You are on page 1of 28

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

PEMISAHAN SERTA PEMURNIAN ZAT CAIR DAN PADAT


(Distilasi & Titik Didih) dan (Rekristalisasi &Titik Leleh)
Tanggal Praktikum: 10 September 2015
Tanggal Pengumpulan: 17 September 2015
disusun oleh:
Meilisa
10614046
Kelompok 5
Asisten:
Jefri
Riga

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2015

1. Tujuan
Tujuan dari praktikum pemisahan dan pemurnian zat cair ini adalah :
a. Menentukan suhu dan volume distilat setiap selang waktu tertentu pada
distilasi biasa.
b. Menentukan suhu dan volume distilat setiap selang waktu tertentu pada
percobaan distilasi bertingkat.
c. Menentukan suhu dan volume distilat pada distilasi azeotrop.
2. Teori Dasar
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan
uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang
memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu (Syukri,2007)
3. Data Pengamatan

4. Pembahasan
5. Kesimpulan
6. Daftar Pustaka
K. B. A. Walangare, A. S. M. Lumenta, J. O. Wuwung, B. A. Sugiarso.
2013. Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Air Minum dengan
Proses Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik. e-Jurnal Teknik
Elektro dan Komputer.

1.1

Latar Belakang
Anatomi hewan merupakan cabang biologi yang mempelajari tentang

struktur internal dan eksternal hewan serta hubungan antar bagian tubuh hewan
tersebut. Struktur tubuh hewan berkembang mulai dari yang sederhana misalnya
pada hewan invertebrata menuju ke arah struktur yang lebih sempurna seperti
pada hewan vertebrata mulai dari kelas pisces, amphibia, reptilia, aves, sampai
mammalia. Untuk mempelajari anatomi hewan, dilakukan pengamatan morfologi

serta pembedahan. Dengan melakukan pembedahan, kita dapat mengetahui posisi


dan struktur organ organ hewan.

Organ organ tersebut dilindungi dan

dipisahkan oleh rongga tubuh (cavity).


Pengetahuan tentang anatomi dan rongga tubuh manusia merupakan hal
mendasar guna memahami fungsi tubuh dan bagaimana struktur maupun fungsi
tersebut berubah karena suatu penyakit. Palpasi, auskultasi, perkusi, akses arteri
dan vena, laparoskopi, arthroskopi, pemblokiran saraf, serta drainase cairan dari
rongga - rongga tubuh merupakan beberapa hal dari praktek kedokteran yang saat
ini

membutuhkan

pengetahuan

tentang

anatomi.

Pengetahuan

tentang

makroanatomi penting untuk menginterpretasi citra hasil teknik yang canggih


seperti endoskopi, laparoskopi, computed tomography (CT) dan magnetic
resonance imaging (MRI), serta untuk memahami jalan yang ditempuh untuk
mencapai target terapi pada tempat yang spesifik (Jurnal Anatomi Indonesia,
2006).
Selain itu, pembedahan dan pengamatan anatomi pada hewan sering kali
dilakukan untuk membantu memahami anatomi pada manusia. Hewan yang
dipilih biasanya adalah hewan yang memiliki kekerabatan yang dekat dengan
manusia sehingga strukturnya pun mirip. Penelitian anatomi hewan ini telah
dilakukan oleh Elius Galenus, seorang dokter bedah Romawi dan filsuf dari etnis
Yunani, yang selanjutnya dikenal sebagai ahli anatomi manusia (Abdul, 2009).
Mengingat pentingnya pengamatan anatomi, maka dilakukanlah praktikum
tentang anatomi hewan vertebrata ini.
1.2

Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan morfologi, lokasi, dan nama

nama organ penyusun sistem kardiovaskular, respirasi, pencernaan dan


reproduksi pada hewan vertebrata (ikan, katak, kadal, burung, dan mencit).

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Posisi Anatomi dan Rongga Tubuh

2.1

Menurut Hikmat (2015), istilah anatomi adalah hasil kesepakatan dari ahli
- ahli anatomi sedunia yang dikenal sebagai terminologia anatomica. Beberapa
istilah umum anatomi yang sering muncul antara lain:
2.1.1

Posisi tubuh

a. Posisi anatomi (berdiri)


Pada posisi ini tubuh dalam posisi berdiri dengan mata memandang lurus.
Telapak tangan menghadap ke depan, menggantung pada sisi - sisi tubuh,
sedangkan telapak kaki menunjuk ke depan dengan tungkai kaki lurus.
b. Posisi supine (terlentang)

Pada posisi ini tubuh berbaring dengan wajah menghadap ke atas. Semua
posisi lainnya mirip dengan posisi anatomi.
c. Posisi prone (tengkurap)
Pada posisi ini, punggung menghadap ke atas. Tubuh terletak pada bidang
horisontal dengan wajah menghadap ke bawah.
d. Posisi litotomi
Pada posisi ini tubuh berbaring terlentang, paha diangkat vertikal dan betis
lurus horizontal. Tangan biasanya dibentangkan seperti sayap. Kaki diikat
dalam posisinya untuk mendukung lutut dan pinggul yang tertekuk.
Dalam istilah anatomi, anterior berarti ke arah depan, posterior berarti
menuju belakang, superior berarti ke arah kepala, inferior berarti menuju kaki,
medial / medialis berarti menuju bidang median (medekati bagian tengah tubuh),
lateral / lateralis berarti menjauh dari bidang median (menjauh dari tengah tubuh),
proksimal berarti dekat badan, distal berarti jauh dari badan, preaksial
menunjukkan sisi radial atau tibial pada anggota badan, serta postaksial
menunjukkan sisi ulna atau fibular pada anggota badan.
2.1.2

Rongga Tubuh
Sebuah rongga tubuh dapat didefinisikan sebagai ruang yang tersisa

setelah organ dalamnya dikeluarkan. Manusia memiliki empat rongga tubuh:


a. dorsal tubuh rongga yang membungkus otak dan sumsum tulang belakang.
b. rongga dada yang membungkus jantung dan paru-paru.
c. rongga perut yang membungkus sebagian besar organ pencernaan dan
ginjal.
d. rongga panggul yang membungkus kandung kemih dan organ reproduksi.
2.2

Anatomi Hewan Vertebrata

2.2.1

Ikan
Menurut Hikmat (2015), ikan adalah hewan vertebrata, poikilotermik yang

bertelur dan hidup di air. Ikan memiliki struktur anatomi sebagai berikut :
a. Mata, digunakan untuk melihat.
b. Operkulum, merupakan flap tulang yang melindungi insang dari bahaya.
c. Sirip, berfungsi untuk menstabilkan ikan saat berenang dan
memungkinkan untuk melakukan gerakan di dalam air.

d. Insang, adalah organ pernapasan pada ikan.


e. Jantung, terdiri dari 2 ruang (serambi dan bilik) yang digunakan untuk
memompa darah.
f. Gelembung renang (swim bladder), berfungsi untuk membantu tubuh ikan
mengambang dan berenang di dalam air.
g. Gurat sisi, berperan untuk mendeteksi tekanan air ketika berenang.
h. Ginjal, berfungsi untuk menyaring darah.

2.2.2

Katak
Sistem pernapasan pada katak yaitu meliputi trakea, bronkus, paru - paru,

serta alveolus. Metamorfosis yang terjadi pada katak menyebabkan katak


memiliki sistem pernapasan yang unik yaitu saat berudu bernafas menggunakan
insang dan ketika dewasa bernafas menggunakan paru-paru. Sistem pencernaan
pada katak terdiri atas rongga mulut, faring, kerongkongan, hati, lambung, usus
halus, kolon dan kloaka. Rongga mulut pada katak ditopang oleh rahang atas dan
rahang bawah. Gigi katak tidak berkembang secara sempurna dan berbentuk V.
Katak mempunyai lidah yang sangat panjang dan berguna untuk menangkap
mangsa. Lidah katak mempunyai keunikan yaitu pangkal lidah berada di depan,
bentuknya yang menggulung dan sangat lengket. Sistem sirkulasi pada katak
terdiri atas sepasang sorta, dan jantung yang terdiri atas 3 ruang (Atlanta, 2013)
Sistem urogenitalia katak jantan yaitu meliputi badan lemak, ginjal, vas
deferens, ureter, kantong kemih dan kloaka. Sedangkan pada katak betina meliputi
oviduk, ginjal, ureter, kantong kemih dan kloaka. Semua organ - organ pada katak
membentuk sistem organ yang akan menjalani fungsinya masing-masing dan
saling bekerja sama satu sama lain (Tutor Vista, 2015)
2.2.3

Kadal
Kadal (Mabouya multifasciata) terbagi menjadi kepala, badan, serta ekor.

Kadal mempunyai dua pasang kaki yang terletak di bagian bawah depan dan

bawah belakang sepasang. Kulit kadal umumnya tertutup oleh squama epidermal
yang menanduk, dibawahnya disokong oleh lamina dermanalis yang menulang
(Radiopoetro,1967).
Sistem pencernaan kadal terdiri dari kelenjar pencernaan, gastrum, lien,
pankreas, duodenum, ductus choleodocus, rectum dan kloaka. Kadal memiliki
kelenjar ludah yang letaknya didasar rongga mulut. Paru-paru kadal sudah
berkembang baik dan ukurannya cukup besar. Bagian sirkulasi berupa jantung
yang dibungkus pericardium dan dibatasi oleh endokardium (Parker dan
Hanswell,1962).
Respirasi dimulai dengan masuknya udara ke nares extrena kemudian
masuk ke nares intrna melalui glottis sebagai celah lingua menuju ke laring, lalu
ke trakea, bronchi, dan kemudian menuju paru - paru (Jasin,1989).
Organ urogenitalia jantan terdiri atas sepasang testis, epididimis, vas
defferens, dan sepasang hemipenis. Hemipenis merupakan alat kopulasi yaitu
untuk memasukan sperma dalam tubuh kadal betina, sehingga kadal jantan
mengadakan fertilisasi internal (Strorer dan Usinger,1961). Kadal betina memiliki
ovarium, sepasang ostium tuba, serta oviduk (Bratowidjoyo,1993).
2.2.4

Burung
Sistem

pencernaan

burung

terdiri

dari

paruh,

esofagus,

crop,

proventrikulus, gizzard, usus, dan kloaka. Paruh berperan dalam penggambilan


makanan. Esofagus merupakan tabung fleksibel yang menghubungkan mulut
dengan tembolok. Dinding esofagus menghasilkan lendir yang mengandung zat
antimikroba yang berfungsi untuk membunuh bakteri yang ikut tertelan bersama
makanan. Esofagus mengalami pelebaran yang disebut tembolok / crop untuk
menyimpan makanan sementara. Setelah melewati tembolok makanan menuju
proventrikulus. Proventrikulus disebut juga lambung yang sesungguhnya, seperti
halnya pada manusia. Hal ini karena proventrikulus menghasilkan getah lambung
yang melaksanakan fungsi pencernaan kimiawi. Organ pencernaan selanjutnya
gizzard. Gizzard dikenal sebagai lambung mekanik yang tersusun atas otot - otot
yang kuat guna menggerus makanan. Didalam gizzard terdapat kerikil / pasir kecil

untuk membantu mengunyah makanan yang masuk. Setelah melewati usus,


makanan dikeluarkan melalui kloaka, yakni muara untuk saluran pencernaan, urin,
dan reproduksi (Jacquie Jacob and Tony Pescator, 2013).
Menurut Sunarto (2004), alat pernapasan pada aves terdiri atas lubang
hidung, trakea, bronkus dan paru-paru. . Di bagian bawah trakea terdapat alat
suara yang disebut siring. Udara bertekanan tinggi yang melalui siring akan
menggetarkan selaput suara di dalamnya dan menghasilkan bunyi. Di dalam paruparu terdapat alveolus, tempat terjadinya pertukaran gas. Pada umumnya burung
yang dapat terbang memiliki alat bantu pernapasan berupa pundi - pundi yang
terdiri dari sepasang pundi - pundi udara di leher, sepasang pundi - pundi udara di
dada bagian depan, sepasang pundi-pundi udara di perut, sepasang pundi-pundi
udara di dada bagian belakang, serta sebuah pundi-pundi udara diantara tulang
selangka yang bercabang-cabang membentuk pundi-pundi udara antartulang
selangka. Pundi - pundi udara pada burung juga berfungsi untuk mengatur berat
jenis tubuh, dan memperkeras suara yang dihasilkan oleh siring.
Sistem kardiovaskular burung terdiri dari jantung dan pembuluh darah.
Jantung burung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 serambi dan 2 bilik. Sistem peredaran
darahnya adalah ganda dan tertutup.
Burung jantan memiliki dua testis berbentuk kacang fungsional yang
terletak di dalam tubuh, tepat di atas ginjal. Hal ini berbeda dengan burung betina
di mana ovarium kanan mengalami regresi sehingga hanya satu ovarium kiri yang
fungsional. Testis sering mengalami perubahan warna dari kuning menjadi putih
pada beberapa burung. Testis yang tidak aktif berwarna kuning karena akumulasi
lipid. Menjelang musim kawin, testis berwarna putih karena peningkatan ukuran
tubulus siminiferus. Setelah meninggalkan testis, sperma melakukan perjalanan
melalui epididimis dan

kemudian masuk ke ductus deferens lalu memasuki

kloaka (Linda Pesek dan Winged Wisdom, 1999)


2.2.5

Mencit
Sistem pencernaan mencit tersusun atas mulut, esofagus, lambung, spleen,

pankreas, usus halus, hati dan berakhir di anus. Sistem peredaran darah

berkembang dengan baik, diwakili oleh jantung, pembuluh darah dan darah.
Jantung memiliki 4 ruang dengan pemisah yang jelas. Mencit memiliki sistem
peredaran darah ganda dan tertutup.
Organ reproduksi mencit yang utama adalah testis yang terletak di dalam
skrotum. Pada permukaan testis terdapat tabung melingkar yang disebut
epididimis. Epididimis berfungsi untuk menyimpan sel sperma. Kemudian
terdapat pula vas deferens yang menghubungkan epididimis menuju uretra.
Kelenjar coklat kental yang terletak di sebelah kiri dan kanan dari kandung kemih
disebut vesikula seminalis. Dibawah kandung kemih terdapat kelenjar prostat
yang sebagian melilit penis. Vesikula seminalis dan kelenjar prostat mengeluarkan
bahan yang membentuk cairan mani (semen). Organ reproduksi utama pada
mencit betina adalah vagina dan uterus. Tipe uterus yang dimiliki oleh mencit
adalah dupleks. Uterus duplex memungkinkan untuk mengakomodasi banyak
embrio. Pada ujung tanduk rahim terdapat ovarium, yang terhubung ke tanduk
rahim melalui saluran telur (Biology Corner, 2015).

BAB III
METODOLOGI

3.1

Alat dan Bahan


Tabel 3.1 Alat dan Bahan

Alat
Scalpel
Gunting bedah
Jarum pentul
Pinset
Jarum jara
Baki
Papan styrofoam
3.2

Cara Kerja

3.2.1

Prosedur pembedahan ikan

Bahan
Ikan
Katak
Kadal
Burung
Mencit

Ikan diposisikan di styrofoam dengan bagian anterior terletak disebelah


kiri dan bagian posterior terletak di sebelah kanan. Lalu ditusuk bagian ekor dan
dekat insang menggunakan jarum pentul. Kamudian digunting mulai dari anus
hingga bagian anterior dekat insang, dilanjutkan ke atas menuju bagian dorsal
hingga sejajar dengan vertebra. Seetelah itu digunting dari arah posterior
mengikuti batas rongga abdomen kembali ke anus, kemudian otot yang terpotong
dilepaskan agar organ organnya bisa diamati.
3.2.2

Prosedur pembedahan katak


Katak diposisikan pada styrofoam dengan bagian ventral menghadap ke

atas. Lalu kaki depan dan belakang ditusuk dengan menggunakan jarum pentul.

Setelah itu, kulit perut ditarik menggunakan pinset dan digunting dari bagian
posterior menuju anterior sampe toraks. Kemudian disetiap ujung digunting
menuju tangan dan kaki sehingga dapat dibuka seperti dua daun jendela.
3.2.3

Prosedur pembedahan kadal


Kadal diposisikan pada styrofoam dengan bagian ventral menghadap ke

atas. Kaki depan dan belakang ditusuk menggunakan jarum pentul. Kulit perut
lalu ditarik menggunakan pinset dan digunting dari bagian posterior ke anterior
sampai bagian toraks. Disetiap ujungnya digunting ke arah tangan dan kaki
sehingga dapat dibuka seperti daun jendela. Daging perut kemudian ditarik
menggunakan pinset dari arah posterior menuju anterior sampai bagian toraks.
Disetiap ujung lalu digunting ke arah tangan dan kaki sehingga dapat dibuka
seperti dua daun jendela.
3.2.4

Prosedur pembedahan burung


Kapas dibasahi kloroform dan dimasukkan ke dalam plastik, lalu kepala

burung dimasukkan ke plastik sampai burung terbius. Selanjutnya, bulu bulu


burung dibasahi dengan air. Daging disisi kiri dan kanan dipotong hingga tulang
rusuknya terputus. Setelah itu potongan diangkat agar anatomi internalnya dapat
diamati.
3.2.5

Prosedur pembedahan mencit


Mencit dibunuh dengan cara didislokasi. Selanjutnya mencit diposisikan

pada styrofoam dengan bagian ventral menghadap ke atas. Kemudian keempat


kakinya ditusuk menggunakan jarum pentul, lalu bagian kulit perut ditarik
perlahan, digunting dari bagian posterior menuju anterior. Ditarik ujungnya secara
horizontal membentuk daun jendela. Setelah itu kulit ditahan menggunakan jarum
pentul.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Pengamatan

Tabel 4.1.1 Perbandingan habitus, situs solitus dan situs viscerum ikan hasil pengamatan dengan literatur
Keterangan

Hasil Pengamatan
Mulut

Literatur

Dorsal
fin

Mata

Caudal
fin

Habitus ikan
Operculu
m

Anal
fin

Pelvic
fin

(Dokumentasi Pribadi, 2015)

(Kane, A.S, 2005)

Dorsal
fin

Swim
bladder

Ginja
l

Situs solitus
ikan
insang
jantun
g

hati

Anal fin
Gonad

(Dokumentasi Pribadi, 2015)

(Info Pendidikan dan Biologi, 2015)

Organ organ
penyusun
sistem
pencernaan
ikan
Usus
(Dokumentasi Pribadi, 2015)

(Reed,Peggy. 2011)

Insan
g
Organ organ

Swim
bladder

penyususn
sistem
Operkulu
m

respirasi ikan

(Dokumentasi Pribadi, 2015)

(Encyclopedia Britannia, Inc. 2006)

Organ organ
penyusun
sistem
kardiovaskula
r ikan
Jantun
g
(Dokumentasi Pribadi, 2015)
(Bora, Chandramita. 2015)

Organ genital ikan


jantan

Organ organ
penyususn
sistem
reproduksi
ikan

(Hoar, 1969)
(Dokumentasi Pribadi, 2015)
Tabel 4.1.2 Perbandingan habitus, situs solitus, dan situs viscerum katak hasil pengamatan dengan literatur
Keterangan

Hasil Pengamatan

Literatur

mulut

Hidung

Fore
limb

Habitus katak
dorsolater
al

Hind
limb
(Dokumentasi Pribadi, 2015)

Kanton
g
emped

(Diagram Review, 2013)

hat
i
Paru paru

Situs solitus katak


lambun
g

usus

lemak

ginja
l

(Dokumentasi Pribadi, 2015)

Kantong
empedu

(Robinson Library, 2015)

hati

Organ - organ
penyusun sistem
pencernaan katak
lambun
g
usus
lemak

(Dokumentasi Pribadi, 2015)

(Animal Corner, 2003)

Paru paru
bergelembung

Organ organ
penyusun sistem
pernafasan katak

(Artikelsains, 2015)
(Dokumentasi Pribadi, 2015)

jantung

Organ organ
penyusun sistem
kardiovaskular
katak

(Biologi Media Centre, 2010)


(Dokumentasi Pribadi, 2015)
Organ organ
penyusun sistem
reproduksi katak

(Faiz, Fpa. 2011)

Katak jantan

Kodok betina
(Dokumentasi Pribadi, 2015)
Tabel 4.1.3 Perbandingan habitus, situs solitus, situs viscerum kadal hasil pengamatan dengan literatur
Keterangan

Hasil pengamatan
Kulit
kering &
bersisik

Literatur
ekor
hind
Fore

Habitus kadal
mata

(Kunena, 2012)

(Dokumentasi Pribadi, 2015)


hati

Hind limb
usus
ekor

Situs solitus kadal

fore limb

hemipeni
s

(Dokumentasi Pribadi, 2015)

(Universe Review, 2012)

lambung
usus

Organ organ
penyusun sistem
pencernaan kadal
hati

(Dokumentasi Pribadi, 2015)

(Biozoomer, 2013)

Organ organ
penyusun sistem
pernapasan kadal

Paru
paru

Organ organ

(Users RCN, 2010)

jantun
(Dokumentasi Pribadi, 2015)
g

penyusun sistem
kardiovaskular
kadal

(Dokumentasi Pribadi, 2015)

lizard(Calotes) - Venous System


1) Sinus Venosus
2) Post-caval
3) Liver
4) Postcaval
5) Gonad
6) Right efferent renal vein
7) Trachea
8) External jugular vein
9) Internal jugular vein
10) Pulmonary vein
11) Ventricle
12) Hepatic vein
13) Stomach
14) Hepatic portal vein
15) Anterior a bdominal vein
16) Gonad
17) Left efferent renal vein
18) Renal portal vein
19) Femoral vein
20) PeMc vein
21) Caudal vein.

(Biozoomer, 2014)
hemipenis

Organ organ
penyusun sistem
reproduksi kadal

(Faiz, Fpa, 2011)

embrio

ovariu
(Dokumentasi Pribadi, 2015)
Tabel 4.1.4 Perbandingan habitus, situs solitus, situs viscerum burung hasil pengamatan dengan literatur
Keterangan

Hasil pengamatan

Literatur

sayap
paru
h
kaki

Habitus burung
mata

(Dokumentasi Pribadi, 2015)


sayap

(Virtual Musem, 2009)


paruh

kaki

Situs solitus
burung

mata
hati

jantung
(Animal Worlds, 2009)

(Dokumentasi Pribadi, 2015)

Organ organ
penyusun sistem
pencernaan
burung

usus
(Carpenter, Sherri. 2003)

(Dokumentasi Pribadi, 2015)

Paru
paru

Organ organ
penyusun sistem
respirasi burung

(Dokumentasi Pribadi, 2015)


(Candra, Girish. 2010)

Organ organ

jantung

penyusun sistem
kardiovaskular
burung

(Dokumentasi Pribadi, 2015)

(Journal

of Experimental Biology, 2011)

Organ organ

Burung betina

penyusun sistem
reproduksi
burung

penis
Burung jantan
(Dokumentasi Pribadi, 2015)
(Carpenter, Sherri. 2003)
Tabel 4.1.5 Perbandingan habitus, situs solitus, situs viscerum mencit hasil pengamatan dengan literattur
Keterangan

Hasil pengamatan

Literatur
Beady
peepers

teling
a

Radar
dishes

mata
Chomper

ekor
Habitus mencit
mulut
rambu
kaki
t
(Dokumentasi Pribadi, 2015)

Primary
tickle
antennae

Grabby
parts

(A,

Grappling
hooks

E Vines. N, Rees, 1964)

Whippy
bit

kolon

jantun
g
mulut

Situs solitus
mencit
Paru paru

Usus halus
hati
kaki

(Dokumentasi Pribadi, 2015)


usus
halus

(Biologi Corner, 2015)

hati

Organ organ
penyususn
sistem
pencernaan
mencit

kolon
lambung

(Tutor Vista, 2015)

(Dokumentasi Pribadi, 2015)

Organ organ
penyusun sistem
respirasi mencit
Paru
paru
(Dokumentasi Pribadi, 2015)
(Diomedia, 2013)

jantung

Organ organ
penyusun sistem
kardiovaskular
mencit

(Dokumentasi Pribadi, 2015)


(Biology Corner, 2015)
Uterus
duplex

Organ organ
penyusun sistem
reproduksi
mencit

penis

(Biology Corner, 2015)

(Dokumentasi Pribadi, 2015)

4.2

Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, ada beberapa organ penyusun

anatomi internal ikan, katak, kadal, burung, dan mencit ada beberapa yang tidak

bisa teramati. Sebagai contoh, pankreas pada kadal, paru paru pada burung, serta
organ genitalia pada ikan dan katak. Hal tersebut disebabkan karena kurang hati hatinya dalam melakukan pembedahan sehingga ada organ yang rusak, serta
kurangnya pengetahuan kita tentang karakteristik struktur organ tersebut sehingga
pada saat pengamatan kita kurang jeli dalam mengidentifikasi organ organ
hewan vertebrata tersebut.
Alasan menggunakan ikan mas sebagai hewan percobaan adalah karena
ikan mas cukup mewakili kelompok ikan bertulang sejati dan juga mudah
didapatkan. Alasan menggunakan katak sebagai hewan percobaan yaitu karena
katak dianggap sebagai representasi dari kelompok chordata yang pertama kali
keluar dari kehidupan dalam air. Beberapa organ yang menunjukkan pola
penyesuaian pola dengan kehidupan darat, misalnya: kaki, paru-paru, nostril yang
mempunyai hubungan dengan cavum oris (Jasin, 1984). Alasan menggunakan
kadal sebagai perwakilan dari kelas reptilia sebagai hewan percobaan pembedahan
adalah karena kadal mudah didapatkan dan tidak berbahaya dibandingkan dengan
reptil yang lain. Alasan menggunakan burung merpati sebagai perwakilan dari
kelas aves adalah karena burung merpati adalah salah satu jenis burung yang
banyak dipelihara sehingga mudah didapatkan untuk keperluan praktikum. Alasan
menggunakan mencit sebagai perwakilan dari kelas mamalia adalah karena mencit
mudah didapatkan, terkadang malah sengaja dikembangbiakan untuk percobaan,
dan karena mencit memiliki ukuran tubuh yang cocok untuk dibedah daripada
mamalia lain yang ukuran tubuhnya relatif besar.
Ikan memiliki organ khas berupa operkulum, insang, sirip, dan gurat sisi.
Operkulum berfungsi sebagai pelindung insang. Insang adalah alat pernapasan
pada ikan yang berfungsi untuk menyaring oksigen yang larut dalam air dan
mengeluarkan karbon dioksida. Selain itu insang juga berfungsi sebagai alat
ekskresi garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator.
Insang terletak di sebelah kanan dan kiri kepala ikan, di dalam rongga insang.
Insang terdiri dari bagian lengkung insang, rigi rigi insang, dan filamen. Sirip
membantu ikan melakukan pergerakan di air serta menjaga keseimbangan

tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan
oleh arah angin (Hikmat, 2015)
Katak memiliki organ khas berupa membran niktitans yang berfungsi
untuk menjaga kelembapan mata katak saat di darat dan melindungi dari gesekan
di dalam air serta membran timpani yang berfungsi untuk menerima getaran suara.
Kadal memiliki organ khas berupa hemipenis. Hemipenis ini berfungsi untuk
handling dengan alat kelamin betina serta untuk melakukan kopulasi. Burung
memiliki organ khas berupa siring dan pundi pundi udara. Udara bertekanan
tinggi yang melalui siring ini akan menggetarkan selaput suara di dalamnya dan
menghasilkan bunyi. Pundi - pundi udara pada burung berfungsi sebagai alat
bantu pernapasan burung, membantu mengatur berat jenis tubuh, dan
memperkeras suara yang dihasilkan oleh siring. Mencit memiliki organ khas
berupa uterus tipe dupleks yang memungkinkan untuk mengakomodasi banyak
embrio (Sunarto, 2004).
Pengamatan anatomi pada hewan sering kali dilakukan untuk membantu
memahami anatomi pada manusia. Hewan yang dipilih biasanya adalah hewan
yang memiliki kekerabatan yang dekat dengan manusia sehingga strukturnya pun
mirip. Penelitian anatomi hewan ini telah dilakukan oleh Elius Galenus, seorang
dokter bedah Romawi dan filsuf dari etnis Yunani, yang selanjutnya dikenal
sebagai ahli anatomi manusia (Abdul, 2009).

BAB V
KESIMPULAN

Anatomi eksternal ikan terdiri dari mulut, mata, hidung, dorsal fin, caudal
fin, pectoral fin, anal fin, pelvic fin, gurat sisi dan operkulum. Sistem pencernaan
ikan tersusun atas organ mulut, liver, spleen, lambung, usus, dan anus. Sistem
respirasi ikan terdiri dari hidung, operkulu, insang dan gelembung renang. Sistem
kardiovaskular ikan terdiri dari pembuluh darah dan jantung yang memiliki 2
ruang (bilik, dan serambi). Sistem reproduksi jantan pada ikan terdiri dari testis,
vas deferens dan kloaka, sedangkan sistem reproduksi betina pada ikan terdiri dari
ovarium, dan oviduk.
Anatomi eksternal katak terdiri dari kulit yang licin, membran niktitans,
membran timphani, mata, nostril, fore limb dan hind limb. Sistem pencernaan
katak terdiri dari organ mulut, faring, kerongkongan, hati, lambung, usus halus,
usus besar dan kloaka. Organ organ yang menyusun sistem respirasi katak yaitu
hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru paru. Sistem kardiovaskular
katak terdiri atas pembuluh darah dan jantung yang memiliki 3 ruang. Organ
reproduksi katak jantan terdiri dari testis, vas deferens dan kloaka. Organ
reproduksi katak betina terdiri dari uterus, ovarium, oviduk dan kloaka.
Anatomi eksternal kadal terdiri atas fore limb, hind limb, lubang hidung,
mata, mulut, gendang telinga, ekor serta kulit yang kering dan bersisik. Sistem
pencernaan kadal terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, rektum, pankreas,
hati, dan kloaka. Sistem pernapasan kadal terdiri dari hidung, trakea, glotis, dan
paru paru. Sistem kardiovaskular kadal terdiri dari pembuluh darah dan jantung
yang terdiri dari 4 ruang. Sistem reproduksi kadal jantan terdiri dari organ testis,
vas deferens, epididimis, kloaka dan hemipenis, sedangkan organ reproduksi
kadal betina terdiri dari ovarium, oviduk, dan kloaka.
Anatomi eksternal burung terdiri dari sayap, mata, nares, paruh, dan bulu.
Sistem pencernaan burung terdiri dari paruh, esofagus, proventrikulus,

ventrikulus, pankreas, duodenum, intestin, dan kloaka. Sistem pernapasan burung


terdiri dari hidung, trakea, bronkus, paru paru, dan pundi pundi udara. Sistem
kardiovaskular burung tersusun atas pembuluh darah dan jantung yang terdiri dari
4 ruang. Sistem reproduksi burung jantan terdiri atas testis, vas deferens, dan
kloaka, sedangkan sistem reproduksi burung betina terdiri atas ovarium, oviduk,
uterus dan kloaka.
Anatomi eksternal mencit terdiri atas mulut, hidung, mata, rambut, ekor,
dan kaki. Sistem pencernaan mencit tersusun dari organ mulut, lidah, esofagus,
lambung, spleen, pankreas, duodenum, jejunum, ileum, kolon, rektum, serta anus.
Sistem respirasi mencit terdiri dari hidung, laring, trakea, bronkus, dan paru
paru. Sistem kardiovaskular mencit terdiri dari jantung 4 ruang dan pembuluh
darah. Organ reproduksi jantan pada mencit yaitu testis, scrotal sac, epididimis,
vas deferens, vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan penis, sementara organ
reproduksi betina pada mencit terdiri dari ovarium, oviduk, uterus tipe duplex, dan
vagina.

DAFTAR PUSTAKA

A, E Vines. N, Rees. 1964. Plant and Animal Biology Vol 1. New York :
Pitman.
Animal Corner. 2003. External Anatomy Of A Frog.
https://animalcorner.co.uk/frog-external-anatomy/. Diakses 15 September 2015.

Animal
Worlds.
2009.
Internal
Bird
Anatomy.
http://www.animalsworlds.com/internal-birds-anatomy.html.
Diakses
15
September 2015.
Artikel
Sains.
2015.
Sistem
respirasi
pada
vertebrata.
http://www.artikelsains.com/2015/04/sistem-respirasi-pada-vertebrata.html.
Diakses 15 September 2015.
Atlanta. 2013. What's For Dinner? A Frog's Digestive System.
http://www.brighthubeducation.com/science-homework-help/122451-learningabout-the-frogs-digestive-system/. Diakses 15 September 2015.
Atta, K. I. 2013. Morphological, anatomical and histological studies on
the olfactory organs and eyes of teleost fish: Anguilla anguilla in relation to its
feeding habit. The Journal of Basic and Applied Zoology. 66 : 101- 108.
Biologi Media Center. 2010. Sistem Transportasi (2) : Sistem transportasi
pada Vertebrata. http://biologimediacentre.com/sistem-transportasi-1-sistemtransportasi-pada-vertebrata/. Diakses 15 September 2015.
Biozoomer. 2013. Digestive System of Bird, Mammal, and Reptile.
http://www.biozoomer.com/2013/01/digestive-system-bird-mammal-reptile.htm.
Diakses 15 September 2015.
Biozoomer. 2013. Venous System of Reptile, Bird, and Mammal.
.http://www.biozoomer.com/2014/03/venous-system-of-reptile-birdmammal.html. Diakses 15 September 2015.
Bora,
Chandramita.
2015.
Circulatory
system
of
fish.
http://www.buzzle.com/articles/circulatory-system-of-a-fish.html. Diakses 15
September 2015.
Candra,
Girish.
2010.
Respiratory
System.
http://www.iaszoology.com/respiratory-system/. Diakses 15 September 2015.
Carpenter,
Sherri.
2003.
Avian
Digestive
System.
http://www.holisticbirds.com/pages/digestive0203.htm. Diakses 15 September
2015.
Datu, Abdul Razak. 2009. Peranan Ilmu Anatomi dalam Perkembangan
Ilmu Kedokteran. Jurnal Madani FKM UMI. 2 : 135-139.
Diagram Review. 2013. Anatomy and Respiratory System of the Frog.
http://diagramreview.com/anatomy-and-respiratory-system-of-the-frog/. Diakses
15 September 2015.
Encyclopedia Britannia, Inc. 2006. respiratory system: fish gills.
http://kids.britannica.com/elementary/art-87782/Fishes-have-gills-instead-oflungs. Diakses pada 15 September 2015.
Faiz,
Fpa.
2011.
Bab
10
Sistem
Reproduksi.
http://www.slideshare.net/fpa_faiz/bab-10-sistem-reproduksi. Diakses pada 15
September 2015.
Francis,
Ruth.
2011.
Management
of
Fish.
http://www.merckvetmanual.com/mvm/exotic_and_laboratory_animals/fish/mana
gement_of_fish.html. Diakses 15 September 2015.
Hikmat.
2015.
Pengertian
Rongga
Tubuh.
http://kliksma.com/2015/03/pengertian-rongga-tubuh.html. Diakses 15 September
2015.

Kamus
Kesehatan.
2015.
Istilah
Umum
Anatomi.
http://kamuskesehatan.com/istilah-umum-anatomi/. Diakses 14 September 2015.
Kane, A.S. 2005. A guide to making lesion observations.
http://aquaticpath.phhp.ufl.edu/lesionguide/. Diakses 15 September 2015.
Kunena. 2012. Macam - macam Jenis Struktur Bentuk Morfologi Tubuh
Chordata.http://sman11mks.com/index.php?
option=com_kunena&func=view&catid=31&id=229531&Itemid=100042.
Diakses 15 September 2015.
Panji.
2015.
Kelompok
Pisces.
http://www.edubio.info/2015/02/kelompok-pisces.html. Diakses 15 September
2015.
Pesek, Linda. Wisdom, Winged. 1999. The Male Bird Reproductive
System.
http://www.birdsnways.com/wisdom/ww33eiv.htm.
Diakses
15
September 2015.
Prakosa, Djoko. 2006. Menggagas pembelajaran anatomi pada kurikulum
berbasis kompetensi untuk pendidikan kedokteran dasar. Jurnal Anatomi
Indonesia. 1 : 47 52.
Pujiastuti,
Ayu.
2014.
Zoologi
Vertebrata.
http://www.academia.edu/7471946/LAPORAN_PRAKTIKUM_AVES. Diakses
15 September 2015.
Robinson Library. 2015. The Internal Organs of a Frog.
http://www.robinsonlibrary.com/science/zoology/reptiles/anura/organs.htm.
Diakses 15 Setember 2015.
Rosihan, Amha. 2015. Nama Organ Ikan dan Fungsinya.
http://www.astalog.com/2150/nama-organ-ikan-dan-fungsinya.htm. Diakses 14
September 2015.
Sari, Asri. 2014. Amphibi. http://www.academia.edu/8396567/Ampibi.
Diakses 15 September 2015.
Scott, G. R. 2011. Elevated performance: the unique physiology of birds
that fly at high altitudes. Journal of Experimental Biology 214: 2455-2462.
Sunarto, dkk. 2004. Konsep dan Penerapan Sains Biologi. Solo: Tiga
Serangkai. Hal15-25.
Tutor Vista. 2015. Skeletal, Digestive and Circulatory system of Rat.
http://www.tutorvista.com/content/biology/biology-iii/animalmorphology/skeletal-digestive-circulatory-system-rat.php. Diakses 15 September
2015.
Universe Review. 2012. Anatomy of Animals. https://universereview.ca/R10-33-anatomy09.htm. Diakses 15 September 2015.
Virtual Museum, 2009. General Anatomy of Birds: Feathers and Feet.
http://www.virtualmuseum.ca/edu/ViewLoitDa.do?
method=preview&lang=EN&id=9097. Diakses 15 September 2015.
Way2themes.
2014.
Anatomi
Kadal.
http://www.ilmusepti.tk/2014/12/anatomikadal-mabouya-multifasciata-oleh.html.
Diakses 15 September 2015.

You might also like