Professional Documents
Culture Documents
Etik praktis
Seorang dokter sedang menghadapi
pasien yang dalam sakratul maut
dengan kesakitan tak tertahankan
Sebagai seorang dokter tentu dapat
saja membunuh: Persoalan penjadi
pelik
MORAL
Mos (jamaknya mores)
Berasal dari bahasa Latin
Merupakan adat kebiasaan
Kumpulan asas atau moral
Ilmu tenang yang baik dan yang buruk
ETIK = MORAl
Morality
Pattern of behavior based on the
absolut value of the good
Tidak boleh diartikan estabilishing
rules for every single occasion
Harus diartikan fundamental law
which we find ourselves unable to
deny and which therefor, can guide
us in different circumstances
Pembagian etik
1. Objektivisme:
objektive.
sendiri.
2. Subjektivisme:
- subjektivitas masyarakt
Tugas etika
Kecepatan perubahan pola hidup masyarakat
Lalulintas dan komunikasi kota-kota besar
semakain ada kemiripannya
Radio dan bioskop dan TV ikut merubah budaya
Kebudayaan karena bergaul dengan orang yang
mempunyai kebudayaan lain
Otorita budaya dan agama semakin kendor
Norma-norma akan mengalami kekosongan
Filsafat tentang
moral
2. Subyektif
atau kehendak subyek tertentu
Bisa subyektif, suatu tidakan dianggap
baik kalau sejalan atau kehendak dengan
kolektif (masyarakat atau Tuhan)
(Thomas Hobes ------- hedonisme)
(Asyariyah ------------- tradisional
Faham Asyari
Nilai kebaikan suatu tidakan tidak
terletak kepada obyektifitas nilainya
tetapi ketaatannya kepada kehendak
Tuhan
Manusia bagaikan anak kecil yang harus
senantiasa dibimbing oleh wahyu karena
tanpa wahyu tidak mampu memahami
mana yang baik dan mana yang buruk
ETIK
SAMA DGN MORAL
NORMA TENTANG
PERBUATAN ITU
SENDIRI
SELALU BERLAKU
TANPA SAKSI MATA
JAUH LEBIH
ABSOLUT
MENYANGKUT
LEBIH DALAM
ETIKET
Sopan santun
Cara perbuatan
yang hrs dilakukan
manusia
Hanya berlaku
dalam pergaulan
Bersifat relatif
Dipandang dari
segi lahiriah
Metode etika
1. Empiris deskriptif, (hanya melkiskan tanpa
penilaian)
2. Fenomenologis (diperhatikan unsur-unsur apa yang
terkandung dalam penglaman/ kesadaran moral
3. Normatif (memberikan penilaian terhadap prilaku
manusia)
4. Etik Metaetik (mempelajari logika khusus dari
ucapan-ucapan etik)
Mempelajari logika khusus dari ucapan- ucapan etik
Empiris deskriptif
Apakah pendapat itu umum berlaku
di Jepang
Apakah ada yang menentang
pendapat itu di Jepang
Bagaimana pendapat pendapat lain
tentang harakiri
Bagaimana bentuk yg dibandingkan
dengan masyarakat lain
Diselidiki sejarahnya
Ciri-ciri orang yang sependapat
tentang harakiri, psikologi, sosiologi ,
antropologi
Fenomenologis
Bagaimana kesadaran seseorang bahwa
berkewajiban untuk harakiri
Unsur-unsur apa saja yang terkandung
pengalaman kesadaran moral
Fenomenologi kesadaran moral adalah
dasar salah satu isi pokok etika
(perbedaan norma-norma moral dan
norma kesopanan baru dapat digali)
Normatif
Apakah pendapat pengusaha jepang
itu betul
Apakah suatu norma moral diterima
umum atau dalam masyarakat
tertentu memang tepat atau
Sebetulnya tidak berlaku atau
ditolak
Metaetika
Apakah arti istilah wajib
Analisa bahasa moral
Mencegah kekeliruan dan kekaburan
dalam penyelidikan fenomenologis
dan normatif dengan berusaha arti
tepat
Etik
Adalah refleksi ilmiah tentang
tingkah laku manusia dari sudut
norma-norma atau dari sudut baik
dan buruk
Hukum
Lebih dikodifikasi
Terbatas prilaku
lahiriah
Sanksi dapat
dipaksakan (kena
hukuman)
Berdasarkan
kehendak
masyarakat terus
kehandak negara
Moral
Kurang dikodifikasi
Prilaku lahiriah dan
batiniah
Tidak dapat
dipaksakan
Berdasarkan
norma-norma moral
melebihi individu
dan masyarakat
Legalisme
Sikap orang yang selalu bertindak menurut
segala macam peraturan yang ada.
Tidak mengerti dan meng ya kan apa yang
dimaksud peraturan
Berpegang secara buta pada peraturan
Ketaatannya tidak kritis dan tidak rasional,karena
tidak sanggup atau tidak berani untuk
mempersoalkan atau mencari makna dari normanorma yang umum berlaku dalam masyarakat
Biasanya penakut dan mencari aman
Sikap ini bukan tanggung jawab moral karena
bukan keluar dari kesadaran sendiri