa tersebut diangkat karena adanya data-data penunjang,
sedangkan satu diagnosa dalam teori tidak ditemukan dalam kasus yaitu kurang pengetahuan,
diagnosa in tidak diangkat karena tidak ada data-data yang menunjang dank lien sudah
beberapa kali masuk RS.
4.3 Perencanaan keperawatan
Rencana keperawatan dalam kasus ini disusun dengan menggunakan beberapa
komponen antara lain penentuan tujuan dan kriteria hasil, penentuan intervensi keperawatan
serta rasionalisasi. Perencanaan yang disusun juga berdasarkan teori, namun ada beberapa
intervensi yang ada dalam teori tidak di susun dalam kasus hal ini disesuaikan dengan respon
dan kondisi dari klien, adapun beberapa intervensi yang tidak ada dalam teori di masukan
dalam kasus sesuai dengan respon.
4.4 Pelaksanaan keperawatan
Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan intervensi yang telah
disusun sebelumnya. Selama pelaksanaa tindakan keperawatan penulis tidak menemui
hambatan, karena klien dan keluarga kooperatif dengan perawat selama tindakan keperawatan
diberikan, dan ditunjang dengan hubungan salng percaya antar perawat, klien dan keluarga,
keterlibatan keluarga selama proses perawatan membantu perawat menimbulkan rasa percaya
terhadap tindakan yang dlakukan perawat.
4.5 Evaluasi keperawatan
Setelah dalakukan perawatan selama 3 hari, tidak ditemukan adanya masalah baru yang
muncul. Dari 6 diagnosa keperawatan yang ditegakkan satu masalah teratasi yaitu ansietas,
tiga masalah teratasi sebagian yaitu kelebihan volume cairan dan kerusakan pertuakaran gas
dan penurunan curah jantung, dan masalah resiko tinggi kerusakan integritas kulit tidak
menjadi aktual, dan satu masalah belum teratasi yaitu intleransi aktivitas, hal ini karena klien
masih membutuhkan perwatan yang lebih itensif. Keberhasilan perawat dalam menangan
masalah klien sangat membutuhkan dukungan dan peran serta dari keluarga dank lien dalam
menunjang proses keperawatan, agar semua masalah kesehatan yang dialami klien dapat
teratasi