You are on page 1of 11

UTS PKn

JURUSAN FARMASI 2014


Quattordici Panacea
ezabendots@gmail.com

UNIVERSITAS UDAYANA
2014

[Type text]

Page 1

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai
hak dan kewajinan suatu warga negara agar setiap hal yang di kerjakan sesuai dengan tujuan dan citacita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang di harapkan. Karena di nilai penting, pendidikan ini
sudah di terapkan sejak usia dini di setiap jejang pendidikan mulai dari yang paling dini hingga pada
perguruan tinggi agar menghasikan penerus penerus bangsa yang berompeten dan siap menjalankan
hidup berbangsa dan bernegara.
Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang
pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak dan kewajiban
warganegara serta proses demokrasi. Azyumardi Azra
Pendidikan kewarganegaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan di mana
seseorang mempelajari orientasi, sikap dan perilaku politik sehingga yang bersangkutan memiliki
political knowledge, awareness, attitude, political efficacy dan political participation serta
kemampuan mengambil keputusan politik secara rasional. Tim ICCE UIN Jakarta
Civic Education adalah pendidikan yang mencakup pemahaman dasar tentang cara kerja demokrasi
dan lembaga-lembaganya, pemahaman tentang rule of law, HAM, penguatan ketrampilan partisipatif
yang demokratis, pengembangan budaya demokratis dan perdamaian. Civitas Internasional

Menganalisis Konpensasi dasar, tujuan dan ruang lingkup materi Pendidikan


Kewarganegaraan
Konpensasi dasar, lulusan Pendidikan Kewarganegaraan adalah seperangkat tindakan cerdas penuh
tanggung jawab dari seorang warga negara dalam berhubungan dengan negara, dan memecahkan
berbagai masalah hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan menerapkan konsepsi
falsafah bangsa, wawasan nusantara dan ketahanan nasional.
Tujuan PKn adalah untuk membentuk watak atau karakteristik warga negara yang baik. Sedangkan
tujuan pembelajaran mata pelajaran PKn, menurut Mulysa (2007) adalah untuk menjadikan siswa :
1. mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu
kewarganegaraan di negaranya.
2. mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga
bisa bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan, dan
3. bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu hidup bersam dengan bangsa lain
di dunia dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
dengan baik.
Berdasarkan tujuan tersebut diatas, maka materi dalam pembelajaran PKn perlu diperjelas. Oleh
karena itu, ruang lingkup PKn secara umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut. (1) Pesatuan dan
Kesatuan, (2) Norma Hukum dan Peraturan, (3) HAM, (4) Kebutuhan warga Negara, (5) Konstitusi
Negara, (6) Kekuasaan Politik, (7) Kedudukan Pancasila, dan (8) Globalisasi.

Pengertian Filsafat
Secara etimologis (asal-usul kata), filsafat berasal dari bahasa Yunani "Philosophia". Philos yang
artinya suka, cinta atau kecenderungan pada sesuatu. Sedangkan Sophia artinya kebijaksanaan.
Dengan demikian secara sederhana filsafat dapat diartikan cinta atau kecenderungan pada
kebijaksanaan.

@ Copyright Eza_Bendots 2014

Page 2

Ada beberapa defenisi filsafat yang telah diklasifikasikan berdasarkan watak dan fungsinya sebagai
berikut :
o Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya
diterima secara tidak kritis (arti informal).
o Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat
kita junjung tinggi (arti formal).
o Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan. Artinya filsafat berusaha untuk
mengombinasikan hasil bermacam-macam sains dan pengalaman kemanusiaan sehingga menjadi
pandangan yang konsisten tentang alam (arti spekulatif).
o Filsafat adalah analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep. Corak
filsafat yang demikian ini dinamakan juga logosentrisme.
o Filsafat adalah sekumpulan problema yang langsung mendapat perhatian dari manusia dan yang
dicarikan jawabnya oleh ahli-ahli fisafat.
Ciri-ciri berpikir secara kefilsafatan
Berpikir kefilsafatan memiliki karakteristik tersendiri yang dapat dibedakan dari bidang ilmu lain.
Beberapa ciri berpikir kefilsafatan dapat dikemukakan sebagai berikut :
o Radikal artinya berpikir sampai ke akar-akarnya, hingga sampai pada hakikat atau substansi yang
dipikirkan.
o Universal artinya pemikiran filsafat menyangkut pengalaman umum manusia. Kekhususan
berpikir kefilsafatan menurut Jaspers terletak pada aspek keumumannya.
o Konseptual artinya merupakan hasil generalisasi dan abstraksi pengalaman manusia. Misalnya :
Apakah seni itu? Apakah keindahan itu?
o Koheren dan konsisten (runtut). Koheren artinya sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir logis.
Konsisten artinya tidak mengandung kontradiksi.
o Sistematik artinya pendapat yang merupakan uraian kefilsafatan itu harus saling berhubungan
secara teratur dan terkandung adanya maksud atau tujuan tertentu.
o Komprehensif artinya mencakup atau menyeluruh. Berpikir secara kefilsafatan merupakan usaha
untuk menjelaskan alam semesta secara keseluruhan.
o Bebas artinya sampai batas-batas yang luas, pemikiran filsafati boleh dikatakan merupakan hasil
pemikiran yang bebas, yakni bebas dari prasangka-prasangka sosial, historis, kultural, bahkan
religius.
o Bertanggungjawab artinya seseorang yang berfilsafat adalah orang yang berpikir sekaligus
bertanggungjawab terhadap hasil pemikirannya, paling tidak terhadap hati nuraninya sendiri.
Cabang-cabang dan aliran aliran filsafat
(a)Teori pengetahuan; (b) Teori hakikat; (c) Teori Nilai. Teori pengetahuan membicarakan cara
memperoleh pengetahuan yang memiliki cabang lagi yaitu epistemologi dan logika; teori hakikat
membicarakan pengetahuan itu sendiri yang kemudian disebut ontologi; dan teori nilai membicarakan
guna pengetahuan yang disebut axiologi. Dari tiga cabang besar tersebut lahirlah cabang-cabang baru
yang merupakan anak cabang yang kemudian melahirkan adanya aliran-aliran dalam filsafat.
Selanjutnya persoalan kedua adalah tentang sumber pengetahuan manusia, yang kemudian lahir
aliran-aliran dalam filsafat. Menurut Louis Q. Kattsof dalam buku yang sama mengatakan bahwa
sumber pengetahuan manusia itu ada lima macam, yaitu : (1) Empiris yang kemudian melahirkan
aliran empirisme; (2) Rasio yang melahirkan aliran rasionalisme; (3) Fenomena yang melahirkan

@ Copyright Eza_Bendots 2014

Page 3

aliran fenomenologi; (4) Instuisi yang melahirkan aliran instuisme; dan (5) Metode ilmiah yang
merupakan gabungan antara aliran rasialisme dan empirisme

Pengertian Ideologi
Kata Ideologi pertama sekali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Destutt de Tracy pada tahun 1796.
Kata ini berasal dari bahasa Prancis idologie, merupakan gabungan 2 kata yaitu, ido yang mengacu
kepada gagasan dan logie yang mengacu kepada logos, kata dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan
logika dan rasio. Destutt de Tracy menggunakan kata ini dalam pengertian etimologisnya, sebagai
"ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan".
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi adalah pemikiran yang mencakup konsepsi
mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut
berupa fakta, metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran
yang lain dan metode untuk menyebarkannya.
Pancasila sebagai dasar Negara dan bangsa
Pancasila sebagai dasar negara, artinya Pancasila dijadikan sebagai dasar untuk mengatur
penyelenggaraan pemerintahan negara. Pancasila menurut Ketetapan MPR No. III/MPR/2000
merupakan "sumber hukum dasar nasional"
Sebagai dasar negara Pancasila dipergunakan untuk mengatur seluruh tatanan kehidupan bangsa dan
negara Indonesia, artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan sistem
ketatanegaraan Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI) harus berdasarkan Pancasila. Hal ini
berarti juga bahwa semua peraturan yang berlaku di negara Republik Indonesia harus bersumberkan
kepada Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara
Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya bukan hanya
merupakan suatu hasil perenungan dan pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana
ideologi-ideologi lain didunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai
kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum
membentuk negara, dengan kata lain unsur-unsur yang merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain
diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa
materialistis (asal bahan) Pancasila.
Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri negara,
sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada pandangan
hidup dan budaya bangsa, dan bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari bangsa lain.
Selain itu Pancasila juga bukan hanya merupakan ide-ide atau perenungan dari seseorang saja, yang
hanya memperjuangkan suatu kelompok atau golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal dari
nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa sehingga Pancasila pada hakikatnya untuk seluruh lapisan serta
unsur-unsur bangsa secara komprehensif. Oleh karena ciri khas Pancasila itu maka memiliki
kesesuaian dengan bangsa Indonesia.
Mengkritisi konsistensi antara das sollen dan das sein
Das Sollen adalah segala sesuatu yang mengharuskan kita untuk berpikir dan bersikap. Contoh :
dunia norma, dunia kaidah dsb. Dapat diartikan bahwa das sollen merupakan kaidah dan norma serta
kenyataan normatif seperti apa yang seharusnya dilakukan. Das Sein adalah segala sesuatu yang
merupakan implementasi dari segala hal yang kejadiannya diatur oleh das sollen dan mogen.
Dapat dipahami bahwa das sein merupakan peristiwa konkrit yang terjadi. Merokok merupakan

@ Copyright Eza_Bendots 2014

Page 4

peristiwa konkrit (das sein) tetapi bila orang merokok di dekat pom bensin dan terjadi ledakan akibat
orang yang merokok tersebut, maka merokok menjadi peristiwa hukum yang dapat menyebabkan
perokok tersebut dihukum. Peristiwa konkrit (das sein) memerlukan das sollen untuk menjadi
peristiwa hukum. Begitu pula sebaliknya, dunia norma (das sollen) juga memerlukan peristiwa
konkrit (das sein) untuk menjadi peristiwa hukum. Contoh : terdapat aturan "barangsiapa membunuh
harus dihukum..", maka bila tidak terjadi pembunuhan maka tidak berlaku pula aturan ini. Sehingga
kami mempunyai kesimpulan umum bahwa das sollen dan das sein itu saling melengkapi satu sama
lain.
Memahami konsep tentang Indentitas Nasional dan unsur-unsurnya
Identitas Nasional adalah ciri, tanda, jati diri, sifat khas yang melekat pada suatu kelompok
masyarakat, bangsa, atau negara yang membedakannya dengan kelompok lainya, yang kemudian
melahirkan tindakan secara kolektif dan diikat oleh kesamaan-kesamaan baik fisik, seperti budaya,
agama, dan bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan.
1. Suku Bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang
sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Identitas nasioanal dalam aspek suku
bangsa adalah adanya suku bangsa yang majemuk.
2. Agama, Identitas nasional dalam aspek agama adalah masyarakat agamis dan memiliki hubungan
antarumat seagama dan antar umat beragama yang rukun. Bangsa Indonesia dikenal sebagai
masyarakat yang agamis
3. Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah perangkatperangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukungpendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan
sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda
kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi
4. Bahasa adalah identitas nasional yang bersumber dari salah satu lambang suatu negara. Bahasa
adalah merupakan satu keistimewaan manusia khususnya, dalam kaitannya dengan hidup
bersama dalam msyarakat. Karena dengan bahasa membuat kita dapat berkomunikasi satu sama
lain.
Mengetahui sejarah munculnya nasionalisme Indonesia
1. Budi Utomo.
Pada tahun 1906 di Yogyakarta dr. Wahidin Sudirohusodo mempunyai gagasan untuk mendirikan
studiefonds atau dana pelajar. Tujuannya adalah mengumpulkan dana untuk membiayaai pemudapemuda bumi putra yang pandai, tetapi miskin agar dapat memneruskan ke sekolah yang lebih tinggi.
Untuk mewujudkan gagasan nya tersebut, beliau mengadakan perjalanan keliling jawa. Ketika sampai
di Jakarta, dr. Wahidin Sudirohusodo bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa STOVIA. STOVIA
adalah sekolah untuk mendidik dokterdokter pribumi. Mahasiswa-mahasiswa tersebut antara lain
Sutomo, Cipto Mangunkusumo, Gunawan Mangunkusumo, Suraji, dan Gumbrek. Dr. Wahidin
Sudirohusodo memberikan dorongan kepada mereka agar membentuk suatuorganisasi. Dorongan
tersebut mendapat sambutan baik dari para mahasiswa STOVIA. Pada tanggal 20 Mei 1908
bertempat di Gedung STOVIA. Para mahasiswa STOVIA mendirikan organisasi yang diberi nama
Budi Utomo. Budi Utomo artinya budi yang utama. Tanggal berdirinya Budi Utomo yaitu 20 Mei
dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
2. Serikat Dagang Islam.

@ Copyright Eza_Bendots 2014

Page 5

Revolusi Nasional Cina yang dipelopori oleh dr. Sun Yat Sen pada tanggal 10 Oktober 1911 telah
berpengaruh terhadap orang-orang Cina perantauan di Indonesia. Mereka segera mendirikan ikatanikatan yang bercorak nasionalis Cina. Kedudukan mereka dibidang ekonomi sangat kuat. Mereka
menguasai penjualan bahan-bahan batik. Para pedagang batik pribumi merasa terdesak atau
dirugikan. Untuk menghadapi para pedagang Cina itu, pada tahun 1911 para pedagang batik Solo
dibawah pimpinan H. Samanhudi mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI). Tujuan berdirinya Sarikat
Dagang Islam adalah :
(a). Memajukan perdagangan. (b). Melawan monopoli pedagang tionghoa, dan (c). Memajukan
agama Islam.Serikat Dagang Islam mengalami perkembangan pesat karena bersifat nasionalis,
religius, dan ekonomis.
3. Indische Partij.
Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 . Pendirinya adalah dr. E.F.E
Douwes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara. IP bertujuan mempersatukan
bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Tokoh-tokoh IP menyebarluaskan tujuannya melalui
surat kabar.Dalam waktu singkat IP mempunyai banyak anggota. Cabang-cabangnya tersebar
diseluruh Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda menganggap organisasi ini membahayakan
kedudukannya. Pada bulan Maret 1913 Pemerintah Hindia Belanda melarang kegitan IP. Pada bulan
Agustus tahun yang sama para pemimpin IP dijatuhi hukuman pengasingan.

4. Partai Nasional Indonesia.


Pada tanggal 4 Juli 1927 para pengurus Algemeene Studie Club (Kelompok Belajar Umum) di
Bandung mendirikan perkumpulan baru yang dinamakan Perserikatan Nasional Indonesia. Mereka
adalah Ir. Soekarno, Mr. Sartono, dr. Samsi, Mr. Iskaq Cokrohadisuryo, Mr. Budiarto, Mr. Ali
Sastroamijoyo, Mr. Sunario, dan Ir. Anwari. Perkumpulan ini kemudian berganti nama menjadi Partai
Nasional Indonesia (PNI), dll
Memahami Kemajemukan Bangsa
Bangsa Indonesia secara geografis atau teritorial mempuyai budaya, bahaSa, gaya hidup dan
sebagainya yang menjadi ciri khas. Salah satu cara untuk melanggengkan kehidupan berbangsa dan
bertanah air maka bangsa Indonesia memegang teguh prinsip dasar semboyan: Bhinneka Tunggal
Ika yang mengandung makna dasar :Keanekaragaman dan Kesatuan . Artinya kesatuan dalam
keberagaman (unity in diversity) . Indonesia adalah Negara yang sangat kaya, tidak hanya soal
Sumber Daya Alamnya saja, melainkan juga keberagaman masyarakatnya.
Menjelaskan Hakekat dan tujuan Negara
a. Sifat memaksa Artinya : Negara memiliki kekuasaan untuk memakai kekrasan fisik secara legal
dalam menegakan peraturan per undang-undangan. Untuk itu Negara memiliki saran kelengkapan
seperti polisi, tentara, jaksa, dan hakim.
b. Sifat monopoli Artinya : Negara mempunyai wewenang tunggal dalam menetapkan tujuan bersama
c. Sifat mencangkup semua Artinya : Semua peraturan perundangan belaku untuk semua tanpa
kecuali .
Menganalisa unsur-unsur Negara
1. Unsur konstitutif atau unsur pokok
a. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang berada dan berdiam dalam wilayah negara tertentu.
Rakyat dalam suatu negara meliputi :
(1) Penduduk, bukan penduduk
(2) Warga negara, bukan warga negara

@ Copyright Eza_Bendots 2014

Page 6

b. Wilayah
Wilayah negara adalah tempat/ruang yang menunjukkan batas-batas dimana negara itu sungguh
sungguh dapat melaksanakan kekuasaannya. Sehingga menjadi tempat berlindung bagi rakyat
sekaligus sebagai tempat bagi pemerintah untuk mengorganisir dan menyelenggarakan pemerintahan.
c. Pemerintah yang berdaulat
(1) Pemerintah dalam arti sempit yaitu suatu badan yang mempunyai wewenang melaksanakan
kebijakan negara yang terdiri atas Presiden, Wakil presiden, dan para menteri.
(2) Pemerintahan dalam arti luas yaitu gabungan semua badan kenegaraan yang berkuasa dan
memerintah di wilayah suatu negara.
2. Unsur deklaratif atau unsur tambahan
Unsur tambahan untuk berdirinya suatu negara berupa pengakuan dari negara lain yaitu pengekuan de
facto (secara nyata)dan pengakuan de jure (secara hukum).
Menganalisa teori terbentuknya Negara
1. Teori kontrak sosial (social contract)/ Teori Perjanjian Masyarakat. Teori ini beranggapan bahwa
Negara dibentuk berdasarkan perjanjian-perjanjian masyarakat
2. Teori Ketuhanan, Negara dibentuk oleh Tuhan dan pemimpin-pemimpin Negara ditunjuk oleh
Tuhan Raja dan pemimpin-pemimpin Negara hanya bertanggung jawab pada Tuhan dan tidak
pada siapapun.
3. Teori kekuatan, Negara yang pertama adalah hasil dominasi dari komunikasi yang kuat terhadap
kelompok yang lemah, Negara terbentuk dengan penaklukan dan pendudukan. Dengan
penaklukan dan pendudukan dari suatu kelompok etnis yang lebih kuat atas kelompok etnis yang
lebih lemah, dimulailah proses pembentukan Negara
4. Teori Organis Menurut Dede Rosyada mengemukakan konsepsi organis tentang hakikat dan asal
mula negara adalah suatu konsep bilogis yang melukiskan negara dengan istilah-istilah ilmu
alam. Negara dianggap atau disamakan dengan makhluk hidup, manusia atau binatang individu
yang merupakan komponen-komponen Negara dianggap sebagai sel-sel dari makhluk hidup itu.
Kehidupan corporal dari Negara dapat disamakan sebagai tulang belulang manusia, undangundang sebagai urat syaraf, raja (kaisar) sebagai kepala dan para individu sebagai daging
makhluk itu.
5. Teori Historis,Teori ini menyatakan bahwa lembaga-lambaga sosial tidak dibuat, tetapi tumbuh
secara evolusioner sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan manusia.
6. Teori kedaulatan hukum menyatakan semua kekuasaan dalam negara berdasar atas hukum
7.
Teori Hukum Alam Filsufgaul menuliskan teori hukum alam yakni negara terjadi karena
kehendak alam yang merupakan lembaga alamiah yang diperlukan manusia untuk
menyelenggarakan kepentingan umum.
Terjadinya negara secara sekunder
Yang dimaksud dengan terjadinya negara secara sekunder adalah teori yang membahas tentang
terjadinya negara yang dihubungkan dengan negara yang telah ada sebelumnya. Fase terjadinya
Negara yakni.
a.Occupatie (pendudukan)
Terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudian diduduki dan
dikuasai oleh suku atau kelompok tertentu. Contohnya Liberia.
b.Fusi (peleburan)
Terjadi ketika negara-negara kecil mendiami suatu wilayah, mengadakan perjanjian untuk saling
melebur menjadi negara baru atau dapat dikatakan suatu penggabungan dua atau lebih Negara
menjadi Negara baru. Misalnya Jerman Barat dan Jerman Timur bergabung menjadi Negara
Jerman.

@ Copyright Eza_Bendots 2014

Page 7

c.Cessie (penyerahan)
Terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan perjanjian tertentu.
Penyerahan ini juga dapat diikatakan pemberian kemerdekakaan kepada suatu koloni oleh
Negara lain yang umumnya adalah bekas jajahannya. Contohnya Kongo dimerdekakan oleh
Francis.
d.Acessie (penarikan)
Awalnya suatu wilayah terbentuk akibat naiknya lumpur sungai/ timbul dari dasar laut (delta).
Wilayah tersebut kemudian dihuni oleh sekelompok orang sehingga akhirnya membentuk
negara. Contohnya Mesir yang terbentuk dari delta Sungai Nil.
e.Anexatie (pencaplokan/ penguasaan)
Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai bangsa lain tanpa reaksi berarti. Contohnya
Israel mencaplok Palestina.
f.Proklamasi
Terjadi ketika penduduk pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa lain mengadakan
perjuangan (perlawanan) sehingga berhasil merebut kembali wilayahnya dan menyatakan
kemerdekaan. Contohnya Indonesia merdeka dari Jepang dan Belanda pada tanggal 17 Agustus
1945.
g.Innovation (pembentukan baru)
Suatu negara baru muncul di atas suatu negara yang pecah karena suatu hal dan kemudian
lenyap. Contohnya Columbia lenyap, kemudian menjadi Venezuela dan Columbia yang baru.
h.Separatis (pemisahan)
Suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semula menguasainya kemudian
menyatakan kemerdekaan. Contohnya Belgia memisahkan diri dari Belanda pada tahun 1939
dan menyatakan kemerdekaan.
i. Pendudukan Atas Wilayah yang Belum Ada Pemerintahan Sebelumnya.
Pendudukan terjadi terhadap wilayah yang ada penduduknya, tetapi tidak berpemerintahan.
Misalnya Australia merupakan daerah baru yang ditemukan Inggris meskipun di sana terdapat
suku Aborigin. Daerah Australia selanjutnya dibuat koloni-koloni di mana penduduknya
didatangkan dari daratan Eropa. Australia dimerdekakan tahun 1901.
Memahami Konsep dasar tentang Konstitusi dalam suatu negara
Pengertian Konstitusi : Kontitusi itu berasal dari bahasa perancis yakni constituer yang berarti
membentuk. Dalam bahasa latin konstitusi berasal dari gabungan dua kata yaitu Cume berarti
bersama dengan dan Statuere berarti membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan, menetapkan
sesuatu, sehingga menjadi constitution. Dalam istilah bahasa inggris (constution) konstitusi
memiliki makna yang lebih luas dan undang-undang dasar. Yakni konstitusi adalah keseluruhan dari
peraturn-peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara
bagaimana sesuatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat.
Tujuan Konstitusi
Secara garis besar konstitusi bertujuan untuk membatasi tindakan sewenang-wenang pemerintah,
menjamin hak-hak pihak yang diperintah (rakyat) dan menetapkan pelaksanaan kekuasaan yang
berdaulat. Sehingga pada hakekatnya tujuan konstitusi merupakan perwujudan paham tentang
konstitusionalisme yang berate pembatasan terhadap kekuasaan pemerintah diastu pihak dan jaminan
terhadap hak-hak warga Negara maupun setiap penduduk dipihak lain.
Fungsi Dan Ruang Lingkup Konstitusi
Dalam berbagai literature hokum tata Negara maupun ilmu politik ditegaskan bahwa fungsi konstitusi
adalah sebagai dokumen nasional dan alat untuk membentuk system politik dan hukum Negara. Oleh

@ Copyright Eza_Bendots 2014

Page 8

karena itu ruang lingkup undang-undang dasar sebagai konstitusi tertulis sebagaimana dikemukakan
oleh A.A.HY Struycken memuat tentang :
1) Hasil perjuangan politik bangsa diwaktu lampau.
2) Tingkat-tingkat tinggi pembangunan ketatanegaraan bangsa.
3) Pandangan tokoh bangsa yang hendak di wujudkan, baik sekarang maupun masa yang akan dating.
4) Suatu keinginan yang mana perkembangan kehidupan ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin
Menjelaskan Lahirnya konstitusi di Indonesia
Konstitusi sebagai satu kerangka kehidupan politik telah lama dikenal yaitu sejak zaman yunani yang
memiliki beberapa kumpulan hokum (semacam kitab hokum pada 624 404 SM) sehingga, sebagai
Negara hukum Indonesia memiliki konstitusi yang dikenal sebagai UUD 1945 yang telah dirancang
sejak 29 Mei 1945 sampai 16 Juli 1945 oleh badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) yang mana tugas pokok badan ini sebenarnya menyusun rancangan UUD.
Namun dalam praktik persidangannya berjalan berkepanjangan khususnya pada saat membahas
masalah dasar Negara.diakhir siding I BPUPKIberhasil membentuk panitia kecil yang disebut panitia
sembilang, panitia ini pada tanggal 22 juni 1945 berhasil mencapai kompromi untuk menyetujui
sebuah naskah mukhodimah UUD yang kemudian diterima dalam siding II BPUPKI tanggal 11 Julu
1945. Setelah itu Ir. Soekarno membentuk panitia kecil pada tanggal 16 juli 1945 yang diketuai oleh
Soepomo dengan tugas menyusun rancangan UUD dan membentuk panitia persiapan kemerdekaan
Indonesia (PPKI) yang beranggotakan 21 orang. Sehingga UUD atau konstitusi Negara republic
Indonesia diatukan ditetapkan oleh PPKI pada hari sabtu tanggal 18 Agustus 1945. Dengan demikian
sejak itu Indonesia telah menjadi suatu Negara modern karena telah memiliki suatu system
ketatanegaraan yaitu dalam UUD 1945.
Dalam perjalanan sejarah, konstitusi Indonesia telah mengalami beberapa kali pergantian baik nama
maupun subtansi materi yang dikandungnya, yaitu :
1) UUD 1945 yang masa berlakunya sejak 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949.
2) Konstitusi republic Indonesia serikat yang lazim dikenal dengan sebutan konstitusi RIS (17
Desember 1949 17 Agustus 1950).
3) UUD 1950 (17 Agustus 1950 05 Juli 1959).
4) UUD 1945 yang merupakan pemberlakuan kembali konstitusi pertama Indonesia dengan masa
berlakunya sejak dekrit presiden 05 Juli 1959 Sekarang.
Memahami perubahan suatu konstitus
Dari segi tata bahasa kata Amandemen sama dengan amandement. Secara harfiah amandement dalam
bahasa Indonesia berarti mengubah. Mengubah maupun perubahan berasal dari kata dasar ubah yang
berarti lain atau beda. Mengubah mengandung arti menjadi lain sedang perubahan diartikan hal
berubahnya sesuatu; pertukaran atau peralihan. Dapat kita jabarkan bahwa perubahan yang oleh John
M Echlos dan Hasan Shadily juga disebut amandemen tidak saja berarti menjadi lain isi serta bunyi
ketentuan dalam UUD, akan tetapi juga mengandung sesuatu yang merupakan tambahan pada
ketentuan-ketentuan dalam UUD yang sebelumnya tidak terdapat didalamnya. Menurut KC Wheare
konstitusi itu harus bersifat kaku dalam aspek perubahan. Empat sasaran yang hendak dituju dalam
usaha mempertahankan Konstitusi dengan jalan mempersulit perubahannya adalah
1. Agar perubahan konstitusi dilakukan dengan pertimbangan yang masak, tidak secara
serampangan dan dengan sadar (dikehendaki).
2. Agar rakyat mendapat kesempatan untukmenyampaikan pandangannya sebelum perubahan
dilakukan.
3. Agar kekuasaan Negara serikat dan kekuasaan Negara bagian tidak diubah semata-mata oleh
perbuatan masing-masing pihak secara tersendiri.

@ Copyright Eza_Bendots 2014

Page 9

4.

Agar supaya hak-hak perseorangan atau kelompok, seperti kelompok minoritas agama atau
kebudayaannya mendapat jaminan.

Apabila kita amati mengenai system pembaharuan konstitusi di berbagai Negara , terdapat dua system
yang berkembang yaitu renewel (pembaharuan) dan Amandement (perubahan). System renewel
adalah bila suatu konstitusi dilakukan perubahan (dalam arti diadakan pembaharuan) maka yang
berlaku adalah konstitusi baru secara keseluruhan. System ini dianut di Negara-negara Eropa
Kontinental. System Amandement adalah bila suatu konstitusi yang asli tetap berlaku sedang hasil
amandemen tersebut merupakan bagian atau dilampirkan dalam konstitusi asli. Sistem ini dianut di
Negara-negara Anglo Saxon.
Factor utama yang menentukan pembaharuan UUD adalah berbagai pembaharuan keadaan di
masyarakat. Dorongan demokrasi, pelaksanaan paham Negara kesejahteraan (welfare state),
perubahan pola dan system ekonomi akibat industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
dapat menjadi kekuatan (forces) pendorong pembaharuan UUD. Demikian pula dengan peranan UUD
itu sendiri. Hanya masyarakat yang berkendak dan mempunyai tradisi menghormati dan menjunjung
tinggi UUD yang akan menentukan UUD dijalankan sebagaimana semestinya
Menganalisis perubahan konstitusi di Indonesia
Perubahan UUD 1945 melalui amandemen (1999-2002) terjadi selama empat kali dan menghasilkan
154 diktum. Oleh karena itu, adanya perubahan sistem ketatanegaraan baru dalam Negara Republik
Indonesia. Perubahan tersebut dapat dilihat dalam Perubahan Sistematika, Perubahan Sistem
Ketatanegaraan, Kekuasaan Kehakiman, Jaminan atas Hak Asasi Manusia
Pengertian warga negara
Warganegara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan anggota resmi
dari suatu Negara tertentu,atau dengan kata lain warganegara adalah warga suatu Negara yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
UUD 1945 pasal 26 di atas, warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai warga negara.
Menganalisa problimatika status kewarganegaraan
Problematika kewarganegaraan berkaitan erat dengan asas kewarganegaraan yaitu ; ius soli dan ius
sanguinis. Asas ius soli adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
Negara tempat kelahiran. Sedangkan Asas ius saguinis adalah asas yang menentukan kewarganegaran
seseorang berdasarkan keturunan,bukan berdasarkan Negara tempat kelahiran.
Permasalahan status kewarganegaraan akan terjadi apabila, seseorang yang dilahirkan pada negara
yang berasaskan ius soli mempunyai orang tua yang berasal dari negara yang menganut asas
sanguinis. Sehingaa orang tersebut akan memiliki dua status kewarganegaraa atau biasa disebut
bipatride.
Menjelaskan cara mendapatkan kewarganegaraan Indonesia
Kewarganegaraan di Indonesia dapat diperoleh melalui beberapa cara,yaitu;
Kelahiran, Pemberian, Pewarganegaraan, Ikut ayah atau ibunya dan perkawinan,
Cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia dengan cara pewarganegaraan yaitu dengan cara
melakukan permohonan pewarganegaraan yang diajukan oleh pemohon yang sudah memenuhi
syarat-syarat tertentu secara tertulis dalam bahasa Indonesia diatas kertas bermaterai kepada presiden
RI melalui menteri.Menteri meneruskan permohonan dengan pertimbangan kepada presiden dalam
waktu paling lambat 3 bulan. Selanjutnya Presiden mengabulkan atau menolak permohonan
kewarganegaraan.

@ Copyright Eza_Bendots 2014

Page 10

SEMOGA BERMANFAAT KAWAN

@ Copyright Eza_Bendots 2014

Page 11

You might also like