You are on page 1of 11

ASUHAN KEPERAWATAN

1.1 Anamnese
Pengkajian :
1.

2.

3.
4.
5.
6.

7.
8.

Identitas :
Nama
Umur : Menurut Donna L.Wong, 2008 gangguan kardiovaskuler paling serius pada
bayi baru lahir adalah defek jantung bawaan.
Jenis kelamin : Bisa Laki laki atau perempuan
Agama
Keluhan utama
Sesak saat beraktivitas , kecenderungan infeksi pada jalan nafas, ada palpitasi
(Haroen, 1992 : 75)
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat Kehamilan
Ibu saat hamil mungkin :
-Rubella atau infeksi virus lainnya pada ibu hamil
- Gizi ibu hamil yang buruk
- Ibu yang alkoholik
- Usia ibu diatas 40 tahun
Riwayat Kelahiran
Riwayat Tumbuh Kembang
Pertumbuhan biasanya jarang terganggu (Haroen, 1992 : 75)

1.2 Pemeriksaan Fisik :


1. B1 = Breathing
Dispneu, Apnue, Siaosis, Retraksi Interkostalis
2.

B2= Blood

Clubbing pada jari tangan dan jari kaki, Bunyi Jantung Murmur, Lokasinya di batas
sternal kiri,sela iga ketiga dan keempat, Waktunya terdengar antara S1 dan S2,
Intensitasnya sangat keras, Nadanya tinggi, Kualitasnya hembusan, Hipertrofi ventrikel,
dan DVJ
3. B3= Brain
Cemas
4. B4=Bladder
Tidak ditemukan masalah
5. B5=Bowel
Hepatomegali
6. B6 = Bone
Edema
7. Sistem Integumen
Sianosis

1.3 Diagnosa dan intervensi

Diagnosa

Tujuan

Intervensi

Ansietas berhubungan Tujuan : cemas


dengan krisis situasi
Ditandai dengan
perilaku

hilang
:

takut

,ketakutan,peningkatan
tegangan,gelisah,wajah
tegang

menangis,

1. Kaji tanda dan

1. Dapat

respon verbal

membantu

berkurang

serta

pasien

setelah dilakukan

verbal

meningkatkan

tindakan

terhadap

kontrol

keperawatan
selama di RS

Rasional

ansietas
2. Berikan
periode

non

terhadap
perilakunya

fokus

pada

diri

sendiri,perilaku
menantang

istirahat

atau

waktu

tidur

sendiri
2. Penyimpanan
energi

tidak
atau

meningkatkan

terputus,lingku

menghindar.

kemampuan

ngan
tenang,dengan
tipe

dapat

koping
3. Meningkatkan

kontrol

pasien,jumlah
rangsang

relaksasi

atau

stirahat

dan

menurunkan

eksternal
3. Kolaborasi

rasa cemas

dalam
pemberian
anticemas atau
hipnotik sesuai
indikasi
misalnya,
diazepam
(valium),fluraz
epam
(dalmane)
lorazetan

Intoleransi

aktivitas Tujuan

berhubungan

akibat

1.

Pantau

2.

vital klien
Kaji
respon

dengan berkurang

dispnue dan keletihan setelah


sekunder

: lemah
di

abnormal

terhadap lakukan tindakan

terhadap

penurunan perawatan di RS

peningkatan

curah jantung.
Ditandai

dengan

tanda

3.

aktivitas.
Rencanakan
periode

1.

Toleransi
terhadap
peningkatan
aktivitas
tergantung
pada
kemampuan
klien

untuk

pasien

lemah

untuk

melakukan aktifitas

4.

istirahat

beradaptasi

adekuat sesuai

pada

jadwal

kebutuhhan

aktifitas harian

fisiologis

klien
Lakukan

peningkatan
aktivitas.

langkah

Adaptasi

langkah untuk

memerlukan

meningkatkan
kualitas

fungsi

dan

kardivaskuler,n

kuantitas
periode
dan
5.

eurologis
tidur

dan

muskuluskeleta

istirahat

klien
Ajarkan klien

optimal.

Respon
fisiologis

tentang

segera terhadap

bagaimana
menhemat

2.

energi selama

aktivitas.
Respon
abnormal

AKS,saat
kerja

dari

mengindikasika
dan

selama

intoleransi

terhadap

aktivitas

peningkatan

rekreasi
3.

aktivitas
Periode
iistirahat
memberikan
tubuh

interval

untuk
pengggunaan
energi

yang

4.

rendah.
Untuk

dapat

merasa

segar

seseorang
harus
menyelesaikan
satu siklus tidur
lengkap
5.

(70-

100 menit).
Penghematan
energi
mencegah
kebutuhan
oksigen
melebihi
tingkat

yang

dapat dipenuhi
jantung.
Perubahan

nutrisi, Tujuan:

1.

Kaji masukan

1.

Pada

pasien

kurang dari kebutuhan Kebutuhan

makanan, catat

yang

tubuh.

nutrisi terpenuhi

derajat

mengalami

setelah dilakukan

kesulian

gangguan

tindakan di RS

makan,

kardiovaskuler

evaluasi berat

mempunyai

badan

kebiasaan

Ditandai dengan: mual


dan keletihan

dan

2.

ukuran tubuh
Auskultasi

3.

bunyi usus
Berikan

4.

perawatan oral
Kolaborasi
dengan

ahli

makan

buruk.

Evaluasi berat
badan

dan

ukuran

tbuh

berguna untuk
menentukan

gizi

atau

nutrisi

kebutuhan

untuk

kalori,

memberi

menyususn

makanan yang

kebutuhan

mudah dicerna

berat badan dan

serta

evaluasi

nutrisi

yang

keadekuatan

seimbang.
2.

rencana nurisi.
Penurunan
bisisng

usus

menunjukan
penurunan
motilitas gaster
dan konstipasi
yang
berhubungan
dengan
pembatasan
pemasukan
cairan, pilihan
makanan
buruk,
penurunan
aktifitas
3.

dan

hipoksemia.
Rasa tidak enak
pada

mulut,

bau

adalah

pencegah
utama terhadap
nafsu
dan

makan
dapat

membuat mual
4.

dam muntah.
Metode makan
dan kebutuhan
kalori
didasarkan
pada

situasi

atau kebuuhan
individu untuk
memberikan
nutrisi
makanan
dengan

upaya

minimal pasien
atau
penggunaan
energi.
Volume

cairan Tujuan: volume

berlebih berhubungan cairan


dengan

1.

berlebih

sekunder berkurang

terhadap curah jantung setelah dilakukan


yang menurun

tindakan di RS

2.

Pantau

1.

keluaran urin,

mungkin

catat

sedikit

jumlah

dan warna
Pantau
atau

pekat

keseimbangan

dengan:

Edema, DVJ

3.

urin
dan
kerena

penurunan

hitung
Ditandai

Keluaran

2.

perfusi ginjal
Terap diureti

pemasukan

dapat

dan

disebabkan

pengeluaran

oleh

selama 24 jam
Kaji distensi

kehilangan

leher

dan

pembuluh
darah perifer

cairan tiba-tiba
atau berlebihan
meskipun

4.

Kaloborasi

edema

dengan dokter
pemberian
5.

3.

masih

ada
Retensi cairan
berlebihan

diuretik
Memperthank

dapat

an cairan atau

dimanifestasika

pembatasan

atrium

pembendungan

sesuai

indikasi.

oleh

vena

dan

pembentukan
edema. Edema
perifer

mulai

pada

kaki

sampai

mata

kaki atau area


dependen
meningkat
sebagai
kegagalan
paling

buruk.

Peningkatan
kogestif
vaskuler
(sehubungan
dengan

gagal

jantung kanan)
secaa

nyata

mengakibatkan
edeme jaringan
4.

sistemik
Meningkatkan
deuresis

tampak
kehilangan
kalium
5.

berlebihan
Menurunkan
air total tubuh
atau mencegah
reakumulasi
cairan

Perfusi

jaringan Tujuannya:

berhubungan

1.

dengan perfusi jaringan

Lihat

1. Edema

lokal

ekstremitas

adalah

penurunan aliran darah dapat berkurang

untuk

karakteristik

atau statis vena.

setelah dilakukan

kulit

tindakan

edema
Kaji

Ditandai

dengan:

dengan

edema,

rumah sakit.

di
2.

warna
dan

superfisial.
Pucat yag digin

ekstremitas

penurunan nadi perifer,

untuk

penurunan warna kulit.

penonjolan
vena
3.

yang

bring

selama
4.

fase

akut
Peringtkan
pasien

untuk

menghindari
5.

pada
ekstremitas

jelas
Tingkatkan
tirah

inflamasi

penyilang kaki
Lakukan
kompres
hangat, basah

adalah
karakteristik
TVD.
2. Distensi

vena

superfisial
dapat

terjadi

pada

TVD

karena

aliran

balik

melalui

vena
percabangan.
3. Pembatasan
aktivitas
menurunkan

atau

6.

panas

kebutuhan

pada

oksigen

dan

ekstremitas

nutrisi

pada

yang sakit
Kolaborasi

ekstremitas

dengan dokter
pemberian
antikoagulan
seperti heparin

yang sakit dan


meminimalkan
kemungkinan
penyebaran
trombus

atau

pembentukan
emboli.
4. Pembatasan
fisik

terhadap

sirkulasi
mengganggu
aliran

darah

dan
meningkatkan
status

vena

pada

pelvis,

poplitea

dan

pembuluh kaki,
jadi
menigkatkan
pembengkakan
dan
ketidaknyaman
an.
5. Kompres
hangat

dapat

meningkatkan
faso

dilatasi

dan arah balik


vena

dan

perbaika edeme
lokal.
6. Heparin
diperlukan
karena

cara

kerjanya

yang

antagonis

You might also like