Professional Documents
Culture Documents
SUCTION
INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP DR. KARIADI SEMARANG
Inisial pasien
: Ny.S/50 tahun
Hari/Tanggal
Diagnosa Medis
: AMI
No. Register
: C4952XX
jalan
napas
(nasipharingeal suction)
lateral dengan muka menghadap perawat (bila klien sadar)
c. Persiapan alat
Alat Steril:
-
Kateter suction
Sarung tangan steril
Bak steril sedang
Kom steril (diisi dengan NaCl)
Tongue spattel (digunakan bila klien tidak sadar)
Tabung oksigen
Mesin suction
Perlak
Bengkok
Larutan disinfektan dalam tempat yang agak besar
Tissue
d. Tahap Kerja
1) Mencuci tangan
2) Pasang pengalas di dada klien
3) Pasang oksigen dengan konsentrasi tinggi
4) Buka paket steril dan buat area steril (buka kateter dan simpan di bak
steril)
10) Tutup thumb control dan tarik kateter dengan arah memutar
(waktunya tidak lebih dari 10 detik)
11) Bersihkan kateter dengan cara dimasukan kedalam NaCl steril
12) Beri klien oksigen
13) Matikan mesin dengan tangan tidak steril dan auskultasi klien
(suaranya)
14) Bila perlu pengulangan, ulangi prosedur setelah 20-30 detik dari yang
pertama
15) Lipat kateter dan pegang dengan sarung tangan steril, masukkan
selang kateter pada larutan desinfektan.
16) Bersihkan daerah mulut dan hidung
17) Buka sarung tangan.
18) Evaluasi : auskultasi suara nafas, kenyamanan klien, periksa respirasi
dan adanya tanda-tanda sesak nafas
19) Rapikan kembali posisi klien
20) Merapikan alat
21) Cuci tangan
22) Dokumentasi: waktu, jumlah dan karakteristik sekret, hasil
pemeriksaan sauar nafas dan respiras rate serta nama perawat yang
melakukan.
4. Analisa tindakan
Tujuan dari tindakan suction adalah untuk membantu mengeluarkan
sputum yang menghalangi jalan nafas klien agar jalan nafas klien bersih.
Prinsip steril pada prosedur suction sangat diperhatikan untuk mengurangi
infeksi/pencegahan infeksi. Tindakan suction yang dilakukan pada Ny.S
dilakukan secara mandiri.
Tahap interaksi yang dilakukan oleh perawat yaitu memberi
penjelasan kepada klien, walaupun klien dalam kondisi penurunan
kesadaran. Persiapan alat telah dilakukan. Perawat telah menggunakan
sarung tangan bersih, sedangkan alat suction sudah terpasang sebelumnya.
Perawat sebelum melakukan tindakan suction tidak mencuci tangan,
kemudian menggunakan sarung tangan bersih.
Alat suction di IGD selalu dalam kondisi ready to use, sehingga alat
tidak perlu disiapkan, hanya dicek saja. Perawat menyalakan alat suction
dan membersihkan selang dengan larutan cairan lalu melakukan suction
pada Ny.S dengan memasukan selang suction pada OPA sepanjang 7-10cm
dengan menutup thomb control dan mengeluarkan dengan gerakan
memutar selama <15 detik. Perawat men-suction lewat OPA sebanyak 2x
diselingi dengan membilas dengan menggunakan air, dan kemudian
suction dimasukkan ke dalam sisi mulut kanan dan kiri.
Setelah suara gurgling berkurang, perawat membersihkan selang
suction dengan larutanl. Selesai melakukan suction, perawat melepas
sarung tangan dan mencuci tangan.
Analisa tindakan. Tindakan suction yang dilakukan menggunakan
prinsip steril karena suction merupakan tindakan invansif, yaitu
memasukkan benda asing ke dalam tubuh klien, sehingga ke-steril-an
harus tetap dijaga untuk menghindarkan resiko infeksi.
Setelah melakukan tindakan suction, perawat memeriksa suara napas
klien dengan auskultasi dan hasilnya didapatkan suara ronki berkurang,
meskipun tetap terdengar ronki halus di lobus kiri dan kanan atas.
5. Bahaya yang dapat terjadi
putih kekuningan.
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Lakukan suction secara berkelanjutan per 8 jam atau bila diperlukan
untuk menghindari penumpukan sputum berlebihan.
7. Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa
keperawatan di atas
a. mandiri :
- Observasi tanda-tanda vital dan suara nafas.
- Pantau saturasi oksigen
b. kolaboratif
- Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi.
8. Kepustakaan
Gallo & Hudak. Keperawatan Kritis, edisi VI. 1997. EGC. Jakarta
Noer Staffoeloh et all. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. 1999. Balai
Penerbit FKUI. Jakarta.
Price, Sylvia Anderson, Patofisiologi Buku I. 1994,EGC, Jakarta.
9. Evaluasi diri
Tindakan yang dilakukan pada prinsipnya sudah sesuai teori. Evaluasi:
pelaksana harus selalu mempertahankan prinsip steril saat melakukan
suction untuk mencegah resiko terjadinya infeksi dan penyebaran
mikroorganisme.
Pembimbing klinik,
Dina Ratnawati